Pendahuluan
Telah banyak standar atau kode untuk mendesain ,
13.1 Sejarah Kode ASME Selama tahun 1800an banyak terjadi ledakan pada boiler
Pada tahun 1831 Franklin Institute melakukan percobaan untuk mengetahui penyebab meledaknya boiler
Dibuat Peraturan dan regulasi dalam perancangan dan pembangunan dan inspeksi boiler
kekuatan regang untuk Baja 55.000 psi untuk besi 45.000 psi
1916 dibentuk kode untuk keamanan pada kolom bertekanan . Tahun 1924 dilakukan revisi dengan penambahan kode untuk kolom bertekanan yang berisi peraturan mengenai bahan yang digunakan dalam perancangan kolom bertekanan 1932 kode selesai dirampung
Pada 1931 API dan ASME bergabung untuk membuat kode mengenai keamanan perancangan, konstruksi,inspeksi dan memperbaiki kolom bertekanan untuk Industri Gas dan minyak bumi Tahun 1934 API-ASME kode dipublikasikan Tahun 1956 API-ASME tidak berlanjut dan kode digantikan oleh edisi 1956 bagian VIII ASME kode untuk boiler dan Kolom bertekanan
Tahun 1956 revisi dari kode ASME bagian VIII berisi perancangan kolom bertekanan dengan tekanan hingga 3000 psi Pada kolom umum tidak lebih dari 5 cu ft dalam volume dan 250 psi dalam desain kolom Tidak lebih 1 cu ft dalam volume
Tegangan maksimum dalam carbon dan baja alloy pound per square
Yang paling sering digunakan adalah SA-283 Grade C karena sifat regang,bentuk,las,dan mesin yang mudah dan termasuk ekonomis Namun dibatasi hanya untuk ketebalan plate tidak lebih 5/8 in dan suhu lebih dari 650 oF SA-285 tidak dapat digunakan pada suhu lebih dari 900 oF dan SA-212 lebih dari 1000 oF Regangan yang diperbolehkan untuk baja tidak dapat digunakan pada suhu dibawah 20 oF
Persamaan untuk menentukan ketebalan kolom shell silindris dibawah tekanan dalam berdasar modifikasi teori persamaan membran
l = ketebalan minimum shell p = Desain tekanan atau tekanan maksimum E = efisiesiWelded Joint f = tegangan maksimum ri = jari-jari dalam shell , in ro = jari-jari luar shell
Jika ketebalan shell lebih dari 50 ft jari-jari dalam atau ketika tekanan melebihi 0.385 fE maka persamaannya menjadi sebgai berikut Ketika p tidak diketahui
Dimana
13.7
Dimana p do t B = allowable working pressure, pound per square inch = external diameter of shell, inches = minimum thickness of shell exclusive of corrosion allowance, inches = factor from Fig. 8.8 for carbon steel 13.8 Dimana AN L = cross-sectional area of the stiffening ring, square inch = design length of a vessel section, as shown in Fig. 13.9
Kebutuhan momen inertia dapat dihitung dengan; 13.9 Dimana A = the factor given by Fig. 8.8
Variasi penyusunan cincin penyambung untuk vessel yang mendapatkan tekanan dari luar.
Ketika pipa dikenakan dengan tekanan dari luar, penambahan tekanan diperbolehkan berdasarkan gambar 8.8 Berdasarkan code 1965, desain tekanan yang diperbolehkan merupakan fungsi dari rasio stress material yang diperbolehkan dan diameter luar, t/do. Ketika korosi terjadi, diperlukan penambahan material setara dengan (0.8 n) inches, dimana n adalah jumlah dari sambungan per inches.
Grafik yang digunakan untuk menentukan ketebalan dinding yang dipengaruhi tekanan dari luar
13.10 13.11
13.12
Hemspherical Dished Heads Ketika ketebalan kepala hemisperical tidak melebihi0.356 rc , dimana rc adalah jari jari dalam atau ketika tekanan tidak melebihi 0.665fE. Maka berlaku; 13.14 Dimana
13.15
Conical Dished Closures Ketika melebihi , maka nilai ditentukan berdasarkan tabel 13.3.
Table 13.3
ToriConical Closures Kebutuhan ketebalan ditentukan bedasarkan modifikasi dari persamaan 7.76 dan 7.77, dimana L disubtitusikan dengan rc
Dimana d1 = inside diameter of the conical portion of the toriconical head at the poinnt of tangency with knuckle, measured perpendicular to the axis of the cone, inches.
Pada perancangan kepala vesell berbentuk elips dan setengah lingkaran yang dipengaruhi oleh tekanan luar, ketebalannya harus setara dengan hasil dari persamaan 7.57 untuk elips dan7.77 untuk setengah lingkaran Pada penggunaan persamaan ini sisi yang cekung setara dengan 1.67 kali sambungan luar dan efisiensi tekanan luar yang digunakan adalah 1.0.