Anda di halaman 1dari 16

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penulisan Masalah kerusakan lingkungan disebabkan oleh tangan-tangan manusia itu sendiri. Untuk menjaga kelestarian lingkungan, harus ada penegakan hukum lingkungan. Selain itu, tak kalah penting adalah menumbuhkan kesadaran yang tinggi pada masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan. Setidaknya wawasan mengenai lingkungan, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) akan mengarah pada pemeliharaan dan pelestarian lingkungan hidup. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Pada dasarnya, adanya perubahan kondisi lingkungan akibat kerusakan dan pencemaran lingkungan akan mempengaruhi ekosistem di alam. Bentuk perusakan lingkungan seperti pencemaran udara, pencemaran air, dan menurunnya kualitas lingkungan akibat bencana alam, yakni banjir, longsor, kebakaran hutan, krisis air bersih bisa berdampak buruk pada lingkungan, khususnya bagi kesehatan manusia. Menurut UU no. 23 tahun 1997 Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Dampak pencemaran lingkungan dapat diklasifikasikan menjadi dampak pencemaran udara, dampak pencemaran air dan dampak pencemaran tanah. Dengan mengetahui dampak-dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran lingkungan, kita dapat mengetahui cara-cara untuk mengatasi dan mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan tersebut. Oleh karena itu, makalah ini disusun untuk mengetahui dampak-dampak apa saja yang dapat ditimbulkan oleh pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah. Dampak-dampak tersebut dapat ditinjau dari sumber pencemarannya, bentuknya dan sebagainya.

1.2.

Batasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penyusunan makalah ini meliputi : Dampak pencemaran udara. Dampak pencemaran air. Dampak pencemaran tanah. 1.3. Tujuan Penulisan Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
Untuk mengetahui dampak pencemaran udara.

Untuk mengetahui dampak pencemaran air. Untuk mengetahui dampak pencemaran tanah 1.4. Manfaat Penulisan Manfaat penyusunan makalah ini adalah : Sebagai tambahan referensi mengenai dampak pencemaran lingkungan yang meliputi dampaknya terhadap udara, air dan tanah. Memberikan informasi kepada mahasiswa pada khususnya, tentang penyebabpenyebab pencemaran lingkungan.

BAB II

LANDASAN TEORI DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN Pengetahuan tentang hubungan antara jenis lingkungan sangat penting agar dapat menanggulangi permasalahan lingkungan. Meningkatnya perhatian masyarakat mulai menyadari akibat-akibat yang ditimbulkan dan kerusakan lingkungan hidup. Masalah kerusakan lingkungan disebabkan oleh tangan-tangan manusia itu sendiri. Untuk menjaga kelestarian lingkungan, harus ada penegakan hukum lingkungan. Selain itu, tak kalah penting adalah menumbuhkan kesadaran yang tinggi pada masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan. Untuk menumbuhkan kesadaran tersebut, maka perlu kita ketahui terlebih dahulu dampak yang terjadi akibat kerusakan lingkungan yang berupa pencemaran udara, air, dan tanah. (http://one.indoskripsi.com/node/1285) Adapun dampak-dampak pencemaran udara, air, dan tanah tersebut kami jabarkan sebagai berikut.
1. Dampak Pencemaran Udara

Udara dimana di dalamnya terkandung sejumlah oksigen, merupakan komponen esensial bagi kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara merupakan campuran dari gas, yang terdiri dari sekitar 78 % Nitrogen, 20 % Oksigen; 0,93 % Argon; 0,03 % Karbon Dioksida (CO2) dan sisanya terdiri dari Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH4) dan Hidrogen (H2). Udara dikatakan "normal" dan dapat mendukung kehidupan manusia apabila komposisinya seperti tersebut di atas. Sedangkan apabila terjadi penambahan gasgas lain yang menimbulkan gangguan serta perubahan dikatakan udara sudah tercemar atau terpolusi. komposisi tersebut, maka

Akibat aktifitas perubahan manusia, udara seringkali menurun kualitasnya. Perubahan kualitas ini dapat berupa perubahan sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimiawi. Perubahan kimiawi, dapat berupa pengurangan maupun penambahan salah satu komponen kimia yang terkandung dalam udara, yang lazim dikenal sebagai pencemaran udara. Kualitas udara yang dipergunakan untuk kehidupan tergantung dari lingkungannya. Kemungkinan di suatu tempat dijumpai debu yang bertebaran dimana-mana dan berbahaya bagi kesehatan. Demikian juga suatu kota yang terpolusi oleh asap kendaraan bermotor atau angkutan yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Pencemaran udara adalah kondisi udara yang tercemar dengan adanya bahan, zatzat asing atau komponen lain di udara yang menyebabkan berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran udara mempengaruhi sistem kehidupan makhluk hidup seperti gangguan kesehatan, ekosistem yang berkaitan dengan manusia. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_udara) Adapun dampak pencemaran udara bagi makhluk hidup antara lain : a. Dampak Pencemaran Udara Bagi Kesehatan Pencemaran udara berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis :

Irintasia. Biasanya polutan ini bersifat korosif. Merangsang proses peradangan hanya pada saluran pernapasan bagian atas, yaitu saluran pernapasan mulai dari hidung hingga tenggorokkan. Misalnya, sulfur dioksida, sulfur trioksida, amoniak, debu. Iritasi terjadi pada saluran pernapasan bagian atas dan juga dapat mengenai paru-paru sendiri.

Asfiksia. Disebabkan oleh berkurangnya kemampuan tubuh dalam menangkap oksigen atau mengakibatkan kadar O2 menjadi berkurang. Keracunan gas karbon monoksida mengakibatkan CO akan mengikat hemoglobin sehingga kemampuan hemoglobin mengikat O2 berkurang terjadilah asfiksia. Adapun polutan yang termasuk golongan ini adalah gas nitrogen, oksida, metan, gas hidrogen dan helium.

Anetesia. Bersifat menekan susunan saraf pusat sehingga kehilangan kesadaran. Adapun polutannya seperti aeter, aetilene, propane dan alkohol alifatis.

b. Dampak Pencemaran Udara Menurut Bentuknya NO 1. Dampak pencemaran udara berupa gas SUMBER DAMPAK/AKIBAT PADA

BAHAN PENCEMAR Sulfur dioksida (SO2)

INDIVIDU/MASYARAKAT Batu bara atau bahan Menimbulkan efek iritasi pada saluran bakar minyak yang mengandung Sulfur. Pembakaran limbah pertanah. Proses dalam nafas sehingga menimbulkan gejala batuk dan sesak nafas.

2.

Hidrogen sulfa (H2S)

industri. Dari kawah gunung yang masih aktif. Berbagai jenis pembakaran.

Menimbulkan bau yang tidak sedap, dapat merusak indera penciuman (nervus olfactory) Menggangu sistem pernapasan. Melemahkan sistem pernapasan paru

3.

Nitrogen oksida (N2O) Nitrogen Monoksida (NO) Nitrogen Dioksida

Gas buang kendaran dan saluran nafas sehingga paru mudah bermotor. Peledak, pabrik pupuk. Proses Industri Menimbulkan bau yang tidak sedap/menyengat. Menyebabkan sistem pernapasan, bronchitis, merusak indera penciuman. terserang infeksi.

4.

(NO2) Amoniak (NH3)

5.

Karbon Dioksida (CO2)Karbon Monoksida (CO)Hidrokarbon

Semua hasil Industri .

Menimbulkan efek sistematik, karena hemoglobin yang amat vital bagi oksigenasi jaringan tubuh akaibatnya apabila otak kekurangan oksigen dapat menimbulkan kematian. Dalam jumlah kecil dapat menimbulkan gangguan berpikir, gerakan otot, dan gangguan jantung.

pembakaran.Proses meracuni tubuh dengan cara pengikatan

Dampak pencemaran udara berupa partikel SUMBER Debu domestik maupun dari industri Dampak yang ditimbulkan sangat Gas buang kendaraan bermotor Menimbulkan gangguan pembentukan sel Peleburan timah darah merah. Pada anak kecil menimbulkan hitam Pabrik battere penurunan kemampuan otak. Pada orang dewasa menimbulkan anemia dan gangguan tekanan darah tinggi. Menimbulkan gangguan saraf pusat. membahayakan, karena dapat meracuni sistem pembentukan darah merah . DAMPAK/AKIBAT PADA INDIVIDU/MASYARAKAT Menimbulkan iritasi mukosa, bronchitis, menimbulkan fibrosis paru.

NO 1.

BAHAN PENCEMAR Debu partikel

Benzen

Kendaraan bermotor. Daerah industri. Daerah yang kurang bersih lingkungannya

Partikel polutan bersifat biologis berupa : bakteri, jamur, virus, telur

Pada pencemaran udara ruangan yang berAC dijumpai beberapa jenis bakteri yang mengakibatkan penyakit pernapasan.

cacing. Kastiyowati, I. http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp?mnorutisi=8&vnomor=7 c. Dampak Bagi Tanaman Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi, dapat terganggu pertumbuhannya, dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis. d. Hujan Asam Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan, yang normalnya adalah 5,6. Adapun dampak dari hujan asam ini antara lain mempengaruhi kualitas air permukaan, merusak tanaman, melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan, serta bersifat korosif sehingga merusak material bangunan. e. Kerusakan Lapisan Ozon Lapisan ozon yang berada di stratosfer merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi menyaring radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. (http://hend-learning.blogspot.com/2009/04/pengaruh-pencemaran-udaraterhadap.html).

2. Dampak Pencemaran Air

Pencemaran air adalah masuknya bahan pencemar ke dalam lingkungan perairan, sehingga menurunkan kualitas air. Bahan pencemar ini dapat membunuh hewan dan

tumbuhan yang hidup di dalamnya. Selain itu, dapat mengganggu atau memutuskan jaringjaring makanan di lingkungan perairan. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Makhluk hidup di muka bumi tidak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupakan merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Dewasa ini air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian serius. Untuk mendapat air yang baik, yang sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari kegiatan manusia. Pencemaran air terjadi sejak lama dan telah kita ketahui bersama, baik di laut, sungai, danau bahkan parit di depan rumah kita. Air yang berwarna kecoklatan bahkan hitam seolah sudah menjadi pemandangan yang biasa dan dapat kita lihat sehari hari. Pencemaran air disebabkan oleh aktifitas manusia sehari hari yang dapat mengakibatkan adanya perubahan pada kualitas air tersebut. Pencemaran air ini terjadi di sungai, lautan, danau dan air bawah tanah. Tingkat pencemaran yang terberat adalah akibat limbah industri yang dibuang ke sungai dan juga tumpahan minyak di lautan. Pencemaran di sungai dan di lautan ini telah menyebabkan ekosistem dan habitat air menjadi rusak bahkan mati. Untuk sungai, pembuangan limbah industri/pabrik telah merusak habitat sungai sepanjang puluhan kilometer. Limbah industri ini mengandung logam berat, toksin organik, minyak dan zat lainnya yang memiliki efek termal dan juga dapat mengurangi kandungan oksigen dalam air. Limbah berbahaya ini selain menyebabkan kerusakan bahkan matinya habitat sungai, juga mengakibatkan timbulnya masalah kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang sungai yang menggunakan air sungai tersebut untuk keperluan MCK (Mandi, Cuci dan Kakus). (http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/limbahindustri/dampak-pencemaran-terhadap-lingkungan/)

Tidak hanya sepanjang aliran sungai, resapan bahan kimia juga mencemari air bawah tanah sepanjang belasan bahkan puluhan meter dari sungai tersebut. Pengeboran air bawah tanah yang dilakukan penduduk di dekat aliran sungai sering kali mendapatkan air bawah tanah yang keruh kehitaman, berbau bahkan berlendir dan bila dipaksakan untuk keperluan MCK akan mengakibatkan penyakit dan gatal gatal pada kulit. Selain limbah industri, limbah rumah tangga juga memiliki peranan yang besar dalam pencemaran air. Limbah rumah tangga ini terbagi menjadi 2 golongan, yakni limbah organik dan anorganik. Limbah organik adalah limbah yang dapat diuraikan oleh bakteri, seperti sisa sayuran, buah dan daun daunan. Sementara limbah anorganik tidak dapat diurai oleh bakteri, seperti bekas kaca, karet, plastik, logam, kain, kayu, kulit, dan lain-lain. Untuk pertanian, penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan juga dapat mencemari air di lingkungan sekitarnya. Limbah pupuk mengandung fosfat yang dapat merangsang pertumbuhan gulma air seperti ganggang dan enceng gondok. Pertumbuhan gulma air yang tidak terkendali ini dapat menimbulkan dampak seperti yang diakibatkan oleh pencemaran air dan deterjen. Limbah pestisida memiliki aktifitas jangka waktu yang lama dan ketika terbawa aliran air keluar dari areal pertanian, dapat mematikan hewan yang bukan sasaran seperti ikan, udang dan hewan air lainnya. Pestisida mempunyai sifat relatif tidak larut dalam air. Tetapi relatif mudah larut dan konsentrasinya cenderung meningkat dalam lemak dan sel sel tubuh mahluk hidup yang disebut Biological Amplification, sehingga apabila masuk ke dalam mata rantai makanan konsentrasinya makin tinggi dan tertinggi adalah konsumen puncak. Contohnya, ketika dalam tubuh ikan kadarnya 6 ppm, di dalam tubuh burung pemakan ikan kadarnya meningkat menjadi 100 ppm dan akan meningkat terus sampai konsumen puncak. Limbah pertambangan seperti batu bara biasanya tercemar asam sulfat dan senyawa besi, yang dapat mengalir ke luar daerah pertambangan. Air yang mengandung kedua senyawa ini dapat berubah menjadi asam. Limbah pertambangan yang bersifta asam dapat menyebabkan korosi dan melarutkan logam-logam sehingga air yang dicemari bersifat racun dan dapat memusnahkan kehidupan akuatik. (http://www.airminumisiulang.com/news/58/dampak_pencemaran_air_bagi_manusia _dan_lingkungan)

10

Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi menjadi empat kategori (KLH, 2004), yaitu : Dampak Terhadap Kehidupan Biota Air Banyaknya zat pencemar pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga akan mengakibatkan kehidupan dalam air yang membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Selain itu kematian dapat pula terjadi disebabkan adanya zat beracun yang juga menyebabkan kerusakan pada tanaman dan tumbuhan air. Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah menjadi sulit terurai, panas dari industri juga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air limbah tidak didinginkan dahulu. Dampak Terhadap Kualitas Air Tanah Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini telah dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut Dampak Terhadap Kesehatan Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain, air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen, air sebagai sarang insekta penyebar penyakit, jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga manusia bersangkutan tidak dapat membersihkan diri, serta air sebagai media untuk hidup vektor penyakit. Ada beberapa penyakit yang masuk dalam katagori water-borne diseases, atau penyakit penyakit yang dibawa oleh air, yang masih banyak terdapat di daerah-daerah. Penyakit-penyakit ini dapat menyebar apabila mikroba penyebabnya dapat masuk ke dalam sumber air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan jenis mikroba yang dapat menyebar lewat air antara lain, bakteri, protozoa dan metazoa. Tabel : Beberapa Penyakit Bawaan Air dan Agennya Agen Virus Rotavirus Diare pada anak Virus Hepatitis A Hepatitis A Virus Poliomyelitis Polio (myelitis Penyakit Diare pada anak Hepatitis A Polio (myelitis anterior acuta)

11

anterior acuta) Bakteri Vibrio cholerae Cholera Escherichia Coli Diare/Dysenterie Enteropatogenik Salmonella typhi Typhus abdominalis Salmonella paratyphi Paratyphus Shigella dysenteriae Dysenterie Protozoa Entamuba histolytica Dysentrie amoeba Balantidia coli Balantidiasis Giarda lamblia Giardiasis Metazoa Ascaris lumbricoides Ascariasis Clonorchis sinensis Clonorchiasis Diphyllobothrium latum Diphylobothriasis Taenia saginata/solium Taeniasis Schistosoma Schistosomiasis

Cholera Diare/Dysenterie Typhus abdominalis Paratyphus Dysenterie Dysentrie amoeba Balantidiasis Giardiasis

Ascariasis Clonorchiasis Diphylobothriasis Taeniasis Schistosomiasis

Dampak Terhadap Estetika Lingkungan

Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar, yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika. Selain bau, limbah tersebut juga menyebabkan tempat sekitarnya menjadi licin. Sedangkan limbah detergen atau sabun akan menyebabkan penumpukan busa yang sangat banyak. Inipun dapat mengurangi estetika.
3. Dampak Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak,

12

zat kimia atau limbah, air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping). Ketika suatu zat berbahaya atau beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya. (http://animevent.wordpress.com) Adapun dampak pencemaran tanah bagi makhluk hidup antara lain : a. Dampak Pencemaran Tanah Bagi Kesehatan Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi. Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian. b. Dampak pencemaran tanah terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun atau berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-

13

makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut. c. Dampak pencemaran tanah pada pertanian. Dampak pencemaran tanah pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_tanah)

BAB III KESIMPULAN

14

1. Pencemaran udara adalah terjadi karena udara tercemar oleha bahan, zat-zat asing atau komponen lain sehingga kualitas udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. 2. Pencemaran udara mempengaruhi sistem kehidupan makhluk hidup seperti gangguan kesehatan, ekosistem yang berkaitan dengan manusia. 3. Adapun dampak pencemaran udara bagi kehidupan, yaitu: a. berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan : irintasia, asfiksia, dan anetesia;
b. terganggunya pertumbuhan tanaman, dan rawan penyakit, antara lain klorosis,

nekrosis, dan bintik hitam, juga dapat menghambat proses fotosintesis; c. dapat mengakibatkan terjadinya hujan asam yang dapat mempengaruhi kualitas air permukaan, merusak tanaman, melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan, serta bersifat korosif sehingga merusak material bangunan; d. rusaknya lapisan ozon. 4. Pencemaran air adalah masuknya bahan pencemar ke dalam lingkungan perairan, sehingga menurunkan kualitas air. 5. Adapun dampak pencemaran air bagi kehidupan, yaitu: a. matinya bakteri-bakteri dalam air akibat menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air. Hal ini mengakibatkan proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah menjadi terhambat; b. menurunnya kualitas air tanah akibat faecal colliform; c. timbulnya water-borne diseases. 6. Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. 7. Adapun dampak pencemaran tanah bagi kehidupan, yaitu: a. tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Misalnya, kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi. Apabila semakin terpapar, maka akan berakibat pada kematian;

15

b. terganggunya piramida makanan dalam suatu ekosistem.

DAFTAR PUSTAKA Kastiyowati, I. http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp?mnorutisi=8&vnomor=7 http://animevent.wordpress.com

16

http://dinkesbonebolango.org/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=249 http://hend-learning.blogspot.com/2009/04/pengaruh-pencemaran-udara-terhadap.html http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_udara http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_tanah http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/limbah-industri/dampakpencemaran-terhadap-lingkungan/ http://www.airminumisiulang.com/news/58/dampak_pencemaran_air_bagi_manusia_dan_ lingkungan http://one.indoskripsi.com/node/1285

Anda mungkin juga menyukai