Anda di halaman 1dari 26

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting utuk membantu dan mewujudkan kesejahteraan bangsa.Menurut Kamus Besar Bahassa Indonesia, Pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai objek-objek tertentu dan spesifik. Jadi suatu ilmu pengetahuan dapat diperoleh dari terbentuknya suatu sistem pendidikan, Salah satunya adalah sistem pendidikan yang diselenggarakan secara formal. Sekolah adalah salah satu contoh wadah pendidikan formal yang dibentuk oleh pemerintah, atau lembaga-lembaga non-pemerintah.Sistem pendidikan ini dilaksanakan berdasarkan struktur dan aturan tertentu. Sebagai contoh adalah sistem pendidikan formal di Indonesia yang diselenggarakan mulai jenjang taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Sekolah adalah sumber ilmu baik yang bersifat akademik seperti ilmu pengetahuan alam, sosial, dan bahasa serta program keahlian non-akademik seperti olahraga, kesenian dan lain sebagainya. Pengetahuan bahasa ialah salah satu mata pelajaran atau program studi yang diajarkan di sekolah. Sekolah memandang bahasa sebagai salah satu pengetahuan yang utama. Karena bahasa dapat dijadikan sebagai jembatan untuk memperoleh ilmu. Tanpa bahasa cabang-cabang keilmuan akan sangat sulit di pelajari. Seiring dengan perkembangan jaman, bahasa inggris menjadi bahasa yang bersifat global.Penguasaan Bahasa Inggris diharapkan dapat membatu peserta didik untuk memahami budaya lokal maupun internasional, serta dapat menjadi sarana yang efektif dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sehingga dapat meningkatkan daya saing sumber daya manusia Indonesia.

Sekolah menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk sistem pendidikan formal di Indonesia. Sekolah ini menyelenggarakan pendidikan kejuruan yang focus pada bidang keahlian siswa. Sekolah ini merupakan jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTs atau sekolah lain yang sederajat dengan tingkat SMP/MTs. Secara umum program keahlian tersebut bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia Indonesia dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam perkembangan pendidikan SMK di Indonesia, Bahasa Inggris semakin menjadi ilmu yang sama pentingnya bagi siswa SMK dalam mewujudkan peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi, (IPTEK)dengan target yang lebih luas. Dengan adanya pembelajaran bahasa inggris di SMK, maka baik siswa maupun pengajar akan mampu melakukan komunikasi yang sifatnya global. Akan tetapi, komunikasi sendiri bukanlah tujuan akhir, melainkan sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang lebih, yaitu memenuhi kebutuhan ilmu

pengetahuan.Artinya dengan wawasan bahasa yang baik, siswa lebih dapat mengembangkan pengetahuan yang selama ini didapat bahkan bersaing dengan masyarakat lain yaitu masyarakat internasional. Adanya hubungan antara pentingya pendidikan Bahasa Inggris di SMK, maka penulis sebelumnya tertarik untuk melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di SMKN 1 Kota Kediri. Seperti halnya di lembaga formal yang ada, SMKN 1 Kota Kediri juga memberikan pengajaran Bahasa Inggris bagi para siswanya. Adapun tujuan dari pemberian Bahasa Inggris pada sekolah ini adalah mencetak tenaga siap kerja yang profesional karena SMKN 1 Kota Kediri adalah lembaga pendidikan kejuruan yang ingin mencetak generasi yang siap bersaing di dunia kerja. Penulis memilih SMKN 1 Kota Kediri sebagai tempat untuk merealisasikan kegiatan KKN berdasarkan dua pertimbangan, yaitu: sekolah tersebut merupakan lembaga yang berorientasi pada pengasahan kemampuan di berbagai bidang keahlian khusus yang nantinya akan mampu mengantarkan anak didiknya menjadi generasi yang siap kerja, SMKN 1 Kota Kediri adalah sekolah

kejuruan favorit di Kota Kediri terbukti dengan disandangnya predikat Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) dan telah mendapatkan standar manajemen mutu ISO 9001:2008 untuk memastikan bahwa sekolah tersebut layak untuk melakukan proses belajar mengajar yang baik dan berkualitas. Kegiatan KKN yang dilakukan penulis adalah bentuk perwujudan dan pengabdian ilmu kepada masyarakat secara langsung berkaitan dengan ilmu yang telah didapatkan selama perkuliahan, khususnya dalam menerapkan ilmu linguistik terapan yaitu pengajaran bahasa Inggris. Penulis juga berharap melalui kegiatan ini dapat memberi kontribusi terhadap pengajaran bahasa Inggris di SMKN 1 Kota Kediri sehingga penulis dapat memahami gambaran penggunaan bahasa Inggris yang dibutuhkan di dunia kerja.

1.2 Tujuan KKN Kegiatan KKN merupakan sarana penerapan ilmu yang didapat oleh penulis selama proses belajar di perguruan tinggi kedalam dunia kerja yang nyata. KKN yang dilaksanakan penulis memiliki tujuan yang bersifat umum dan khusus, diantaranya: 1. Tujuan Umum a. Mempersiapkan diri penulis dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya. b. Agar penulis dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan khususnya Bahasa Inggris yang didapat selama masa perkuliahan c. Untuk melihat sejauh mana kontribusi ilmu pengetahuan dan keterampilan bidang bahasa sastra dan budaya Inggris dalam dunia kerja d. Sebagai gambaran awal tentang situasi yang harus dihadapi ketika penulis terjun ke masyarakat di kemudian hari

2. Tujuan Khusus Adapaun tujuan khusus tentang penulisan laporan KKN ini, yaitu untuk memenuhi persyaratan dan penilaian mata kuliah kerja nyata pada semester ganjil.

1.3 Manfaat KKN Penulis berharap kegiatan ini dapat memberi manfaat bagi beberapa pihak terkait, yaitu : 1.3.1 Bagi penulis

2. Memperdalam dan meningkatkan keterampilan dan kreativitas diri di lingkungan kerja di masa mendatang, 3. Mengetehui dan memahami manfaat ilmu pengetahuan yang telah diterima dibangku perkuliahan terhadap hal yang sebenarnya terjadi di dunia kerja, 4. Menguji kemampuan dan kualitas diri dalam berkreasi pada bidang ilmu yang dimiliki serta dalam tata cara hubungan masyarakat di lingkungan kerjanya, 5. Menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman selaku generasi terdidik untuk menjadi seorang profesional yang siap terjun langsung ke masyarakat.

1.3.2 Bagi Fakultas Ilmu Budaya

1. Memperkenalkan program studi S1 Sastra Inggris universitas Brawijaya kepada institusi yang memungkinkan para lulusan atau tenaga kerja yang dihasilkan untuk berkarya, 2. Mencetak tenaga kerja yang terampil dan profesional dalam menjalankan tugas,

3. Mengevaluasi sampai sejauh mana relevasi kurikulum yang telah diterapkan dengan kebutuhan masyarakat membutuhkan, 4. Sebagai referensi bagi mahasiswa FIB yang akan melaksanakan kegiatan KKN pada bidang yang sama. 1.3.3 Bagi Lembaga terkait dan lembaga yang

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN KKN

2.1 Keadaan Umum Lokasi Padabagian ini berisi tentang gambaran lokasi KKN yaitu SMKN 1 Kota Kediri seperti sejarah singkat sekolah, profil sekolah, visi dan misi sekolah, serta stuktur organisasi sekolah. 2.1.1 Sejarah Singkat SMKN 1 Kota Kediri Dalam perjalanannya SMKN 1 Kediri juga memiliki sejarah yang cukup panjang. Disini penulis akan menjelaskan perkembangan singkat SMKN 1 Kota Kediri. Pada awal berdirinya, sekolah tersebut bernama STM

PAGORA.Sekolah ini dulu adalah seklah swasta yang beralamatkan di Jalan Pagora Kota Kediri. Pada tanggal 18 Agustus 1964, Pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengubah nama STM PAGORA menjadi STM Negeri Kediri yang oleh masyarakat lebih dikenal dengan nama STM Kediri. Tidak hanya namanya yang diubah, status sekolah tersebut juga berubah menjadi sekolah negeri. Pada tahun 1980-an nama STM Kediri berubah menjadi SMK Negeri 1 Kediri. Lokasi sekolah ini pun pindah ke Jalan Veteran No.9 Kecamatan Mojoroto Kota Kediri.Nama sekolah dan lokasi tersebut bertahan hingga saat ini.Menurut informasi yang penulis dapatkan dari sekolah, SMKN 1 Kota Kediri telah mengalami berbagai macam perubahan baik dari segi fisik bangunan dan fasilitasnya, sistem pendidikan, hingga aparatur atau kepengurusan sekolah.Salah satunya adalah bergantinya pimpinan atau kepala sekolah SMKN 1 Kota Kediri. Pergantian pimpinan/kepala sekolah SMKN1 Kota Kediri dapat diurutkan sebagai berikut;

Tahun 1980 dipimpin oleh Bapak Ngatijo Tahun 19851990 dipimpin oleh Bapak Drs. Suminto Tahun 1990-1998 dipimpin oleh Bapak FX. Budiono Tahun 1998- 1999 dipimpin oleh Bapak Edy Suprayitno, BE Tahun 1999-2009 dipimpin oleh Bapak Drs.Bambang Soekodiono, MT Tahun 2009 sampai sekarang dipimpin oleh Bapak Drs.Ramtadi

2.1.2 Profil dan Identitas SMKN 1 Kota Kediri A. Profil sekolah SMKN 1 Kota Kediri berlokasi di Jalan Veteran No.9 Desa Mojoroto Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.SMKN 1 Kota Kediri sering disebut sebagai Big School oleh masyarakat. Karena sekolah ini berdiri di atas tanah seluas 42.160 meter persegi. Tidak hanya luas tanahnya, SMK ini juga memiliki banyak bangunan yang dibagi menjadi 3 bagian besar, diantaranya: 1. Ruang pembelajaran seperti ruang kelas dan laboratorium, dan perpustakaan 2. Ruang penunjang seperti ruang kepala sekolah,guru, tata usaha, tempat ibadah, OSIS, kantin, toilet dll, 3. Ruang khusus seperti ruang praktek keahlian dan workshop

Sekolah ini juga dilengkapi dengan fasilitas non-bangunan yang juga cukup baik dan dapat dimanfaatkan baik oleh guru dan seperti buku penunjang pelajaran maupun pengetahuan umum, koneksi Wi-fi, LCD, dan lain-lain. Dengan luas tanah dan bangunan tersebut, SMKN 1 Kota Kediri juga melibatkan banyak tenaga kependidikan, guru dan peserta didik terbanyak se-Kota

Kediri.Menurut data pokok SMKN 1 Kota Kediri tahun 2012, sekolah ini memiliki total 41 orang tenaga kependidikan, 149 orang tenaga didik (guru), serta 1849 orang siswa dari kelas X, XI, dan XII. B. SMKN 1 Kota Kediri adalah Sekolah Bertaraf Internasional Pada saat ini, SMKN 1 Kota Kediri meningkatkan kualitasnya sebagai sekolah bertaraf intemasional (SBI).Artinyasekolah tersebut sudah memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan yang diperkaya dengan keunggulan mutu tertentu. Ada pula landasanlandasan kebijakan SBI SMKN 1 Kota Kediri, yaitu: 1. Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 3. Keputusan Direktur PSMK Direktorat Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional No.

3425b/C5.3/Kep/KU/2007 tentang Penetapan SMK Penerima Imbal Swadaya Sekolah Bertaraf Intemasional. 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 78 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan SBI path Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah 5. Peraturan Wali Kota Kediri Nomor : 19 tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Wall Kota Kediri Nomor 27 tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik path TK, SD/SDLB,SMP/SMPLB, SMA/SMALB, dan SMK di Kota Kediri Tujuan khusus program SBI adalah menyiapkan peserta didik untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar kompetensi lulusan, memiliki daya saing komparatif yang tinggi, serta kemampuan berperan aktif secara intemasional dalam menjaga kelangsungan hidup dan perkembangan dunia dari perspektif ekonomi, sosio-kultural, dan lingkungan hidup.

C. Pergantian jam dan kelas SMKN 1 Kediri menggunakan pergantian jadwal masuk kelas dikarenakan jumlah kelas yang terbatas, sistem pergantian tersebut berupa: 1. Jam/kelas pagi Untuk kelas X dan XII kelas dimulai pada pukul 07.00 WIB dan berakhir pada pukul 12.00 WIB. 2. Jam/kelas siang Sedangkan untuk kelas X kegiatan belajar mengajar dimulai pada pukul 13.00 WIB dan berakhir pada pukul 17.30 WIB

D. Identitas Sekolah Kode Registrasi (NSS) Nama Resmi Sekolah SK Pendirian Nomor SK Tanggal SK Akreditasi Program Status Akreditas Status Mutu Nomor SK Tanggal SK Negeri (A) SBI 058/BAP-SM/XI/2008 November 2008 Th. 1962 32.1.05.63.03.001 SMK NEGERI 1 KEDIRI

Alamat Lengkap Sekolah Jalan Desa/Kelurahan Kecamatan Kabupaten/Kota Propinsi Nomor Telepon Email Website Identitas Kepala Sekolah Nama Lengkap Tempat & Tanggal Lahir Alamat Lengkap Telepon Rumah / HP SK Pengangkatan Terakhir Drs. RAMTADI Nganjuk, 14 Maret 1960 Jl. Wilis Mulya IX / 1 Kediri (0354) 777643 / 08125967629 14 September 2009No.821.2/1663/419.62/2009 Veteran No. 9 Mojoroto Mojoroto Kota Kediri Jawa Timur (0354) 772271 Fax (0354) 773276 RT/RW

smkn1.kediri@gmail.com http:\\smkn1kediri.sch.id

2.1.3 Visi dan Misi SMKN 1 Kota Kediri

Sebagai lembaga pendidikan, SMKN 1 Kota Kediri juga memiliki visi dan misi yang digunakan sebagai target sekolah dalam pelaksanaan

pendidikan.Berikut adalah visi dan misi SMKN 1 Kota Kediri. Visi : Sebagai pusat pendidikan kejuruan terpadu, bertaqwa dan profesional Misi : 1. Menyelenggarakan diklat sesuai dengan kebutuhan masyarakat 2. Meningkatkan kultur sekolah dengan penerapan 7K (Kebersihan, Keindahan, Kenyamanan, Ketertiban, Kerindangan, Kesehatan dan Keamanan) dan Trias UKS (Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan, Penyelenggaraan Kesehatan Sekolah) 3. Menghasilkan tamatan yang bertaqwa dan profesional 2.1.4 Struktur Organisasi --belum-Pelayanan Kesehatan, Pembinaan Lingkungan

2.2 Uraian Kegiatan Di bagian ini penulis akan memaparkan gambaran umum pengajaran bahasa Inggris SMKN 1 Kota Kediri yang telah dipelajari serta kegiatan penulis selama kegiatan KKN. 2.2.1 Intensitas jam pelajaran Bahasa Inggris SMKN 1 Kota Kediri Pelajaran Bahasa Inggris untuk kelas X, 1 kali pertemuan dalam seminggu Pelajaran Bahasa Inggris untuk kelas XI, 2 kali pertemuan dalam seminggu Pelajaran Bahasa Inggris untuk kelas XII, 2 kali pertemuan dalam seminggu

*1 kali pertemuan = 2x45menit

2.2.2 Rencana Program Pembelajaran (RPP) dan Silabus Ilmu-ilmu kebahasaan dalam Bahasa Inggris tentunya sangat banyak dan beragam sehingga pengajar dapat memberikan banyak materi kepada muridnya. Sebagai contoh, materi tersebut dapat berupa tenses, vocabulary dan ilmu lainnya. Tenses misalnya, dalam Bahasa Inggris pengajar dapat mengenalkan 16 pola tenses. Tidak hanya memperkenalkan macam-macamnya, tetapi juga pengertian dan penggunaannya dalam kalimat.Begitu juga dengan vocabulary. Dalam Bahasa Inggris, terdapat lebih dari ribuan kata berdasarkan jenis, arti dan fungsinya. Semua materi tersebut tidak akan mungkin diberikan secara langsung dan bersamaan dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, sebuah perencanaan pengajaran harus disusun sedemikian rupa sehingga proses pengajaran akan

berjalan dengan baik dan efektif. Rencana Program Pembelajaran (RPP) merupakan suatu deskripsi dan rancangan tentang perencanaan materi yang disajikan pada pembelajaran. Sedangkan silabus merupakan rincian tujuan pokok pembelajaran dan hasil yang akan didapat oleh siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar di setiap materi yang diberikan. Di sini, penulis akan memaparkan gambaran secara umum bentuk perencanaan pengajaran Bahasa Inggris di tingkat SMK. Penulis mendapatkan bentuk perencanaan tersebut dari pembina KKN di SMKN 1 Kediri dan referensi dari pemetaan standar isi Buku Kerja Siswa (BKS) kelas XI. Pembina KKN memberitahukan perencanaan pengajaran Bahasa Inggris dalam satu semester. Perencanaan tersebut disusun dalam sebuah KD. KD berisi macam-macam topik yang akan di ajarkan kepada siswa. Selain KD, penulis juga telah mempelajari perencanaan pengajaran yang ada di dalam buku BKS kelas XI. Di bagian pemetaan standar isi, terdapat beberapa hal yang cukup bermanfaat bagi penulis sebagai pedoman saat

mengajar.Pemetaan tersebut berisi standar kompetensi, indikator keberhasilan dan materi pokok yang disajikan pada setiap pertemuan. Berikut adalah hal-hal yang dapat penulis pelajari dari perencanaan pengajaran di buku BKS.

Standar Kompetensi Dasar Berkomunikasi dengan Bahasa Inggris setara dengan level Elementary

Kompetensi Dasar Memahami percakapan sedehana seharihari baik dalam konteks profesional maupun pribadi dengan orang bukan penutur asli

Materi Pembelajaran - Talking about hobbies and interest - The form of questions - Question tag - Gerund - Construction with too and enough

Indikator

Memahami percakapan dalam kehidupan sehari-hari dengan berbagai pihak dan situasi

Berkomunikasi dengan Bahasa Inggris setara dengan level Elementary

Mencatat pesanpesan sederhana baik dalam interaksi langsung maupun melalui alat

-Expressing dealing with telephone conversation -Personal pronoun -Reported speech -Adjective clause

Mengelola oesan sederhana secara langssung maupun tidak langsung

Berkomunikasi dengan Bahasa Inggris setara dengan level Elementary

Merinci tugas pekerjaan dan latar belakang pendidikan yang dimilikinya secara

-simple present tense -The simple past tense -Samples of

Mengidentifikasi berbagai profesi secara detail

lisan dan tulisan

curriculum vitae -Expressing facts and figures

Berkomunikasi dengan Bahasa Inggris setara dengan level Elementary

Menceritakan pekerjaan di masa lalu dan rencana kerja yang akan dating

-Simple past tense -Simple continous tense

Menceritakan kejadian masa lalu dan rencana

-Telling about past yang akan datang events -Samples of personal letter -Grammar review

Berkomunikasi dengan Bahasa Inggris setara dengan level Elementary

Memahami percakapan sedehana seharihari baik dalam konteks profesional maupun pribadi dengan orang bukan penutur asli

-Giving Invitation -Bargaining -Expressing certainity -Giving and responding to compliments -Expressing opinion -Expressing agreement/disagre ement -Conjunction -Construction with used to -Noun clause

Memahami percakapan dalam kehidupan sehari-hari dengan berbagai pihak dan situasi

Dari gambaran perencanaan pembelajaran diatas, penulis dapat membuat beberapa kesimpulan. Pertama, dalam proses pengajaran Bahasa Inggris, perencanaan pembelajaran dan materi Bahasa Inggris ternyata telah disusun sesuai dengan RPP dan silabus. RPP dan Silabus tersebut disusun sedemikian rupa sehingga pelaksanaan pengajaran materi bahasa inggris dan target atau hasil yang diharapkan bisa tercapai. Selain itu RPP dan silabus dapat membantu penulis untuk menyiapkan materi yang akan diberikan kepada siswa sebelum masuk ke dalam kelas. Kedua, Pada umumnya, target pengajaran murid SMK adalah setingkat dengan level Elementary. Contohnya, siswa diharapkan dapat memahami

beberapa materi dan melakukan komunikasi atau percakapan serta menulis dalam bentuk yang sederhana. Hal ini memang sesuai dengan pengalaman penulis saat melakukan kegiatan KKN di SMKN 1 Kota Kediri.Pada awalnya Bapak Tantowi selaku pembina KKN di tempat telah menjelaskan bahwa memang pelajaran bahasa inggris di SMK dan SMA itu berbeda.Beliau menambahkan bahwa minat siswa untuk belajar Bahasa Inggris di SMK tingkatannya bisa dikatakan di bawah SMA, materi dan bahasanya masih sederhana dan sifatnya teknis karena disesuaikan dengan latar belakang SMK yaitu kejuruan yang lebih banyak berhubungan dengan hal-hal teknik. Minat para siswa SMK untuk mempelajari bahasa inggris juga cukup rendah dengan pertimbangan rendahnya antusias mereka ketika mengikuti pelajaran bahasa inggris. Salah satu alasannya adalah karena mereka merupakan siswa kejuruan yang berorientasi pada masing-masing bidang yang mereka pelajari sehingga pelajaran bahasa inggris cenderung dianggap sebagai pelajaran sekunder atau pelajaran yang tidak diutamakan.

2.2.3 Kegiatan Mengajar Bahasa Inggris di kelas Penulis cukup banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar

menyampaikan materi dan menghadapi siswa secara langsung di kelas. Oleh karena itu sebagian besar kegiatan KKN yang dilakukan adalah mengajar Bahasa

Inggris di kelas dengan menggantikan peran dari bapak/ibu guru mata pelajaran Bahasa Inggris di SMKN 1 Kota Kediri. Sesuai dengan kesepakatan sebelum melakukan kegiatan KKN, penulis diperbolehkan untuk mengajar Bahasa Inggris di kelas XI dan kelas X. Berikut adalah uraian kegiatan mengajar di kelas XI dan kelas X. A. Mengajar Bahasa Inggris kelas XI Mengajar bahasa Inggris di kelas XI merupakan kegiatan utama yang sering dilakukan oleh penulis. Selama kegiatan KKN berlangsung penulis telah mengajarkan beberapa materi dalam Bab 1 dan Bab 2. Penulis menggunakan Buku Kerja Siswa (BKS) yang digunakan sebagai perangkat utama oleh bapak/ibu guru dan siswa di kelas. Pada Bab 1 topik pengajarannya adalah Whats your favorite activity?. Di bab ini siswa diajarkan untuk dapat mengutarakan kegiatan rutin mereka sehari hari, macam-macam kegiatan dan hobi. Selain itu ada juga materi-materi pokok yang juga harus dijelaskan. materi tersebut antara lain; 1. Talking about hobbies and interest. Penulis menjelaskan bahwa setiap orang pasti memiliki kegiatan masing-masing yang mereka lakukan seharihari. Penulis sedikit menjelaskan mereka tentang penggunaan Simple present untuk memandu mereka mengutarakan kegiatan yang mereka lakukan sehari-hari dan kegiatan yang menjadi hobi mereka. 2. The form of Questions. Pada materi ini siswa diajarkan untuk mengenal dua bentuk pertanyaan. Pertama adalah Yes-No question. Bentuk pertanyaan ini digunakan untuk menayakan sesuatu yang hanya dapat dijawab dengan iya atau tidak (yes or no). Bentuk pertanyaan ini pada umumnya menggunakan tobe dan modal auxiliary. Sehingga penulis juga menjelaskan kembali apa itu tobe, dan modal auxiliary. Kedua adalah WH(what, when, where, who, why, and how) question. Penulis menjelaskan kepada siswa bahwa bentuk pertanyaan ini dapat digunakan

untuk menanyakan sesuatu yang sifat jawabannya lebih kompleks dan tidak cukup untuk dijawab dengan yes atau no. 3. Question tag. Penulis mengenalkan dua macam question tag yaitu tag dengan positive dan negative statements. Question tag digunakan untuk menekankan sesuatu pada kalimat yang kita ucapkan. 4. Gerund. Gerund adalah verb (kata kerja) yang diubah menjadi verb + ing dan kata kerja tersebut berubah fungsi sebagai noun (kata benda). Materi ini cukup sulit diterima oleh siswa, karena terdapat beberapa aturan bagaimana menggunakan gerund sesuai dengan pola dan fungsinya. Kebanyakan dari siswa menganggap bahwa penggunaan gerund tersebut sama dengan verb+ing pada present continous. Sehingga penulis perlu menjelaskan satu per satu tentang penggunaan dan fungsinya dalam kalimat. 5. dan Construction with too and enough. Materi selanjutnya ada pada bab 2. Penulis hanya memberikan sedikit materi pada bab ini karena terbatasnya waktu KKN saat itu. Pada bab ini penulis mengajarkan macam-macam personal pronoun (kata ganti orang) berdasarkan jenis dan penggunaannya.Penulis mengira bahwa materi ini sangat sederhana dan sudah dapat dimengerti siswa sebelumnya. Namun, ternyata banyak juga dari mereka yang belum mengerti. Sebagian besar hanya mengenal bentuk dari pronoun, tetapi mereka belum mengerti fungsi dan penggunaannya dalam kalimat. Sebagai contoh, mereka dapat menyebutkan macam-macam pronoun (I,you,they, we, he, she it, we, me, us, our, mine, etc.) namun sulit bagi mereka untuk mengetahui fungsi dan penggunaannya dalam kalimat apakah itu termasuk personal pronoun sebagai subjek atau objek, possesive pronoun sebagai adjective atau pronoun, dan reflective pronoun dan lain sebagainya. B. Mengajar Bahasa Inggris kelas X. Selain mengajar di kelas XI, penulis juga pernah mengajar di kelas X. Namun intensitasnya lebih sedikit dibandingkan mengajar di kelas XI. Untuk

pengajarannya, kelas X juga menggunakan buku BKS saat di kelas tersebut. Materi yang penulis ajarkan hanya pada bab 1, Introduction. Di sini penulis hanya mengajarkan bagaimana cara memperkenalkan diri dengan Bahasa Inggris. Siswa dipersilakan maju satu per satu didepan kelas untuk memperkenalkan diri mulai dari nama, tempat tinggal asal sekolah, dsb. Sebagian siswa dapat

memperkenalkan diri dengan penggunaan Bahasa Inggris dengan baik, namun ada juga yang masih banyak membuat kesalahan dalam penggunaan bahasanya. Sehingga penulis harus mengoreksi dan membenarkan mereka.

2.2.4 Kegiatan Lain Selain mengajar bahasa Inggris di kelas X dan XI, penulis juga melakukan kegiatan lain di luar sekolah. Berikut adalah uraian kegiatan lain yang dilakukan: A. Mengajar English Study Club (ESC) English Study Club adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler SMKN 1 Kota Kediri yang dibentuk pada tahun 2006 dan berjalan sampai sekarang. ESC adalah wadah bagi para siswa SMKN 1 Kota Kediri yang menyukai Bahasa Inggris atau siswa yang ingin belajar Bahasa Inggris lebih dalam di luar jam normal sekolah. Penulis mendapat dua kali kesempatan mengajar di klub ini. Pada pertemuan pertama, kegiatannya di isi dengan perkenalan, dan tanya jawab mengenai ESC kepada anggota ESC. Ternyata banyak sekali kegiatan yang dilakukan mereka selama mengikuti ESC. Mereka belajar banyak tidak hanya teori, tetapi juga praktik langsung. Salah satu anggota menjelaskan bahwa teori mungkin hanya sedikit diberikan dan mereka langsung mempraktekan misalnya dengan speaking. ESC juga melakukan banyak kegiatan di luar sekolah seperti outbond dan praktik langsung speaking di sana. Mereka juga bekerjasama dengan lembaga kursus Bahasa Inggris sebagai cara untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris lebih baik. Selain itu, kegiatan pertama penulis di ESC adalah mengajar beberapa materi dan teori tenses. Banyak dari mereka yang antusias untuk bertanya macam-

macam pola kalimat atau tenses dalam Bahasa Inggris yang belum mereka mengerti. Pada pertemuan kedua mengajar ESC, penulis langsung meminta anggota ESC untuk praktik speaking. Pertama, penulis meminta mereka untuk membuat kelompok masing-masing 2-3 orang. Lalu mereka diberi topik untuk diperbincangkan dengan Bahasa Inggris. Topik tersebut adalah Introduction dan describing people (appearance and personality). Mereka diminta untuk saling bertanya satu sama lain di dalam kelompok mengenai identitas diri, penampilan dan sifat mereka. Setelah itu masing-masing individu melaporkan apa yang telah mereka perbincangkan di dalam kelompok. Kegiatan selanjutnya adalah telling past events and unforgetable memories. Masing-masing dipersilakan untuk menceritakan pengalaman pribadi di masa lampau atau pengalaman yang paling berkesan dan yang tidak dapat mereka lupakan. Terakhir, penulis melakukan review dan koreksi tentang kegiatan di hari tersebut. Dengan adanya ESC, penulis menyadari bahwa masih ada siswa yang berminat belajar Bahasa Inggris di SMKN 1 Kota Kediri. Penulis merasakan suasana berbeda saat mengajar Bahasa Inggris di ESC dibandingkan mengajar di kelas. Peserta ESC lebih antusias dan memiliki kemampuan Berbahasa Inggris yang lebih baik dibandingkan mereka yang tidak mengikuti. Bagi penulis ESC adalah suatu wadah yang sangat baik dan bermanfaat bagi siswa SMKN 1 Kota Kediri. Klub ini sangat bermanfaat bagi siswa-siswi baik yang memiliki potensi berbahasa Inggris, menyukai dan yang ingin belajar Bahasa Inggris lebih dalam di luar jam sekolah. Mereka yang bergabung di ESC mengaku bahwa pelajaran yang di berikan di kelas masih belum cukup. Materi yang sulit dimengerti dapat mereka pelajari di ESC. Kesimpulannya, belajar Bahasa Inggris memerlukan minat dan motivasi diri yang baik, serta ditunjang dengan wadah yang baik juga. B. , PMR ----- belum

2.3 Hasil yang dipelajari Setelah melaksanakan kegiatan KKN di SMKN 1 Kota Kediri, penulis mendapatkan beberapa pengetahuan baru, permasalahan, dan pemecahan masalah tersebut. Berikut adalah rinciannya: 2.3.1 Pengetahuan Baru

Selama melaksanakan kegiatan KKN, penulis mendapatkan beberapa hal baru yang sebelumnya belum pernah dialami, diantaranya: a. Pengalaman mengajar Bahasa Inggris Mengajar Bahasa Inggris di sebuah sekolah adalah pengalaman baru bagi penulis dan itu sangat tidak mudah. Untuk masalah penguasaan materi, sebenarnya penulis memiliki kemampuan yang cukup. Karena materi-materi yang akan diajarkan kepada siswa sudah banyak dibekali saat perkuliahan. Memang kebanyakan materi yang diajarkan sangat sederhana, namun terkadang ada juga beberapa materi yang sudah lupa baahkan belum pernah penulis dapatkan. Jadi, selama kegiatan KKN, penulis tidak hanya mengajarkan materi tersebut begitu saja, tetapi juga masih mempelajari materi tersebut agar proses penyampaian ilmu kepada siswa berjalan dengan baik. b. Pengalaman mengendalikan kelas Penulis menyadari bahwa untuk mengajar di dalam kelas, penguasaan materi saja tidak cukup akan tetapi hal lain yang perlu dikuasai oleh seorang pengajar saat berdiri di depan kelas. Pertama adalah kemampuan mengontrol sikap siswa saat di dalam kelas. Terkadang penulis kewalahan terhadap tingkah dan sikap beberapa siswa yang kurang memperhatikan pengajarnya saat proses belajar mengajar. Penulis harus berusaha dengan keras untuk mengendalikan mereka agar tidak ramai dan mengikuti jalannya pelajaran. Kedua, kemampuan memanfaatkan waktu. Terkadang, penulis terlalu cepat saat memberikan materi, sehingga sisa waktu yang ada terbuang sia-sia. Jadi ,waktu di dalam kelas harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, jangan terlalu cepat atau terlalu lambat.

c. Pengalaman memahami karakter siswa Setiap siswa di SMK memiliki karakter yang berbeda. Mereka memiliki karakter tersendiri yang mempengaruhi cara penulis melakukan pendekatan yang juga harus berbeda saat mengajar di kelas. Ada anak yang percaya diri dan antusias terhadap pelajaran bahasa Inggris. Ada juga yang percaya diri namun minatnya tidak terlalu tinggi terhadap pelajaran yang diberikan. Yang paling penulis sukai dari mereka adalah sifat percaya diri dan keberanian pada kebanyakan siswa. Jadi perbedaan karakter tersebut memberi tantangan dan pelajaran baru bagi penulis untuk memahami dan memotivasi mereka agar lebih baik lagi.

d. Pengalaman bersosialisasi Melakukan kegiatan mengajar di sebuah lembaga formal tentu memberi pelajaran penting bagi penulis tentang sosialisasi. Komunikasi di antara penulis dengan pembina KKN, bapak/ibu guru, karyawan bahkan siswa harus dilakukan dengan baik. Walaupun pada awalnya penulis sedikit merasa tidak percaya diri malu, dan canggung, namun lama-lama perasaan itu mulai hilang karena penulis harus belajar bersosialisasi dengan mereka. Hal ini dikarenakan cukup banyaknya permasalahan yang dihadapi penulis sehingga komunikasi sangat membantu penulis untuk memecahkannya saat melakukan kegiatan KKN.

2.3.2

Permasalahan yang dihadapi dan pemecahannya

Di bagian ini penulis akan menjelaskan permasalahan yang dihadapi penulis dan cara penulis memecahkan masalah tersebut. Masalah yang dihadapi selama kegiatan KKN antara lain : a. Kegiatan mengajar di SMK merupakan pengalaman baru bagi penulis sehingga terkadang saat menyampaikan materi timbul rasa grogi dan

nervous. Tetapi setelah beberapa hari mengajar penulis mendapatkan teknik mengajar dari beberapa sumber salah satunya bertanya kepada guru-guru disekolah tersebut. Hal ini berguna untuk membantu penulis agar tidak canggung ketika mengajar di depan kelas. b. Mengkondisikan atau menguasai kelas adalah perihal yang sangat penting ketika mengajar .terkadang ada kelas yang mudah diatur dan ada juga yang sangat sulit, untuk itu penulis berusaha mengatasinya dengan

menggunakan suara yang lantang untuk memperoleh perhatian dari para siswa sehingga suasana kelas akan lebih kondusif dan materi yang disampaikan akan dicerna dengan baik oleh siswa. c. Pada awalnya penulis sempat mengalami permasalahan dengan waktu pengajaran di dalam kelas. Terkadang proses pengajaran berjalan terlalu cepat seperti saat memberikan materi sehingga banyak waktu yang terbuang dan kehabisan ide dan materi pengajaran yang harus diberikan. Setelah berkomunikasi dengan bapak/ibu guru, ternyata seorang pengajar perlu kreativitas yang lebih untuk memanfaatkan waktu. Sejak saat itu penulis berusaha memanfaatkan waktu di dalam kelas dengan baik. Di dalam kelas penulis terkadang menggunakannya untuk tanya jawab,

memberi latihan soal, melakukan permainan, atau memberi siswa motivasi tentang perlunya belajar Bahasa Inggris. Sehingga siswa tidak akan merasa bosan untuk belajar di dalam kelas. d. Bertemu dengan orang-orang yang baru kenal adalah salah satu permasalahan bagi penulis karena terkadang timbul rasa canggung dan masih belum percaya diri. Untuk mengatasinya penulis mencoba untuk lebih bersosialisasi dengan warga SMKN 1 Kediri. Hal ini diperlukan karena penulis harus bisa beradaptasi dengan kondisi di lingkungan sekolah. Selain itu penulis harus menjaga sikap dengan membedakan perilaku ketika berhadapan dengan murid dan guru. e. Dalam kegiatan belajar mengajar, penulis sadar bahwa kesiapan dalam materi pelajaran dan mental harus sangat diperhatikan, karena meskipun kita sudah menguasai materi pelajaran namun terkadang mental belum

siap. Salah satunya adalah perasaan gugup yang akan membuat proses belajar mengajar berjalan kurang baik. Latihan mengajar yang rutin serta menjaga diri agar tetap tenang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. f. Minat dan kepercayaan diri menjadi faktor lain bagi siswa untuk belajar bahasa asing seperti bahasa Inggris. Sebagian besar, siswa SMKN 1 Kediri memiliki kepercayaan diri yang besar. Mungkin karena kebanyakan dari mereka adalah siswa laki-laki, dan siswa perempuan menjadi minoritas. Sebagian dari mereka cukup percaya diri dan tegas saat penulis melakukan tanya jawab atau meminta mereka maju ke depan kelas walaupun sering juga mereka melakukan kesalahan pada penggunaan Bahasa Inggrisnya. Sayangnya, dengan kepercayaan diri yang besar tersebut, mereka juga tekadang meremehkan pengajarnya dan membuat ulah sehingga kelas menjadi kurang kondusif. Ada juga beberapa siswa yang pendiam, tidak mau tahu, dan malas. Terkadang saat penulis memberikan instruksi, mereka hanya diam atau malah berbicara sendiri dengan temannya. Ini juga ada kaitannya dengan rendahnya minat mereka terhadap pelajaran Bahasa Inggris.Sehingga penulis harus lebih tegas dan melakukan pendekatan perseorangan dan memotivasi mereka dengan cara

menghampiri anak tersebut.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Secara keseluruhan, kegiatan KKN yang dilaksanakan di SMKN 1 Kediri berjalan dengan lancar dan baik. Pelajaran yang dapat kami peroleh selama mengajar adalah bahwa dalam menekuni profesi sebagai tenaga pengajar kita dituntut untuk kreatif dalam menyampaikan materi, baik tentang cara kita mengkondisikan kelas atau tentang proses penyampaian materi agar mudah dipahami siswa karena berhasilnya para siswa dalam memahami materi pelajaran merupakan tanggung jawab pengajar. Penulis menyimpulkan bahwa minat para siswa kelas X dan XI SMKN 1 Kediri untuk mempelajari bahasa inggris sangat rendah dengan pertimbangan rendahnya antusias mereka ketika mengikuti pelajaran bahasa inggris. Salah satu alasannya adalah karena mereka merupakan siswa kejuruan yang berorientasi pada masing-masing bidang yang mereka pelajari sehingga pelajaran bahasa inggris cenderung dianggap sebagai pelajaran sekunder atau pelajaran yang tidak diutamakan. Dengan adanya kegiatan KKN ini penulis memperoleh banyak pelajaran serta pengalaman di SMKN 1 Kediri.Salah satunya adalah pengalaman mengajar pada instansi resmi untuk pertama kalinya.Pengalaman lainnya adalah penulis juga berhadapan langsung dengan berbagai karakteristik murid dengan daya tangkap materi yang berbeda-beda, namun hal itu justru memotivasi penulis untuk lebih mengasah kemampuan dalam hal mengembangkan diri dan belajar lebih banyak metode yang digunakan saat mengajar. Dalam pelaksanaan KKN penulis juga mendapatkan beberapa masalah. Komunikasi antara penulis dengan bapak/ibu guru, karyawan sekolah dan siswa cukup membantu penulis untuk memecahkan masalah-masalah tersebut. Kesimpulannya adalah bahwa seorang pengajar harus memiliki kreativitas, kesabaran, kepercayaan diri, serta ketenangan dalam menghadapi para siswa.

3.2 Saran Setelah melaksanakan kegiatan KKN ini penulis mempunyai saran-saran yang diharapkan bisa bermanfaat bagi pihak-pihak berikut : a. Untuk sekolah, penulis menyarankan agar kuantitas siswa dari setiap kelas bisa dikurangi dengan tujuan diperoleh kegiatan belajar mengajar dengan kualitas yang lebih baik dan lebih efektif. Karena dengan jumlah siswa yang terlalu banyak dalam satu kelas maka pengajar tidak bisa memperhatikan secara detail tiap individu perihal tersampaikannya materi yang diberikan. Selain itu laboratorium bahasa yang ada sebaiknya diperbaiki dan ditingkatkan pemanfaatannya. Karena strategi pengajaran bahasa asing dapat melibatkan kemampuan auditory dan visual siswa. Dengan fasilitas laboratorium yang baik siswa dapat meningkatkan kemampuan listening lebih baik. b. Diharapkan bagi para guru pengajar agar membiasakan para siswanya untuk bercakap-cakap menggunakan bahasa inggris untuk melatih dan memperkenalkan bahasa inggris dalam kehidupan sehari-hari serta membuat para siswa lebih percaya diri saat belajar bahasa inggris. Selain itu, perlu diciptakannya ide-ide baru dalam pengajaran Bahasa Inggris. Pengajar dapat menggunakan fasilitas LCD sekolah karena siswa juga dapat mempelajari bahasa melalui visual mereka. Powerpoint atau filem dapat digunakan untuk membantu mereka yang suka belajar dengan

kemampuan visualnya sehingga dapat mengurangi kebosanan para siswa serta menambah konsentrasi dalam belajar supaya motivasi untuk belajar bahasa Inggris akan muncul. c. Pihak Fakultas Ilmu Budaya, sebaiknya melaksanakan kegiatan KKN di pertengahan semester agar tidak menggangu kegiatan perkuliahan disemester akhir yang difokuskan untuk skripsi. Selain itu, sebaiknya

kegiatan KKN ini dilaksanakan setelah mahasiswa memperoleh mata kuliah Applied Linguistics, karena mata kuliah tersebut dapat diaplikasikan bagi mahasiswa yang tentunya memiliki ketertarikan berbeda-beda seperti jurnalistik, pariwisata, serta kegiatan belajar mengajar.

Anda mungkin juga menyukai