Dasar-Dasar EBM 1
Dasar-Dasar EBM 1
Pendekatan manual Pendekatan dengan teknologi canggih. Pendekatan berbasis pengalaman individual berbasis bukti yang accountable yaitu ilmiah dan metodologis benar.
CONTOH :
Magnetic Resonance Imaging Whole CT-scan Minimally access (invasive) surgery
Obat-obat baru Hipotesis baru Teori baru
SHIFTING PARADIGM
Scientific/medical information
Clinical problems
Evidence-based Medicine
Evidence-Based Medicine :
Proses secara sistematik melakukan
penelaahan, penilaian dan menggunakan
temuan-temuan/hasil penelitian
kesehatan/kedokteran mutakhir untuk membantu pengambilan keputusan dalam pelayanan kepada pasien.
Dalam praktek EBM memadukan antara kemampuan dan pengalaman di bidang kesehatan/kedokteran dengan buktibukti ilmiah terkini yang paling dapat dipercaya. EBM penggunaan bukti ilmiah mutakhir secara eksplisit dan jelas berdasarkan konsensus untuk pengambilan keputusan dalam penanganan pasien.
Unit-unit pelayanan kesehatan diharapkan mampu memfasilitasi dan menyediakan akses ke buktibukti ilmiah yang terkini dan terpercaya, baik melalui jurnaljurnal biomedik maupun berbagai sumber evidence yang dapat diandalkan.
Evidence ?
kecuali : a. direvisi berkala, minimal setiap tahun, b. padat referensi jurnal-jurnal utama yang dapat diandalkan secara substansi dan metodologi. c. jika ada rekomendasi, harus berdasarkan metode baku
2. Invest in evidence data base. Buku baru ? Langganan Jurnal utama ? Akses internet, misalnya Evidencebased Medicine Review (EBMR) lewat http://www.ovid.com.
pertanyaan ilmiah yang berkaitan dengan masalah 2. Penelusuran informasi ilmiah yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi 3. Penelaahan terhadap bukti-bukti ilmiah yang ada
4. Menerapkan hasil penelaahan bukti-bukti ilmiah ke dalam praktek pengambilan keputusan 5. Melakukan evaluasi terhadap efikasi dan efektivitas intervensi
CRITICAL APPRAISAL
DERAJAT EVIDENCE 1a. Evidence berasal dari systematic review atau meta analisis terhadap penelitian-penelitian RCT 1b. Evidence berasal dari minimal satu RCT
2a. Evidence berasal dari minimal satu uji klinik tanpa randomisasi 2b. Evidence berasal dari minimal suatu studi quasi eksperimental
3. Evidence berasal dari studi observasional seperti studi komparatif, studi korelasi, studi kasus-kontrol, studi kohort dan studi kasus
4. Evidence berasal dari laporanLaporan komite ahli atau pendapat dan hasil pengalaman klinisi senior.