Diajukan Oleh :
Nama : Rafginda Manoppo
Nim : 19330101096
Oleh :
Rafginda Manoppo
NIM : 19330101096
ii
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah
yang saya buat dengan judul “Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin
Dengan Ketuban Pecah Dini di Rumah Sakit Robert Wolter Mongisidi Manado”
adalah hasil dari karya sendiri dan belum pernah dikumpulkan oleh orang lain
untuk memperoleh gelar dari berbagai Pendidikan di perguruan tinggi. Dengan ini
pula saya menyatakan penggandaan software computer untuk pembuatan Karya
Tulis Ilmiah yang dilakukan oleh saya, berikut ini konsekuensi hukum yang
mungkin timbul karnanya, menjadi tanggung jawab penuh dari saya, dan jika ada
gugatan hukum/ sanksi dikemudian hari saya siap menanggung resikonya.
Rafginda Manoppo
iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui
Dekan Ketua
Universitas Trinita Program Studi Kebidanan
v
MOTO
DEDIKASI:
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
RahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang
berjudul “Asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan ketuban pecah dini di
Rumah Sakit Robert Wolter Mongisidi Manado Tahun 2022” di susun dalam
memenuhi salah satu untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan Di
Universitas Trinita Manado.
Penulis menyadari bahwa penulisan Usula penelitian ini terdapat kekurangan,
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
melengkapi kekurangan yang ada.
Ucapan terimakasih penulis menyampaikan kepada :
1. Bapak Apriano Ade Saerang, ST, SE, M.Si, selaku ketua Pembina
Yayasan Prisma Sulawesi Utara yang telah mendirikan Pendidikan
Diploma Kebidanan dan mengembangkan Pendidikan Kesehatan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dan selalu turut serta dalam memberikan
arahan selama ini.
2. Ibu Merry J.J Langi, SE, M.Si, selaku Ketua Yayasan Prisma Sulawesi
Utara yang telah membuka program Pendidikan Diploma III di Universitas
Trinita Manado
3. Bapak Demsi R. Sasewa, S.Sos, SE, M.Si, selaku Rektor Univesitas
Trinita Manado yang telah memeberikan kesempatan kepada saya untuk
menimba ilmu selama di Universitas Trinita Manado
4. Bapak Rolef Rumondor, S.Si, M.Si, selaku Dekan fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Trinita yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk
menimba ilmu selama di Universitas Trinita
5. Ibu Risna Ayu Rahmadan, SST, M.Kes, selaku Kepala Program Studi
Kebidanan Universitas Trinita yang telah memebrikan kesempatan kepada
saya untuk menimba ilmu selam di Universitas Trinita
6. Ibu Indri Marasing, S.Tr.keb, M.Kes selaku Dosen Pembimbing I yang
telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan
vii
bimbingan, arahan serta masukan kepada saya dalam penyusunan Usulan
penelitian ini
7. Bapak Glendy Ariando Salomon, SKM, M.Kes, selaku Dosen
Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk
memberikan bimbingan, arahan serta masukan kepada saya dalam
penyusunan Usulan Penelitian ini.
8. Ucapan Terimakasih saya ucapkan kepada Rumah Sakit Robert Wolter
Mongisi Manado, yang telah mengijinkan saya dalam penelitian.
9. Ucapan Terimakasih saya ucapakan kepada mama, papa, dan kakak-kakak,
tercinta dan seluruh keluarga yang selalu memberikan doa dan dukungan
selama penyusunan Usulan Penelitian ini.
10. ucapan Terimakasih juga untuk teman-teman saya christa,frenita yang
telah berjuang sama-sama dalam penelitian ini.
Penulis
viii
KURICULUM VITAE
A. IDENTITAS
Nama : Rafginda Manoppo
Tempat/Tgl Lahir : Bitung 21 April 1999
Suku/Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Bitung, Wangurer Barat, Kec Madidir
B. PENDIDIKAN
1. Tahun 2005-2011 : SD Cokro Aminoto Pateten I
2. Tahun 2011-2014 : SMP N 12 Bitung
3. Tahun 2014-2017 : SMK Baramuli Airmadidi
4. Tahun 2019- 2022 : Universitas Trinita Manado
ix
Manoppo, R, 2022. Manajemen Ashan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Dengan
Ketuban Pecah Dini di Rumah Sakit Rober Wolter Mongisidi Manado 2022.
(Pembimbing I Inri Marasing, S.Tr.keb, M.Keb, Pembimbing II Glendy
Ariando Salomon, SKM. M.Kes).
ABSTARK
Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum dimulai adanya
tanda-tanda persalinan, yang dapat ditandai dengan pembukaan serviks 3 cm pada
primipara atau 5 cm pada multipara. Ketuban pecah dini dapat disebabkan
kurangnya kekuatan selaput ketuban atau tekanan intra uteri yang meningkat.
yang dapat terjadi pada kehamilan aterm maupun preterm. Tujuan penulisan untuk
menerapkan manajemen asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan ketuban
pecah dini.
Metode yang digunakan peneliti adalah deskriptif dengan pendekatan studi
kasus dengan menggunakan asuhan kebidanan 7 langkah Varney dan SOAP yaitu
pengumpulan data dasar, mengidentifikasi diagnose atau masalah potensial,
mengidentifikasi kebutuhan, mengidentifikasi keluhan yang memerlukan
Tindakan segera ,merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi apa yang sudah
dilaksanakan.
Hasil penelitian pada ibu bersalin dengan ketuban pecah dini yang
menggunakan penerapan manajemen asuhan kebidanan dan SOAP berpotensial
terjadi infeksi, perdarahan bagi ibu dan gawat janin, hipoksia dan asfiksia
neonatorum bagi janin dapat meningkatkan mortalitas dan morbiditas dan dapat di
tangani dan dilakukan kolaborasi dengan dokter SpOG. Hasil evaluasi ibu bisa
melewati denga naman dan selamat.
Kesimpulan karena dilakukan secara komprehensif dan bertahap sesuai
dengan Langkah-langkah asuhan kebidanan, jadi masalah dapat diatasi dan tidak
terjadi komplikasi sehingga ibu dan bayi dalam keadaan baik dan dilanjutkan
dengan perawatan ibu dan bayi di ruang nifas.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. ii
ABSTRAK.................................................................................................. ix
DAFTAR ISI............................................................................................... x
xi
3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................... 43
B. Pembahasan ............................................................................... 68
A. Kesimpulan ............................................................................... 72
B. Saran .......................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 74
LAMPIRAN 1.............................................................................................
xii
BAB I
PENDAHULUAN
persalinan dan ditunggu satu jam sebelum terjadi inpartu (Manuaba, 2009).
kehamilan preterm, pada kehamilan ini terjadi resiko infeksi ibu dan anak
yang meningkat.
tahun 2019 tercatat sekitar 4.266 kasus, dari setiap 100.000 kelahiran hidup.
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2020 berjumlah 4.627
kematian ibu dari 4.740.342 kelahiran hidup. Kematian ibu tersebut beberapa
jantung (0,7%), covid -19 (0,1%) dan lain-lain (34%) (Kementrian Kesehatan
menjadi 183 kematian per 100.000 kelahiran hidup di tahun 2024. Saat ini
1
perbandingan kematian ibu kurang lebih 305 kematian per 100.000 kelahiran
hidup. Terdapat kematian terbesar terjadi di rumah sakit sekitar 77%. Ibu yang
tidak dapat diselamatkan salah satunya karena ibu dirujuk ke rumah sakit
mengalami KPD. Ketuban pecah dini sangat berpengaruh pada kehamilan dan
periode laten atau dengan sebutan Lag period. Ada beberapa perhitungan yang
mengukur Lag period, diantaranya 1 jam atau 6 jam sebelum inpartu, dan
diatas 6 jam setelah ketuban pecah. Jika periode laten terlalu Panjang dan
ketuban sudah pecah, maka dapat menyebabkan infeksi pada ibu dan juga bayi
( Fujiyarti, 2016). Penyebab ketuaban pecah dini belum diketahui secara pasti
secara langsung pada selaput ketuban atau asenden dari vagina atau serviks.
KPD biasanya dapat terjadi pada usia kehamilan sangat awal yaitu usia
2
melebar. Kemungkinana yang menjadi factor predisposisi pada KPD adalah
paritas, kelainan selaput ketuban, usia ibu, serviks yang pendek, indeks,
bahwa Ketuban pecah dini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh
dan pekerjaan ibu bersalin dengan KPD di Rumah Sakit Martha Friska.
Komplikasi pada ketuban pecah dini yang paling sering terjadi bagi ibu
bersalin yaitu infeksi dalam persalinan, infeksi masa nifas, partus lama, dan
komplikasi yang paling sering terjadi bagi janin yaitu prematuritas, penurunan
tali pusat, hipoksia dan asfiksia, sindrom deformitas janin dan meningkatkan
pecah dini pada kehamilan yakni pemeriksaan antenatal yang teratur dan
bermutu serta teliti mengenali sedini mungkin tanda-tanda ketuban pecah dini.
pemecahan masalah ibu yang khusus dilakukan oleh bidan, hal ini juga
3
segera, perencanaan asuhan secara menyeluruh, pelaksanaan perencanaan dan
evaluasi.
angka kematian ibu berjumlah 48 kasus kematian dari 4.496 kelahiran hidup.
lainya total 20 kasus. Pada saat Survey awal data yang peroleh diperoleh oleh
peneliti di Rumah Sakit Robert Wolter Mongisidi Manado pada tahun 2021
terdapat 78 kasus KPD dari jumlah 542 persalinan, dan di tahun 2022 dari
bulan januari sampai bulan juli 2022 terdapat 206 kasus KPD dari 284
persalinan.
Wolter Mongisidi Manado, dan data di atas jumlah dari kasus ketuban pecah
masalah pada studi kasus ini yaitu “ Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu
4
1.3 Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
kebidanan pada ibu bersalin dengan ketuban pecah dini di Rumah Sakit
2. Tujuan Khusus
pecah dini
5
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
2. Bagi Institusi
4. Bagi Profesi
pecah dini.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. KEHAMILAN
Setiap perempuan yang memiliki organ reproduksi yang sehat, yang sudah
pria yang sehat maka kemungkinan akan terjadi kehamilan. Awal masa
kehamilan dimulainya dari konsepsi sampai lahirnya bayi dengan lama 280
hari atau 40 minggu yang dihitung dari hari pertama haid terakhir.
dimulai dari konsepsi sampai tiga bulan, trimester kedua dari bulan
keempat sampai enam bulan dan trimester ketiga bulan ketujuh hingga
a. Tanda-Tanda Kehamilan
terasa membengkak, timbul flek dan rasa kram diperut. Jika sang ibu
tidak segera mengetahui dengan pasti bisa saja ibu tidak dapat
7
1) Gejala Kehamilan (dugaan hamil)
a) Terlambat menstruasi
c) Ngidam
d) Mudah Lelah
h) Konstipasi
i) Hipersaliva
plasenta,
b) Tanda Hegar
c) Tanda Chadwick
kebiru-biruan
8
d) Tanda Piscaeck
yang asimetris.
Hicks)
g) Teraba Ballotement
2. Fisiologi Kehamilan
a. Fertilisasi
1) Ovum
b) Dikeluarkan oleh ovarium pada saat fase ovulasi, satu kali tiap
siklus haid dan akan habis jika sudah masuk fase menopause
ovarium
9
2) Sperma
disebut spermatogenis.
d) Terdapat 100 juta sel sperma setiap militer air mani yang
3) Fertilitas
10
c. Tahapan bersatunya oosit dan membrane sel sperma
b. Konsepsi
pada dinding depan atau pun belakang Rahim (korpus) dekat fundus
uteri.(Lusiana,dkk. 2021).
a. Faktor ibu
b. Faktor janin
c. Faktor plasenta
11
c.) Penyulit kehamilan
abnormal
1. 4 minggu
2. 8 minggu
Panjng fetus 2,5 cm, hidung, telinga, jari jemari mulai dibentuk.
belum berdiferensiasi.
12
3. 12 minggu
Panjang fetus 9 cm, daun telinga lebih jelas, kelopak mata melekat,
berdiferensiasi.
4. 16 minggu
5. 20 minggu
6. 24 minggu
Panjang 30-32 cm, kedua kelopak mata ditumbuhi alis dan bulu
7. 28 minggu
kaseosa. Jika janin lahir dapat bernafas, menangis pelan dan lemah.
Bayi imatur.
8. 32 minggu
Panjang fetus 40-43 cm, kulit merah dan keriput. Jika janin lahir,
9. 36 minggu
10. 40 minggu
13
Panjang fetus 50-55 cm, bayi cukup bulan, kulit licin, verniks
Pada janin pria testis sudah berada dalam skrotum, sedangkan pada
yang lain terjadi pada letak dan ukuran jantung, meningkat dari 70 ml
14
kelainan, namun pada Wanita hamil darah pada katup trikuspidal
(Irianto,koes. 2014).
merasa pusing saat napas pendek yang biasanya terjadi Ketika duduk
meningkat secara progresif. Volume tidak dalam angka lebih kecil laju
c. Perubahan Metabolisme
maka dari itu ibu hamil harus makan makanan yang bergizi dan juga
sehat.
15
1) Tingkat metabolic basal (basal metabolic rate, BMR) pada Wanita
lengan
7) Berat badan Wanita hamil akan naik sekitar 6,5-16,5 kg. yang
disebabkan oleh :
air
16
d. Rahim atau uterus
atas pusat.
atas panggul
e. Vagina
17
berwarna merah dan kebiru-biruan yang disebut dengan tanda
Chadwicks.
f. Ovarium
minggu.
g. Payudara
retropalsenter
meningkat.
peredaran darah :
1) Volume darah
18
2) Sel darah
3) Sistem respirasi
4) Sistem pencernaan
5) Traktus urinarus
7) Metabolisme
19
i. Plasenta
dalam bentuk O2, asam amino, vitamin, mineral, dan zat lainnya ke
janin dan membuang sisa metabolisme janin dan CO2 (Manuaba, dkk.
2009).
a. Trimester I
kehamilannya.
b. Trimester II
5) Libido meningkat
20
7) Intelerasi sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada
c. Trimester III
2) Ibu Merasa tidak senang ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
3) Ibu membayangkan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul saat
normal,
7) Perasaan sensitif
a. Asam folat
Konsumsi asam folat pada masa pre dan prekonsepsi dapat menurunkan
21
dan berlanjut sampai 3 bulan pertama kehamilan. Dengan dosis asam
b. Energi
Kebutuhan energi ibu hamil yaitu 285 kalori jika dalam proses tumbuh
kembang janin.
c. Protein
d. Zat besi
cadangan besi, sintesa sel darah merah, dan sintesa darah otot. Ibu hamil
e. Kalsium
(Nugroho T,2014).
h. Oksigen
22
boleh berada di tempat ramai dan penuh sesak. Karena akan mengurangi
masukan oksigen.
i. Nutrisi
(setengah matang)
dipasteurisasi.
j. Personal hygiene
Sebaiknya ibu hamil mandi, gosok gigi, dan ganti pakaian minimal 2x.
payudara. Karena kebersihan diri adalah hal yang penting untuk dijaga
k. Pakaian
ibu.
l. Eliminasi
23
m. Seksual
dengan suaminya.
Mobilisasi untuk ibu hamil harus memperhatikan cara yang benar seperti
benda yang cukut berat. Ketika bangun tidur ibu hamil sebainya miring
o. Exercise/senam hamil
latihan Senam hamil merupakan suatu program latihan fisik yang sangat
penting bagi gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik atau
p. Istirahat/tidur
dapat membuat ibu menjadi rileks,bugar dan sehat. Jika ingin tidur
miring kekiri, bantal ditaru sedemikian rupa sehingga ibu nyaman tidur
q. Imunisasi
24
r. Persiapan laktasi
1. Definisi Pengertian
janin mulai minum air ketuban dengan mengeluarkanya melalui air seni.
Cairan itu berada dalam kantung, yang disebut kantung ketuban, yang
terdiri dari jaringan tipis kurang dari 1 milimiter (Sunani, T. 2014). Pada
terjadi perdarahan Ketika pecah. Pada usia kehamilan yang semakin tua,
dinding ketuban semakin tipis namun cukup kuat untuk menahan tekanan
yang semakin besar dari janin, sampai saat waktu persalinan. Bahkan ada
dinding ketuban yang hraus dipecahkan oleh dokter atau bidan bila saat
25
waktu pecahnya selaput ketuban sebelum inpartu, misalnya 1 atau 6 jam
minggu. KPD juga dapat terjadi pada umur kehamilan preterm dan atrem.
persalinan.
26
2. Insidensi
pada kehamilan preterm akan lahir sebelum aterm atau persalinan akan
3. Etiologi
a. Infeksi dapat terjadi secara langsung pada selaput ketuban atau pun
karena kelainan pada serviks uteri (akibat dari persalinan dan kuretase)
27
d. Trauma yang didapat dari hubungan seksual, pemeriksaan dalam,
g. Factor lain :
1. Factor golongan darah, akibat golongan darah ibu dan anak yang
28
5. Tanda dan gejala
melalui vagina. Aroma air ketuban yang berbau amis dan tidak seperti bau
ciri pucat bergaris warna darah. Cairan ini tidak dapat berhenti atau pun
kering karena akan terus diproduksi sampai kelahiran. Tapi bila ibu duduk
infeksi yaitu demam, bercak vagina yang banyak, nyeri perut, denyut
6. Diagnose
melahirkan bayi terlalu awal atau seksio yang sebetulnya tidak ada
7. Anamnesa
banyak secara tiba-tiba dari jalan lahir. Cairan bebau khas, dan perlu di
29
8. Inspeksi
dari vagina, bila ketuban baru pecah dan jumlah air ketuban masih
dari orifusium uteri eksternum (OUE), kalau belum juga tampak keluar,
digoyangkan, sperti keluar cairan dari ostium uteri dan berkumpul pada
fornik anterior.
Dapat cairan di dalam vagina dan selaput ketuban sudah tidak ada
7. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
30
Cairan yang keluar dari vagina perlu diperiksa : warna, konsentrasi,
tetap kuning. 1.a tes lakmus (tes nitrazinzzz0, jika kertas laknus merah
ketuban 7-7,5, darah dan infeksi vagina dapat menghasilkan tes yang
Yaitu untuk melihat jumlah cairan ketuban dalam kavum. Pada kasus
8. Komplikasi
bayi baru lahir. Resiko infeksi meningkat pada kejadian KPD. Semua ibu
kejadian keluarnya tali pusat dapat terjadi pada KPD. Dapat menyebabkan
Hypoplasia paru adalah komplikasi fatal yang terjadi pada KPD pretem.
31
Kejadianya mencapai hampir 100% apabila KPD preterm ini terjadi pada
9. Penatalaksanaan
masalah yang masih belum terjawab, kasus KPD yang cukup bulan, kalau
segera mengakhiri kehamilan akan menaiki insiden bedah sesar, dan kalau
harus di pastikan bahwa tidak terjadi RDS, dan kalau menempuh cara
(USG) untuk bisa mengetahui umur kehamilan dan letak janin. Dampak
yang lebih sering terjadi pada KPD dengan janin kurang bulan perlu
32
2 faktor yang harus dipertimbangkan dalamn mengambil sikap atau
Tindakan terhadap penderita KPD yaitu umur kehamilan dan ada tidaknya
minggu).
pecah, bila dalam 24 jam setelah kulit ketuban pecah belum terdapat
33
sehingga resiko infeksi dan trauma obstetric karena partus Tindakan
dapat dikurangi.
dapat menimbulkan komplikasi yang fatal bagi bayi dan ibunya (his
minggu).
34
tersebut muncul tanda-tanda infeksi, maka langsung dilakukan
obstetric yang lalu, misalnya kelainana letak, gawat janin, partus tak
maju. Selain dari masalah yang dapat terjadi akibat Tindakan aktif.
yang tidak ada infeksi intra amnion. Sediaan terdiri atas betametason
35
10. Pencegahan
plasenta yang terlepas plasenta parsoialis. Dan bila hanya sebgaian kecil
1. Pengertian
36
adalah metode dan pendekatan pemecahan masalah ibu dan anak yang
masalah potensial ini. Kadang kala bidan juga harus segera bertindak
37
menerus selama proses asuhan kebidanan berlangsung. Data yang
kepada dokter.
38
trimester III. Masalah yang kemungkinan dapat muncul adalah
39
menunjukan situasi emergency di mana bidan perlu melakukan
rencana asuhan harus disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu bidan
teori yang sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan atau tidak
40
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari semua rencana
3. Data Perkembangan
mengenai asuhan yang telah dan akan dilakukan pada seorang pasien.
41
Menurut Varney, didalamnya terkandung proses berfikir bidan yang
yaitu :
a. S (Data Subjektif)
b. O (Data Objektif)
c. A (Asessment)
d. P (Planning)
42
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan
dan masyarakat. Hal ini juga sebagai dasar dalam perencanaan kebidanan
bersalin dengan ketuban pecah dini di kamar bersalin Rumah Sakit Robert
1. Tempat penelitian
43
2. Waktu Penelitian
1. Subjek
Subjek penelitian adalah individu yang ikut serta dalam riset. Informasi
atau data yang telah dikumpulkan dari atau tentang individu untuk
Sampel penelitian adalah satu kasus bersalin dengan ketuban pecah dini di
1. Data Primer
varney.
2. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh melalui status pasien, catatan
Mongisidi Manado.
Jalannya Penelitian
1. Pembuatan prosposal
44
2. Mendapatkan masalah sebagai subjek penelitian melalui fakta, data
6. Seminar
Tahap pelaksanaan
f. Mengidentifikasi pelaksanaan
g. Melakukan evaluasi
h. Pengolahan data
45
BAB IV
A. HASIL PENELITIAN
a. Letak Geografi
Kodam XIII/Merdeka.
Website : www.rsmongisidi.com
1) Visi
Timur
2) Misi
46
e) Keselamatan pasien yang prima
c. Pelayanan medik
1) IGD 24 jam
Tulang, Kandunga/Kebidanan.
3) CATH LAB
4) RADIOLOGI
5) LABORATORIUM
6) APOTEK 24 JAM
e. Ketenagaan
1) Ruang Bersalin/VK
Bidan : 15 orang
2) Ruang Melati/Nifas
Bidan : 10 orang
47
2. Manajemen Asuhan Kebidnana
No Reg : 23-31-82
Biodata
Umur : 16 Tahun
Suku/Bangsa : Gorontalo
Agama : Kristen
Pendidikan : SMP
Umur : 17 Tahun
Suku/Bangsa : Gorontalo
Agama : Kristen
Pendidikan : SMP
48
I. PENGKAJIAN DATA/ PENGUMPULAN DATA DASAR
A. Data Subjektif
2. Riwayat perkawinan
pernikahan :8 bulan
3. Riwayat Menstruasi
Disminorhee : tidak
4. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu : Tidak ada ( G1 P0A0)
6. Riwayat Kesehatan
49
d. Riwayat kembar, cacat : Tidak
8. Kebutuhan Fisik
BAB : 1x/hari
c. Istirahat : + 7 jam
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
b. Tanda-tanda vital
c. TB : 158 cm
50
d. BB : 59 Kg
e. Lila : 24 cm
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Wajah : muka tidak pucat, tidak ada oedema, tidak ada cloasma
gravidarum
sclera putih
d. Abdomen
(bokong)
51
Leopold II : sebelah kanan teraba keras memanjang seperti papan
janin (ekstremitas)
Leopold III : bagian terendah teraba bulat keras dan melenting (kepala)
DJJ : 144x/m
e. Genitalia : vulva vagina tidak ada kelaianan, tidak oedema dan tidak merah
ada pengeluaran lendir bercampur darah sisa cairan ketuban dari jalan lahir
g. Ekstremitas ( Atas dan Bawah) : atas : simetris, bawah : tidak ada oedema
Ny. F.D umur 16 tahun G1P0A0 hamil 38-39 minggu janin intra uterin
tunggal hidup presentasi kepala inpartu kala I dengan ketuban pecah dini
52
V. RENCANA TINDAKAN
7. Anjurkan ibu untuk berkemih bila rasa ingin BAK tapi tidak boleh
bayi
VI. IMPLEMENTASI
uteri 32 cm, kepala Sebagian kecil sudah masuk pintu atas panggul
ketuban (-) pp kepala Hodge I-II UUK kanan melintang sisa air ketuban
2. Menjelaskan pada ibu tentang keadaan ibu saat ini mengalami ketuban
53
selaput ketuban atau meningkatnya tekanan intra uterine, tetapi ibu tidak
perlu takut dan cemas karena ibu akan ditangani oleh tenaga dokter dan
bidan dan menjelaskan kepada ibu rasa sakit atau mules ibu merupakan
Anjuran :
Pasang infus RL
lakukan
7. Menganjurkan ibu untuk berkemih bila rasa BAK dengan pispot Wanita
a. Partus set
1 buah ½ koher
2 buah bengkok
54
b. Heacting set
1 buah nalfoder
Jarum otot/kulit
Rovidone iodine
Catgut chromic
Bak instrument
c. Perlengkapan
Kasa steril
Kateter
d. Obat-obatan
1 ampul oxitosin
1 ampul lidocaine
1 botol aquades
55
e. Kebutuhan ibu dan bayi
Bayi : baju bayi, kaos kaki dan sarung tangan, popok, topi dan
loyor
Kontra
ksi
10 DJ an an
110/
23/10/ 70
110/
73
mmH
56
g
110/
70
121/
80
121/
80
121/
80
120/
80
80 menit menit 0 0
mmH
57
g
120/
80
120/
80
117/
80
110/
80
110/
80
VII. EVALUASI
58
2. Ibu mengerti penjelasan yang diberikan
set
59
Tanggal : 23-10-2022 Pukul : 22.00 pm
Pengkaji : Rafginda
A. Subjektif
1. Keluhan utama
a. Pola nutrisi
b. Pola eliminasi
d. Personal hygine
B. Objektif
60
1. Keadaan umum
Kesadraan : composmentis
2. Tanda-tanda vital
TD :110/70 mmHG
N :80x/m
R :20x/m
S :36oc
3. pemeriksaaan fisik
abdomen : tidak ada luka bekas operas, striae (+), TFU 2 jari dibawah
kosong
C. Analisa Data
61
1. Diagnose kebidanan : Ny. F.D umur 16 tahun P1A0 post pasrtum 2
2. Masalah : ibu merasa Lelah, cemas dan perut ibu masih terasa sakit
3. Kebutuhan :KIE
D. Penatalaksanaan
perempuan, BB : 2500 gram, PB ;: 46 cm, A/S 6-7, anus + dan jam 20.
kosong
3. Mendiskusikan dengan ibu penyebab rasa sakit pada perut ibu terjadi
karena masih ada kontraksi dan memotifasi ibu agar tidak perlu
khawatir
nifas yaitu :
ASI ekslusif
Teknik menyusui
Kebutuhan istirahat
62
Mobilisasi dini
63
Tanggal : 24-10-2022 pukul : 08.00
Pengkaji : Rafginda
A. Subjektif
1. Keluhan Utama
2. Riwayat Laktasi
meninginkanya
4. Pola eliminasi
5. Pola istirahat
6. Personal hygine
B. Objektif
64
1. Keadaan umum
Kesadaran : composmentis
2. Tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/m
R :20x/m
S :36oc
3. Pemeriksaan fisik
C. Analisa Data
65
2. Masalah : ibu merasa takut saat mengendong bayi untuk
menyusui
3. Kebutuhan :KIE
D. Penatalaksanaan
berjalan baik
pentangan
e. kebutuhan istirhat
66
f. pemenuhan kebutuhan seksual ibu nifas
hebat
B. PEMBAHASAN
Sesuai hasil penelitian yang membahas tentang asuhan kebidanan pada ibu
Langkah awal yang dilakukan yaitu studi pendahulan dan pengumpalan data
dasar yang berkaitan dengan keadaan ibu. Pengumpulan data diperoleh melalui
67
wawancara, olbservasi, pemeriksaan fisik, dokumentasi dan status pasien serta
Ibu masuk kamar bersalin tanggal 23 oktober 2022 jam 11.00 WIB dengan
keluhan sakit perut bagian bawah serta mengeluarkan cairan dari jalan lahir
dan adanya pengularan lender bercampur darah pada tanggal 23 oktober 2022
jam 06.00 WIB. Berdasarkan pemeriksaan fisik yang diperoleh TB: 158 cm,
albicans, abdomen tidak ada bekas operas, palpasi TFU 32 cm, PUKA,
presentasi kepala, sudah masuk PAP, covergen, DJJ : 144x/m dan kuat, PD :
portio lunak, pembukaan 2-3 cm, ketuban -, Hodge II, His 2x dalam 10 menit
lamanya 30-35 detik. Pada langkah ini penulis tidak dapat perbedaan antar
dapat memutuskan diagnosa adalah G1P0A0 hamil 38-39 minggu janin intra
uterin, tunggal hidup, letak kepala inpartu kala I dengan ketuban pecah dini,
posisi nyaman. Jadi pada langkah ini penulis tidak terdapat perbedaan antar
68
3. Diagnosa potensial
diagnose atau masalah yang sudah diidentifikasi. Pada Langkah ini butuh
dasar yaitu berpotensi terjadi infeksi dan perdarahan. Pada tahap ini penulis
terjadi pada ibu dan janin karena penangan yang dilakukan dengan
pemasangan infus dan pemberia obat antibiotic karena sesuai dengan dosis
sehingga tidak ada diagnose potensial dan perbedaan antara teori dan praktek.
4. Tindakan segera
kolaborasi dengan dokter SpOG, karena masalah yang ditangani bisa tepat
dan aman.
5. Perencanaan
ibu bersalin dengan masalah ketuban pecah dini yaitu informasikan hasil
pemeriksaan, jelaskan pada ibu tentang keadaan ibu saat ini, lakukan
kolaborasi dengan dokter spesialis, lakukan inform conset atas Tindakan yang
dilakukan, pasang infus dan berikan obat antibiotic, anjurkan ibu untuk
berkemih bila rasa ingin BAK tapi tidak boleh berjalan ke toilet lakukan
serta kenutuhan ibu dan bayi, dan observasi TTV dan kemajuan persalinan.
Dalam tahap ini rencakan Tindakan asuhan kebidanan pada Ny. F.D tidak ada
69
6. Pelaksanaan
persalinan, DJJ, dan His, beri informasi pada ibu dan keluarga tantan keadaan
ibu dan janin, informasikan pada suami mengenai Tindakan yaitu induksi
persetujuan Tindakan medis, beri motivasi dan support mental pada ibu untuk
terapi cefadroxil 3x1 500 gram, dexametason 1 ampul IV, oxytosin 10 iu.
Pada tahap ini penulis tidak mendapat hambatan karena ada kerja sama,
7. Evaluasi
dan janin baik, tidak terdapat komplikasi pada ibu dan bayi. Kala II bayi lahir
spontan pada tanggal 23-10-2022 jam 20.45 WITA dengan BB 2500 gram,
ekstremitas sedikit fleksi, usaha bernafas pelan sedikit teratur. Kala III
plasenta lahir lengkap 20.55 WITA, perdarahan 200 cc, kontraksi baik, TFU
setinggi pusat. Kala IV kontraksi baik, perdarahan 200 cc, kandung kemih
kosong, ibu dan bayi dalam keadaan baik. Evaluasi dari kala I-IV berlangsung
70
normal karena asuhan kebidanan yang diberikan sesuai dengan wewenang
dari dokter dan bidan dan tidak terdapat perbedaan antar teori dan praktek.
BAB V
A. Kesimpulan
71
Berdasarkan hasil asuhan kebidanan pada Ny. F.D G 1P1A0 hamil 38-
39 minggu, janin intra uteri, tunggal hidup, letak kepala inpartu kala
neonaturum
dapat dilatasi dan tidak terjadi komplikasi sehingga ibu dan bayi
bayi di ruang nifas. Dalam kasus ini tidak ada perbedaan antara
72
B. Saran
pecah dini
3. Bagi Peneliti
DAFTAR PUSTAKA
73
Anjar Astuti, R. K. (2021). MUTU PELAYANAN KEBIDANAN
STANDAR, INDIKATOR DAN PENILAIAN. Jakarta: Yayasan
kita menulis
Nur. R & Yuni, W. 2018 “ Ketuban Pecah Dini Di rumah Sakit Umum
Daerah Ungaran” http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia ,
74
( Diakses Tanggal 23 Agustus 2022) . (hlm 24).
75
Wulandari, C, L. Dkk. 2021. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Bandung :
Media Sains Indonesia.
Lampiran 1
LEMBAR PERSETUJUAN
INFORMED CONSENT
Yang bertanda tangan dibawah ini, adalah bertindak sebagai diri saya/ orang
tua/ suami/ keluarga dari klien :
76
Nama : Ny. F.D
Umur : 16 Tahun
Alamat : Tuminting
Menyutujui untuk menjadi klien dalam Asuhan kebidanan Ibu Bersalin dengan
Ketuban Pecah Dini dan menyetujui jika terdapat Tindakan medis yang dilakukan
oleh :
Nama : Rafginda Manoppo
NIM : 193301010096
Pendidikan : DIII Kebidanan
Kegiatan : Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Dengan
Ketuban Pecah Dini
Berdasarkan penjelasan yang diberikan oleh mahasiswa tersebut, bersama
dengan ini saya menyatakan tidak keberatan untuk menjadi klien dan akan
memberikan jawaban yang sebenar-benarnya sebagaimana yang diperlukan.
Demikian pernyataan ini dibuat tanpa adanya paksaan dan tekanan dari pihak
manapun, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Manado, 23 Oktober 2022
Responden
( )
77
DOKUMENTASI PENELITIAN
78
79
80
81