Anda di halaman 1dari 2

04/02/13

Menanamkan Nilai-nilai Kemanusiaan Dalam Mendidik Siswa

Kom pasiana

Kom pas.com

Cetak

ePaper

Kom pas TV

Bola

Entertainm ent

Tekno

Otom otif

Fem ale

Health

Properti

Urbanesia

Im ages

More

Berita

Politik

Humaniora

Ekonomi

Hiburan

Olahraga

Lifestyle

Wisata

Kesehatan

Tekno

Media

Muda

Green

Lipsus

Fiksiana

Freez

Home

Humaniora

Edukasi

Artikel

ZAINAL ABIDIN | WRITE A POST | LOGOUT |

Edukasi Zainal Abidin


Orang biasa saja :-)
Kirim Pesan

Menanamkan Nilai-nilai Kemanusiaan Dalam Mendidik Siswa


OPINI | 04 February 2013 | 09:56 Dibaca: 0 Komentar: 0 Nihil

Sebagai tanggung jawab profesional, sesungguhnya setiap guru berkewajiban untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam mendidik siswa. Karena keberhasilan pendidikan bagi siswa tidak cukup diukur hanya dari seberapa jauh siswa itu menguasai hal-hal yang bersifat kognitif atau pengetahuan tentang suatu masalah semata. Justru sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang mewujud-nyata dalam tingkah laku dan budi pekerti sehari-hari akan melahirkan budi luhur atau akhlak mulia (al-akhlaq al-karimah). Nilai-nilai budi luhur sesungguhnya dapat diketahui dengan akal sehat (common sense) mengikuti hati nurani. Karena hati merupakan modal primordial (ada sebelum lahir) untuk menerangi jalan hidup manusia sehingga terbimbing ke arah yang benar dan baik, yaitu ke arah budi luhur. Dalam menjalankan pendidikan kepada siswa, niai-nilai akhlak berikut kiranya patut sekali dipertimbangkan untuk ditanamkan kepada siswa (diadaptasi dari Nurcholish Madjid: 2001), yaitu: 1. Silaturahmi (shilat al-rahm), pertalian rasa cinta kasih sesama manusia khususnya antara saudara, kerabat, handai taulan, tetangga dan seterusnya. 2. Persaudaraan (ukhuwah), semangat persaudaraan, yang intinya hendaknya kita tidak mudah meremehkan golongan yang lain, tidak saling menghina, saling mengejek, banyak berprasangka, suka mencari-cari kesalahan orang lain, dan suka mengumpat (membicarakan keburukan seseorang yang tidak ada di depan kita). 3. Persamaan (al-musawah), pandangan bahwa semua manusia, tanpa memandang jenis kelamin, kebangsaan ataupun kesukuannya, dan lain-lain, adalah sama dalam harkat dan martabat. 4. Adil (adl), wawasan yang seimbang (balanced) dalam memandang, menilai atau menyikapi sesuatu atau seseorang dan seterusnya. 5. Baik sangka (husnuzh-zhann), sikap penuh baik sangka kepada sesama manusia, karena pada asal dan hakikat aslinya manusia adalah makhluk yang berkecenderungan pada kebenaran dan kebaikan (hanif). 6. Rendah hati (tawadlu), sikap yang tumbuh karena keinsyafan bahwa segala kemuliaan hanya milik Tuhan karena tidak sepatutnya manusia mengklaim kemuliaan itu kecuali dengan pikiran yang baik dan perbuatan yang baik. 7. Tepat janji (al-wafa), sikap selalu menepati janji bila membuat perjanjian. 8. Lapang dada (insyirah), sikap penuh kesediaan menghargai orang lain dengan pendapat-pendapat dan pandanganpandangannya. 9. Dapat dipercaya (al-amanah), penampilan diri yang dapat dipercaya dan tidak
edukasi.kompasiana.com/2013/02/04/menanamkan-nilai-nilai-kemanusiaan-dalam-mendidik-siswa--525526.html

PROMOTED ARTICLE
Tips Memilih Air Minum yang Baik
Club Air Mineral

TRENDING ARTICLES
BBM Hoax Raffi Ahmad Sudutkan BNN
Taradusta Lem a

Dialog Para Sapi


Budhi Wiryaw an

Anis Matta, PKS Punya Senjata


Jojo Raharjo

Meretas Kisruh PSSI


Riri Fahlen

Jokowi-Ahok: Oase Penyegar Keringnya


Mcdam as

INFO & PENGUMUMAN

KONTAK KOMPASIANA INDEX

Ikuti Journey of Love bersama Kilas Kompasiana: Aksi Tanggap Banjir Ikuti Obrolan Freez Mengejar Sang

TERAKTUAL

1/2

04/02/13

Menanamkan Nilai-nilai Kemanusiaan Dalam Mendidik Siswa


INSPIRATIF Kepala Terpenggal Seorang Profesor Sekeping Uang Logam Tuhan, Salahkah Aku Mencintainya? Penasehat Pelestarian Lingkungan Itu Masih Berumur 12 Hati-hati Memberi Uang Cash dengan Jumlah Besar Kepada Anak BERMANFAAT MENARIK Subscribe and Follow Kompasiana:

khianat. 10. Perwira (iffah; taaffuf), sikap penuh harga diri namun tidak sombong, dan tidak mudah menunjukkan sikap memelas atau iba dengan maksud mengundang belas kasihan orang lain dan mengharapkan pertolongannya. 11. Hemat (qowamiyah), sikap tidak boros dan tidak pula kikir daam menggunakan harta melainkan sedang antara keduanya. 12. Dermawan (al-munfiqun), sikap untuk memiliki kesediaan yang besar untuk menolong sesama manusia. Kedua belas nilai-nilai kamanusiaan yang membentuk budi luhur di atas tentu masih dapat ditambah dengan sederetan nilai yang masih banyak sekali. Namun demikian, setidaknya dengan nilai-nilai tersebut di atas dapat membantu mengidentifikasi agenda pendidikan, baik di sekolah lebih-lebih di rumah yang lebih konkrit dan operasional melalui proses pendidikan.
Tw eet 0
EDIT Laporkan Tanggapi

Siapa yang menilai tulisan ini?


HP Pavilion Desktop PCs
www.hp.com /id The Pe rfe ct PC For Hom e O r O ffice Vie w & C om pare To Find Your PC Now!

KOMENTAR BERDASARKAN : TANGGAL

Tulis Tanggapan Anda

Submit

Cancel

About Kompasiana | Terms & Conditions | Tutorial | FAQ | Contact Us | Kompasiana Toolbar
2008-2011

edukasi.kompasiana.com/2013/02/04/menanamkan-nilai-nilai-kemanusiaan-dalam-mendidik-siswa--525526.html

2/2

Anda mungkin juga menyukai