Anda di halaman 1dari 5

Suka duka penemuan makam Waliyulloh Syeikh Maulana Kauqusshobah, dan para Wali lain di Gunung Wali Sekupang.

Atas isyaroh Nabi Khidir a.s pada tahun 2009, beliau Almukarom KH Nur Hamim Adlan, berlayar Dari pelabuhan Tembilahan ke Guntung Riau. Ditengah perjalanan beliau ditemui Nabi Khidir a.s , Insya Alloh dan berpesan agar supaya beliau pergi ke Pulau Batam, yang menurut isyaroh Nabi Khidir a.s, di pulau Batam ada makam para waliyulloh, kamu harus bisa menemukannya Kemudian beliau Almukarom KH Nur Hamim Adlan menghubungi santri beliau Marsudi di pulau Batam, yang pernah didik di Pesantren yang beliau asuh, untuk bertanya soal makam para wali di batam. Dari beberapa kenalan di batam Pak Marsudi mendapat informasi tentang keberadaan makam di bukit Abdulah Batam. Sesampainya beliau Almukarom KH Nur Hamim Adlan di kota batam dari Guntung, beliau langsung mengajak santri beliau tersebut ke bukit Abdullah, yang menurut pendapat beliau sementara InsyaAllah inilah tempat yang dimaksud oleh Nabi Khidir as. Tetapi setelah mengadakan mujahadah Pada para ahli kubur di tempat ini , Nabi Khidir tidak muncul membenarkan atau menyalahkan, maka Tempat itu insyaAllohyang di maksud dalam isyaroh Nabi khidir as tersebut. Pada bulan September 2012, beliau Almukarom KH Nur Hamim Adlan mendapat perintah dari mudir Aam, Pimpinan pusat JAMIYYAH AHLITH THORIQOH AL MUTABAROH AN NAHDLIYYAH (JATMAN) Republik Indonesia agar membantu berdirinya kepengurusan Thoriqoh An Nahdliyyah di kota Batam, dan memang dua tahun sebelum perintah itu (tepatnya September 2010) beliau mengirim ustad Senior dari Pondok Pesantren yang beliau asuh, bernama ustad Abul Faqih untuk menjadi imam Di masjid Quba Villa Hang Lekir Legenda Malaka, kota Batam, atas permohonan pengurus Takmir Masjid dan kompenen masyarakat sekitar Villa Hang Lekir dan Legenda Malaka. Untuk menambah kemakmuran masjid Quba, beliau Almukarom KH Nurhamim Adlan mengadakan Baitan massal Thoriqoh Qadiriyah wan Naqsyabandiyah (TQN) pada bulan syaban 1433H yang lalu.

Disinilah beliau mulai memberi pembinaan yang ada hubungannya dengan kepengurusan Thoriqoh. Pada bulan September 2012 itulah diadakan pelantikkan kepengurusan Jatman Kota Batam. Disaat itu beliau Almukarom KH Nur Hamim Adlan juga hadir dalam persiapan acara pelantikan tersebut, tetapi takdir berkehendak lain, beliau Almukarom KH Nur Hamim Adlan didatangi oleh Nabi Khidir as, disuruh agar ber kholwat menenangkan diri sampai 2 hari 2 malam. Dalam kesempatan itulah beliau diberi isyaroh Nabi Khidir as, tentang nama Waliyulloh batam asal Bangladesh bernama Syaikh Maulana Kauqusshobah, tetapi arah tempat makomnya belum ditunjukkan. Pada bulan Rabiul tsani , 16 Febuari 2013M beliau Almukarom KH Nur Hamim Adlan Memerintahkan dalam waktu yang sangat singkat ( 5 hari ) agar supaya hari sabtunya 16 Februari Mengadakan Haul Agung yang di khususkan pada semua Alim sholeh dan para waliyulloh di Batam. Sebelum Pelaksanaan Haul Agung, tepatnya di hari jumat 15 Februari 2013, beliau Almukarom KH Nur Hamim Adlan dijumpai sosok ulama dari pulau jawa dan memberi isyaroh masjid tua di kota Batam, yang di dekatnya ada pohon seperti beringin terletak di dekat pantai. Dari informasi dari Murid murid beliau di kota batam, kemungkinan masjid yang dimaksud adalah masjid At Taqwa Nongsa, Maka beliau dengan diikuti oleh para jamaah menuju masjid tersebut untuk sholat jumat Di masjid tersebut, sambil mengamati di belakang masjid kira kira 300 meter , ternyata ada bukit tempat Pekuburan yang terawat dengan baik (Pekuburan Nong Isa di nongsa), selesai sholat Jumat beliau Almukarom KH Nur Hamim Adlan menuju kearah pekuburan tersebut sambil mengamati silsilah yang tertera di dekat pintu masuk makam. Ternyata memang benar disana tertulis nama Raden Cokro dari pulau Jawa. Atas izin Allh swt, beliau Almukarom KH.Nur Hamim Adlan bisa wawancara dengan Raden Cokro, yang ternyata beliau adalah putra Sultan Pajang, Sultan Hadiwijoyo (Joko Tingkir) Dalam silsilah tersebut ada keterangan bahwa Raja Luwuk memeluk agama Islam dengan gelar Sultan Muhammad. Insya Allah yang mengislamkan Raja Luwuk adalah Raden Cokro. Sesuai dengan rencana yang telah disiapkan oleh Panitia Penyelenggara Haul Agung yang Dilaksanakan tanggal 16 februari 2013, dimana dimulai hari sabtu dengan rangkaian kegiatan mulai

Bada subuh sampai magrib kumandang Al Quran 30 Juz oleh 3 penghafal Al Quran, bada magrib dilanjutkan dengan acara Tahlil Akbar, dan pukul 8.00 malamnya sampai selesai beliau Almukarom KH Nur Hamim Adlan menggelar ijazahan masal kitab Dalailul Khoirot Maal Ahzab. Pada hari ahad tanggal 17 Februari pukul 9.00wib, beliau Almukarom KH Nur Hamim Adlan Mendapat isyaroh untuk mendatangi 4 makam di kota batam, dalam isyaroh tersebut sudah Mendapatkan keterangan diantara 4 makam tersebut ada makam para wali yang dimaksudkan sesuai Isyaroh nabi Khidir 4 tahun sebelumnya, yakni di muka makam ada selokan air kecil. Berangkatlah beliau Almukarom KH.Nur Hamim Adlan diikuti 4 mobil rombongan, yang pertama menuju makam Syeikh Abdurahman bin Abdul Aziz di dapur duabelas-Sagulung, dari sana rombongan menuju makam di bukit Sekupang, yang terletak disebelah danau yang tidak jauh dari pelabuhan domestik sekupang. Disinilah beroleh keterangan makam Syeikh Maulana Kauqushobah, dan Alhamdulillah muncul Nabi Khidir as, dengan berucap inilah makam Waliyulloh yang aku maksud, maka luluslah kamu, dalam Sekejap kemudian Nabi Khidir as menghilang tanpa bekas. Demikianlah sukaduka tugas yang di amanati kepada beliau Almukarom KH Nur Hamim Adlan Untuk mencari kebenaran yang di isyarohkan Nabi Khidir as empat tahun silam, ternyata bari bisa di Ketemukan pada hari ini ahad tanggal 17 Februari 2013, waktu Dzuhur. Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah beliau Almukarom KH Nur Hamim Adlan berkata kepada Para jamaah yang mendampingi dengan syukur kehadirat Allah swt, terasa ringan di badanm terasa lega Pada perasaan bahwa tugas berat telah dapat teratasi dengan ridho Allah swt. Almukarom KH. Nur Hamim Adlan , secara pribadi beliau menamakan bukit sekupang tersebut Adalah Bukit Wali, karena 5 makam di bukit tersebut semuanya memancarkan sinar yang sama, InsyaAllah sinar kewalian dari Allah yang maha Kuasa.

Pesan beliau Almukarom KH. Nur Hamim Adlan kepada para jamaah khususnya serta Kaum Muslimin dan Muslimat kota batam pada umumnya :

1. Masyarakat Batam kaum muslimim dan Muslimat agar memelihara makam Waliyulloh di bukit Wali-sekupang ini dengan sebaik baik pemeliharaan, sehingga siapapun yang datang berziarah Merasa nyaman, aman, mendapatkan limpahan barokah yang banyak dari makam para wali ini.

2.

Kaum muslimin dan muslimat semoga tergerak hatinya mengajak sanak keluarga kaum Muslimin dan muslimat bersama sama membenahi tempat di gunung wali ini, semoga menjadi Tempat wisata religi yang siang dan malam ramai dikunjungi hamba Allah, agar memperoleh Iman yang suci, Amin Amin yaa Rabbal Alamin.

3. Nama dan keberadaan Waliyulloh lainnya di kota batam dan sekitarnya, InsyaAllah dihaturkan Beliau pada lain kesempatan.

[ Tulisan tersebut diatas, seperti yang diceritakan langsung oleh beliau Almukarom KH Nur Hamim Adlan, pada hari senin 18 Februari jam 20.00 wib kepada saya selaku katib Jatman kota batam, dan diperintahkan untuk ditulis langsung pada lembaran kertas pada saat itu juga, yang seterusnya di bacakan pada para jamaah beliau ( Jamaah Al hikam Masjid Quba) yang hadir pada malam itu di kediaman bapak Zainur Rofiq Villa Hang Lekir Legenda malaka. Atas izin beliau juga tulisan ini di publikasi di internet untuk Masyarakat kota batam pada umumnya agar mengetahui keberadaan makam waliyulloh di kota batam Batam 18 februari 2013, pukul 20.00 wib- Heskiel Manginsela Katib Jatman kota batam.

Anda mungkin juga menyukai