Anda di halaman 1dari 15

KARYA ILMIAH

Rihlah Bali Tahun 2022


Madrasah Aliyah Negeri 3 Nganjuk
Jalan Bolawi No. 49, Baleturi, Kec. Prambon, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur

Telp. 0811 3513661. Web. man3nganjuk.sch.id Email. man3nganjuk@gmail.com

Wali Kelas : Bpk H. Mohammad Basthomi, S.Ag. M.Pd.I

Nama :
Kelas :
NIS :

MAN 3 NGANJUK
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt, Tuhan semesta alam. Berkah rahmat dan
kehadirat-Nya, penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah rihlah ini dengan
sebaik-baiknya tanpa ada halangan apapun dan tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini, saya menyampaikan rasa terimakasih kepada semua


pihak yang berkontribusi. Berbagai dukungan pengalaman, moral maupun
material yang telah di berikan.

Kami ucapkan terimakasih kepada :

1. Kepala MAN 3 Nganjuk, KTU MAN 3 Nganjuk, Serta Komite MAN 3


Nganjuk, Karena beliau lah penulis dapat berangkat Rihlah bersama
2. Bpk. H. Mohammad Basthomi S.Ag, M.Pd.I Selaku Wali Kelas &
Koordinator Penanggung Jawab di Bus 2

Dan kepada semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung
dalam menyusun karya ilmiah ini yang tidak dapat kamui sebutkan semua.

Tidak ada sesuatupun didunia ini yang sempurna kecuali Allah.


Maka, apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan laporan ini
penulis harapkan adanya masukan & kritikan.

TANJUNGANOM, ...............2022
Makam Pangeran Mas Sepuh
Syekh Achmad Chamdun Choirussholeh

Wali Seseh mengwi, beliau adalah Pangeran Mas Sepuh atau


raden Amangkurat dengan gelar syeikh Achmad chamdun
choirussholeh, Yang merupakan putra dari Raja Mengwi di Bali,
Serta Ibunya dari keraton Blambangan Banyuwangi Jawa Timur.

Menurut Bli Igam, Pangeran Mas Sepuh datang ke bali Semata-


mata ingin menemui ayahnya yang berada di salah satu kerajaan
Bali, sebab pangeran mas sepuh tidak pernah bertemu sang
ayah sejak lahir. Bli Igam menuturkan Raja Mengwi
meninggalkan Blambangan dan kembali ke istananya di Mengwi
sejak pangeran mas sepuh masih dalam kandungan. Setelah
lahir dan sudah berusia dewasa, Pangeran Mas Sepuh ingin
mencari tau Keberadaan & siapa ayahnya, lalu beliau dibekali
keris oleh ibunya. Atas izin sang ibu berangkatlah Pangeran Mas
sepuh dan pengawal dari Blambangan Banyuwangi untuk
mencari ayahnya di kerajaan mengwi, Setelah sampai di
Kerajaan Mengwi Pangeran Mas Sepuh tidak di izinkan masuk
ke dalam kerajaan, dan disitu Pangeran Mas Sepuh
Memutuskan untuk kembali ke keraton Blambangan
Banyuwangi.

Setelah itu, Raja Mengwi mendengar bahwa ada seseorang yang


mencari dirinya, Kemudian Raja mengwi mengutuskan penjaga
kerajaan untuk memanggilnya Kembali dan menghadap raja di
kerajaan, Setelah Pangeran Mas Sepuh tiba di kerajaan beliau
menunjukan kepada raja mengwi keris yang telah di bekalkan
oleh ibunya dan akhirnya raja mengwi mengetahui bahwa
Pangeran Mas Sepuh adalah anaknya.

Kemudian setelah beberapa saat Pangeran Mas Sepuh dibunuh


oleh seseorang yaitu salah satu keluarga mangku (penjaga
makam) & penjaga makam itu berjanji akan menjaga makam
Pangeran Mas Sepuh hingga anak keturunannya nanti.
Foto di Makam Pangeran Mas Sepuh

NB: Pesan dari Jro Mangku (Penjaga makam) Maaf Foto makam tidak boleh di Publik***
Makam Raden Ayu Pamecutan
Hj. Raden Ayu Siti Khadijah

Gusti Ayu Made Rai atau dikenal dengan nama Raden Ayu Siti
Khodijah merupakan putri dari seorang Raja Pamecutan di Bali
yang masuk islam setelah menikah dengan seorang Raja Madura
Raden ayu siti khodijah seorang yang rajin melaksanakan ibadah
solat lima waktu. Ketika Raden Ayu mengunjungi ayah dan
ibunya di Bali ia di sambut baik oleh kerajaan. Saat memasuki
waktu sholat Raden Ayu menunaikan kewajibannya, Patih
kerajaan melihat Raden Ayu sholat menganggap cara
sembahyang tersebut aneh ia menduga Raden Ayu telah
mengeluarkan mantra ilmu hitam, patih pun melaporkan hal itu
kepada Raja pamecutan yang tak lain ayah Raden Ayu. Raja
sangat marah mendengar hal itu.

Raja memerintahkan agar Raden Ayu dibunuh, patih mengajak


Raden ayu ke pura kepih kembar. Raden Ayu telah mengetahui
akan dibunuh, maka ia meinggalkan pesan kepada patih
“Janganlah saya dibunug dengan memakai senjata tajam karena
itu tidak dapat membunuh saya, pakailah cucuk konde saya ini
telah disatukan dengan daun sirih”. Raden Ayu Siti Khodijah
berwasiat apabila saya sudah meninggal, dari badan saya akan
keluar bau, bila bau yang keluar dari badan saya berbau busuk
berarti saya telah melakukan mantra ilmu hitam. Tapi jika bau
dari badan saya tercium harum berati saya tidak melakukan
ilmu hitam.

Begitu cocok konde ditusukan dari tubuh Raden Ayu


mengeluarkan bau yang sangat harum, dan seketika saat itu
Raja (Ayah Raden Ayu) Sangat menyesal karena telah Wafat.
Saat itu, begitu jasad Raden Ayu di kebumikan, tumbuhlah
sebuah pohon di tengah makam beliau, dicabutlah pohon itu
sampai tiga kali namun pohon itu tetap tumbuh dan akhirnya
pohon tersebut di biarkan.
Foto di Makam Raden Ayu Siti Khadijah
Makam Keramat Kusamba, Klungkung
Habib ali bin abu bakar al hamid

Makam Habib Ali bin Abu Bakar Al Hamid terletak di desa


kusamba, kecamatan Dawah, Kabupaten Klungkung, Bali.Di
depan makamnya terdapat sebuah patung dengan ornamen
seseorang menunggang kuda. Dahulu beliau adalah guru
sekaligus penerjemah Bahasa Melayu bagi Raja Klugkung. Beliau
dahulu adalah orang yang begitu di percaya oleh Baginda Raja
Klungkung. Terbukti, Baginda Raja menghadiahkan tanah
perdikian bagi beliau/tanah bebas pajak di daerah Kusamba

Rupanya, Kedekatan beliau dan baginda Raja Klungkung ini,


Mematik api kecemburuan yang begitu besar daari patih
Klungkung. Rupanya patih Klungkung ini tidak ingin kedekatan
Baginda Raja dengan Habibi ini menggoyahkan posisinya. Saat
di tengah jalan, Habib yang sedang pulang sambil menaiki kuda
pemberian Raja Klungkung segera dicegat oleh orang suruhan
patih, terjadi pertarungan yang tidak seimbang antara Habib Ali
dengan para orang suruhan patih.

Habib Ali meninggal setelah di keroyok oleh para orang


suruhan patih tersebut, Jenazah beliau ditemukan oleh
penduduk sekitar dan akhirnya di makamkan di Desa Kusamba
ini. Pada mala hari setelahnya, bagian atas makam Habib Ali
mengeluarkan api yang berkobar kobar membumbung ke atas.
Semburan api tersebut bergulung-gulung bagaikan bola api dan
terbang mengejar sang pembunuh. Dimana mereka bersembunyi
kobaran api terus mengejarnya sampai dapat membakar mereka
satu per satu. Tak seorang pun dari pembunuh itu yang tersisa.
Foto di Makam Habib Ali bin Abu Bakar al Hamid
Makam Keramat Kembar Karangasem
Syekh Maulana Yusuf al-Baghdi

Habib Ali bin Zaenal Abidin al Idrus

Makam Keramat Kembar Karangasem terletak di Desa Bungaya


kangin, Kec Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali. Dua
makam kembar keramat tersebut memiliki titi mangsa yang
berbeda.
Makam Keramat Puak Mattoa
Syekh H. Mukmin bin Hasanuddin

Makam syekh haji Mukmin Terletak di perkampungan Islam


Bugis, Peninggalan dari syeikh Haji Mukmin salah satunya
adalah Al-Qur’an yang mana Beliau lah yang menulis Al-qur’an
tersebut. Nama Puak Mattoa adalah menggambarkan nama kata
yaitu Bahasa Bugis. Puak Mattoa Artinya Orang yang di tua kan.
Makam Keramat Bukit Bedugul
Habib Umar bin Maulana Yusuf al-Maghribi

Habib Umar bin Maulana Yusuf al-Maghribi dimakamkan di


area perbukitan di atas puncak Bedugul. Untuk mencapai
puncak makam Habib Umar, haruslah mendaki dengan melewati
semak dan hutan belantara serta berpegangan pada ranting-
ranting pohon yang ada.
Makam Habib Ali bin Umar bin Abu Bakar Bafaqih
Habib Ali bin Umar bin Abu Bakar Bafaqih, beliau adalah
ulama besar dari pulau Bali, yang memiliki nasab dari keluarga
marga Bafaqih. Beliau di lahirkan dari pasangan Habib Umar
dan Syarifah Nur, Beliau lahir pada tahun 1890 di Banyuwangi.

Habib Ali bin Umar bin Abu Bakar Bafaih wafat pada tahun
1997 pada usia 107 tahun.
Di Jamak Dengan

Makam Keramat Karang Rupit


THE KWAN LIE

Syech Abdul Qodir Muhammad

The Kwan Lie adalah salah satu wali pitu Bali yang berasal dari
China, Ajaibnya makam keramat The kwan lie yang awalnya
berada di laut secara misterius berpindah ke darat. The kwan lie
yang mendapat gelar Syech Abdul Qodir Muhammad, Merupakan
tokoh asal China yang sempat melakukan Syiar di Buleleng.

Penutup
Kesimpulan :

Berdasarkan data dan fakta yang telah dipaparkan di atas, maka saya
menyimpulkan bahwa islam tidak hanya berada di pulau jawa, tetapi di pulau
dewata juga terdapat perkampungan islam yang berdampingan dengan pemeluk
agama hindu. Adapun beberapa pemakaman Islam yang di keramatkan oleh
agama Hindu.
Saran :

Meskipun Penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan karya


ilmiah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu
penulis perbaiki. Hal ini di karenakan masih minimnya pengetahuan penulis.

Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat di
harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya. Sehingga bisa terus
menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.

Daftar Isi
Cover...............................................................................i
Kata Pengantar..............................................................ii
Daftar Isi........................................................................iii
Makam Pangeran Mas Sepuh......................................1
Makam Raden Ayu Pamecutan..................................3
Makam Keramat Kusamba..........................................5
Makam Keramat Kembar Karangase.........................7
Makam Keramat Puak Mattoa....................................8
Makam Keramat Bukit Bedugul.................................9
Makam Habib Ali Bafaqih..........................................10
Makam The Kwan Lie.................................................10
Kata Penutup................................................................11

Anda mungkin juga menyukai