A. IDENTITAS
NAMA MUKHAMAD SYAFIULLAH, S.Pd., Gr.
INSTANSI SMKN Tambakboyo
NIP 199306022022211012
NIK 3523160206930001
EMAIL mukhamadsyafiullah0@gmail.com
TELEPON 087859579416
KATEGORI Video Tourism
LOMBA
JUDUL KARYA Eksplorasi Wisata Religi, Petilasan Mbah
Sumber Banyu Atau Mbah Sayyid
Abdullah Tuban
Sekali lagi, ini masih dalam konteks kemungkinan, tidak ada yang harus
diyakini kebenarannya. Tetapi kalau toh memang benar, kita sudah sepatutnya
sebagai masyarakat Tuban bangga sebab sudah disinggahi Mbah Buyutnya
para Wali yang berjuang mengislamkan Nusantara dan atas Takdir Allah pula
makamnya berada di Tuban, sehingga kita semua masih bisa menziarahinya.
Wallahu A’lam.
B. TUJUAN
Adapun tujuan dari kegiatan ini, antara lain ialah :
Meskipun tidak ada yang tahu sejarah asal-usul dan bagai mana cara
berdakwahnya, namun dari cerita turun temurun di Desa Mliwang, Sayyid
Abdullah adalah seorang pendatang. Ia berasal dari bangsa Srab yang datang ke
tanah Jawa dengan mengemban misi menyiarkan agama Islam di Nusantara. Juru
Kunci makam Sayyid Abdullah, Sumari (51) mengatakan dari cerita turun-temurun
Sayyid Abdullah berasal dari bangsa arab dan datang kenusantara untuk
meyiarkan agama islam di tanah jawa khususnya di Desa Mliwang, Kecamatan
Kerek ini.
"Untuk pantangan atau larangan yang berada di Desa Mliwang tidak ada yang
tahu apakah itu dari sayyid Abdullah atau tidak, tetapi kemungkinan besar ada
kaitanya dengan penyiar agama islam tersebut," tutur Sumari. Hingga saat ini
larangan atau pantangan tersebut masih ada yang menerapkanya di desa tersebut.
Selain rumah menghadap keutara masih terdapat lagi beberapa pantangan yang
masih dipegang teguh oleh warga Mliwang. Di antaranya: Memelihara atau
menyembelih kambing domba (Wedus Gibas), tidak boleh memakai ikat kepala
berwarna merah, tidak boleh memakai korset berwarna biru setelah melahirkan,
tidak boleh memakai cangkul pabrikan, tidak boleh menikah dengan tetangga desa
yakni Desa Kasiman, rumah tidak boleh dibangun semua secara permanen.
Sampai saat ini makam dari Sayyid Abdullah setiap Rabu malam Kamis pahing
tidak pernah sepi dari peziarah, karena malam tersebut merupakan malam haul
makam tersebut. "Kalau haul akbar setiap tahun sekali pada hari Rabu malam
Kamis pahing, namun setiap Rabu malam Kamis meskipun tidak tepat dengan
pahing tetapi pasti ada orang yang melakukan hajatan di area makam," jelas
Sumari. Dari pantauan makam yang berada diatas ketinggian kurang lebih 100
meter serta dikelilinggi pohon besar yang kurang lebih berumur 300 tahun
tersebut saat hari Rabu malam Kamis, terdapat puluhan warga yang berbondong-
bondong berangkat kemakam sambil membawa tumpeng atau makanan untuk
didoakan oleh juru kunci makam lalu dimakan bersama-sama.
Meskipun selain Rabu malam Kamis ramai peziarah, hari-hari biasa juga ada
namun hanya saat Rabu malam Kamis saja juru kunci melayani, selain itu juru kunci
tidak membuka pintu masuk kedalam makam sayyid Abdullah, "Namun untuk para
peziarah bisa melakukan ziarah di luar makam (Emperan) makam tersebut karena
bangunan makam tersebut cukup luas" pungkas Sumari.
3. DESAIN KARYA
Penyimpulan dan
penyampaian solusi agar
Penutup 09.47 wisata tersampaikan ke
seluruh masyarakan
Indonesia
HASIL PRODUK
A. FOTO DAN KETERANGANNYA
B. PUBLIKASI