Pemikiran dan peradapan hamim djazuli ploso kediri

Tugas mata kuliah pemikiran dan peradaban islam

Dosen pengampu : Dr. zulfa ismawati M.pd

Kota kediri merupakan kota yang kecil tidak terlalu besar yang terbagi menjadi dua wilayah
yaitu bagian barat dan timur. Peradapan islam di kediri muncul sekitar abad ke-10 M, syech
al wasil syamsudin merupakan tokoh penyebar agama islam pertama di kediri lebih tepatnya
di kelurahan setono gedong, kota kediri taka da yang tahu pasti asal-usul mbah wasil.
Sejumlah sumber menyakini mbah wasil berasal dari turki, mungkin karena itulah dia
dijuluki pangeran mekah namun masyarakat Ketika itu lebih kerap memanggilnya dengan
sebutan mbah wasil. Mbah wasil menyerbarkan islam di kediri adalah dengan melakukan
pendekatan ke warga. Tujuanya agar kehadiranya diterima dengan baik, melalui pendekatan
mbah wasil berhasil menyebarkan islam dikediri sejumlah masjid dibangun salah satunya
masjid setodo gedong. Sesuai yang saya bahas kali ini adalah kediri bagian barat(kulon),
peradaban di kediri barat(ploso) sudah termasuk dalam agama islam tetapi di tempat itu
masih banyak sekali orang yang belum mengenal islam secara mendalam hanya tau islam
seperti itu, banyak sekali orang masih suka minum-minuman, berjudi, dan sambung ayam
jadi semenjak banyak sekali orang- orang yang masih melakukan kejelekan ada suatu
waliyullah yang bernama hamim djazuli atau bisa disebut gus miek ayah dari djazuli ustman
dan ibu nyai rodhiyah. Gus miek terlahir tahun 1940 sebagai insan istimewa yang telah diakui
oleh beberapa kyai sepuh pada saat itu diantaranya KH. Dalhar , KH. Mas’ud, KH. Romli,
gus miek mempunyai keistimewaan, keistimewaan yang diberikan oleh allah kepada gus
miek telah melekat pada dirinya sejak dalam kandungan ibunya , selama ibunya mengandung
gus miek telah mengalami berbagai pengalaman luar biasa yang kemudian berlanjut pada
masa kecil gus miek, karena itulah wajar bila ayahnya sebelum wafat menyatakan bahwa gus
miek telah menjadi wali sejak lahir. Bismillah benar