Anda di halaman 1dari 3

Inverter buat penyengat nyamuk or serangga n9352527 wrote:

atau rangkaian berikut

:
BUZ71 itu MOSFET. Bisa diganti tipe yg lain seperti IRFZ24 atau IRFZ44.

Outputnya AC. DC bisa aja nyetrum kok, tergantung tegangan, tapi kalo udah lewat trafo atau kapasitor pasti AC. IRFZ24 urutan kakinya dari depan benar GDS. naidra wrote: jadi kl liat gambar tersebut urutan mosfet menghadap kita adalah gate drain source jd kalo dirangkai : 1. kaki paling kiri mosfet atau gate dapet kaki no 3 IC 555 2. kaki tengah mosfet atau drain dapet ke primer trafo 6 v 3. Kaki kanan mosfet atau source dapet C1 100 n yang dari kaki 2 IC 555

Ini yg nomer tiga salah sambung. Kaki kanan (S) harus ke 0V (kaki C1 100n yg dari supply 0V). Bukan ke kaki C1 yg dari kaki 2 IC555. naidra wrote: Akhirnya ne coba2 aja masangnya ampe abis 3 mosfet bakar gan dengan cara : 1. kaki kiri dapet C1 100 n 2. Kaki tengah dapet kaki 3 IC 3. Kaki kanan dapet trafo 6 v

Ini salah juga. Mungkin malah merusak IC555 nya. Jadi tes dulu sinyal dari 555 bagus sebelum memperbaiki koneksi MOSFET. Intinya untuk MOSFET tipe N: 1. Gate adalah sinyal (tidak boleh mengambang). 2. Drain harus lebih positif dari source. 3. Arus mengalir dari source ke drain ketika MOSFET menghantar. 4. Gate harus lebih positif (>VTH) dari drain supaya MOSFET menghantar. 5. Gate harus sama dengan drain supaya MOSFET tidak menghantar.

Maju terus pantang mundur, akhirnya berbuah hasil juga 1. Tergantung kemampuan supply arus dari baterai. Kalau cukup tinggi, seperti aki 6V atau adaptor arus tinggi, ada kemungkinan bisa terlalu panas MOSFET/trafo-nya. Kalau ingin aman, beri resistor seri antara MOSFET dan trafo (misal untuk arus maksimum 2A, tegangan baterai 6V, R = 6/2 = 3ohm, P = I^2/R = 2*2/3 = 1,33W. 2. Sengatan listrik itu tergantung dari arus. Jika arus mengalir melewati tubuh

manusia lebih dari sekitar 1mA untuk AC dan 5mA untuk DC, akan terasa sengatan listrik. Makin besar arus, akan makin terasa menyengat, walaupun tingkat fatalitas mungkin berbeda, tergantung dari bagian tubuh mana yg dialiri arus tersebut. Jika arus mengalir melewati daerah jantung, dapat mengakibatkan jantung berhenti berdetak. Arus yg tinggi akan menyebabkan otot kejang, kontraksi, dan dapat melemparkan tubuh yg terkena sengatan dan juga dapat mengakibatkan luka bakar. Nah, arus itu menurut hukum ohm bergantung dari tegangan dan tahanan I = V/R. Jadi untuk mendapatkan arus yang tinggi, tegangan harus lebih tinggi, atau tahanan lebih rendah. Untuk kasus sengatan listrik, nilai tahanan adalah tahanan tubuh manusia. Nilainya relatif tetap, kecuali jika kita berkeringat misalnya. Inilah kaitannya antara tegangan dan arus. Dua2nya harus sejalan. Untuk alat penyengat ini, apakah dengan tegangan 2KV akan lebih mematikan daripada 220V? Belum tentu juga, ini tergantung pada satu hal lagi, yaitu jumlah energi yang mampu disalurkan. Jika tegangan 2KV cuma mampu menyalurkan energi yg kecil (atau dalam waktu yg sangat singkat), maka efek lompatan api akan lebih kecil, dan sengatan juga tidak akan mengakibatkan kontraksi atau luka bakar yg parah. Rangkaian seperti diatas, tegangan keluaran 2KV hanya sekejap diawal saja. Cukup untuk sambaran pertama bagi nyamuk. Begitu ada yg tersengat dan arus mengalir, tegangan akan jatuh sesuai dengan kemampuan arus maksimum rangkaian tersebut. Bandingkan dengan listrik rumah yg 220V, kalau nggak ada batasan MCB dan korslet bisa meledak dan ngelelehin kabel sama rumah2nya sekalian Karena kemampuan arus dari jaringan PLN itu bisa ratusan amper tanpa menjatuhkan tegangan. Jadi kalau mau nyakitin yg sangat2 parah (buat nyamuk ) tegangan secukupnya saja untuk menyambar nyamuk tapi kemampuan mempertahankan arus (jumlah energi) harus selama mungkin.

Anda mungkin juga menyukai