Anda di halaman 1dari 14

uji Biokimia 1.

Uji Indol Tujuan Untuk menentukan kemampuan bakteri dalam memecah asam amino triptofan

Bahan Biakan Escherichia coli dan Enterobacter aerogenes berumur 24-48 jam pada TSB.

Media perbenihan Pepton

Reagen Kovacs

Prosedur 1)Beri label pada tabung medium perbenihan peptone dengan nama bakteri yang akan diinokulasi. 2)Gunakan teknik aseptic,inokulasi bakteri uji pada masing masing tabung biakan. 3)Inokulasi pada 370 C selama 24-48 jam. 2.Uji Methyl Red Tujuan Untuk menentukan mikroorganisme yang mampu meoksidasi glukosa dengan menghasilkan asam berkonsentrasi tinggi dan mempunyai stabilitas terhadap hasil akhir tsb. Untuk membedakan bakteri Escherichia coli dengan Enterobacter aerogenes.

Bahan Biakan Escherichia coli,Enterobacter aerogenes dan Klebsiella pneumoniae umur 24- 48 jam pada TSB.

Media perbenihan MR-VP

Reagen Indikator methyl red

Peralatan 1.Pembakar Bunsen atau spirtus 2.Jarum inokulasi 3.Tabung uji

3.Uji Voges Proskauer Tujuan Untuk membedakan bakteri usus seperti Escherichia coli, Enterobacter aerogenes dan klebsiella pneumoniae

4.Uji penggunaan sitrat Tujuan 1)Membedakan bakteri usus berdasarkan kemampuan untuk memfermentasikan sitrat sebagai satu satunya sumber karbon.

Indikator:Brom thymol blue 5. Uji Triple sugar Iron agar (TSIA) Tujuan

1)Membedakan anggota Enterobacteriaceae 2)Membedakan Enterobacteriaceae dan kelompok lain dari basil usus.

Indikator :Phenol Red 6.Uji oksidase Tujuan Menentukan bakteri yang mempunyai kemampuan sitokrom oksidase 7.Uji Katalase Tujuan Untuk menentukan kemampuan bakteri dalam menguraikan H2O2 oleh enzim katalase 8.Uji Urease Tujuan Untuk menentukan mikroorganisme yang mampu menguraikan urea oleh enzim urease. 9.Uji reduksi Nitrat Untuk menentukan kemampuan beberapa organisme dalam meredukasi nitrat menjadi nitrit atau di luar bentuk nitrit. Diposkan oleh cahyadi007 di 07:16

Do you know Dedy? Become his contact Find your friends Who is on Multiply? Want to learn more?

Take the Tour Already a Member? Sign In

Dedy's Site Home

Blog Photos Music

Uji Biokimia Mikroba for everyone

May 15, '08 4:48 AM

Metabolisme merupakan reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada makhluk hidup. Proses metabolisme dibedakan menjadi dua jenis yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme (Biosintesis) yaitu reaksi biokimia yang merakit molekul-molekul sederhana menjadi molekul-molekul yang lebih kompleks. Misalnya pembentukkan protein dari asam amino. Secara umum proses anabolik membutuhkan energi. Sedangkan katabolisme yaitu reaksi biokimia yang memecah atau menguraikan molekul-molekul kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana. Proses katabolik melepaskan energi yang dibutuhkan oleh sel(Waluyo, 2004).

Aktivitas metabolisme tidak terlepas dari adanya enzim. Berdasarkan tempat bekerjanya, bakteri memiliki juga jenis enzim yaitu endoenzim dan eksoenzim. Endoenzim yaitu enzim yang berkerja dalam sel. Sistem endoenzim selain bersifat anabolik dapat juga bersifat katabolik.sedangkan eksoenzim yaitu enzim yang disekresikan ke luar sel dan berdifusi ke dalam media. Sebagian besar eksoenzim bersifat hidroliktik, yang berarti bahwa eksoenzim menguraikan molekul kompleks menjadi molekul yang molekul-molekul yang lebih sederhana. Molekul-molekul yang lebih kecil ini kemudian dapat memasuki sel dan digunakan untuk kepentingan sel(Waluyo, 2004).

Sifat metabolisme bakteri dalam uji biokimia biasanya dilihat dari interaksi metabolit-metabolit yang dihasilkan dengan reagen-reagen kimia. Selain itu dilihat kemampuannya menggunakan senyawa tertentu sebagai sumber karbon dan sumber energi (Waluyo, 2004).

E. coli adalah suatu bakteri gram negative berbentuk batang, bersifat anaerobic fakultatif, dan mempunyai flagella peritrikat. E. coli dibedakan atas sifat serologinya berdasarkan antigen o (somatic), K (kapsul) dan H (flagella) (Fardiaz,1992)

Medium selektif yang dapat digunakan untuk mengisolasi E.coli misalnya DHL (Desoxycholate Hydrogen Sulfide Lactose) agar atau MacConkey Agar. Koloni E.coli pada DHL dan MacConkey Agar berwarna merah dan dikelilingi oleh areal yang menunjukkan pengendapan bile. E.coli akan menfermentasi laktosa di dalam medium menjadi asam, sehingga mengakibatkan terjadinya pengendapan bile dan penyerapan indikator merah netral(Fardiaz,1992)

Uji-uji biokimia yang dilakukan terhadap E. coli termasuk karakteristik pertumbuhan pada agar TSI (Triple Sugar Iron) dan agar SIM (Sulfite Indole Motility) atau LIM (Lysine Indole Motility). Uji-uji biokimia ditujukan untuk menunjukkan E.coli dan bakteri-bakteri lainnya yang mempunyai sifat-sifat hamper sama, yaitu Klebsiella dan Enterobacter (Fardiaz,1992)

Berikut beberapa uji Biokimia yang digunakan untuk identifikasi bakteri antara lain : Indol

Media ini biasanya digunakan dalam indetifikasi yang cepat. Hasil uji indol yang diperoleh negatif karena tidak terbentuk lapisan (cincin) berwarna merah muda pada permukaan biakan, artinya bakteri ini tidak membentuk indol dari tryptopan sebagai sumber carbon, yang dapat diketahui dengan menambahkan larutan kovacs. Asam amino triptofan merupakan komponen asam amino yang lazim terdapat pada protein, sehingga asam amino ini dengan mudah dapat digunakan oleh mikroorganisme akibat penguraian protein(Anonim, 2008)

b.

MR-VP

1.

Uji MR

Hasilnya positif, terjadi perubahan warna menjadi merah setelah ditambahkan methyl red. Artinya, bakteri ini mengahasilkan asam campuran (metilen glikon) dari proses fermentasi glukosa yang terkandung dalam medium MR-VP. Terbentuknya asam campuran pada media akan menurunkan pH sampai 5,0 atau kurang, oleh karena itu bila indikator metil ditambahkan pada biakan tersebut dengan

pH seredndah itu maka indikator tersebut menjkadi merah. Hal ini menandakan bahwa bakteri ini peragi asam campuran(Anonim, 2008)

2.

Uji VP

Hasilnya negatif, karena tidak terbentuk warna merah pada medium setelah ditambahkan -napthol dan KOH, artinya hasil akhir fermentasi bakteri ini bukan asetil metil karbinol (asetolin) (Anonim, 2008)

c.

SIM

Hasil yang diperoleh pada uji ini adalah positif, hal ini terlihat adanya penyebaran yang berwarna putih seperti akar disekitar inokulasi. Hal ini menunjukan adanya pergerakan dari bakteri yang diinokulasikan, yang berarti bahwa bakteri ini memiliki flagella. Dari uji juga terlihat ada warna hitam, yang berarti bakteri ini menghasilkan Hidrogen Sulfit (H2S) (Anonim, 2008)

d.

Simmons Citrate

Hasil uji sitrat yang diperoleh negatif, yang ditandai dengan tidak terjadinya perubahan warna. Artinya bakteri ini tidak mempunyai enzim sitrat permiase yaitu enzim spesifik yang membawa sitrat ke dalam sel(Anonim, 2008)

e.

TSIA

Pada uji TSIA warna media slant berubah menjadi merah karena bakteri bersifat basa ini menandakan bahwa bakteri ini tidak memfermentasi laktosa dan sukrosa(Anonim, 2008)

Pembentukan gas positif ini hasil dari fermentasi H2 dan Co2 dapat dilihat dari pecahnya dan terangkatnya agar. Pembentukan H2S positif ditandai dengan adanya endapan berwarna hitam, endapan ini terbentuk karena bakteri mampu mendesulfurasi asam amino dan methion yang akan menghasilkan H2S, dan H2S akan bereaksi dengan Fe++ yang terdapat pada media dan menghasilkan endapan hitam(Anonim, 2008)

Pada media daerah butt media berubah berwarna kuning ini menandakan bakteri memfermentasi glukosa. Media ini biasanya digunakan untuk membedakan Salmonella dan Shigella dengan bakteri Gram negatif bentuk batang lainnya bedasarkan pola fermentasi penghasil hydrogen sulfide. Untuk pengamatan pola-pola pengunaan karbohidrat. TSIA agar mengadung laktosa dan sukrosa dalam konsentrasi 1%, glukosa 0,1% dan phenol red sebagai indicator yang menyebabkan perubahan warna dari merah orange menjadi kuning dalam suasana asam. TSIA juga mengandung natrium trisulfat, yaitu suatu substrat untuk penghasil H2S, ferro sulfat menghasilkan FeS (precipitat), bewarna hitam untuk membedakan bakteri H2S dengan bakteri-bakterinya(Anonim, 2008)

f.

Uji gula-gula(Glukosa, Laktosa, Sukrosa dan Manitol)

Uji ini dilakukan untuk mengindetifikasi bakteri yang mampu memfermentasikan karbohidrat. Pada uji gula-gula hanya terjadi perubahan warna pada media glukosa yang berubah menjadi warna kuning, artinya bakteri ini membentuk asam dari fermentasi glukosa. Pada media glukosa juga terbentuk gelembung pada tabung durham yang diletakan terbalik didalam tabung media, artinya hasil fermentasi berbentuk gas(Anonim, 2008)

Perbedaan sifat-sifat E.coli, Klebsiella dan Enterobacter Uji E.coli

Klebsiella Enterobacter

TSI : Fermentasi Sukrosa dan laktosa.

Fermentasi glukosa

Produksi gas

Produksi H2S

LIM/SIM

Dekarboksilase lisin.

Produksi indol.

Motilitas

Produksi H2S.

(+)a

(+)

( )

(+)

(+)

(+)

( )

()b

(+)

Ket :

a(+), Kebanyakan Positif.

b(), Kebanyakan Negatif.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim,2008: http://hafizluengdaneun.multiply.com/journal/item/1/Laporan_Koasistensi_Mikrobiologi_ Diakses hari selasa, Pukul 11.45, Samarinda

Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta

Waluyo, L. 2004. Mikrobiologi Umum. Universitas Muhamadiyah Malang: Malang

Disusun oleh :

Mahasiswa Biologi 06 FMIPA Universitas Mulawarman Samarinda

Dedy Ramadhany

Amiruddin

Prev: Pemiaraan Murni Bakteri Next: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Ordo Sympetalae reply share

audio reply video reply Add a Comment

dydear Photos of Dedy Personal Message RSS Feed [?] Report Abuse

2009 Multiply, Inc. About Blog Terms Privacy Corporate Advertise Contact Help

Anda mungkin juga menyukai