Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH BAKTERIOLOGI

UJI IDENTIFIKASI BAKTERI

Dosen Pengampu :
Dr. Juliana Veronica B., M.Kes

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI


TAHUN 2022
PENDAHULUAN

Latar belakang
Bakteri merupakan makhluk hidup, hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya kenyataan
bahwa bakteri dapat bermetabolisme. Metabolisme yang dilakukan oleh bakteri dimaksudkan
untuk menunjang kebutuhan hidup bakteri dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
Metabolisme pada bakteri sama dengan metabolisme pada makhluk hidup tingkat tinggi yang
terdiri dari proses anabolisme dan katabolisme (Campbell dkk., 2002).
Metabolisme pada bakteri dapat dilakukan dengan bantuan enzim – enzim tertentu yang
diekskresikan oleh suatu jenis bakteri. Namun, tidak semua bakteri dapat melakukan produksi
enzim yang jenisnya sama. Hal tersebut terjadi akibat perbedaan habitat beberapa jenis bakteri
sehingga otomatis jenis enzim yang dibutuhkan untuk membantu proses metabolismenyapun
berbeda bergantung habitat dan fungsinya (Campbell dkk., 2002).
Perbedaan jenis enzim yang diproduksi oleh bakteri merupakan salah satu hal yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi suatu jenis bakteri berdasarkan jenis enzim yang
dihasilkannya. Namun, untuk mengetahui jenis enzim yang diproduksi oleh suatu spesies
bakteri hanya dapat dilakukan dengan menggunakan serangkaian uji reaksi yang melibatkan
reaksi biokimia di dalamnya (Campbell dkk., 2002). Praktikum ini penting dilakukan untuk
dapat mengidentifikasi spesies bakteri berdasarkan jenis enzim yang diproduksinya melalui uji
reaksi biokimia.
Bakteri merupakan makhluk hidup, hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya kenyataan
bahwa bakteri dapat bermetabolisme. Metabolisme yang dilakukan oleh bakteri dimaksudkan
untuk menunjang kebutuhan hidup bakteri dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
Metabolisme pada bakteri sama dengan metabolisme pada makhluk hidup tingkat tinggi yang
terdiri dari proses anabolisme dan katabolisme (Campbell dkk., 2002).
Metabolisme pada bakteri dapat dilakukan dengan bantuan enzim – enzim tertentu yang
diekskresikan oleh suatu jenis bakteri. Namun, tidak semua bakteri dapat melakukan produksi
enzim yang jenisnya sama. Hal tersebut terjadi akibat perbedaan habitat beberapa jenis bakteri
sehingga otomatis jenis enzim yang dibutuhkan untuk membantu proses metabolismenyapun
berbeda bergantung habitat dan fungsinya (Campbell dkk., 2002).
Perbedaan jenis enzim yang diproduksi oleh bakteri merupakan salah satu hal yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi suatu jenis bakteri berdasarkan jenis enzim yang
dihasilkannya. Namun, untuk mengetahui jenis enzim yang diproduksi oleh suatu spesies
bakteri hanya dapat dilakukan dengan menggunakan serangkaian uji reaksi yang melibatkan
reaksi biokimia di dalamnya (Campbell dkk., 2002). Praktikum ini penting dilakukan untuk
dapat mengidentifikasi spesies bakteri berdasarkan jenis enzim yang diproduksinya melalui uji
reaksi biokimia.
Rumusan masalah
1. Bagaimana proses metabolisme yang terjadi pada bakteri?
2. Bagaimana cara mengidentifikasi bakteri menggunakan uji biokimia?

Tujuan
1. Mengetahui proses metabolisme yang terjadi pada bakteri.
2. Mengetahui cara mengidentifikasi bakteri menggunakan uji biokimia.

Manfaat
Hasil dari praktikum ini dapat digunakan untuk mengklasifikasikan bakteri yang telah
diidentifikasi berdasarkan proses metabolismenya, khususnya berdasarkan jenis enzim yang
diproduksi oleh bakteri tersebut

PEMBAHASAN

Macam- macam uji identifikasi bakteri


Uji Morfologi Bakteri

Uji Fisiologis bakteri ( pewarnaan gram)

Uji Biokimia bakteri

Uji morfologi bakteri dilakukan dengan cara pengamatan makroskopis bakteri dimulai
dari sterilisasi alat dan bahan, pembuatan media biakan bakteri, pemurnian bakteri, dan
pengamatan makroskopis langsung

Uji fisiologis bakteri dilakukan dengan metode pewarnaan gram. Pembuatan preparat
dengan metode pewarnaan gram dilakukan melalui dua tahap yaitu membuat biakan
bakteri dan melakukan pewarnaan gram terhadap isolat bakteri
dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat fisiologis koloni bakteri hasil isolasi
Biokimia bakteri berkaitan dengan proses metabolisme sel bakteri
Identifikasi bakteri tidak dapat dilakukan dengan mengetahui sifat mofologinya saja,
namun harus mengetahui sifat fisiologis bakteri juga.
Uji biokimia yang dilakukan menggunakan reagen test
Uji Biokimia
a) Uji Indol
berfungsi untuk mengetahui apakah bakteri memiliki enzim triptophanase
sehingga bakteri tersebut mampu mengoksidasi asam amino triptophan
membentuk indol.
indol dapat diketahui dengan penambahan reagen Ehrlich/Kovac’s yang berisi
paradimetil amino bensaldehid Hasil uji indol dapat diketahui negatif (-) ditandai dengan
tidak adanya bentukan berwarna merah seperti lapisan cincin di permukaan biakan.
Apabila positif (+) ditandai dengan adanya bentukan berwarna merah seperti lapisan
cincin di permukaan biakan bakteri, dapat diartikan bahwa sumber karbon berasal dari
triptophan yang membentuk indol

b) Uji Methyl Red (MR)


Uji MR berfungsi untuk mengatahui ada tidaknya fermentasi asam campuran
(metilen glikon) pada koloni bakteri
Hasil uji MR dapat diketahui negatif (-) ditandai dengan setelah penambahan
methyl red, media tidak mengalami perubahan warna menjadi merah.
Apabila positif (+) ditandai dengan setelah penambahan methyl red, media mengalami
perubahan warna menjadi merah, dapat diartikan bahwa asam campuran (metilen glikon)
dihasilkan oleh bakteri melalui proses fermentasi glukosa pada media methyl red

c) Uji Voges-Prokauer (VP)


Uji VP berfungsi untuk mengetahui hasil fermentasi glukosa membentuk (asetoin)
asetil metil karbinol.
Hasil uji VP dapat diketahui negatif (-) ditandai dengan setelah media
ditambahkan reagen a napthol dan KOH tidak mengalami perubahan warna
menjadi merah.
Apabila positif (+) ditandai dengan setelah media ditambahkan reagen a napthol dan
KOH mengalami perubahan warna menjadi merah, dapat diartikan bahwa hasil
fermentasi glukosa dapat membentuk (asetoin) asetil metil karbinol
d) Uji Citrat
Uji citrat berfungsi untuk mengetahui sumber karbon bakteri menggunakan sitrat
atau tidak menggunakan sitrat.
Hasil uji citrat dapat diketahui negatif (-) ditandai dengan media bakteri tidak mengalami
perubahan warna dari hijau menjadi warna biru.
Apabila positif (+) ditandai dengan media bakteri mengalami perubahan warna dari hijau
menjadi biru, dapat diartikan bahwa salah satu sumber karbon bakteri menggunakan sitrat
e) Uji Motilitas
Uji motilitas berfungsi untuk mengetahui gerak.
Hasil uji motilitas dapat diketahui negatif (-) ditandai dengan pada bekas tusukan
inokulasi saja terdapat bentukan warna putih sepeti akar yang menyebar.
Apabila positif (+) ditandai dengan disekitar inokulasi terdapat bentukan warna putih
seperti akar yang menyebar, dapat diartikan bahwa bakteri yang diinokulasi memiliki
flagel sehingga dapat melakukan pergerakan

f) Uji Urease
Uji urease berfungsi untuk mengetahui kandungan enzim urease pada bakteri sehingga
dapat menguraikan urea membentuk amoniak.
Hasil uji urease dapat diketahui negatif (-) ditandai dengan pada media tidak mengalami
perubahan warna menjadi warna merah jambu atau pink.
Apabila positif (+) ditandai dengan pada media mengalami perubahan warna menjadi
wana merah jambu atau pink, dapat diartikn bahwa bakteri memiliki enzim urease
sehingga dapat memecah urea membentuk amoniak

g) Uji TSIA (Triple Sugar Iron Agar)


Uji TSIA berfungsi untuk mengetahui kemampuan bakteri dalam fermentasi karbohidrat
(glukosa, laktosa, dan sukrosa)
Hasil uji TSIA dapat diketahui bakteri dapat memfermentasi glukosa saja ditandai dengan
warna kuning (asam) pada dasar media dan berwarna merah pada lereng (basa) Alk/A
atau Alkali/Acid.

Apabila bakteri dpaat memfermentasi semua karbohidrat ditandai dengan warna kuning
pada dasar media (asam) dan berwarna kuning juga pada lereng media (asam) A/A atau
Acid/Acid
Apabila bakteri tidak dapat memfermentasi semua karbohidrat ditandai dengan warna
merah pada dasar media (basa) dan berwarna merah juga pada lereng media (basa)
Alk/Alk atau Alkali/Alkali

h) Uji Produksi H2S dan Gas


Hasil uji H2S dan Gas terhadap isolat bakteri menunjukkan sebagian kecil isolat bakteri
dapat mereaksikan Fe menjadi FeS yang berwarna hitam atau terjadi kehitaman karena
pembentukan metal sulfide (H2S +) yaitu: MZ-3, CS- 2, dan CS-4
Pengujian hydrogen sulfide (H2S) dilakukan untuk mengamati kemampuan bakteri dalam
mengubah asam amino alanine dan H2S, sedangkan isolat bakteri yang tidak dapat
mereaksikan Fe menjadi FeS yang ditunjukkan dengan tidak adanya warna hitam atau
kehitaman
i) Uji Katalase
Uji katalase berfungsi untuk mengetahui mampu atau tidaknya bakteri memproduksi
enzim katalase.
Hasil uji katalase positif ditunjukkan dengan adanya gelembung udara setelah bakteri
ditetesi larutan H2O2 (katalase +)

j) Uji Lysine
Uji Lysine berfungsi untuk mengetahui kemampuan bakteri mendekarboksilase lysine
membentuk amin kadaverin (basa)
Hasil uji lysine positif ditandai dengan perubahan warna dari coklat menjadi warna ungu
pada indikator bromkresol ungu.
Apabila negatif ditandai dengan tidak terjadinya perubahan warna pada indikator
bromkresol ungu
DAFTAR PUSTAKA

https://alissabet-edu.blogspot.com/2018/05/identifikasi-bakteri-menggunakan-uji.html

https://www.99.co/blog/indonesia/contoh-makalah-singkat/

Anda mungkin juga menyukai