Anda di halaman 1dari 18

GINEKOMASTIA?

PENDAHULUAN?
Ginekomastia merupakan istilah yang berasal dari bahasa Yunani
yaitu gyvec? yang berarti perempuan dan mastos??yang berarti
payudara, yang dapat diartikan sebagai payudara seperti perempuan.
Ginekomastia berhubungan dengan beberapa kondisi yang
menyebabkan pembesaran abnormal dari jaringan payudara pada pria.
Ginekomastia merupakan pembesaran jinak payudara laki-laki yang
diakibatkan proliferasi komponen kelenjar. Ginekomastia biasanya
ditemukan secara kebetulan saat pemeriksaan kesehatan rutin atau
dapat dalam bentuk benjolan yang terletak dibawah regio areola baik
unilateral maupun bilateral yang nyeri saat ditekan, atau pembesaran
2,7

payudara yang progresif yang tidak menimbulkan rasa sakit.


PREVALENSI?

Ginekomastia merupakan kelainan bentuk jinak yang terjadi sekitar


60% dari seluruh kelainan payudara pada laki-laki dan sekitar 85% dari
kelainan benjolan pada payudara laki-laki.2 Berbagai studi populasi
banyak menemukan ginekomastia. Ada tiga distribusi periode usia
tersering terjadinya ginekomastia atau perubahan payudara yang pada
umumnya dipengaruhi hormon. Periode pertama ditemukan saat
neonatus yang terjadi sekitar 60-90% dari seluruh kelahiran akibat
penyaluran estrogen melalui plasenta. Periode kedua terjadi saat
puberitas, yaitu dimulai saat umur 10 tahun dan puncaknya antara usia
13-14 tahun. Periode ketiga ditemukan pada orang dewasa yang terjadi
antara usia 50-80 tahun. Faktor ras tidak berpengaruh terhadap kejadian
ginekomastia.

1,2,10

ffd8ffe000104a4649460001020100be00be0000ffe20c584943435f50524f4649
4c4500010100000c484c696e6f021000006d6e74725247422058595a2007ce00
020009000600310000616373704d53465400000000494543207352474200000
00000000000000000000000f6d6000100000000d32d485020200000000000000
000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000
000000000000000000116370727400000150000000336465736300000184000
0006c77747074000001f000000014626b707400000204000000147258595a000
00218000000146758595a0000022c000000146258595a000002400000001464
6d6e640000025400000070646d6464000002c400000088767565640000034c0
000008676696577000003d4000000246c756d69000003f8000000146d6561730
000040c0000002474656368000004300000000c725452430000043c0000080c6
75452430000043c0000080c625452430000043c0000080c74657874000000004
36f70797269676874202863292031393938204865776c6574742d5061636b617
26420436f6d70616e79000064657363000000000000001273524742204945433
6313936362d322e310000000000000000000000127352474220494543363139
36362d322e31000000000000000000000000000000000000000000000000000
000
2
Tabel 1. Prevalensi terjadinya ginekomastia berdasarkan penelitian

ETIOLOGI

Ginekomastia dapat diklasifikasikan berdasarkan etiologinya.


Ginekomastia idiopatik terjadi sekitar 75% dari kasus. Keadaan
fisiologis terjadi pada bayi baru lahir dan usia dewasa saat
memasuki pubertas. Pada bayi baru lahir, jaringan payudara yang
membesar

berasal

dari

interaksi

estrogen

ibu

melalui

transplasenta. Ginekomastia pada orang dewasa sering ditemukan


saat puberitas dan sering bersifat bilateral. Ginekomastia pada
masa remaja terjadi pada 2/3 remaja. Dan bertahan sampai
beberapa bulan. Jika ginekomastia selama masa puber ini
menetap maka
,

disebut ginekomastia esensial.

2, 11,4

Kondisi patologik diakibatkan oleh defisiensi testosteron,

peningkatan

produksi

estrogen

atau

peningkatan

konversi

androgen ke estrogen. Kondisi patologik juga didapatkan pada


anorchia

kengenital,

klinefelter

kelainan hati dan malnutrisi.


Penggunaan

ginekomastia.

karsinoma

adrenal,

obat-obatan

Obat-obat

sindrom,
juga

penyebab

dapat

menyebabkan

ginekomastia

dikategorikan berdasarkan mekanisme kerjanya. Tipe

dapat

pertama adalah yang bekerja seperti estrogen, seperti


diethylstilbestrol, digitalis, dan
juga kosmetik yang mengandung estrogen. Tipe kedua adalah
obat-obat yang meningkatkan pembentukan estrogen endogen,
seperti gonadotropin.Tipe ketiga adalah obat yang menghambat
sintesis dan kerja testosteron, seperti ketokonazole,metronidazole,
dan cimetidine. Tipe terakhir adalah obat yang tidak diketahui
mekanismenya seperti captopril, antidepresan trisiklik, diazepam
dan heroin.

2,4

Tabel 2. Etiologi Ginekomastia Tabel 3 . Obat-obat yang bisa


2
mengakibatkan ginekomastia

ffd8ffe000104a4649460001020100bf00c
PATOGENESIS 00000ffe20c584943435f50524f46494c450
Jaringan 0010100000c484c696e6f021000006d6e74 payudara
725247422058595a2007ce000200090006
pada kedua jenis00310000616373704d5346540000000049 kelamin
pria dan wanita4543207352474200000000000000000000 secra
00000000f6d6000100000000d32d485020
histologi
sama2000000000000000000000000000000000 saat lahir
dan cenderung0000000000000000000000000000000000 untuk
0000000000000000000000000000116370
pasif
selama7274000001500000003364657363000001 masa
ffd8ffe000104a4649460001020100af00af0000ff
840000006c77747074000001f000000014 sampai
anak-anak
e20c584943435f50524f46494c4500010100000c4
626b707400000204000000147258595a00
pada
saat84c696e6f021000006d6e74725247422058595a2
000218000000146758595a0000022c0000
007ce00020009000600310000616373704d53465
00146258595a0000024000000014646d6e
puberitas. Pada400000000494543207352474200000000000000
640000025400000070646d6464000002c4
00000000000000f6d6000100000000d32d485020
kebanyakan
00000088767565640000034c0000008676 pria,
200000000000000000000000000000000000000
696577000003d4000000246c756d690000
000000000000000000000000000000000000000
proliferasi
03f8000000146d6561730000040c000000
000000000000000000116370727400000150000
sementara
0003364657363000001840000006c77747074000
2474656368000004300000000c72545243 duktus
0000043c0000080c675452430000043c00
dan
jaringan001f000000014626b70740000020400000014725
8595a00000218000000146758595a0000022c000
00080c625452430000043c0000080c7465
mesenkim
000146258595a0000024000000014646d6e64000
787400000000436f707972696768742028 sekitar
0025400000070646d6464000002c400000088767
63292031393938204865776c6574742d50 masa
terjadi
saat565640000034c0000008676696577000003d4000
61636b61726420436f6d70616e79000064
000246c756d69000003f8000000146d656173000 seksual,
pematangan
6573630000000000000012735247422049
0040c0000002474656368000004300000000c725
454336313936362d322e31000000000000 diikuti
yang kemudian452430000043c0000080c675452430000043c000
0000000000127352474220494543363139
0080c625452430000043c0000080c74657874000
involusi
dan
36362d322e310000000000000000000000 atrofi
00000436f7079726967687420286329203139393
8204865776c6574742d5061636b61726420436f6
00000000000000000000000000000000
duktus.
d70616e79000064657363000000000000001273
Sebaliknya,
5247422049454336313936362d322e310000000 duktus
payudara dan000000000000000127352474220494543363139 jaringan
36362d322e31000000000000000000000000000
periduktal
pada
000000000000000000000000000
wanita

terus

membesar

memerlukan estrogen dan


7

progesteron.

dan

membentuk

terminal

acini,

yang

Karena stimulasi estrogen terhadap jaringan payudara dilawan dengan


efek
androgen,

ginekomastia

dipertimbangkan

sejak

dulu

akibat

ketidakseimbangan antar hormone tersebut. Masa transisi dari prepuber


ke post-puber diikuti oleh peningkatan 30 kali lipat hormon testosteron
dan 3 kali lipat hormon estrogen. Ketidakseimbangan relatif antara level
estrogen dan androgen menghasilkan ginekomastia. Perubahan rasio
estrogen dan androgen ditemukan pada pasien ginekomastia yang
berhubungan dengan obat-obatan, neoplasma adrenal dan testis,
sindrom Klinefelter, tirotoksikosis, sirosis, hipogonadisme, malnutrisi,
dan penuaan.

Estradiol adalah hormon pertumbuhan pada payudara, yang


dapat meningkatkan proliferasi jaringan payudara. Sebagian estradiol
pada pria didapat dari konversi testosteron dan adrenal estrone.
Mekanisme dasar ginekomastia adalah penurunan produksi androgen,
peningkatan produksi estrogen dan peningkatan availabilitas prekursor
estrogen untuk konversi estradiol.

1. Peningkatan konsentrasi estrogen serum


Normalnya testis pria dewasa menghasilkan 15 persen estradiol
dan kurang dari 5 persen estron dalam sirkulasi. Dan 85 persen
estradiol dan lebih dari 95 persen estron diproduksi di jaringan
ekstragonad melalui aromatisasi prekusor. Prekusor utama dari estradiol
adalah

testosterone,

95% dihasilkan oleh testis. Androstenedion,

androgen yang disekresikan oleh kelenjar adrenal, menjadi prekursor


pada pembentukan estron. Tempat ekstragrandular yang penting
terhadap aromatisasi adalah jaringan adipose, hati, dan otot. Derajat
intervensi

substasial

antara

estron

dan

estradiol

terjadi

melalui

reduktase enzim 17-kortikosteroid, yang juga mengkatalis konversi


andostenedion ke testosteron.

Peningkatan patologis dari konsentrasi estrogen dalam serum


ditemukan pada beberapa keadaan. Tumor sel Leydig dan neoplasma
adrenokortikal feminis mensintesis dan menghasilkan jumlah estrogen
yang meningkat. Aromatisasi prekusor estrogen yang meningkat terjadi
pada sel sertoli atau tumor seksual testis, tumor sel-germ testis terdiri
dari jaringan tropoblastik, beberapa kanker nontropoblastik, dan pada
pasien obesitas, penyakit hati, hipertiodisme, feminisasi testicular, atau
pada sindrom Klinefelter, pria yang mengkonsumsi spironolakton.
Peningkatan aromatisasi juga ditemukan ditemukan pada penuaan,
yang menggambarkan peningkatan lemak tubuh. Peningkatan idiopatik

pada

aromatisasi

ekstraglandular,

biasanya

berhubungan

dengan

aromatase janin yang mengakibatkan produksi estrogen perifer yang


masif.

Meskipun globulin pengikat hormone seksual sama-sam mengikat


estrogen dan androgen, afinitas pengikatan terhadap androgen lebih
besar daripada estrogen. Kemudian, obat-obatan seperti spironolakton
dan ketokonazol, yang dapat memecah ikatan steroid dengan globulin,
memecah estrogen lebih mudah daripada endrogen pada konsentrasi
yang rendah. Situasi lain dimana level sirkulasi estrogen bebas dapat
meningkat antara lain metabolism estrogen yang menurun, sebuah
mekanisme yang menyebabkan ginekomastia pada pasien dengan
sirosis. Hal ini tidak sepenuhnya benar karena laju klearens metabolic
dari estrogen normal pada pasien sirosis. Konsumsi estrogen baik
sengaja maupun sebagai obat, juga dapat memicu peningkatan dari
konsentrasi estrogen total dan bebas dan menimbulkan ginekomastia
pada beberapa pasien. Aktivasi dari reseptor estrogen pada jaringan
payudara dapat terjadi pada konsumsi obat yang memiliki struktur yang
sama dengan esterogen seperti digoksin.

2. Penurunan konsentrasi androgen serum


Peningkatan

rasio

estrogen-androgen

akan

ditemukan

pada

pasien dengan level estrogen yang normal atau meningkat tapi


mengalami

penurunan

konsentrasi

androgen.

Penurunan

sekresi

androgen biasanya ditemukan pada pria tua sebagai akibat dari proses
penuaan, pasien dengan hipogonadisme primer atau sekunder, pasien
dengan kekurangan enzim testikuler, atau pada konsumsi obat seperti
spironolakton
testosterone.

dan

ketokonazol

Penurunan

sekresi

yang
juga

menginhibisi
ditemukan

pada

biosintesis
keadaan

hiperesterogenik, baik pada supresi hormone LH hipofisis yang diinduksi


estrogen, yang menghasilkan supresi sekresi hormone testosterone,
maupun pada inhibisi aktivitas enzim sitokrom P-450c 17 di testis yang
diiduksi estrogen yang dibutuhkan pada biosintesis testosterone. Efek
yang sama terlihat pada stimulasi LH pada sel interstisial testis yang
terjadi

pada

hipogonadisme

primer,

gonadotropin

korionik

yang

dihasilkan oleh tumor germ-sel testikuler dan ekstragonad dan pada


beberapa

neoplasma

nontropoblastik,

seperti

tumor

paru-paru,

abdomen, hati, atau ginjal. Level gonadotropin serum yang tinggi


menstimulasi aktivitas aromatase sel interstisial dan peningkatan
sekresi estradiol yang kemudian menginhibisi aktivitas enzim sitokrom
P-450c 17. Level testosterone serum juga dapat turun sebagai akibat
peningkatan aromatase testosterone ke estradiol pada beberapa kondisi
berhubungan dengan ginekomastia atau peningkatan klirens dari

sirkulasi melalui aktivitas reduktase cincin reduktase-A testosterone


hepatic sebagai akibat konsumsi alcohol. Karena androgen terikat erat
dengan globulin pengikatan hormon seks, maka kondisi-kondisi yang
meningkatkan level dari protein ini dapat mengakibatkan konsentrasi
androgen

bebas

rendah,

terutama
7

menurunkan produksi androgen.

jika

kondisi

tersebut

juga

3. Masalah reseptor androgen


Defek pada struktur dan fungsi dari reseptor androgen, yang ada
pada pasien dengan sindrom insensitivitas androgen komplit atau
parsial, atau pelepasan androgen dari reseptor androgen payudara oleh
obat

seperti

spironolakton,

cyproterone

asetat,

flutamide,

atau

cimetidine mengakibatkan efek yang tidak diinginkan pada jaringan


payudara.

4. Hipersensitivitas pada jaringan payudara


Ginekomastia terjadi jika jaringan payudara pada pria memiliki
sensitivitas yang meningkat pada estrogen. Meskipun, peningkatan
aktivitas aromatase ditemukan pada pasien ginekomastia. Aromatase
androgen ke estrogen dalam jaringan payudara merupakan penyebab
dari ginekomastia idiopatik. Ginekomastia yang terjadi pada neonatus
biasanya diikuti pada masa pubertas yang mendukung bahwa jaringan
glanduler payudara lebih sensitif terhadap stimulasi estrogen pada
beberapa pria dibandingkan pria lainnya.

Hormon utama pada laki-laki adalah testosteron, yang dihasilkan


testis . Pada wanita hormon utama adalah estrogen, yang dikeluarkan
oleh ovarium. Kedua hormon tersebut masing-masing diproduksi oleh
kedua kelenjar. Estrogen juga diproduksi di testis dan sejumlah
testosteron juga diproduksi di ovarium. Ginekomastia terjadi karena
ketidakseimbangan

antara

estrogen

(yang

menstimuli

payudara) dan androgen (yang menghambat stimulus).

2,12,14

jaringan

ffd8ffe000104a46494600010201004800480000ffe20c584943435f50524f46494c4500010100000c484c696e6f02100
0006d6e74725247422058595a2007ce00020009000600310000616373704d534654000000004945432073524742000
0000000000000000000000000f6d6000100000000d32d4850202000000000000000000000000000000000000000000
000000000000000000000000000000000000000000000000000001163707274000001500000003364657363000001
840000006c77747074000001f000000014626b707400000204000000147258595a00000218000000146758595a0000
022c000000146258595a0000024000000014646d6e640000025400000070646d6464000002c4000000887675656400
00034c0000008676696577000003d4000000246c756d69000003f8000000146d6561730000040c0000002474656368
000004300000000c725452430000043c0000080c675452430000043c0000080c625452430000043c0000080c746578
7400000000436f70797269676874202863292031393938204865776c6574742d5061636b61726420436f6d70616e79
0000646573630000000000000012735247422049454336313936362d322e310000000000000000000000127352474
22049454336313936362d322e31000000000000000000000000000000000000000000000000000000

Gambar 1. Proses terbentuknya estrogen yang menyebabkan


7
ginekomastia
DIAGNOSIS
Langkah pertama dalam evaluasi klinik adalah menetapkan
bahwa benjolan ini adalah ginekomastia. Keadaan yang paling sulit
dibedakan dengan ginekomastia adalah pembesaran jaringan lemak
subareolar payudara tanpa proliferasi kelenjar (psuedoginekomastia).

Pasien dengan pseudoginekomastia memiliki badan obesitas


menyeluruh dan tidak mengeluhkan nyeri. Dan sebagai tambahan dapat
dilakukan pemeriksaan payudara. Pemeriksaan yang baik dengan
meletakkan tangan pasien dibelakang kepala sambil pasien baring.
Pemeriksa meletakkan ibu jari pada sisi yang satu dan jari kedua
diletakkan pada sisi lain lalu memeriksa dengan seksama. Pada pasien
ginekomastia akan didapatkan benjolan yang kenyal dan berbatas tegas
dan berada di tengah dan puting susu serta mudah dipalpasi.
Sedangkan pada pseudoginekomastia tidak ada hambatan saat kedua
jari dipertemukan.

1,6

ffd8ffe000104a46494600010201005f005f0000ffe20c584943435f50524f46494c45000101
00000c484c696e6f021000006d6e74725247422058595a2007ce000200090006003100006
16373704d5346540000000049454320735247420000000000000000000000000000f6d600
Gamba 0100000000d32d4850202000000000000000000000000000000000000000000000000000
r
000000000000000000000000000000000000000000001163707274000001500000003364
2. Cara 657363000001840000006c77747074000001f000000014626b70740000020400000014725
8595a00000218000000146758595a0000022c000000146258595a0000024000000014646
d6e640000025400000070646d6464000002c400000088767565640000034c00000086766
96577000003d4000000246c756d69000003f8000000146d6561730000040c000000247465
6368000004300000000c725452430000043c0000080c675452430000043c0000080c62545
2430000043c0000080c7465787400000000436f7079726967687420286329203139393820
4865776c6574742d5061636b61726420436f6d70616e79000064657363000000000000001
2735247422049454336313936362d322e310000000000000000000000127352474220494
54336313936362d322e31000000000000000000000000000000000000000000000000000
000

pemeriksaan fisis dalam mendiagnosis ginekomastia

Biasanya ginekomastia terjadi asimetrik. Ginekomastia unilateral


biasanya menandakan adanya pertumbuhan ginekomastia bilateral.
Meskipun kelainan seperti neurofibroma, limpangioma, hematoma,
lipoma,

dan

kistra

dermoid

dapat

mengakibatkan

pembesaran

unilateral, namun yang paling harus dibedakan ialah dengan karsinoma


payudara yang terjadi pada pria kurang dari 1%. Kanker payudara pada
pria biasanya massanya unilateral, keras, terfiksasi pada jaringan
dibawahnya, adanya dimpling, retraksi atau crusting puting susu,
keluarnya cairan dari puting susu, atau adanya limfadenopati aksilla.

ffd8ffe000104a46494600010201006400640000ffe20c584943435f50524f46494c450001010
0000c484c696e6f021000006d6e74725247422058595a2007ce000200090006003100006163
73704d5346540000000049454320735247420000000000000000000000000000f6d6000100
000000d32d4850202000000000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000116370727400000150000000336465736300
0001840000006c77747074000001f000000014626b707400000204000000147258595a0000
0218000000146758595a0000022c000000146258595a0000024000000014646d6e64000002
5400000070646d6464000002c400000088767565640000034c0000008676696577000003d4
000000246c756d69000003f8000000146d6561730000040c000000247465636800000430000
0000c725452430000043c0000080c675452430000043c0000080c625452430000043c000008
0c7465787400000000436f70797269676874202863292031393938204865776c6574742d506
1636b61726420436f6d70616e7900006465736300000000000000127352474220494543363
13936362d322e31000000000000000000000012735247422049454336313936362d322e310
00000000000000000000000000000000000000000000000000000

Gambar 4. Ginekomatia asimetris 9


Setelah diagnosis ginekomastia dapat dibuat, beberapa etiologi
lain dapat diketahui melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dari
anamnesis didapatkan rasa sakit pada payudara. Riwayat penggunaan
obat-obatan dan juga riwayat kelainan hati dan ginjal menjadi hal
penting dalam menetapkan etiologi. Riwayat penurunan berat badan,
takikardi, gemetar, diaporesis, dan hiperdefekasi dapat membantu ke
arah hipertirod. Pada pemeriksaan fisis dilakukan palpasi pada payudara
untuk

membedakan

dengan

pembesaran

akibat

jaringan

lemak.

Pemeriksaan palpasi pada testis juga perlu dilakukan untuk menilai


apakah ada rasa sakit atau tidak. Gejala-gejala dan hipogonadisme juga
perlu di periksa, seperti penurunan libido, impotensi, penurunan
kekuatan, dan juga atrofi testis. Pemeriksaan yang teliti terutama untuk
massa di abdomen, dapat membantu dalam menemulcan kanker
adrenocortical.

1,6

Mammografi

atau

FNA

sangat

membantu

dalam

membedakan kanker atau ginekomastia, meskipun biopsy bedah


harus

dilakukan

jika

kedua

prosedur

sebelumnya

tidak

menunjukkan adanya proses keganasan.. Pada pasien dengan


kemungkinan neoplasma testikular dapat dilakukan USG testis.

7,8

Pada pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan pemeriksaan


kadar serum hormon-hormon tertentu untuk dapat menentukan etiologi,
seperti

pemeriksaan

gonadotropin

korionik

serum

(hCG),

testosterone, estradiol dan LH. Algoritma pemeriksaan tersebut


dapat dilihat pada gambar berikut.

1,6,,7

ffd8ffe000104a46494600010201008600860000ffe20c584943435f50524f46494c4500010100000c484c696e6f0
21000006d6e74725247422058595a2007ce00020009000600310000616373704d5346540000000049454320735
247420000000000000000000000000000f6d6000100000000d32d4850202000000000000000000000000000000
000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000001163707274000001500000003
364657363000001840000006c77747074000001f000000014626b707400000204000000147258595a000002180
00000146758595a0000022c000000146258595a0000024000000014646d6e640000025400000070646d6464000
002c400000088767565640000034c0000008676696577000003d4000000246c756d69000003f8000000146d6561
730000040c0000002474656368000004300000000c725452430000043c0000080c675452430000043c0000080c6
25452430000043c0000080c7465787400000000436f70797269676874202863292031393938204865776c657474
2d5061636b61726420436f6d70616e790000646573630000000000000012735247422049454336313936362d32
2e31000000000000000000000012735247422049454336313936362d322e310000000000000000000000000000
00000000000000000000000000

Gambar 5 . Interpretasi level hormon serum

PENATALAKSANAAN
Penanganan ginekomastia dilakukan berdasarkan penyebabnya.

Secara umum tidak ada pengobatan bagi ginekomastia fisiologis. Tujuan


utama

pengobatan

adalah

untuk

mengurangi

kesakitan

dan

menghindari komplikasi. Penanganan ginekomastia meliputi tiga hal


yaitu observasi, medikamentosa dan operasi.

6,8

1.Observasi
Observasi dilakukan pada pasien-pasien yang mendapatkan terapi
obat-obatan yang bias menyebabkan ginekomastia. Penggunaan obatobatan tersebut dihentikan dan pasien dievaluasi setelah 1 bulan. Jika
ginekomastia terjadi akibat obat-obatan, maka penghentian konsumsi
obat-obatan tersebut akan menyebabkan berkurangnya rasa sakit pada
payudara. Penggantian obat yang menyebabkan ginekomastia dengan
obat lainnya dapat dilakukan. Sebagai

memberikan

obat

calcium

contoh, ketika hendak

channelblocker

pada

orang

tua,

penggunaan nifedipine lebih berpotensi timbulnya ginekomastia,


dibandingkan dengan verapamil dan juga diltiazem. Keadaan yang
sama juga terjadi pada penggunaan histamin reseptor atau parietal cell
proton-pump.

Penggunaan

obat

cimetidine

dibandingkan ranitide dan juga omeprazole.

lebih

memiliki

resiko

Observasi juga dapat dilakukan pada keadaan fisiologis, termasuk


pasien usia puberitas dan memiliki pemeriksaan fisik dan testis yang
normal. Pasien tersebut dievaluasi selam 6 bulan.

2. Medikamentosa
Identifikasi kelainan penyebab ginekomastia dapat membantu
meringankan pembesaran payudara. Obat-obat yang dapat digunakan
sebagai berikut:
- clomiphene (anti estrogen) dapat diberikan dengan dosis 50-100 mg
setiap hari selama 6 bulan. Efek samping obat ini dapat mengakibatkan
gangguan
1,2,8,15

penglihatan, muntah dan bintik merah.


-

Tamoxifen (antagonis estrogen) dapat diberikan dengan dosis 10-20


mg dua kali sehari selama 3 bulan. Efek samping obat ini dapat
mengganggu epigastrium dan
1,2,8,15

mual.
-

Danazol, obat testosteron sintetik, yang menghambat sekresi LH dan


FSH dan menurunkan sintesis estrogen di testis. Dierikan dengan dosis
200 mg dua kali sehari. Efek samping obat ini adalah akne,
penambahan berat badan, retensi cairan,
1,2,8

mual, dan hasil fungsi hati yang abnoprmal.


- Testolactone (inhitor aromatisasai), diberikan 450 mg sehari selama 6
bulan. Efek
1,2,8

samping obat ini adalah mual, muntah, udem.


3. Operatif
Pengobatan dengan bedah bertujuan mengembalikan bentuk
normal payudara dan memperbaiki kalainan payudara, puting dan
areola. Pengobatan operatif dilakukan jika respon obat-obatan tidak
2

mencukupi. Pembedahan yang bersifat kuratif dapat dilakukan pada


4

tumor yang menyerang penghasil estrogen atau hCG. Ada 2 jenis


operasi yang dapat dilakaukan yaitu Surgical resection (subcutaneous
2

mastectomy) dan Liposuctio-assisted mastectomy. Y Surgical Resection


(Subkutaneus Mastektomi)

Ada beberapa jenis irisan pada eksisi payudara laki-laki. Jenis


irisan yang sering dilakukan adalah dengan insisi intra-areolar atau
Webster incision. Insisi Webster dibuat sepanjang lingkaran areola
bagian bawah dan dengan panjang

irisan yang bervariasi tergantung dari areola pasien. Insisi lain yang
digunakan adalah
insisi tranversal yang melewati papilla mamae. Insisi ini memiliki bukaan
yang terbatas. Triple-? incision memiliki bukaan yang paling besar
namun jarang digunakan saat sekarang. Sebelum operasi, dokter bedah
harus menetukan garis insisi dan memperkirakan kedalaman jaringan
ffd8ffe000104a464946000102010509050b0000ffe20c584943435f50524f46494c4500010100000c4
84c696e6f021000006d6e74725247422058595a2007ce00020009000600310000616373704d534654
0000000049454320735247420000000000000000000000000000f6d6000100000000d32d48502020
00000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000
000000000000001163707274000001500000003364657363000001840000006c77747074000001f0
00000014626b707400000204000000147258595a00000218000000146758595a0000022c00000014
6258595a0000024000000014646d6e640000025400000070646d6464000002c40000008876756564
0000034c0000008676696577000003d4000000246c756d69000003f8000000146d6561730000040c0
000002474656368000004300000000c725452430000043c0000080c675452430000043c0000080c6
25452430000043c0000080c7465787400000000436f7079726967687420286329203139393820486
5776c6574742d5061636b61726420436f6d70616e790000646573630000000000000012735247422
049454336313936362d322e31000000000000000000000012735247422049454336313936362d322
e31000000000000000000000000000000000000000000000000000000

lemak dan jaringan payudara yang akan dikeluarkan. Selain itu ada

teknik Letterman dan juga teknik yang digunakan jika ginekomastia


bersifat masif.

Gambar 6. (a) Webster incision, (b) Webster incision yang diperlebar


kearah medial dan lateral, (c) Transverse incision, (d) Triple-? incision, (e)
Teknik yang paling sering digunakan untuk reseksi kulit dan transposisi
putting susu (Letterman Techni?ue), (f) Teknik yang digunakan pada
2
ginekomastia massif

Y Liposuctio-assisted mastectomy
Liposuctio-assisted mastectomy

merupakan

salah satu jenis

operasi untuk pseudognikomastia. Insisi dibuat sekitar 1 cm diatas


areola.,

lalu

jaringan

kelenjar

dan

parenkim

disedot

keluar.

Diperkenalkan pertama kali pada tahun 1980an. Sekarang digunakan


ultrasonic liposuction yang meningkatkan hasil koreksi payudara.
Komplikasi pascaoperasi ini lebih kecil dibandingkan dengan operasi
open mastektomi.

Gambar 7.
Sebelum
setelah
operasi
Liposuctioassisted

ffd8ffe000104a4649460001020103fb04070000ffe20c584943435f50524f46494
c4500010100000c484c696e6f021000006d6e74725247422058595a2007ce0002
0009000600310000616373704d53465400000000494543207352474200000000
00000000000000000000f6d6000100000000d32d485020200000000000000000
0000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000
000000000000001163707274000001500000003364657363000001840000006c
77747074000001f000000014626b707400000204000000147258595a00000218
000000146758595a0000022c000000146258595a0000024000000014646d6e64
0000025400000070646d6464000002c400000088767565640000034c00000086
76696577000003d4000000246c756d69000003f8000000146d6561730000040c
0000002474656368000004300000000c725452430000043c0000080c67545243
0000043c0000080c625452430000043c0000080c7465787400000000436f70797
269676874202863292031393938204865776c6574742d5061636b61726420436
f6d70616e7900006465736300000000000000127352474220494543363139363
62d322e31000000000000000000000012735247422049454336313936362d322
e31000000000000000000000000000000000000000000000000000000

mastectomy

dan

PROGNOSIS
Prognosis dari ginekomastia baik untuk semua etiologi. Suatu
studi menunjukkan 90% pasien ginekomastia fisiologis membaik dalam
2 tahun. pasien ginekomastia akibat keadaan patologik dapat membaik
dengan terapi obat dan pembedahan.

DA?TAR PUSTAKA

1Braunstein GD. Gynecomastia. NEJM ?serial online? 1993 Feb ?cited


2009 Des 28?? 328:490-5. Available from : URL:http://www.nejm.org.
2Ali F. Gynecomastia. ?Online? 2006 June 9 ?cited 2009 Des 28??
Available from: URL:http://www.emedicine.corn
3Mansjoer A, Suprohita, Wardhani WI, Setiowulan W. Editor. Kapita
Selekta Kedokteran ed 3 Jilid 2. Media Aesculapius FK-UI Jakarta 2000
4Glass AR. Gynecomastia In: Becker KL (editor) Principles And Practice
Of
3rd
Endocrinology And Metabolism Ed. Lippincott William ? Wilkins
Publisher. 2002
5. Clarke PJ, Hands L. Abnormalities of The male breast. In: Morris PJ,
Wood WC, editors. Oxford Textbook of surgery 2nd Ed. Oxford Press :
2002 Braunstein GD.
6. Management of Gynecomastia. In Harris JR, Lippman ME, Morrow M,
Osborne CK editors. Lippmon By Lippincott Williams ? Wilkins Publishers
?2000
7. Braunstein GD. Gynecomastia. NEJM ?serial online? 2009 Sept 20
?cited 2007 Des 28?? 357:1229-37. Available from : URL
:http://www.nejm.org.
8. Alle MR. Gynecomastia. ?Online? 2006 Nov 15 ?cited 2009 Des 28??
Available from: URL:http://www.emedicine.com
9. Pensler JM. Gynecomastia. ?Online? 2009 Jul 1 ?cited 2009 Des 28??
Available from: URL:http://www.webmd.com
10. Jong WD, Syamsuhidajat R. Editor. Payudara. In. Buku Ajar Ilmu
Bedah Ed 2. EGC Jakarta : 2005. p: 387-401
11. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi Konsep Klinis ProsesProses
Penyakit. Ed4. Buku 2. EGC Jakarta 1995
12. Sherwood L. Fisiologi Manusia Dan Sel Ke sistem Ed 2. EGC Jakarta
2001
13. Aninim. Gynecomastia. ?Online? 2009 jan 1 ?cited 2009 Des 28??
Available from: URL:http://www.webmd.com
14. Kronenberg H, Melmed S, Larsen PR, Polonsky K. Principles Of
Endocrinology. In Larsen PR, Kronenberg H, Melmed S, Polonsky K.
Editors.
th
Williams Textbook Of Endocrinology 10 Ed.Saunders 2003
15. Suherman SK,. Estrogen, Antiestrogen? Progestin, dan Kontrasepsi
Hormonal. Dalam Ganiswama Editor Farmakologi Dan Terapi. Gaya
Baru: Jakarta . 1995. hal 446-56

Anda mungkin juga menyukai