ARTIKEL SKRIPSI
Oleh :
NIM. 0310840027
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERIKANAN
MALANG
2007
PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI TERHADAP BEBERAPA KOPERASI
DI KAWASAN PRIGI KECAMATAN WATULIMO
KABUPATEN TRENGGALEK MENGGUNAKAN ANALISIS CAMEL
Oleh :
NIM. 0310840027
Menyetujui,
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Jurusan
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan pada lima koperasi yang ada di kawasan Prigi
Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek, mulai Bulan April sampai dengan Bulan
Juni 2007. Koperasi yang diteliti adalah Pantai Prigi Credit Union (PPCU), Koperasi
Mina Tani Sempurna, Koperasi SINATI, Koperasi Putri Bahari dan Koperasi Bakul
Nelayan. Latar belakang penelitian ini adalah belum maksimalnya kinerja beberapa
koperasi yang ada di kawasan Prigi
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil dan tingkat kesehatan
koperasi yang ada di kawasan Prigi dengan mengetahui keadaan permodalan,
kualitas aktiva produktif, manajemen, rentabilitas dan likuiditasnya. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif
(analisis CAMEL) dengan jenis data yang diambil meliputi data primer dan sekunder.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa koperasi di kawasan Prigi
telah memiliki Badan Hukum Koperasi, mayoritas anggota koperasi berprofesi
sebagai nelayan, jumlah anggota koperasi pada beberapa koperasi kurang dari 300
orang anggota dan beberapa koperasi hanya melakukan kegiatan simpan pinjam.
Pada tahun 2006 hanya terdapat satu koperasi sehat yaitu PPCU dan tiga koperasi
kurang sehat. Sedangkan SINATI tidak diketahui kesehatannya karena belum
melaksanakan Rapat Anggota Tahunan. Perkembangan kesehatan koperasi antara
tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 di kawasan Prigi cenderung mengalami
penurunan kecuali pada PPCU yang cukup stabil sehat dan KPB stabil tetapi kurang
sehat. Titik kelemahan utama yang menyebabkan tingkat kesehatan beberapa
koperasi di kawasan Prigi kurang baik adalah kurangnya perhatian terhadap aspek
manajemen.
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan kepada pihak koperasi
adalah memperbaiki beberapa aspek yang menjadi titik kelemahan selama ini, bagi
Pemerintah diharapkan untuk meningkatkan pembinaan terhadap koperasi yang ada
di kawasan Prigi. Sedangkan bagi masyarakat diharapkan untuk mengoptimalkan
sumberdaya manusia yang ada bagi kemajuan koperasi.
1)
Mahasiswa
2)
Dosen Pembimbing I
3)
Dosen Pembimbing II
COOPERATION PERFORMANCE ASSESSMENT TO SOME COOPERATION
ON PRIGI AREA WATULIMO DISTRICT TRENGGALEK SUB PROVINCE
BY CAMEL ANALYSIS
ABSTRACT
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Koperasi
Definisi Koperasi Indonesia menurut UU No.25/1992 tentang Perkoperasian
adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasar atas azas
kekeluargaan. Adapun tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional, dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.
2.2 Analisis CAMEL
Analisis CAMEL adalah penilaian menggunakan sistem kredit dengan cara
menjumlahkan nilai kredit yang didapat dari tiap-tiap komponen setelah dikalikan
bobot faktor. Komponen CAMEL meliputi : Capital (permodalan), Asset Quality
(kualitas aset), Management (manajemen), Earning (rentabilitas), Liquidity
(likuiditas). Penilaian tingkat kesehatan koperasi dengan analisis CAMEL
dilakukan dengan memberikan bobot penilaian terlebih dahulu sesuai dengan
besarnya pengaruh tiap aspek terhadap kesehatan koperasi tersebut.
Bobot yang telah ditetapkan dikalikan dengan nilai kredit sehingga akan
diperoleh nilai skor. Nilai kreditnya adalah 0 sampai dengan 100 yang diperoleh
dari perhitungan tiap rasio, dimana tiap-tiap rasio memiliki ketentuan nilai kredit
yang berbeda. Tahap akhir dari analisis CAMEL adalah mengukur total skor dari
tiap komponen dalam analisis CAMEL. Total skor ini merupakan dasar untuk
menetapkan predikat tingkat kesehatan koperasi yang dibagi dalam 4 golongan
yaitu sehat, cukup sehat, kurang sehat dan tidak sehat.
3. METODE PENELITIAN
4.1 Profil
4.1.1 Pantai Prigi Credit Union (PPCU)
Pantai Prigi Credit Union (PPCU) merupakan lembaga keuangan mikro
berbentuk koperasi yang pendiriannya diprakarsai oleh para sarjana ekonomi
dari kawasan Prigi. PPCU didirikan pada tanggal 12 Juni 2002 dengan jumlah
anggota awal sebanyak 34 orang. Modal awal dari PPCU sebesar Rp.
3.400.000,- dari anggota sendiri dan tanpa bantuan modal dari pihak lain.
Latar belakang berdirinya PPCU diantaranya adalah keinginan untuk
membantu memperlancar kegiatan perekonomian petani dan nelayan khususnya
dan masyarakat kawasan Prigi pada umumnya. PPCU terdaftar sebagai koperasi
dengan Badan Hukum Nomor : 188.42/006/406.057/BH/03.
PPCU melakukan kegiatan usaha simpan pinjam yang hanya melayani
anggotanya saja. Kegiatan simpanan dibagi menjadi simpanan saham dan
simpanan non saham. Disamping kegiatan simpanan, PPCU juga memberikan
berbagai jenis pinjaman kepada anggotanya.
4.1.3 Unit Simpan Pinjam (USP) Koperasi Unit Desa (KUD) Mina Tani Sempurna
Latar belakang berdirinya Koperasi Unit Desa (KUD) Mina Tani Sempurna
adalah kebutuhan akan lembaga yang mampu menggerakkan kegiatan ekonomi
pedesaan dan banyak dipengaruhi oleh kepentingan pemerintah untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat pedesaan. Sehingga peran
pemerintah dalam pendirian KUD pada waktu itu cukup besar.
Koperasi Unit Desa (KUD) Mina Tani Sempurna mempunyai Badan Hukum
Nomor : 4611 A/BH/11/1980 Tanggal 23 September 1996. Koperasi Unit Desa
(KUD) Mina Tani Sempurna mempunyai beberapa kegiatan usaha yang dibagi
menjadi 6 unit usaha. Salah satu unit usaha yang dilaksanakan adalah unit
simpan pinjam. Pada unit simpan pinjam melayani kegiatan pinjaman kepada
anggotanya. Adapun kredit yang diberikan ada 2 jenis yaitu kredit 1 tahunan
dengan bunga 1,85% per bulan dan kredit 3 bulanan dengan bunga 4% per
bulan.
4.1.4 Unit Simpan Pinjam (USP) Koperasi Mina Tani Teluk Prigi (SINATI)
Latar belakang berdirinya Koperasi Mina Tani Teluk Prigi (SINATI) berkaitan
dengan begitu besarnya jumlah nelayan purse seine yang ada di kawasan pantai
Prigi. Sehingga nelayan yang memiliki latar belakang profesi yang sama
mendirikan sebuah koperasi pada tanggal 15 Februari 1999.
SINATI telah terdaftar di Dinas Koperasi dengan Badan Hukum Nomor :
10/BH/ KDK.13-1.1/II/1999. Pada tahun 2004 jumlah anggota yang aktif
sebanyak 57 orang dan menjadi 56 orang pada tahun 2005 dan berkurang lagi
menjadi 52 orang pada tahun 2006.
20
PPCU
14 14 14 14 KBN
15
12 12
11 11 11 11 11 MTS
10 SINATI
KPB
5
0
2004 2005 2006
manajemen
20
15 15 14.5 15 15 15
15 14 14 14
12.5 12.5 12.5 PPCU
10.5 KBN
10 8.5 MTS
SINATI
5 KPB
0
0
2004 2005 2006
rentabilitas
15
10 10 10 10 10 10 10 10
10 PPCU
KBN
5 MTS
SINATI
0 0 0 0 0 0
0 KPB
-5
2004 2005 2006
likuiditas
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil
adalah
Koperasi di kawasan Prigi telah memiliki Badan Hukum yang terdaftar
Sampai dengan tahun 2006 terdapat tiga koperasi berumur kurang dari 10
tahun yaitu PPCU, KBN dan SINATI, satu koperasi berumur antara 10 sampai
dengan 20 tahun yaitu Koperasi Puteri Bahari dan satu koperasi berumur lebih
dari 20 tahun yaitu KUD Mina Tani Sempurna
Terdapat beberapa koperasi yang latar belakang berdirinya adalah karena
solidaritas komunitas tertentu. Misalnya SINATI merupakan perkumpulan nelayan
purse seine, KPB merupakan perkumpulan wanita yang tergabung dalam
Peningkatan Peran Wanita dan Tani Nelayan (P2WTN) dan KBN merupakan
gabungan antara nelayan dan bakul
Mayoritas anggota koperasi berprofesi sebagai nelayan
Jumlah anggota koperasi pada beberapa koperasi kurang dari 300 orang
anggota kecuali pada KUD Mina Tani Sempurna yang mempunyai 8637 orang
anggota
Latar belakang pendidikan minimal mayoritas Pengurus dan Pengelola
koperasi adalah SLTA
Beberapa koperasi hanya melakukan kegiatan simpan pinjam yaitu PPCU,
KBN dan Koperasi Puteri Bahari. Sedangkan KUD Mina Tani Sempurna dan
SINATI mempunyai unit usaha yang lain disamping simpan pinjam
Pada tahun 2006 hanya terdapat satu koperasi sehat yaitu PPCU dan tiga
koperasi kurang sehat. Sedangkan SINATI tidak diketahui kesehatannya karena
belum melaksanakan Rapat Anggota Tahunan
Perkembangan kesehatan koperasi antara tahun 2004 sampai dengan tahun
2006 di kawasan Prigi cenderung mengalami penurunan kecuali pada PPCU
yang cukup stabil sehat dan KPB stabil tetapi kurang sehat
Titik kelemahan utama yang menyebabkan tingkat kesehatan beberapa
koperasi di kawasan Prigi kurang baik adalah perhatian terhadap aspek
manajemen yang kurang
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan kepada beberapa
pihak adalah
1. Bagi pihak koperasi
a. PPCU
Mempertahankan kondisi yang telah dicapai sampai sekarang
b. KBN
Melakukan perbaikan manajemen pengelolaan koperasi. Misalnya lebih
selektif dalam pemberian kredit, melakukan pengawasan terhadap kredit yang
diberikan
Meningkatkan peran anggota koperasi dalam pengembangan koperasi
dengan sering melaksanakan pertemuan
c. KUD Mina Tani Sempurna dan SINATI
Memperbaiki manajemen pengelolaan koperasi dengan didasarkan pada
Keputusan Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia Nomor : 351/KEP/M/XII/1998
Lebih hati-hati dalam menentukan pilihan melakukan pinjaman modal dari
bank
Memperhatikan tingkat likuiditas
d. KPB
Meningkatkan manajemen pengelolaan koperasi. Misalnya tertib
administrasi, menjaga tingkat likuiditas
Meningkatkan frekuensi pertemuan sehingga perputaran modal usaha
semakin cepat
Meningkatkan pendidikan dan pelatihan tentang pengelolaan koperasi baik
bagi anggota maupun pengurusnya
2. Bagi pihak pemerintah
Memberikan pembinaan terhadap pengelolaan koperasi secara kontinyu
khususnya kepada koperasi yang kurang sehat.
Mensosialisasikan Keputusan Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor : 351/KEP/M/XII/1998 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi untuk dijadikan
dasar pengelolaan koperasi simpan pinjam
Memberikan bantuan permodalan kepada koperasi yang mempunyai tingkat
kesehatan bagus dan mengawasi penggunaannya sehingga koperasi
mempunyai motivasi untuk mengelola koperasi dengan baik
3. Bagi pihak lain
Melakukan penelitian dengan menggunakan metode yang lebih rinci dan
akurat. Misalnya pada penilaian aspek manajemen dan likuiditas menggunakan
tingkatan skor
Mengoptimalkan potensi sumberdaya manusia di kawasan Prigi yang cukup
baik untuk mengembangkan koperasi
Melakukan penelitian terhadap kesehatan lembaga keuangan selain
koperasi, baik lembaga keuangan bank maupun lembaga keuangan bukan bank
dan bukan koperasi yang ada di kawasan Prigi
DAFTAR PUSTAKA