Anda di halaman 1dari 8

Karakteristik Minyak Mentah dan Kilang di Indonesia

A. Kilang Minyak di Indonesia Indonesia memiliki beberapa kilang minyak, antara lain: 1. Pertamina Unit Pengolahan I Pangkalan Brandan, Sumatera Utara, namun sudah ditutup sejak awal tahun 2007 2. Pertamina Unit Pengolahan II Dumai/Sungai Pakning, Riau 3. Pertamina Unit Pengolahan III Plaju, Sumatera Selatan 4. Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap 5. Pertamina Unit Pengolahan V Balikpapan, Kalimantan Timur 6. Pertamina Unit Pengolahan VI Balongan, Jawa Barat 7. Pertamina Unit Pengolahan VII Sorong, Irian Jaya Barat 8. Pusdiklat Migas Cepu, Jawa Tengah

Gambar 1.Kilang minyak di Indonesia Sumber: www.bphmigas.go.id

Pengolahan Minyak Bumi

Page 1

Karakteristik Minyak Mentah dan Kilang di Indonesia

1. Kilang Dumai Kilang Dumai dioperasikan sejak tahun 1972. Kapasitas produksi dari kilang ini sebanyak 120 MBSD (ribu barrel per day). Sungai Pakning merupakan bagian dari Pertamina Unit Pengolahan II. Kapasitas yang dihasilkan oleh Kilang Sungai Pakning ialah sebesar 50 MBSD. Bahan baku yang diolah di Kilang Dumai ialah minyak mentah Minas (85% volume) dan minyak mentah Duri (15% volume). Unit yang digunakan untuk pengolahan minyak mentah di Kilang Dumai antara lain unit distilasi atmosferis, unit distilasi vakum, unit delayed coker, unit hydrocracker unibon, unit diatilat hydroteater, unit nafta hydrotreater, unit platforming, unit LPG recovery, dan unit coke calciner. Sungai Pakning merupakan bagian dari Pertamina Unit Pengolahan II. Bahan baku yang digunakan minyak mentah jenis Handil dan Link Crude yang merupakan produksi Pertamina Unit Explorasi (UEP) Lirik Riau. Unit yang digunakan pada proses pengolahan hanya unit distilasi atmosferis. Produk yang dihasilkan antara lain: BBM : premium, kerosene, dan solar BBK : avtur (JP-5) Non-BBM : LPG & Green Cokes, UCO (Patra SK) Lain-lain: nafta, Low Sulfur Waxy Residue (LSWR) Produk BBM yang dihasilkan didistribusikan ke Instalasi Labuan Deli, TT Tanjung Uban, TT Teluk Bungus, dan Terminal Siak Pakan Baru.

2. Kilang Plaju Kapasitas produksi dari kilang ini sebanyak 118 MBSD. Bahan baku yang digunakan untuk kilang ini ialah: Minyak mentah: Palembang Selatan, Talang Akar Pendopo (TAP), Kaji/Tene, Ramba, Bula/Klamono, Tiaka dan Geragai. Intermediate: HOMC 92 dari RU VI, Long Residu dari RU II Dumai. Unit yang digunakan untuk pengolahan minyak mentah di Kilang Plaju antara lain unit distilasi atmosferis, unit distilasi vakum, unit rengkahan termal,

Pengolahan Minyak Bumi

Page 2

Karakteristik Minyak Mentah dan Kilang di Indonesia

unit rengkahan katalitis, unit polimerisasi, unit alkilasi, dan unit pembuatan aspal. Kegiatan Kilang Plaju menghasilkan produk antara lain gas, liquid natural gas (LPG), premium, kerosene, solar, minyak bakar, polypropylene, tepung PTA. Sementara, komposisi terbesar Kilang Plaju adalah BBM (dengan pangsa sebesar 60 persen) dengan komposisi masing-masing sebagai berikut premium (32%), kerosene (23%), solar/ADO (26%), diesel/IDF (2%), dan fuel oil (17%). BBM yang dihasilkan didistribusikan ke Kertapati, Jambi, Pangkalan Balam, Tanjung Padam, Panjang, Pontianak, dan Bengkulu.

3. Kilang Cilacap Bahan baku dari kilang ini adalah: Minyak mentah Domestik: Arjuna, Badak, Bekapai, Belanak, Camar, Geragai, Handil, Jatibarang, Kerapu, Madura, Meslu, Mudi, SLC, Senipah, Walio, West Seno. Minyak mentah import: ALC, Bonny Light, Escravos, Azeri, Kikeh, Lanuan, Tapis, Seria, Sarir, Qu lboe, Saraham, Bach Ho. Intermediate: HOMC 92 dari RU VI. Kapasitas produksi dari kilang ini sebesar 348 MBSD. Unit yang digunakan untuk pengolahan minyak mentah antara lain unit distilasi atmosferis, unit distilasi vakum, unit platforming, unit hydrotreating, unit hydrodeslfurisasi, unit meroxtreating, unit visbreaking, unit propan deasphalting, unit ekstraksi furfural, unit dewaxing MEK. Produk yang dihasilkan antara lain: BBM : premium, kerosene, solar dan IFO BBK : avtur Non-BBM : LPG, PX, Bz, lube base, asphalt Lain-lain: nafta, Low Sulfur Waxy Residue (LSWR) Produk BBM yang dihasilkan didistribusikan ke Instalasi Pengapon, TT Lomanis, dan Surabaya Group.

Pengolahan Minyak Bumi

Page 3

Karakteristik Minyak Mentah dan Kilang di Indonesia

4. Kilang Balikpapan Bahan baku dari kilang ini adalah: Minyak mentah Domestik: Arbei, Bekapai, Bunyu, Handil Mix, Lalang, Ketapa, Sanga-sanga, Sangatta, Sembilang, Sempingan Mix & Pagerungan

Condensate, Widuri, Tanjung. Minyak mentah import: Qu lboe, Bonny Light, Sarahan, Xijiang, Legendre. Intermedia: HOMC 92 dari RU VI dan Natural Gas. Kapasitas produksi dari kilang ini sebesar 260 MBSD. Unit yang digunakan antara lain unit distilasi atmosferis, unit distilasi vakum, unit platforming, unit nafta hydrotreating, pabrik malam, unit LPG recovery, unit hydrocracker dan pabrik hidrogen. Produk yang dihasilkan antara lain: BBM : premium, kerosene, solar BBK : avtur Non-BBM : LPG Lain-lain: nafta, Low Sulfur Waxy Residue (LSWR) Produk BBM yang dihasilkan didistribusikan ke Samarinda, Banjarmasin, Kotabaru, Tarakan, TT Manggis, Makassar, Bitung, TT Wayane.

5. Kilang Balongan Bahan baku dari kilang ini adalah: Minyak mentah Domestik: SLC, Duri, Jatibarang. Minyak mentah import: Nile Blend. Intermedia: Naphta dari RU, LSWR dari RU VI, natural gas dari PHE. Kapasitas produksi dari kilang ini sebesar 125 MBSD. Unit yang digunakan antara lain unit distilasi atmosferis, unit demetalisasi residu atmosferis, unit hydrotreater minyak gas, unit rengkahan katalitis residu, unit hydroteater minyak daur ringan, pabrik hidrogen, unit treating amine, unit propilen recovery, dan pabrik belerang. Produk yang dihasilkan antara lain: BBM : premium, kerosene, solar dan HOMC 92 BBK : pertamax, pertamax plus, pertadex
Page 4

Pengolahan Minyak Bumi

Karakteristik Minyak Mentah dan Kilang di Indonesia

Non-BBM : LPG, propylene Lain-lain: decant oil Produk BBM yang dihasilkan didistribusikan ke Depot Balongan dan

Depot Plumpang Jakarta.

6. Kilang Kasim/Sorong Kilang ini mengolah minyak mentah yang berasal dari lapangan Kasim dan sekitarnya (Walio Mix). Kapasitas produksi dari kilang ini sebesar 10 MBSD. Unit yang digunakan hanya unit distilasi atmosferis. Produk yang dihasilkan antara lain: BBM : premium, kerosene, solar Lain-lain: nafta, Low Sulfur Waxy Residue (LSWR) Produk BBM yang dihasilkan didistribusikan ke Sorong, Nabire, Manokwari, Serui.

B. Karateristik Minyak Mentah Secara umum minyak mentah diklasifikasikan menjadi: 1. Minyak mentah berdasarkan paraffin (paraffin base) yang menghasilkan paraffin pada pendinginan 2. Minyak mentah berdasarkan aspal (asphalt base), jika mengandung residu aspal 3. Minyak mentah berdasarkan peralihan (intermediate base)

Minyak mentah berdasarkan aspal Minyak mentah tipe ini memiliki A.P.I. gravity rendah antara 18-28. Minyak ini kebanyakan ditemukan dilapangan-lapangan kecil di Jawa, Kalimantan Timur, beberapa pulau di Indonesia timur seperti Seram, dan di Tarakan. Hasil dari minyak mentah seperti ini umumnya adalah bahan bakar minyak dan aspal.

Pengolahan Minyak Bumi

Page 5

Karakteristik Minyak Mentah dan Kilang di Indonesia

Minyak mentah berdasarkan paraffin Minyak mentah tipe ini memiliki A.P.I. gravity tinggi antara 44-52. Kadar bensin dari minyak semacam ini baik sampai dengan 65% untuk minyak mentah Sumatera Utara. Namun lebih dari dua pertiga minyak mentah Indonesia merupakan minyak parafin dengan A.P.I. gravity antara 35-38; misalnya hasil dari lapangan Minas yang luas di Sumatera Tengah dan dari Tanjung di Kalimantan. Minyak mentah sejenis ini setaraf dengan minyak mentah saingan dari Timur Tengah. Kadar bensinnya tinggi dan "lebih manis" (bebas sulfur).

C. Kilang Minyak Berdasarkan Karakteristik Minyak Mentah Minyak mentah paraffinic base mempunyai kadar parafin yang tinggi sehingga semuanya berlilin (waxy). Minyak mentah berlilin ini bukan saja menimbulkan kesulitan pada tingkat penyulingan, tetapi juga biasanya sukar diangkut dari kepala sumur (well-head). Contohnya Stanvac, dilapangan liriknya harus memanaskan dengan uap saluran-saluran pipa yang membawa minyak mentah ke terminal sungai sampai dengan 40C dan membangun tangker-tangker sungai yang sengaja dipanaskan untuk mengangkut minyak mentah ke kilang minyak. Untuk persoalan serupa yang menimpa minyak mentah Tanjung, Shell memakai teknik yang berbeda. Melalui saluran pipa sepanjang 250 km ke kilang di Balikpapan, minyak berlilin dipompa melalui air. Di penyulingan, minyak dipisahkan dari air untuk diproses. Teknik-teknik demikian menambah biaya pengangkutan dan fabrikasi, tetapi tidak akan lebih dari tambahan yang disebabkan oleh misalnya, tinggi kadar sulfur dari minyak mentah Timur Tengah.

Pengolahan Minyak Bumi

Page 6

Karakteristik Minyak Mentah dan Kilang di Indonesia

KESIMPULAN Kilang minyak di Indonesia yang memiliki unit proses distilasi vakum ialah: Kilang Dumai, Kilang Musi, Kilang Cilacap, dan Kilang Balikpapan. Minyak mentah asphaltene base terdapat di daerah Jawa, Kalimantan Timur, beberapa pulau di Indonesia timur seperti Seram, dan di Tarakan; sedangkan minyak mentah paraffinic base terdapat di daerah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Kalimantan. Minyak mentah paraffinic base memiliki tingkat pengangkutan dan penyulingan yang lebih rumit dibandingkan dengan minyak mentah asphaltene base. Suhu yang tidak sesuai akan membuat minyak mentah paraffinic base menjadi lilin. Hal ini akan menghambat proses produksi dan merusak alat.

Pengolahan Minyak Bumi

Page 7

Karakteristik Minyak Mentah dan Kilang di Indonesia

REFERENSI Hunter, Alex. 1974. Industri Perminyakan Indonesia. Jakarta: PT Badan Penerbit Indonesia Raya. Rustamaji, Heri. Pengantas Pengilangan Minyak dan Gas Bumi. Teknik Kimia Unila. Makhrani. 2012. Geologi Minyak dan Gas Bumi. Makassar: Universitas Hasanuddin. Anonim. 2011. Kegiatan Operasi Kilang Pengolahan Workshop Wartawan ESDM. Jakarta: PT Pertamina.

Pengolahan Minyak Bumi

Page 8

Anda mungkin juga menyukai