Anda di halaman 1dari 6

UJI ANION

By Faaza LAPORAN PRAKTIKUM DASAR DASAR KIMIA ANALITIK UJI ANION NAMA NO. STAMBUK KELOMPOK ASISTEN : MIFTA NUR RAHMAT : F1C1 08 001 : III : JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2009 UJI ANION 1. TUJUAN Adapun tujuan dalam percobaan ini adalah untuk mengidentifikasi anion secara kualitatif 1. LANDASAN TEORI Analisa kimia adalah penyelidikan kimia yang bertujuan untuk mencari susunan persenyawaan atau campuran persenyawaan di dalam suatu sampel. Analisa kimia terdiri dari : 1. Analisa Kualitatif Adalah penyelidikan kimia mengenai jenis unsur atau ion yang terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran. 1. Analisa Kuantitatif

Adalah penyelidikan kimia mengenai kadar unsur atau ion yang terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran. Suatu senyawa dapat diuraikan menjadi anion dan kation ( Sukardjo, 1985) Analisis kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif, kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion/kation suatu larutan (http://wiropharmachy.blogspot.com). Secara umum ion adalah atom atau sekumpulan atom yang bermuatan listrik. Ion bermuatan negatif yang menangkap satu atau lebih elektron, disebut anion, karena dia tertarik menuju anoda. Ion bermuatan positif yang kehilangan satu atau lebih elektron, disebut kation, karena dia tertarik menuju anoda. (http://id.wikipedia.org/wiki/ion) Analisa anion tidak jauh berbeda dengan analisa kation hanya seja pada analis anion tidak memiliki metode analisis standar yang sistematis seperti analisis kation (Miessler, 1991). Analisa anion bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam sampel. Analisa anion dapat juga digunakan dalam berbagai bidang kehidupan, seperti dalam pemeriksaan darah, urin, dan sebagainya. Beberapa anion menunjukkan kenampakan yang sama dalam pemeriksaan. Untuk itu, analisa anion mutlak digunakan untuk mengidentifikasi masing-masing anion yang ada. (http://levenspiel.wordpress.com) Zat yang ingin diketahui dalam suatu senyawa biasanya adalah anion-kation yang menjadi penyusun zat itu. Zat yang biasanya digunakan dalam proses pengendapan terhadap uji kation dan uji anion adalah zat pengendapan terhadap anorganik dan organik. Zat pengendap anorganik umumnya menyebabkan terbentuknya garam atau senyawa hidroksida yang sukar larut (Rivai, 1995). 1. ALAT DAN BAHAN Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Gelas kimia 50 ml Tabung reaksi Gelas ukur Batang pengaduk Pipet tetes Penangas listrik

Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah 1. Larutan H2SO4 2. Larutan SCN

3. Larutan FeCl3 4. Air 5. Larutan HNO3 2M 1. Larutan AgNO3 2. Larutan KBr 1M 3. PROSEDUR KERJA Adapun prosedur kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut 1. Pengujian Anion SCN - ditambahkan 1 tetes FeCl3 - diamati warna yang terbentuk Endapan merah darah Endapan kuning dipanaskan, hingga terbentuk endapan 1. Pengujian Cl 1. Pengujian PO43ditambahkan 2 tetes HNO3 6 M

ditambahkan 3 tetes pereaksi ammonium molibdat

endapan kuning dan berasap dilakukan di kamar asam 1. Data Pengamatan 1. Pengujian Anion SCNNo. Perlakuan 1. 1 tetes larutan SCN + 1 tetes FeCl3 1. Pengujian Anion PO43No. Perlakuan 1. 3 tetes larutan sampel + 2 tetes HNO3 6 M + 3 tetes pereaksi ammonium molibdat dipanaskan 1. Pengujian Anion ClNo. Perlakuan 1. 1 tetes larutan sampel + 2 tetes AgNO3 dan 1 tetes HNO3 2 M 2. Larutan dibagi dua dan ditambah 3. dicuci ditambahkan 10 tetes (NH4)2CO3 Larutan dibagi dua ditambahkan 1 tetes KBr 1 M ditambahkan HNO3 6 M disentrifuga

ditambahkan 2 tetes AgNO3 ditambahkan 1 tetes HNO3 2M

Hasil Pengamatan Terbentuk warna merah darah

Hasil Pengamatan Terbentuk endapan kuning

Hasil Pengamatan Terbentuk endapan putih Terbentuk endapan kuning berasap

Larutan I + 1 tetes KBr 1 M Larutan II + HNO3 6M Reaksi yang terjadi : 1. PEMBAHASAN Anion merupakan ion bermuatan negatif. Dalam analisa anion dikenal adanya analisa pendahuluan yang meliputi analisa kering dan analisa basah. Analisa kering meliputi pemeriksaan organoleptis (warna, bau, rasa) dan pemanasan. Analisa basah adalah analisa dengan melarutkan zat-zat dalam larutan. Analisa basah meliputi pemeriksaan kelarutan dalam air, reaksi pengendapan, filtrasi atau penyaringan, dan pencucian endapan. Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu larutan H2SO4, larutan SCN, larutan FeCl3, Air sumur bor, larutan HNO3 2M, larutan AgNO3, larutan KBr, dan reagen penguji ammonium molybdate. Alat yang digunakan adalah tabung reaksi, gelas kimia, gelas ukur, pipet tetes dan batang pengaduk kaca. Dalam percobaan ini tidak dilakukan penyelidikan sampel, tetapi langsung dilakukan uji anion SCN-, PO43-, dan ion Cl-. Pengujian anion SCN- adalah persenyawaan langsung antara alkali sianida dan belerang, yang akan bereaksi menghasilkan endapan merah darah jika direaksikan dengan larutan besi(III)klorida. Hasil dari reaksi tersebut adalah senyawa kompleks besi(III)tiosianat yang berwarna merah darah. Dari hasil percobaan yang diperoleh dapat disimpulkan sampel air mengandung Sianida. Selanjutnya uji kedua adalah uji anion PO43-, anion ini adalah hasil penguraian asam ortofosfat (H3PO4), asam ortofosfat adalah asam berbasa tiga, yang membentuk tiga deret garam : ortofosfat primer, mis NaH2PO4; ortofosfat sekunder, mis Na2HPO4; dan ortofosfat tersier, mis Na3PO4. Pada uji ini 3 tetes larutan sampel ditambahkan dengan 2 tetes asam nitrat dan 3 tetes reagensia ammonium molibdat dan hasilnya terbentuk endapan berwarna kuning. Warna kuning yang terbentuk adalah warna dari ammonium fosfomolibdat . Sebenarnya ammonium molibdat memiliki rumus , tetapi ionnya-lah yang digunakan dalam persamaan kimia (). Dari uji yang dilakukan dapat diketahui terdapat anion fosfat dalam sampel. Pada uji anion Cl- ini, sampel direaksikan dengan AgNO3 dan terbentuk endapan putih, endapan putih AgCl ini tak larut dalam air, akan tetapi ia larut jika direaksikan dengan HNO3 2 M, dapat dilihat setelah ditambahkan HNO3 2M larutan kembali larut, untuk memastikan adanya ion Cl-, maka larutan dibagi menjadi 2. Larutan pertama direaksikan dengan KBr dan terbentuk endapan kuning, menandakan terdapat Cl. Namun pada larutan kedua direksikan dengan HNO3 6M tidak terdapat endapan putih, menandakan terjadinya kesalahan dalam melakukan praktikum, kesalahan diperoleh akibat adanya faktor-faktor internal yaitu tidak tepatnya konsentrasi larutan HNO3 6M. 1. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah anion SCN-, PO43- dan Cl- terdapat dalam larutan sampel. DAFTAR PUSTAKA Miessler, G.L., dan Tarr, D.A., 1991, Inorganic Chemistry, Prentice-Hall Inc, Rivai, H. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. Universitas Indonesia Press. Jakarta Sukardjo, 1985. Kimia Anorganik .Bina Aksara. Yogyakarta http://id.wikipedia.org http://levenspiel.wordpress.com http://wiropharmachy.blogspot.com
About these ads

London

About Faaza

an Ordinary person with extraordinary dreams View all pos

Anda mungkin juga menyukai