Anda di halaman 1dari 3

Penentuan Gula dengan HPLC Aplikasi: Makanan umum Dasar: Gula dipisahkan dengan kromatografi partisi atau sebagai

ai kompleks dengan borat dengan kromatografi penukar ion Kolom untuk krom. Partisi: silikagel termodifikasi (amino) Kolom untuk krom. penukar ion: resin Detektor: index bias atau kolorimetri setelah derivatisasi pasca kolom (Cu-bisinkoninat, orsinasam sulfat, periodat-asetilaseton) Contoh kondisi pengukuran: Kolom: Lichrosorb-NH2, 5 um, 200 x 4,6 mm Eluen: MeCN:Air = 8:2 (v/v) Laju aliran: 2,5 ml/menit Modus: Isokratis Suhu kolom: 20-22 C Detektor: Index bias Volume penyuntikkan: 10 ul (loop) Urutan elusi: fruktosa, glukosa, sakarosa, maltosa, maltotriosa

Penentuan Kadar Karbohidrat total Metode Clegg-anthrone Proses ekstraksi Karbohidrat kompleks glukosa larut air Reaksi kolorimetri Glukosa + anthrone kompleks berwarna Penetapan kadar Spektrofotometri sinar tampak 630 nm

Sampel Ekstraksi: + 10 mL air , aduk, +13 mL asam perklorat 52% ,aduk Pengenceran: 15 mL jadi 100 mL Reaksi Warna: 1 mL + 5 mL reagen anthrone (r.p.), didihkan 12, dinginkan suhu kamar Spektrofotometri VIS 630 nm
Perhitungan nilai kalori Perhitungan: Dari hasil penentuan diketahui: Kandungan Protein (% b/b) = P Kandungan Lemak (% b/b) = L Kandungan KH (% b/b) = K Nilai kalori (kcal / 100 g) = ( P x 4,0 + L x 9,0 + K x 3,75 )

Kendala: Bahan baku sulit sama spesifikasinya, sehingga nilai kalori pun bisa bervariasi Jajanan yang dijual banyak!! Ingat biaya??? Pertimbangkan ada tidaknya profit dari nilai kalori ini terhadap pemasaran Dilihat dari target pasar dan hasil survey mereka menyarankan kita untuk membuat jajanan sehat dan tanpa nilai kalori pun sepertinya tidak masalah Manfaat yang diberikan apakah signifikan?? Solusi : hanya mencantumkan bahan yg digunakan dalam produksi makanan tersebut

Anda mungkin juga menyukai