Anda di halaman 1dari 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.

1 Pengertian Minuman Ringan Minuman ringan adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan atau bahan tambahan lainnya baik alami maupun sintetik yang dikemas dalam kemasan siap untuk dik onsumsi (Cahyadi, 2005). Menurut Standart Nasional Indonesia (SNI) 01 -29721992, limun adalah minuman ringan siap minum yang mengandung pemanis alami atau buatan dengan atau tanpa penambahan CO
2

dan bahan tambahan makanan yang diizinkan. Minuman ringan te rdiri dari dua jenis, yaitu: 1. Minuman ringan dengan karbonasi, misalnya : Sprite. 2. Minuman ringan tanpa karbonasi ( non karbonasi), misalnya : Nutrisari. Minuman ringan dengan karbonasi adalah minuman yang dibuat dengan menambahkan CO
2

dalam air minu m seda n gkan minuman ringan tanpa karbonasi adalah minuman selain minuman ringan dengan karbonasi. Fungsi minuman ringan itu tidak berbeda jauh dengan minuman ringan lainnya yaitu sebagai minuman untuk melepaskan dahaga sedangkan dari segi harga, ternyata minuman ringan karbonasi relatif lebih mahal dibanding minuman non karbonasi. Hal ini disebabkan teknologi proses yang digunakan dan kemasan yang khas, yaitu dalam kemasan kaleng atau botol seperti Sprite.
Universitas Sumatera Utara

2.2 Bahan Tambahan Pangan Bahan Tambahan Pangan (Food Additive) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk bahan pangan. Jadi bahan tambahan pangan ditambahkan untuk memperbaiki karakt

er pangan agar memiliki kualitas yang meningkat (Budiyanto, 2004). Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 722/Menkes/Per/IX/1988 tentang bahan tambahan pangan atau aditif adalah suatu bahan yang ditambahkan dan dicampurkan ke dalam bahan pangan sewaktu pengolahan untuk meningkatkan mutu. 2.2.1 Tujuan Penggunaan Bahan Tambahan Makanan Menurut Syah (2005) secara khusus tujuan penggunaannya bahan tambahan adalah untuk : a. Membentuk makanan menjadi lebih baik, renyah dan lebih enak di mulut. b. Memberikan war na dan aroma yang lebih menarik sehingga menambah selera. c. Meningkatkan kualitas makanan. d. Menghemat biaya e. Mempertahankan atau memperbaiki nilai gizi makanan a. Antioksidan, fungsinya melindungi suatu hasil produk terhadap pengaruh proses oksidasi warna dan baunya. Contoh : Asam Askorbat, digunakan sebagai antioksidan pada produk daging dan ikan serta sari buah kalengan, Butil Hidroksianisol (BHA) dipakai sebagai antioksidan pada lemak, minyak dan margarine. b. Pengatur Asam adalah bahan tambahan makanan yang dapat mengasamkan, menetralkan dan mempertahankan derajat keasaman. Contoh : Asam Asetat, Asam Sitrat, Asam Malat, Asam Suksinat, Asam Tartrat dan Asam Laktat. c. Pemanis buatan adalah bahan tambahan makanan yang menyebabkan rasa manis pada makanan, yang tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi. Contoh : Sakarin, Siklamat, Aspa rtam CIC (2003), mendefinisikan minuman serbuk sebagai produk makanan yang merupakan campuran tepung gula pasir dengan bahan citarasa (alami, ide ntik alami, tiruan) atau bahan lainnya yang dalam penyajiannya harus diencerkan terlebih dahulu dengan air sehingga berbentuk minuman. Di pasar, produk yang dimaksud tersedia dalam beraneka macam produk seperti minuman serbuk buah, energi, panas dalam,

fib er, malt , jahe, susu, temulawak, beras kencur dan masih banyak lainnya, sedangkan dalam penelitian ini minuman serbuk yang dimaksud adalah minuman serbuk rasa buah. Minuman serbuk buah didefinisikan oleh CIC (2003) sebagai minuman berbentuk serbuk yang mer upakan campuran dari gula dan asam sitrat dengan pembentuk citarasa ( flavouring ) buah. Melihat sifat produknya, minuman jenis ini menyerupai sirup buah yang dimodifikasi menjadi bentuk serbuk.

Anda mungkin juga menyukai