Psikopatologi
Psikopatologi
diri
Rasa sedih, murung, putus asa, rendah diri Kehilangan gairah kerja, gairah, belajar, dan aktivitas berkurang Menyendiri, tak suka bergaul, kurang komunikasi Ingin mati, rasa bersalah, tak ada semangat Sering terselubung dengan keluhan fisik
Patofisiologi
Depresi bisa terjadi karena : Gangguan pada sistem serotonin (5-HT) dan Gangguan aksis Hypothalamic-PituitaryAdrenal (HPA).
Defisit serotonin gangguan tidur, iritabilitas, ansietas (yang disertai dengan stres). Defisit norepinefrin kelelahan dan mood yang rendah
neurotransmiter. Neurotransmiter kembali lagi ke titik awal sebelum mencapai reseptor. Kekurangan senyawa kimia yang berperan dalam sintesis neurotransmiter. Jumlah molekul yang memfasilitasi produksi neurotransmiter terlalu sedikit.
Cemas: rasa khawatir yang berlebihan, disertai dengan ketegangan motorik dan hiperaktivitas otonom Penampilan gejala cemas:
Sangat khawatir akan bahaya yang belum terjadi Tampak tegang, tidak tenang, kurang santai Jantung berdebar, keringat dingin, mulut kering, tremor
Patofisiologi
Respons fisiologi yang tinggi, stres, trauma, sakit
SSP : norepinefrin, serotonin, GABA, neurotransmitter dan peptida lain seperti CRF
Ansietas
Waham: keyakinan menetap yang tidak sesuai degan kenyataan dan selalu di pertahankan
Waham kejar: keyakinan bahwa dirinya atau orang dekatnya dikejar-kejar, diserang, dilecehkan, ditipu, atau di musuhi Waham cemburu: keyakinan bahwa pasangan hidupnya tidak setia Waham curiga: keyakinan bahwa orang disekitarnya tidak bisa di percaya, berniat jahat terhadap dirinya, dan patut dicurigai Waham aneh: keyakinan bahwa pikirannya bisa di pancarkan, bisa disiarkan, bisa disedot keluar, bisa dimasuki pikiran dari luar
Waham kebesaran: keyakinan bahwa dirinya sangat berkuasa, berpengetahuan, mempunyai hubungan dengan orang besar atau tuhan Waham somatik: keyakinan yang berkaitan dengan penamplan dan fungsi tubuh
Inkoherensi: pembicaraan atau tulisan yang tidak bisa dimengerti, bukan karena kelainan organik Pada inkoherensi, kata-kata dihubungkan secara tidak logis sehingga tidak dapat dimengerti Neologism: membuat kata-kata baru/istilah baru
Deteriorasi: kemunduran progresif dan fungsi pekerjaan, fungsi sosial, dan fungsi perawatan diri (perjalanan) Penilaian deteriorasi dilakukan setelah satu perjalan penyakit mereda dan dibandingkan dengan fungsi pekerjaan, fungsi sosial, dan fungsi perawatan diri sebelum sakit.
Fungsi pekerjaan: pekerjaan rutinnya Fungsi sosial: pergaulan dan komunikasi Fungsi perawatan diri: kegiatan sehari-hari
Disorientasi:gangguan pemahaman terhadap lingkungan Orang yang disorientasi tidak dapat memahami dan menjelaskan relasi dan limitasi terhadap kondisi lingkungan, seperti dalam hal waktu, tempat, orang dan situasi
Fungsi intelaktual: kemampuan untuk mengguanakan hal-hal yang telah di pelajari Afek: suasana perasaan yang berkepanjangan dan meresap, seperti cemas dan depresi
Obsesi-Kompulsi Obsesi: pikiran yang berulang, tak bisa dihilangkan, dan tidak dikehendaki. Kompulsi: tingkah laku yang berulang, tak bisa dihilangkan, dan tidak dikehendaki
Tidak menyenangi obsesi-kompulsi tersebut Berusaha menghindari keadaan obsesi-kompulsi tersebut Sering disertai perasaan cemas atau depresi terutama bila dorongan tersebut tidak dituruti
Keluhan fisik: semua keluhan fisik dengan/tanpakelainan organik yang dilatar belakangi oleh faktor psikologis
Kelainan fisik dapat berupa: cefalgia, hipertensi, asma bronkial, gastritis, kolitis kronik, rematik, dermatitis, dan hipertiroid Faktor psikologik dapat berupa: masalah keluarga, lingkungan sosial, pendidikan, pekerjaan, perumahan, dan ekonomi
Depersonalisasi: persepsi yang salah tentang bagian dari tubuhnya Derealisasi: persepsi yang salah tentang lingkungan sekitarnya Penggunaan zat secara patologik: penggunaan zat setiap hari supaya dapat berfungsi secara adekuat/ memadai (minimal 1 bulan)