Anda di halaman 1dari 21

Tanda dan Gejala

Gangguan Jiwa
Zakky bramantyo 1410211057
Terdapat beberapa tanda dan gejala gangguan jiwa
yang kerap ditemui antara lain gangguan pada:
Kesadaran
Kognisi
Emosi
Perilaku motorik
Alam pikiran
Persepsi
Kemampuan berbahasa
Tilikan
Daya nilai sosial
Kesadaran
Def : Kondisi saat individu dapat bereaksi pada stimulus external (lingkungan)
maupun Internal (diri sendiri)
Klasifikasi
Kompos mentis : sadar penuh thdp lingkungan ekt dan int
Apatis : kurang peduli/ respon lambat thdp lingkungan
Somnolen : reaksi lambat thdp stimulus ekt dan terlihat mengantuk
Sopor : tidak bereaksi/ reaksi minim thdp stimulus kuat
Koma : tidak ada reaksi apapun dari stimulus ekt
Kesadaran berkabut : ketidakmampuan brpikir/ bereaksi logis thdp stimulus
Delirium : perilaku fluktuatif, gelisah dan lain waktu apatis, kesulitan memusatkan
perhatian
Kesadaran seperti mimpi : tidak menyadari apa yg dilakukan meskipun dari luar tampak
nomal
Twilight state : reaksi thdp lingk ekt minim, perilaku impulsif, emosi tdk stabil
Kognisi
Def: Kemampuan mempelajari sesuatu (benda, keadaan, situasi)
yang terkait dengan intelegensi
Melingkupi kemampuan
Konsentrasi
Orientasi
Memori
Berbahasa
Berhitung
Visuospasial
Fungsi ekekutif
Abstraksi
Taraf intelegensia
Konsentrasi
Def: kemampuan mengarahkan pikiran pada
pengalaman tertentu
Klasifikasi gangguan:
Distraktibilitas : gangguan memusatkan dan mempertahankan
perhatian, konsentrasi mudah teralihkan
Inatensi selektif : gangguan pemusatan perhatian pada objek/
situasi tertentu
Kewaspadaan berlebih/ hipervigilance : perhatian yg berlebih
thdp stimulus ekt & int
Orientasi
Def: kempuan mengenali objek atau situasi
Klasifikasi
Orientasi personal : mampu mengenali orang yg telah dikenal
Orientasi ruang : mampu meengenali ruang temat ia berada
Orientasi waktu : mampu mengenali waktu saat itu
Memori
Def: kemampuan mengelola informasi melingkupi perekaman,
penyimpanan, dan pemanggilan kembali
Klasifikasi gangguan:
Amnesia : gangguan mengingat sebagian atau seluruh ingatan masa lalu
Anterograd : hilangnya ingatan setelah kejadian
Retrograd : hilangnya ingatan sebelum kejadian
Paramnesia : ingatan palsu, distorsi ingatan dari pengalaman yg sesungguhnya
Konfabulasi : ingatan yg muncul mengisi kekosongan memori
De javu : ingatan yg salah pada pengalaman baru
Jamais vu : tidak mengingat situasi yang pernah dialami
Hiperamnesia : ingatan mendalam berlebihan pada suatu kejadian
Screen memory : melupakan ingatan yg menyakitkan degan menggatinya
dengan ingatan yg lebih bisa diterima
Letologika : kesulitan menggambarkan pengalamanya, bersifat sementara
Klasifiksi memori bdsrkan waktu
Mem segera : mem suatu kejadian dlm rentang detik menit
Mem baru : mem kejadian dlm rentang bbrp hari
Mem jangka menengah : rentang dlm bbrp bulan
Mem jangka panjang : rentang dlm waktu bertahun2
Emosi
Def: perasaan yang dihayati secara sadar, kompleks,
dan melibatkan berbagai sisi individu
Dibedakan menjadi mood dan afek
Mood
Def: perasaan yang fluktuatif dan memiliki sifat bertahan lama yng
subjektif
Klasifikasi
Eutimia : perasaaan normal dgn penghayatan luas dan serasi
Hipotimia : didominasi sedih, murung, hilang semangat
Disforia : perasaan tidak menyenangkan, jenuh jengkel
Hipertimia : didominasi semngat dan gairah berlebih
Eforia : perasaan gembira yang berlebihan
Ekstasia : perasaan penuh kegairahan akibat zat psikostimulan
Aleksitimia : tidak mampu mnunjukan perasaanya
Anhedonia : hilang minat dan kesenangan pada berbagai aktivitas
Kosong : tidak atau sangat sedikit menghayati perasaan
Labil : persaan fluktuatif dan tak terduga
Iritabel : persaan sensitif, mudah tersinggung, marah dan bereaksi berlebihan
Afek
Def: perasaan yg bersifat sementara yg ditunjukan lewat ekspresi
wajah, pembicaraan, sikap, dan bahasa tubuh
Klasifikasi afek
Luas : emosi luas dgn berbagai variasi yg tergambar sesuai dgn suasana
perasaan
Menyempit : ekspresi emosi terbatas dan kurang bervariasi
Menumpul : sulit mnunjukan ekspresi, ttapan kosong, suara monoton, bahasa
tubuh minim
Mendatar : tidak mampu menunjukan ekspresi, wajah datar, pandangan kosong,
sikap tubuh kaku, gerakan minim, suara datar spt robot
Serasi : ekspresi serasi dengan perasaan yg dihayati
Tidak serasi : ekspresi emosi tampak tidak cocok dengan suasana
Labil : ekspresi emosi yg berubah dgn cepat dan mendadak
Perilaku motorik
Def: ekspresi perilaku yg ditunjukan dalam aktifitas
motoric
Klasifikasi gangguan
Stupor katatonia : aktifitas motorik yg lambat maupun kondisi
diam seperti patung, dijumpai pada skizofernia katatonik
Furor katatonia : aktifitas motorik yg tidak bertujuan dan tidak
dipengaruhi stimulus ekternal, dijumpai pada skizofernia
katatonik
Katelepsia : pertahanan sikap tubuh pada posisi tertentu
dalam waktu lama
Flexibilitas cerea : sikap tubuh yang dapat diatur sedemikian
rupa seperti lilin
Proses pikir
Dibedakan menjadi
Proses pikir primer : pikiran yang derealistik, tidak logis, dan
ditemukan dalam mimpi
Asosiasi longgar : ide yg berpindah2 antar subjek dan tidak
berhubungan
Inkoherensia : ide dan kata2 tidak memiliki hubungan logis
Flight of ideas : perpindahan ide konstan. Saling berhubungan
dan masih dpat diikuti
Sirkumstansial : penbicaraan lambat dalam mencapai poin,
lebih terpaku pada detail dan petunjuk
Tangensial : pembicaraan tidak dapat mencapai poin
Isi pikir
Dibedakan atas
Kemiskinan isi pikir : hanya menghasilkan sedikit informasi
Waham/ Delusi
Obsesi
Kompulsi
Fobia
Waham/ Delusi
Def: keyakinan/ kepercayaan yang keliru mengenai suatu hal eksternal, tidak sesuai intelegensi,
budaya, agama yang dipertahankan dan tidak dapat dikoreksi dengan cara apapun. Dapat
dibuktikan deengan mencoba mematahkan keyakinan tersebut/ kontra argumen
Waham Dibedakan menjadi
Bizzare : kepercayaan salah, tidak mungkin dan aneh
Sistematik : kepercayaan salah yang memiliki suatu tema
Nihilistik : kepercayaan salah yang mempercayai lingkunagn disekitarnya tidak ada atau
akan kiamat/hancur
Somatik : kepercayaan salah mengenai anggota/organ tubuhnya
Paranoid : ketakutan terhadap mengenai suatu hal
Kebesaran : kepercayaan bahwa dirinya orang yang berkuasa
Persekutorik : kepercayaan bahwa dirinya akan diluaki atau digagalkan tindakanya
Rujukan : kepercayaan bahwa apapun orang lain lakukan dimaksudkan untuk melukai
dirinya
Dikendalikan : kepercayaan bahwa dirinya dikendalikan oleh kekuatan tertentu
Cemburu : cemburu patologis yang salah
Erotomania : kepercayaan yang salah bahwa seseorang mencintainya (umumnya pd
perempuan)
Obsesi
Def: pikiran cemas tidak rasional bersamaan dengan
kompulsi terhadap sesuatu
Kompulsi
Def: kebutuhan dari tindakkan patologis yang dilakukan
berulang2 untuk melakukan sesuatu yang disertai rasa
cemas
Fobia
Ketakutan patologis yg menetap dan berlebihan
terhadap suatu stimulus eksternal
Dibedakan atas fobia
Spesifik : ketakutan pada objek atau situasi tertentu
Sosial : ketakutan akan dibuat malu di depan umum
Akrofobia : ketakutan akan tmpat tinggi
Agorafobia : ketakuatan akan tempat terbuka
Klaustrofobia : ketakutan akan tempat sempit
Zoofobia : ketakutan akan binatang
Xenofobia : ketakutan akan orang asing
Persepsi
Pengiriman stimulus fisik menjadi informasi psikologis sehingga dapat diterima secara sadar oleh
indra manusia
Klasifikasi
Depersonalisasi : perasaan saat seseorang merasa dirinya tidaak nyata, asing, dan tidak
dikenali
Derealisasi : perasaan saat seseorang merasa lingkungan sekitarnya tidk nyata
Ilusi : persepsi yang salah dari stimulus ekternal yang nyata
Halusinasi : persepsi yang salah dan tidak berhubungan dengan stimulus eksternal yang nyata
Hipnagogik : halusinasi yang timbul ketika mulai tertidur
Hipnapompik : halusinasi yang timbul ktika mulai terbangun
Auditorik : halusinasi mengenai suara yang dianggap nyata
Visual : halusinasi mengenai penglihatan dalam bentuk jelas atau tidak jelas
Penciuman : halusinasi mengenai bau
Pengecapan : mengenai rasa dan pengecapan
Taktil : mengenai indra peraba bisa brupa
Phantom limbs : sensasi anggota tubuh teramputasi
Formikasi : sensasi merayap dibawah kulit
Somatik : halusinasi bahwa ada yang terjadi pada/didalam tubuhnya
Liliput : halusinasi bahwa objek terlihat lebih kecil
Daya nilai
Kemampuan menilai situasi dan bertindak sesuai situasi
Dibedakan menjadi
Daya nilai sosial : seeorang mampu menilai situasi dan
bertindak sesuai dengan kaidah sosial yg berlaku
Uji daya nilai : kemampuan untuk menilai situasi dan
bertindak sesuai dengan situasi imajiner
Tilikan
Kemampuan memahami arti dari sebuah situasi atau
pemahaman pasien pada kondisi penyakitnya
Penilaian tilikan dilakukan lewat wawancara psikiatrik pada
pasien dengan mengajukan pertanyaan mengenai
penyakitnya
Dibedakan menjadi 6 derajat,
1 : penyangkalan total
2 : ambivalensi terhadap penyakitnya
3 : menyalahkan faktor lain sebagai penyebab penyakitnya
4 : menyadari diirinya sakit & butuh bantuan namun tidak tahu
penyebabnya
5 : menyadari dirinya sakit dan penyebabnya, namun tidak
menerapkan dalam perilakunya
6 : menyadari dirinya sakit dan ingin sembuh

Anda mungkin juga menyukai