Anda di halaman 1dari 4

AKTIFITAS PT RAS HARUS DIHENTIKAN Kuala Kapuas, HK- aktifitas PT RAS bidang perkebunan kelapa sawit di 4 (empat) desa

di wilayah kecamatan mantangai Kabupaten Kapuas harus di hentikan, pasalnya perijinan perusahaan tersebut telah di cabut oleh pemerintah setempat sejak tahun 2010 lalu, namun hingga kini masih tetap beroperasi. Aktifitas PT Rejeki Alam Semesta Raya (RAS) harus segera di hentikan, apapun alasannya itu sudah menyalahi aturan sebeb semua perijinan telah di cabut oleh pemerintah daerah sejak tahun 2010 lalu, sehingga PT RAS tidak berhak lagi menggarap lahan tersbut, tegas anggota DPRD Kapuas, Eliser Timbung kepada harian ini. Aktifitas PT RAS di lahan Perkebunan tersebut, terang Eliser, patut dipertanyakan, sebab sejak perijinan di cabut pemerintah, tentuntunya PT RAS tidak lagi memiliki hak untuk menggarap lahannya, apalagi sejak awal sudah bermasalah dengan warga setempat, dimana warga mengklaim kalau lahan yang di garap PT RAS merupakan lahan milik warga. Dikatakan, saat ini pemerintah setempat sedang membentuk investigasi guna melakukan klarifikasi lahan yang di garap oleh PT RAS tersebut, bila nantinya hasil klarifikasi dilapangan terbukti lahan tersebut milik warga, maka lahan tersebut harus dikemablikan kepada warga. Namun perlu diwaspadai, jangan sampai ada provokator yang menungganginya, sehingga kondisi ini dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingannya sendiri. Sebagaimana yang di beritakan harian ini sebelumnya, Perusahaan Besar Swasta (PBS) Perusahaan Terbatas (PT) Rejeki Alam Semesta raya (RAS) bidang perkebunan kelapa sawit, yang berlokasi di desa Sei Ahas kecamatan Mantangai Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah dituding warga sekitar telah mencaplok lahan milik warga, tidak tanggung-tanggung total lahan warga 4 (empat) desa tersebut mencapai 4 ribu hektar lebih.

Sejak awal warga sekitar sudah melakukan protes baik kepada perusahaan maupun pemerintah setempat, sayang nya protes warga tersebut sia-sia dan tidak membuahkan hasil, dan perusahaan masih dengan leluasa menggarap lahan milik warga tersebut tanpa tersentuh pihak yang berwenang. Kami heran mengapa pemerintah tidak menindak PT RAS, padahal pelanggarannya cukup jelas yaitu mencaplok lahan warga, persoalan ini sudah cukup lama terjadi, protes berulang kali dilakukan baik ke pihak perusahaan maupun ke pihak Pemerintah saying protes kami di sepelekan dan tidak pernah di tindak lanjuti Ucap Mantan Kades Sei Ahas Misradi Senin (30/6) di Kuala Kapuas. Bahkan tambah misradi, Pemerintah setempat sudah mencabut ijin PT RAS, ironis nya Perusahaan tersebut hingga kini masih tetap beroperasi dan terkesan tidak bermasalah, dari awal warga menuntut agar lahan di garap PT RAS di kembalikan kepada warga. Tuntutan kami tetap agar PT RAS mengembalikan lahan yang telah di garap kepada warga, bahkan hasil hearing dengan DPRD Provinsi akhir tahun 2012 lalu, telah direkomendasikan agar pemerintan kabupaten Kapuas membentuk tim untuk melakukan klarifikan atas lahan tersebut namun hingga kini belum di lakukan. Papar Misradi. (n@di) PT RAS CAPLOK LAHAN WARGA Kuala Kapuas, HK- Perusahaan Besar Swasta (PBS) Perusahaan Terbatas (PT) Rejeki Alam Semesta raya (RAS) bidang perkebunan kelapa sawit, yang berlokasi di desa Sei Ahas kecamatan Mantangai Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah dituding warga sekitar telah mencaplok lahan milik warga, tidak tanggung-tanggung total lahan warga 4 (empat) desa tersebut mencapai 4 ribu hektar lebih. Sejak awal warga sekitar sudah melakukan protes baik kepada perusahaan maupun pemerintah setempat, sayang nya protes warga tersebut sia-sia dan tidak membuahkan hasil, dan perusahaan masih dengan leluasa menggarap lahan milik warga tersebut tanpa tersentuh pihak yang berwenang.

Kami heran mengapa pemerintah tidak menindak PT RAS, padahal pelanggarannya cukup jelas yaitu mencaplok lahan warga, persoalan ini sudah cukup lama terjadi, protes berulang kali dilakukan baik ke pihak perusahaan maupun ke pihak Pemerintah saying protes kami di sepelekan dan tidak pernah di tindak lanjuti Ucap Mantan Kades Sei Ahas Misradi Senin (30/6) di Kuala Kapuas. Bahkan tambah misradi, Pemerintah setempat sudah mencabut ijin PT RAS, ironis nya Perusahaan tersebut hingga kini masih tetap beroperasi dan terkesan tidak bermasalah, dari awal warga menuntut agar lahan di garap PT RAS di kembalikan kepada warga. Tuntutan kami tetap agar PT RAS mengembalikan lahan yang telah di garap kepada warga, bahkan hasil hearing dengan DPRD Provinsi akhir tahun 2012 lalu, telah direkomendasikan agar pemerintan kabupaten Kapuas membentuk tim Misradi. Dikatakan, kendati protes warga tidak pernah ditanggapi, namun warga tidak akan tinggal diam dan akan terus melakukan protes hingga ada penyelesaian baik dari pihak perusahaan maupun pemerintah. Kami akan tetap melakukan protes hingga ada penyelesaian baik dari pihak Perusahaan maupun pihak Pemerintah, tegas mantan kades sei Ahas ini. Diakuinya, pihak pemerintah Kabupaten Kapuas telah melakukan mediasi dengan warga dan pihak perusahaan, hanya saja tidak jelas penyelesaiannya hingga sekarang, dan jangan disalah kan masyarakat jika nantinya ada persoalan yang lebih serius, sebab warga sendiri sudah kehilangan kesabaran. Kami hanya ingin persoalan dengan warga ini segera diselesaikan secepatnya, sebab warga sudah tidak sabar karena selama ini peruhasaan dinilai ingkar dan hanya janjijanji palsu tanpa penyelesaian, bila dalam waktu dekat tidak ada penyelesaian warga akan menyelesaikan dengan cara warga sendiri pungkas Misriadi. (n@di) untuk melakukan klarifikan atas lahan tersebut namun hingga kini belum di lakukan. Papar

Anda mungkin juga menyukai