SOETOMO SURABAYA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2001
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN JUDUL : ASUHAN KEPERAWATAN NY.S.M DENGAN POST LOW SEGMEN CAESARIA SECTIO (LSCS) + EKLAMSIA DIRUANG BERSALIN I, RSUD DR. SOETOMO SURABAYA TELAH MENDAPAT PERSETUJUAN DARI PEMBIMBING AKADEMIK DAN KLINIK
MENYETUJUI
PEMBIMBING KLINIK
PEMBIMBING AKADEMIK
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU POST SEKSIO CAESARIA DENGAN EKLAMSIA Nama Mahasiswa : Subhan NIM Pengertian : Eklamsia adalah suatu komplikasi kehamilan yg ditandai dengan peningkatan TD (S > 180 mmHg,D > 110 mmHg),proteinuria,oedema,kejang dan/atau penurunan kesadaran. Seksio Caesaria adalah persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut & dinding rahim dng syarat dinidng rahim dalam keada an utuh serta berat janin diatas 500 gram. Remaja Primipara muda Pendapatan Riwayat HT,Pre/eklamsia : 010030170 B Tempat praktek : Ruang Bersalin I Tanggal : 3 s/d 4 September 2001
Kehamilan muda/aterm Pre eklamsia / Impending eklamsia /eklamsia Penyebab tdk jelas Diduga kerusakan sel endotel vaskuler Vasokostriktor ,vasodilator TD , + protein hilang + transudasi Kejang/penurunan kesadaran perawatan &pengobatan (MRS/Observasi ketat) Terminasi kehamilan Pervaginam Seksio caesaria
Sist. Urologi
Sist.pencernaan
Sist.kardiovaskuler
Sist. saraf
Dialisis Oliguria
Perdarahan extra/intra Eletrolit dlm sirkulasi (defisit cairan ) muntah/ kembung/flatus (-) peristaltik (+) flatus (+)
cairan/elektro
lit.
Insufisiensi akut eritosit keluar dari sist sirkulasi Volome dlm sirkulasi (defisit cairan) sel2jaringan tdk mendpt zat makanan O2 syok hipovolemik sesak Transport O2 keorgan Fisiologis organ terganggu pembentukan SDP ter ganggu/menurun Resiko infeksi Hb anemia O2 dlm darah
Catatan :
Perdarahan extraselular & intraselular dapat menimbulkan : Nyeri,gelisah,nadi me ningkat,TD ,pucat mengakibatkan kemampuan merawat diri dan bayi kurang.
Diagnosa keperawatan : 1.Resiko terjadi syok hipovolemik b.d tdk adekuatnya system sirkulasi (akut) se kunder terhadap perdarahan & kekurangan cairan. 2.Resiko terjadi gangguan keseimbangan cairan /elektrolit b.d perdarahan (ekstra seluler/intraseluler)atau muntah yg hebat. 3. Resiko tdk efektifnya pola napas b.d penurunan suplay O2 didalam darah 4. Gangguan rasa nyaman (Nyeri) b.d diskontinuitas jariangan. 5. Resiko terjadi infeksi b.d diskontinuitas jaringan/luka operasi 6. Kurang pengetahuan b.d perawatan & pengobatan post operasi. Intervensi Keperawatan: Dx. 1. Resiko terjadi syok hipovolemik b.d tdk adekuatnya system sirkulasi (akut) se kunder terhadap perdarahan & kekurangan cairan. Tujuan : Tidak terjadi syok hipovolemik yg dapat menimbulkan dampak yg serius. Berikan cairan infus/transfusi bila Hb < 10 gr % R/ Bentuk kolaborasi u/ menggantikan cairan/darah yg hilang/ Observasi TTV,kesadaran,perfusi & balans cairan. R/ Dengan pemantauan ssedini mungkin dapat diambil tindakan secara tepat dan cepat. Cek Hb dan faal Hoemostatis R/ Koreksi thdp penurunan Hb & kelainan factor pembekuan darah Bila sudah diperbolehkan minum, anjurkan u/banyak minum. R/Penambahan cairan dapat meningkatkan metabolisme shg kebutuhan cairan terpenuhi Berikan koagulansia,Roborantia,uteronika R/ Koagulansia & roborantia u/meningkatkan pembentukan SDM,utertonika u/ menguatkan/mengaktifkan kontraksi rahim menghentikan perdarahan. Dx.2. Resiko terjadi infeksi b.d diskontinuitas jaringan/luka operasi Tujuan : Infeksi tdk terjadi Rawat luka dengan tehnik aseptic R/ Membenatu mempercepat kesembuhan & mencegah infeksi Kaji tanda-tanda & gejala infeksi
R/ Mencegah terjadinya infeksi secara dini sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan secara tepat & cepat. Setiap kali melakukan tindakna sebelum dan sesudahnya cuci tangan R/ Meminimalkan masuknya organisme melalui org lain/petugas. Observasi terjadinya perdarahan/drainase yg keluar dari luka operasi R/ Adanya perdarahan & darinase yg abnormal memerlukan evaluasi dan tindakan lebih lanjut. Berikan antibiotik sesuai dengan program medik R/ bentuk kolaborasi dalam pemebrian antibiotik u/mencegah terjadinya infeksi Dx.3. Resiko terjadi gangguan keseimbangan cairan /elektrolit b.d perdarahan (ekstra seluler/intraseluler)atau muntah yg hebat. Tujuan : Keseimbangan cairan dan elektrolit dalam batas normal mencegah terjadinya komplikasi Observasi TTV,gejala defisit cairan &elektrolit,produksi urine. R/ Deteksi dini keurangan cairan & elektrolit. Jelaskan pd klien & klg tentang maksud/tujuan pemberian cairan R/ Meningkatkan kerjasama & pemahaman klien/klg. Observasi intake & out put cairan R/ Membantu ketepeatan pemberian terapi cairan Pantau tanda & gejala terjadinya hipokalemia,peningkatan masukan. R/ Berkaitan dengan muntah yg berlebihan yg akan mengancam fungsi organ Berikan terapi cairan sesuai program sesuai program pengobatan R/ Bentuk kolaborasi dlm pemberian cairan/penggantian cairan Dx. 4. Gangguan rasa nyaman (Nyeri) b.d diskontinuitas jariangan. Tujuan :Nyeri berkurang/hilang Kaji tingkat nyeri klien dng skala 1 10 R/ Menentukan sampai sejau mana tingkat nyeri yg dialami o/klien. Berikan analgesik sesusai program R/ Bentuk kolaborasi dalam menghilangkan nyeri. Diskusikan dengan klien metoda yg paling efektif u/mengatasi nyeri R/ kerjasama klien dpt membantu memecahkan masalah secara efektif & tepat Ajarkan tehnik pengurangan /penghilangan nyeri yg efektif,posisi yg tepat,tehnik
relaksasi,lingkungan yg enang & nyaman R/ Cara u/ mengurangi/menghilangkan nyeri dng cara mengalihkannya. Jelaskan ttg sifat nyeri dan kapan nyeri akan hilang R/ Info dpt membantu mengurangi tingkat nyeri akibat kecemasan. DAFTAR PUSTAKA : Carpenito,Lynda Juall, 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8.EGC. Jakarta ...2001. Diktat Kuliah Ilmu Keperawatan Maternitas TA: 2000/2001 PSIK.FK. Unair,Surabaya. Hanifa,W.et all. 1989. Ilmu Bedah Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka S.P. Jakarta 2000. Pedoman Diagnosa & Terapi, Lab. SMF Ilmu Kebidanan & Penyakit Kandungan RSUD Dr. Soetomo. Surabaya
LAPORAN HASIL UJIAN PRAKTEK KLINIK PROFESI UNIT KEPERAWATAN MATERNITAS PSIK-FK.UNAIR ANGKATAN I TA:2001/2002 Nama Mahasiswa : I. Pengkajian (Data focus) Identitas Klien : Nama Klien Umur Agama Suku/Bangsa Pendidikan Pekerjaan Nama suami Alamat : Ny. Ch : 29 Tahun : Islam : Jawa/Indonesia : Akademik : Swasta(Salon kecantikan) : Tn. A.W : Jl. Barata jaya 21/IE
Keluhan Utama : Tidak bisa kencing sejak post partum hari ke VI Riwayat penyakit sekarang : Tidak bisa kencing secara tuntas,waktu/saat Kencing terasa sakit & tidak nyaman, Tiap 4 jam dilakukan bledder trainiNg,pukul 06.00 Wib : Urine spontan= 90 cc;Urine residu= 250 cc. Riwayat penyakit dahulu : G 1 P 0 0 0 0 0 34/35 mgg T/IUFD Tak Infar Tu Tgl. 1 September 2001 Dilakukan Induksi drip Oxitocin Injeksi,bayi me ninggal, Tgl 2 september 2001 klien tidak bisa kencing,perut bawah terasa kemeng & sakit, riwayat minum obat-obatan diluar terapi dokter selama ha mil. Pemeriksaan Fisik : Blast penuh & keras, TFU= 4 jari bawah pusat,kontaksi baik,leokore (+) Berupa Flek,TD= 110/70 mmHg, Nadi= 80 x/mnt, RR= 18 x/mnt, Suhu= 36,20c, jahitan post episiotomi masih basah. Keluhan saat kencing terasa sakit kencing warna kuning,keruh,sehabis kencing terasa masih ada sisa.
II.
Patofisiologi Penyulit Persalinan Passenger Pre eklamsia/eklamsia,barupsio plasenta,plasenta previa Diabetes mellitus,anomaly congenital,penyakit isoimun (disamping adanya penyakit pd ibu,obat2luar,ANC tdk teratur/pernah) IUFD Persalinan spontan atau dng induksi Mekanisme persalinan - Oedema - Laserasi Hematuri Kateterisasi Tindakan persalinan - sensitivitas Bledder - Tonus otot Bledder Tindakan
III. Hasil Laboratorium & Terapi Urine Lengkap,Tgl, 1 September 2001 Eritrosit Lekosit Epitel = 2 4 plp = 1 3 plp = 0 2 plp
Terapi : Ciprofloxacin 500 mg 2 x 1 tab Non flamin 3 x 1 tab Neurobion 1 x 1 tab Bladder training Diet TKTP
IV. Diagnosa Keperawatan 1.Retensi urine b/d penyumbatan springter sekunder akibat persalinan & pemberian obatobatan diluar terapi atau tindakan persalinan 2.Resiko terjadi Infeksi b/d retensi urine & adanya luka post episiotomi hari ke VI serta prosedur pemasangan kateter. 3.Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d Retensio urine & ada luka episiotomi.
V.
Dx. 1.Retensio Urine b/d penyumbatan spingter sekunder akibat persalinan, per
Mengajarkan klien bledder training dng cara manuver valsava & mengencang kan abdomen ,manuver crede,meregangkan anal. Memantau keberhasilan latihan Mengukur residu urine pasca berkemih : Urine spontan = 110 cc,Urine Residu = 200 cc.warna kuning keruh,keluhan masih sakit saat kencing. Menganjurkan klien u/ melakukannya tiap 4 jam dengan minum 100 cc air tiap jamnya,sebelum dilakukan bledder training. Mencatat hasil dilembar observasi/status urine spontan,urine residu,warna & keluhan yg timbul.
Dx. 2.Resiko terjadi Infeksi b/d retensi urine & adanya luka post episiotomi hari ke VI serta prosedur pemasangan kateter Mengurangi prosedur genito urinarius yg tdk perlu (pemasangan kateter,VT) Melakukan tindakan pemasangan secara tehnik aseptic (steril)bila memang harus dilakuaknan pemasangan kateter. Mengurangi organisme yg masuk kedalm individu (cuci tangan sebelum & sesudah melakukan tindakan, ganti pembalut setiap habis kencing). Mengamati terhadap manifestasi klinis infeksi (demam,warna urine keruh) Mengurangi kerentanan individu terhadap infeksi (Gizi & cairan seimbang serta personal hygiene terjaga). Dx. 3. Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d Retensio urine & ada luka episiotomi. Menjelaskan ttg penyebab nyeri & tingkat nyeri dng skala 1 10 Menjelaskan ttg tehnik u/ mengurangi/menghilankan nyeri seperti latihan
pernapasan,tehnik relaksasi atau kompres dingin hangat. Menganjurkan u/terus melakukan latihan bledder tiap 4 jam Pasang kateter permanen (DC) u/ mengatasi retensi urine k/p
VI. Evaluasi Dx.1. S: Klien tidak lagi mengeluh sakit saat kencing O: Urine spontan=110 cc,urine residu=200 cc,warna kuning keruh,blast kosong/teraba tdk keras.
A: Masalah teratasi sementara P: Teruskan rencana intervensi No. 3,4 & 5. Dx.2. S: Klien menanyakan kapan luka episiotomi dikontrol serta terasa gatal O: Luka masih basah,tanda gejal infeksi tdk ada,masih terdapat urine residu yg cukup banyak/retensio urine msih terjadi,warna urine msih keruh. A: Masalah teratasi sebagian P: Teruskan rencana Intervensi No. 3,4 & 5 Dx.3. S: Klien tidak lagi mengeluh sakit saat kencing,hanya terasa kemeng saja. O: Skala nyeri 3 (rendah)kx.dpt menahan nyeri,retensio urine masih terjadi A: Masalah teratasi P: Rencana intervensi tdk diteruskan klien ingin pulang.(rencana pulang paksa)
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN LOW SEGMEN CEASARIA SECTIO (LSCS) DENGAN EKLAMSIA DIRUANG UPI BERSALIN I RSUD Dr.SOETOMO SURABAYA
: Ny.S.M : 37 Tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat : Islam : SMU : Swasta : Jl. Kedung Asri
Suku/bangsa : Madura/Indonesia. Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat : Islam : SMP : Sopir Angkot : Jl.Kedung Asri Rungkut 2.No.38,sby
B. RIWAYAT KEPERAWATAN 1. Persepsi Terhadap Kehamilan a. Mengapa klien datang keRumah sakit karena klien tidak sadar & kejang b. Persepsi klien terhadap kehamilan ibu mengharapkan anaknya nanti lahir dengan selamat dan bila Tuhan mengijinkan anak laki-laki c. Apakah kehamilan ini menimbulkan perubahan dalam kehidupan sehari-hari? ya,karena persalinan melalui jalan operasi klien sangat khawatir dlm melakukan aktivitas sehari-hari terutama merawat bayinya sangat terbatas khawatir jebol, juga pengetahuan ibu kurang karena anak pertama. d. Harapan yang klien inginkan setelah persalinan melalui operasi dapat merawat bayinya walaupun sgt khawatir terhadap luka bekas operasi e. Klien tinggal dengan suami f. Siapa orang yang terpenting bagi klien ? Suami dan orang tua g. Sikap keluarga terhadap keadaan saat ini sangat mendukung h. Kesiapan mental menjadi ibu : ya,walau khawatir mengenai proses persalinan
(keselamatan diri dan bayinya),klien bersyukur karena sudah selamat 2. Riwayat Obstetri a. Riwayat Menstruasi : Menarche : Umur 12 tahun Banyaknya : Banyak Disymenorrhoe : Tidak Siklus : teratur tiap bulan Lamanya : 5 hari HPHT : Klien Lupa Sejak
kehamilan 8 bulan.Tgl. 3 September 2001,pukul 22. 00 Wib klien merasa pusing dibawa kebidan disana kejang 2 x selama 2 mnt, pukul 24.00 Wib klien MRS diRSI Surabaya, kejang 1 x selama 2 mnt, dpt terapi injeksi Valium 2 amp + infus D5 % kemudian dirujuk ke RSUD. Dr.Soetomo,Surabaya.
b. Riwayat Kehamilan Anak Ke N O. TAHU N Kehamilan U mu r keha mil I 2001 (Hamil sekara ng) an 9 bln ekla msia LSC S Do k ter Ad a Td k ada Td k Ad ada a Laki- 2,2 laki 5 kg 4 5 c m peny ulit Persalinan jenis Pe no lon g pe ny ulit Komplikasi La seras i Nifas Infek si per dar aha n Jenis Anak bb pj
c. Kehamilan Sekarang Diagnosa Imunisasi ANC : GI P0 A 0 H 0 36/37 Mg ATH + Tak Infartu. : TT1 sudah; TT2 sudah
pengakuan klien Keluhan selama Hamil : Mual dan muntah pada trimester pertama,pusing ya bila bangun dari duduk atau tiduran, sering nyeri pinggang dan kesulitan mela-kukan aktivitas sehari-hari Kaki bengkak. Pengobatan selama hamil Tidak ada Pergerakan janin Ya sejak usia kehamilan 4 bulan,aktif. Rencana perawatan bayi : sendiri dibantu oleh orang tua Kesanggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi : Breast care : Tidak
KB Menyusui
3. Riwayat Keluarga Berencana Melaksanakan KB: Tidak 4. Riwayat Kesehatan Penyakit yang pernah dialami ibu : tidak ada Pengobatan yang didapat : Tidak ada Riwayat penyakit keluarga : DM (-),Jantung (-),Hipertensi (+),Gemelli (-) Secara keseluruhan dalam keluarga klien tidak ada yang memiliki penyakit Tersebut diatas. 5. Kebutuhan Dasar Khusus 1. Pola Nutrisi Frekuensi makan : 3 x sehari, Nafsu makan : Baik Jenis makanan rumah : Nasi,lauk pauk,kadang susu Makanan yg tidak disukai/alergi/pantangan : Selama hamil tdk boleh makan buah takut bayinya besar. (Saat pengkajian klien masih puasa krn flatus (-)/ peristaltic usus masih lemah). 2. Pola eliminasi BAK sering 5 6 x/hari,warna kuning muda, (saat pengkajian terpa sang kateter,urine = 850 cc/6 jam,warna kuning jernih). BAB teratur 1 x hari,warna kuning,bau agak menusuk,konsistensi lembek,keluhan tidak ada.(Saat pengkajian belum ada BAB) 2. Pola Personal Hygiene mandi. Oral hygiene/gosok gigi 3 x/hari; pagi,siang,sore atau setelah makan Cuci rambut 2 x/minggu,pakai shampo 3. Pola Istirahat dan Tidur Lama tidur 7 8 jam/hari,sebelum tidur minum air putih,selama hami tidur terus terlentang,miring agak sulit 4. Pola aktivitas dan latihan Kegiatan dalam pekerjaan selama hamil memasuki trimester ke- III klien istirahat bekerja hanya diam dirumah,membantu memasak dan bersih-bersih rumah,olahraga jalan-jalan pagi 5. Pola Kebiasaan yang Mempengaruhi Kesehatan Merokok,minuman keras dan ketergantungan obat : tidak ada posisi (Saat pengkajian belum klien belum mandi/diseka), Mandi 2 3 x/hari, pakai sabun
6. Pemeriksaan Fisik Keadaan umum : Baik Tekanan darah Respirasi Berat Badan 1. Sistem penglihatan Mata simetris, kelopak mata normal,gerakan mata normal,pergerakaan kabur/berbayang. 2. Sistem pernapasan Jalan napas bersih,pernapasan tidak sesak dengan atau tanpa aktivitas, napas vesikuler,tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan. 3. Sirkulasi Jantung Kecepatan denyut apikal 86 x/mnt,irama teratur,bunyi S1S2 4. Sistem pencernaan Gigi tidak ada carries,tidak memakai gigi palsu 5. Sistem Urogenital BAK : Terpasang kateter,Urine/6 jam 850 cc,warna kuning jernih. 6. Sistem integumen dan muskuloskletal Turgor kulit elastis,warna kulit kemerahan,kontraktur pada ekstrimitas tidak,kesulitan pergerakan tidak, kedua ekstrimitas bawah edema. 7. Dada dan axilla Mamae membesar ya,areola mamae warna coklat kehitaman,papilla ka nan mamae menonjol,yg kiri mendelep/rata,colostrum belum keluar payudara keras & sakit (merangsemi). tung-gal,sakit dada tidak ada baik saat aktivitas maupun tidak, klien sering pusing suara tidak ada kelainan,konjuntiva normal/merah,klien mengeluh mata ka-nan agak : 180/110 mmHg : 57,5 Kg : 28 x/mnt Kesadaran : Compos mentis Nadi Suhu : 96 x/mnt : 38,10c
PEMERIKSAAN KHUSUS ABDOMEN DAN GENITAL I. PEMERIKSAAN ANTENATAL Klien ANC pada bidan praktek,memasuki minggu ke 36/37 tekanan darah klien tinggi,sering pusing & muntah serta ekstrimitas terutama kaki bengkak. Klien Kiriman dr ahli kebidanan dari RSI Surabaya,dengan G I P 0 0 0 0 0 36/37 minggu ATH + Tak Infartu (eklamsia). Periksa kencing bukan hamil saat kehamilan 6 bulan.
II. INTRA NATAL (PERSALINAN) Kala I : Tgl. 3 September 2001 Pukul 00.30 Wib. His dimulai -
Status Obstetri : Tinggi Fundus uteri = 32 cm,letak janin kepala,DJJ (+)= 13 12 13, His (-). Diagnosa Pre-operatif :G I P 0 0 ATH + Tak Infartu; Diagnosa persalinan Eklamsia. Pemeriksaan dalam = Pembukaan 1 jari,EFF 25 %,presentasi kepala,Denominator SS melalui Hodge I,panggul tidak ada kelainan,KET (-) Kala II : Tgl. 3 September 2001 Persalinan dilakukan melalui Operasi dengan bius umum : Jenis Operasi Low segmen Sectio ceasaria (LSCS),luka operasi 10 cm,tertutup rapi. Kala III : Placenta lahir ditarik ringan,indikasi kala III.
III. POST NATAL Kala IV : Berat janin 2.250 gram,Panjang 45 cm,Hidup,Apgar score 5 7,Placenta lengkap, Anus (+),Kelainan congenital (-). 7. Data penunjang A. Laboratorium,3 September 2001 Hb Leokosit : 13,4 gr % : 14,1 x 109/L
Kalium= 3,41 meq/L Natrium= 136 meq/L SGOT SGPT : 43 U/L : 16 U/L
Urine Lengkap : Albumin : ++++ Reduksi : Negatif (-) Urobilin : Negatif (-) Bilirubin : Negatif (-)
Lain-lain : (-)
USG : Hasil saat poliklinik tidak dibawa, di IRD Tdk dilakukan C. Rontgen : Hasil tidak dibawa D.Terapi : Tgl. 4 September 2001 Ampicillin 1 gram 4 x 1/IV Alinamin F 3 x 1 amp/drip infus Vitamin c 3 x 1 amp/drip infus Gentamycin 80 gram 2 x 1/IV Nipedifine 5 gram 2 x 1 tab (bila BU (+)/flatus) Infus RL : D5 2 : 3 (2500 ml/24 jam/35 tts/mnt) Puasa sampai bising usus (+)/flatus.
ANALISA DATA S: DATA Kx.mengeluh baETIOLOGI SC kehilangan darah & cairan 110 96 x/ perdarahan extra intra cairan eritrosit keluar Hb anemia O2 dlm darah kurang Transport O2 keorgan berkurang fisiologis organ terganggu Destruksi pertahanan garis depan terhadap serangan bakteri serta terganggunya pembentukan sel darah putih S: Kx.merasa kesaResiko tjd infeksi SC Sist.pencernaan diskontinui peristaltic sist.persarafan Nyeri akut dalam MASALAH Resiko terhadap infeksi PARAF
dannya terasa panas & sakit terutama pd daerah luka operasi. O: TD=180/ mmHg,Nadi= 28 x/mnt,
mnt,suhu= 38,1oc, RR= per-darahan (+),PP eklamsia,kejang leukosit = 109/L,SGOT=43 erytrosit= Lekosit= 2 /lp,Epitel=0-2/lp 3 14,1
kitan,perut kembu-ng & takut u/berge-rak. O: Ibu G1 P1 0 0 0 1,Banyak gelisah,tdk dlm konsen-trasi
bertanya
Imobilisasi nyeri
S:
Kx.mengeluh
pa-
Ibu G 1 P1 0 0 0 1 ANC kurang/tdk pernah mendpt HE persalinan SC indikasi eklamsia payudara membengkak Resiko terhadap ketidak efektifan menyusui
yudara kencang dan sakit. O: Ibu G1 P1 0 0 01 Tidak dapatkan mengenai payudara, mil/persalinan & keras serta pernah menan hapenyuluh
pera-watan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN Nama Klien : Ny. S.M NO 1 DIAGNOSA Umur : 19 tahun TUJUAN No.Rekam Medis: 10080471 INTERVENSI luka dengan & teh Rawat Hari Ke 2 RASIONAL nik Membantu mempercepat kesembuhan yang Mencegah terjadinya in feksi secara dini shg dpt dilakukan tindakan scr tepat & cepat. : sebelum dan sesudahnya selalu men org lain/petugas/klg. cuci tangan. 4.Observasi keadaan lu-ka & adanya Perdarahan yg terjadi/ab normal memerlukan perdarah-an pada luka insisi. eva luasi & kemungkinan pe nanganan lebih lanjut. 5.Berikan antibiotik sesu ai program Bentuk kolaborasi u/ mencegah tjdnya infeksi 2 Nyeri akut madik dengan pemberian anti-biotik yg adekuat b.d Nyeri berkurang/hilang 1.Kaji tingkat nyeri deng an skala 1 Menentukan sampai se-jauh mana tingkat nyeri dalam 1 x 24 jam. 10. klien.
KEPERAWATAN Resiko terjadi infeksi b.d Infeksi tidak terjadi da- 1.Rawat destruksi pertahan garis lam waktu 7 10 hari. Kriteria hasil : nutup rapat perti panas,kemerahan,bengkak,adanya pus dan bau. depan thdp serangan bakteri
cairan
Tanda infeksi tdk ada se 3. Setiap kali melakukan tindakan Meminimalkan masuk nya organisme melalui
diskontunuitas/kerusakan
jaringan,imobilisasi,flatus (-)
Kriteria hasil : Klien tdk lagi mengeluh 2.Berikan analgesik sesu ai program. nyeri. duduk,berdiri dan jalan. metode yg pali - ng en relaksasi, tehnik posisi,pola
Bentuk kolaborasi meng atasi nyeri melalui terapi pengobatan(analgesik). Kerjasam dng klien dpt membantu memecahkan efektif kan/menghilangkan nyeri.
Klien segera mobilisasi: 3. Diskusikan dengan kli en ttg masalah scr efektif & te pat serta cara mengalih u/mengura-ngi nyeri & ajarkan kli mengurangi/ pernapasan Informasi yg cukup dpt membantu mengurangi menghilangkan nyeri spt : tehnik lingkungan yg tenang & nyaman. nyeri akan hilang. ketidak Ibu dapat menyusui seca 1.Lakukan perawatan payudara
4.Jelaskan ttg sifat nyeri & kapan tingkat kecemasan klien thd nyeri. 3 Resiko terhadap Agar bendungan ASI yg tdk terjadi/berkurang.
efektifan menyusui b.d tidak ra efektif & benar dalam 2.Anjurkan klien u/sela- lu mem Agar kebersihan payuda ra terjaga shg siap pada berpengalaman & payudara waktu 2 x 24 jam. ibu bengkak . Kriteria hasil : berdasarkan ttg metoda informasi menyusui bersih kan pa- yudaranya terutama waktu akan menyusui nanti. waktu akan menyusui bayinya penting gizi yg cukup & adekuat bagi bayi dng menjaga kondisi & kese-hatan selama menyusui. 4.Ajarkan ibu. bagaimana Agar ASI yg akan dibe- rikan pada bayi selama
Ibu membuat keputusan 3.HE tentang cara me-nyusui & Ibu memahami ttg penting menyusui & manfaat
juga dirumah bila tdk langsung disusui. pompa Dengan menggunakan pompa ASI dpt dikeluar kan walaupun bayi tdk menetek keibu shg payu dara ibu tdk mengalami pembengkakkan.
tdk 5.Anjurkan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Nama Klien : Ny.S.M NO.DX. 1 TANGGAL 4 Sept01 Umur : 19 Tahun JAM 11.35 No. Rekam Medis : 10080471 Rawat Hari Ke 2 EVALUASI (SOAP)
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Mengkaji tanda & gejala infeksi ,spt : S: luka (-),darah melalui vagina/leuko re (+), panas tinggi = 38,10c,bengkak (-)
kemerahan (-),perdarahan pada pemba lut O: Post-op hari ke 2, Tanda & gejala infeksi tdk tampak,perdarahan tdk ada,muka masih pucat & agak bengkak,de-mam mulai turun = 37,80c,phlebitis tdk ada. P: Teruskan rencana intervensi No.1,2, 3 & 5
Memberikan kompres dingin pada axilla & A:Masalah teratasi sebagian. 12.10 12.40 13.00 13.25 dahi. Memberikan injeksi Xyllo + Della 2 : 1/ IM Memberikan injeksi Ampicillin 1 gram/IV. & lemash2 13.45 1 5 Sept 01 08.10 08.25 4 Sept 01 Mengkaji tingkat nyeri klien dng skala 1-10 S: Klien mengatakan nyeri sudah agak berkurang. klien berada pada skala 5 (nyeri sedang). Menjelaskan ttg sifat nyeri & kapan akan hilang. O:Skala nyeri 5 (sedang) kontraksi uterus baik,klien tdk lagi gelisah. A: Masalah terartasi sebagian
P: Teruskan rencana intervensi No. 3 & 4 k/p No. 2. Mengobservasi keadaan luka : perdarahan & S: tanda infeksi tdk ada Mengukur TTV: TD= 180/120 mmHg, Nadi= O: Post- op. hari ke 3, Tanda & gejala infeksi tdk tampak,perdarahan tdk ada,muka masih pucat & lemah
108 x/mnt, RR= 20 x/mnt, suhu = 37,70c 12.55 sesudahnya mencuci tangan.ser ta
Setiap kali melakukan tindakan sebe-lum & P: Teruskan rencana intervensi No. 1,3 & 5. mempergunakan sarung tangan 2 5 Sept 01 08.40 Memberikan ampicillin 1 gram /IV. Mengajarkan klien tehnik relaksasi,la- tihan S: Klien tdk lagi mengeluh nyeri napas & batuk efektif serta mo-bilisasi duduk O: Skala nyeri hanya 2,sewaktu bergerak menda-dak klien menyisir rambut & ber-diri turun dari tempat tidur. 09.10 menyebabkan nyeri serta posisi yg bagaimana yg mengurangi/ menghilangkan nyeri. Memberikan kesempatan klien u/ isti-rahat. 10.10 13.45 11.35 Membantu klien pindah dari UPI keruangan biasa. 3 5 Sept 01 Melakukan pemeriksaan payudara bersama S: pembimbing klinik u/mengetahui apakah payudara bengkak/merangsemi & nyeri. 11.55 siswa Bidan. Klien mengatakan ASInya keluar banyak dan meringis,klien dpt duduk,berdiri & jalan A: Masalah teratasi
kolostrum sudah keluar apa belum ? keluar, O:Colostrum & ASI keluar banyak = 100 cc,nyeri & Melakukan perawatan payudara bersama A: Masalah belum teratasi seluruhnya,klien belum bisa
Menjelaskan manfaat & maksud perawatan P: Teruskan rencana intervensi No.1,3,4 & 5. 1 6 Sept 01 12.45 07.55 payudara. Mengukur TTV= 165/100 mmHg, Nadi= 94 S: x/mnt, 08.45 RR=24 x/mnt, suhu = 36,40c, O:Post-op hari ke 4, Tanda & gejala infeksi & perdarahan tdk ada, luka kering & menutup rapat, pus (-),bengkak (-),suhu = 36,40c P: Tetap teruskan rencana intervensi No. 1 sampai angkat jahitan habis hari ke 7 atau 10. perdarahan (-). Menganjurkan klien menghabiskan dietnya serta banyak minum 1 2 liter/hari. Memberikan ampicillin 500 mg & 0bat 09.10 09.15 09.35 12.10 11.35 3 6 Sept 01 10.35 10.55 lainnya Merawat luka dengan tehnik aseptic Mengobservasi tanda & gejala infesi serta perdarahan (-). Memberikan ampicillin 500 mg & 0bat lainnya. Menganjurkan klien u/menyeka badan setiap hari (2 x/hari). Menganjurkanmelakukan perawatan payudara S: Klien mengatakan sudah mengerti ttg cara pera watan sendiri dng dibantu/awasi. Membantu payudara. klien melakukan payudara serta maksud & tujuannya. perawatan O:Payudara tdk lagi bengkak & nyeri, ASI keluar deras = 200 cc,klien belum bisa menyusui bayinya krn masih
tdk boleh pantang hanya rendah garam saja A:Masalah teratasi tapi tetap perlu observasi terus.
12.15
gizi yg adekuat selama menyu sui bagi ibu & A:Masalah teratasi sebagian 13.15 13.35 12.35 Menganjurkan klien selalu merawat & mem bersihan payudaranya Menyarankan klien menggunakan pompa payudara u/mengeluarkan ASI Mengajarkan ttg cara memeras,mena-ngani menyimpan & mengirim ASI dng aman selama bayi masih dirawat dineonatologi
7 Sept 01
08.05 08.20
Mengobservasi keadaan luka serta tanda & S: gejala infeksi. Mengukur TTV= TD=170/100 mmHg Nadi= 92 x /mnt, RR= 24 x/mnt, suhu = 36,70c O:Post-op hari ke 5,luka kering,angkat jahitan selang seling. A:Masalah teratasi P: Tetap teruskan rencana intervensi No. 1
7 Sept 01
08.30 09.35
Mengingatkan
klien
u/
merawat
& S: Klien mengatakan siap menyusui bayinya O:ASI terus keluar banyak,payudara tdk lagi bengkak. P: Rencana Intervensi diteruskan hanya No. 1 & 2
membersihkan payudaranya
09.40
bayinya bila sudah diperbolehkan Memberikan support bahwa klien mampu menyusui bayinya.
EVALUASI KESELURUHAN : Untuk diagnosa No. terus dilakukan sampai jahitan diangkat seluruhnya yaitu pada hari ke 7 atau ke 10,diagnosa 2 teratasi klien tdk lagi merasa terganggu oleh nyeri sedangkan diagnosa ke 3 teratasi walaupun ibu belum bisa menyusui bayinya karena masih dalam perawatan intensif diruang Neonatologi.
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetri & ginekologi FK.Unpad,1993. Obstetri Fisiologi.Eleman Bandung Carpenito,Lynda Juall, 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8.EGC. Jakarta ...2001. Diktat Kuliah Ilmu Keperawatan Maternitas TA: 2000/2001 PSIK.FK. Unair,Surabaya. Hanifa,W.et all. 1989. Ilmu Bedah Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka S.P. Jakarta 2000. Pedoman Diagnosa & Terapi, Lab. SMF Ilmu Kebidanan & Penyakit Kandungan RSUD Dr. Soetomo. Surabaya Saifudin,Abdul Bari dkk, 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo & JNKKR-POGI, Jakarta.