Gastroenterologi Anak
Gastroenterologi Anak
Gastroenterologi Anak
Dibahas dari segi gejala: Muntah, Konstipasi, Sakit Perut
11/18/2008
11/18/2008
11/18/2008
11/18/2008
11/18/2008
11/18/2008
11/18/2008
11/18/2008
Komplikasi GRD
Komplikasi biasa: Sesak nafas & batuk Pneumonia (aspirasi) Apnea: tahan nafas lama Nyeri pada esofagus (Sering menjerit / menangis) Konplikasi lebih berati: Hemetemesis, Aspirasi berat, Kegagalan bertumbuh (berat badan tidak naik sesuai grafiknya, failure to thrive)
11/18/2008
Refluks Gastro-esofageal:Natalaksana
Posisi: Siang & Malam anak harus ditegakkan & dirawat di kursi bayi Diet: bubur yang lebih padat Obat: Agen Prokinetik: Metoclopromide (Reglan) menguatkan tonus LES & pengosongan gaster (ke bawah) Ant-acid: Aluminum Hydroxide (Amphogel) menambah pH > 4 H-2 Receptors: Cemitidine (Tagamet) mengurangi sekresi asam di gaster Bedah bagi kasus berat melipat fundus gaster Situs GRD : http://www.emedicine.com/ped/topic1177.htm
10
11/18/2008
11
11/18/2008
12
11/18/2008
Kolesistis
Inflamasi empedu, jarang terjadi pada bayi dan anak. Biasanya berhubungan dengan kolelithiasis (batu empedu) pada remaja & dewasa Faktor Resiko: Anak: penyakit hemolisis (Thallesemia), bekas bedah abdomen, Remaja: penyakit hemolisis, hamil, obesitas, bekas bedah abdomen, puasa lama, dihidrasi.
Gejala Kolesistis
Kolik empedu: RUQ intermitan & bervariasi intensitas (bisa kronis) terkadang radiasi ke skapula kanan Anak: gejala kurang jelas, mungkin epigastrum, iritibel, jaundis, tinja acholic (warna krem) Remaja (sperti dewasa): kolik empedu & bertambah sesudah makan (postprandial) serta mual & muntah. Triad Charcot (tanda obstruksi duktus (common bile) & kolangitis akut) adalah indikasi operasi segera. 1. Nyeri RUQ (Tanda Murphy: tahan nafas & guarding kalau RUQ dipalpasi dalam) 2. Demam 3. Jaundis
13
11/18/2008
Gejala Konstipasi
Kebanyakan kasus konstipasi pada anak: fisiologis. Konstipasai filiologis mulai ketika anak merasa sakit bila BAB. Kemudian dia menahan agar tidak rasa sakit dan dororang membuang feses menghilang. Ketika tinja yang besar dan keras dibuang, memang sakit dan mengkomfirmasi ketakutan anak. (silklus setan) Diagnosa Banding konstipasi: Kelainan Hirschprung (Megakolon Aganglionik) Kelainan otot/syaraf Hipothroidisme* Stenosis anus Alergi susu sapi Secara praktis pada anak yang sehat, hanya kelainan Hirschprung perlu dipertimbangkan.
14
11/18/2008
15
11/18/2008
16
11/18/2008
Konstipasi: Evaluasi
KUB: penuh feses Enema Barium: single kontras (bukan kontras udara) & jangan buat manipulasi rektum selama 48 jam sebelumnya karena kaliber kolon & rektum akan dilitasi sementara. Biopsi rektum mencari bagian aganglionik adalah standar emas untuk menentukan Kelainan Hirschprung.
17
11/18/2008
a. Kalau rektum sudah kosong mulai laksitif & pelunak feses dgn tujuan 1 - 2 BAB/hari selama beberapa bulan b. Kalau ada luka, fisur mungkin perlu salep Xilokain atau supositori Hidorkortison
3. Biasakan BAB secara terjadwal & teratur. Sesudah makan
Tambah serat: sayuran & buahan (papaya baik sekali), gandum utuh (beras soklat/merah) 5. Ada yang mengusul eliminasi susu sapi diganti dengan susu kedelai selama beberapa bulan.
18
11/18/2008
19
11/18/2008
Apendisitis
Keradangan vermiform appendix, hampir selalu akut pada anak. Penyebab utama operasi abdomen mendadak pada anak. Terjadi pada semua umur, tetapi jarang pada anak < 2 tahun. Rata-rata insidens pada kaum anak: 6 10 tahun. Ratio: Laki-laki : Perumpuan 2 : 1
Apendisitis: Mekanisme
Impaksi fekolit atau hyperplasia folikel-folikel kelenjar limf submukosal. Ada tumbuhan bakteri yang menyebab tekanan intraluminal meningkat. Rasa nyeri pertama ini di periumbilikus Apendix membesar dan merangsang dinding peritoneum. Rasa nyeri geser ke quadran kanan bawah (RLQ). Kalau perforasi terjadi, gejala peritonitis umum mulai dengan rasa nyeri di seluruh abdomen.
20
11/18/2008
21
11/18/2008
22
11/18/2008
Apendisitis: Evaluasi
Laborat: LD: secara klasik SDP mengingkat dengan 15000 20000 PMN, (10% kasus apendisitis SDP normal!) Lebih tajam sensitiviti: adanya SDP band Urinalysis: SDP < 20/hpf & SDM <20/hpf Imaging: KUB: Jarang membantu diagnosa appendicitis, tetapi penyebab nyeri abdomen lain dapat dievaluasi Ultrasonografi: paling sering terpakai Computerized Tomografi (CT) lebih sensitif
23
11/18/2008
Lalu tenang/pulih kembali sampai tidur / main Lalu kambuh lagi mendadak
Jarang febris, KUB +
24
11/18/2008
Apendisitis: Natalaksana
Puasa & Hidrasi dengan Infus Kalau perforasi diduga, mulai antibiotika IV: Amp atau Amox plus Clavulate, Gentamycin dan ? Clindamycin Operasi segera untuk menghindari perforasi
Intususepsi
Segmen dari usus invaginasi masuk kedalam lumen (lubang) bagian usus yg bersambungan & menyebabkan obstruksi
25
11/18/2008
Intususepsi: Etiologi
Surgical Lead Points: Kelaianan yang menarik usus masuk invaginasi. Lebih sering pada anak > 3 tahun. Diverticulum Meckel Kelenjar limp besar (dari ISPA / infeksi virus lain) Tumor jinak atau ganas: limfoma, polip, harmatoma (Sindroma Peutz-Jeghers.) Kista mesenteri atau duplikasi Hematoma submukosa (purpura Henock-Schonlien atau kelainan koagulasi/pembekuan darah) Pankreas ektopik dan epithelium gaster ektopik Sisa operasi apendektomi
26
11/18/2008
27
11/18/2008
Intususepsi: Radiograf
28
11/18/2008
29
11/18/2008
Intususepsi: Imaging
30
11/18/2008
Volvulus
Keadaan dimana usus terputar sehingga menyebabkan obstruksi lumen. Kadang-kadang aliran darah juga tersumbat, sehingga terjadi infark. Sering kali berhudungan dengan malrotasi usus karena kelainan aturan usus pada kehidupan janin. Insidens: 75 90% pada bayi 1 tahun, dengan 50 64% pada bayi neonatus 1 bulan Gejala: tiada yang ciri khas: Muntah bil (kuning kehijauan) Nyeri abdomen yang kembung Berak darah Tanda Syok Situs Volvulus: http://www.emedicine.com/PED/topic2415.htm
31