Anda di halaman 1dari 49

BENTUK KONSTRUKSI

300 cm

450 cm

450 cm

450 cm

450 cm

450 cm

300 cm

400.0 cm

23.962

700 cm
984.8858

300 cm

900 cm

900 cm

300 cm

DATA :
>
>
>
>
>

Mutu Baja
Penutup Atap
Jarak Kuda Kuda (L2)
Berat Keran dengan Kapasitas
Beban Angin

Untuk Baja A 242 :


Fy
=
Fu
=
Tebal Plat dari Baja =
E
=

=
=
=
=
=

250 MPa
420 MPa
102 - 203 mm
2100000 Kg/cm2

=
=
=

Rencanakan :
> Balok, kolom, gording (termasuk sambungan)
> Balok Keran/ konsol
> Ikatan Angin
> Base Plate
> Pondasi
"PENYELESAIAN"..!!!
Langkah Perhitungan.
Data Penutup atap dan dinding dari baja (spandek)
> Berat
=
5 Kg/m2
Jarak Gording :
Untuk bentang tengah max :
Untuk bentang akhir max :
Penumpu dinding:
Untuk bentang tengah max :
Untuk bentang akhir max :
Menentukan Jarak Gording
Panjang Balok Gable
= 985 cm
Pasang Gording Berjarak
= 137 cm
Untuk Kantilever Jarak Gordingnya = 100 cm

7 x 137 cm
3 x 100 cm

1.7 m
1.3 m
2.1 m
2.4 m

A36
spandek
4.5 m
20 ton
55 Kg/m2

2500 Kg/cm2
4200 Kg/cm2

Merencanakan Gording
1. Beban Gording :
Dicoba Gording =

C 150 x 65 x 20 x 32
Data :

Beban Mati :
*) berat gording
*) berat penutup atap
*) berat air hujan
*) Total Beban Mati

=
=
=
=
=
==

Ix
=
Wx =
Iy
=
Wy =
g
=

7.51 Kg/m
5.00 m
6.85 Kg/m
0.00 Kg/m
0.00 Kg/m
14.36 Kg/m

Beban Hidup :
*) beban hidup ditengah gording sebesar =

332 cm4
44 cm3
53.8 cm4
12.20 cm3
7.51 Kg/m

1.37 m

1.37 m

105 Kg

Beban Angin :
0.02 - 0.4

-0.4

23.962

0.9

-0.4

*) besar tekanan angin adalah =


55 Kg/cm
koofisien angin :
*) angin kanan = 0.02 -0.4 =
*) angin kiri
= -0.4
=

0.07925 (hisap)
-0.4
(hisap)

q = Besar tekanan angin x koofisien angin x jarak antar gording


*) q angin kekanan =
*) q angin kekiri
=

5.971 Kg/m
-30.140 Kg/m

2. Momen pada Gording :


y

qy

Karena sb y adalah sb lemah maka kita pasang


"trek stang" untuk jarak
1.5 m
jadi bentang gording yang
4.5 m
terbagi menjadi
3

qx

Akibat Beban Mati :

Akibat Beban Hidup :

q =
qx =
qy =

14.36 Kg/m
q cos =
13.12 Kg/m
q sin =
5.83 Kg/m

Mx =
My =

(1/8) * qx * L =
(1/8) * qy * L =

P =
Px =
Py =

105 Kg
P cos =
P sin =

My =
Mx =

(1/4) * Px * L =
(1/4) * Py * L =

33.22 Kg m
1.640 Kg m

96.0 Kg
42.6 Kg
107.94 Kg m
15.99 Kg m

Akibat Beban Angin : Beban angin hanya bekerja tegak lurus sb x, jadi hanya ada Mx
Angin hisap kanan =
M = (1/8) * q angin kekanan * L
=
15.12 Kg m
Angin hisap kiri

M = (1/8) * q angin kekiri * L


=
-76.3 Kg m

Catatan : karena angin merupakan angin hisap semua, maka kalau dimasukan kedalam
perhitungan momen, akan megurangi harga momen, jadi tidak kita masukan.
Kombinasi Pembebanan :
BM

BH

A Kekanan

A Kekiri

Yg Menentukan

1+2

Mx

33.22 Kg m

107.94 Kg m

15.115 Kg m

-76 Kg m

141.160 Kg m

My

1.6 Kg m

15.99 Kg m

17.632 Kg m

Ket

3. Cek Tegangan :
=

Kontrol :

Mx + My
Wx
Wy

'

463 Kg/cm2

141.160 Kg m
+
17.632 Kg m
44 cm3
12.20 cm3
= 463.170 Kg/cm2
= 1666.667 Kg/cm2
<
'
<
1666.667 Kg/cm2 OK!!

4. Cek Lendutan :

y
x

Lendutan dalam arah sumbu y =


Lendutan dalam arah sumbu x =

y =
=

x =
=

5 (q cos ).L4 +
384
E Ix

150 cm
450 cm

1 (P cos ). L3
48
E Ix

0.0123 cm
5 (q sin ).L4 +
384
E Iy

1 (P sin ). L3
48
E Iy

0.9922 cm
(x2) + (y)2

' = L / 250
Kontrol :

L=
L=

0.9923 cm

1.800 cm

0.9923 cm

<
<

'
1.800 cm

OK!!

Jadi, untuk gording digunakan Profil :

C 150 x 65 x 20 x 32

Pembebanan Pada Portal Gable


> Berat Sendiri Atap
> Berat Sendiri Gording
ada
20
bentang
6
> Beban Air Hujan (anggap
> Berat Sendiri Balok (ditaksir)

=
=
buah
meter
=
20 Kg/m2) =
=
TOTAL

q=

213 Kg/m =
cos 24.0
q=

5 Kg/m2
20
50.1 Kg/m
20 Kg/m2
50 Kg/m

x5m
x6m
18 m

= 23 Kg/m
7.51

x5m

= 90 Kg/m

213 Kg/m
233 Kg/cm (dalam arah vertikal)

233 Kg/cm

4.0 m

7m

3m

18 m

3m

> Akibat Beban Angin

0.079

-0.400
C

0.9
A

Beban ANGIN
55 Kg/cm2

Jarak Antar Kuda-kuda


5m

-0.4

Koofisien Angin :
kiri
0.079
kanan
-0.400

A=
B=
C=
D=
D

Gaya-gaya Yg terjadi :
223 Kg/m
20 Kg/m
99 Kg/m
99 Kg/m

Merencanakan Balok Keran ("Cranegirder")


Data-data Keran :
Berdasarkan Teori untuk :

Bentang
Kapasitas Keran

=
=

18
20

meter
ton

> Berat Sendiri Keran


= 16.0 ton
> Berat Takel
= 5.0 ton
> Jarak Bersih dihitung dari sisi atas rel puncak kolom (atau sisi luar balok)
=
2300 mm
=
2.5
m
> Berat Sendiri Rel (ditaksir)
=
20
Kg/m
> Jarak Roda-roda Keran =
3800
mm
=
3.8
meter
> Jarak Bersih dari permukaan luar kolom ke rel
=
250
mm
=
0.25
m
> Jarak Minimum lokasi takel terhadap rel
=
970
mm
ambil
=
1
m

2.5 m
18.0 m - 0.5 m
= 17.5 m
0.25 m

1.0 m

( 20 + 5 )
= 25 ton
Berat total keran =

16 ton

RA

RB
17.5 m
RA =
=

RA = 31.57 ton

16 ton
+ 25 ton x
2
31.57 ton

16.5 m
17.5 m

dipikul 2 roda keran, masing-masing =

15.79 ton

sekarang tinjau balok keran bentang 6 meter


agar diperoleh momen maksimum, maka pertengahan antara resultante gaya
2 roda merupakan lokasi as balok tersebut (lihat gambar).
31.57 ton
15.79 ton

15.79 ton
a

b
6m

10.79 ton

20.78 ton
3.8 meter
41.5690476
0.95 meter

3.95 meter

momen maksimum yang terjadi di titik b


atau di titik a

=
10.79 ton
( 3.0 =
22.1 ton m
momen maksimum = 22.1 ton m
koofisien kejut =
1.15

=
=

20.78 ton ( 3.0 3.12 ton m


0.950 ) m

1.90 ) m

(menurut PBI 1983)

momen maksimum pada balok keran akibat beban hidup =


=
akibat beban mati :
(berat sendiri rel + berat sendiri balok keran)
taksir berat sendiri rel
=
30
berat sendiri keran =
150
Jadi, M =
(1/8) x
180 x
6
=
135
Kg/m =
0.135

0.950 -

Kg/m
Kg/m
tm

1.15 ( 22.1 )
25.43 tm

Jadi, momen total adalah :


=
25.43 + 0.135
= 25.57 ton m

Reaksi maksimum pada balok keran :


terjadi apabila salah satu roda keran tepat pada perletakan balok tersebut.

15.79 ton
A

15.79 ton
B
6 meter
3.8 meter

Berat sendiri rel + Berat sendiri balok keran =


Akibat Beban Hidup Keran :
RA = 15.79 ton +15.79 ton

6 -

180 Kg/m

3.8 )
6

21.5738 ton

Koofisien kejut =
1.15
Jadi, RA =
24.810

ton

Akibat Berat Sendiri Rel + Balok Keran :


Jadi, RA =
=

24.810
25.350

RA = (1/2) x ( 0.18 x
= 0.54 ton

6 )

+ 0.54
ton

Gaya Rem Memanjang :


Besarnya 1/7 reaksi maksimum yang terjadi pada masing-masing roda
=
1/7 x 15.79 ton
= 2.26 ton , gaya ini bekerja pada rel
Jika, tinggi rel dianggap
7.5 cm
maka momen memanjang yang bekerja =
2.255 ton
( 7.5 + y' )
dimana y' = jarak serat atas penampang ke garis beratnya.
Gaya Rem Melintang ("lateral force") :
Biasanya 1/15 (beban kapasitas keran + berat takel ) untuk 1 lintasan dimana ada 2 roda.
Beban lateral per roda = 1/2 x 1/15
( 20 +
5.0 )
=
0.83 ton
6
Kita sudah tahu bahwa akibat beban roda
15.79 ton
momen maksimum
yang bekerja pada balok keran
= 22.113 ton m
Jadi, akibat

0.83 ton , momen =


=

0.83 ton
x 22.1 ton m
15.79 ton
1.167 ton m

Menentukan Profil Balok Keran :


M maksimum yang dipikul balok keran =

25.57 ton m

Wx = M maks total x 105


ijin
Wx = 1534 cm3
Coba : WF 400 x 300 x 10 x 16
dikombinasikan dengan kanal

dimana Wx =
1980 cm3
C 32(Ukuran. 320 x 100 x 14 x 17,5)
C 32

WF 400 x 300 x 10 x 16
tingginya 390 mm

Profil : WF 400 x 300 x 10 x 16


Data profil :
W = 107 Kg/m'
t1 = 10 mm
t2 = 16 mm
r = 22 mm
A (luas pen) = 136.0 mm2
Ix = 38700 cm4
Iy = 7210 cm4
ix = 16.90 cm
iy = 7.28 cm
Wx = 1980 cm3
Wy = 481 cm3
A = 39 cm
B = 30 cm

Profil : C 32
Data profil :
W =
A (luas pen) =
Ix =
Iy =
ix =
iy =
Wx =
Wy =
s =
d =
t=r=
b =
h =

Menentukan garis berat penampang gabungan :


Berjarak dari serat atas :
= (A (Canal) x s) + (A (WF) x ( A +d))
A total
= 14.35 m
Ix = Ix

(WF)

+(A (WF) x ( A +d -)) + Iy (Canal) + (A (Canal) x (-s))

Ix = 55596.9 cm4

59.5 Kg/m'
75.8 cm2
10870 cm4
597 cm4
12.10 cm
2.81 cm
679 cm3
81 cm3
2.6 cm
1.4 cm
1.75 cm
10.0 cm
32.0 cm

Cek kembali terhadap momen maksimum :

atas

= 659.89 Kg/cm2

(tekan)

bawah = 1197.83 Kg/cm2

(tarik)

Pengecekan tegangan akibat beban lateral :


Iy = Ix kanal + Iy flens tertekan dari WF
dimana Iy flens tekan WF diambil 1/2 Iy dari WF =7210
1/2 xcm4
Iy =
10870 cm4
=
14475 cm4
M maksimum lateral =

tekan

= 3605.00 cm4

+ 3605 cm4
1.17 ton m

=129.03 Kg/cm2

Jadi, tegangan tekan total

=
=

129.0 Kg/cm2
788.9 Kg/cm2

659.89 Kg/cm2

Mencari tegangan tekan izin kip, dari balok keran


(karena akibat beban lateral tersebut, balok keran mengalami kip)
cr = 1,0363 x 107 x (Iy . h) ( (1+0,156 (J . L) ) +k2 x (1,0363 x 107 x Iy x h)
Wx . L
Iy . h
Wx . L
dimana :

Iy

= Inersia penampang total terhadap sumbu y


=
10870.0 cm4 +
7210 cm4
=
18080.00 cm4
h = jarak ttitik berat flens tekan (terdiri atas kanal + flens WF) terhadap
titik berat flens tarik

Kita tentukan dulu letak titik berat flens tekan :


' = (A (Canal) x s) + (B) x (t2) x (t2 + d)
A (CANAL) + (B x t2)
' = 2.44 cm
Jarak titik berat flens akibat tekan ke flens tarik adalah =
=
Menentukan konstanta torsi :
J = (1/3) b x t
dimana :

b
t

= ukuran terbesar dari penampang persegi


= ukuran terkecil dari penampang persegi

Untuk : Badan WF
Flens WF
Badan kanal
Flens kanal
Total

:
:
:
:

J
J
J
J

=
=
=
=

J =

11.933 cm4
81.92 cm4
26.07 cm4
35.73 cm4
155.651 cm4

(A) +(d - t2 - ')


37.16 cm

Menentukan harga k2 :
n = Iy flens tekan penampang gabungan
Iy total
n = 14475 cm4
18080.00 cm4
n = 0.8
Dari tabel k2 diperoleh
k2 = 0.6
Jadi :
cr =
8794.80 Kg/cm2
Mutu baja yang digunakan adalah :
A36
y = 2500 Kg/cm2
Karena cr > y maka kita pakai angka kekakuan ekivalen
KL = E
ie
cr
= 15.4524
cr = y (1- y x (KL))
4 E ie
= 2482.00 Kg/cm2
' kip = kip
1.67

= 1486.23 Kg/cm2

Sedangkan tegangan tekan yang bekerja adalah

789 Kg/cm2

< ' kip

Balok keran aman terhadap kip


Gaya rem memanjang :
Besarnya 1/7 reaksi maksimum yang terjadi pada masing-masing roda =

Gaya ini bekerja pada rel.


Jika tinggi rel adalah 7.50 cm
Maka momen memanjang ("longitudinal moment") =
Tegangan yang terjadi

gaya pada rel +


A total pen

2.26 ton

49.28 t cm
gaya pd momen memanjang
Ix /

= 23.37 Kg/cm2
Tegangan yang terjadi kecil sekali (Ok)!
Menentukan hubungan profil WF dan Kanal :
Gaya lintang maksimum yang bekerja =

t =
(t .b) =

DS
b.I
DS
Ix

Dimana :

S =
=
=

1.167 ton
statis momen bagian kanal terhadap sb x
A(C32) x ( - s)
890.70 cm3

Gaya geser horizontal yang bekerja pada bidang kontak flens WF dan kanal adalah :
= 18.70 Kg/cm
Untuk sepanjang L =600 cm
, gaya geser horizontal =
19 Kg/cm
x 600 cm
= 11221.2 Kg
Dipikul oleh baut (pakai baut hitam mutu
4.6) M16
tak diulir penuh
N geser 1 irisan = 1/4 x x (t2) x 0,6 x '
= 2010.62 Kg
N tumpuan
= 5950.00 Kg
Jumlah baut = 11221.2 Kg
2010.62 Kg
=
5.5809672 pakai 2 x

40

Cek jarak baut :


Jarak baut maksimum = 7d =
Jadi, jumlah baut 1 baris

11.20 cm

pakai

10 cm

600 cm = 60 buah
10 cm
Jadi, pakai 2 baris baut M16 jarak satu sama lain =

10 cm

10 cm

Merencanakan Konsol :
Reaksi balok keran pada lokasi konsol akan maksimum jika salah satu roda tepat
berada di perletakan tersebut :
3.8 m

15.79 ton

15.79 ton

6.0 m
RB =

15.79 ton

2.20 m ( 15.79 ton )


6.00 m

RB = 21.57 ton
Koofisien Kejut = 1.15
Ak. Beban Keran = 24.81 ton
Ak. Berat sendiri rel == 20 Kg/m'

(ditaksir) =
=

Berat Balok Keran = 999.00 Kg/m

Terdiri atas kanal C 32 Dan WF 400

Profil : WF 400 x 300 x 10 x 16


W = 107 Kg/m'
107 Kg/m'
Jadi, R Total = 25.93 ton

Data profil :

Data profil

20 Kg/m'
120 Kg/m'

25.93 ton
25.0 cm
20.0 cm
100

100

100

100
4
100

75

WF yang dipotong

Momen = 25.93 ton

( 0.25 m ) = 6.482 ton m

Pada lokasi gaya, bekerja tegangan geser :


A badan =

25928.88095
0.58 ( 1666.67 )
26.823 cm

x 6m

Profil : C 32
W = 59.5 Kg/m'

Kita coba : WF 350 x 175 x 7 x 11


A = 350.00 cm
W = 49.6 Kg/m'
B = 175.00 cm
A = 63.10 cm2
t1 = 7.00 cm
ambil a = 10.00 cm
t2 = 11.00 cm
a adalah jarak baut
r = 14.00 cm
A badan =

31.500 cm2

>

25.00 cm

26.82 cm2

OK!!

maka tinggi WF pada potongan yang melalui tepi kolom.


45/20 x (10) =
22.5 cm
sekarang cek potongan sedikit sebelah kanan tepi kolom.
M = 648.22 ton cm
D = 25.93 ton
Cek Kekuatan Baut :
Pakai baut hitam Mutu 4.6
sebagai titik putar adalah baut paling bawah.
gaya baut paling atas akibat momen : berupa tarik
N = 8642.960 Kg
dipikul oleh 2 baut
Akibat gaya
25.93 ton
= 2160.740 Kg
Akibat Normal tarik :
tr =
(N/2)
(1/4)x ()x (d)
= 2149.33 Kg/cm2
=
2149.33 Kg/cm2
Akibat gaya =

t =

>
>

0.7 x ijin
1166.67 Kg/cm2

OK!!

<
<

0.6 x ijin
1000.00 Kg/cm2

OK!!

<
<

1.5 x ijin
2500.00 Kg/cm2

OK!!

1666.667 Kg/cm2

OK!!

2160.740 Kg

(1/12) N
(1/4)x ()x (d)

t =

568.42 Kg/Cm2
= 568.42 Kg/Cm2

tp =
tp =

masing-masing baut memikul (1/12) x Rtotal


berupa geser

939 Kg/cm2
939 Kg/cm2

Catatan : anggap tebal pelat terkecil = 10 mm


tr =

(N/2)
(1/4)x ()x (d)
= 1136.83 Kg/cm2
=
1136.83 Kg/cm2

1 = ( + 3t)
= 1271.02 Kg/cm2

Pembebanan Akibat Keran

400.0 cm
P
1.80 ton

P
23.962

350 cm

1.80 ton

350 cm

P=

25.929

ton

1800 cm
Disamping itu ada gaya rem melintang sebesar :

1.80 ton

275 cm

7.5 cm
350 cm
39.0 cm
35.0 cm
22.5 cm

Perhitungan Momen-momen :
Data-data yang diperlukan untuk menghitung momen adalah :
Inersia Balok dan Inersia Kolom
Untuk balok dapat diperkirakan Tinggi Profil WF =

1800
100
=

28 cm

+ 10 cm

Pakai WF 300 x 200 x 8 x 12 untuk balok dengan data-data :


11300 cm4

Ix =

Pakai WF 300 x 300 x 9 x 14 untu kolom dengan data-data :


18800 cm4

Ix =

1. Akibat Beban Vertikal :


q = 232.6154 Kg/m

400.0 cm

350 cm

350 cm

1800 cm

2. Akibat Beban Angin :

19.61 Kg/m

99 Kg/m
C

400.0 cm

222.75

350 cm

Kg/m

99 Kg/m
350 cm

1800 cm

3. Akibat Beban Keran :


C

Beban Vertikal :
B

400.0 cm

P1

P2

350 cm

c=

0.25 cm

0.25 cm
350 cm

1800 cm

Ditinjau 2 keadaan yaitu jika gaya konol kiri maksimum & untuk keadaan
gaya konsol kanan maksimum.
P1 max =
25.929 ton
P2 = 12.6163 ton
Akibat Gaya Rem (Beban Horizontal) :
C
B

1.14 ton

400.0 cm
350 cm

1.14 ton

350 cm

1800 cm

Menentukan P untuk beban roda =


15.7857 ton
akan menghasilkan reaksi maksimum pada konsol =
Jadi, untuk gaya rem melintang
=
0.83333 ton
akan menghasilkan reaksi horizontal pada konsol sebesar =

21.57381 ton
1.138889 ton

Perhitungan Momen-momen :
Akibat Beban Vertikal :
232.615 Kg/m
>. Pembebanan a :

4.000 m
D

7.000 m

18.00 m

>. Pembebanan b :
M=

1046.8 Kg m

M=

1046.8 Kg m

C
D

Karena adanya kantilever, sehingga untuk menentukan momen menjadi 2 tipe portal
yaitu tipe a dan b (gambar diatas)
s
f
I2
h
I1
L

I1 = Ix kolom =
I2 = Ix balok =
f=
s=
h=
L=

18800
11300
4
9.849
7
18.00

cm4
cm4
m
m
m
m

k=
=
m=
B=
C=
N=

I2 . H
I1 . S
f
h
1+
2 (k + 1) + m
1+2m
B+mC

=
=
=
=
=
=

11300
18800
4
7
1.571
4.426
4.143
10.936

x 7
x 9.8

0.4272

0.5714

Akibat beban vertikal q = 232.615 Kg/m


...(portal dengan pembebanan tipe a)

C
D

MB = MD = - q.L (3+5m)/16 N

-259.805 Kg m

MC = (1/8) q L + m MB
2
MLAP BC = (5/32) a L (tengah BC)

9012.66 Kg m

11776.2 Kg m

HA = HE = -(MB/h)

37.11 Kg

VA = VE = (1/2) q L

2093.54 Kg

Akibat Momen kantilever


...(anggap tidak ada goyangan)
Selesaikan cara cross :
1046.8 Kg m
1046.8 Kg m

C
B

K BC = Ix(balok) / s

11.4734

K BA = 3/4 * (Ix(kolom)/h)

20.1429

BC = K BC/(KBC + K BA)

0.3629

BA = K BA/(KBC + K BA)

0.6371

Cross :
C
B

0.6371042 0.3628958

-1046.8

666.90119 379.86825

-1046.8

0.5

0.5

1046.8

-379.8682

-666.9012

-379.8682

-666.9012

1046.8

189.93412 -189.9341
0

666.90119 379.86825 189.93412 -189.9341

0.3628958 0.6371042

Jadi akibat beban vertikal :


MBA = MDE = -259.805

666.901

407.097 Kg m

MBC = MDC = -259.805

-379.868

-639.673 Kg m

MC = 9012.66

189.934

9202.59 Kg m

Mtengah BC = 11776.2 + (1/2)

( 379.9 - 189.9 )

11681.2 Kg m
232.615 Kg/m

9202.59
1046.8

1046.8
639.673
407.097

639.673
407.097

58.1567

58.1567

2791.39

2791.39

Momen Akibat Beban Angin :


x = 3.283
19.61 Kg/m

99 Kg/m
C
D

23.96
222.75 Kg/m

99 Kg/m

Pemnebanan Akibat Beban Angin dibagi, menjadi :


Pembebanan Tipe 1
17.9238 Kg/m
C
D

Pembebanan Tipe 2
7.96613 Kg/m
C
B

90.4673 Kg/m
Pembebanan Tipe 3
C
D

Pembebanan Tipe 4

40.2077 Kg/m
C
D

Pembebanan Tipe 5
222.75 Kg/m
B

C
D

Pembebanan Tipe 6
99 Kg/m

Pembebanan Tipe 7
105.7 Kg m
B

533.5 Kg m

C
D

Harga - harga Momen ditabelkan sebagai berikut :


k=
=
m=
B=
C=
N=
f=
h=
s=
L=
Keterangan

0.4272
0.5714
1.5714
4.4258
4.1429
10.9360
4.0000
7.0000
9.8489
18.0000

q (Kg/m)

17.92379252

7.96613001

90.46734331

harga X

MB (Kg m)

qL( 3+5m)/32N
180.16921

MD (Kg m)

180.16921

MC (Kg m)
VA (Kg)
VE (Kg)
HA (Kg)
HE(Kg)

-(1/16)ql+m.MB
-79.83375385
-(3/8)qL
-120.9855995
-(1/8)qL
-40.32853317
MB/h
25.73845861
-HA
-25.73845861

(1/8) qf(C+m)/N
= 8.32491
- X - (1/2) q f h
-119.8507277
- X + (1/2) q f h
103.2009126
(1/4)qf - m.X
18.78252245
qfh(1+m)/(2L)
15.93226002
- VA
-15.93226002
-((X/h)+(1/2)qf)
-17.12153253
-((X/h)-(1/2)qf)
14.74298751

909.37394
909.37394
- (1/16)qL + m.MB
-402.9475128
-(1/8)qL
-203.5515225
-(3/8)qL
-610.6545674
MB/h
129.9105627
-HA
-129.9105627

Tipe Pembebanan
4
40.20770814
(1/8) qf(C+m)/N
= 42.01858
- X + (1/2) q f h
520.8893362
- X - (1/2) q f h
-604.9264917
(3/4)qf - m.X
94.80163892
-qfh(1+m)/(2L)
-80.41541628
- VA
80.41541628
-((X/h)-(1/2)qf)
74.41276231
-((X/h)+(1/2)qf)
-86.41807025

TOTAL

222.75

99

(1/2) qh +MD
3266.076047
-(1/8)qh (2(B+C)+k)/N

-(1/8)qh (2(B+C)+k)/N

-2191.298953
(1/4)qh+m.MD
-714.7822835
-qh/(2L)
-303.1875
- VA
303.1875
-(qh-HE)
-1246.207292
-MD/h
313.0427076

-973.9106458
(1/2) qh +MB
1451.589354
(1/4)qh-m.MB
-2743.181015
qh/(2L)
-134.75
- VA
134.75
MB/h
-139.1300923
(qh-HA)
832.1300923

3782.74716
-151.89203
-3827.16040
-826.95778
-148.56244
-1172.39713
917.84870

>. Pembebanan a :
3827.16
C

3782.747

151.892

1172.4

917.8487
A

826.9578

148.562

+
>. Pembebanan b :
M=

105.7 Kg m

M=

533.5

C
D

Untuk Pembebanan Tipe b diselesaikan dengan cara Cross :


K BC = Ix(balok) / s

11.4734

K BA = 3/4 * (Ix(kolom)/h)

20.1429

BC = K BC/(KBC + K BA)

0.3629

BA = K BA/(KBC + K BA)

0.6371

Cross :
C

0
105.7
0

0.6371042 0.36289582
0

0.5

0.36289582 0.6371042
0

-19.178934

96.802459

-38.811763 -38.811763

105.7

-67.341526 -38.357868

0.5

-67.341526 -38.357868

-57.990696

0
-533.5

193.604918 339.89508

0
0
0

57.990696 193.604918 339.89508

-533.5

Kg m

7.96613

17.923793

90.46734

57.990696
38.3578676

193.604918

67.3415258

339.89508

40.2077

9.620218

48.55644031

100.118646

225.05476

Momen Akibat Gaya Angin Ke Kanan

3821.10503
3885.1511

105.7

533.5
3885.1511

-41.712889

3715.40563

491.78711

1162.77692

966.4051362

726.839132

373.61721

Momen Akibat Gaya Angin Ke Kiri


3885.1511
-41.712889
533.5

105.7
3821.10503
491.787111

3715.4056

966.40514
1162.77692

373.617206

726.83913

Akibat Beban Keran :


3. Akibat Beban Keran :
C

Beban Vertikal :
B

400.0 cm

P1

P2

350 cm

c=

0.25 cm

0.25 cm
350 cm

1800 cm

Ditinjau 2 keadaan yaitu jika gaya konol kiri maksimum & untuk keadaan
gaya konsol kanan maksimum.
P1 max =
25.929 ton
P2 = 12.61626 ton
a1 =
350 cm
=
0.4996
700 cm
akibat P1 saja (anggap P2 tak ada).
x=

P.c
2
MB = P.c-x

B + C - k (3 a1 - 1)
N

2.57129

3.91093

MD = -X

-2.57129

MC = (1/2) P.c - m x
M1 = -a1 x
M2 = P c - a1.x
VE = P.c/L

=
=
=
=

-0.79949
-1.28473
5.19749
0.36012

V A = P - VE

25.569

0.36733

HA =

HE =

x/h
C

0.79949
F

M1

M2

25.569

0.36012

akibat P2 saja (anggap P1 tak ada).


harga momen diperoleh sama caranya dengan untuk P1, jadi semua harga
momen-momen untuk keadaan P1 kita kalikan P2/P1.
x=

P.c
2
MD = P.c-x

B+C -k (3 a1 - 1)P2
N
P1

1.25112

1.90295

MB = -X

-1.25112

MC = (1/2) P.c - m x
M1 = -a1 x
M2 = P c - a1.x
VA = P.c/L

=
=
=
=

-0.38901
-0.62511
2.52895
0.17523

V E = P - VE

12.441

0.17873

HA =

HE =

x/h

Sekarang kita superposisikan :


C

akibat P1 :
3.91093
B

0.79949
2.57129

5.19749

1.28473
1.28473

0.36733

0.36733
A

+
25.56876

0.36012

akibat P2 :
1.25112
B

0.38901
1.90295

0.62511

2.52895
0.625111

0.17873

0.17873
A

0.17523

12.44104

TOTAL : P1+P2
2.65982
B

1.18849
0.66834

5.82261

1.24423
1.90984

1.90984

0.54606

0.54606
A

25.74398

12.80116

Sekarang jika gaya konsol yang maksimum, maka momen-momen adalah sebagai berikut:
0.66834
B

1.18849
2.65982

1.24423

5.82261
1.90984

1.90984

0.54606

0.54606
A

12.80116

25.74398

Akibat Gaya Rem (Beban Horizontal).


C

400.0 cm
350 cm

1.14 ton

1.14 ton

350 cm

1800 cm

Menentukan P untuk beban roda =


15.7857 ton
akan menghasilkan reaksi maksimum pada konsol =
Jadi, untuk gaya rem melintang
=
0.83333 ton
akan menghasilkan reaksi horizontal pada konsol sebesar =
MB =

-MD =

MC =

HA =
VA =
MF =

P.a

-HE =

-P

-1.13889 ton

-VE =

-2Pa/L

-0.44258 ton

P.a =

3.983

21.5738 ton
1.13889 ton

3.98326 ton m

ton m

3.983264
3.98326
B

3.983264

3.98326

1.138889

1.138889

0.442585

0.44258

Kombinasi Momen-Momen :

KETERANGAN
M FA
M FB
M BF
M KANT B
M BC
MC
M TENGAH BC
M DC
M KANT D
M DG
M GD
M GE

Akibat Beban Mati + Hidup


(Akibat Atap)
-203.4029 Kg m
-203.4029 Kg m
-407.0967 Kg m
-1046.7694 Kg m
-639.6728 Kg m
9202.5948 Kg m
11681.1891 Kg m
-639.6728 Kg m
-1046.7694 Kg m
-407.0967 Kg m
-203.4029 Kg m
-203.4029 Kg m

Akibat Beban Mati + Hidup yang berasal


dari keran
Posisi Takel Angkat,
Posisi Takel Angkat,
dekat kolom kiri
dekat kolom kanan
-1909.8370 Kg m
-1909.8370 Kg m
5822.6058 Kg m
1244.2284 Kg m
2659.8159 Kg m
-668.3389 Kg m
0
0
2659.8159 Kg m
-668.3389 Kg m
-1188.4926 Kg m
-1188.4926 Kg m
735.6617 Kg m
-928.4157 Kg m
-668.3389 Kg m
2659.8159 Kg m
0
0
-668.3389 Kg m
2659.8159 Kg m
1244.2284 Kg m
5822.6058 Kg m
-1909.8370 Kg m
-1909.8370 Kg m

Akibat Angin
Kekanan

kekiri

1856.3759
1856.3759
3715.4056
105.6994
3821.1050
-3885.1511
-1257.8980
41.7129
-533.5000
-491.7871
-245.7179
-245.7179

245.7179
245.7179
491.7871
533.5000
41.7129
-3885.1511
1696.3538
3821.1050
105.6994
3715.4056
1856.3759
1856.3759

KETERANGAN
M FA
M FB
M BF
M KANT B
M BC
MC
M TENGAH BC
M DC
M KANT D
M DG
M GD
M GE
Catatan :

Akibat Beban Keran


(gaya rem melintang)
+ 3.9833 ton m
3983.2639 Kg m

Pembebanan Tetap
(Kg m)
-6096.5039 Kg m

+ 3.9833 ton m
+ 3.9833 ton m
0
+ 3.9833 ton m
0
+ 1.9916 ton m

3983.2639 Kg m
3983.2639 Kg m
0
3983.2639 Kg m
0
1991.6319 Kg m

9602.4667 Kg m
6235.9831 Kg m
-1046.7694 Kg m
6003.4070 Kg m
8014.1023 Kg m
14408.4827 Kg m

+ 3.9833 ton m

3983.2639 Kg m

-5291.2755 Kg m

0.0000 Kg m

-1046.7694 Kg m

+ 3.9833 ton m

3983.2639 Kg m

-5058.6995 Kg m

+ 3.9833 ton m

3983.2639 Kg m

5024.0894 Kg m

+ 3.9833 ton m

3983.2639 Kg m

-6096.5039 Kg m

Kita ambil posisi takel yang memikul beban maksimum, berada di konsol titik F

* Pembebanan Tetap
= Beban Mati + Hidup + beban keran (termasuk gaya rem melintang)
* Pembebanan Sementara = Beban Mati + Hidup + beban keran +beban angin

Pembebanan
Sementara (Kg m)
-4240.1280 Kg m
-5850.7860 Kg m
11458.8426 Kg m
9951.3887 Kg m
-941.0700 Kg m
9824.5120 Kg m
4128.9512 Kg m
13150.5847 Kg m

angin kekanan
angin kekiri
angin kekanan
angin kekanan
angin kekanan
angin kekanan
angin kekanan
angin kekanan

-5249.563 Kg m
-1470.1705 Kg m
-1580.2694 Kg m
-941.0700 Kg m
-5550.487 Kg m
-1343.2938 Kg m
4778.3715 Kg m
6880.4653 Kg m
-6342.222 Kg m
-4240.1280 Kg m

angin kekanan
angin kekiri
angin kekanan
angin kekiri
angin kekanan
angin kekiri
angin kekanan
angin kekiri
angin kekanan
angin kekiri

Catatan :

Kombinasi Reaksi Vertikal dan Horizontal di A dan E :

KETERANGAN

2791.38516

12801.15939

58.15667

546.05777

-58.15667

-546.05777

Akibat Beban Mati + Hidup


(Akibat Atap)

VA
VE
HA
HE
Keterangan :

2791.38516

Akibat Beban Mati + Hidup


berasal dari keran untuk
kondisi gaya maks takel
pada konsol dititik F
25743.98347

Beban Angin
Kekanan dan
Akibat Gaya Rem
-726.83913
-442.58488
-373.61721
442.58488
-1162.77692
-1138.88889
-917.84870
-1138.88889

Beban Tetap
Kg

Beban Sementara
Kg

28092.78375

27808.52950

16035.12943

15218.92735

-534.67445

-1697.45137

-1743.10332

-2660.95202

Tanda + untuk reaksi vertikal berarti keatas

Jadi, untuk balok BC:

Menghitung V BA , V BC DAN Gaya Normal pada Balok BC (N BC) :

M BC MAX =
M LAP BC =

9824.5120 Kg m

H A = 1697.4514 Kg

13150.5847 Kg m

H BA = 1000.6875 Kg

M CB MAX =

4128.9512 Kg m

V BC = 2576.5358 Kg
N BC = 1960.8701 Kg

Untuk Kolom :
Normal =
4.000
3.5
3.5

27808.5295 Kg
-1138.88889
222.75
23.96248897

914.4398112
1046.430286
19.61

12.000
13.1318104
233

4128.9512 Kg m
9

Cek Profil :
Akan dicek apakah ukuran profil balok (yang dimisalkan mula-mula) yaitu :
WF 300 x 200 x 8 x 12 dapat dipakai :
M tengah balok =
Wx =

13150.5847 Kg m

13150.58469 x 100
1666.666667
3
789.0350816 cm

Sedangkan untuk

WF 300 x 200 x 8 x 12 harga Wx =


771 cm
Kontrol :
771 cm3
>
789 cm3
Tidak OK!!

Jika diubah menjadi

WF 294 x 302 x 12 x 12 harga Wx =


1150 cm
Kontrol :
1150 cm3
>
789 cm3
OK!!

Perbandingan inersia balok & kolom adalah


sehingga diperlukan kolom dengan Wx =
Coba dipakai
Jadi,

WF 390 x300 x 10x 16

Untuk Balok
Untuk Kolom

pakai
pakai

0.601
1150
=
0.601
harga Wx =

1913 cm3
1980 cm

WF 294 x 302 x 12 x 12
WF 390 x300 x 10x 16

Pengecekan Profil Balok Tehadap Kip :


Profil Balok :
WF 294 x 302 x 12 x 12

b=
h=
ts=
tb=
Iy=
Ix=

30.2 cm
29.4 cm
1.2 cm
1.2 cm
5520 cm4
16900 cm4

Cek dulu apakah penampang berubah bentuk atau tidak :


1).

2).

L
h
137 cm
29.4 cm

1.25 x

1.25 x

4.66

31.458

h
tb
29.4 cm
1.2 cm
24.5

75

75

75

Jadi, penampang termasuk berubah bentuk

b
dimana L = 137 cm
ts
L adalah jarak gording
30.2 cm
1.2 cm

Kurang lebih
sama

Menentukan ' Kip

1.2 cm
4.5 cm

27.0 cm
1.2 cm

30.2 cm

30.2 cm
x 1.2 cm
2
41.64
cm

A arsir =

=
iy =

0.5*Iy
A arsir

137

y =

137 cm
8.14 cm

' Kip =

x 1.2 m

66.28 cm2

8.14 cm

Lky =

' Kip =

+ 4.5 cm

'
y
1666.666667
1

ambil =1

cm
y = 1

= 16.83

= 1666.67 Kg/cm2

Jika menggunakan rumus PPBBI, hasilnya 1, tapi harus diambil 1


menurut PPBBI

Cek Tegangan :
Sesuai Syarat PPBBI!!!
Data Profil :
WF 294 x 302 x 12 x 12

dari buku Teknik Sipil

Ix
Iy
ix
iy
Wx
Wy
A

=
=
=
=
=
=
=

16900.0 cm4
5520.0 cm4
12.50 cm
7.16 cm
1150.00 cm3
365.00 cm3
107.70 cm2

Pakai Syarat PPBBI : Pasal 4.8.2


1) .x ( N / A ) + 0,85 (nx/nx-1)(Mx/Wx) ijin
2). (N / A) + (Mx / Wx) ijin
L =
Lk x = 2L =
=

x = Lk x
ix
= 1969.8 cm
12.50 cm
x = 157.582

dimana

y = Lk y
iy
= 137.00 cm
7.16 cm
y =
19.134

984.9 cm
1969.8 cm
19.70 m

x = 4.518

dari buku Teknik Sipil

y = 1

dari buku Teknik Sipil

KONTROL :
x

>

maka, menekuk terhadap sb x


maka, sb tekuk = sb lentur

Diperlukan faktor amplikasi :


N =
nx =
=
=

1960.9 Kg
EX . A
Dimana
N
605.80
x 107.7
1,5 X 1961
22.18

x =

EX = 605.8 Kg/cm2

157.582

Pakai Syarat PPBBI : Pasal 4.8.2


1) .x ( N / A ) + 0,85 (nx/nx-1)(Mx/Wx) ijin
2). (N / A) + (Mx / Wx) ijin
ijin = 1666.67 Kg/cm2
1).
2).

1100.15 Kg/cm2
1161.74 Kg/cm2

= 2167 Kg/cm2
<
<

(dikali 1,3)

2166.67 Kg/cm2
2166.67 Kg/cm2

Catatan :
Karena Harga Momen adalah akibat sementara, maka dikali 1,3
Jadi, BALOK WF 294 x 302 x 12 x 12 dapat dipakai.

OK!!
OK!!

Cek Kolom :
Normal Kolom =

28093 Kg (Beban Tetap)


27809 Kg (Beban Sementara)

Momen Kolom
B
350 cm
F
350 cm

A
:

MB =

6235.98309 Kg.m

Beban Sementara :

MB =

9951.38872 Kg.m

MFB =

9602.46674 Kg.m

Beban Sementara :

MFB =

11458.8426 Kg.m

Beban tetap

MFA =

-6096.5039 Kg.m

Beban Sementara :

MFA =

-4240.128 Kg.m

di titik B : Beban tetap

di titik F : Beban tetap

Biasanya pada lokai konsol, antara kolom ke kolom diberi sokongan lateral
(lihat gambar) :

Tampak Atas

Tampak Samping

Jadi, untuk kolom tersebut kita bagi atas 2 bagian untuk menentukan Lky.
Menentukan panjang tekuk kolom Lkx :
9951.388719

350 cm
11458.84262
4240.127987

350 cm

Akibat Beban Sementara


(Angin Kekanan)

Profil Kolom :
WF 390 x300 x 10x 16

b=
30.0 cm
h=
39.0 cm
ts=
1.6 cm
tb=
1.0 cm
Iy= 7210 cm4
Ix= 38700 cm4

ix = 16.9
iy = 7.28
A = 136 cm2
Wx = 1980.0 cm3
Wy = 481.0 cm3

Cek dulu apakah penampang berubah bentuk atau tidak :


1).

2).

L
h
700 cm
39.0 cm
17.95

1.25 x

1.25 x

23.438

h
tb
39.0 cm
1.0 cm
39

75

75

75

b
ts
30.0 cm
1.6 cm

dimana L = 700

cm

L adalah jarak gording

Jadi, penampang termasuk berubah bentuk


Kurang lebih

Menentukan ' Kip

Kurang lebih

1.6 cm
6.0 cm

35.8 cm
1.0 cm

30.0 cm

30.0 cm
x 1.6 cm
53.96666667 cm2

A arsir =

=
iy =

+ 6.0 cm

0.5*Iy
A arsir

x 1.0 m

66.80 cm2

8.17 cm

Lky =

350

y =

350 cm
8.17 cm

' Kip =

'
y
1666.666667
1.844

' Kip =

ambil =1

cm
= 42.79

y = 1.844

dari buku Teknik Sipil

= 903.83 Kg/cm2

Jika menggunakan rumus PPBBI, hasilnya 1, tapi harus diambil 1


menurut PPBBI

Menentukan Panjang Tekuk arah x :


Lkx =

K.L

dimana

L = 700 cm

K ditentukan sebagai berikut :


A : F =
10
(sendi)
jumlah kekakuan kolom di titik B
B : F =
jumlah kekakuan balok dititik B
= Ix kolom / L kolom
Ix balok / L balok
=
55.286
17.159
=
3.222

Ix kolom =
Ix balok =
L kolom =
L balok =

38700 cm4
16900 cm4
700 cm
985 cm

Berdasarkan Portal yang bergoyang (lihat nomogram PPBBI pasal 4.1 atau
K.Baja I/2 Halaman 226, diperoleh K = 2.1
Jadi, Lkx =
2.1 x
700 cm
=
1470 cm
L =
Lk x = 2L =
=

x = Lk x
ix
= 1470.0 cm
16.90 cm
x =
86.982
y = Lk y
iy
=
350 cm
7.28 cm
y =
48.043

984.9 cm
1969.8 cm
19.70 m

x = 3.622

dari buku Teknik Sipil

y = 2.118

dari buku Teknik Sipil

KONTROL :
x

>

maka, menekuk terhadap sb x


maka, sb tekuk = sb lentur

Diperlukan faktor amplikasi :


N =
nx =
=
=

27808.5 Kg
EX . A
Dimana
N
1032.67
x 136.0
1,5 X 27809
3.37

x =

EX = 1032.7 Kg/cm2

86.982

Karena yang menentukan adalah akibat beban sementara, maka tegangan dasar
dikalikan 1,3
Pakai Syarat PPBBI : Pasal 4.8.2
1) .x ( N / A ) + 0,85 (nx/nx-1)(Mx/Wx) ijin
2). (N / A) + (Mx / Wx) ijin
ijin = 1666.67 Kg/cm2
1). 1440.36 Kg/cm2
2).
783.20 Kg/cm2

= 2167 Kg/cm2
<
<

2166.67 Kg/cm2
2166.67 Kg/cm2

(dikali 1,3)
OK!!
OK!!

Catatan :
Karena Harga Momen adalah akibat sementara, maka dikali 1,3
Jadi, BALOK WF 390 x300 x 10x 16

dapat dipakai.

Profil Balok Kantilever :


M Kantilever =
Wx =
=
=
Pakai

1046.77

Mx
'
1047 x 100
1666.666667
62.8 cm3
WF 150 x 75 x 5 x 7
dimana Wx = 88.8 cm3

Kg.m

(beban tetap)

Pertemuan Balok Dengan Kolom :

Pertemuan Balok dan Kolom


> Bekerja Momen = 9824.51 Kg.m
= 5249.56 Kg.m

(+, untuk beban sementara tipe 1)


( -, untuk beban sementara tipe 2)

> Akibat Beban Tetap :


Momen = 6003.41 Kg.m
= 5291.28 Kg.m

(positif)
(negatif)

Kita pakai baut (mutu tinggi) = 16 mm


Jarak baut dalm 1 baris ambil = 5d = 8.0 cm

(antara 2,5 d s/d 7d)

110

1
80
80

2
3

71
50

80

80

50

ambil =

50 cm

Coba pakai 2 x 6 baut HTB


tipe
A 325 - N

16 mm

> Akibat Beban Tetap :


Momen yang bekerja adalah momen searah jarum jam
(momen titik) =
6003.41 Kg.m
dan Momen yang berlawanan arah jarum jam
5249.56 Kg.m
> Akibat Beban Sementara :
Bekerja Momen =
dan Momen
=

9824.51 Kg.m
5249.56 Kg.m

Akan ditinjau akibat momen

9824.51 Kg.m

(searah jarum jam)

Berarti baut No.6 tertarik dan sebagai titik putar ambil baut No.1
9824.51
x 100
( 8 +
8 +
5 +
7 +
Kt =
44.1 ^2+ 36.1 ^2+ 28.1 ^2 + 16.0 ^2 + 8.0 ^2

8 )

Kt = 9942.58 Kg
dipikul 2 baut masing-masing = 4971.29 Kg
tr =

4971.29 Kg
(1/4) ( 1.6 )^2

Jarak baut tetap


tr =

2472.5 Kg/cm2

<

4200 Kg/cm2
(Fu)
OK!!

Kita pakai baut HTB = 19 mm


8.0 cm

4971.29 Kg
(1/4) ( 1.9 )^2

1753.4 Kg/cm2

<

4200 Kg/cm2
(Fu)
OK!!

Gaya geser yang bekerja =


2576.54 Kg
Karena geser bekerja bersamaan dengan tarik maka tegangan geser izin
F'v = Fv (1 - (1 / T) (ft. A baut))
dimana:
T=
Gaya pra tarik awal =
125
k.N
Untuk baut = A 325
=
19 mm
T=
125000
9.8
T=
12755.1 Kg

(tabel Konstruksi Baja)

ft. A baut = 9942.58 Kg


2
= 4971 Kg
dan Fv untuk A 325

=
=

15 Ksi
1050 Kg/cm2

F'v = Fv (1 - (1 / T) (ft. A baut))


F'v =

1050 Kg/cm2

F'v =

640.8 Kg/cm2

yang bekerja =

(1 -

4971 Kg

12755.1 Kg

2576.54 Kg
= 75.7 Kg/cm2
12*(1/4) ( 1.9 )^2

Akan ditinjau akibat momen

5249.56 Kg.m

<

640.76 Kg/cm2
(Fu)
OK!!
+

(berlawanan arah jarum jam)

Berarti baut No.1 tertarik dan sebagai titik putar ambil baut No.6
5249.56
x 100
( 8 +
8 +
5 +
7 +
Kt =
44.1 ^2+ 36.1 ^2+ 28.1 ^2 + 16.0 ^2 + 8.0 ^2

8 )

Kt = 5312.65 Kg
dipikul 2 baut masing-masing = 2656.33 Kg
tr =

2656.33 Kg
(1/4) ( 1.6 )^2

1321.1 Kg/cm2

<

4200 Kg/cm2
(Fu)
OK!!

Gaya geser yang bekerja =


2576.54 Kg
Karena geser bekerja bersamaan dengan tarik maka tegangan geser izin
F'v = Fv (1 - (1 / T) (ft. A baut))
dimana:
T=
Gaya pra tarik awal =
125
k.N
Untuk baut = A 325
=
16 mm
T=
125000
9.8
T=
12755.1 Kg

(tabel Konstruksi Baja)

ft. A baut = 5312.65 Kg


2
= 2656 Kg
dan Fv untuk A 325

=
=

15 Ksi
1050 Kg/cm2

F'v = Fv (1 - (1 / T) (ft. A baut))


F'v =

1050 Kg/cm2

F'v =

831.3 Kg/cm2

yang bekerja =

(1 -

2656 Kg

12755.1 Kg

2576.54 Kg
= 106.8 Kg/cm2
12*(1/4) ( 1.6 )^2

<

831.33 Kg/cm2
(Fu)
OK!!
+

Pertemuan Balok Dengan Balok

90
1

80

2
3

80
90

30
50

30

8014.10 Kg.m

Karena Momen di C saling berlawanan arah untuk bagian CB dan bagian CD,
maka baut no.5 memikul tarik akibat momen tersebut, dan sebagai titik putar
ambil baut No.1.
Coba pakai HTB =

Kt =

19 mm

, jarak baut =

80 mm

8014.10 Kg.m
x 100
( 5 +
3 +
33.0 ^2 + 28.0 ^2 + 16.0 ^2 + 8.0 ^2

8 )

Kt = 12059.52 Kg
dipikul 2 baut masing-masing = 6029.76 Kg
tr =

6029.76 Kg
(1/4) ( 1.9 )^2

2126.7 Kg/cm2

Untuk geser nilainya kecil, jadi :


baut 19 mm sejumlah 2 x 5 cukup kuat.

Ikatan Angin :

<

4200 Kg/cm2
(Fu)
OK!!

Kita pasang menghubungkan balok dari portal ujung dengan balok dari portal yang
bersebelahan dengannya.
"turnbuckle"
= "wartel mur"

Ikatan Angin

Ikatan Angin berupa baja (penampang bulat) tulangan

16 mm

Base Plate :
Gaya reaksi kolom = 28092.78 Kg
Reaksi horizontal
= 2660.95 Kg
Ukuran Kolom

WF 390 x300 x 10x 16


28092.78 Kg

39.0 cm

2660.95 Kg
50.00 cm

Sebagai Baut Angkur, gunakan baut hitam mutu 4.6

Tegangan Tumpuan antara pelat baja (pelat dasar) dan pondasi beton
(mutu pondasi beton K 175) adalah 0.25 fc' = 0.25 x (0.83 x
= 36.31 Kg/cm2

175)

Ukuran Base Plate :


Di coba panjangnya = 50.00 cm
36.31

Ambil B

28092.78375
50 x B
15.4728
40.00 cm

Jadi, ukuran Base Plate =

50.0 cm x

40.00 cm

Karena baut tidak memikul tarik, dan tegangan tekan yang bekerja dipikul oleh beton
(dan pelat dasar) maka baut kita diambil =
16 mm
saja,
panjangnya (terangkur dalam beton) diambil =
150 cm
Tebal base pelat diambil =
10 mm

Anda mungkin juga menyukai