Latar Belakang
Diabetes Mellitus (DM)
salah satu penyakit degeneratif yang jumlahnya akan meningkat di masa yang akan datang. (Sudoyo et al,2006) Pengobatan tradisional dengan memanfaatkan tanaman obat merupakan pengobatan yang dimanfaatkan dan diakui masyarakat dunia. Penelitian mengenai efek teh, bawang merah, pare dan mengkudu terhadap diabetes mellitus sudah sering dilakukan, namun kombinasi dari keempat herbal ini belum pernah dilakukan.
Permasalahan
Bagaimanakah efek etanolik poliherbal
TEBAR PAKU terhadap jumlah insula pankreatika dan sel-beta pankreas tikus diabetik tipe 1 yang diinduksi streptozotocin?
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui efek hipoglikemik
ekstrak etanolik poliherbal TEBAR PAKU terhadap jumlah insula pankreatika dan sel beta pankreas tikus putih (Rattus norvegicus L.) diabetik tipe 1.
Tinjauan Pustaka
Diabetes Mellitus
Hiperglikemia
Akut
Kronik
Conted
Klasifikasi etiologis DM: Diabetes Mellitus tipe 1 Diabetes Mellitus tipe 2 Diabetes Mellitus tipe lain ( defek genetik fungsi sel beta, defek genetik kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas, endokrinopati, intoksikasi obat, infeksi, imunologi, sindrom genetik lainnya.) Diabetes gestasional (American Diabetes Association,2005)
Conted
Perubahan histologik yang terjadi pada DM tipe 1
adalah:
Reduksi ukuran dan jumlah insula pankreatika Degranulasi sel- pankreas, sehingga terjadi penurunan simpanan insulin Infiltrasi leukosit (limfosit, eosinofil) dan kadang ditemukan juga sel mononuklear dalam insula pankreatika, sebagai hasil reaksi imun yang terjadi (Kumar et al.,1992)
Asini Pankreas
Tanaman Obat
Teh (Camellia sinensis)
Kerangka Konsep
Hemokromatosis
Inflamasi
PARE Kerusakan Sel-
TEH
Sekresi Insulin Kadar Glukosa Darah
Hipotesis
Pemberian ekstrak etanolik Poliherbal
TEBAR PAKU dapat menyebabkan perubahan jumlah insula pankreatika pankreas, dan jumlah sel beta pankreas tikus diabetik tipe 1 yang diinduksi streptozotocin.
Cara Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan adalah
P1 (Kontrol Normal)
P2 (Kontrol DM)
Pada hari yang ke-14, diterminasi dan diambil pankreasnya, lalu dicat dengan Victoria Blue, sehingga Pulau Langerhans dapat tervisualisasi dengan baik.
Analisis Data
One Way Anova
Uji Lanjut Post Hoc Multiple Comparison
Hasil
Tabel 1. Jumlah insula pankreatika (pulau Langerhans) dan jumlah sel beta) kelompok P1, P2, P3, dan P4
Rerata SD Parameter Kontrol Normal (P1) Kontrol DM (P2) DM + Ekstrak TEBAR PAKU (P3) 1 Jumlah insula pankreatika 2 Jumlah beta sel 9.72 2.003 207.48 79.43596 1.44 1.2522 13.4 13.26198 1.00 0.70711 7.00 6.21932 Normal + Ekstrak TEBAR PAKU (P4) 14.56 3.24469 445.48 157.61806 0.000 * 0.000 * P
No
* p < 0,05
* p < 0,05
Tabel 3. Perubahan gambaran histologik kelompok DM yang diberi ekstrak etanolik poliherbal TEBAR PAKU relatif terhadap kelompok kontrol DM
Relatif terhadap DM tanpa ekstrak (kontrol DM) Tidak menunjukkan perubahan yang signifikan Tidak menunjukkan perubahan yang signifikan
Tabel 4. Perubahan gambaran histologik kelompok normal dengan ekstrak relatif terhadap kelompok normal tanpa ekstrak (kontrol normal)
Relatif terhadap normal tanpa ekstrak (kontrol normal) menunjukkan perubahan (perbaikan) yang signifikan
menunjukkan perubahan (perbaikan) yang signifikan
Sel-
Sel-
Sel-
Sel-
Sel-
Sel-
Gbr. 4 Kelompok Normal yang diberi ekstrak etanolik poliherbal TEBAR PAKU
Sel-
Sel-
PEMBAHASAN
Teh
Bawang merah
Mengkudu
Pare
Polipeptida-K
Menurunkan KGD
KESIMPULAN
Pemberian ekstrak etanolik TEBAR PAKU
tidak mampu meningkatkan jumlah insula pankreatika dan sel- pankreas pada tikus diabetik tipe 1 yang diinduksi streptozotocin. Pemberian ekstrak etanolik TEBAR PAKU pada tikus normal menunjukkan adanya peningkatan jumlah insula pankreatika dan jumlah sel beta pankreas.
SARAN
Jangka waktu penelitian sebaiknya diperpanjang dikarenakan perubahan perubahan gambaran histologis pankreas menunjukkan hubungan yang bermakna antar kelompok perlakuan Perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikan pendapat penulis bahwa pemberian ekstrak etanolik TEBAR PAKU pada individu sehat dapat berfungsi sebagai suplementasi dan bermanfaat dalam peremajaan (regenerasi) pankreas.
Matur Nuwun