Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN STUDI KASUS GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN ACARA 4 DEWASA AKTIFITAS BERAT

DISUSUN OLEH: SHIFT/KELOMPOK: 5/22 NAMA: 1. Citra Kuncaraning Probo 2. Kayyis Alwi 3. Khoirun Nisa Alfitri 4. Devvi Yunitasari W INSTRUKTUR: 1. 2. (11/317414/KU/14648) (11/317420/KU/14654) (11/317424/KU/14658) (11/317433/KU/14665)

PROGRAM STUDI GIZI KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Tinjauan Pustaka Istilah dewasa (adult) berasal dari bahasa latin adultus yang memilki arti telah tumbuh menjadi kekuatan atau ukuran yang sempurna, atau telah menjadi dewasa. Menurut WHO (2009) batasan dewasa adalah usia 20 sampai 60 tahun. Masa dewasa terdiri dari tiga fase, yaitu dewasa muda, dewasa tengah, dan dewasa akhir (Hurlock, 2004). Fase dewasa muda dimulai pada usia 18 tahun hingga usia 40 tahun, yaitu saat terjadi perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif. Masa dewasa muda merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan sosial yang baru. Fase dewasa tengah dimulai pada umur 40 sampai 60 tahun, yaitu saat menurunnya kemampuan fisik dan psikologis. Dilihat dari terjadinya perubahan fisik maupun psikologis, usia dewasa tengah memiliki kesamaan dengan masa remaja. Secara fisik, pada masa remaja terjadi perubahan yang sangat pesat yang akan berpengaruh pada kondisi psikologisnya, sedangkan fase dewasa tengah perubahan kondisi fisik yang terjadi berupa penurunan/kemunduran yang juga akan juga akan mempengaruhi kondisi psikologisnya. Fase dewasa yang terakhir adalah fase dewasa akhir yang dimulai pada umur 60 tahun keatas hingga meninggal (Hurlock, 2004). Komposisi tubuh orang dewasa bervariasi tergantung jenis kelamin, berat badan, dan umur. Jaringan yang paling aktif secara metabolik adalah kompartmen massa tubuh tanpa lemak (lean body mass). Namun seiring bertambahnya usia orang dewasa dan menurunnya aktivitas fisik, maka masa tubuh tanpa lemak akan menurun, sedangkan jaringan lemak akan bertambah. Pematangan fisiologis dicapai pada fase dewasa muda, pertumbuhan selanjutnya terjadi pada tingkat pemeliharaan. Tetapi pada fase dewasa tengah, terjadi kehilangan sel-sel secara bertahap yang disertai dengan penurunan metabolisme sel, dan disertai penurunan kemampuan sebagian besar sistem organ tubuh secara bertahap (Soetardjo, 2011) Kebutuhan gizi pada usia dewasa berubah sesuai kelompok usia tersebut. Peranan gizi pada usia dewasa terutama adalah untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan. Kebutuhan energi pada usia dewasa menurun sesuai dengan bertambahnya usia, yang disebabkan oleh menurunnya metabolisme basal dan berkurangnya aktivitas fisik. Angka kecukupan energi untuk laki-laki dewasa muda adalah 2550 kkal, pada fase dewasa tengah adalah 2350 kkal, dan pada fase dewasa akhir adalah 2250 kkal. Konsumsi karbohidrat untuk dewasa dianjurkan antara 50-60% dari kebutuhan energi total, terutama 2

dalam bentuk karbohidrat kompleks, karena karbohidrat kompleks merupakan sumber serat makanan yang membantu melancarkan buang air besar dan dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Konsumsi gula dibatasi, yaitu maksimum 4-5 sendok makan sehari. Untuk kebutuhan protein pada usia dewasa terutama digunakan untuk mengganti protein yang hilang serta untuk mengganti sel-sel yang rusak. Kebutuhan protein usia dewasa kurang lebih 0,8 g/kg BB normal/hari. Konsumsi lemak total yang dianjurkan sebanyak 20-30% dari kebutuhan energi total. Usia dewasa dianjurkan membatasi konsumsi asam lemak jenuh, kolesterol, dan asam lemak trans, serta meningkatkan konsumsi asam lemak tak jenuh ganda seperti -3 dan -6. Angka kecukupan mineral pada usia dewasa umumnya dapat dipenuhi apabila makanan sehari-hari memenuhi 3B (Bergizi, Berimbang, dan Beraneka ragam). Orang dewasa juga perlu membatasi konsumsi garam natrium yang terdapat dalam garam dapur (NaCl) dan MSG karena dapat menaikkan tekanan darah. Anjuran membatasi konsumsi garam dapur hingga 6 g/hari (=2400 mg Na) (Soetardjo, 2011).

B. Tujuan Praktikum Setelah mengikuti praktikum Gizi Dalam Daur Kehidupan, praktikan diharapkan mampu : 1. Memahami kebutuhan gizi pada dewasa 2. Melakukan penilaian status gizi pada orang dewasa 3. Membuat preskripsi diet untuk orang dewasa

BAB II ISI A. Studi Kasus Bapak W adalah seorang tukang becak yang berusia 53 tahun dan merupakan perokok aktif. Tinggi badannya kurang lebih 160 cm dengan berat 67,3 kg. istrinya bekerja sebagai penjaga warung. Selepas bekerja sebagai tukang becak, tanpa henti bapak W masih bekerja untuk membantu istrinya di warung. Pekerjaan tersebut ditekuninya tanpa mengenal waktu. Bapak W biasa makan tiga kali sehari namun, tidak selalu makanan berat. Dalam kebiasaan makannya ini, Bapak W memilih untuk makan makanan berkuah karena membangkitkan selera makan. Selan itu, bapak W biasa mengonsumsi nasi rames dengan pelengkap minumannya, yakni air putih dan terkadang es jeruk. Namun, Bapak W sesungguhnya memiliki penyakit hipertensi. Ketika kambuh, bapak W memilih untuk menghindari makanan penyebab darah tinggi. B. Data Subjektif 1. Biodata a. Nama b. Umur c. Jenis kelamin d. Pekerjaan e. Alamat 2. Riwayat makan a. Kebiasaan makan b. Makanan yang disukai jeruk c. Makanan yang tidak disukai d. Makanan pantangan tekanan darah e. Makanan yang menimbulkan alergi 3. Riwayat penyakit Darah tinggi (hipertensi) dengan 140/110 mmHg : tidak ada (-) : tidak ada (-) : makanan yang dapat menaikkan : 3 x sehari : Makanan berkuah, rames, air putih, es :W : 53 tahun : Laki-laki :Tukang Becak : Sleman

C. Data Objektif (5 poin) Tinggi badan Berat badan IMT D. Assesmen 1. Antropometri Berdasarkan perhitungan IMT, status gizi Bapak W adalah overweight karena nilai IMTnya 26,3. 2. 3. Biokimia Klinik Tidak dilakukan pengukuran biokimia Berdasarkan hasil pengukuran, tekanan darah Bapak W tergolong tinggi, yaitu 140/110 mmHg. 4. Dietary Recall 24 jam Waktu Makan Siang Nama Masakan Nasi Soto ayam Jenis beras bihun kentang wortel kubis sayap ayam Bahan Makanan Banyaknya URT Gram 1 centong 100 1 porsi 100 : 160 cm : 67,3 kg : 26,3

1 sayap 2 ptg sdg 2 buah 1 bgks 1 sdm 1 bgks 1 bgks kcl 2 centong 1 ekor 2 sdm

300 100 80 20 8 70 20 200 100 16

Pagi

Air putih Gorengan Kopi

Selingan Malam Malam

Indomie rebus Kacang bawang Nasi Ikan bawal kuah Es teh

tahu pisang minyak goreng coffemix gula pasir indomie kacang tanpa kulit beras ikan bawal teh gula pasir

Kecukupan energi berdasarkan recall: Waktu Makan Siang Nama Masakan Nasi Soto ayam Kalori (kkal) 180 92,9 Kandungan Gizi KH (g) Lemak (g) 39,8 0,3 10 3,1 Protein (g) 3 6,6 5

Air putih Pagi Tahu goreng Pisang goreng Coffemix Selingan Indomie soto Malam Kacang bawang Air putih Malam Nasi Ikan bawal kuah Es teh Total Kebutuhan Persentase (%)

115 175,6 118 310 114,8 180 91 90 1467,3 2280,58 64,34

2,5 30,7 23,5 42 4,2 39,8 23,4 215,9 331,8 65,07

8,5 5,1 2,4 13 9,7 0,3 1,7 44,1 76 58,03

9,7 1,9 1 7 4,6 3 19 0,02 55,82 67,3 82,94

Berdasarkan perhitungan recall 24 jam dibandingkan dengan kebutuhan Bapak W berdasarkan perhitungan kebutuhan sehari responden, asupan zat gizi Bapak W tergolong kurang karena untuk kebutuhan energi baru mencapai 64,34%, karbohidrat 65,07%, protein 82,94%, dan lemak 58,03% dari total kebutuhan. Berdasarkan hasil recall, Bapak W juga kurang mengonsumsi buah. E. Plan/Rencana Diet 1. Tujuan Diet a. Memenuhi kebutuhan gizi seorang dewasa yang beraktivitas berat b. Memenuhi kebutuhan zat gizi mikro terutama vitamin C c. Menambah porsi makan untuk mengganti energi yang banyak hilang d. Menjaga tekanan darah agar tetap dalam batas normal 2. Prinsip dan Syarat Diet a. Prinsip Diet 1) Bapak W memerlukan asupan makanan yang cukup banyak karena dia adalah seorang dengan pekerjaan yang tergolong menghabiskan banyak energi. 2) Menambahkan asupan vitamin C pada dietnya karena beliau seorang perokok. 3) Menghindari makanan tinggi natrium karena Bapak W memiliki riwayat hipertensi b. Syarat Diet 1) Menambah asupan vitamin C. 2) Menambah porsi makanan yang banyak mengandung energi 3) Mengurangi makanan sumber natrium 3. Perhitungan Kebutuhan Sehari Responden Untuk menghitung kebutuhan energi dapat menggunakan Rumus Harris-Benedict 6

Estimasi kebutuhan energy BB aktual = 67,3 kg BB ideal = 90% x (tinggi-100) = 0,9 x 60 = 54 kg BB adjusment = 25% (BB aktual BB ideal) + BB ideal = 25% (67,3 54) + BB ideal = (0,25 x 13,3) + 54 = 57,3 kg

BEE

= 66,5+(13,75xBB)+(5,003xTB)-(6,775xU) = 66,5+(13,75x57,3)+(5,003x160)-(6,775x53) = 1295,78 kkal

KF (derajat berat) = 60% BEE = 0,6 x 1295,78 = 777,47 kkal =10% x (BEE+KF) = 0,1 x 2293,248 = 207,33 kkal TEE = BEE+KF+FIT = 1295,78+777,47+207,33 = 2280,58 kkal Kebutuhan Protein Kebutuhan Lemak Kebutuhan Karbohidrat 4. Perencanaan Menu Daftar perencanaan energi Golongan Makanan pokok Lauk hewani Lauk nabati sayur buah Penukar 6 2 3 3 3 energi Karbo (gr) 1050 240 190 240 24 150 30 120 30 Protein Lemak (gr) (gr) 24 20 12 18 9 9 7 = 1 g/kg BB/ hari = 1 x 67,3 = 67,3 gram = 269,2 kcal = 30% x 2280,58 kcal = 684,17 kcal = 76 gram = 2280,58-269,2-684,17 = 1327,21 kcal = 331,8 gram

susu minyak gula Total kebutuhan Presentase (%) Daftar perencanaan Menu Waktu Makan

11 6

0 495 222 90 2557 2522,6 101,36

0 54 24 402 374,15 107,44 3 74 67,3 109,95

0 55 3,5 79,5 84,1 94,53

Nama Masakan Nasi goreng Lalapan Kerupuk Teh manis Jeruk manis Roti Nasi Sayur Anyep Es jeruk Buah pepaya Sambal terasi

Makan Pagi

Selingan Makan Siang

Bakwan goreng Selingan Jus jambu biji Nasi Sambal Tempe Makan malam Tumis sayur Air putih F. Pembahasan

Bahan Makanan Banyaknya Bahan Makanan URT Gram Beras 2 centong 200 Telur 1 butir 55 Minyak goreng 3 sdt 15 kol gelas 50 Tomat secukupnya Timun secukupnya Kerupuk udang 1 buah besar Minyak 1 sdt 5 Gula 2 sdm 26 jeruk 1 buah besar 110 (misal "sari roti) bungkus 30 beras 2 centong 200 Santan 1 gelas 120 ayam 1 potong 13 Tahu 1 biji besar 110 Rebung gelas 50 Jeruk 1 buah 110 gula 2 sdm 26 pepaya 1 potong besar 10 Cabe merah gelas 25 besar Cabe rawit secukupnya terasi secukupnya Tepung terigu 2,5 sdm 25 Wortel gelas 50 Tauge minyak 4 sdt 20 Jambu biji 1 buah 100 gula 1 sdm 15 beras centong 50 Tempe 1 ptg sdg 50 cabai Secukupnya Bayam gelas 50 tauge

Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus Harris-Benedict, kebutuhan gizi untuk bapak W yaitu energi sebesar 2280,58 kkal, karbohidrat 331,8 gram, protein 67,3 gram, dan lemak 76 gram. Sedangkan dalam perhitungan perencanaan kebutuhan gizi untuk menyusun menu, pemenuhan energi yaitu sebesar 101,36%, karbohidrat 107,44%, protein 109,95%, dan lemak 94,53%. Toleransi untuk pemenuhan gizi adalah kurang atau lebih 10%, sehingga menu yang akan disajikan berdasarkan perhitungan tersebut telah sesuai dengan kebutuhan bapak W. Bapak W yang telah berusia 53 sehingga tergolong fase dewasa tengah. Pada fase ini terjadi penurunan kemampuan fisik dan psikologis, sehingga memerlukan gizi yang cukup terutama kebutuhan energi dikarenakan pekerjaan bapak W yang tergolong berat. Pemenuhan kebutuhan zat gizi dapat diperoleh dari konsumsi makanan seharihari, sehingga penambahan porsi untuk bapak W diperlukan untuk mencukupi kebutuhan gizi terutama energi yang banyak hilang ketika digunakan untuk bekerja. Penyiapan diet tinggi vitamin C untuk bapak W karena beliau merupakan perokok aktif dan dalam sehari bisa menghabiskan setengah bungkus rokok. Merokok dapat menurunkan penyerapan vitamin C, sehingga lama-kelamaan jika kebutuhannya tidak terpenuhi, bapak W akan mengalami defisiensi vitamin C. Kecukupan vitamin C yang dianjurkan berdasarkan Widykarya Nasional Pangan dan Gizi (2004) untuk pria usia 5064 tahun adalah 90 mg. Selain itu vitamin C harus ada dalam menu sehari-hari karena tidak disimpan dalam tubuh dan merupakan vitamin larut air, sehingga jika berlebih dapat diekskresi melalui urine. Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan sehingga dapat mencegah infeksi, kanker, dan penyakit jantung (Almatsier, 2009). Bapak W memiliki riwayat hipertensi, sehingga harus mengurangi makanan sumber natrium seperti garam dapur, mono sodium glutamat (MSG), kecap, dan makanan yang diawetkan dengan garam dapur. Taksiran kebutuhan natrium sehari untuk orang dewasa adalah 500 mg. WHO (1990) menganjurkan pembatasan konsumsi garam dapur hingga 6 gram sehari dikarenakan natrium berpotensi menimbulkan tekanan darah tinggi (Almatsier, 2009). Kebutuhan energi dapat diperoleh dari makanan sumber karbohidrat, protein, dan lemak. Sumber karbohidrat yang dipilihkan yatu nasi, roti, dan bakwan goreng untuk variasi. Roti dan bakwan digunakan untuk selingan agar kebutuhan akan energi tercukupi. Sumber protein yang disajikan yaitu dari telur (dari nasi goreng), ayam, tahu dan tempe. Protein hewani dan nabati dapat dipenuhi dari bahan makanan tersebut sehingga dapat saling melengkapi dalam pemenuhukan asam amino. Sumber lemak didapat dari minyak goreng dan santan. Kebutuhan akan zat gizi mikro dapat dipenuhi dari konsumsi sayur dan buah. sayur yang disajikan yaitu timun, tomat, wortel, tauge, dan rebung. Selain sumber 9

vitamin dan mineral, sayur juga merupakan sumber serat sehingga dapat mencegah gangguan pencernaan seperti konstipasi. Untuk bua, dipilihkan berupa jeruk manis, pepaya, dan jambu biji. Penyajian diet tinggi vitamin C dapat dipenuhi dalam konsumsi buah, kandungan vitamin C dalam buah yang disajikan yaitu jeruk manis (49 mg), pepaya (78 mg), dan jambu biji (95 mg).

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 1. Bapak W membutuhkan penambahan energi untuk memenuhi kecukupan energinya yang banyak hilang untuk bekerja. 2. Status gizi bapak W berdasarkan IMT tergolong overweight. Berdasarkan fisik klinis, tekanan darahnya tergolong tinggi. 3. Diet yang dianjurkan untuk bapak W adalah konsumsi makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energi, meningkatkan konsumsi sayur dan buah terutama yang mengandung vitamin C, serta mengurangi makanan sumber natrium. B. Saran 1. Konsumsi makanan yang bervariasi dan berenergi tinggi 2. Makan yang teratur 3. Memperbanyak konsumsi buah, terutama yang mengandung vitamin C 4. Mengurangi makanan sumber natrium 5. Mengurangi kegiatan merokok

10

DAFTAR PUSTAKA Adyas, Ezria Ekafadhina (2011) Analisis Asupan Air dan Mutu Gizi Asupan Pangan pada Pria Dewasa di Indonesia. Tesis, Institut Pertanian Bogor. Tersedia dalam: <http://www.repository.ipb.ac.id> [Diakses 24 Mei 2013]. Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Hurlock EB. 2004. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Prosiding Angka Kecukupan Gizi dan Acuan Label Gizi. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) 2004. Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2009. Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Soetardjo, Susirah, dkk. 2011. Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. ___. (2013). Database Makanan dan Penghitung Kalori. Tersedia dalam: <http://www.fatsecret.co.id> [Diakses 26 Mei 2013).

11

LAMPIRAN A. Nama Bahan Makanan dan Bumbu beserta Harganya Bahan Makanan Banyaknya Bahan Makanan URT Harga Beras 4,5 centong 4000 Telur 1 butir 1400 Minyak goreng 8 sdt 500 kol gelas 500 Tomat secukupnya 500 Timun secukupnya 500 Kerupuk udang 1 buah besar 300 Gula 5 sdm 800 jeruk 1 buah 1500 sari roti bungkus 1500 Santan 1 gelas 1000 ayam 1 potong 3500 Tahu 1 biji besar 500 Rebung gelas 500 Es jeruk 1 gelas 1000 pepaya 1 potong besar 2000 Cabe merah besar gelas 500 Cabe rawit secukupnya 500 terasi secukupnya 300 Tepung terigu 2,5 sdm 500 Wortel gelas 1000 Tauge secukupnya 500 Jambu biji 1 buah 1000 Tempe 1 ptg sdg 500 Bayam gelas 500 Bawang merah 500 Bawang putih 500 Garam 500 Kaldu ayam 500 Total 27300

12

B. Perhitungan Berdasarkan Nutrisurvey Total analysis of the food record: energy 3229.0 kcal water 44.6 g protein (11%) 90.2 g fat (22%) 84.1 g carbohydr. (67%) 545.9 g dietary fiber 31.9 g alcohol (0%) - g PUFA 13.0 g cholesterol 243.5 mg Vit. A 6037.7 g carotene 3.9 mg Vit. E (eq.) 9.0 mg Vit. B1 0.9 mg Vit. B2 2.3 mg Vit. B6 2.4 mg tot. fol.acid 923.0 g Vit. C 448.1 mg sodium 662.1 mg potassium 6120.9 mg calcium 1984.1 mg magnesium 669.3 mg phosphorus 1314.9 mg iron 122.3 mg zinc 14.2 mg C. Pengambilan Foto

13

Anda mungkin juga menyukai