Almt
: Jl.GatSu Kav 51 Jaksel Tlp.0215255733 ex 654 - 0215268045 Lahir : Bandung 2707 - 1954 Status ; 3 in 1 Rmh :Jl.KH Maisin I Kp.Bulak Rt 005/015
No.69 Klender Jakarta Timur Tlp.021.8605684 Hp.0812 9955 202 E-mail : dsupriatnaspd@yahoo.com
10/10/2013
created by PNK3
Tujuan K3 Listrik
1.
2.
Menjamin kehandalan dan akurasi instalasi listrik ,penyalur petir dan lift sesuai tujuan penggunaannya. Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik
N N N
bahaya kebakaran
10/10/2013
created by PNK3
Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970 Keselamatan Kerja
10/10/2013
created by PNK3
Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970 Keselamatan Kerja
10/10/2013
created by PNK3
PENGERTIAN TEKNIK : INSTALASI : Jaringan yang tersusun secara terkoordinasi dari Pembangkitan suplai daya sampai beban akhir sesuai tujuan penggunaan
pengguna
Besaran listrik Tegangan (Volt), Arus (Amp), Freqwensi (Hertz) Daya (Watt) Resistans (Ohm) N Klasifikasi teg;TER < 50 V TR= 50 Vs/d 1 kV TM > 1KV-12 KV TT=>20KV TET=>35 KV
18
Ketenagalistrikan
10/10/2013
created by PNK3
previous7 next
G Kebijakan nasional dalam hal upaya menjamin TT/ Kebijakan nasional dalam hal penyediaan tenaga listrik
tempat kerja
yang Aman dan lingkungan yang Sehat TM/
TET M TR
created by PNK3
(pengusahaan)
yang Andal, Aman dan Akrap lingkungan
Tempat kerja
10/10/2013
BAHAYA LISTRIK-1
10/10/2013
created by PNK3
Doc:Anton/03/04/ags
Peraturan KHUSUS B
Peraturan Khusus B
10/10/2013
created by PNK3
10
Dasar hukum :
Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No Kep 75/Men/2002
wajib
10/10/2013
created by PNK3
11
RUANG LINGKUP
Tegangan sentuh yang berbahaya: > 50 V a.b. di ruang normal, > 25 V a.b. di ruangan lembab Daya > 100 Watt Tidak mengatur persyaratan inst. listrik di : - Telekomunikasi, kereta listrik, pesawat terbang, kapal laut - Tambang bawah tanah
10/10/2013 created by PNK3 12
Bagian 1 : Pendahuluan(Ruang lingkup & acuan) Bagian 2 : Persyaratan Dasar Bagian 3 : Proteksi untuk K3/ Sentuh langsung, sentuh tidak langsung, & kebakaran Bagian 4 : Perancangan instalasi listrik Bagian 5 : Perlengkapan listrik Bagian 6 : PHB & Komponennya Bagian 7 : Penghantar dan pemasangannya Bagian 8 : Ruangan khusus Bagian 9 : Pengusahaan instalasi listrik Lampiran-lampiran
10/10/2013 created by PNK3 13
N
10/10/2013 created by PNK3 14
t : E: I :
10/10/2013
1,0 90 180
0,4 0,3 0,2 (detik) 125 140 200 (Volt) 280 330 400 (mA)
15
created by PNK3
Sentuhan langsung
adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara normal bertegangan
10/10/2013
Pembebanan lebih Sambungan tidak sempurna Perlengkapan tidak standar Pembatas arus tidak sesuai Kebocoran isolasi Listrik statik Sambaran petir
created by PNK3 17
Proteksi bahaya
N Sentuhan tidak langsung 1. Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP) Sistem IT atau Hantaran pengaman (HP) Sistem TN atau
2.
3.
10/10/2013
created by PNK3
18
1.
L1 L2 L3
10/10/2013
created by PNK3
19
SATU FASE
10/10/2013 created by PNK3
TIGA FASE
20
2.
Tujuan pembumian : Bila terjadi arus bacor atau hubung singkat, arus akan tersalur ke bumi melalui penghantar pengaman sehingga arus meningkat dan pengaman akan terputus secara otomatik
Fasa tunggal 3 kawat Penghantar Aktif Penghantar Nol/Netral Hantaran pengaman
10/10/2013
created by PNK3
21
10/10/2013
created by PNK3
22
N tdk terdistribusi
0,8 0,4 0,2 0,1
N terdistribusi
5 0,8 0,4 0,2
10/10/2013
created by PNK3
23
3.
Sistem TN atau
Pembumian Netral Pengaman (PNP)
Fasa tunggal 3 kawat
10/10/2013
created by PNK3
24
10/10/2013
created by PNK3
25
10/10/2013
created by PNK3
26
10/10/2013
created by PNK3
27
SISTEM PENGAMANAN
Rd 3000 V2 75 kg
V1
Pelat logam Kayu 25 x 25 x 0,2 Cm Kain basah 27 x 27 Cm ISOLASI LANTAI KERJA (R1)
TANAH
10/10/2013
created by PNK3
29
10/10/2013
KHA kabel listrik ditentukan oleh jenis bahan konduktornya dan ukuran penampangnya (Periksa tabel PUIL)
RESISTAN ISOLASI
PANEL P1- P1.1 R-S R-T T-S R-N R-G S-N S-G T-N T-G N-G
p1-P1.2
P1-P1.3
P1.P1.4
P1.P1.5 P1-P1.6
Se-kurang2 nya mempunyai 1000 Ohm /Volt (diruang normal) 100 Ohm / Volt (diruang lembab)
Thermo Tracer TH9100 WV High Spec, and High Performance IR Thermal Imager Visual Camera Built into IR lens Specifications : Measuring range Resolution Accuracy Detector Spectral range I.F.O.V. Focusing range Field of View Frame time Display Thermal image pixels Measuring functions S/N improvement Interval measurement Emissivity correction Env. Temp. correction Auto functions Display funtions Annotation Movie recording Operating temp / humidity Storage temp / humidity 32 Shock and vibration -40 to 2000 oC 0.06 oC (at 30 oC 60 Hz) --- range 1 2 oC or 2% of reading Uncooled Focal Plane Array (microbolometer) 8 to 14 m 1.2 mrad 30 cm to infinity 21.7 o(H) x 16.4 o(V) 60 frames/sec View finder and 3.5 inch LCD monitor 320 (H) x 240 (V) pixels Run / Freeze ?2, ?8, ?16 and spatial filter ON/OFF Recording on memory card : 2 t 3600 sec interval Trigger function 0.10 to 1.00 ( at 0.01 step ) Provided ( including interval UNC ) Full automatic (level, sense, focus) Display color : color/monochrome, posi/nega Text and voice annotation (30 sec per image) Real-time memory : 1664 images ( max. 60 Hz) -15 to 50 oC, 90% RH or less (not condensed) -40 to 70 oC, 90% RH or less (not condensed) 294m/sec2 (IEC60068-2-27), 29,4m/sec2
created by PNK3
10/10/2013
THERMAL
VISUAL
KETERANGAN 1 OBYEK MCCB AC PHASA-T TERMINAL BAWAH 66.3 LABEL NO. X-1 T SPOT 40 PANEL / ALAT PNL. UTAMA SEL-3 T REF 26.3 LOKASI RUANG GENSET KEMUNGKINAN PENYEBAB X Koneksi buruk (kendor / kotor ) Beban berlebih (overload) Beban tdk seimbang (unballance) Komponen dalam Induksi elektromagnetis Suhu kerja T SKALA C
TEMPERATUR ( OC ) 2 3
created by PNK3
33
10/10/2013
Pekerja harus berdiri ditempat isolasi atau menggunakan pekakas berisolasi yang handal.
Menggunakan pengaman badan (APD) yang diperlukan.
Bekerja di dekat instalasi yang bertegangan : Perhatikan Jarak minimum aman Perlengkapan harus bebas dari kebocoran isolasi atau imbas. Dilarang menggunakan pengukur dari logam Dilarang menggunakan tangga kayu yang diikat batang logam.
Instalasi untuk Utilitas bangunan, bila terputus tidak berpengruh langsung terhadap pasien
Kelompok 1 E : Instalasi listrik untuk intalasi medik, yang berfungsi langsung dengan penderita, bila terputus dari dalam tempo kurang 10 detik harus segera mendapat catu daya pengganti khusus (CDPK)
Kelompok 2 E :
Instalasi listrik untuk intalasi medik berfungsi langsung dengan penderita, bila terputus harus langsung mendapat catu daya pengganti khusus (CDPK)
Sistem Pengawasan
Pengawasan
Dimaksudkan untuk mencegah atau memperbaiki kesalahan, penyimpangan, ketidaksesuaian, pelanggaran dan lainnya yang tidak sesuai dengan yang telah ditentukan
10/10/2013
created by PNK3
40
Petir
R REF. 1. Keputusan Dirjen BATAN No.Per 02/45/DJ/31/III/1977 Ketentuan pemakaian penangkal petir Rdioaktif 2.PP.11/1975 keselamatan kerja thd radiasi 3. PP.12 /1975 ijin pemakaian zat radioaktif atau zat radiasi lainnya Sebagai rujukan untuk protBaeksEXTERNAL SKB Depnaker & BATAN Kep 08/M/79 dan No. 24/DJ/20/11/7 Pemakaian Penangkal petir radioaktif SKB DEPNAKER & BATAN Kep 1880/M/87-PN 00.01/193/DJ/87 Penertiban ijin penangkal RADIOAKTIF (LARANGAN PEMASANGAN BARU )
created by PNK3 41
10/10/2013
Sasaran KERUSAKAN OBYEK YANG TERTINGGI THERMIS, ELEKTRIS , MEKANIS, created by PNK3 42
10/10/2013
Ref 1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 02/Men/1989 tentang Pengawasan instalasi penyalur petir Berlaku untuk sistem proteksi eksternal / proteksi bahaya sambaran langsung
2. SNI 04- 0225 2000 (PUIL 2000) Sebagai rujukan untuk sistem proteksi internal / proteksi bahaya sambaran tidak langsung
Instalasi penyalur petir yang tidak memenuhi syarat dapat mengundang bahaya
10/10/2013 created by PNK3 43
SAMBARAN LANGSUNG
PENERIMA
10/10/2013
created by PNK3
46
Instalasi penyalur petir yang tidak memenuhi syarat dapat mengundang bahaya
10/10/2013
created by PNK3
47
Sistem instalasi proteksi petir dapat memanfaatkan kolom-kolom gedung bertingkat tinggi. Sedangkan pembumiannya menggunakan tiang pancang pada kolom-kolom tersebut. Tentu saja sambungan-sambungan antar kolom besi betonnya harus berhubungan secara elektrik. Ini sudah digunakan di Negeri Belanda. Metoda sistem proteksi bahaya petir semacam ini yang disebut dengan sistem sangkkar (Faraday Cage) seperti pada gambar
).
17/11/02
60
10/10/2013
created by PNK3
51
10/10/2013
created by PNK3
52
10/10/2013
created by PNK3
53
(Electrostatik/Electromagnet)
Resistans pembumian Makimal 5 Ohm. Bila dari hasil pengukuran resistan pembumian tidak memenuhi syarat akan dapat mengundang bahaya, yang disebut tegangan langkah seperti diuraikan diatas. Perhatikan
RSTN
RSTN
ARRESTER
GROUNDING
10/10/2013 created by PNK3 55
10/10/2013
created by PNK3
56
10/10/2013
Apabila ada gelombang petir pada jala-jala dan melalui Lightning Arrester maka tegangan tsb akan dipotong (Chopped) oleh LA dan dialirkan ke bumi(dibumikan),sehingga peralatan dalam jala-jala menjadi aman. Komponen dalam lightning arrester yang memotong gelombang dan mengalirkan sisa gelombang tsb kebumi bersifat Non Linier Resistan dan berfungsi sebagai AIR GAP.
created by PNK3 58
10/10/2013
created by PNK3
Lightning arrester dipasang di jala2 masuk (sisi incoming ) di dekat perlengkapan/alat yang dilindungi Break Down voltage LA harus lebihtinggi dari pada nominal voltage alat yang dilindungi. Bisa dipasang pada single phase ataupun three phase jala2
created by PNK3
62
10/10/2013
PERTIMBANGAN PEMASANGAN INSTALASI PENYALUR PETIR INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
A : Peruntukan bangunan B : Struktur konstruksi C : Tinggi bangunan D : Lokasi bangunan E : Hari guruh (-10 (0 (0 (0 (0 0 1 2 1 1 1 2 3 2) 2 2 3) 4 3 3 5 4 5 15) 10) 7)
=A+B+C+D+E
< = = = = > 11 11 12 13 14 14
10/10/2013
B:
Struktur konstruksi Steel structure : Beton bertulang, kerangka baja atap logam: Beton bertulang, atap bukan logam : Kerangka kayu atap bukan logam :
Tinggi bangunan
created by PNK3
0 1 2 3
C:
10/10/2013
64
10/10/2013
created by PNK3
65
E:
10/10/2013
created by PNK3
66
LIF T
Pesawat Lift.(PERMENAKER 03/M/1999) Sanana transportasi vertical untuk mengangkut orang yang dirancang dengan teknologi sistem kontrol otomatik
Listrik mati Fungsi otomatik gagal Fungsi mekanik gagal Menjadi cerobong asap bila terjadi kebakaran
Memenuhi standar K3 Memiliki Legalitas Ijin Laik Operasi Menerapkan SOP K3
Risiko :
NORMA K3
Perencanaan didasarkan pada kriteria yang berlaku dalam Tehnik Perencanaan dan Standard Nasional (SNI). Bimbingan teknis ini dimaksud sebagai dasar tehnik para konsultan dan menyajikan data yang berguna bagi tehnisi lapangan.
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta akan mampu memahami kaidah dan cara kerja sistem lift, kaitan antara teori dengan fakta di lapangan.
PASAL 5 (1)
PEGAWAI PENGAWAS DAN AHLI KESELAMATAN KERJA DITUGASKAN MENJALANKAN PENGAWASAN LANGSUNG TERHADAP DITAATINYA UNDANG UNDANG INI DAN MEMBANTU PELAKSANAANYA Dituntut profesional dan memiliki kompetensi : memahami peraturan dan standar teknik K3 yang luas, ahli mengidentifikasi sumber bahaya dan ahli membuat rekomendasi syarat K3 sesuai standar
Pesawat Lift.(PERMENAKER 03/M/1999) Sanana transportasi vertical untuk mengangkut orang yang dirancang dengan teknologi sistem kontrol otomatik
Listrik mati Fungsi otomatik gagal Fungsi mekanik gagal Menjadi cerobong asap bila terjadi kebakaran
Memenuhi standar K3 Memiliki Legalitas Ijin Laik Operasi Menerapkan SOP K3
Risiko :
NORMA K3
K3 LIFT
Dasar hukum : Undang undang No 1 tahun 1970 Keselamatan Kerja
K3 LIFT
Dasar hukum : Undang undang No 1 tahun 1970 Keselamatan Kerja
K3 LIFT
Undang undang No 1 tahun 1970 Keselamatan Kerja Dasar hukum :
No Per 03/Men/1999
Syarat K3 Lift
Orang
Barang
Pola Pengawasan K3
Commissioning Test & Commissioning
Test Berkala
Gambar rencana
Pasang
Pemakaian
Pengesahan Pemakaian
Berkas perencanaan.
Commissioning. Rekomendasi.
Dokumen pengesahan pemasangan . Surat permohonan (bentuk 38 L. ) 2 Pengesahan Gambar lift 3 3. Diagram garis tunggal 4. Perhitungan beban 5. Tabel bahan 6. Ukuran teknis
Memenuhi syarat Ya
1. Standardisasi 2. Peraturan 3. Pengawasan 4. Penelitan Teknik 5. Penelitian Medis 6. Penelitian Psikologis 7. Penelitian Statistik 8. Pendidikan 9. Pelatihan 10. Persuasi 11. Asuransi 12. Penerangan 1 s/d 11
Pencegahan
Persiapan Banjir
10/10/2013 created by PNK3 80
Lift Jalan saat penumpang Keluar masuk Kecelakaan terhadap orang yang membuka pintu dari luar saat kereta sedang bisa berjalan cepat.
10/10/2013
created by PNK3
81
Bagian 1 : Pendahuluan(Ruang lingkup & acuan) Bagian 2 : Persyaratan Dasar Bagian 3 : Proteksi untuk K3/ Sentuh langsung, sentuh tidak langsung, & kebakaran Bagian 4 : Perancangan instalasi listrik Bagian 5 : Perlengkapan listrik Bagian 6 : PHB & Komponennya Bagian 7 : Penghantar dan pemasangannya Bagian 8 : Ruangan khusus Bagian 9 : Pengusahaan instalasi listrik Lampiran-lampiran
10/10/2013 created by PNK3 82
LIFT
Pesawat lift sebagai sarana transportasi vertikal yang dirancang dengan perangkat pengendali otomatik dari dalam kereta dan pada setiap lantai pemberhentian. Pengguna/penumpang lift hanya dengan tekan tombol dapat mengendalikannya menuju lantai yang dikehendaki;
10/10/2013
created by PNK3
83
LIFT
Apabila terjadi sesuatu hal yang membahayakan, penumpang tidak dapat berbuat apa apa, Aspek kehandalan dan keselamatan penumpang merupakan faktor dasar dalam pertimbangan perancangan pesawat lift.
10/10/2013
created by PNK3
84
K3 LIFT
Untuk menjamin kehandalan dan keamanan pesawat lift, telah ditetapkan syarat-syarat K3, Dasar : Undang undang No 1 th 1970; Peraturan Menaker No Per. 03/Men/1999 Kepmenaker No. : Kep 407/M/BW/1999
10/10/2013
created by PNK3
85
K3 LIFT
SYSTEM PENGGERAK LIFT ; 1. LIFT HYDROLIK 2. LIFT TRACXY JENIS JENIS LIFT ; 1. PASSENGER LIFT 2. SERVICE LIFT 3. CARGO LIFT ( SNI 1718 )
Ruang Mesin
Pintu Luar
Buffer
10/10/2013 created by PNK3 87
Lift Jalan saat penumpang Keluar masuk Kecelakaan terhadap orang yang membuka pintu dari luar saat kereta sedang bisa berjalan cepat.
10/10/2013
created by PNK3
88
Mencegah Kereta jalan saat ada pintu yang terbuka atau dibuka
Digunakan Saklar Pengaman Pintu Lantai. (Door Switch) Saklar Pengaman Pintu Kereta (Gate Limit Switch)
10/10/2013
created by PNK3
89
Lift Tidak Bisa Otomatis Turun 1. Informasikan melalui interkom lift ada kebakran.
2. Minta penumpang tidak panik dan menombol lantai terdekat dan segera keluar dari kereta setelah pintu terbuka dan minta untuk menggunakan tangga darurat. 3. Catat lantai terakhir kereta berhenti (Jika aman) 4. Yakinkan semua lift sudah ditinggalkan penumpang. 5. Jangan mencoba memadamkan api dengan lift. 6. Tinggalkan gedung. 7. Berikan informasi pada petugas kebakaran guna memudahkan penyelamatan/rescue.
10/10/2013
created by PNK3
90
Penyelamatan/kebakaran
2.
2.
10/10/2013
Untuk Lift Yang Berfungsi Sebagai Lift Pemadam Kebakaran (Fire Man Lift). 1. Lift pemadam kebakaran tidak boleh digunakan oleh siapapun kecuali oleh personil pemadam kebakaran. 2. Berikan Informasi pada pihak pemadam kebakaran letak tombol untuk mengaktifkan lift agar bisa dioperasikan oleh pemadam kebakaran.
10/10/2013
created by PNK3
92
SESI 2. ESCALATOR
10/10/2013
created by PNK3
93
PENGENDALIAN K3 LIFT
PERMENAKER NO : PER 03/MEN/1999 Dasar pertimbangan Pertimbangan teknis penetapan Peraturan K3 Lift (Perat. Menteri Tenaga Kerja No Per 03/Men/1999) adalah bahwa Pesawat lift dinilai mempunyai potensi bahaya tinggi,
Pasal 25 Pengurus yang membuat, memasang, memakai pesawat lift dan perubahan teknis maupun administrasi harus
f.
10/10/2013
created by PNK3
95
Syarat-syarat K3 Lift
UU 1/70 (Bab III Psl 3 (1) - n Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk : n. Mengamankan dan memperlancar
pengangkutan orang, tanaman atang barang.
binatang,
10/10/2013
created by PNK3
96
Bank Indonesia
BI
15 ORANG MENINGGAL
10/10/2013 created by PNK3 97
Contoh Kebakaran
10/10/2013
created by PNK3
98
C0ntoh
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
KARTU LISENSI K3
TEKNISI PEMELIHARAAN LIFT DAN ESCALATOR
No : 64/PNKK/07.03 Nama : Tempat & tgl lahir : Instansi/Perh. : Alamat : Berlaku s/d : 28 Juli 2008 FRANSISCUS WARTOYO Yogyakarta, 2 April 1954 PT. Toshindo Elevator Utama Jl. Boulevard Rukan Plaza Pasific B2 No. 25 Kelapa Gading Jakarta Utara Jakarta, 28 Juli 2003 PLT. DIREKTUR PENGAWASAN NORMA KESELAMATAN KERJA
10/10/2013
created by PNK3
99
C0ntoh
KOMPETENSI
TEKNISI PEMELIHARAAN LIFT DAN ESCALATOR
SESUAI KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI NO. : KEP. 407/M/BW/1999
Tugas dan tanggung jawab : 1. Merawat dan mengawasi kelaikan operasi lift dan eskalator; 2. Membantu pemeriksaan dan pengujian lift dan eskalator;
10/10/2013
created by PNK3
100
GAMBAR RENCANA
MEKANISME PENGAWASAN K3
EVALUAS I
OK
RIKSA UJI BERKALA RIKSA UJI
IJIN PEMASANGAN
PEMASANGAN
OK
IJIN PEMAKAIAN
10/10/2013 created by PNK3
PEMAKAIAN
101
PENYELIA PEMASANGAN Mengawasi pelaksanaan pekerjaan Proyek pemasangan TEKNISI (Ajustment) Melaksanakan Comissioning, TEKNISI PEMELIHARAAN Merawat dan memperbaiki lift PENYELIA OPERASI LIFT Mengawasi kelaikan operasi lift
10/10/2013 created by PNK3 102
C0ntoh
KOMPETENSI
TEKNISI PEMELIHARAAN LIFT DAN ESCALATOR
SESUAI KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI NO. : KEP. 407/M/BW/1999
Tugas dan tanggung jawab : 1. Merawat dan mengawasi kelaikan operasi lift dan eskalator; 2. Membantu pemeriksaan dan pengujian lift dan eskalator;
10/10/2013
created by PNK3
103
C0ntoh
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI KARTU LISENSI K3 PENYELIA OPERASI LIFT DAN ESCALATOR No : 48/PNKK/07.03 Nama : Tempat & tgl lahir : Instansi/Perh. : Alamat : Berlaku s/d : 28 Juli 2008 SLAMET RIYANTO Semarang, 28 Mei 1963 Pemda Jawa Tengah Jl. Pahlawan No. 9 Semarang 50243 Jakarta, 28 Juli 2003 PLT. DIREKTUR PENGAWASAN NORMA KESELAMATAN KERJA
10/10/2013
created by PNK3
104
Pencegahan
Persiapan Banjir
10/10/2013 created by PNK3 105
Lift Jalan saat penumpang Keluar masuk Kecelakaan terhadap orang yang membuka pintu dari luar saat kereta sedang bisa berjalan cepat.
10/10/2013
created by PNK3
106
KERETA LIFT
- Rangka kereta terbuat dari baja, kuat menahan tumbukan kereta dan penyangga - Badan kereta harus tertutup rapat dan mempunyai pintu - Atap kereta harus kuat menahan beban peralatan dan orang ( 2 oarang) - Tinggi dinding min 2 meter - Kereta harus dilengkapi pintu darurat dengan syarat : - berengsel dan dapat dibuka dari luar sangkar - Tidak memnggagu instalasi di atas sangkar sewaktu dibuka - Ukuran min (0,35 x 045)m - Dapat dibuka dengan menarik pegangan tangan dan tanpa terkunci. - Pintu darurat pada lift otomatis harus dapat tertutup sejalan dengan operasi lift. - Perbandingan beban dan luas lantai lihat pada lampiran 1.
GOVERNOR DAN PERLENGKAPAN PENGAMAN - Rem pengaman lift terdiri dari rem pengaman kerja berangsur dan rem pengaman kerja mendadak - Rem kerja berangsur (progressive) untuk kec. Lif 60m/menit atau lebih - Rem kerja mendadak (instantaneous) untuk kec lift kurang dari 60 m/menit. - Jarak minimal dan maksimal antara kemerosotan kereta dengan rem pengaman : - Kec. Sampai 105 m/menit min : 0,25 m dan max : 1.1 m - Kec. sampai 150 m/menit min : 0,5 m dan max : 1.8 m - Kec. Sampai 210 m/menit min : 1,0 m dan max : 3,0 m - Kec. Samapi 300 m/menit min : 2,0 m dan max : 5,6 m - Rem pengaman tidak bekerja untuk peregerakan ke atas (rem pengaman khusus) - Rem yang dipasang lebih dari satu harus bekerja serempak - Lif kec. 60 m/menit lebih harus memiliki sakelar pemetus arus menhentikan motor penggerak.
PENGAWASAN
- Pelaksanaan pengawasan terhadap syarat K3 lift dilakukan oleh
K3
Inspeksi K3
Pelaksanaan inspeksi oleh operator Dilakukan oleh setiap karyawan pada area kerjanya masing-masing Hal yang harus di inspeksi adalah kondisi lingkungan, keadaan peralatan mesin, metode kerja Dilakukan seseringnya agar kondisi bahaya tidak muncul,
10/10/2013
created by PNK3
121
Inspeksi K3
Laporan inspeksi Dilakukan oleh setiap karyawan pada area kerjanya masing-masing Hal yang harus di inspeksi adalah kondisi lingkungan, keadaan peralatan mesin, metode kerja Dilakukan seseringnya agar kondisi bahaya tidak muncul,
10/10/2013
created by PNK3
122
Pintu Luar
123 10/10/2013 created by PNK3
SESI 2. ESCALATOR
124
10/10/2013
created by PNK3
125
10/10/2013
created by PNK3
126
10/10/2013
created by PNK3
10/10/2013
Escalator lebar step Kapasitas teoritis Beban/kapasitas nominal % kapasitas teoritis 600 mm 800 mm 1000 mm 5100 P/j 6800 P/j 8160 P/j 2040 orang/jam created by PNK3 3060 orang/jam
127
WASSALAMUALAIKUM W.W