Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

•Latar Belakang
•Berdasarkan potensi serta masalah riil yang ada dimasyarakat Kelurahan
Cepokomulyo.

•Rembug kesiapan masyarakat, kemudian pelaksanan pendataan dan pemetaan


potensi

•Penyusunan perencanaan pembangunan dengan istilah ”PJM Pronangkis ”.


Perencanan pembangunan ini merupakan susunan program untuk menganggulangi
kemiskinan dalam jangka menengah yaitu antara 1-3 tahun.

•Review PJM Pronangkis Kelurahan yang merupakan proses pembelajaran lanjutan


dengan maksud adanya peningkatan kemampuan masyarakat untuk melakukan perbaikan-
perbaikan terhadap PJM Pronangkis yang telah disusun.

•Didalam PJM tersebut akan dievaluasi pelaksanaan kegiatan PJM nya agar lebih terarah
dan terfokus dengan target dan indikator yang lebih terukur dan sejalan dengan target Tujuan
pembangunan serta Indeks Pembangunan Manusia (HDI).

•Diharapkan dengan review PJM tersebut, akses serta kesempatan masyarakat untuk
mewujudkan kemitraan dengan pihak pemerintah/instansi, lembaga swasta di tingkat
07/31/09
daerah juniaprimulyo@yahoo.com
maupun pusat dalam rangka penanggulangan kemiskinan menjadi lebih terbuka.
Adapun tujuan kegiatan PJM Pronangkis Kelurahan Cepokomulyo
adalah :
• Pembelajaran serta peningkatan pemahaman bagi masyarakat dalam
merencanakan dan menyusun PJM Pronangkis.

• Masyarakat mampu melakukan perbaikan-perbaikan dalam menyusun PJM


Pronangkis ini sehingga bisa memberikan manfaat yang maksimal.

• Masyarakat mampu menyusun PJM Pronangkis ini dengan capaian indikator


yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Milenium (MDG’s) dan Indeks
Pembangunan Manusia (HDI)

• Adanya kesadaran masyarakat Kelurahan Cepokomulyo untuk pembangunan


selanjutnya dengan mengutamakan kemandirian dan keswadayaan, sehingga
kegiatan-kegiatan yang tercantum dalam PJM Pronangkis ini bisa menjadi salah
satu acuan bagi masyarakat maupun pihak-pihak lainnya dalam kegiatan
penanggulangan kemiskinan di Kelurahan Cepokomulyo.

• Proses PJM Pronangkis Kelurahan Cepokomulyo ini dilakukan dengan


melibatkan seluruh lapisan masyarakat, dengan langkah – langkahnya
07/31/09 juniaprimulyo@yahoo.com
sebagai berikut :
•Bimbingan dari fasilitator kepada BKM, relawan, dan aparat Kelurahan
untuk pelaksanaan lokakarya PJM Pronangkis.

•Kesepakatan BKM dengan aparat Kelurahan dan masyarakat mengenai waktu


dan tempat pertemuan warga untuk melaksanakan lokakarya review PJM
Pronangkis tingkat Kelurahan.

•Pelaksanaan lokakarya PJM Pronangkis tingkat Kelurahan.

•Pelaksanaan proses penggalian data dan informasi melalui kajian


ulang kegiatan Pemetaan Swadaya (PS), terutama pendataan
masyarakat berdasarkan jiwa

•Rembug warga tingkat Kelurahan untuk perumusan draft PJM,

•Lokakarya tingkat Kelurahan yang membahas draf dokumen PJM


serta pengesahan dokumen PJM Pronangkis sebagai keputusan bersama.

•Melaksanakan
07/31/09 sosialisasijuniaprimulyo@yahoo.com
PJM Pronangkis kepada seluruh lapisan
masyarakat.
Prinsip-prinsip dasar dalam kegiatan PJM Pronangkis adalah sebagai
berikut :

•PJM Pronangkis merupakan proses kegiatan oleh masyarakat berbasis


pembelajaran nilai-nilai dan prinsip-prinsip P2KP, terutama berkaitan dengan
prinsip demokrasi, tranparansi dan akuntabilitas, partisipasi, desentralisasi,
serta nilai-nilai keiklashan, kejujuran, keadilan, kesetaraan dan
kebersamaan dalam keberagaman.

•PJM Pronangkis disusun dari, oleh dan untuk masyarakat yang berawal
dari data atau informasi yang berhasil dihimpun dari PJM Pronangkis
sebelumnya.

•Proses penyusunan PJM Pronangkis dilakukan secara partisipatif


berdasarkan pada nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, berorientasi kepada
MDG’s dan HDI tetapi tetap koridor pendekatan tridaya serta menggunakan
pendekatan untuk pencapaian tujuan, memahami dan menerima perbedaan
pendapat, memiliki kepedulian, menerima dan memahami kekurangan pihak
menghormati keputusan
lain,07/31/09 orang lain.
juniaprimulyo@yahoo.com
1.1 Kondisi Umum Kelurahan
1.1.1 Sejarah Kelurahan
Kelurahan Cepokomulyo ini didirikan pada tahun 1850 yang dipimpin oleh seorang
Kepala Desa. Adapun nama-nama Kepala Kelurahan yang pernah menjabat diantaranya :
SEJARAH PERGANTIAN KEPALA DESA
Bapak Tenek 1875 s/d 1887 = 12 th
Bapak Kadipah 1877 s/d 1898 = 11 th
Bapak Panggih 1898 s/d 1905 = 7 th
Bapak Basiran 1905 s/d 1913 = 8 th
Bapak Kodir al Singo Kerto 1913 s/d 1930 = 17 th
Bapak Sali 1930 s/d 1934 = 4 th
Bapak Kodir Sugo lorsa 1934 s/d 1943 = 9 th
Bapak Katam Ardjo Sujono 1943 s/d 1947 = 4 th
Bapak Sunarjo 1947 s/d 1965 = 18 th
Bapak Palil 1965 s/d 1967 = 2 th
Bapak Ngalimin 1967 s/d 1968 = 1 th
Bapak Darmono 1968 s/d 1973 = 5 th
Bapak Moch Sidig 1973 s/d 1975 = 2 th
Bapak Soegiono
Bapak Abai Saleh
Bapak Bayu Jatmiko
07/31/09
Bapak Mulyono HS juniaprimulyo@yahoo.com
sampai dengan sekarang).
1.1.2 Luas Kelurahan dan Geografis
Berdasarkan Letak Geografisnnya Kelurahan Cepokomulyo berada di wilayah
Kecamatan Kepanjen Propinsi Jawa Timur, dengan luas wilayah 42.50 ha, dengan ketinggian dari
permukaan laut sekitar 350 m dengan suhu udara berkisar antara 29-32 c, dengan curah hujan
rata-rata perbulan 2000-3000 mm/tahun.
Keadaan umum wilayah Kelurahan Cepokomulyo berbatasan langsung dengan
beberapa Kelurahan lainnya baik dalam lingkup Kecamatan Kepanjen maupun Kecamatan lainnya,
dengan batas-batas sebagai berikut :
• Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Kepanjen
• Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Kepanjen
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pangung Rejo
• Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Talangagung
Adapun jarak dan waktu tempuh dari Kelurahan
• ke Ibukota Kecamatan 0.5 km, dengan waktu tempuh 0, 5 jam
• ke Ibukota Kabupatern 20 km, dengan jarak tempuh 0,45 jam
• ke Ibukota Propinsi 120 km, dengan jarak tempuh 3 jam.
Lahan yang ada di Kelurahan Cepokomulyo di diperuntukan :
Permukiman : - ha
Sawah seluas : - ha
Ladang : - ha
Perkebunan : - ha
Hutan : - ha
Bangunan : - ha
Perkantoran : - ha
Sekolah : - ha Selanjutnya wilayah Kelurahan
07/31/09Pertokoan/perdagangan/pasar : - ha Cepokomulyo terdiri dari 3 RW dan 31 RT
juniaprimulyo@yahoo.com
Pabrik / Industri : - ha
1.1.3 Demografi

a. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur


Jumlah penduduk Kelurahan Cepokomulyo menurut umur dapat dilihat pada tabel berikut di bawah ini:

No Umur Jumlah No Pendidikan Jumlah

1 0 – 1 tahun 123 orang 1 TK 88 orang


2 1 – 4 tahun 104 orang
2 Sekolah Dasar 5421 orang
3 5 – 10 tahun 346 orang
4 11 – 16 tahun 367 orang 3 SLTP 2131 orang
5 17 – 20 tahun 786 orang
6 21 – 25 tahun 1588 orang 4 SLTA 1643 orang

7 26 – 30 tahun 681 orang 5 Akademi/D1-D3 17 orang


8 31 – 35 tahun 845 orang
6 Sarjana (S1 – S3 ) 12 orang
9 36 – 40 tahun 246 orang
10 41 – 45 tahun 138 orang Jumlah 9312 orang
11 46 – 50 tahun 112 orang
12 51 – 60 tahun 132 orang b. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat Kelurahan Cepokomulyo adalah sampai
13 61 – 70 tahun 87 orang dengan tingkat perguruan tinggi (Sarjana S1 – S3). Untuk dapat mengetahui
07/31/09 juniaprimulyo@yahoo.com
gambaran umum jumlah penduduk Kelurahan Cepokomulyo berdasarkan
11 Lebih dari 70 tahun 65 orang pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut di bawah ini:
c. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Mayoritas penduduk Kelurahan Cepokomulyo memiliki mata pencaharian sebagai pedagang dan petani atau buruh
tani, sedangkan sebagian lainnya adalah PNS dan karyawan swasta. Jumlah penduduk Kelurahan Cepokomulyo
berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada tabel berikut di bawah ini:
No. 1.5 Sarana dan Prasarana Jumlah
No
Jenis Pekerjaan Jumlah
1 Mesjid Jamie 2
1 Petani 450 orang
2 Surau /Langar /Mushola 32
2 Buruh tani 548 orang
3 SD/MI/MTS 3
3 Buruh/Swasta 216 orang
4 Madrasah 5
4 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 120 orang

5 Abdi Negara (Polri, TNI) orang 5 Perguruan Tinggi -


12
6 TPQ 3
6 Pedagang 268 orang
7 Pesantren -
7 Pengrajin/Pengusaha/Wiraswasta 374 orang
8 PAUD
8 Dokter 2 orang -
9 Bidan orang 9 Posyandu 9
4
Lain-lain 10 Puskesmas Pembantu
10 583 orang -

Jumlah 2577 Tabel 1.4 Wilayah Administrasi


e. Sarana dan Prasarana
DiAtas ini adalah sarana dan prasarana yang digunakan oleh
Warga :
07/31/09 juniaprimulyo@yahoo.com Tabel 1.5 Sarana dan Prasarana
f. Sarana Komunikasi
Sarana komunikasi yang dipergunakan oleh warga sekarang ini antara lain yang tersebar di seluruh
Kelurahan Cepokomulyo, telepon rumah terpasang dan telepon Ponsel HP seluler sebagai sarana komunikasi
alternative untuk kelancaran komunikasi, kentongan untuk memberitahukan informasi kepada masyarakat.

g. Penggunaan Air
Dilihat dari sarana penggunaan air, warga lebih banyak menggunakan air sumur untuk berbagai
keperluan mereka dibandingkan air PAM. Hal tersebut dilihat dari 391 sumur gali dirumah-rumah warga dan
PAM yang baru terpasang.

h. Perangkat/ Potensi Kelembagaan Kelurahan


Kelurahan Cepokomulyo mempunyai 3 lembaga formal yang berfungsi sebagai mitra dengan kepala
Kelurahan dan pengayom serta penggerak masyarakat di segala bidang terutama dibidang pembangunan
fisik, ekonomi, dan sosial. Lembaga tersebut adalah sebagai berikut :
1. LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPMK)
Proses pembentukan LPMK
Calon anggota LPM di tentukan oleh perwakilan tokoh masyarakat dari tiap RW.
Sistem pembentukan
Hasil dari formatur ada 3 calon anggota LPM Kelurahan Sudajayahilir maka diadakan voting untuk menentukan ketua, wakil
ketua dan anggota. Dari hasil voting tersebut adalah sebagai berikut :
Ketua : H .Maryono
ketua Harian : Hariyadi
Sekretaris Umum : Bambang Sukoco
Sekretaris 2 :-
Bendahara :-
Seksi Agama : Ust.H Sumarno Azis
Seksi Ekonomi dan Pembangunan : -
Seksi Pendidikan :-
Seksi Humas :-
Seksi Infokom :-
LPM adalah lembaga yang fungsinya sebagai pelaksana pembangunan disegala bidang yang ada di Kelurahan
07/31/09 sesuai program Kelurahan dengan
Cepokomulyo juniaprimulyo@yahoo.com
konsep pemberdayaan masyarakat kearah pembangunan baik fisik,
sosial dan ekonomi.
2. PEMBERDAYAAN dan KESEJAHTERAAN KELUARGA ( PKK )
PKK beranggotakan para wanita yang ada di Kelurahan Cepokomulyo, lembaga ini
mempunyai visi dan misi sebagai berikut :
VISI :
Mewujudkan kaum perempuan di Kelurahan Cepokomulyo yang benar-benar mampu
mengatasi persoalan keluarganya secara mandiri menuju kesejahteraan keluarga
MISI :
Memberdayakan kaum wanita dalam peningkatan kemampuan dan keterampilan
Membudayakan kebersamaan antar wanita dan ibu rumah tangga menuju kesejahteraan
keluarga.

3. KARANGTARUNA
VISI :
Kesiapan dari pelaku pada era globalisasi perkembangan segala aspek informasi Multidimensi yang
berdampak kompetisi dan selektif, dapat membangun peningkatan motifasi kwalitas serta efek player
bagi pelaku pengusaha jiwa kewirausahaan (entrepreneur) dalam bentuk kebersamaan peningkatan
perekonomian masyarakat secara umum.
MISI :
Menumbuh kembangkan rasa dinamis nasionalisme dikalangan pemuda generasi penerus bangsa .
Menumbuh kembangkan rasa sosialisme serta solideritas dikalangan pemuda dalam mensikapi era
globalisasi.
Memupuk serta memberikan respon potensial prodoktif dalam pembangun pemuda sebagai aset
bangsa yang memandang kedepan.
Terbentuknya jiwa dan semangat Inovatif perjuangan generasi muda yang terampil dan
berkepribadian serta berpengetahuan.
Pencitraan Masyarakat yang tangap
07/31/09 dan komitmen terhadap perkembangan dan kemajemukan serta
juniaprimulyo@yahoo.com
heterogen
1.1 Visi dan Misi Pronangkis dan Tujuan Perencanaan
Visi dan Misi PJM Pronangkis masayarakat Kelurahan Cepokomulyo adalah:
Visi
• Meningkatkan pendidikan dan kesehatan warga Cepokomulyo 60 %.
• Menciptakan dunia wira usaha dengan Strategis penanfaatan Sumber Daya Alam dan
Sumber Daya Manusia
Misi
• Mengurangi anak putus sekolah
• Meningkatkan pelayanan sarana pendidikan
• Revitalisasi posyandu
• Meningkatkan pelayanan kesehatan
• Pembinaan ketrampilan Wirausaha dan Jasa

1. TUJUAN BERSAMA
• Menumbuhkan kembali nilai-nilai kemanusiaan dan kemasyarakat sebagai
pondasi yang melandasi kegiatan penanggulangan kemiskinan.
• Menciptakan unit usaha bersama secara berantai berhubungan timbal balik
• Mengenalkan dan membangun upaya-upaya peningkatan pendapatan secara mandiri
dan berkelanjutan untuk masyarakat miskin.
• Terciptanya organisasi masyarakat warga yang memiliki kepemimpinan kolektif/
bersama yang mampu membantu masyarakat miskin dalam proses
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kepentingannya.
• Memperkuat kebersamaan diantara semua lapisan masyarakat, pemerintah dan
kelompok lainnya dalam penanggulangan kemiskinan.
• Memperbaiki prasarana juniaprimulyo@yahoo.com
07/31/09 dan sarana dasar masyarakat, terutama untuk kebutuhan
masyarakat miskin termasuk perbaikan perumahannya.
1.2 Perkembangan Kegiatan PRA
Salah Kegiatan PRA dan P2kp adalah pembentukan lembaga masyarakat
yang benar-benar mampu berperan sebagai wadah perjuangan warga, khususnya
warga miskin untuk ikut terlibat dalam menyuarakan aspirasi dan kebutuhannya serta
ikut berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. Pendekatan yang dilakukan
dalam Participatory Rapid Apraisal di dalam proses tersebut adalah dengan
memulihkan dan memperkuat kembali lembaga masyarakat, dimana keberadaan
lembaga yang kokoh ini dapat tercapai apabila lembaga tersebut benar-benar
mengakar, dipercaya oleh masyarakat sehingga mampu mengorgansir dan menjadi
wadah masyarakat untuk menggalang potensi yang ada untuk mengatasi persoalan
kemiskinan dan pembangunan di wilayah tersebut, dan dalam Participatory Rapid
Apraisal lembaga tersebut adalah Koperasi Pemberdayaan Masyarakat

Pembentukan Koperasi Pemberdayaan Masyarakat dalam PRA LPMK ini


tidak serta merta membentuk lembaga baru, tetapi bisa dengan memampukan
lembaga yang ada dengan dasar pertimbangan yang matang, tidak dilakukan dengan
pendekatan instans (serba cepat dan sementara) dan formalitas semata, namun
harus benar-benar dilakukan dengan pendekatan dinamika proses dimasyarakat,
untuk membangun kesadaran kritis dan kebutuhan masyarakat setempat sehingga
Koperasi Pemberdayaan Masyarakat terbentuk dapat dipercaya dan mengakar
dimasyarakat.
07/31/09 juniaprimulyo@yahoo.com
Langkah-langkah dalam pembentukan Koperasi Pemberdayaan Masyarakat ini adalah :
3. Rembug masyarakat untuk memampukan lembaga yang ada atau membentuk lembaga baru sebagai
Koperasi Pemberdayaan Masyarakat Kegiatan ini dilakukan dengan proses :
Diskusi kelompok Terpadu di tingkat masyarakat tentang substansi BKM sebagai wadah
masyarakat,
Rembug warga tingkat kelurahan/Kelurahan untuk memutuskan memampukan lembaga yang ada atau
membentuk lembaga baru sebagai BKM.
Untuk membahas hasil-hasil diskusi kelompok terpadu di tingkat masyarakat kemudian diputuskan bersama.
Pada proses ini diputuskan untuk menyusun panitia pembentukan Koperasi Pemberdayaan Masyarakat
yang terdiri dari relawan-relawan masyarakat juga disusun rencana jadwal dan teknis pelaksanaan
pembentukan Koperasi Pemberdayaan Masyarakat.
8. Proses Pembentukan Koperasi Pemberdayaan Masyarakat.
Merupakan serangkaian kegiatan melalui tahapan :
Menyusun Draft Anggaran Dasar dan tata tertib Pemilihan.
Penyusunan draft AD Koperasi Pemberdayaan Masyarakat dan tata tertib dikoordinir oleh Panitia
pembentukan Koperasi Pemberdayaan Masyarakat dengan melibatkan relawan-relawan masyarakat
bersama perangkat Kelurahan.
Serangkaian Diskusi Kelompok terpadu kepemimpinan moral dan pemilihan utusan warga.
• Rembug warga di tingkat Kelurahan untuk pembentukan Koperasi Pemberdayaan Masyarakat dan
pemilihan anggota Koperasi Pemberdayaan Masyarakat. Sebagai proses membangun kesepakatan warga
mengenai pembentukan lembaga pimpinan kolektif (Koperasi Pemberdayaan Masyarakat) berbasis nilai
universal sebagai lembaga kepercayaan milik masyarakat.
4. Akuntabilitas dan Legitimasi Pembentukan Koperasi Pemberdayaan Masyarakat serta Pemilihan Anggota.
Hasil rembug warga Kelurahan tentang pembentukan Koperasi Pemberdayaan Masyarakat berupa AD
Koperasi Pemberdayaan Masyarakat dan daftar anggota Koperasi Pemberdayaan Masyarakat terpilih harus
disebarluaskan ke masyarakat, dimulai 3 hari setelah proses pemilihan disosialisasikan selama 2 minggu
sebagai masa sanggah.
5. Legalisasi Koperasi Pemberdayaan Masyarakat. Hal terpenting dari terbentuknya Koperasi Pemberdayaan
07/31/09 adalah legitimasi masyarakat
Masyarakat juniaprimulyo@yahoo.com
yang tercermin dalam wujud pengakaran dan kepemilikan
masyarakat terhadap BKM di wilayahnya, dengan cara pencatatab melalui notaris sehngga diperoleh Akta
•Koperasi Pemberdayaan Masyarakat merupakan lembaga masyarakat yang dibentuk
berdasarkan nilai–nilai universal dan berfungsi sebagai board of trustee. Dalam
mengemban amanah masyarakat dan melaksanakan peran fungsinya, Koperasi
Pemberdayaan Masyarakat mengacu pada mekanisme yang berlaku di PRA LPM dan
aturan main yang telah disepakati oleh masyarakat yang tertuang dalam anggaran
dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART). Untuk menjalankan peran serta
fungsinya, secara operasional BKM telah dibantu secara langsung oleh sekretariat
dan UP- UPnya yaitu:
•1. Unit Pengelola Keuangan, mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam
mengelola keuangan BKM dan mengelola kegiatan ekonomi bergulir
•2. Unit Pengelola Sosial, mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam
mengelola kegiatan di bidang sosial
•3. Unit Pengelola Lingkungan, mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam
mengelola kegiatan lingkungan/ fisik yaitu pembangunan sarana dan prasarana
lingkungan di masyarakat.

•Pelaksanaan pembangunan dalam program PRA LPMK di Kelurahan Cepokomulyo


Kecamatan Baros pertama kali dilaksanakan pada tahun 2006 yang terangkum dalam
PJM Pronangkis dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun ke depan.
•Realisasi pembangunan pada tahun 2006 dilaksanakan dalam tiga tahap di ketiga
aspek pembangunan tridaya (ekonomi, sosial, lingkungan) adalah sebagai berikut:
•1.07/31/09
Kegiatan Ekonomi Bergulir juniaprimulyo@yahoo.com
•2. Kegiatan Sosial
1.3 Transparansi dan Akuntabilitas
Proses Transparansi yang dilakukan oleh Koperasi Pemberdayaan Masyarakat
Menuju Sejahtera selama ini adalah memberikan pelaporan bulanan kepada
berbagai pihak seperti kepada pihak kecamatan, masyarakat dan Kepala
Kelurahan. Bentuk transparansi yang dilakukan kepada masyarakat dengan
melaporkan laporan bulanan yang ditempel di lima papan informasi yang diletakkan
di tempat straegis. Adapun tempat papan informasi PRA LPM di lima tempat
strategis tersebut diletakan di :

07/31/09 juniaprimulyo@yahoo.com
BAB II
ANALISIS PERMASALAHAN DAN RUMUSAN STRATEGI PENANGGULANGAN
KEMISKINAN DAN SASARAN KEGIATAN
Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai
faktor yang saling berkaitan, antara lain: tingkat pendapatan, kesehatan, akses terhadap
barang dan jasa, lokasi geografis, gender dan kondisi lingkungan. Mengacu pada
strategi nasional penanggulangan kemiskinan definisi kemiskinan adalah kondisi dimana
seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan, tidak terpenuhi hak-hak
dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang
layak/bermartabat. Definisi ini beranjak dari pendekatan berbasis hak yang mengakui
bahwa masyarakat miskin mempunyai hak-hak dasar yang sama dengan anggota
masyarakat lainnya. Berangkat dari akar penyebab persoalan kemiskinan yang muncul
di masyarakat, maka perlu dirumuskan mengenai upaya penanggulangan kemiskinan
secara cermat dan tepat sasaran berdasarkan tinjauan beberapa aspek demografi,
seperti: kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi, sarana/prasarana lingkungan, dll.
2.1 Demografi
1. Kesehatan
Permasalahan kesehatan yang ada melihat kondisi lingkungan dan kebiasaan warga
setempat dalam melangsungkan kehidupannya sehari-hari, seperti : kondisi rumah
tinggal warga, pembuangan sampah/limbah warga, penggunaan air untuk mandi-cuci-
kakus, penyakit menular, asupan gizi makanan terutama bagi balita dan ibu hamil
sampai dengan tempat persalinan ibu hamil yang dinilai beresiko dan perlu perhatian
yang07/31/09
serius. Berikut di bawah ini disajikan dalam tabel mengenai gambaran umum
juniaprimulyo@yahoo.com
permasalahan kesehatan di lingkungan warga Kelurahan Cepokomulyo adalah:
2.1 Demografi
3.Kesehatan
Permasalahan kesehatan yang ada melihat kondisi lingkungan dan kebiasaan
warga setempat dalam melangsungkan kehidupannya sehari-hari, seperti : kondisi
rumah tinggal warga, pembuangan sampah/limbah warga, penggunaan air untuk
mandi-cuci-kakus, penyakit menular, asupan gizi makanan terutama bagi balita dan
ibu hamil sampai dengan tempat persalinan ibu hamil yang dinilai beresiko dan perlu
perhatian yang serius.

1. Pendidikan
Masalah yang terjadi dalam bidang pendidikan di Kelurahan Cepokomulyo
adalah seputar masalah tingkat pendidikan dan kemampuan baca latin.
Rendahnnya tingkat pendidikan di Kelurahan Cepokomulyo disebabkan karena :
Pendapatan perkapita kecil, Jarak kesekolah lanjutan jauh dan biaya sekolah tinggi.
Masih banyak anak usia sekolah yang tidak bisa melanjutkan ke tingkat pendidikan
yang lebih tinggi atau hanya sampai dengan tingkat SLTP, Masih banyak anak usia
sekolah yang mengalami putus sekolah dikarenakan faktor ekonomi. Tingkat
pendidikan warga miskin adalah sebagian besar lulusan Sekolah dasar, sebagian
lulusan SLTP dan sebagian kecil lulusan SLTA

07/31/09 juniaprimulyo@yahoo.com
3. Ekonomi

Masalah ekonomi yang terjadi di Cepokomulyo ditinjau dari masalah


seputar pendapatan yang meliputi pekerjaan, pendapatan dan pengelueran,
kepemilikan pakaian, tabungan, pinjaman dan bantuan yang telah diterima.
Permasalahan ekonomi terjadi karena rendahnya tingkat pendapatan,
pengangguran tinggi karena kurang keterampilan dan pendidikan.

4. Sarana Prasarana Lingkunga


Permasalahan lingkungan dapat ditin dari kondisi rumah, kepemilikan
rumah, penggunaan air minum, buang air besar, pembuangan sampah. Selain dari
indikator diatas masalah yang terjadi di lingkungan adalah
• Sarana jalan lingkungan yang menghubungkan ke tiap kedusunan mengalami
rusak berat dan sebagian masih jalan tanah

• Masyarakat kurang peduli lingkungan,

• Kurang memadainya tempat pembuangan sampah dan saluran pembuangan


limbah keluarga
• Jamban umum (MCK) yang telah ada belum dapat dimanfaatkan secara
optimal dikarenakan pasokan sumber air yang terbatas/ sering mengalami
07/31/09
kekeringan juniaprimulyo@yahoo.com
5. Partisipasi perempuan

Partisipasi perempuan dalam pembangunan sangat dibutuhkan terutama


dalam upaya penanggulangan kemiskinan, karena perempuan merupakan
kelompok yang strategis dalam penanggulangan kemiskinan.
Hal ini disebabkan perempuan merupakan pendidik utama anak sebagai
generasi penerus, perempuan juga sebagai pengelola ekonomi rumah tangga.
Tingkat pendidikan dan keaktifan perempuan manjadi faktor penunjang
kesejahteraan keluarga.
Kemampuan dan pemikiran perempuan sangat diperlukan selain untuk
keluarga juga untuk lingkungannya. Keterlibatan perempuan dalam kegiatan
dilingkungan merapakan partisifasi aktif perempuan dalam pembangunan, hasil dari
pembangunan tersebut untuk pemenuhan kebutuhan perempuan dalam
peningkatan kesejahteraan keluarganya.
Peran serta perempuan dalam kegiatan di lingkungan dapat dilihat dari
aktifitas di kegiatan PKK, Posyandu, kerohanian dan kegiatan di tingkat Kelurahan
2.2 Analisis Permasalahan kebutuhan dan potensi sumberdaya
Permasalahan kemiskinan yang ada di Kelurahan Cepokomulyo telah
diuraikan pada Bab sebelumnya dilihat dari aspek pendidikan, kesehatan, fisik
lingkugan dan ekonomi, semua permasalahan yang ada bila dilakukan pengkajian
maka dapat dilihat juga potensi yang menjadi sumberdaya dalam penyelesaian
permasalahan tersebut. Sumberdaya tersebut bisa dari luar masyarakat yang bisa di
07/31/09 juniaprimulyo@yahoo.com
akses ataupun dari masyarakat sendiri yang merupakan potensi dan belum tergali
2.3 Perumusan prioritas masalah
Dari semua permasalahan ada beberapa permasalahan yang menurut masyarakat
sangat dibutuhkan dan membutuhkan penyelesaian dengan segera maka bersama masyarakat
dibuat penyepakatan skala prioritas pada semua masalah berdasarkan beberapa kriteria.
Kriteria pemilihan dan penentuan masalah yang ada berdasarkan :
Merupakan kebutuhan mendasar/simpul masalah
Masalah/kebutuhan yang dipandang Mendesak
Dirasakan oleh sebagian warga masyarakat, terutama masyarakat miskin
Masalah sering muncul
Tersedianya potensi dan sumber daya

2.4 Rumusan strategi dan sasaran kegiatan


Dari berbagai permasalahan yang ada di Kelurahan Cepokomulyo dapat ditarik
kesimpulan bahwa ada beberapa permasalahan yang dominan terjadi di masyarakat dan
membutuhkan penyelesaian dengan strategi yang tepat. Dalam PJM ini mencoba menampilkan
permasalahan yang ada diharapkan target yang ingin dicapai bisa terwujud dengan strategi dan
kegiatan yang di programkan bisa menjawab persoalan yang ada.

Strategi Jangka Menengah


1. Tahun-I : “Membangun Kepercayaan dan kemampuan diri”
2. Tahun-II : “Membangun Kerjasama ”
3. Tahun-III : “Bersama
07/31/09 Membangun Kemandirian”
juniaprimulyo@yahoo.com
1. TAHUN – I ( “ Membangun Kepercayaan dan Kemampuan Diri ”)
TARGET :
Masyarakat sadar akan tanggung jawabnya sebagai pelaku utama
upaya penanggulangan kemiskinan di kelurahannya
Masyarakat memiliki kemampuan/kapasitas diri untuk mengelola
program-program sederhana yang berkaitan langsung dengan upaya
peningkatan kesejahteraan warga miskin, dengan berlandaskan pada
nilai-nilai kemanusiaan dan kemasyarakatan.
Perbaikan beberapa prasarana/ sarana dasar dan permukiman warga
miskin yang dianggap Mendesak namun sifatnya masih sederhana,
dapat ditangani sendiri, disesuaikan dengan tingkat pembelajaran
awal dari masyarakat.
Perguliran dana sendiri (swadaya dan BLM) untuk meningkatkan
kapasitas pengelolaan usaha ekonomi produktif dari KSM-KSM
setempat.

KRITERIA KEGIATAN :
Perbaikan prasarana/sarana sederhana (swadaya, waktu singkat).
Merupakan proses belajar (pengelolaan dan partisipasi).
Bukan perguliran dana.
Mendesak dengan nilai juniaprimulyo@yahoo.com
07/31/09 kemanfaatan tinggi.
12. TAHUN – II ( “ Membangun Kebersamaan ”)
TARGET :
Masyarakat memiliki kemampuan untuk secara terus-menerus
mengembangkan kemampuan/kapasitas diri yang telah dimilikinya,
untuk mengelola program-program yang berkaitan dengan upaya
peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin, dengan tetap
berlandaskan pada nilai-nilai kemanusiaan dan kemasyarakatan.
Masyarakat mampu bekerjasama dengan pelaku pembangunan
lainnya dan mulai mengakses sumber daya dan dana lainnya.
Perbaikan beberapa prasarana/sarana dasar dan permukiman
warga miskin yang dianggap Mendesak dan mulai dari yang bersifat
sederhana hingga membutuhkan sumber daya pihak luar dan jangka
panjang, disesuaikan dengan tingkat pembelajaran dan kemampuan
dari masyarakat.
Perguliran dana sendiri maupun yang bersumber dari kerjasama
dgn pihak lain untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan usaha
ekonomi produktif dari KSM-KSM setempat.
KRITERIA KEGIATAN :
Perbaikan prasarana/sarana
Bermuatan belajar tinggi (pengelolaan dan partisipasi)
Perguliran dana bagi KSM-KSM
07/31/09 yang sudah memiliki usaha
juniaprimulyo@yahoo.com
Mendesak dengan nilai kemanfaatan tinggi
3. TAHUN – III ( “Bersama Membangun Kemandirian” )
TARGET :
Masyarakat mampu mengembangkan secara terus-
menerus kapasitas diri dan sinergi dengan pihak lain berkaitan
dengan upaya penanggulangan kemiskinan.
Masyarakat mulai mengembangkan kemampuannya untuk
membela kepentingan warga kelurahan dalam tata
kehidupan sehari-hari.
KRITERIA KEGIATAN :
Perbaikan sarana secara swadaya.
Muatan belajar bagi masyarakat (pengelolaan dan
partisipasi).
Perguliran dana bagi para pengusaha baru yang
bergabung pada KSM-KSM lama
Perguliran dana secara sangat selektif bagi KSM-KSM
baru.
Mendesak dengan juniaprimulyo@yahoo.com
07/31/09 nilai kemanfaatan tinggi.
BAB III

RUMUSAN STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN


DAN SASARAN KEGIATAN

3.1. Program Jangka Menengah (3 tahun)

1. Tahun – I : “Membangun Kepercayaan dan Kemampuan


Diri”
2. Tahun – II : “Membangun Kerjasama”
3. Tahun – III : “Bersama Membangun Kemandirian”

07/31/09 juniaprimulyo@yahoo.com
1. TAHUN – I ( “Membangun Kepercayaan dan Kemampuan Diri” )
TARGET :

1) Masyarakat sadar akan tanggungjawabnya sebagai pelaku utama upaya


penanggulangan kemiskinan di kelurahannya.

2) Masyarakat memiliki kemampuan/kapasitas diri untuk mengelola program-


program sederhana yang berkaitan langsung dengan upaya peningkatan
kesejahteraan warga miskin, dengan berlandaskan pada nilai-nilai kemanusian
kemasyarakatan.

3) Perbaikan beberapa prasarana/sarana dasar dan pemukiman warga miskin


yang dianggap Mendesak namun sifatnya masih sederhana, dapat
ditangani sendiri, disesuaikan dengan tingkat pembelajaran awal dari
masyarakat.

4) Perguliran dana sendiri (swadaya dan KOPENMAS) untuk meningkatkan


kapasitas pengelolaan usaha ekonomi produktif dari anggota..

KRITERIA KEGIATAN :

- Perbaikan prasarana/sarana sederhana (swadaya, waktu singkat).


- Merupakan proses belajar (pengelolaan dan partisipasi).
07/31/09
- Bukan perguliran dana. juniaprimulyo@yahoo.com
- Mendesak dengan nilai kemanfaatan tinggi.
2. TAHUN – II ( “Membangun Kebersamaan” )
TARGET :
Masyarakat memiliki kemampuan untuk secara terus-menerus mengembangkan
kemampuan/kapasitas diri yang telah dimilikinya, untuk mengelola program-
program yang berkaitan dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat
miskin, dengan tetap berlandaskan pada nilai-nilai kemanusiaan dan
kemasyarakatan.

Masyarakat mampu bekerjasama dengan pelaku pembangunan lainnya dan


mulai mengakses sumber daya dan dana lainnya.

Perbaikan beberapa prasarana/sarana dasar dan pemukiman warga miskin


yang dianggap Mendesak dan mulai dari yang bersifat sederhana hingga
membutuhkan sumber daya pihak luar dan jangka panjang, disesuaikan dengan
tingkat pembelajaran dan kemampuan dari masyarakat.

Perguliran dana sendiri maupun yang bersumber dari kerjasama dengan pihak
lain untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan usaha ekonomi produktif dari
anggota..

KRITERIA KEGIATAN :
- Perbaikan prasarana/sarana
- Bermuatan belajar tinggi (pengelolaan dan partisipasi)
- Perguliran dana bagi anggota
07/31/09 yang sudah memiliki usaha
juniaprimulyo@yahoo.com
- Mendesak dengan nilai kemanfaatan tinggi.
3. TAHUN – III ( “Bersama Membangun Kemandirian” )
TARGET :
Masyarakat mampu mengembangkan secara
terus-menerus kapasitas diri dan sinergi dengan pihak
lain berkaitan dengan upaya penanggulangan
kemiskinan.
Masyarakat mulai mengembangkan kemampuannya
untuk membela kepentingan warga kelurahan dalam tata
kehidupan sehari-hari.
KRITERIA KEGIATAN :
- Perbaikan sarana secara swadaya.
- Muatan belajar bagi masyarakat (pengelolaan dan
partisipasi).
- Perguliran dana bagi para pengusaha baru yang
bergabung pada KSM-KSM lama.
- Perguliran dana secara sangat selektif bagi KSM-KSM
baru.
07/31/09 juniaprimulyo@yahoo.com
- Mendesak dengan nilai kemanfaatan tinggi.
BAB IV
PENUTUP
Dari uraian dalam proses penyusunan PJM Pronangkis di atas dapat disimpulkan sebagai
berikut :
4. Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan (PJM
Pronangkis) adalah merupakan susunan program jangka menengah program
penanggulangan kemiskinan dan merupakan rencana induk Kelurahan Cepokomulyo
yang menjadi acuan bagi masyarakat untuk merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi kegiatan mereka dalam kegiatan tahunan.
2. Tujuan Penyusunan PJM Pronangkis adalah :
Menumbuhkan kembali nilai-nilai luhur kemanusiaan dan kemasyarakatan
dikalangan masyarakat.
Menjalin kerjasama dengan semua pihak mengenai segala upaya
penanggulangan kemiskinan yang merupakan tanggung jawab bersama.
Meningkatkan kepedulian antar sesama.
Perbaikan dan pembangunan jalan lingkungan .
Perbaikan saluran/gorong-gorong.
Peningkatan Sumber Daya Manusia.
Peningkatan pelayanan sosial bagi warga miskin Pra KS, anak yatim usia
putus sekolah.
Penyediaan beasiswa anak berprestasi bagi keluarga miskin.
3. Dalam rangka menyusun kebutuhan riil masyarakat, kemudian menjadi usulan dalam PJM
ini dilakukan melalui proses pemetaan swadaya oleh masyarakat, analisa masalah dan
potensi serta perumusan kegiatan dan langkah-langkah pengawasan yang dilakukan
07/31/09 juniaprimulyo@yahoo.com
dengan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat dengan wujud kegiatan seluruh proses
penyusunan PJM dilakukan dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
07/31/09 juniaprimulyo@yahoo.com
juniaprimulyo@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai