Anda di halaman 1dari 8

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Tes obyektif secara umum dapat dibagi menjadi dua macam , Yakni : 1. Free response item terdiri dari : Completion test dan Short answer 2. Fixed-response items, terdiri dari : Tru-false, Multiple-choise, Matching, Rearrangement exercise Prinsip penyusunan tes obyektif jawab bebas ini secara umum sama dengan seluruh tes obyektif, yakni munculnya keseragaman dan kepastian tentang jawaban yang benar sesuai dengan pertanyaan. Tes completion adalah merupakan salah satu bentuk tes jawaban bebas, dimana butir-butir soalnya berupa satu kalimat dimana bagian-bagian tertentu yang dianggap penting dikosongkan. Tes pilihan ganda merupakan tes obyektif dimana masing-masing item disediakan lebih dari dua kemungkinan jawaban, dan hanya satu dari pilihan-pilihan tersebut yang benar atau yang paling benar .

1.2 Tujuan

Dalam menyusun makalah ini, penulis mempunyai tujuan antara lain: 1. Mampu menjelaskan macam-macam tes objektif 2. Mampu membedakan prinsip-prinsip penyusunan tes obyektif

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga Kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya . Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua. kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Bandarlampung, Maret 2013

Penulis

BAB II ISI

A.MACAM-MACAM TES OBYEKTIF Tes obyektif menurut Berg (1958), sebagaimana dikutif oleh Stanley, Tes ini secara umum dapat dibagi menjadi dua macam , Yakni : 1. Free response item terdiri dari : Completion test dan Short answer 2. Fixed-response items, terdiri dari : Tru-false, Multiple-choise, Matching, Rearrangement exercise (Stanley, and Kenneth 1978:217) Tipe soal obyektif jawab bebas, baik dalam bentuk melengkapi maupun jawab pendek, pada hakekatnya tetap dapat dibedakan dengan tes uraian. Perbedaan itu hanya terletak pada panjang pendeknya jawaban .

B. PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN TES OBYEKTIF 1. Free-response items Prinsip penyusunan tes obyektif jawab bebas ini secara umum sama dengan seluruh tes obyektif, yakni munculnya keseragaman dan kepastian tentang jawaban yang benar sesuai dengan pertanyaan. Adapun prinsip penyusunan secara khusus untuk masing-masing tipe tes isian bebas ini adalah : a. Short-answer obyektif items beberapa petunjuk khusus penyusunan tes ini antara lain dijelaskan oleh Stanley, sebagai berikut : 1. menggunakan bentuk kalimat tanya akan lebih baik daripada menggunakan kalimat berita

2. pertanyaan sebaiknya disusun sedemikian rupa sehingga jawaban yang muncul dapat disampaikan sesingkat mungkin 3. apabila lembar jawaban ingin dijadikan satu dengan lembar soal, sebaiknya disediakan kolom jawaban yang terpisah dengan soalnya 4. hindarkan penggunaan susunan kalimat yang persis dalam buku teks Tes kemampuan ini tepat digunakan untuk mengukur kemampuan hafalan atau ingatan, khususnya kemampuan bidang matematiaka dan kemampuan penguasaan kosakata dalam bahasa asing, maupun fakta-fakta spesifik.

b. Completion test Tes completion adalah merupakan salah satu bentuk tes jawaban bebas, dimana butir-butir soalnya berupa satu kalimat dimana bagian-bagian tertentu yang dianggap penting dikosongkan. Adapun beberapa petunjuk khusus penyususn tes obyektif bentuk completion ini adalah : 1. Hindarkan pernyataan yang tidak jelas 2. Jangan menghilangkan kata-kata kunci terlalu banayak 3. Hilangkan kata-kata yang mengundang arti penting, dan jangan kata-kata yang tidak penting yang dihilangkan. 4. Hindarkan munculnya indikator jawaban yang dapat dibaca dari pernyataan yang ada dalam teks soal. 5.Usahakan agar jawaban yang diberikan cukup terdiri dari satu kata atau satu kalimat pendek (Noeng Muhajir , 1981, 57-56)

2. Fixed-response items

Tipe ini merupakan salah satu bentuk tes obyektif, dimana butir-butir soal yang diberikan kepada peserta didik disertai dengan alternatif jawaban, sehingga peserta didik tinggal memilih satu diantara alternatif yang disediakan. Tes bentuk ini dapat dibagi menjadi 2, pertama memilih satu dsiantara dua alternatif jawaban, dikenal dengan bentuk True-false. Kedua, memilih satu atau lebih dari beberapa

kemungkinan pilihan yang lebih dari dua tes ini disebut dengan bentuk Multiple Choise, Matching dan Rerragement Exercise.

a. True-False Test True-False Test adalah suatu bentuk tes dimana itemnya berupa statemen yang mengandung dua kemungkinan : benar atau salah. Tetapi statemen itu sebenarnya hanya memiliki satu kemungkinan, bisa benar atau hanya bisa salah. Ciri tes bentuk ini antara lain, mudah disusun dan dapat mengungkap bahan yang cukup luas sedangkan kelemahannya adalah faktor terkaan sangat besar sebab hanya memiliki dua kemungkinan antara benar dan salah. Adapun beberapa petunjuk praktis untuk menyusun item True-False Test adalah : 1. Hati-hatilah dalam memilih kalimat yang dapat memberi petunjuk kepada peserta didik untuk menebak jawaban hanya secara spekulasi 2. Hindarkan penggunaan kalimat negatif lebih dari dua kali, sebab hal ini akan membingungkan pesrta didik 3. Hindarkan penggunaan kalimat yang sekedar bertujuan untuk menjebak peserta didik 4. Hindarkan penggunaan kalimat yang memiliki arti ganda 5. Gunakan kalimat yang singkat, tetapi padat isinya

b. Multiple Choise Test Tes pilihan ganda merupakan tes obyektif dimana masing-masing item disediakan lebih dari dua kemungkinan jawaban, dan hanya satu dari pilihanpilihan tersebut yang benar atau yang paling benar . Adapun petunjuk umum untuk menyusun tes yang berbentuk Multiplechoise ini adalah : 1. Hendaknya antara pernyataan dalam soal dengan alternatif jawaban terhadap sesuaian 2. kalimat pada tiap-tiap butir soal hendaknya dapat disusun dengan singkat dan jelas

3. Sebaiknya tidak menggunakan bentuk kalimat negatif, dan jika terpaksa digunakan harap diberi tanda khusus ,misalnya garis bawah atau tanda miring . 4. Pernyataan dalam setiap butir hendaknya tidak saling tergantung antara item yang satu dengan yang lainnya, melainkan masing-masing berdiri sendiri 5.Soal hendaknya disusun menggunakan bahasa yang mudah dipahami 6. Hindarkan pengulangan kalimat antara yang terdapat dalam pernyataan dengan yang ada pada alternatif jawaban Selanjutnya Prof.Sumadi Suryabrata, Ph.D merinci soal bentuk pilihan ganda ke dalam tujuh macam sebagai berikut : 1. Jenis jawaban benar Salah 2. Jenis jawaban paling tepat 3. Jenis Pertanyaan tidak lengkap 4. Jenis jawaban negatif 5. Jenis alternatif tidak lengkap 6. Jenis kombinasi 7.Jenis Kompleks (sebab-akibat) c. Tes Bentuk Matching (Menjodohkan) Tes ini sering digunakan untuk mengukur informasi tentang fakta, pengertian. Penyusun tes ini relatif mudah dan faktor terkaan peserta didik dapat diperkecil.Kelemahannya tes ini hanya dapat mengukur ingatan saja, sedangkan kemampuan analisis dan evaluatif sulit diketahui. Beberapa petunjuk praktis menyusun tes bentuk ini adalah : 1. Statemen yang menjadi jawaban hendaknya disusun dalam kalimat yang lebih pendek dan ringkas . 2. Jangan membuat penjodohan sempurna satu lawab satu, adakalanya baik memasukan jawaban yang tidak ada pasangannya. d.Rearragement Exercises yaitu bentuk tes berupa rangkaian kalimat utuh dan benar , kemudian diceraikan secara tidak beraturan sehingga bentuk aslinya sulit dikenali. Tes ini dapat mengukur kemampuan logika .

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN 1. Tes obyektif menurut Berg (1958), sebagaimana dikutif oleh Stanley, Tes ini secara umum dapat dibagi menjadi dua macam , Yakni : a. Free response item terdiri dari : Completion test dan Short answer b. Fixed-response items, terdiri dari : True-false, Multiple-choise, Matching, Rearrangement exercise 2. Free-response items, Prinsip penyusunan tes obyektif jawab bebas ini secara umum sama dengan seluruh tes obyektif, yakni munculnya keseragaman dan kepastian tentang jawaban yang benar sesuai dengan pertanyaan. 3. Tes completion adalah merupakan salah satu bentuk tes jawaban bebas, dimana butir-butir soalnya berupa satu kalimat dimana bagian-bagian tertentu yang dianggap penting dikosongkan. 4. Prof.Sumadi Suryabrata, Ph.D merinci soal bentuk pilihan ganda ke dalam tujuh macam sebagai berikut : Jenis jawaban benar Salah, Jenis jawaban paling tepat, Jenis Pertanyaan tidak lengkap, Jenis jawaban negatif, Jenis alternatif tidak lengkap, Jenis kombinasi, Jenis Kompleks (sebab-akibat)

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai