Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI KOMUNIKASI TENTANG RITUAL

NAMA FAKULTAS KELAS

: NADIA AYURACHMANINGSIH : ILMU KOMUNIKASI HUMAS :B

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Makalah ini memuat tentang Wanita India yang Terlahir dengan Gingsul Harus Menikahi Hewan yang menjelaskan tentang ritual di Negara india. Kami sadar bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan dapat diterima oleh pembaca. Walaupun laporan ini memiliki kelebihan dan kekurangan.

Bandung, 10 September 2013

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang


Manusia seperti yang kita ketahui sangat erat sekali hubungannya dengan kebudayaan. Kebudayaan adalah esensial yang mampu mengemban hari kini dan masa depan umat manusia. Kebudayaan merupakan suatu sistem untuk meningkatkan kualitas hidup dalam segala aspek kehidupan dan sekaligus sebagai upaya pewarisan nilai nilai budaya bagi kehidupan manusia. Hakikat manusia dalam melestarikan dan menjaga kebudayaan adalah suatu keharusan agar tidak terpengaruh oleh kebudayaan lainnya. Kita harus menjaga keaslian budaya kita karena kebudayaan tersebut merupakan warisan dari nenek moyang kita dahulu. Kebudayaan itu di ibaratnya seperti ciri khas dari manusia yang menggunakan kebudayaan tersebut. Namun akhir akhir ini kita pasti sudah tahu kalau banyak dari kebudayaan Negara kita ini telah terpengaruh oleh kebudayaan luar, khususnya kebudayaan barat. Ini merupakan efek dari arus globalisasi yang sangat kencang sehingga banyak kebudayaan kebudayaan dari luar yang bebas keluar masuk ke dalam Negara kita ini sehingga kebudayaan kita sedikit terpengaruh.

B. Rumusan Masalah
1. Cara pelaksanaan pernikahan wanita bergigi gingsul 2. Upacara kebudayaan

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui hubungan manusia dan kebudayaan 2. Untuk mengetahui ritual yang ada di negara india 3. Untuk menambah ilmu pengetahuan pembaca

BAB II PEMBAHASAN A. Cara pelaksanaan pernikahan wanita bergigi gingsul


Masyarakat di India sepertinya masih percaya akan takhayul. Entah nasib baik atau buruk bagi wanita India yang terlahir dengan gigi yang gingsul, karena mereka harus menikahi hewan (biasanya anjing atau kambing) untuk menangkal nasib buruk yang dapat terjadi padanya. Hal ini dilakukan karena masyarakat india mempercayai bahwa gigi gingsul adalah sebuah pertanda bahwa sang gadis akan dimakan harimau dalam waktu dekat. Karena itu, ia harus menikah dengan seekor anjing untuk menghapus pengaruh buruk tersebut. Di beberapa bagian di negara India diyakini bahwa jika seorang bayi perempuan memiliki gigi yang mengakar ke gusi atas, gigi ini menjadi tanda bahwa si bayi perempuan akan dimakan oleh harimau atau mengalami kejadian buruk di masa depan, hal ini karena hantu membencinya. Oleh karena itu, ia harus menikah dengan seekor binatang. Dan orangtua mereka pun mempercayai adanya takhayul tersebut. Karena, kenyakinan ini sudah ada sejak dulu kala.

B. Upacara Kebudayaan
Upacara pernikahan dengan hewan ini dilakukan bohongbohongan. Pernikahan itu dilakukan hanya untuk mengusir roh-roh jahat sehingga si gadis dapat menikahi seorang anak laki-laki nyata di masa depan. Ritual ini sangat dipercayai oleh masyarakat india terutama kalangan lansia. Dan kisah ini nyata dialami seorang anak usia Sembilan tahun, bernama Karnamoni Handsa, yang menikah dengan seekor anjing. Pernikahan ini dibuat meriah dan dihadiri 100 orang tamu. Setelah upacara pernikahan 'mengusir setan' selesai dan disaksi kan banyak orang si gadis dapat menikah dengan pemuda manusia. Tetapi ritual ini hanya sebagian saja di Negara india, tidak semua masyarakat india melakukan ritual ini. Karena, setiap manusia mempunyai kepercayaan masing-masing. Percaya atau tidak tapi inilah adat dan kepercayaan yang dimiliki berbagai macam suku bangsa di dunia.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan


Manusia memiliki inisiatif dan kreatif dalam menciptakan kebudayaan, hidup berbudaya, dan membudaya. Kebudayaan bukan sesuatu yang ada di luar manusia, bahkan hakikatnya meliputi perbuatan manusia itu sendiri. Berbicara tentang kebudayaan adalah berbicara tentang manusia itu sendiri. Kebudayaan bertautan dengan kehidupan manusia sepenuhnya, kebudayaan menyangkut sesuatu yang Nampak dalam bidang eksistensi setiap manusia. Manusia tidak terlepas dari kebudayaan, bahkan manusia itu baru menjadi manusia karena bersama kebudayaannya ( C. A. Van Peursen, 1957 ). Manusia merupakan individu yang memerlukan pendidikan yang layak. Pendidikan salah satu contoh kebudayaan yang selalu berkembang sesuai perkembangan zaman. Manusia yang baik adalah manusia yang dapat melestarikan kebudayaannya karena manusia sebagai makhluk budaya. Pendidikan hanya dapat dilakukan oleh makhluk yang berbudaya dan yang menghasilkan nilai kebudayaan yaitu manusia. Hal ini juga yang membedakan manusia dengan makhluk yang lainnya ( hewan ) dengan adanya kebudayaan dan pendidikan. Perkembangan pendidikan sejajar dengan perkambangan kebudayaan. Pendidikan selalu berubah sesuai perkembangan kebudayaan, karena pendidikan merupakan proses transfer kebudayaan dan sebagai cermin nilai nilai kebudayaan.

DAFTAR PUSTAKA
Hatimah, I. dkk. ( 2010 ) Pembelajaran Berwawasan Kemasyaraktan. Jakarta : Universitas Terbuka Wahyudin, D. dkk. ( 2010 ) Pengantar Pendidikan. Jakarta : Universitas Terbuka. http://www.arenabagus.com/2013/04/ritual-unik-di-indiawanita-bergigi.html

Anda mungkin juga menyukai