Anda di halaman 1dari 11

Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air

PENGEMBANGAN CURRENT METER DAN OTOMATISASI COUNTER UNTUK MENUNJANG KUALITAS DATA HIDROLOGI DALAM RANGKA INOVASI TEKNOLOGI Isnan Fauzan Akrom1, Lira Adiyani2, Desi Windatiningsih3, Mirwan Rofiq Ginanjar4
Pusat Litbang Sumber Daya Air, Jl. Ir. H.Juanda 193 Bandung, Telp.: 022-2504053, Fax: 022-2500163 Abstrak Banyak peralatan hidrologi seperti current meter yang mengalami kerusakan sehingga diperlukan perbaikan, modifikasi, atau penggantian di beberapa komponennya, yang tentu saja dibutuhkan biaya yang sangat mahal. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah current meter dan counter untuk mengganti atau memodifikasi komponen current meter yang mengalami kerusakan dan mendorong pihak swasta lokal untuk memproduksi current meter dan counter dengan biaya yang terjangkau. Current meter yang dibuat adalah sebuah current meter mekanik dengan konektor magnetik yang terdiri dari sebuah bodi current meter dengan bahan kuningan dan tiga buah propeler dengan bahan plastik, alumunium dan stainless. Counter yang dibuat adalah sebuah counter digital pencacah putaran propeler pada current meter dengan output jumlah putaran, waktu sampling pengukuran dan kecepatan titik aliran dengan setting nilai parameternya secara digital. Data hasil pengujian current meter diperoleh dengan melakukan kalibrasi current meter di Laboratorium kalibrasi Ciparay, sedangkan, sedangkan data pengujian counter diperoleh dengan menguji kerja keseluruhan fungsi atau mode pada counter. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa bodi, propeler, dan counter dapat bekerja dengan baik, sedangkan untuk konektor magnetiknya masih harus dilakukan penyempurnaan. Fungsi pencacah putaran, timer, dan penghitung kecepatan pada counter yang terintegrasi dalam satu sistem akan meningkatkan ketelitian dalam perhitungan, sehingga dapat menunjang kualitas data. Kata kunci: Current meter, Counter Abstract Many hydrological equipment such as current meters are damaged so that repairing, modification, or replacement at some of their components is necessary, which of course will cost very expensive. This research aims to create a current meter and counter to replace or modify the components of the damaged current meter and encourage local private sector to produce the current meter and counter with low cost. Current meter made is a mechanical current meter with a magnetic connector that consists of a body made of brass and three propellers made of plastics, aluminum and stainless. Counter made is a digital counter counting rotation of propeller current meter, which its outputs are the number of rotations, time sampling, and measurement of flow point velocity, which its digital setting of parameters. The data of result of test is obtained by calibrating the current meter in the laboratory calibration Ciparay, while the counter test data is obtained by testing the whole works of functions or modes of the counter. From the test results can be concluded that the body, propeller, and the counter can work well, while the magnetic connector for improvement remains to be done. Function of rotation counter, timer, and veloicity calculator on a single integrated system will improve accuracy in the calculation, so that is able to support the quality of data. Key word: Current meter, Counter

PENDAHULUAN Latar Belakang Laboratorium Hidrologi dan Tata Air sebagai pendukung penelitian dan pengembangan di bidang hidrologi dan tata air selain memiliki fungsi dalam kalibrasi dan pemeliharaan peralatan hidrologi juga memiliki fungsi dalam pengembangan peralatan hidrologi. Banyak peralatan hidrologi seperti current meter yang mengalami kerusakan sehingga diperlukan perbaikan, modifikasi, atau penggantian di beberapa komponennya, yang tentu saja dibutuhkan biaya yang sangat mahal. Kualitas data hidrologi memiliki pengaruh yang cukup signifikan pada hasil analisis data hidrologi, sehingga untuk mendapatkan data hidrologi dibutuhkan metode pengumpulan data yang benar dan alat yang berkualitas. Untuk mendapatkan data debit di suatu saluran air atau sungai dapat dilakukan dengan pengukuran debit menggunakan current meter. Salah satu current meter yang banyak digunakan adalah current meter mekanik tipe horizontal axis yang mengukur kecepatan aliran air dengan mencacah jumlah putaran propeler dalam rentang waktu tertentu. Untuk mencacah jumlah propeler tersebut diperlukan counter, sedangkan untuk menghitung rentang waktu pengukuran diperlukan timer, selanjutnya kecepatan aliran air dihitung dengan berdasarkan rumus yang didapatkan dari hasil kalibrasi current meter. Namun apabila perhitungan kecepatan dan timer terintegrasi pada counter maka akan menambah kepraktisan proses pengukuran debit dan meningkatkan keakurasian datanya.

Pusat Litbang Sumber Daya Air

Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air

Data hasil pengujian current meter diperoleh dengan melakukan kalibrasi current meter di Laboratorium Kalibrasi current meter di Ciparay, sedangkan data pengujian counter diperoleh dengan menguji kerja keseluruhan fungsi atau mode pada counter. Permasalahan Sebuah current-meter yang ideal harus memiliki respon yang cepat dan konsisten terhadap perubahan kecepatan air, akurat, tahan lama, mudah dalam pemeliharaan, dan mudah digunakan untuk kondisi lingkungan yang berbeda-beda. Bahan dan komponen yang digunakan dalam pembuatannya serta proses pembuatannya harus dipilih, ditentukan dan dirancang sedemikian rupa agar current meter yang ideal dapat tercapai. Hal itu mengakibatkan current meter yang dijual dipasaran sangat mahal. Counter sebagai alat pendukung current meter untuk pengukuran arus air harus memiliki keakurasian dalam perhitungan jumlah putaran propeler current meter dan waktu sampling pengukuran, sehingga dapat menunjang kualitas data hidrologi. Perhitungan kecepatan aliran secara otomatis pada counter diharapkan dapat menambah kepraktisan dalam pengukuran debit dilapangan. Tujuan dan Sasaran Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah current meter dan counter untuk mengganti atau memodifikasi komponen current meter yang mengalami kerusakan dan mendorong pihak swasta lokal untuk memproduksi current meter dan counter dengan biaya yang terjangkau dan membuat sebuah counter digital yang dapat mencacah jumlah putaran propeler current meter, menghitung waktu sampling pengukuran, dan menghitung kecepatan titik aliran air yang terintegrasi dan otomatis sehingga meningkatkan efisiensi kerja pengukuran debit di lapangan. TINJAUAN PUSTAKA Current meter Current meter adalah alat pengukur kecepatan aliran air, dalam beberapa kasus dapat juga dapat digunakan untuk menentukan arah aliran air. Dengan mendapatkan data kecepatan aliran air di titik-titik tertentu pada suatu saluran air dan luas penampangnya maka dapat dihtung debit aliran air. Berdasarkan prinsip pengukurannya, current meter terbagi menjadi tiga, yaitu : 1. Sistem Pencacah Putaran, yaitu current meter yang mengkonversi kecepatan sudut dari propeller atau balingbaling kedalam kecepatan linear. Biasanya jenis ini mempunyai kisaran pengukuran antara 0,03 sampai 10 m/s. 2. Sistem Elektromagnetik, pada sistem ini air dianggap sebagai konduktor yang mengalir melalui medan magnetik. Perubahan tegangan listrik yang terjadi dikonversikan menjadi kecepatan. 3. Sistem Akustik, pada sistem ini digunakan prinsip Dopler. Transduser, juga biasanya berperan sekaligus sebagai receiver, memancarkan pulsa-pulsa pendek pada frekuensi tertentu, kemudian pulsa-pulsa tersebut direfleksikan atau disebarkan oleh partikel-partikel dalam air sehingga terjadi pergeseran frekuensi antara frekuensi yang dipancarkan dan yang diterima kembali oleh receiver, dimana kecepatan arus air merupakan fungsi dari nilai perbedaan frekuensi tersebut. Current meter dengan sistem pencacah putaran, atau bisa disebut juga current meter mekanik, memiliki dua tipe yaitu, verctical axis dan horizontal axis, tipe vertical axis memiliki rotating cup dengan sistem bearing yang lebih sederhana dalam desain dan lebih mudah dalam pemeliharaannya, lebih sensitif, serta beroperasi pada kecepatan yang lebih rendah dibandingkan dengan tipe horizontal axis. Tipe horizontal axis menggunakan propeler sebagai rotor, dengan susunan axis yang simetri terhadap arah aliran air, dan memiliki keseimbangan saat menghadapi pergerakan linear. Current meter tipe ini memiliki kemampuan mengukur arus tajam. Persamaan dari kecepatan arus air pada current meter dengan sistem pencacah putaran adalah : v=kn+ (1) dimana, V = Kecepatan arus (m/s) k = pitch hidraulic dari propeller (m) n = revolusi propeller setiap detik = Karakteristik dari current meter

Pusat Litbang Sumber Daya Air

Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air

Counter Jumlah putaran propeler current meter dihitung oleh counter dengan mendeteksi jumlah terjadinya kontak arus listrik yang mengalir dari dan ke counter melalui body current meter. Untuk current meter dengan konektor magnetik kontak arus listrik terjadi ketika reed switch pada body current meter diberi medan magnet yang cukup. Konstruksi didalam body current meter dan konektor body dengan propelernya dirancang sedemikian hingga setiap satu putaran propeler reed switch mendapat medan magnet satu kali, sehingga kontak arus listrik terjadi sekali dalam satu putaran. Kemudian Jumlah pulsa-pulsa listrik yang terjadi akibat putaran propeler diterjemahkan oleh counter sebagai jumlah putaran. Pencacahan jumlah putaran, pembangkitan timer, perhitungan kecepatan arus air, pengoperasian counter, dan kerja sistem pada counter lain dilakukan oleh mikrokontroler. Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input output. Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Mikrokonktroler digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan secara automatis, seperti sistem kontrol mesin, remote control, mesin kantor, peralatan rumah tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain menggunakan mikroprosesor memori, dan alat input output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk berbagai proses menjadi lebih ekonomis. Dengan penggunaan mikrokontroler ini maka : Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC 8 Bit, sehingga semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bits word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. Mikrokontroler AVR ATmega32 adalah salah satu dari keluarga ATmega dengan populasi pengguna cukup besar. Mikrokontroler tersebut memiliki memori flash 32k dan 32 jalur input output, serta dilengkapi dengan ADC 8 kanal dengan resolusi 10-bit dan 4 kanal PWM. Perhitungan Kecepatan mengacu pada sertifikat hasil kalibrasi current meter Laboratorium Kalibrasi Peralatan Hidrologi untuk dua persamaan rumus kecepatan. V = a1 n + b1 untuk n < n1 (2) V = a2 n + b2 untuk n n1 (3) n=N/T Dimana N = Jumlah putaran propeller current meter yang didapat T = Waktu sampling (s) V = kecepatan aliran air (m/s) a1, b1, a2, b2, dan n1 = parameter-parameter kecepatan aliran air METODOLOGI Perancangan untuk sistem Counter dilakukan dengan diagram State. Diagram State adalah salah satu diagram yang digunakan dalam ilmu komputer atau bidang terkait.untuk mendeskripsikan tingkah laku suatu sistem. Sistem yang dipresentasikan dalam diagram State harus memiliki jumlah State/keadaan yang terbatas, sehingga sistem tersebut dapat disebut juga dengan finite State machine. Berbagai bentuk diagram State telah ada, diantaranya ada yang sedikit perbedaannya dan adapula yang berbeda dalam makna, tergantung dari tujuan penggunaannya. Contoh diagram State dapat ditunjukkan pada Gambar 1.

Pusat Litbang Sumber Daya Air

Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air

Gambar 1 Diagram State Dari Gambar dapat dilihat bahwa didalam diagram State terdiri dari State, Transisi State, Event, dan Action. State adalah suatu model dari keadaan atau kondisi suatu sistem, Transisi State, yang disimbolkan oleh anak panah, memodelkan perpindahan suatu State ke State lainnya atau ke State sendiri (self transition). Event adalah suatu kejadian pada suatu State yang mengakibatkan transisi State. Event dapat merepresentasikan adanya suatu input yang masuk kedalam sistem, terjadinya perubahan suatu variable pada sistem, terjadinya perubahan State pada sistem lain, dan lain-lain. Action adalah tindakan, prosedur, atau rutin yang akan dikerjakan oleh sistem akibat dari Transisi State, dalam hal ini Action dapat dianggap sebagai fungsi dari Transisi State. Pada model diagram State lain, Action dapat terjadi ketika sistem berada di suatu State tertentu, dalam hal ini Action dapat dianggap sebagai fungsi dari State. First Scan adalah transisi State yang terjadi saat sistem pertama kali dijalankan, artinya ketika sistem pertama kali berjalan, maka akan langsung menuju ke State yang ditentukan sebagai initial State. Analisis hasil pengembangan current meter dilakukan dengan menguji kerja current meter tersebut dan membandingkan hasilnya dengan current meter OTTTM C31. Analisis hasil pengembangan counter dilakukan dengan menguji seluruh perangkat I/O dan mode pada perangkat lunak counter bekerja sesuai perancangan, menguji fungsi counter sebagai pencacah putaran propeler current meter, menguji keakurasian timer pada counter, dan menguji perhitungan konversi jumlah putaran dan rentang waktu pengukuran ke kecepatan aliran air. Data Pengujian Current meter didapatkan dengan melakukan pengujian menggunakan alat kalibrator current meter di laboratorium kalibrasi Ciparay. Kalibrator yang berupa kereta berjalan diatas bak air, yang kecepatannya dapat diatur mensimulasikan kecepatan air yang mengalir melewati current meter, sehingga dapat dibandingkan antara data kecepatan air (sama dengan kecepatan kereta kalibrator) dengan data putaran propeler per waktu. Data Pengujian Current meter didapatkan dengan membandingkan ketepatan waktu antara yang dibangkitkan oleh sistem counter dan stopwatch dalam hitungan detik, membandingkan jumlah putaran propeler antara yang dideteksi oleh counter dan pengamatan mata, dan membandingkan perhitungan kecepatan antara counter dan perhitungan manual. HASIL PENELITIAN Current meter Hasil pengembangan body current meter dan propeler memiliki skema seperti pada Gambar 2 dengan Spesifikasi Teknis sebagai berikut : Bahan Body : Kuningan Panjang Body : 274 mm Panjang Ekor : 100 mm Konektor : Magnetik Propeler : Bahan Plastik, Alluminium dan Stainless Diameter () : 125 mm 0,25 Pitch Kecepatan Minimal : 0.04 m/det Kecepatan Maksimal : 5 m/det

Pusat Litbang Sumber Daya Air

Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air

Gambar 2 Desain Current meter Pengujian Current meter Pengujian current meter dilakukan dengan melakukan Kalibrasi current meter di laboratorium Kalibrasi Current meter Balai Hidrologi dan Tata Air Pusat Litbang Sumber Daya Air Jl. Raya Sapan Ciparay Kabupaten Bandung. Kalibrasi dilaksanakan menggunakan metode kalibrasi ISO 3455 : 2007. Pengujian dilakukan dengan membandingkan current hasil pengembangan dengan current meter yang dijadikan standar, yaitu OTTTM C31 dengan propeler No. 2. Hasil kalibrasi ditunjukkan pada Tabel 1. Counter Counter yang dikembangkan berbasis mikrokontroller Atmega32 dengan crystal clock 8 MHz. Penanaman program kedalam mikrokontroller menggunakan bahasa C dengan perangkat lunak compiler CodeVisionAVR versi 2.05. Hasil pengembangan counter memiliki spesifikasi sebagai berikut : Output : Jumlah putaran propeler, Waktu sampling pengukuran, dan Kecepatan aliran Dimensi : Panjang 22.5 cm, Lebar 14 cm, Tinggi 6 cm Tampilan LCD Alphanumeric 16 baris x 2 Kolom Karakter Input parameter Keypad 4x4 tombol Dua buah LED, untuk indikator on/off dan untuk indikator putaran Satu buah buzzer untuk indikator Mode Kontrol Lampu Backlight LCD untuk penghematan daya Catu Daya Baterai 9V Dua persamaan rumus kecepatan Perangkat Keras Diagram blok Counter dapat dilihat pada Gambar 3, sedangkan skema rangkaian Counter dapat dilihat pada Gambar 4. Penjelasan fungsi tiap Komponen pada rangkaian Counter diperlihatkan pada Tabel 2.
LED dan Buzzer Indikator

KEYPAD 4x4

Push Button Input

Mikrokontroller ATMega32

LCD Display 16x2

Current Meter Input

Baterai Power Suplay

Gambar 3 Diagram Blok Counter


Pusat Litbang Sumber Daya Air

Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air

Tabel 1 Hasil kalibrasi current meter hasil pengembangan

Pusat Litbang Sumber Daya Air

Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air

Gambar 4 Skema rangkaian perangkat keras Counter Current meter No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 7. Komponen Mikrokontroller ATMega32 Keypad 4x4 Tabel 2 Fungsi tiap komponen pada Counter Fungsi Sebagai pusat kontrol berjalannya sistem counter Memberikan input nilai parameter - parameter yang dibutuhkan Untuk pemilihan mode operasi Tombol untuk memulai hitungan counter Tombol untuk reset hitungan counter Indikator sistem berjalan Indikator pencacahan putaran Penanda berhentinya pencacahan putaran Menampilkan nilai jumlah hitungan counter, waktu sampling dan kecepatan aliran. Menampilkan pemilihan mode dan parameter parameter yang akan dimasukkan pada saat setting

Start Push Button Reset Push Button LED Indikator Power Supplay LED Indikator Counting Buzzer Indikator Stop Counting LCD Display 16x2

Perangkat Lunak Diagram State program utama Counter Current meter ditunjukkan pada Gambar 5, sedangkan keterangan program utama current meter ditunjukkan pada Tabel 3. Dari Gambar 5 dapat dilihat bahwa mode Time Based ditetapkan sebagai default. Pemilihan atau perpindahan mode dilakukan dengan menekan tombol tertentu pada keypad, kecuali untuk Event finish terjadi saat setting selesai dilakukan.

Pusat Litbang Sumber Daya Air

Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air

Gambar 5 Diagram State Program Utama State Time Based Tabel 3 Keterangan Diagram State Program Utama Counter Keterangan Mode untuk pengukuran kecepatan titik aliran air, output dari mode ini adalah jumlah putaran, waktu sampling, dan kecepatan aliran air tiap pengukuran. Pada mode ini sampling pengukuran akan berhenti apabila waktu sudah mencapai timeout (di-set pada mode Set Timeout) Hampir sama dengan mode Time Based, perbedaanya output dari mode ini adalah jumlah putaran, waktu sampling, dan nilai N/T. Pada mode ini sampling pengukuran akan berhenti apabila jumlah putaran sudah mencapai maksimal pencacahan (di-set pada mode Set CountMax). Mode untuk melakukan setting pemilihan mode lain Mode untuk melakukan setting waktu sampling pada mode Time Based Mode untuk melakukan setting nilai pencacahan maksimal pada mode Count Based Mode untuk melakukan setting parameter-parameter kecepatan aliran air yang didapatkan setelah current meter dikalibrasi. Mode untuk menampilkan rumus kecepatan hasil kalibrasi Mode untuk memilih on/off lampu Backlight pada LCD

Count Based

Setting Set Timeout Set CountMax Set V Showing Set LCD BL

Diagram State program untuk menangani perhitungan jumlah putaran propeler ditunjukkan pada Gambar 6. Dari Gambar 6 dapat dilihat bahwa inisialisasi awal menuju pada State IDLE. Awal perhitungan dimulai dengan menekan tombol start, namun perhitungan tidak langsung dimulai sampai terdeteksi ada putaran. Setelah terdeteksi ada putaran, maka hitungan pencacahan dimulai dengan N = 0, dan timer untuk waktu sampling atau pengukuran mulai dijalankan. Pencacahan akan berhenti apabila waktu timer mencapai timeout (mode Time Based) atau jumlah hitungan mencapai nilai hitungan maksimal (mode Count Based), kemudian baru dihitung nilai kecepatan titik aliran (mode Time Based) atau nilai N/T (mode Count Based). Pemberhentian pencacahan secara paksa dilakukan dengan menekan tombol reset saat pada State WAITING dan COUNTING. Action fungsi counting() akan menambah jumlah hitungan pencacahan apabila terdeteksi putaran. Action fungsi reset() akan mengembalikan seluruh parameter sistem counting ini ke nilai awal.

Pusat Litbang Sumber Daya Air

Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air

WAITING PB Start

First Scan

PB Reset / reset() Contact Detected / counting() IDLE PB Reset / reset() COUNTING

Timeout / calculate_v() PB Reset / reset()

Gambar 6 Diagram State Program Counting Pengujian Counter Pengujian counter dilakukan dengan menguji seluruh perangkat I/O dan mode pada perangkat lunak counter bekerja sesuai perancangan, menguji fungsi counter sebagai pencacah putaran propeler current meter, menguji keakurasian timer pada counter, dan menguji perhitungan konversi jumlah putaran dan rentang waktu pengukuran ke kecepatan aliran air. Pengujian fungsi counter sebagai pencacah putaran propeler current meter dilakukan dengan menggunakan counter untuk current meter OTTTM C31 dan current meter hasil pengembangan. Dengan membandingkan hitungan putaran antara melalui pengamatan mata dan yang ditampilkan pada display lcd pada counter. Pengujian keakurasian timer pada counter dilakukan dengan membandingkan rentang waktu antara yang dibangkitkan timer pada counter dan stopwatch, yang ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4 Pengujian keakurasian timer dalam hitungan detik Penunjukkan counter (s) Penunjukkan stopwatch (s) 10 10 20 20 30 30 40 40 50 50 60 60 100 100 120 120 Pengujian perhitungan konversi jumlah putaran dan waktu sampling ke kecepatan aliran air dilakukan dengan setting parameter-parameter rumus kecepatan aliran air pada persamaan (2) dan (3), jumlah putaran, dan waktu sampling dengan data dummy. Nilai parameter tersebut adalah a1= 0.2363; b1=0.0152; a2=0.2448; b2=0.0103; n1=0.58;, kemudian data hasil perhitungan pada current meter dibandingkan dengan perhitungan menggunakan Microsoft Excel yang disajikan pada Tabel 5.

Pusat Litbang Sumber Daya Air

Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air

Tabel 5 Pengujian perhitungan konversi jumlah putaran dan waktu sampling ke kecepatan aliran air. Perhitungan Kecepatan aliran Jumlah Putaran Waktu Sampling Kecepatan air pada counter Kecepatan aliran air N (putaran) T (s) Putaran menggunakan MS v (m/s) N (putaran/s) Excel v (m/s) 5 10 0.5000 0.1334 0.1334 10 10 1.0000 0.2551 0.2551 20 30 0.6667 0.1735 0.1735 6 30 0.2000 0.0625 0.0625 13 40 0.3250 0.0920 0.0920 27 40 0.6750 0.1755 0.1755 47 50 0.9400 0.2404 0.2404 84 50 1.6800 0.4216 0.4216 110 50 2.2000 0.5489 0.5489 152 60 2.5333 0.6305 0.6305 239 100 2.3900 0.5954 0.5954 PEMBAHASAN Current meter Berdasarkan Hasil kalibrasi pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa: Propeler yang terbuat dari plastik dengan menggunakan konektor hasil pengembangan menghasilkan nilai kecepatan lebih lambat antara 30% sampai dengan 46%. Apabila menggunakan konektor standar, untuk kecepatan rendah masih terdapat perbedaan yang cukup besar yaitu 11 sampai dengan 35 %, dimana kecepatan makin tinggi perbedaan semakin kecil, sedangkan pada kecepatan tinggi perbedaan relative kecil yaitu antara 9 s/d 11 %. Propeler yang terbuat dari Allumunium menggunakan konektor hasil pengembangan menghasilkan nilai kecepatan dengan lebih lambat antara 44% sampai dengan 52%. Apabila menggunakan konektor standar, pada kecepatan rendah masih terdapat perbedaan yang cukup besar yaitu 5 % sampai dengan 14 %, dimana kecepatan makin tinggi perbedaan semakin kecil, sedangkan pada kecepatan tinggi perbedaan relative kecil yaitu antara 9 s/d 11 %. Propeler yang terbuat dari Stainles dengan menggunakan konektor hasil pengembangan menghasilkan nilai kecepatan lebih lambat antara 48% sampai dengan 51%. Apabila menggunakan konektor standar perbedaan untuk kecepatan rendah masih terdapat perbedaan yang cukup besar yaitu 5 % sampai dengan 14 %, dimana kecepatan makin tinggi perbedaan semakin kecil, sedangkan pada kecepatan tinggi perbedaan relative kecil yaitu antara 0 % s/d 14 %. Berdasarkan data hasil kalibrasi yang telah diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan yang cukup signifikan salah satu penyebabnya ada pada konektor hasil pengembangan. Magnet pada konektor hasil pengembangan ternyata memiliki daya magnet yang kurang dibandingkan dengan magnet pada konektor current meter standar. Untuk propeler dengan bahan plastik masih memiliki perbedaan yang cukup besar juga dibandingkan dengan propeler alumunium dan stainless meskipun dengan konektor standar. Hal itu karena propeler standar sendiri menggunakan bahan dari logam yaitu stainless. Counter Berdasarkan pengujian perangkat I/O, mode pada perangkat lunak counter, dan fungsi counter sebagai putaran dapat bekerja sesuai dengan perancangan. Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 3 dapat diketahui bahwa fungsi timer memiliki akurasi yang sama dengan stopwatch untuk resolusi hitungan detik pada nilai rentang waktu yang biasa digunakan untuk sampling pengukuran kecepatan aliran air di lapangan. Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4 dapat diketahui bahwa perhitungan kecepatan arus air pada Counter dapat berjalan sesuai perancangan. Berdasarkan dari seluruh pengujian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa counter siap digunakan untuk pengukuran kecepatan arus air dilapangan.

Pusat Litbang Sumber Daya Air

10

Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Bodi dan propeler pada current meter dapat bekerja dengan baik, sedangkan untuk konektor magnetiknya masih harus dilakukan penyempurnaan. 2. Perangkat I/O, mode pada perangkat lunak counter, fungsi counter sebagai pencacah putaran, timer pada counter, dan perhitungan kecepatan arus air pada counter dapat berjalan sesuai dengan perancangan, sehingga counter siap digunakan untuk pengukuran kecepatan arus air dilapangan. 3. Counter yang dibuat memiliki fungsi mencacah jumlah putaran propeler current meter, menghitung waktu sampling pengukuran, dan menghitung kecepatan titik aliran air yang terintegrasi dan otomatis sehingga meningkatkan efisiensi kerja pengukuran debit di lapangan. SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian yang telah dilakukan maka diperlukan saran untuk pengembangan lebih lanjut sebagai berikut: 1. Diperlukan penyempurnaan konektor current meter hasil pengembangan. 2. Diperlukan pengembangan current meter dengan bentuk propeler yang berbeda. 3. Diperlukan pengembangan counter dengan kemampuan menyimpan hasil pengukuran kecepatan titik, menghitung debit suatu saluran air atau sungai secara otomatis, dan mengunggah data-data yang tersimpan dari counter ke komputer. DAFTAR PUSTAKA Barnett, Richard H., Sarah Cox, dan Larry OCull, 2007, Embedded C Programming and The Atmel AVR 2nd Edition, Thomson Delmar Learning, Canada. Cahyono, Taufiq Dwi, 2009, Analisa Rangkaian Counter J-K Flip-Flop Modulus 4 Dengan Metode Sintesis Rangkaian Digital, Elektrika Vol.1, No.2, 2009 : 97 - 106, Jurnal Ilmiah USM, Semarang. Setiawan, Iwan, 2006, Programmable Logic Controller dan Perancangan Sistem Kontrol, Andi, Yogyakarta. Tampubolon, Jimmy R. P., Maret 2012, Current meter (Alat Ukur Arah dan Kecepatan Arus Laut) http://www.ilmukelautan.com/instrumentasi-dan-hidroakustik/instrumentasi-kelautan. -------------, Atmega32 Data Sheet, Oktober 2009, http://www.atmel.com. -------------, ISO 3455 : 2007 Calibration Open Chanel -------------, Maret 2012, OTT C31 Technical Data, http://www.ott.com/web/ott_de.nsf/id/pa_c31_tdata_e.html -------------, Maret 2012, State Diagram, http://en.wikipedia.org/wiki/State_diagram.

Pusat Litbang Sumber Daya Air

11

Anda mungkin juga menyukai