Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Susahnya air disuatu tempat atau kawasan tertentu membuat petani
kesusahan dalam usaha pertaniannya, hendaknya dalam situasi seperti ini
diperlukan system manajemen irigasi yang baik pengelolaan air. Dalam sebuah
saluran irigasi, mengetahui debit aliran dalam sebuah sluran irigasi dalah sangat
penting. Ini bertujuan untuk dapat mengontrol laju penggunaan air pada petak
sawah dengan sesuai dengan kebutuhan suatu lahan atau tanaman di sebuah lahan
tersebut. Dengan mengetahui besarnya laju aliran per satuan waktu (debit)
diharapkan akan dapat mengontrol laju aliran sesuai dengan yang dibutuhkan.
Oleh karena itu perlunya pengukuran debit aliran pada sebuah saluran irigasi
merupakan suatu metoda ataupun kepentingan dalam sebuah manajemen irigasi
atau dalam sebuah sistem irigasi.
Debit aliran merupakan satuan untuk mendekati nilai-nilai hidrologis
proses yang terjadi di lapangan. Kemampuan pengukuran debit aliran sangat
diperlukan untuk mengetahui potensi suatu sumber daya air disuatu daerah atau
wilayah DAS. Debit aliran dapat dijadikan sebuah alat untuk memonitor dan
mengevaluasi neraca air suatu kawasan melalui pendekatan potensi sumber daya
air permukaan yang ada.
Dalam makalah ini akan dibahas salah satu alat yang dapat digunakan
sebagai alat pengukuran kecepatan aliran, yaitu current meter.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan current meter?
2. Apa saja jenis-jenis dari current meter itu dan bagaimanakah prinsip
kerjanya?
3. Bagaimana metode-metode yang biasa dilakukan dalam pengukuran
menggunakan current meter?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui current meter lebih jelas.
2. Mengetahui jenis-jenis current meter beserta penjelasan dan prinsip kerja.
3. Mengetahui metode-metode dalam pengukuran menggunakan current meter.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Current meter


Dalam bidang hidrologi, informasi debit sungai merupakan komponen
yang sangat penting dalam pengelolaan daerah aliran sungai (DAS). Debit aliran
dapat dijadikan sebagai alat untuk memonitor dan mengevaluasi neraca air suatu
kawasan melalui pendekatan potensi sumber daya air permukaan yang ada. Dalam
pengukuran debit air, ada beberapa metode yang digunakan salah satunya adalah
pengukuran tidak langsung dengan menggunakan velocity method area. Debit air
dihitung dengan menggunakan persamaan yang merupakan perkalian antara luas
penampang sungai dengan laju aliran sungai. Laju aliran sungai didapat dengan
menggunakan current meter.
Current meter adalah alat pengukur kecepatan aliran air, dalam beberapa
kasus dapat juga digunakan untuk menentukan arah aliran air. Dengan
mendapatkan data kecepatan aliran air di titik-titik tertentu pada suatu saluran air
dan luas penampangnya maka dapat dihtung debit aliran air.
Alat ini terdiri dari flow detecting unit dan counter unit. Aliran yang
diterima detecting unit akan terbaca pada counter unit, yang terbaca pada counter
unit dapat berupa jumlah putaran dari propeller maupun langsung menunjukkan
kecepatan aliran, aliran dihitung terlebih dahulu dengan memasukkan dalam
rumus yang sudah dibuat oleh pembuat alat untuk tiap-tiap propeller. Pada jenis
yang menunjukkan langsung, kecepatan aliran yang sebenarnya diperoleh dengan
mengalikan faktor koreksi yang dilengkapi pada masing-masing alat
bersangkutan. Propeller pada detecting unit dapat berupa: mangkok, bilah dan
sekrup. Bentuk dan ukuran propeller ini berkaitan dengan besar kecilnya aliran
yang diukur.
Sebuah current meter yang ideal harus memiliki respon yang cepat dan
konsisten dengan setiap perubahan yang terjadi pada kecepatan air, dan harus
secara akurat serta terpercaya sesuai dengan komponen kecepatan. Juga harus
tahan lama, mudah dilakukan pemeliharaan, dan mudah digunakan dengan kondisi
lingkungan yang berbeda-beda (Richards 1998).
2.2 Jenis-jenis Current meter
Dalam pengukuran laju aliran, kondisi lapangan yang berbeda-beda
menyebabkan beberapa tipe current meter hanya dapat digunakan pada kondisi
tertentu. Menurut Ahmed (2009), ada berbagai macam jenis current meter yang
tersedia dan sering digunakan. Berdasarkan prinsip pengukurannya, current meter
terbagi menjadi tiga kategori utama, yaitu current meter mekanik, current meter
elektromagnetik, dan current meter akustik.

2.2.1 Current meter Mekanik


Current meter mekanik yaitu current meter yang mengkonversi
kecepatan sudut dari propeller atau baling baling ke dalam kecepatan linear.
Biasanya jenis ini mempunyai kisaran pengukuran antara 0,03 sampai 10 m/s.
Current meter tipe mekanik, tidak dapat mengukur kecepatan laju aliran air yang
sangat kecil. Di daerah yang sangat dangkal atau daerah dengan biota perairan
yang banyak, current meter tipe mekanik tidak bisa digunakan karena habitat yang
terdapat pada perairan tersebut dapat terganggu akibat perputaran mekanik pada
baling-baling current meter (Rahman 2008).
Semua current meter mekanik memiliki prinsip kerja dengan mengubah
kecepatan linear menjadi kecepatan angular. Terdapat dua jenis current meter
mekanik yaitu vertical-axis meter dan horizontal-axis meter. Sebelum digunakan
kedua jenis current meter tersebut harus dikalibrasi dengan menghubungkan
antara jumlah putaran baling-baling dengan laju aliran air.

2.2.1.1 Vertical Axis Meter


Tipe vertical-axis meter memiliki rotating cup dengan sistem bearing
yang lebih sederhana dalam desain dan lebih mudah dalam pemeliharaannya,
lebih sensitif, serta beroperasi pada kecepatan yang lebih rendah dibandingkan
dengan tipe horizontal-axis meter. Terdapat tiga tipe vertical-axis meter yang
sering digunakan, yaitu price type AA meter, WSC winter meter, dan pygmy meter.
Di antara ketiganya, price type AA meter memiliki kualitas yang lebih baik
dibandingkan dengan yang lainnya dan selalu digunakan pada berbagai macam
penelitian dan cocok untuk segala kondisi di lapangan.
1. Price Type AA Meter
Gambar 1.1 Price Type 622AA Meter

Berdasarkan tipe di atas, tipe price AA meter yang palng umum digunakan
adalah The Price 622AA Meter dengan jenis tiang vertikal dan sering
dipergunakan sebagai pengukur standar karena hasil keluarannya. Bersifat
ekstensif dengan berbagai manfaat untuk penelitian/percobaan dan juga cocok
untuk berbagai kondisi lapangan.
Secara umum tidak menampilkan sinyal yang cocok dengan perhitungan
dengan konsep perhitungan pulsa elektrik pada daerah yang rendah kecepatan
arusnya. Metode yang paling sesuai dipergunakan adalah menghitung perputaran
rotor atau sistem elektrik yang mengolah sinyal audio. Current meter sini secara
inherent sangat sensitif terhadap fluktuasi turbulensi lateral karena arah yang
kurang stabil, sangat mungkin untuk menyebabkan galat pada saat pengukuran
kecepatan sehingga berorientasi dalam pengukuran arah arus.

2. WSC Winter Meter


Sangat baik dipergunakan dalam musim dingin karena current meter dapat
dengan mudah melalui lubang yang dibor di es, dengan melakukan modifikasi
pada roda bagian belakang penangkap arus. Digunakan dengan melekatkan pada
sebuah tongkat yang telah ditetapkan, dimana sebelum pengukuran harus
disesuaikan suhu supaya tidak berada di bawah 0 derajat celcius dan setelah
pengukuran harus dilakukan pembersihan alat untuk menghindari
menggumpalnya es pada bearing current meter.
3. Pygmy Meter

Gambar 1.2 Pygmy Meter

Memiliki bentuk yang sangat kecil dengan perbandingan ukuran dua per lima
dari Price 622AA meter, sehingga diorientasikan untuk penggunaan pada
kedalaman rendah. Namun demikian Current meter ini dianjurkan untuk
mengukur kecepatan diatas 0.2 m/s karena untuk menyesuaikan dengan tingkat
tekanan dalam menggerakkan rotor.
2.2.1.2 Horizontal Axis Meter
Gambar 1.3 Salah Satu Contoh Dari Horizontal Axis Meter

Tipe horizontal-axis meter menggunakan propeller sebagai rotor, dengan


susunan axis yang simetri terhadap arah aliran air, dan memiliki keseimbangan
saat menghadapi pergerakan linear. Current meter tipe ini memiliki kemampuan
mengukur arus tajam.
Horizontal-axis meter sangat baik digunakan pada daerah yang memiliki
turbulens yang tinggi dengan kemampuan mengukur arus deras baik dengan posisi
horizontal maupun vertikal. Semua model menggunakan magnetis permukaan
beralih untuk menghasilkan hitungan rotasi dalam bentuk pulsa, sehingga dapat
menghindari terjadinya gesekan pada komponen yang berdekatan.
Persamaan dari kecepatan arus air pada current meter dengan sistem
pencacah putaran atau mekanik adalah :
v=kn+∆
dimana, V = Kecepatan arus (m/s)
k = pitch hidraulic dari propeller (m)
n = revolusi propeller setiap detik
∆ = Karakteristik dari current meter
2.2.2 Current meter Elektromagnetik

Gambar 1.4 OTT Nautilus C 2000 (Salah Satu Jenis Current meter
Elektromagnetik)

Pada sistem ini air dianggap sebagai konduktor yang mengalir melalui
medan magnetik. Perubahan tegangan listrik yang terjadi dikonversikan menjadi
kecepatan. Current meter elektromagnetik mengukur kecepatan aliran dengan
menggunakan hukum Faraday. Konduktor (air) yang bergerak pada suatu medan
gaya akan menghasilkan tegangan yang nilainya sebanding dengan kecepatan
aliran. Elektroda pada alat menerima sinyal tegangan yang kemudian
diterjemahkan ke dalam angka yang berupa kecepatan aliran air. Tidak ada
gangguan kerja mekanik pada alat ini karena tidak ada bagian alat yang bergerak
seperti pada current meter mekanik. Sensor aliran elektromagnetik dapat
mendeteksi aliran yang sangat kecil dan dapat digunakan pada lokasi dimana
current meter mekanik tidak dapat digunakan seperti pada daerah yang memiliki
tanaman air dalam jumlah yang besar, air yang terkontaminasi, perairan dangkal,
dan perairan dengan keceptan yang sangat pelan. Biasanya alat ini digunakan
untuk mempelajari habitat biota perairan.
2.2.3 Current meter Akustik
Pada sistem ini digunakan prinsip Dopler. Transduser, juga biasanya
berperan sekaligus sebagai receiver, memancarkan pulsa-pulsa pendek pada
frekuensi tertentu, kemudian pulsa-pulsa tersebut direfleksikan atau disebarkan
oleh partikel-partikel dalam air sehingga terjadi pergeseran frekuensi antara
frekuensi yang dipancarkan dan yang diterima kembali oleh receiver, dimana
kecepatan arus air merupakan fungsi dari nilai perbedaan frekuensi tersebut.
Gambar 1.5 Acoustic Doppler Velocity Meter

Acoustic Doppler Velocity (ADV) meter merupakan salah satu contoh


alat current meter akustik yang dikembangkan untuk mengukur laju aliran dalam
dua atau tiga dimensi. Alat ini terbagi menjadi dua bagian yaitu pemancar sinyal
dan penerima sinyal, yang mengukur laju aliran pada 0,25 cc volume air yang
terletak 10 cm pada sensor. Pemancar memancarkan sinyal pada sampel air
kemudian sinyal akustik akan dipantulkan kembali oleh partikel tersuspensi yang
ada di air yang diterima oleh penerima sinyal. Dibandingkan dengan current
meter mekanik, ADV meter memiliki beberapa keunggulan seperti area kecepatan
yang lebih luas, pengukuran pada area yang lebih dangkal, dan tidak memerlukan
kalibrasi ulang. Alat ini dapat menambah kualitas data pada kecepatan yang
sangat rendah dan memiliki daya tahan yang tinggi.
Current meter tipe elektromagnetik dan tipe akustik memiliki keunggulan
dalam hal pengukuran di daerah dangkal dan dapat mengukur laju aliran yang
sangat rendah. Kelebihan lain dari tipe akustik adalah dapat mengukur laju aliran
secara cepat dan akurat (Huang 2004).
2.3 Metode Pengukuran dengan Current meter
Pengukuran debit dengan menggunakan current meter dapat dilakukan
dengan beberapa metode diantaranya dengan metode merawas, metode perahu,
metode jembatan, dan metode kereta gantung.
Gambar 1.6 Metode-metode Pengukuran dengan Current meter

2.3.1 Metode Merawas


Gambar 1.7 Pengukuran Metode Merawas

Pengukuran debit dengan cara merawas adalah pengukuran dengan cara


petugas pengukur langsung masuk ke dalam badan air. Petugas pengukur minimal
terdiri dari 2 orang, 1 orang petugas mengoperasikan peralatan dan 1 orang
petugas mencatat data pengukuran. Dalam pelaksanaannya perlu memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
1. Dilakukan pada lokasi sebatas pengukur mampu merawas.
2. Posisi berdiri pengukur harus berada di hilir alat ukur arus dan tidak boleh
menyebabkan berubahnya garis aliran pada jalur vertikal yang diukur.
3. Pengukur harus berdiri pada posisi yang tidak mempengaruhi kecepatan
air yang melalui alat ukur arus.
4. Letakkan tongkat penduga tegak lurus pada jarak antara 2,5 – 7,5 cm di
hilir kabel baja yang telah dibentangkan.
5. Hindari berdiri dalam air apabila akan mengakibatkan penyempitan
penampang melintang.
6. Apabila lebar sungai memungkinkan maka mengukur debit dengan cara
berdiri di papan atau alat lain di atas aliran akan lebih baik daripada berdiri
dalam air.
7. Apabila posisi current meter (arah aliran) tidak tegak lurus terhadap
penampang melintang sungai, maka besarnya sudut penyimpangan perlu
dicatat untuk menghitung koreksi kecepatan di vertikalnya.
8. Apabila dasar saluran berubah-ubah sehingga tekanan kaki pengukur akan
mempengaruhi kecepatan dan kedalaman maka alat ukur harus diletakkan di
depan sebelah kaki pengukur.
Merawas dilaksanakan apabila keadaan alur dan kecepatan saluran
memungkinkan untuk diseberangi langsung dengan merawas. Cara pengukuran
merawas ini mempunyai keuntungan dapat memilih penampang melintang yang
terbaik untuk pengukuran.
2.3.2 Metode Perahu

Gambar 1.8 Pengukuran Metode Perahu

Pengukuran debit menggunakan perahu adalah petugas pengukur


menggunakan sarana perahu sebagai alat bantu pengukuran. Petugas pengukur
minimal terdiri dari 3 orang, 1 orang petugas memegang dan menggeser perahu, 1
orang petugas mengoperasikan peralatan dan 1 orang petugas mencatat data
pengukuran.
Petugas pelaksanaan pengukuran dengan menggunakan perahu perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Dilakukan apabila tidak memungkinkan pengukuran dengan cara
merawas.
2. Alat ukur arus dilengkapi dengan alat penggulung kabel (sounding
reel) dan pemberat yang disesuaikan dengan kondisi aliran (kedalaman dan
kecepatan).
3. Posisi alat ukur harus berada di depan perahu.
4. Kabel yang digunakan untuk mengukur lebar sungai (tagline) harus
terpisah dari kabel yang digunakan untuk menggantungkan perahu.
5. Apabila lebar sungai lebih dari 100 m, atau sungai digunakan untuk
transportasi air maka kabel penggantung perahu tidak dapat digunakan.
Pengaturan posisi perahu diatur dengan menggunakan sextant meter agar
lintasan pengukuran tetap berada pada satu jalur sehingga lebar sungai sesuai
dengan lebar sungai sesungguhnya. Metode ini disebut metode
sudut (angular method). Selain metode ini dapat juga digunakan metode
perahu bergerak.
2.3.3 Metode Sisi Jembatan
Gambar 1.9 Pengukuran Metode Sisi Jembatan

Pengukuran debit dari sisi jembatan adalah pengukuran dilakukan dari


sisi jembatan bagian hilir aliran dan sebaiknya jembatan yang digunakan tidak
terdapat pilar. Peralatan yang digunakan adalah bridge crane, sounding reel,
tagline, dan 1 set current meter serta pemberat yang beratnya tergantung dari
kecepatan aliran. Petugas pengukur minimal terdiri dari 3 orang, 2 orang petugas
mengoperasikan bridge crane dan peralatan pengukur dan 1 orang petugas
mencatat data pengukuran.
Pengukuran dari sisi jembatan dilakukan apabila pada lokasi pos terdapat
fasilitas jembatan, dengan kondisi kedalaman air lebih dari 2 m dan kecepatan
airnya cukup deras sehingga tidak memungkinkan dilakukan pengukuran dengan
menggunakan perahu.
2.3.4 Metode Cable Car (Kereta Gantung)

Gambar 1.10 Pengukuran Metode Kereta Gantung

Cable car adalah alat bantu pengukuran berupa kereta gantung yang
digantungkan pada kabel utama yang juga berfungsi sebagai alat ukur lebar
sungai, dilengkapi dengan tempat duduk petugas pengukur dan dudukan sounding
reel. Peralatan yang digunakan adalah current meter lengkap dengan ekor panjang
dan pemberat yang disesuaikan dengan kondisi kecepatan dan kedalaman aliran.
Petugas pengukur terdiri dari 2 orang, 1 orang petugas mengoperasikan peralatan
dan 1 orang petugas mencatat data pengukuran.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Current meter adalah alat pengukur kecepatan aliran air, dalam beberapa
kasus dapat juga digunakan untuk menentukan arah aliran air. Dengan
mendapatkan data kecepatan aliran air di titik-titik tertentu pada suatu saluran air
dan luas penampangnya maka dapat dihtung debit aliran air. Berdasarkan prinsip
pengukurannya, current meter terbagi menjadi tiga kategori utama, yaitu current
meter mekanik, current meter elektromagnetik, dan current meter akustik.
Semua current meter mekanik memiliki prinsip kerja dengan mengubah
kecepatan linear menjadi kecepatan angular. Terdapat dua jenis current meter
mekanik yaitu vertical-axis meter dan horizontal-axis meter.
Current meter tipe elektromagnetik dan tipe akustik memiliki keunggulan
dalam hal pengukuran di daerah dangkal dan dapat mengukur laju aliran yang
sangat rendah. Kelebihan lain dari tipe akustik adalah dapat mengukur laju aliran
secara cepat dan akurat.
Pengukuran debit dengan menggunakan current meter dapat dilakukan
dengan beberapa metode diantaranya dengan metode merawas, metode perahu,
metode jembatan, dan metode kereta gantung.

3.2 Saran

Untuk menjaga agar current meter tidak mengalami kerusakan, karat, dan
lain-lain perlu dilakukan pemeliharaan terhadap alat tersebut dengan cara
pembersihan dan perawatan secara berkala baik sebelum maupun sesudah
pemakaian.

Anda mungkin juga menyukai