Anda di halaman 1dari 4

1

Berbakti Kepada Kedua Orang Tua



, ` ` ` , ` ` - `, , , , ` `, ,` ` ` ' :' , _ _ . ,
, ` , ` , , ` ` , ,` , ' ` , ` ` , ' ` ` - '
Dan Rabb-mu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-
duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah
kepada mereka perkataan yang mulia.
(Al Isra: 23-24).

Tidak sedikit kita saksikan baik di media masa maupun elektronik,
berita mengenai penganiayaan bahkan pembunuhan terhadap orang tua.
Ini adalah bukti yang jelas kebobrokkan moral dan aqidah dan jauhnya
manusia dari ajaran agama yang haq.

Islam yang diturunkan oleh Allah mengajarkan kepada kita tentang
akhlaq yang baik kepada sesama, lebih-lebih kepada kedua orang tua
kita, yang telah melahirkan, mengurus kita dari kecil sampai dewasa,
dan seterusnya. Bahkan ada ucapan apabila orang tua yang kaya, maka
anaklah yang jadi majikannya. Tapi apabila anak yang kaya maka orang
tua akan dengan senang jadi pembantunya, yang mau mengasuh
anaknya, menyiram kebunnya, dan mencuci bajunya dan lain
sebagainya.

Padahal kalau kita mengetahui banyak sekali keutamaan-keutamaan
dalam berbakti kepada kedua orang tua. Di antara Fadhilah
(keutamaan) berbakti kepada kedua orang tua:

Pertama: Bahwa berbakti kepada kedua orang tua adalah amal yang
utama. Dengan dasar diantaranya yaitu hadits Nabi :
. ' ' ' , , _ ` . , ' ,. , ' ' ` , ` .
`, , , ' ' ` , ` . = ` , ` ` , - .
Aku bertanya kepada Nabi tentang amal-amal yang paling utama dan
di cintai Allah. Nabi bersabda: Pertama shalat pada waktunya, kedua
berbakti kepada kedua orang tua, ketiga jihad di jalan Allah. (Riwayat
Bukhari 1/134, Muslim no. 85, dari Abdullah bin Masud ).

2
Dalam hadits diatas telah sangat jelas menerangkna tentang keutamman
berbaktu pada kedua orang tua. Dimana berbakti pada orang tua
didahulukan atas amalan jihad fi Sabilillah. Ini menunjukan betapa
tingginya dan pentingnya berbakti kepada orang tua.

Kedua: Bahwa keridlaan Allah tergantung kepada keridlaan orang tua.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dalam Adabul
Mufrad, Ibnu Hibban, Hakim, dan Imam Tirmidzi dari shahabat Abdullah
bin Amr dikatakan:
, ` -` ` . , ` -` , , . _ ` . , . _
Ridho Allah tergantung kepada keridhoan orang tua, dan murka Allah
tergantung kepada kemurkaan orang tua. (Riwayat Bukhari, Ibnu
Hibban, Hakim, At Tirmidzi).

Ketiga: Bahwa berbakti kepada kedua orang tua dapat menghilangkan
kesulitan yang sedang dialami yaitu dengan cara bertawasul dengan
amal shalih tersebut. Dengan dasar hadits Nabi dari Ibnu Umar
pada hadis yang panjang:

Rasul bersabda: Pada suatu hari tiga orang sedang berjalan, lalu
kehujanan. Mereka berteduh pada sebuah goa dikaki sebuah gunung.
Ketika mereka ada didalamnya tiba-tiba sebuah batu besar runtuh dan
menutupi pintu goa. Sebagian mereka berkata kepada sebagian yang
lain, Ingatlah, amal terbaik yang pernah kamu lakukan. Kemudian
mereka memohon kepada Allah dan bertawasul melalui amal tersebut,
dengan harapan agar Allah menghilangkan kesulitan tersebut. Salah satu
diantara mereka berkata, Ya Allah, sesungguhnya aku mempunyai
kedua orang tua yang sudah lanjut usia sedangkan aku mempunyai istri
dan anak-anakyang masih kecil. Aku menggembala kambing, ketika
pulang kerumah aku selalu memerah susu dan memberikan kepada
kedua orang tuaku sebelum orang lain. Suatu hari aku berjalan jauh
untuk mencari kayu bakar dan mencari nafkah sehingga pulang sudah
larut malam, dan aku dapati kedua orang tuaku sudah tertidur, lalu aku
tetap memerah susu sebagaimana sebelumnya. Susu tersebut tetap aku
pegang lalu aku mendatangi keduanya namu keduanya masih tertidur
pulas. Anak-anakku merengek-rengek menangis untuk meminta susu ini
dan aku tidak memberikannya. Aku tidak akan memberikan kepada
siapapun sebelum susu yang ku perah ini ku berikan kepada kedua orang
tuaku. Kemudian aku tunggu sampai keduanya bangun. Pagi hari ketika
orang tuaku bangun, aku berikan susu ini kepada keduanya. Setelah
keduanya minum lalu ku berikan kepada anak-anakku. Yaa Allah,
seandainya perbuatan ini adalah perbuatan yang baik karena engkau yaa
Allah, bukakanlah. Maka batu yang menutupi pintu goa itu pun
bergeser. (Riwayat Bukhari (Fathul Bari 4/449 no. 2272), Muslim no.
2473).

3
Ini menunjukkan bahwa perbuatan berbakti kepada kedua orang tua
yang pernah kita lakukan, dapat digunakan untuk bertawasul kepada
Allah ketika kita mengalami kesulitan, Insya Allah kesulitan itu akan
hilang. Beberapa kesulitan yang dialami seseorang saat ini diantaranya
karena perbuatan durhaka kepada kedua orang tuanya.

Kalau kita mengetahui, bagaimana beratnya orang tua kita telah
bersusah payah untuk kita, maka perbuatan Sianak yang begadang
untuk memerah susu tersebut, belum sebanding dengan jasa orang
tuanya ketika mengurusnya sewaktu kecil.

Didalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, disebutkan bahwa
ketika shahabat Abdullah bin Umar melihat seseorang menggendong
ibunya untuk tawaf di Kabah dan kemana saja si ibu menginginkannya,
kemudian orang tersebut bertanya,
Wahai Abdullah bin Umar, dengan perbuatanku ini apakah aku sudah
membalas jasa ibuku ?. Jawab Abullah bin Umar : Belum,
setetespun engkau belum dapat membalas kebaikan kedua orang
tuamu. (Riwayat Bukhari dalam Adabul Mufrad no. 9 dengan sanad
shahih)

Orang tua kita telah mengurusi kita mulai dari kandungan dengan beban
yang dirasakannya sangat berat dan susah payah. Demikian juga ketika
melahirkan, ibu kita mempertaruhkan jiwanya antara hidup dan mati.
Ketika kita lahir, ibulah yang menyusui kita dan membersihkan kotoran
kita. semuanya dilakukan oleh ibu kita, bukan oleh orang lain. Ibu selalu
menemani krtika kita terjaga dan menangis baik pagi, siang atau
malam hari. Apabila kita sakit tidak ada yang menangis kecuali ibu, dan
bapak berusaha agar kita sembuh. Sehingga kalau ditawarkan antara
hidup dan mati, ibu akan memilih mati agar kita tetap hidup. Itulah jasa
seorang ibu terhadap anaknya.

Keempat: Dengan berbakti kepada kedua orang tua akan diluaskan rizki
dan di panjangkan umur. Sebagaimana hadits yang disepakati oleh
Bukhari dan Muslim, dari shahabat Anas bahwa Nabi bersabda:
` ` _ _ ` ` ` ,` ' ` . - ' , _ - _ . , , ' ' ` `, ,
Barangsiapa yang suka diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya,
maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahim. (Riwayat Bukhari,
Muslim, dan Abu Dawud).

Dalam Silaturahim, yang harus didahulukan silaturrahim kepada kedua
orang tua sebelum kepada yang lain. Banyak saudara-saudara kita yang
sering main keteman-temannya, tetapi kepada orang tuanya sendiri
jarang bahkan tidak pernah. Padahal ketika masih kecil ia selalu
bersama ibu dan bapaknya. Tapi sesudah dewasa, seakan-akan ia tidak
pernah berkumpul bahkan tidak kenal dengan kedua orang tuanya.
4
Sesulit apapun harus tetap di usahakan untuk bersilaturahim kepada
kedua orang tua. Karena dengan dekat kepada keduanya Insya Allah
akan di mudahkan rizki dan dipanjangkan umur. Sebagaimana dikatakan
Imam An Nawawi bahwa dengan silaturrahim akan diakhirkannya ajal
dan umur seseorang (Riyadhus Shalihin, no. 319). Walaupun masih
terdapat perbedaan dikalangan para ulama tentang masalah ini, namun
pendapat yang lebih kuat berdasarkan nash dan zhahir hadits ini bahwa
umurnya memang benar-benar akan dipanjangkan.

Kelima: Manfaat dari berbakti kepada kedua orang tua yaitu akan
dimasukkannya ke dalam surga oleh Allah . Di dalam hadits Nabi
disebutkan bahwa anak yang durhaka tidak akan masuk surga. Maka
kebalikan hadits tersebut yaitu anak yang berbuat baik kepada kedua
orang tua akan di masukkan oleh Allah kedalam surga.

Dosa-dosa yang Allah segerakan adzabnya didunia diantaranya
berbuat zhalim dan durhaka kepada kedua orang tua. Dengan demikian
jika seorang anak berbuat baik kepada kedua orang tuanya, Allah
akan menghindarkannya dari berbagai malapetaka, dengan izin-Nya.
Wallahu alamu bish shawwab,....

Kontribusi: Mas Heru Yulias Wibowo Redaktur Buletin Dawah An
Nashihah Cikarang Baru, - Bekasi. Untuk berlangganan bulletin An
Nashihah hubungi bag. Sirkulasi: Mas Arifin 08156094080

Anda mungkin juga menyukai