, ` ` ` , ` ` - `, , , , ` `, ,` ` ` ' :' , _ _ . , , ` , ` , , ` ` , ,` , ' ` , ` ` , ' ` ` - ' Dan Rabb-mu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua- duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (Al Isra: 23-24).
Tidak sedikit kita saksikan baik di media masa maupun elektronik, berita mengenai penganiayaan bahkan pembunuhan terhadap orang tua. Ini adalah bukti yang jelas kebobrokkan moral dan aqidah dan jauhnya manusia dari ajaran agama yang haq.
Islam yang diturunkan oleh Allah mengajarkan kepada kita tentang akhlaq yang baik kepada sesama, lebih-lebih kepada kedua orang tua kita, yang telah melahirkan, mengurus kita dari kecil sampai dewasa, dan seterusnya. Bahkan ada ucapan apabila orang tua yang kaya, maka anaklah yang jadi majikannya. Tapi apabila anak yang kaya maka orang tua akan dengan senang jadi pembantunya, yang mau mengasuh anaknya, menyiram kebunnya, dan mencuci bajunya dan lain sebagainya.
Padahal kalau kita mengetahui banyak sekali keutamaan-keutamaan dalam berbakti kepada kedua orang tua. Di antara Fadhilah (keutamaan) berbakti kepada kedua orang tua:
Pertama: Bahwa berbakti kepada kedua orang tua adalah amal yang utama. Dengan dasar diantaranya yaitu hadits Nabi : . ' ' ' , , _ ` . , ' ,. , ' ' ` , ` . `, , , ' ' ` , ` . = ` , ` ` , - . Aku bertanya kepada Nabi tentang amal-amal yang paling utama dan di cintai Allah. Nabi bersabda: Pertama shalat pada waktunya, kedua berbakti kepada kedua orang tua, ketiga jihad di jalan Allah. (Riwayat Bukhari 1/134, Muslim no. 85, dari Abdullah bin Masud ).
2 Dalam hadits diatas telah sangat jelas menerangkna tentang keutamman berbaktu pada kedua orang tua. Dimana berbakti pada orang tua didahulukan atas amalan jihad fi Sabilillah. Ini menunjukan betapa tingginya dan pentingnya berbakti kepada orang tua.
Kedua: Bahwa keridlaan Allah tergantung kepada keridlaan orang tua. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dalam Adabul Mufrad, Ibnu Hibban, Hakim, dan Imam Tirmidzi dari shahabat Abdullah bin Amr dikatakan: , ` -` ` . , ` -` , , . _ ` . , . _ Ridho Allah tergantung kepada keridhoan orang tua, dan murka Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua. (Riwayat Bukhari, Ibnu Hibban, Hakim, At Tirmidzi).
Ketiga: Bahwa berbakti kepada kedua orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami yaitu dengan cara bertawasul dengan amal shalih tersebut. Dengan dasar hadits Nabi dari Ibnu Umar pada hadis yang panjang:
Rasul bersabda: Pada suatu hari tiga orang sedang berjalan, lalu kehujanan. Mereka berteduh pada sebuah goa dikaki sebuah gunung. Ketika mereka ada didalamnya tiba-tiba sebuah batu besar runtuh dan menutupi pintu goa. Sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain, Ingatlah, amal terbaik yang pernah kamu lakukan. Kemudian mereka memohon kepada Allah dan bertawasul melalui amal tersebut, dengan harapan agar Allah menghilangkan kesulitan tersebut. Salah satu diantara mereka berkata, Ya Allah, sesungguhnya aku mempunyai kedua orang tua yang sudah lanjut usia sedangkan aku mempunyai istri dan anak-anakyang masih kecil. Aku menggembala kambing, ketika pulang kerumah aku selalu memerah susu dan memberikan kepada kedua orang tuaku sebelum orang lain. Suatu hari aku berjalan jauh untuk mencari kayu bakar dan mencari nafkah sehingga pulang sudah larut malam, dan aku dapati kedua orang tuaku sudah tertidur, lalu aku tetap memerah susu sebagaimana sebelumnya. Susu tersebut tetap aku pegang lalu aku mendatangi keduanya namu keduanya masih tertidur pulas. Anak-anakku merengek-rengek menangis untuk meminta susu ini dan aku tidak memberikannya. Aku tidak akan memberikan kepada siapapun sebelum susu yang ku perah ini ku berikan kepada kedua orang tuaku. Kemudian aku tunggu sampai keduanya bangun. Pagi hari ketika orang tuaku bangun, aku berikan susu ini kepada keduanya. Setelah keduanya minum lalu ku berikan kepada anak-anakku. Yaa Allah, seandainya perbuatan ini adalah perbuatan yang baik karena engkau yaa Allah, bukakanlah. Maka batu yang menutupi pintu goa itu pun bergeser. (Riwayat Bukhari (Fathul Bari 4/449 no. 2272), Muslim no. 2473).
3 Ini menunjukkan bahwa perbuatan berbakti kepada kedua orang tua yang pernah kita lakukan, dapat digunakan untuk bertawasul kepada Allah ketika kita mengalami kesulitan, Insya Allah kesulitan itu akan hilang. Beberapa kesulitan yang dialami seseorang saat ini diantaranya karena perbuatan durhaka kepada kedua orang tuanya.
Kalau kita mengetahui, bagaimana beratnya orang tua kita telah bersusah payah untuk kita, maka perbuatan Sianak yang begadang untuk memerah susu tersebut, belum sebanding dengan jasa orang tuanya ketika mengurusnya sewaktu kecil.
Didalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, disebutkan bahwa ketika shahabat Abdullah bin Umar melihat seseorang menggendong ibunya untuk tawaf di Kabah dan kemana saja si ibu menginginkannya, kemudian orang tersebut bertanya, Wahai Abdullah bin Umar, dengan perbuatanku ini apakah aku sudah membalas jasa ibuku ?. Jawab Abullah bin Umar : Belum, setetespun engkau belum dapat membalas kebaikan kedua orang tuamu. (Riwayat Bukhari dalam Adabul Mufrad no. 9 dengan sanad shahih)
Orang tua kita telah mengurusi kita mulai dari kandungan dengan beban yang dirasakannya sangat berat dan susah payah. Demikian juga ketika melahirkan, ibu kita mempertaruhkan jiwanya antara hidup dan mati. Ketika kita lahir, ibulah yang menyusui kita dan membersihkan kotoran kita. semuanya dilakukan oleh ibu kita, bukan oleh orang lain. Ibu selalu menemani krtika kita terjaga dan menangis baik pagi, siang atau malam hari. Apabila kita sakit tidak ada yang menangis kecuali ibu, dan bapak berusaha agar kita sembuh. Sehingga kalau ditawarkan antara hidup dan mati, ibu akan memilih mati agar kita tetap hidup. Itulah jasa seorang ibu terhadap anaknya.
Keempat: Dengan berbakti kepada kedua orang tua akan diluaskan rizki dan di panjangkan umur. Sebagaimana hadits yang disepakati oleh Bukhari dan Muslim, dari shahabat Anas bahwa Nabi bersabda: ` ` _ _ ` ` ` ,` ' ` . - ' , _ - _ . , , ' ' ` `, , Barangsiapa yang suka diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahim. (Riwayat Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud).
Dalam Silaturahim, yang harus didahulukan silaturrahim kepada kedua orang tua sebelum kepada yang lain. Banyak saudara-saudara kita yang sering main keteman-temannya, tetapi kepada orang tuanya sendiri jarang bahkan tidak pernah. Padahal ketika masih kecil ia selalu bersama ibu dan bapaknya. Tapi sesudah dewasa, seakan-akan ia tidak pernah berkumpul bahkan tidak kenal dengan kedua orang tuanya. 4 Sesulit apapun harus tetap di usahakan untuk bersilaturahim kepada kedua orang tua. Karena dengan dekat kepada keduanya Insya Allah akan di mudahkan rizki dan dipanjangkan umur. Sebagaimana dikatakan Imam An Nawawi bahwa dengan silaturrahim akan diakhirkannya ajal dan umur seseorang (Riyadhus Shalihin, no. 319). Walaupun masih terdapat perbedaan dikalangan para ulama tentang masalah ini, namun pendapat yang lebih kuat berdasarkan nash dan zhahir hadits ini bahwa umurnya memang benar-benar akan dipanjangkan.
Kelima: Manfaat dari berbakti kepada kedua orang tua yaitu akan dimasukkannya ke dalam surga oleh Allah . Di dalam hadits Nabi disebutkan bahwa anak yang durhaka tidak akan masuk surga. Maka kebalikan hadits tersebut yaitu anak yang berbuat baik kepada kedua orang tua akan di masukkan oleh Allah kedalam surga.
Dosa-dosa yang Allah segerakan adzabnya didunia diantaranya berbuat zhalim dan durhaka kepada kedua orang tua. Dengan demikian jika seorang anak berbuat baik kepada kedua orang tuanya, Allah akan menghindarkannya dari berbagai malapetaka, dengan izin-Nya. Wallahu alamu bish shawwab,....
Kontribusi: Mas Heru Yulias Wibowo Redaktur Buletin Dawah An Nashihah Cikarang Baru, - Bekasi. Untuk berlangganan bulletin An Nashihah hubungi bag. Sirkulasi: Mas Arifin 08156094080