Anda di halaman 1dari 10

Larutan

2. LARUTAN
1. Sifat Dasar Larutan
Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupun ion dari dua at atau lebih. !isebut campuran karena susunannya atau komposisinya dapat berubah. !isebut homogen karena susunanya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati adanya bagian"bagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun. #ase larutan dapat ber$u%ud gas, padat ataupun cair. Larutan gas misalnya udara. Larutan padat misalnya perunggu, amalgam dan paduan logam yang lain. Larutan cair misalnya air laut, larutan gula dalam air, dan lain"lain. &omponen larutan terdiri dari pelarut (solvent) dan at terlarut (solute). 'ada bagian ini dibahas larutan cair. 'elarut cair umumnya adalah air. 'elarut cair yang lain misalnya bensena, kloroform, eter, dan alkohol.

2. Kelarutan
(ebutir kristal gula pasir merupakan gabungan dari beberapa molekul gula. )ika kristal gula itu dimasukkan ke dalam air, maka molekul"molekul gula akan memisah dari permukaan kristal gula menu%u ke dalam air *disebut melarut+. ,olekul gula itu bergerak secara acak seperti gerakan molekul air, sehingga pada suatu saat dapat menumbuk permukaan kristal gula atau molekul gula yang lain. (ebagian molekul gula akan terikat kembali dengan kristalnya atau saling bergabung dengan molekul gula yang lain sehingga kembali membentuk kristal *mengkristal ulang+. )ika la%u pelarutan gula sama dengan la%u pengkristalan ulang, maka proses itu berada dalam kesetimbangan dan larutannya disebut %enuh. &ristal gula - air larutan gula Larutan %enuh adalah larutan yang mengandung at terlarut dalam %umlah yang diperlukan untuk adanya kesetimbangan antara solute yang terlarut dan yang tak terlarut. .anyaknya solute yang melarut dalam pelarut yang banyaknya tertentu untuk menghasilkan suatu larutan %enuh disebut kelarutan (solubility) at itu. &elarutan umumnya dinyatakan dalam gram at terlarut per 1// mL pelarut, atau per 1// gram pelarut pada temperatur yang tertentu. )ika kelarutan at kurang dari /,/1 gram per 1// gram pelarut, maka at itu dikatakan tak larut (insoluble). )ika %umlah solute yang terlarut kurang dari kelarutannya, maka larutannya disebut tak %enuh (unsaturated). Larutan tak %enuh lebih encer *kurang pekat+ dibandingkan dengan larutan %enuh. )ika %umlah solute yang terlarut lebih banyak dari kelarutannya, maka larutannya disebut le$at %enuh (supersaturated). Larutan le$at %enuh lebih pekat daripada larutan %enuh. #aktor"faktor yang mempengaruhi kelarutan antara lain %enis at terlarut, %enis pelarut, temperatur, dan tekanan.

a. Pengaruh Jenis Zat pada Kelarutan


0at" at dengan struktur kimia yang mirip umumnya dapat saling bercampur dengan baik, sedangkan at" at yang struktur kimianya berbeda umumnya kurang dapat saling bercampur (like dissolves like). (enya$a yang bersifat polar akan mudah larut dalam pelarut polar, sedangkan senya$a nonpolar akan mudah larut dalam pelarut nonpolar. 1ontohnya alkohol dan air bercampur sempurna (completely miscible), air dan eter bercampur sebagian (partially miscible), sedangkan minyak dan air tidak bercampur (completely immiscible).

http://romdhoni.staff.gunadarma.ac.id

Page 1

Larutan

b. Pengaruh Temperatur pada Kelarutan


&elarutan gas umumnya berkurang pada temperatur yang lebih tinggi. ,isalnya %ika air dipanaskan, maka timbul gelembung"gelembung gas yang keluar dari dalam air, sehingga gas yang terlarut dalam air tersebut men%adi berkurang. &ebanyakan at padat kelarutannya lebih besar pada temperatur yang lebih tinggi. Ada beberapa at padat yang kelarutannya berkurang pada temperatur yang lebih tinggi, misalnya natrium sulfat dan serium sulfat. 'ada larutan %enuh terdapat kesetimbangan antara proses pelarutan dan proses pengkristalan kembali. )ika salah satu proses bersifat endoterm, maka proses sebaliknya bersifat eksoterm. )ika temperatur dinaikkan, maka sesuai dengan a as Le Chatelier (Henri Louis Le Chatelier: 1850 1!"#) kesetimbangan itu bergeser ke arah proses endoterm. )adi %ika proses pelarutan bersifat endoterm, maka kelarutannya bertambah pada temperatur yang lebih tinggi. (ebaliknya %ika proses pelarutan bersifat eksoterm, maka kelarutannya berkurang pada suhu yang lebih tinggi. kelarutan 'b*N23+2 &1l Na2(24 Na1l . Na2(24.1/522 1e2*(24+3 temperatur 6ambar 1. &ur7a hubungan antara kelarutan beberapa garam dengan temperatur.

c. Pengaruh tekanan pada kelarutan


'erubahan tekanan pengaruhnya kecil terhadap kelarutan at cair atau padat. 'erubahan tekanan sebesar 8// atm hanya merubah kelarutan Na1l sekitar 2,3 9 dan N541l sekitar 8,1 9. &elarutan gas sebanding dengan tekanan partial gas itu. ,enurut hukum Henry ($illiam Henry: 1%%& 18"#) massa gas yang melarut dalam se%umlah tertentu cairan *pelarutnya+ berbanding lurus dengan tekanan yang dilakukan oleh gas itu *tekanan partial+, yang berada dalam kesetimbangan dengan larutan itu. 1ontohnya kelarutan oksigen dalam air bertambah men%adi 8 kali %ika tekanan partial"nya dinaikkan 8 kali. 5ukum ini tidak berlaku untuk gas yang bereaksi dengan pelarut, misalnya 51l atau N53 dalam air.

3. Konsentrasi Larutan
&onsentrasi larutan menyatakan banyaknya at terlarut dalam se%umlah tertentu larutan. (ecara fisika konsentrasi dapat dinyatakan dalam 9 *persen+ atau ppm (part per million) : bp% *bagian per %uta+. !alam kimia, konsentrasi larutan dinyatakan dalam molar *,+, molal *m+ atau normal *N+.

http://romdhoni.staff.gunadarma.ac.id

Page 2

Larutan

a. Molaritas (M)
,olaritas menyatakan %umlah mol at terlarut dalam setiap liter larutan. mol at terlarut mol mol ,= = = < 1/// mL;L 7olume larutan L mL

b. Molalitas (m)
,olalitas menyatakan %umlah mol at terlarut dalam setiap kilo gram *1 /// gram+ pelarut. m= mol at terlarut mol at terlarut = < 1/// g;kg kg pelarut g pelarut

c. Normalitas (N)
Normalitas menyatakan %umlah ekui7alen at terlarut dalam setiap liter larutan.
massa solute ekui7alen solute massa ekui7alen N= = = L larutan L gram ,r gram n< n = ,r = n < mol = n < , L L L

,assa ekui7alen adalah massa at yang diperlukan untuk menangkap atau melepaskan 1 mol elektron dalam reaksi *reaksi redoks+.

1ontoh soal= (ebanyak 1,11 g 1u1l2 dilarutkan ke dalam 1// g air. )ika massa %enis air 1 g;mL, massa atom relatif 1u : 4/ dan massa atom relatif 1l : 38,8, maka hitunglah konsentrasi larutan tersebut dalam= a. ,olar b. ,olal c. Normal )a$ab= ,assa molar 1u1l2 : 4/ - *2 < 38,8+ >olume air : massa = massa %enis ,ol 1u1l2 : massa = massa molar )ika 7olume larutan : 7olume air, maka a. , 1u1l2 : *mol = mL+ < 1/// mL;L b. m 1u1l2 : *mol = g+ < 1/// g;kg c. 1u1l2 *a?+ 1u 2-*a?+ - 2 1l *a?+ 1u 2-*a?+ - 2 e 1u *s+ 2 mol elektron ekui7alen dengan 1 mol 1u1l2. )adi n : 2 ek;mol. N 1u1l2 : n < mol = L : 2 ek;mol < /,//1 mol = /,1 L : /,2 N : 111 g;mol : 1// g = 1 g;mL : 1,11 g = 111 g;mol : 1// mL : /,/1 mol

: */,/1 mol = 1// mL+ < 1/// mL;L : /,1 , : */,/1 mol = 1// g+ < 1/// g;kg : /,1 m

http://romdhoni.staff.gunadarma.ac.id

Page 3

Larutan

4. Daya

antar Listrik Larutan

.erdasarkan daya hantar listriknya, larutan dapat bersifat elektrolit atau nonelektrolit. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan yang bersifat elektrolit. Larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan yang bersifat nonelektrolit. 'ada larutan elektrolit, yang menghantarkan arus listrik adalah ion"ion yang terdapat di dalam larutan tersebut. 'ada elektroda negatif *katoda+ ion positip menangkap elektron *ter%adi reaksi reduksi+, sedangkan pada elektroda positip *anoda+ ion negatif melepaskan elektron *ter%adi reaksi oksidasi+. )ika di dalam larutan tidak terdapat ion, maka larutan tersebut tidak dapat menghantarkan arus listrik. (enya$a elektrolit adalah senya$a yang %ika dilarutkan ke dalam air akan terion *atau terionisasi+. (enya$a elektrolit dapat dibedakan men%adi senya$a elektrolit kuat dan senya$a elektrolit lemah. (enya$a elektrolit kuat adalah senya$a yang di dalam air terion sempurna atau mendekati sempurna, sehingga senya$a tersebut semuanya atau hampir semua berubah men%adi ion. (enya$a yang termasuk senya$a elektrolit kuat adalah= a. Asam kuat, contohnya= 51l, 5.r, 5@, 52(24, 5N23, 51L24 b. .asa kuat, contohnya= Na25, &25, .a*25+2, (r*25+2 c. 6aram, contohnya= Na1l, &1l, ,g1l2, &N23, ,g(24 'artikel"partikel yang ada di dalam larutan elektrolit kuat adalah ion"ion yang bergabung dengan molekul air, sehingga larutan tersebut daya hantar listriknya kuat. 5al ini disebabkan karena tidak ada molekul atau partikel lain yang menghalangi gerakan ion"ion untuk menghantarkan arus listrik, sementara molekul"molekul air adalah sebagai media untuk pergerakan ion. ,isalnya 51l dilarutkan ke dalam air, maka semua 51l akan bereaksi dengan air dan berubah men%adi ion"ion dengan persamaan reaksi berikut= 51l *g+ - 522 * l + Reaksi ini biasa dituliskan= 51l *a?+ 5-*a?+ - 1l *a?+ (enya$a elektrolit lemah adalah senya$a yang di dalam air terion sebagian atau senya$a tersebut hanya sebagian sa%a yang berubah men%adi ion dan sebagian yang lainnya masih sebagai molekul senya$a yang terlarut. Larutan yang terbentuk daya hantar listriknya lemah atau kurang kuat karena molekul"molekul senya$a *yang tidak terion+ dalam larutan tidak dapat menghantarkan listrik, sehingga menghalangi ion"ion yang akan menghantarkan listrik. (enya$a yang termasuk senya$a elektrolit lemah adalah= a. Asam lemah, contohnya= 5#, 52(, 51N, 52123, 51225, 1531225 b. .asa lemah, contohnya= #e*25+3 , 1u*25+2 , N53, N254, 153N52, *153+2N5 ,isalnya 1531225 dilarutkan ke dalam air, maka sebagian 1531225 akan terion dengan persamaan reaksi seperti berikut= 1531225 *s+ 522 * l + 532- *a?+ - 153122 *a?+ 1531225 yang terion reaksinya biasa dituliskan= 1531225 *a?+ 5- *a?+ - 153122 *a?+ @on"ion yang telah terbentuk sebagian bereaksi kembali membentuk 1531225, sehingga dikatakan 1531225 yang terion hanya sebagian. Reaksinya dapat dituliskan= 1531225 *a?+ 5- *a?+ - 153122 *a?+ 'artikel"partikel yang ada di dalam larutan adalah molekul"molekul senya$a 1531225 yang terlarut dan ion"ion 5- dan 153122. ,olekul senya$a 1531225 tidak http://romdhoni.staff.gunadarma.ac.id Page 4 532-*a?+ - 1l *a?+

Larutan dapat menghantarkan arus listrik, sehinggga akan men%adi penghambat bagi ion"ion 5- dan 153122 untuk menghantarkan arus listrik. !engan demikian dapat dikatakan bah$a larutan elektrolit lemah daya hantar listriknya kurang kuat. (enya$a nonelektrolit adalah senya$a yang di dalam air tidak terion, sehingga partikel"partikel yang ada di dalam larutan adalah molekul"molekul senya$a yang terlarut. !alam larutan tidak terdapat ion, sehingga larutan tersebut tidak dapat menghantarkan arus listrik. &ecuali asam atau basa, senya$a ko7alen adalah senya$a nonelektrolit, contohnya= 1A5122A, 12*N52+2, 154, 135B, 11351/2.

8. Sifat Koligatif Larutan Non!elektrolit


(ifat larutan berbeda dengan sifat pelarut murninya. Terdapat empat sifat fisika yang penting yang besarnya bergantung pada banyaknya partikel at terlarut tetapi tidak bergantung pada %enis at terlarutnya. &eempat sifat ini dikenal dengan sifat koligatif larutan. (ifat ini besarnya berbanding lurus dengan %umlah partikel at terlarut. (ifat koligatif tersebut adalah tekanan uap, titik didih, titik beku, dan tekanan osmosis. ,enurut hukum sifat koligatif, selisih tekanan uap, titik beku, dan titik didih suatu larutan dengan tekanan uap, titik beku, dan titik didih pelarut murninya, berbanding langsung dengan konsentrasi molal at terlarut. Larutan yang bisa memenuhi hukum sifat koligatif ini disebut larutan ideal. &ebanyakan larutan mendekati ideal hanya %ika sangat encer.

a" Tekanan #ap Larutan


Tekanan uap larutan lebih rendah dari tekanan uap pelarut murninya. 'ada larutan ideal, menurut hukum 'aoult, tiap komponen dalam suatu larutan melakukan tekanan yang sama dengan fraksi mol kali tekanan uap dari pelarut murni. 'A : CA . '/A 'A : tekanan uap yang dilakukan oleh komponen A dalam larutan. CA : fraksi mol komponen A. '/A : tekanan uap at murni A. !alam larutan yang mengandung at terlarut yang tidak mudah menguap *tak"atsiri atau nonvolatile+, tekanan uap hanya disebabkan oleh pelarut, sehingga 'A dapat dianggap sebagai tekanan uap pelarut maupun tekanan uap larutan. 1ontoh soal= 'ada suhu 3/1 tekanan uap air murni adalah 31,B2 mm5g. 5itunglah tekanan uap larutan sukrosa 2 m pada suhu 3/1. )a$ab= )ika dimisalkan pelarutnya 1 /// g, maka= ,ol sukrosa : 2 mol ,ol air : 1 /// g = 1B g;mol : 88,A mol Tekanan uap larutan : tekanan uap pelarut : 'A : CA . '/A : D88,A mol = *88,A - 2+ molE < 31,B2 mm5g : 3/,F mm5g

http://romdhoni.staff.gunadarma.ac.id

Page 8

Larutan

$" Titik Didih Larutan


Titik didih larutan bergantung pada kemudahan at terlarutnya menguap. )ika at terlarutnya lebih mudah menguap daripada pelarutnya *titik didih at terlarut lebih rendah+, maka titik didih larutan men%adi lebih rendah dari titik didih pelarutnya, atau dikatakan titik didih larutan turun. 1ontohnya larutan etil alkohol dalam air titik didihnya lebih rendah dari 1// 1 tetapi lebih tinggi dari FB,3 1 *titik didih etil alkohol FB,3 1 dan titik didih air 1// 1+. )ika at terlarutnya tidak mudah menguap *tak"atsiri atau nonvolatile+ daripada pelarutnya *titik didih at terlarut lebih tinggi+, maka titik didih larutan men%adi lebih tinggi dari titik didih pelarutnya, atau dikatakan titik didih larutan naik. 'ada contoh larutan etil alkohol dalam air tersebut, %ika dianggap pelarutnya adalah etil alkohol, maka titik didih larutan %uga naik. &enaikan titik didih larutan disebabkan oleh turunnya tekanan uap larutan. .erdasar hukum sifat koligatif larutan, kenaikan titik didih larutan dari titik didih pelarut murninya berbanding lurus dengan molalitas larutan. tb : kb . m tb kb m : kenaikan titik didih larutan. : kenaikan titik didih molal pelarut. : konsentrasi larutan dalam molal.

1ontoh soal= 5itunglah titik didih larutan glukosa /,1 m %ika kenaikan titik didih molal air /,812 1 ;m G )a$ab= tb : kb . m : /,812 1 ;m < /,1 m : /,/812 1 )adi tb larutan : tb air - tb : 1// 1 - /,/812 1 : 1//,/812 1

%" Titik &eku Larutan


'enurunan tekanan uap larutan menyebabkan titik beku larutan men%adi lebih rendah dari titik beku pelarut murninya. 5ukum sifat koligatif untuk penurunan titik beku larutan berlaku pada larutan dengan at terlarut atsiri *volatile+ maupun tak"atsiri *nonvolatile+. .erdasar hukum tersebut, penurunan titik beku larutan dari titik beku pelarut murninya berbanding lurus dengan molalitas larutan. tf : kf . m tf kf m : penurunan titik beku larutan. : penurunan titik beku molal pelarut. : konsentrasi larutan dalam molal.

1ontoh soal= 5itunglah titik beku larutan glukosa /,1 m %ika penuruan titik beku molal air 1,BA 1 ;m G )a$ab= tf : kf . m : 1,BA 1 ;m < /,1 m : /,1BA 1 )adi tf larutan : tf air H tf : / 1 H /,1BA 1 : H /,1BA 1 .esarnya tetapan titik didih molal *kb+ dan titik beku molal *kf+ beberapa pelarut adalah seperti pada tabel berikut= http://romdhoni.staff.gunadarma.ac.id Page A

Larutan 'elarut Air Asam asetat .en ena &amfor Nitroben ena #enol Titik beku *1+ /,/ 1A,A 8,8/ 1FI,B 8,F 4/,I/ kf *1 ;m+ 1,BA 3,I 4,I 3I,F F,/ F,4 Titik didih *1+ 1//,/ 11F,I B/,1 2/F,42 21/,B 1B1,F8 kb *1 ;m+ /,812 3,/F 2,83 8,A1 8,24 3,8A

Tabel 2. Tetepan titik beku molal dan titik didih molal beberapa pelarut.

d" Tekanan 'smose Larutan


'eristi$a le$atnya molekul pelarut menembus membran semipermeabel dan masuk ke dalam larutan disebut osmose. Tekanan osmose larutan adalah tekanan yang harus diberikan pada larutan untuk mencegah ter%adinya osmose *pada tekanan 1 atm+ ke dalam larutan tersebut. 5ampir mirip dengan tekanan pada gas ideal, pada larutan ideal, besarnya tekanan osmose berbanding lurus dengan konsentrasi at terlarut.

J=
n R T > ,

n.R.T >

= ,.R.T

: tekanan osmose *atm+. : %umlah mol at terlarut *mol+. : tetapan gas ideal : /,/B2/A L.atm;mol.& : suhu larutan *&+. : 7olume larutan *L+. : molaritas *, : mol;L+.

)ika tekanan yang diberikan pada larutan lebih besar dari tekanan osmose, maka pelarut murni akan keluar dari larutan mele$ati membran semipermeabel. 'eristi$a ini disebut osmose balik (reverse osmosis), misalnya pada proses pengolahan untuk memperoleh air ta$ar dari air laut. 1ontoh soal= 5itunglah berapa tekanan osmose yang harus diberikan pada 1 liter larutan gula /,1 , pada suhu 2F 1 supaya air tidak dapat menembus membran semipermeabel masuk ke dalam larutan tersebut G )a$ab= : *n.R.T+ = > : ,.R.T : /,1 , < /,/B2/A L.atm;mol.& < *2F - 2F3+ & : 2,4A atm

A. Sifat Koligatif Larutan (lektrolit


Larutan elektrolit memperlihatkan sifat koligatif yang lebih besar dari hasil perhitungan dengan persamaan untuk sifat koligatif larutan nonelektrolit di atas. 'erbandingan antara sifat koligatif larutan elektrolit yang terlihat dan hasil perhitungan dengan persamaan untuk sifat koligatif larutan nonelektrolit, menurut (an)t Ho** besarnya http://romdhoni.staff.gunadarma.ac.id Page F

Larutan selalu tetap dan diberi simbul i *i : tetapan atau faktor (an)t Ho** +. !engan demikian dapat dituliskan= i= sifat koligatif larutan elktrolit dengan konsentrasi m sifat koligatif larutan nonelektrolit dengan konsentrasi m

(emakin kecil konsentrasi larutan elektrolit, harga i semakin besar, yaitu semakin mendekati %umlah ion yang dihasilkan oleh satu molekul senya$a elektrolitnya. Untuk larutan encer, yaitu larutan yang konsentrasinya kurang dari /,//1 m, harga i dianggap sama dengan %umlah ion. 1ontohnya dalam tabel berikut= Larutan Na1l &1l &2(24 52(24 51l /,1 m 1,BF 1,BA 2,4A 2,22 1,I1 /,/8 m 1,BI 1,BB 2,8F 2,32 1,I2 /,/1 m 1,I3 1,I4 2,FF 2,8I 1,IF /,//8 m 1,I4 1,IA 2,BA 2,F2 1,II )umlah ion 2 2 3 3 2

Tabel 3. 5arga i untuk beberapa larutan elektrolit @onisasi senya$a &1l dan &2(24 adalah seperti berikut= &1l *a?+ &2(24 *a?+ &- *a?+ - 1l *a?+ 2&- *a?+ - (242 *a?+ K %umlah ion : 1 - 1 : 2 K %umlah ion : 2 - 1 : 3

Lmpat macam sifat koligatif larutan elektrolit adalah= a. 'enurunan tekanan uap, ' : i.'/.CA b. &enaikan titik didih, tb : i.kb.m c. 'enurunan titik beku, tf : i.kf.m d. Tekanan osmose, i.n.R.T >

J=

= i.,.R.T

1ontoh soal= Terdapat tiga macam larutan, yaitu= *i+ /,3A/ gram 1A5122A dilarutkan ke dalam 2 liter air. *ii+ /,32/ gram 1u(24 dilarutkan ke dalam 2 liter air. *iii+ /,2AF gram Al1l3 dilarutkan ke dalam 2 liter air. )ika massa %enis air : 1 g;mL, kb air : /,812 1;m, kf air : 1,BA 1;m, massa atom relatif 5 : 1, 1 : 12, 2 : 1A, Al : 2F, ( : 32, 1l : 38,8, dan 1u : A4, maka hitunglah= a. Titik didih masing"masing larutan tersebut. b. Titik beku masing"masing larutan tersebut. c. Tekanan uap masing"masing larutan tersebut, %ika tekanan uap air 1 atm. d. Tekanan osmose untuk mencegah osmose pada masing"masing larutan tersebut pada suhu 2F 1.

http://romdhoni.staff.gunadarma.ac.id

Page B

Larutan )a$ab= ,assa %enis air : 1 g;mL : 1 kg;L ,assa 2 L air : 2 L < 1 kg;L : 2 kg ,ol 2 L air : 2 /// g = 1B g;mol : 111,111 mol ,assa molar 1A5122A : *A < 12+ - *12 C 1+ - *A C 1A+ : 1B/ g;mol ,ol 1A5122A : /,3A/ g = 1B/ g;mol : /,//2 mol ,olalitas 1A5122A : /,//2 mol = 2 kg : /,//1 m ,assa molar 1u(24 : *1 C A4+ - *1 < 32+ - *4 < 1A+ : 1A/ g;mol ,ol 1u(24 : /,32/ g = 1A/ g;mol : /,//2 mol ,olalitas 1u(24 : /,//2 mol = 2 kg : /,//1 m ,assa molar Al1l3 : *1 < 2F+ - *3 < 38,8+ : 133,8 g;mol ,ol Al1l3 : /,2AF g = 133,8 g;mol : /,//2 mol ,olalitas Al1l3 : /,//2 mol = 2 kg : /,//1 m a. tb larutan : tb air - tb *i+ tb 1A5122A : 1// 1 - kb.m : 1// 1 - */,812 1;m < /,//1 m+ : 1//,///812 1 *ii+ tb 1u(24 : 1// 1 - i. kb.m : 1// 1 - *2 < /,812 1;m < /,//1 m+ : 1//,//1/24 1 *iii+ tb Al1l3 : 1// 1 - i. kb.m : 1// 1 - *4 < /,812 1;m < /,//1 m+ : 1//,//2/4B 1 b. tf larutan : tf air H tf *i+ tf 1A5122A : / 1 H kf.m : / 1 H *1,BA 1;m < /,//1 m+ : H /,//1BA 1 *ii+ tf 1u(24 : / 1 H i. kf.m : / 1 H *2 < 1,BA 1;m < /,//1 m+ : H /,//3F2 1 *iii+ tf Al1l3 : / 1 H i. kf.m : / 1 H *4 < 1,BA 1;m < /,//1 m+ : H /,//F44 1 c. ' larutan : ' air H ' *i+ ' 1A5122A : 1 atm H '/.C 1A5122A : 1 atm H M1 atm < D/,//2 mol = */,//2 mol - 111,111 mol+EN : /,IIIIB2 atm *ii+ ' 1u(24 : 1 atm H i.'/.C 1u(24 : 1 atm H M2 < 1 atm < D/,//2 mol = */,//2 mol - 111,111 mol+EN : /,IIIIA4 atm *iii+ ' Al1l3 : 1 atm H i.'/.C Al1l3 : 1 atm H M4 < 1 atm < D/,//2 mol = */,//2 mol - 111,111 mol+EN : /,IIII2B atm d. larutan : n.R.T = > *i+ 1A5122A : D/,//2 mol < /,/B2/A L.atm;mol.& < *2F - 2F3+ &E = 2 L : /,/4I23A atm *iii+ 1u(24 : D2 < /,//2 mol < /,/B2/A L.atm;mol.& < *2F - 2F3+ &E = 2 L : /,/IB4F2 atm *iii+ Al1l3 : D4 < /,//2 mol < /,/B2/A L.atm;mol.& < *2F - 2F3+ &E = 2 L : /,1IAI44 atm

http://romdhoni.staff.gunadarma.ac.id

Page I

Larutan

S')L L)T* )N
1. (ebanyak /,8B8 gram garam dapur, Na1l dilarutkan ke dalam 1/ liter air. )ika massa %enis air 1 g;mL, dan larutan tersebut dianggap ideal, maka hitunglah= a. Tekanan uap larutan pada suhu 1// 1 *pada suhu 1// 1 tekanan uap air 1 atm+. b. Titik didih larutan. c. Titik beku larutan. d. Tekanan osmose yang harus diberikan pada larutan untuk mencegah ter%adinya osmose ke dalam larutan tersebut pada suhu 2F 1. 2. .erapa gram Na1l yang harus dilarutkan ke dalam 1// gram air, sehingga %ika larutannya dianggap ideal, maka titik didihnya 1//,///812 1 O 3. Titik didih larutan glukosa adalah 1//,///812 1. )ika larutan tersebut dianggap ideal, maka hitunglah= a. .erapa 1 titik beku larutan tersebut O b. .erapa gram glukosa yang terdapat dalam 1// mL larutan tersebut O c. .erapa mL air yang harus ditambahkan ke dalam 1// mL larutan tersebut agar titik didihnya men%adi 1//,///28A 1. 4. Titik beku larutan 1a1l2 adalah " /,//88B 1. )ika larutan tersebut dianggap ideal, maka hitunglah berapa mL larutan tersebut yang harus ditambah dengan air agar 1// mL larutan tersebut titik didihnya 1//,///28A 1. 8. Untuk mencegah ter%adinya osmose, maka pada 1// mL larutan Al1l3 harus diberikan tekanan osmose sebesar /,1 atm pada suhu 2F 1. )ika larutan tersebut dianggap ideal, maka hitunglah a. .erapa atm tekanan uap larutan tersebut O !iketahui pada suhu 2F 1 tekanan uap air adalah 2A,F4 mm5g. b. .erapa 1 titik beku larutan tersebut O A. Tekanan uap larutan nonelektrolit pada suatu keadaan adalah 88A mm5g. )ika pada keadaan tersebut tekanan uap air adalah 8A/ mm5g dan larutan tersebut dianggap ideal, maka hitunglah berapa 1 titik beku larutan tersebut G

http://romdhoni.staff.gunadarma.ac.id

Page 1/

Anda mungkin juga menyukai