Anda di halaman 1dari 2

TINJAUAN PUSTAKA TENTANG LARUTAN SAME KELARUTAN BUKA DI DOWNLOAD (KELARUTAN DAN

LAPORAN_PEMBUATAN_LARUTAN)

TP KELARUTAN TIMBAL BALIK NUKA DI LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA!!! CARIK JAK BAH

JURNAL TENTANG DIAGRAM FASA: PROSIDING SAKTI

larutan merupakan campuran homogen antara dua zat atau lebih yang terdispersi sebagai molekul atau
ion. Larutan yang terbentuk akan terdiri atas zat terlarut dan pelarut itu sendiri. Suatu larutan akan lebih
banyak kandungan zat pelarutnya dibandingkan zat terlarutnya, karena solut lebih sedikit dari
pelarutnya yang membuat suatu larutan terbentuk (Sastrohamidjojo, 2001).

Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai
molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat berpariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan, atau
padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sebagian kecil solute, relative terhadap jumlah
pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah
zat terlarut. Sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam mana solute terlarut (Baroroh, 2004).

Larutan adalah campuran homogen dari dua macam zat atau lebih. Zat padat, cair dan gas semuanya
dapat dilarutkan ke dalam cairan untuk membuat larutan. Dengan kata lain, setiap campuran yang
membentuk hanya satu fase adalah larutan. Sesuai dengan definisi atau pengertian maka udara bersih
dapat dipandang sebagai larutan. Sebab larutan yang dianggap udara merupakan campuran homogen
dari sistem gas seperti nitrogen, oksigen, argon, dan juga karbon dioksida, dan lain-lain (Khopkar, 1990).

Kelarutan merupakan ukuran terhadap besar kecilnya kemampuan suatu zat dapat larut dalam sejumlah
pelarut tertentu. Besar kecilnya kemampuan suatu zat untuk larut dalam sejumlah pelarut akan
dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan adalah (Khopkar,
2003):

Khopkar, S. M. 2003. “Konsep Dasar Kimia Analitik”. UI Press. Jakarta.

Fasa merupakan keadaan suatu materi yang seragam diseluruh bagianya, termasuk seragam komposisi
kimia dan keadaan fisiknya. Fasa yang dihasilkan oleh gas yang bercampuran adalah satu fasa, karena
sistem yang homogen pada gas. Aturan fasa merupakan suatu kaidah yang umum ditemui untuk dapat
digunakann secara luas dan validitasnya tidak tergantung dari konsep, otonik dan molekuler (Moechtar,
1990).

Kelarutan timbal balik adalah kelarutan dari suatu larutan yang bercampur sebagian bila temperaturnya
di bawah temperatur kritis. Jika mencapai temperatur kritis, maka larutan tersebut dapat bercampur
sempurna (homogen) dan jika temperaturnya telah melewati temperatur kritis maka sistem larutan
tersebut akan kembali dalam kondisi bercampur sebagian lagi. Salah satu contoh dari temperatur timbal
balik adalah kelarutan fenol dalam air yang membentuk kurva parabola yang berdasarkan pada
bertambahnya % fenol dalam setiap perubahan temperatur baik di bawah temperatur kritis maupun
saat mencapai dan setelah melewati temperatur kritis. Jika temperatur dari dalam kelarutan fenol
aquades dinaikkan di atas 50 °C, maka komposisi larutan dari sistem larutan tersebut akan berubah.
Kandungan fenol dalam air untuk lapisan atas akan bertambah lebih dari 11,8% dan kandungan fenol
dari lapisan bawah akan berkurang kurang dari 62,6%. Pada saat suhu kelarutan mencapai 66 °C maka
komposisi sistem larutan tersebut menjadi seimbang dan keduanya dapat dicampur dengan sempurna
(Pudjaatmaka, 1984).

Pudjaatmaka, A.H. 1984. Kimia Dasar. Terjemahan dari General Chemistry oleh Keenan. Erlangga,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai