Anda di halaman 1dari 55

Makalah Metode Melatih

METODE MELATIH

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


A. PENDAHULUAN

Latihan adalah suatu proses yang sistematis yang dilakukan secara berulang-ulang dengan semakin hari menambah jumlah beban latihan Latihan kondisi !isik memegang perenan sangat penting dalam program latihan atlet Istilah latihan kondisi !isik" mengacu kepada suatu program latihan yang dilakukan secara sistematis" berencana dan progresi! Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan !ungsional dari seluruh system tubuh" dengan demikian prestasi atlet akan semakin meningkat

#aktor utama dalam latihan adalah dilakukan secara berulang-ulang dan peningkatan beban dilakukan berulang-ulang kekuatan dan daya tahan otot $ara ahli mengatakan bah%a latihan adalah suatu proses yang direncanakan untuk mengmbangkan keterampilan olahraga yang kompleks dengan memakai isi latihan" metode latihan dan tindakan-tindakan organisasional yang sesuai dengan meksud dan tujuan-tujuan & PEMBAHASAN 1. Analisis Tujuan Latihan 'encana program latihan merupakan salah satu strategi usaha untuk mencapai tujuan prestasi atlet secara optimal dimasa yang akan datang Tujuan jangka panjang" jangka menengah" maupun jangka pendek rencana latihan merupakan mata rantai tujuan akhir" tujuan antara" dan tujuan oprasional yang obyekti! dan terukur 'encana program latihan harus mempertimbangkan !aktor-!aktor penentu untuk mencapai tujuan latihan" !aktor-!aktor itu antara lain ( bakat atlet ) kemampuan atlet saat itu) umur atlet) umur latihan) sarana dan prasarana) dana) lingkungan atlet) tenaga pelatih dan %aktu yang ada * Tujuan latihan umumnya dibagi menjadi tiga yaitu a Tujuan jangka panjang +, tahun- -. tahun/ Tujuan jangka panjang merupakan tujuan akhir untuk cita-cita prestasi prima b Tujuan jangka menengah +. tahun-0 tahun/ Tujuan jangka menengah merupakan pelaksanaan langsung jangka panjang

c Tujuan jangka pendek +- tahun keba%ah/ Tujuan jangka pendek merupakan pelaksanaan oprasional rencana jangka menengah * Man!aat tujuan latihan adalah ( d 1ebagai moti2asi agar atlet berusaha keras untuk mencapai cita-cita juara e 1ebagai pedoman arah kegiatan-kegiatan latihan dan usaha-usaha untuk mencapai tujuan latihan ! 1ebagai cambuk terhadapa atlet agar dapat mencapai prestasi yang lebih tinggi dari prestasi sebelumnya g 1ebagai alat untuk pembentukan sikap percaya diri" kemandirian tinggi" pende%asaan pikiran" daya juang yang tinggi h 1ebagai tempat meningkatkan kemampuan ma%as diri +introspeksi/ terhadap kondisi luar maupun kondisi dalam pribadi atlet dalam rangka mencapai cita-cita juara &ahan Latihan &ahan latihan adalah meliputi jenis latihan" bentuk latihan" 2olume latihan" dan intensitas latihan 3enis latihan 4ang merupkan jenis latihan adalah ( +-/ Latihan #isik Latihan !isik adalah suatu proses yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi !isik Latihan !isik terdiri dari beberapa komponen yaitu ) daya tahan" stamina" kelentukan5kelenturan" kekuatan" po%er" daya tahan otot 6ntuk meningkatkan prestasi harus mengikuti prinsip-prinsip latihan agar mencapai prestasi yang

diingikan $rinsip-prinsip tersebut antara lain ) - Prinsip beban lebih (over load) adalah prinsip latihan dengan penekanan pada pembebanan yang lebih berat" dari pada yang mampu dilakukan atlet Dalam prinsip beban lebih ada beberapa hal yang harus di perhatikan yaitu ( istirahat yang cukup" latihan berat diselingi dengan yang ringan" rencana latihan harus disusun dalam siklus" dan sebaiknya menganut 7system tangga8 - Prinsip multilateral adalah sebaiknya diterapkan pada atlet-atlet usia muda $ada permulaan latihan mereka harus dilibatkan dengan beragam kegiatan sehingga dengan demikian mereka dapat memiliki dasar-dasar yang lebih kokoh untuk keterampilan spesialisasinya kelak - Prinsip reversibility mengatakan" bah%a apabila kita berhenti berlatih" tubuh kita akan kembali kekeadaan semula atau kondisinya tidak akan meningkat - Prinsip spesifik mengatakan" bah%a man!aat maksimal yang dapat diperoleh melalui rangsangan latihan hanya akan terjadi" apabila rangsangan tersebut sama atau menyerupai gerakan-gerakan yang dilakukan olahraga tersebut - Densitas latihan (kepekatan, kepadatan, kekeraban) adalah !ekuensi atau kekerapan atlet dalam melakukan suatu rangkaian rangsangan persatuan %aktu - Volume latihan ialah kuantitas beban latihan atau banyaknya materi latihan yang dinyatakan dalam totol %aktu berlangsungnya latihan" jarak yang ditempuh atau beban yang harus diangkat persatuan %aktu" dan jumlah repetisi dalam melakukan suatu latihan - Prinsip superkonvensasi adalahmengacu kepada dampak latihan dan regenerasi organisme tubuh kita" yang menjadi dasar biologis untuk persipan !isik dan mental dalam menghadapi latihan atau pertandingan

+./ Latihan tehnik $ada masa persiapan umum dalam latihan teknik bahan yang dilakukan adalah melakukan teknik-teknik dasar olahraga tersebut" misalnya dalam sepak bola melakukan dribbling" passing +9/ Latihan taktik &ersamaan dengan latihan !isik" atlet cabang permainan harus pula berlatih untuk teknik dan taktik Dalam latihan taktik ini merupakan penyempurnaan taktik-taktik apa yang akan di lakukan dalam pertandingan +0/ Latihan mental Dalam latihan mental dapat meliputi penanaman masalah disiplin" semangat juang" percaya diri dan kejujuran 2 B!ntu" latihan &entuk latihan adalah materi latihan yang harus dilakukan atlet pada satu sesi lathan misalnya untuk latihan !isik umum bentuk latihannya adalah ( - Inter2al sprint - #artlek - :ross country - Dan lain-lain

# $%u&! latihan ;olume latihan adalah jumlah akti!itas yang dilakukan dalam latihan" semakin tinggi prestasi atlet semakin banyak pula jumlah 2olume latihan yang harus dilakukannya

' Int!nsitas latihan

Intensitas latihan adalah jumlah kerja yang dilakukan dalam satu unit %aktu tertentu" semakin banyak kerja yang dilakukan dalam suatu unit tertentu" lebih tinggi intensitas kerjanya Apabila atlet berlatih melalui suatu program latihan yang intensi!" yaitu program latihan yang secara progresi! menambah program kerja" jumlah ulangan gerakan +repetisi/" serta kadar itensitas dari repetisi tersebut (. M!t%)! Latihan Metode latihan adalah suatu cara yang sistematis dan terencana yang !ungsinya sebagai alat menyajikan kegiatan olahraga yang bertujuan untuk suatu keterampilan gerak atau prestasi olahraga :ontoh-contoh metode latihan antara lain ( Daya tahan ( Metode latihan yang dilakuan adalah !artlek dan inter2al training <elentukan dan kelenturan ( metode yang dilakukan adalah peregangan dinamis" peregangan statis" peregangan pasi!" peregangan $=# +propriocepti2e neuromuscular !acilitation/ <elincahan ( metode yang dilakukan adalah lari bolah-balik" lari >ig >ag" haling rintang" he?agonal dan lain-lain <ekuatan" po%er" dan daya tahan otot ( metode yang dilakukan adalah latihan-latihan tahanan +resistance e?ercise/ dimana kita harus mengangkat" mendorong" atau menarik suatu beban <ecepatan ( metode yang dilakukan adalah inter2al sprint" lari akselerasi" uphill" do%nhill *. KESIMPULAN

Latihan adalah suatu proses yang sistematis yang dilakukan secara berulang-ulang dengan semakin hari menambah jumlah beban latihan Latihan kondisi !isik memegang perenan sangat penting dalam program latihan atlet Istilah latihan kondisi !isik" mengacu kepada suatu program latihan yang dilakukan secara

sistematis" #aktor utama dalam latihan adalah dilakukan secara berulang-ulang dan peningkatan beban dilakukan berulang-ulang kekuatan dan daya tahan otot Latihan !isik adalah suatu proses yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi !isik &ersamaan dengan latihan !isik" atlet cabang permainan harus pula berlatih untuk teknik dan taktik Dalam latihan taktik ini merupakan penyempurnaan taktik-taktik apa yang akan di lakukan dalam pertandingan Saran dan Kritik Demi perbaikan dan kesempurnaan makalah kami ke depan saran dan kritik yang membangun kami terima dengan segala keluasan hati.

METODE PEMBELAJARAN LATIHAN KETERAMPILAN (DRILL METHOD)


Posted by ziazone on Juli 15, 2011 Posted in: Pendidikan. ko!enta"

- Pendahuluan Pendidikan ada#a$ %sa$a sada" %nt%k !en%!b%$ke!ban&kan 'otensi (%!be" Daya Man%sia ((DM) !e#a#%i ke&iatan 'en&a)a"an. Ada d%a b%a$ konse' ke'endidikan yan& be"kaitan den&an #ainnya* yait% be#a)a" ( #ea"nin& ) dan 'e!be#a)a"an ( inst"%+tion ). Konse' be#a)a" be"aka" 'ada 'i$ak 'ese"ta didik ata% sis,a dan konse' 'e!be#a)a"an be"aka" 'ada 'i$ak 'endidik ata% &%"%. Da#a! '"oses be#a)a" !en&a)a" (PBM) akan te")adi inte"aksi anta"a sis,a dan &%"%. (is,a ada#a$ seseo"an& ata% seke#o!'ok o"an& seba&ai 'en+a"i* 'ene"i!a 'e#a)a"an yan& dib%t%$kannya* sedan& &%"% ada#a$ seseo"an& ata% seke#o!'ok o"an& yan& be"'"o-esi seba&ai 'en&o#a$ ke&iatan be#a)a" !en&a)a" dan se'e"an&kat 'e"anan #ainnya yan& !e!%n&kinkan be"#an&s%n&nya ke&iatan be#a)a" !en&a)a" yan& e-ekti-. Metodo#o&i !en&a)a" da#a! d%nia 'endidikan 'e"#% di!i#iki o#e$ &%"%* ka"ena kebe"$asi#an P"oses Be#a)a" Men&a)a" (PBM) be"&ant%n& 'ada +a"a !en&a)a" &%"%nya. Jika +a"a !en&a)a" &%"%nya enak !en%"%t sis,a* !aka sis,a akan tek%n* "a)in* ant%sias !ene"i!a 'e#a)a"an yan& dibe"ikan* se$in&&a di$a"a'kan akan te")adi 'e"%ba$an dan tin&ka$ #ak% 'ada sis,a baik t%t%" katanya* so'an sant%nnya* !oto"ik dan &aya $id%'nya. Ada banyak seka#i !etode 'en&a)a"an yan& di&%nakan o#e$ 'a"a 'endidik* sa#a$ sat% !etode 'en&a)a"an yan& di&%nakan ada#a$ !etode d"i## . #ati$an. Metode #ati$an kete"a!'i#an ada#a$ s%at% !etode !en&a)a"* di!ana sis,a dia)ak ke te!'at #ati$an kete"a!'i#an %nt%k !e#i$at ba&ai!ana +a"a !e!b%at ses%at%* ba&ai!ana +a"a !en&&%nakannya* %nt%k a'adib%at* a'a !an-aatnya dan seba&ainya. . Ke#ebi$an Metode Lati$an

Pese"ta didik !e!'e"o#e$ ke+aka'an !oto"is* +onto$nya !en%#is* !e#a-a#kan $%"%-* !e!b%at dan !en&&%nakan a#at/a#at. Pese"ta didik !e!'e"o#e$ ke+aka'an !enta#* +onto$nya da#a! 'e"ka#ian* 'en)%!#a$an* 'en&%"an&an* 'e!ba&ian* tanda/tanda.si!bo#* dan seba&ainya. Da'at !e!bent%k kebiasaan dan !ena!ba$ kete'atan dan ke+e'atan 'e#aksanaan. Pese"ta didik !e!'e"o#e$ ketan&kasan dan ke!a$i"an da#a! !e#ak%kan ses%at% ses%ai den&an yan& di'e#a)a"inya. Da'at !eni!b%#kan "asa 'e"+aya di"i ba$,a 'ese"ta didik yan& be"$asi# da#a! be#a)a" te#a$ !e!i#iki s%at% kete"a!'i#an k$%s%s yan& be"&%na ke#ak dike!%dian $a"i. 0%"% #ebi$ !%da$ !en&ont"o# dan !e!bedakan !ana 'ese"ta didik yan& disi'#in da#a! be#a)a"nya dan !ana yan& k%"an& den&an !e!'e"$atikan tindakan dan 'e"b%atan 'ese"ta didik saat be"#an&s%n&nya 'en&a)a"an. . Ke#e!a$an Metode Lati$an Men&$a!bat bakat dan inisiati- anak didik ka"ena anak didik #ebi$ banyak diba,a ke'ada 'enyes%aian dan dia"a$kan ke'ada )a%$ da"i 'en&e"tian. Da'at !eni!b%#kan 1e"ba#is!e* te"%ta!a 'en&a)a"an yan& be"si-at !en&$a'a#. Di!ana 'ese"ta didik di#ati$ %nt%k da'at !en&%asai ba$an 'e#a)a"an se+a"a $a'a#an dan se+a"a oto!atis !en&in&atkannya bi#a ada 'e"tanyaan yan& be"kenaan den&an $a'a#an te"seb%t tan'a s%at% '"oses be"-iki" se+a"a #o&is. Me!bent%k kebiasaan yan& kak%* a"tinya seo#a$/o#a$ 'ese"ta didik !e#ak%kan ses%at% se+a"a !ekanis* da#a! da#a! !e!be"ikan sti!%#%s 'ese"ta didik be"tindak se+a"a oto!atis. Meni!b%#kan 'enyes%aian se+a"a statis ke'ada #in&k%n&an* di!ana 'ese"ta didik !enye#esaikan t%&as se+a"a statis ses%ai den&an a'a yan& diin&inkan o#e$ &%"%. . 2sa$a Men&atasi Ke#e!a$an Metode Lati$an

Metode ini $endaknya di&%nakan %nt%k !e#ati$ $a#/$a# yan& be"si-at !oto"ik* se'e"ti !en%#is* 'e"!ainan* 'e!b%atan &"a-ik* kesenian dsb. (ebe#%! #ati$an di!%#ai* 'e#a)a" $endaknya dibe"i 'en&e"tian yan& !enda#a! tentan& a'a yan& akan di#ati$ dan ko!'etensi a'a sa)a yan& $a"%s dik%asai. Lati$an %nt%k 'e"ta!a ka#inya $endaknya be"si-at dia&nosis. Ka#a% 'ada #ati$an 'e"ta!a* 'e#a)a" tidak be"$asi#* !aka &%"% $a"%s !en&adakan 'e"baikan* #a#% 'enye!'%"naan. Lati$an $a"%s !ena"ik !inat dan !enyenan&kan se"ta !en)a%$kan da"i $a#/$a# yan& be"si-at kete"'aksaan. (i-at #ati$an* yan& 'e"ta!a be"si-at kete'atan ke!%dian ke+e'atan* yan& ked%anya $a"%s di!i#iki o#e$ 'ese"ta didik.

Inti 0%"% yan& baik $a"%s !en&%asai be""!a+a!/!a+a! !etode !en&a)a" se$in&&a da'at !e!i#i$ dan !enent%kan !etode se"ta 'endekatan yan& te'at yan& $a"%s dite"a'kan 'ada 'okok ba$asan te"tent% '%#a. Metode !en&a)a" yan& se"in& di&%nakan di da#a! '"oses be#a)a" !en&a)a" 'ada saat ini ada#a$ !etode kon1ensiona#* da#a! $a# ini !etode +e"a!a$* ka"ena !etode ini dini#ai #ebi$ '"aktis* !%da$ di#aksanakan dan tidak 'e"#% 'e"a#atan se"ta da'at di#ak%kan %nt%k !en&a)a" sis,a yan& )%!#a$nya "e#ati- besa". O#e$ sebab it% 'e"#% dike!ban&kan !etode be#a)a" yan& !e#ibatkan sis,a #ebi$ akti- da#a! '"oses be#a)a" !en&a)a"* a'a#a&i da#a! !en&e")akan ak%ntansi* sis,a $a"%s da'at aktise$in&&a da'at !e!a$a!i !ate"i yan& dia)a"kan se$in&&a t%)%an 'en&a)a"an ak%ntansi te"+a'ai. Be#a)a" ak%ntansi 'ada dasa"nya !e"%'akan $asi# be#a)a" konse' sedan&kan konse'/konse' dasa" ak%ntansi !e"%'akan kesat%an yan& %t%$ %nt%k it% da#a! '"oses be#a)a" !en&a)a" ak%ntansi yan& te"'entin& ada#a$ ba&ai!ana &%"% da'at !en&a)a"kan konse' it%. Pen&a)a"an ak%ntansi $a"%s di!%#ai da"i $a# yan& sede"$ana !en%)% $a# yan& #ebi$ ko!'#eks dan $a"%s !e!'e"$atikan %"%tan da"i bebe"a'a konse'* ,a#a%'%n de!ikian sa!'ai saat ini ak%ntansi !asi$ !en)adi !asa#a$ ba&i seba&ian sis,a dan !en&atakan ba$,a ak%ntansi s%#it. Be#a)a" ak%ntansi !e!e"#%kan 'e!a$a!an yan& baik* o#e$

ka"enanya 'e!i#i$an !etode !en&a)a" yan& te'at akan !e!'%nyai andi# yan& besa" dida#a! !enin&katkan '"estasi be#a)a" ak%ntansi Metode 'en&a)a"an yan& baik ada#a$ !etode yan& !a!'% !en&anta"kan sis,a da#a! be"ba&ai !a+a! ke&iatan* da#a! $a# ini sis,a $a"%s dibe"i kese!'atan %nt%k !e#ati$ ke!a!'%annya* !isa#nya !enye#esaikan t%&as/t%&as dan #ati$an/#ati$an. (a#a$ sat% !etode yan& di&%nakan &%"% da#a! 'e!be#a)a"an ak%ntansi ada#a$ !etode d"i## ata% #ati$an. D"i## ata% #ati$an !e"%'akan !etode !en&a)a" yan& da'at di&%nakan %nt%k !en&akti-kan sis,a 'ada saat '"oses be#a)a" !en&a)a" be"#an&s%n&* ka"ena !etode d"i## !en%nt%t sis,a %nt%k se#a#% be#a)a" dan !en&e1a#%asi #ati$an/#ati$an yan& dibe"ikan o#e$ &%"%. Ta$a'an da#a! !etode #ati$an kete"a!'i#an: ) Ta$a' 'e"sia'an

Ta$a' 'e"sia'an da#a! !etode #ati$an kete"a!'i#an yait% &%"% !e!be"ikan &a!ba"an anta"a !ate"i yan& akan di 'e#a)a"i den&an 'en&eta$%an yan& s%da$ di !i#iki o#e$ sis,a te"seb%t. 0%"% )%&a !enya!'aikan t%)%an/t%)%an yan& $endak di +a'ai da"i 'e!be#a)a"an ini. (e"ta &%"% !e!be"ikan !oti1asi a&a" sis,a !e!a$a!i $%b%n&an -%n&siona# tia' "ekenin& da#a! )%"na# %!%!. 3) Ta$a' 'e#aksanaan

Lan&ka$/#an&ka$ 'e#aksanaan !etode #ati$an kete"a!'i#an da#a! 'e!be#a)a"an ak%ntansi den&an to'i+ )%"na# %!%! ada#a$ seba&ai be"ik%t: Lan&ka$ 'e"ta!a ada#a$ sebe#%! #ati$an di#aksanakan* sis,a $a"%s dibe"i 'en)e#asan !en&enai a"ti ata% !an-aat dan t%)%an da"i #ati$an te"seb%t. Pada a,a#nya sis,a dibe"ikan 'en)e#asan tentan& 'en&e"tian t"ansaksi dan 'en&ena#an tentan& ak%n/ak%n* se"ta a"ti da"i isti#a$ debit dan k"edit dan ba&ai!ana 'e"#ak%annya te"$ada' ak%n/ak%n yan& be"san&k%tan. (ete#a$ &%"% !e#ak%kan 'en)e#asan te"seb%t se#an)%tnya sis,a dikena#kan den&an bent%k ko#o!/ko#o! yan& $a"%s ada da#a! )%"na# %!%! yait% te"di"i da"i ko#o! tan&&a# te")adinya t"ansaksi* ko#o! kete"an&an na!a ak%n* ko#o! "e-"ensi yan& biasanya diisi den&an no!o" ak%n yan& be"san&k%tan* ke!%dian

ko#o! debit dan te"ak$i" ko#o! k"edit. (is,a dibe"ikan 'edo!an ba$,a )ika ke#o!'ok ak%n $a"ta dan beban be"ta!ba$ !aka no!ina#nya dit%#is di ko#o! debit sedan&kan )ika be"k%"an& di t%#is di ko#o! k"edit. Dan )ika ke#o!'ok ak%n 'enda'atan* ke,a)iban dan !oda# be"ta!ba$ !aka di t%#is di ko#o! k"edit sedan&kan )ika be"k%"an& di t%#is di ko#o! debit. (ete#a$ sis,a !e!a$a!i konse' da"i )%"na# %!%! ini* sis,a dibe"ikan soa#/soa# #ati$an %nt%k di ke")akan. Lati$an $endaknya di#ak%kan se+a"a be"ta$a'* di!%#ai da"i yan& sede"$ana ke!%dian ke ta"a- yan& #ebi$ ko!'#eks ata% s%#it. (oa#/soa# #ati$an yan& dibe"ikan ke'ada sis,a $endaknya soa# yan& !asi$ te"&o#on& !%da$* ke!%dian )ika sis,a den&an soa# yan& !%da$ s%da$ !en&%asai* !aka tin&kat kes%#itan soa# $a"%s di ta!ba$. Jadi soa# te"seb%t s%da$ di b%at sede!ikian ko!'#eks se$in&&a sis,a bena"/bena" bisa !enin&katkan ke!a!'%annya. Misa#nya %nt%k soa# yan& ko!'#eks* &%"% bisa !ena!ba$kan ak%n/ak%n "et%"n dan 'oton&an/'oton&an $a"&a baik it% da#a! 'e!be#ian !a%'%n 'en)%a#an. P"insi'/'"insi' dasa" 'en&e")aan #ati$an $endaknya te#a$ dibe"ikan ke'ada anak. (%'aya sis,a tidak !en&a#a!i kes%#itan/kes%#itan* !aka &%"% $a"%s !e!be"ikan '"insi'/ '"insi' dasa" 'en&e")aan #ati$an te"seb%t se'e"ti &%"% !e!be"ikan '"insi' ba$,a ke#o!'ok $a"ta dan beban be"ta!ba$ di t%#is di ko#o! debit dan )ika be"k%"an& dit%#is di ko#o! k"edit sedan&kan )ika yan& be"ta!ba$ ke#o!'ok ak%n ke,a)iban* 'enda'atan dan !oda# !aka di t%#is di ko#o! k"edit dan )ika be"k%"an& di t%#is di ko#o! debit. (e#a!a #ati$an be"#an&s%n&* 'e"$atikan#a$ ba&ian/ba&ian !ana yan& seba&ian besa" anak/ anak di"asakan s%#it. Ketika sis,a !en&e")akan #ati$an/#ati$an soa#* &%"% $endaknya !e!anta% se+a"a #an&s%n& $asi# 'eke")aan sis,a. 0%"% bisa !en&e+ek $asi# 'eke")aan tia' sis,a* se$in&&a &%"% bisa !en&eta$%i di ba&ian/ba&ian !ana sa)a sis,a !en&a#a!i kes%#itan. Lati$#a$ ba&ian/ba&ian yan& di'andan& s%#it it% #ebi$ intensi-.

(ete#a$ &%"% !en&eta$%i di !ana #etak kes%#itan sis,a* &%"% $a"%s !e!be"ikan 'en)e#asan ke!ba#i tentan& !ate"i yan& dian&&a' s%#it o#e$ sis,a te"seb%t se"ta !ena!ba$ k%antitas #ati$an soa#/soa# se$in&&a sis,a bisa #ebi$ !e!a$a!i !ate"i te"seb%t. Pe"bedaan indi1id%a# anak 'e"#% di'e"$atikan. Pada dasa"nya ka"akte"istik sis,a be"beda/beda* se$in&&a &%"% $a"%s bisa '"o-essiona# da#a! !enan&ani 'e"ke!ban&an sis,a ini. Da#a! !etode 'e!be#a)a"an #ati$an kete"a!'i#an ini* &%"% $a"%s bisa !e!bedakan !ana sis,a yan& +e'at !enye"a' !ate"i )%"na# %!%! ini dan !ana sis,a yan& a&ak #a!bat da#a! !enye"a' !ate"i )%"na# %!%! ini. (e$in&&a &%"% $a"%s !e#ak%kan 'e"#ak%an yan& be"beda '%#a. 0%"% bisa !e!be"ikan 'en)e#asan be"%#an&/%#an& dan )%&a #ebi$ !en&intensi-kan sis,a yan& a&ak #a!bat ini %!t%k sese"in& !%n&kin !e#ak%kan #ati$an/#ati$an soa#. Jika s%at% #ati$an te#a$ dik%asai anak/anak* ta"a- be"ik%tnya ada#a$ a'#ikasi (ete#a$ sis,a !a!'% !en&e")akan #ati$an soa#/soa# yan& te#a$ dibe"ikan o#e$ &%"%. Maka ta"a- se#an)%tnya !e"eka !a!''% !en&a'#ikasikannya da#a! %)ian/%)ian baik it% %)ian !id se!este"* %)ian ak$i" se!este" !a%'%n %)ian ak$i". Jika sis,a s%da$ !e!a$a!i '"insi'/ '"insi' dasa" 'en&e")aan )%"na# %!%! ini* !aka sis,a tidak akan !en&a#a!i kes%#itan/ kes%#itan #a&i da#a! !en&e")akan soa#/soa# ,a#a%'%n soa#/soa#nya s%da$ !en&a#a!i !odi-ikasi.

Evaluasi E1a#%asi ini di#ak%kan den&an t%)%an %nt%k !en&eta$%i ke!a!'%an sis,a 'ada !ate"i )%"na# %!%!. E1a#%asi ini sebaiknya di#ak%kan setia' ak$i" 'e"te!%an* den&an +a"a sis,a $a"%s !en&%!'%#kan $asi# #ati$an/#ati$an soa# yan& te#a$ dike")akan sis,a se$in&&a &%"% da'at !en&e+ek 'ada ba&ian !ana sa)a sis,a !en&a#a!i kes%#itan dan &%"% bisa !e!ba$asnya ke!ba#i 'ada 'e"te!%an !in&&% be"ik%tnya. (e#ain it% den&an !e!be"ikan t%&as %nt%k sis,a )%&a da'at dikatakan e1a#%asi* )adi setia' sat% 'okok ba$asan se#esai* &%"% !e!be"ikan t%&as %nt%k sis,anya* s%'aya sis,a/sis,a da'at #ebi$ !e!a$a!i !ate"i )%"na# %!%!.

Metode Pembelajaran: Metode Latihan - Kelebihan dan Kekurangan


Guru Baru 4 Metode Pembelajaran: Metode Latihan / Ke#ebi$an dan Kek%"an&an 4 Metode #ati$an (d"ii#) diseb%t )%&a !etode t"ainin&* yait% s%at% +a"a !en&a)a" %nt%k !enana!kan kebiasaan/kebiasaan te"tent%. J%&a* seba&ai sa"ana %nt%k !e!e#i$a"a kebiasaan/kebiasaan yan& baik. (e#ain it%* !etode ini da'at di&%nakan %nt%k !e!'e"o#e$ s%at% ketan&kasan* kete'atan* kese!'atan* dan kete"a!'i#an.

a. Ke#ebi$an Metode Lati$an ) Da'at %nt%k !e!'e"o#e$ ke+aka'an !oto"is* se'e"ti !en%#is* !e#a-a#kan $%"%-* !e!b%at dan !en&&%nakan a#at/a#at. 3) Da'at %nt%k !e!'e"o#e$ ke+aka'an !enta#* se'e"ti da#a! 'e"ka#ian* 'en)%!#a$an* 'en&%"an&an* 'e!ba&ian* tanda/tanda.si!bo#* dan seba&ainya. 5) Da'at !e!bent%k kebiasaan dan !ena!ba$ kete'atan dan ke+e'atan 'e#aksanaan.

b. Kek%"an&an Metode Lati$an ) Men&$a!bat bakat dan inisiati- anak didik ka"ena anak didik #ebi$ banyak diba,a ke'ada 'enyes%aian dan dia"a$kan ke'ada )a%$ dan 'en&e"tian. 3) Meni!b%#kan 'enyes%aian se+a"a statis ke'ada #in&k%n&an. 5) Kadan&/kadan& #ati$an yan& di#aksanakan se+a"a be"%#an&/%#an& !e"%'akan $a# yan& !onoton dan !%da$ !e!bosankan. 6) Da'at !eni!b%#kan 1e"ba#is!e.

Djamarah, Bahri, Syaiful. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta : PT Rineka i!ta, "###.

&!t%)! )+ill )an ,!n--unaann.a


$ujiono +.@.@@A@B./ Metode pembelajaran Metode mengajar adalah cara yang ditempuh guru untuk menciptakan suasana pengajaran yang benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran proses belajar dan tercapainya prestasi belajar anak yang memuaskan +1unaryo" -CC,/ METODE D'ILL +LATIHA=/ Drill merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang telah dipelajari sis%a sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu <ata latihan mengandung arti bah%a sesuatu itu selalu diulang-ulang" akan tetapi bagaimanapun juga antara situasi belajar yang pertama dengan situasi belajar yang realistis" ia akan berusaha melatih keterampilannya &ila situasi belajar itu diubahubah kondisinya sehingga menuntut respons yang berubah" maka keterampilan akan lebih disempurnakan Ada keterampilan yang dapat disempurnakan dalam jangka %aktu yang pendek dan ada yang membutuhkan %aktu cukup lama $erlu diperhatikan latihan itu tidak diberikan begitu saja kepada sis%a tanpa pengertian" jadi latihan itu didahului dengan pengertian dasar Drill %ajar digunakan untuk ( o <ecakapan motoris" misalnya ( menggunakan alat-alat +musik" olahraga" menari" pertukangan dan sebagainya/ o <ecakapan mental" misalnya( Mengha!al" menjumlah" menggalikan" membagi dan sebagainya Hal-hal yang perlu diperhatikan ( o Tujuan harus dijelaskan kepada sis%a sehingga selesai latihan mereka diharapkan dapat mengerjakan dengan tepat sesuai apa yang diharapkan o Tentukan dengan jelas kebiasaan yang dilatihkan sehingga sis%a mengetahui apa yang harus dikerjakan o Lama latthan harus disesuaikan dengan kemampuan sis%a o 1elingilah latihan agar tidak membosankan o $erhatikan kesalahan-kesalahan umum yang dilakukan sis%a untuk perbaikan secara kiasikal sedangkan kesalahan perorangan dibetulkan secara perorangan pula Langkah D langkah penggunaan metode drill tingkat 1D(

a 1is%a diberikan latihan soal perkalian bersusun satu angka dikalikan tiga angka secara terus D menerus b 1is%a diminta mengha!alkan perkalian seperti pada tabel perkalian sehingga sis%a mudah dalam menyelesaikan soal perkalian bersusun c 1is%a diberikan latihan soal perkalian bersusun dua angka dengan tiga angka Dengan metode drill ini" akan meningkatkan penguasaan sis%a mengenai operasi perkalian bersusun dan menumbuhkan minat sis%a dalam pelajaran matematika

:ontoh Langkah Mengerjakan $erkalian &ersusun $ada Anak 1D :ontoh perkalian - angka dengan tiga angka :ara bersusun panjang

Alat $enilaian 6ntuk mengetahui hasil pembelajaran digunakan tes sebagai tolak ukurnya Tes adalah latihan keterampilan dan kemampuan atau bakat yang dimiliki indi2idu atau kelompok Macam D macam tes ( a Tes A%al +$re Tes/ Tes a%al dilakukan sebelum pembelajaran inti dimulai Tes a%al dimaksudkan untuk menjajagi kemampuan sis%a b Tes Akhir +$ost Tes/ Tes akhir dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana pembelajaran mencapai tujuan yang ditetapkan Tes ini untuk mengetahui keberhasilan sis%a mengikuti kegiatan pembelajaran Hasilnya digunakan sebagai acuan untuk melihat kemajuan prestasi sis%a dalam mengikuti program pembelajaran 1erta untuk menganalisa data dan mere!leksi tindakan berikutnya Hasil pembelajaran sis%a diperiksa" dianalisa untuk menentukan letak kesulitan dalam menyelesaikan soal

<elebihan dan kelemahan ( <elebihan ( o $engertian sis%a lebih luas melalui latihan berulang-ulang o 1is%a siap menggunakan keterampilannya karena sudah dibiasakan

<elemahan ( o 1is%a cenderung belajar secara mekanis o Menghambat bakat dan inisiati! anak didik karena anak didik lebih banyak diba%a kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian o Dapat rnenyebabkan kebosanan o Mematikan kreasi sis%a o Menimbulkan 2erbalisme +tahu kata-kata tetapi tak tahu arti/

:ara mengatasi kelemahan metode drill o menggunakan 2ariasi metode pembelajaran yang lain o Mengajak sis%a belajar dengan penemuan terbimbing Metode role playing +bermain peran/ adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan sis%a $engembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan sis%a dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati Langkah-langkah ( - Euru menyusun5menyiapkan skenario yang akan ditampilkan . Menunjuk beberapa sis%a untuk mempelajari skenario dalam %aktu beberapa hari sebelum <&M 9 Euru membentuk kelompok sis%a yang anggotanya , orang 0 Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai , Memanggil para sis%a yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan B Masing-masing sis%a berada di kelompoknya sambil mengamati skenario yang sedang diperagakan F 1etelah selesai ditampilkan" masing-masing sis%a diberikan lembar kerja untuk membahas penampilan masing-masing kelompok A Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya C Euru memberikan kesimpulan secara umum -@ E2aluasi -- $enutup <elebihan role playing G 6ntuk mengajar peserta didk supaya ia bisa menempatkan dirinya dengan orang

lain G Euru dapat melihat kenyataan yang sebenarnya dari kemampuan peserta didik G 1osiodrama dan permainan peran menimbulkan diskusi yang hidup G Metode sosiodrama dapat menarik minat peserta didik G Melatih peserta didik untuk berinisiati! dan berkreasi <elemahan Metode 1osiodrama G 1ukar untuk memilih anak-anak yang betul-betul ber%atak untuk memcahkan masalah tersebut G Anak-anak yang tidak mendapat giliran akan menjadi pasi! G <alau guru kurang bijaksana tujuan yang dicapai tidak memuaskan

:ara mengatasi kelemahan role playing o Diusahakan melibatkan semua anak o Tujuan pembelajaran harus jelas

METO E L!TI"!#
78/ 3/37 3 35:55:3 * 'ada 8. PEMBELAJARAN

"akikat Metode Latihan


akhmad $au%i Pada ba&ian ini ada 5 ba&ian yan& !en)adi 'e!ba$asan. Keti&a ba&ian it% ada#a$ de-inisi !etode #ati$an* )enis/)enis !etode #ati$an* dan ke#ebi$an !etode #ati$an. 2"aian tentan& keti&a ba&ian te"seb%t dike!%kakan 'ada ba&ian be"ik%t ini.

&' e$inisi Metode Latihan


Lati$an !e"%'akan sa#a$ sat% !etode 'e!be#a)a"an yan& s%da$ #a!a dikena# dan di&%nakan da#a! 'e!be#a)a"an. D)a!a"a$ 9 As,an (377::;<) !en&e!%kakan ba$,a !etode #ati$an (d"i##) !e"%'akan s%at% +a"a !en&a)a" yan& da'at !enana!kan kebiasaan/kebiasaan te"tent%. Metode ini )%&a da'at di&%nakan %nt%k !e!'e"o#e$ s%at% ketan&kasan* kete'atan* kese!'atan* dan kete"a!'i#an. Metode ini di#ak%kan den&n +a"a: !en&a!ati !ode# ke&iatan ata% kete"a!'i#an yan& diin&inkan* !e#ati$ ke&iatan ata% kete"a!'i#an se+a"a be"%#an&/%#an&* dan !e#ak%kan 'e"baikan sa!'ai dida'atkan tin&kat 'en&%asaan yan& diin&inkan.

(' )enis-jenis Metode Latihan


Men%"%t Po'$a! 9 Bake" (3778:=5/=<)* !etode #ati$an da#a! 'siko#o&i 'en&a)a"an !e!'%nyai 5 '"insi'* yait%: ses%ai* sa!a* dan se)enis. Keti&a '"insi' #ati$an te"seb%t diba$as 'ada ba&ian be"ik%t ini. a' Latihan yang sesuai Men%"%t '"insi' ini* da#a! '"oses 'e!be#a)a"an* &%"% !e!be"ikan kese!'atan 'ada sis,a/ sis,anya %nt%k !e#ak%kan ses%at% yan& ses%ai den&an t%)%an. Den&an kata #ain* &%"% !e!be"i kese!'atan 'ada sis,a/sis,anya !e!'"aktikkan a'a yan& dit%nt%t &%"% seba&ai b%kti t%)%annya te"+a'ai. A'abi#a seo"an& &%"% !en&$endaki da'at !e#ak%kan ke&iatan te"tent%* !isa#nya: !e!as%kkan bo#a basket ata% !e!b%at sa)ak* !aka !as%k aka# )ika +a"a yan& 'a#in& baik ada#a$ !e!be"i kese!'atan !e#ati$ kete"a!'i#an yan& be"san&k%tan. (e!akin ses%ai #ati$an yan& dibe"ikan* se!akin besa" ke!%n&kinan %nt%k !en+a'ai t%)%an yan& diin&inkan. b' Latihan yang sama Lati$an )enis ini !e"%'akan #ati$an be"'e"i#ak% yan& 'e"sis se'e"ti 'e"i#ak% ak$i" yan& diteta'kan da#a! t%)%an. Ini be"a"ti ba$,a s%"%$an &%"% $endaknya sa!a den&an s%"%$an yan& akan dibe"ikan* !isa#nya 'ada %)ian ak$i". Res'ons yan& di$a"a'kan da"i sis,a identik den&an "es'ons yan& dike$endaki da#a! e1a#%asi. Jika &%"% !en&$endaki sis,a !e!be"ikan )a,aban yan& !e!%askan te"$ada' sit%asi/sit%asi '"ob#e!atik* !aka &%"% 'e"#% !en+i'takan sit%asi/sit%asi '"ob#e!atik yan& !i"i' den&an sit%asi '"ob#e!atik te"seb%t. *' Latihan yang sejenis Da#a! #ati$an bent%k ini* sis,a dibe"i kese!'atan %nt%k !e#ati$ 'e"i#ak% yan& se)enis teta'i tidak identik den&an 'e"i#ak% ak$i". Lati$an yan& se)enis !e!%n&kinkan adanya !odi-ikasi* baik da#a!

s%"%$an &%"%* !a%'%n da#a! si-at "es'ons sis,a. Misa#nya* seba&ai &anti da"i !en)a,ab soa# 'i#i$an &anda* sis,a da'at di!inta !e!i#i$ yan& bena" da"i se"an&kaian 'i#i$an yan& disa)ikan sat% de!i sat%. (is,a da'at di!inta !e#ak%kan ke&iatan inte#ekt%a# yan& sa!a teta'i den&an +a"a yan& a&ak be"beda. Den&an de!ikian* &%"% #ebi$ banyak !e!be"ikan 1a"iasi #ati$an ke'ada sis,a/sis,anya.

+' Kelebihan metode Latihan


Ada bebe"a'a ke#ebi$an 'ene"a'an !etode #ati$an da#a! seb%a$ 'e!be#a)a"an. . 2nt%k !e!'e"o#e$ ke+aka'an !oto"ik se'e"ti !en%#is* !e#a-a#kan $%"%-* kata/kata ata% ka#i!at* !e!b%at a#at/a#at* !en&&%nakan a#at/a#at* dan te"a!'i# !en&&%nakan 'e"a#atan o#a$"a&a. 3. 2nt%k !e!'e"o#e$ ke+aka'an !enta#* se'e"ti da#a! 'e"ka#ian* 'en)%!#a$an* 'en&%"an&an* 'e!ba&ian* tanda/tanda (si!bo#)* dsb. 5. 2nt%k !e!'e"o#e$ ke+aka'an da#a! bent%k asosiasi yan& dib%at* se'e"ti: $%b%n&an $%"%-/$%"%den&an e)aan* 'en&&%naaan si!bo#* !e!ba+a 'eta* dsb. 6. Pe!bent%kan kebiasaan yan& di#ak%kan dan !ena!ba$ kete'atan se"ta ke+e'atan 'e#aksanaan. <. Pe!an-aatan kebiasaan/kebiasaan yan& tidak !e!e"#%kan konsent"asi da#a! 'e#aksanaannya. :. Pe!bent%kan kebiasaan/kebiasaan !e!b%at &e"akan/&e"akan yan& ko!'#eks* "%!it* !en)adi #ebi$ oto!atis.

Dirangkum dari :
Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. e!diknas. 200". #ateri Pelatihan Terinte$rasi Bahasa %ndonesia Pen$em&an$an Kemam!uan #en'untin$. Jakarta : e!diknas.

Pengertian Metode Pembelajaran

Metode ,embelajaran ada#a$ s%at% +a"a ata% %'aya yan& di#ak%kan o#e$ 'a"a 'endidik a&a" '"oses be#a)a"/!en&a)a" 'ada sis,a te"+a'ai ses%ai den&an t%)%an. Metode 'e!be#a)a"an ini san&at 'entin& di #ak%kan a&a" '"oses be#a)a" !en&a)a" te"seb%t na!'ak !enyenan&kan dan tidak !e!b%at 'a"a sis,a te"seb%t s%nt%k* dan )%&a 'a"a sis,a te"seb%t da'at !enan&ka' i#!% da"i tena&a 'endidik te"seb%t den&an !%da$. !da bebera,a ma*am metode ,embelajaran- diantaran.a: &' Metode *eramah Metode +e"a!a$ ada#a$ !etode be#a)a" !en&a)a" se+a"a t"adisiona#* sebab !etode 'e!be#a)a"an ini te#a$ &%nakan seba&ai a#at ko!%nikasi #isan anta"a &%"% dan anak didik da#a! inte"aksi ed%kati- se)ak da"i da$%#%. (' Metode eks,erimen Metode eks'e"i!en ini !e!be"ikan kese!'atan ke'ada 'a"a anak didik se+a"a indi1id% ata% '%n be"ke#o!'ok %nt%k di#ati$ da#a! !e#ak%kan s%at% '"oses ata% 'e"+obaan/'e"+obaan. Metode ini be"t%)%an a&a" 'a"a anak didik te"seb%t be"'iki" k"eati-* !andi"i dan ino1ati-. +' Metode ,emberian tugas Metode 'e!be"ian t%&as di !aks%dkan 'a"a 'endidik !e!be"ikan 'en)e#asan da#a! s%at% ba$asan #a#% 'a"a 'endidik te"seb%t !e!be"ikan t%&as ke'ada 'a"a sis,a %nt%k !en&e!ban&kan 'e!ba$asan yan& te#a$ di ba$as* $a# te"seb%t be"t%)%an a&a" 'a"a sis,a be"'iki" dan !e!i#iki ,a,asan ya& #%as.

/' Metode diskusi Metode ini ada#a$ s%at% a#te"nati- da#a! !en&a!ati dan !en+a"i )a#an ke#%a" da"i s%at% !asa#a$ !e#a#%i &a&asan/&a&asan yan& di be"ikan 'a"a sis,a* !etode ini be"t%)%an %nt%k !e#ati$ 'a"a sis,a a&a" be"ani da#a! !enya!'aikan 'enda'at ata% '%n sa"an dan %nt%k !en&e!ban&kan 'e!iki"an !e"eka. 0' Metode latihan Metode #ati$an ata% !etode t"ainin& yait% !etode yan& !enana!kan tentan& kebiasaan/kesbiasaan te"tent% dan %nt%k !e!e#i$a"a kebiasaan/kebiasaan baik te"$ada' anak. Metode #ati$an ini be"t%)%an %nt%k !e!bent%k kebiasaan se"ta kete'atan dan ke+e'atan da#a! 'e#aksanaan. 1' Metode ,ro.ek Metode ini !en&&%nakan +a"a !en&a)a" den&an !e!be"ikan kese!'atan ke'ada 'a"a sis,a %nt%k !en&&%nakan $a#/$a# yan& ada di ke$id%'an se$a"i/$a"i seba&ai ba$an 'endidikan. Metode ini be"t%)%an a&a" anak didik te"ta"ik %nt%k te"%s be#a)a" dan )%&a %nt%k !e!bent%k 'o#a 'iki" anak !en)adi #%as

metode latihan (drilling)

BAB I PENDAHU UAN


A! atar Bela"ang Ma#alah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Ada dua buah konsep kependidikan yang berkaitan dengan lainnya, yaitu belajar ( learning ) dan pembelajaran ( instruction ). Konsep belajar berakar pada pihak peserta didik dan konsep pembelajaran berakar pada pihak pendidik. Dalam proses belajar mengajar (PBM) akan terjadi interaksi antara peserta didik dan pendidik. Peserta didik adalah seseorang atau sekelompok orang sebagai pen ari, penerima pelajaran yang dibutuhkannya, sedang pendidik adalah seseorang atau sekelompok orang yang berpro!esi sebagai pengolah kegiatan belajar mengajar dan seperangkat peranan lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang e!ekti!. Metodologi mengajar dalam dunia pendidikan perlu dimiliki oleh pendidik, karena keberhasilan Proses Belajar Mengajar (PBM) bergantung pada ara mengajar gurunya. "ika ara mengajar gurunya enak menurut sis#a, maka sis#a akan tekun, rajin, antusias menerima pelajaran yang diberikan, sehingga diharapkan akan terjadi perubahan dan tingkah laku pada sis#a baik tutur katanya, sopan santunnya, motorik dan gaya hidupnya. B! Penega#an I#tilah $. Metodologi Metodologi adalah ara yang paling tepat dan epat dalam melakukan sesuatu.%$& Dalam proses pendidikan, metode adalah suatu ara dan siasat penyampaian bahan pelajaran tertentu dari suatu mata pelajaran, agar sis#a dapat mengetahui, memahami, mempergunakan dan menguasai bahan pelajaran.%'& '. A(idah Akhlak Mata pelajaran A(idah Akhlak bagian dari struktur kurikulum Madrasah Aliyah. A(idah akhlak terdiri dari dua kata yaitu A(idah dan Akhlak. A(idah artinya ikatan hati ) bah#a seseorang yang beriman mengikatkan hati dan perasaan dengan suatu keper ayaan yang tidak dapat ditukar dengan keper ayaan lain sehingga ai(dah juga dikenal dengan iman*. %+& Sedangkan akhlak atau khulu( adalah si!at yang tertanam dalam ji#a manusia, sehingga dia akan mun ul se ara spontan bila diperlukan tanpa memerlukan penilaian atau pertimbangan terlebih dahulu tidak memerlukan dorongan dari luar.%,&

$! R%m%#an Ma#alah Apa pengertian dari metode latihan, Metode Menelaah dan menganalisa metode yang sesuai dan tepat untuk diaplikasikan pada proses pembelajaran Materi A(idah Akhlak kelas - Madrasah Aliyah D! T%&%an Agar pendidik mampu menerapakan metode yang sesuai dan tepat untuk Materi A(idah Akhlak kelas - Madrasah Aliyah dan mendapatkan hasil pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar dan standar kompetensi yang diharapkan oleh pemerintah. E! Man'aat $. .eoritis Memudahkan pendidik dalam memberikan pemahaman materi pada pesrta didik. '. Aplikati! Memudahkan pendidik untuk menerapkan materi yang di ajarkan agar peserta didik tidak hanya mengetahui teori saja tetapi juga bisa segera mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari/hari. (! Si#temati"a Pen%li#an Ma"alah Bab 0 1 Dalam bab ini memuat pendahuluan yang terdiri 1 latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan, man!aat, dan sisitematika penulisan. Bab 00 1 Dalam bab ini diuraikan tentang metode metode dalam pembelajaran a(idah akhlak. Bab 000 1 Dalam pembahasan metode/metode dan penyesuaian dengan materi pembelajaran a(idah akhlak. Bab 20 1 Penutup a. Kesimpulan b. 3ekomendasi

BAB II KA)IAN TE*RI

A! Metode Pem+ela&aran A,idah A"hla" -! Metode atihan (Drilling Method) a. Pengertian Metode drill atau disebut latihan adalah suatu metode mengajar dimana sis#a langsung diajak menuju ketempat latihan keterampilan4 eksperimental, seperti untuk melihat bagaimana ara membuat sesuatu, bagaimana ara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa man!aatnya, dsb. Metode drill 4 latihan siap dimaksudkan untuk memperoleh ketangkasan atau keterampilan latihan terhadap apa yang dipelajari, karena hanya dengan melakukan se ara praktis suatu pengetahuan dapat disempurnakan. b. Kelebihan dan Kelemahan Metode 5atihan $) Kelebihan a) Peserta didik memperoleh ke akapan motoris, ontohnya menulis, mela!alkan huru!, membuat dan menggunakan alat/alat. b) Peserta didik memperoleh ke akapan mental, ontohnya dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda/tanda4simbol, dan sebagainya. ) Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan ke epatan pelaksanaan. d) Peserta didik memperoleh ketangkasan dan kemahiran dalam melakukan sesuatu sesuai dengan yang dipelajarinya. e) Dapat menimbulkan rasa per aya diri bah#a peserta didik yang berhasil dalam belajar telah memiliki suatu keterampilan khusus yang berguna kelak dikemudian hari. !) 6uru lebih mudah mengontrol dan membedakan mana peserta didik yang disiplin dalam belajarnya dan mana yang kurang dengan memperhatikan tindakan dan perbuatan peserta didik saat berlangsungnya pengajaran. ') Kelemahan a) Menghambat bakat dan inisiati! anak didik karena anak didik lebih banyak diba#a kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian. b) Dapat menimbulkan 7erbalisme, terutama pengajaran yang bersi!at menghapal. Dimana peserta didik dilatih untuk dapat menguasai bahan pelajaran se ara hapalan dan se ara otomatis mengingatkannya bila ada pertanyaan yang berkenaan dengan hapalan tersebut tanpa suatu proses ber!ikir se ara logis. ) Membentuk kebiasaan yang kaku, artinya seolah/olah peserta didik melakukan sesuatu se ara mekanis, dalam dalam memberikan stimulus peserta didik bertindak se ara otomatis. d) Menimbulkan penyesuaian se ara statis kepada lingkungan, dimana peserta didik menyelesaikan tugas se ara statis sesuai dengan apa yang diinginkan oleh guru.%8& . 5angkah/langkah Metode 5atihan a) 9arus diusahakn latihan tersebut jangan sampai membosankan anak didik b) 5atihan diatur sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian peserta didik

Agar anak didik tidak ragu, maka anak didik lebih dahulu diberikan pengertian dasar tentang materi yang akan diberikan.%:&

.! Metode Pro/e" (Project Method) a. Pengertian Kata proyek berasal dari bahasa latin, yaitu proyektum yang berarti maksud tujuan, ran angan, ren ana. "adi memproyeksikan berarti 1 meran ang, meren anakan dengan maksud dan tujuan tertentu. Mempunyai peren anaan yang baik (planning) di dalam kegiatan/kegiatan tahunan dan sebagainya. Dengan kata lain, metode proyek yaitu ara mengajar dengan jalan memberikan kegiatan belajar kepada sis#a, dengan memberikan kesempatan kepada sis#a untuk memilih, meran ang dan memimpin pikiran serta pekerjaannya. Anak/anak dilatih agar beren ana di dalam tugas/ tugasnya. Metode proyek ini untuk pertama kalinya, diperkenalkan oleh "ohn De#ey. yang kemudian dikembangkan oleh ;.9. Kilpatrik. Di <ropa abad -- ini giat sekali mengembangkan metode proyek ini. Di 0ndonesia metode proyek ini mendapat perhatian yang besar dari kalangan pembaharuan pendidikan dan pengajaran.%=& b. 5angkah/langkah Metode Proyek 5angkah/langkah metode proyek menurut Dr. >akiah Darojat adalah sebagai berikut1 a) Merealisasi adanya masalah b) Menyusun hipotesis ) Mengumpulkan data dan in!ormasi d) Menyimpulkan%?&

Kelebihan dan Kelemahan Metode Proyek

$) Kelebihan a) Dengan pengajaran proyek, dapat membangkitkan dan mengakti!kan sis#a, dimana masing/ masing belajar dan bekerja sendiri b) Melalui metode proyek memberikan kesempatan kepada setiap sis#a untuk mempraktekkan apa yang telah dipelajari ) Melalui metode proyek memperhatikan segi minat, perbedaan serta kemampuan masing/masing indi7idu sis#a d) Dapat menumbuhkan sikap sosial dan bekerja sama yang baik e) Dapat membentuk sis#a dinamis dan ilmiah dalam berbuat4berkarya. %@& ') Kelemahan

a) Memerlukan peren anaan yang matang b) Bila proyek diberikan terlalu banyak, akan berakibat membosankan bagi sis#a ) Arganisasi bahan pelajaran, peren anaan, dan pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan kehlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum siap untuk ini. d) 9arus dapat memilih topi unit yang tepat sesuai kebutuhan anak didik, ukup !asilitas, dan memiliki sumber/sumber belajar yangdiperlukan. e) Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat menaguburkan pokok unit yang dibahas. %$B&

0) Metode $erita (Narative Method) a. Pengertian Menurut armai ari!, pengantar ilmu dan metodologi pendidikan islam, ('BB' 1 $:B) metode kisah mengandung arti suatu ara dalam menyampaikan materi pelajaran dengan men eritakan se ara kronologis tentang bagaimana terjadinya suatu hal, yang menuturkan perbuatan, pengalaman atau penderitaan orang lain baik yang sebenarnya terjadi ataupun hanya rekaan saja. Metode kisah yang disampaikan merupakan salah satu metode pendidikan yang mashur dan terbaik, sebab kisah itu mampu menyentuh ji#a jika didasarkan oleh keputusan hati yang mendalam.%$$& Dalam metode ber erita baik guru maupun sis#a dapat berperan sebagai orang yang menyampaikan materi tersebut. Dengan ara guru bisa memberi tugas kepada salah seorang sis#a atau lebih untuk men eritakan suatau peristi#a atau topi dalam materi yang dipelajari. b. $) a) b) ) d) ') a) b) ) Kelebihan dan Kelemahan Metode Cerita Kelebihan Dapat mengasah daya imajinasi dan daya pikir sis#a Media e!ekti! untuk menanamkan berbagai nilai dan etika seta mennumbuhkan rasa simpati sis#a Menumbuhkan mint aba a pada peserta didik Dapat memperbanyak kosa kata Kelemahan Sangat memerlukan daya rangsangan imajinasi atau menyajikan se ara menarik Banyak dongeng yang mengandung kisah teladan yang buruk Muatan/muatan pada erita harus dipertimbbangkan dengan kondisi ppsikologis, jangan sampai terjadi kesalahpahaman dari erita tersebut.%$'&

1) Metode Pra"ti" (Practicing Method) a. Pengertian

b. $) a) b) ) ') a) b)

d) 2) a.

Metode ini sesuai dengan namanya, lebih menekankan pada kemampuan praktek. %$+& Menurut Pro!. Kukuh Da khurrohman dimaksudkaan supaya mendidik dengan memberikan materi pendidikan baik menggunakan alat atau benda seperti diperagakan, dengan harapan anak didik akan menjadi lebih mudah dan jelas sekaligus dapat mempraktikkan materi yang dimaksudkan.. Metode ini adalah bentuk metode praktek yang si!atnnya untuk mengembangkan keterampilan peserta belajar (keterampilan mental maupun !isik4teknis).%$,& Pada tingkat/tingkat a#al materi pelajaran praktis dapat dipilih dan diterapkan pada hal/ hal yang sederhana, apakah itu le#at per akapan sehari/hari yang ada hubungannya dengan dunia sekolah anak didik atau lingkungan rumah tangga dan masyarakat lebih luas atau dapat pula menyebutkan rin ian nama/nama benda dan kata kera sebagai dasar pembentukan bahasa per akapan. Sedangkan pada tingkat lanjutan atas materi pelajaran dikembangkan lebih luas dan kompleks melalui per akapan teoritis dan penalaran ilmiah.%$8& Kelebihan dan Kelemahan Metode Praktek Kelebihan Sis#a memperoleh ketrampilan langsung atau praktis. Sis#a merasa tidak dipusingkan oleh aturan/aturan atau kaidah/kaidah gramatikal karena pelajaran gramatikal hanya diajarkan sambil lalu, sebagai penajam pemahaman Pengajaran dapat dinamis (hidup) dan menyenangkan, apalagi sesekali guru dapat menyelingi dengan per akapan lu u dan media peragaan yang menarik Kelemahan Memerlukan guru yang betul/betul mahir dan akti! dalam bidangnya Pada tingkat/tingkat dasar (a#al) metode ini masih sulit diterapkan karena perbendaharaan kata dan bahasa anak didik masih terbatas, bahkan terasa kaku. 6uru harus memperbanyak mengha!alkan pola/pola kalimat yang baik kepada murid/murid Pada umumnya kemampuan aplikati! anak didik sangat ditentukan oleh !aktor moti7asi dari pihak guru disamping gaya dan simpatik kepribadian guru. Dan ini jarang dimiliki dalam satu pribadi guru. 6uru perlu sering memoti7asi anak didik disela/sela mengajar. Kekurangan media peraga sebagai penguat persepsi dan ingatan dapat merupakan sisi lain kekurangan metode ini Metode S%ri Ta%ladan (Good Example Method) Pengertian Menurut Pro!. Pupuh Daturrohman metode suri tauladan dapat diartikan sebagai )keteladanan yang baik*. Dengan adanya teladan yang baik itu, maka akan menubuhkan hasrat bagi orang lain untuk meniru atau menngikutinya, karena memang pada dasarnya dengan adanya ontoh u apan, perbuatan, dan ontoh tingkah laku yang baik dalam hal apapun maka hal itu merupakan suatu amaliah yang paling penting dan paling berkesan, baik bagi pendidikan anak, maupun dalam kehidupan dan pergaulan manusia sehari/hari.%$:& Metode ini merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dianggap besar pengaruhnya. 9al ini sudah dibuktikan oleh Eabi Muhammad SA; sebagai hasilnya apapun yang diajarkan

dapat diterima dengan segera dari dalam keluarga dan oleh masyarakat pengikutnya karena u apannya menembus ke hati mereka.%$=& 3) Metode Ker&a#ama (Cooperation Method) 4) Metode Ker&a Kelom5o" (Cup Clu ter Method) a. Pengertian Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok mengandung pengertian bah#a sis#a dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan (kelompok) tersendiri atau dibagi atas kelompok/kelompok ke il (sub/sub kelompok)%$?& Metode kerja kelompok ialah suatu ara menyajikan materi pelajaran dimana guru mengelompokkan sis#a ke dalam beberapa kelompok atau grup tertentu untuk menyelesaikan tugas yang telah ditetapkan dengan ara bersama/sama dan bergotong/royong. 0stilah kerja kelompok mengandung arti bah#a sis#a/sis#a dalam suatu kelas dibagi dalam beberapa kelompok baik kelompok yang ke il maupun kelompok yang besar. Pengelompokan biasanya didasarkan atas prinsip untuk men apai tujuan bersama.%$@&

b. 5angkah/langkah Metode Kerja Kelompok $) Menentukan kelompok ') Memberi tugas/tugas kepada kelompok.%'B& . $) a) b) ) ') a) Kelebihan dan Kelemahan Metode Kerja Kelompok Kelebihan Dapat memupuk rasa kerjasama. Suatu tugas yang luas dapat segera diselesaikan. Adanya persaingan yang sehat. Kelemahan Adanya si!at/si!at pribadi yang ingin menonjolkan diri atau sebaliknya yang lemah merasa rendah diri dan selalu tergantung kepada orang lain. b) Bila ke akapan tiap anggota tidak seimbang, akan rnenghambat kelan aran tugas, atau didominasi oleh seseorang.%'$&

BAB III ANA ISIS PR*GRAM PEMBE A)ARAN


A! SK6 KD6 Materi6 dan Metode Pem+ela&aran -! A"idah A"hla" Kela# 7 Seme#ter I Standar Kom5eten#i Da#ar No Kom5eten#i
$ Memahami prinsip/prinsip dan metode peningkatan kualitas ibadah

Materi

Metode

Ceramah Menjelaskan prinsip/prinsip akidah Pengertian akidah Menjelaskan metode/metode Prinsip/prinsip akidah peningkatan kualitas akidah 3uang lingkup akidah Menerapkan prinsip/prinsip akidah Metode peningkatan akidah dalam kehidupan Kualitas akidah dalam Menerapakan metode/metode kehidupan peningkatan kualitas akidah dalam kehidupan

'

Memahami tauhid Menjelasakan pengertian tauhid Pengertian tauhid dan istilah/istilah lainnya Makna kalimat tauhid La Mejelaskan ma am/ma am tauhid Ilaha Illallah (uluhiyyah, rububuyyah, mulkiyah, Ma am/ma am tauhid dan rahmaniyah) Frgensi mengenal Allah Menunjukkan perilaku bertauhid Eilai positi! tauhid Menerapkan perilaku bertauhid Sosok teladan bertauhid dalam kehidupan sehari/hari Memahami syirik Menjelasaka pengertian syirik dalam islam Mengidenti!ikasi ma am/ma am syirik Menunjukkan perilaku orang yang berbuat syirik Menjelaskan akibat perbuatan syirik Membiasakan diri menghindari hal/hal yang mengarah kepada perbuatan syirik dalam kehidupan sehari/hari Memahami masalah akhlak Menjelaskan pengertian akhlak Menjelaskan induk/induk akhlak terpuji dan induk/induk Pengertian syirik Klasi!ikasi syirik Ma am/ma am syirik Kriteria orang yang syirik Akibat negati7e perbuatan syirik 9ikmah menghindari perbuatan syirik

Pengertian akhlak 3uang lingkup akhlak terpuji

Akhlak ter ela Menjelaskan ma am/ma am metode peningkatan kualitas akhlak Menerapkan metode/metode peningkatan kualitas akhlak dalam kehidupan

6ambaran umum aklak ter ela Metode peningkatan kuualitas akhlak Kualitas akhlak dalam kehidupan

.! A"idah A"hla" Kela# 7 Seme#ter II Standar No Kom5eten#i Da#ar Kom5eten#i


$.

Materi

Metode

Meningkatkan Menguraikan sepuluh Asmaul Pengertian asmaul husna keimanan kepada 9usna (Al muqsit, Al Waris, An Menguraikan sepuluh Allah melalui si!at/ Nafi, Al asit, Al !afi", Al Waliyy, asmaul husna si!atnya dalam Al #adud, Ar $ofi, Al %ui"", Al Bukti kebenaran dalam asmaul husna &Afu##) sepuluh asmaul husna Menunjukkan bukti kebenaran Perilaku orang yang tanda/tanda kebesaran melalui si!at mengamallakan sepuluh Allah dalam sepuluh Asmaul asmaul husna 9usna (Al muqsit, Al Waris, An Meneladani si!at Allah Nafi, Al asit, Al !afi", Al Waliyy, dalam sepuluh asmaul husna Al #adud, Ar $ofi, Al %ui"", Al &Afu##) Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan sepuluh Asmaul 9usna (Al muqsit, Al Waris, An Nafi, Al asit, Al !afi", Al Waliyy, Al #adud, Ar $ofi, Al %ui"", Al &Afu##) Meneladani si!at/si!at Allah yang terkandung dalam sepuluh Asmaul 9usna (Al muqsit, Al Waris, An Nafi, Al asit, Al !afi", Al Waliyy, Al #adud, Ar $ofi, Al %ui"", Al

&Afu##) '. Membiasakan perilaku terpuji Menjelaska pengertian dan 9usnudGan pentingnya taubat 9usnudGan dan bertaubat. Mengidenti!ikasi bentuk dan ontoh/ ontoh perilaku husnudGan dan bertaubat. Menunjukkan nilai/nilai positi! dari husnudGan dan bertauabat dalam !enomena kehidupan Membiasakan perilaku husnudGGan dan bertaubat. Menjelasakan pengertian ria,aniaya,dan diskriminasi. Mengidenti!ikasi bentuk dan ontoh/ ontoh perbuatan ria,aniaya, dan diskriminasi. Menunjukkan nilai/nilai negati! akibat perbuatan ria,aniaya,dan diskriminasi. Membiasakan diri menghindari hal/hal yang mengarah pada perilaku ria,aniaya,dan diskriminasi. 3ia Aniaya(>alim) diskriminasi

+.

Menghidari perilaku ter ela

BAB VI PENUTUP

DA(TAR PUSTAKA

Daradjat, >akiah, %etodik 'husus (enga)aran Agama Islam, "akarta 1 Bumi Aksara, $@@8. Kaeany, Islam, Iman dan Amal *oleh, "akarta 1 3ineka Cipta, 'BBB. 0lyas, Hunahar, 'uliah Akhlaq, Hogyakarta I 5PP0, 'BB' .a!sir, Ahmad, %etodologi (enga)aran Agama Islam, Bandung 1 P.. 3emaja 3osdakarya, 'BB+ Cet ke/=. Husu!, .ayar dan An#ar, Syai!ul., %etodologi (enga)aran Agama +an ahasa Ara,, "akarta 1 P. 3aja 6ra!indo Persada, $@@8. Khoiri, Eur, %etode (em,ela)aran (AI, 'B$$. Sabri, Ahmad, *trategi ela)ar %enga)ar +an %icro -eaching,"akarta 1 Juantum .ea hing, 'BB8. Dathurrohman, Pupuh dan Sutikno, Sabri., *trategi ela)ar %enga)ar %elalui (enanaman, Bandung 1 P.. 3e!ika Aditama, 'BB@, et. 000. http144###.hardja/sapoetra. o. 4'B$B4B+4metode/latihan/drill/metodologi.html http144id.sh7oong. om4so ial/s ien es4edu ation4'$$''?8/metode/proyek/proje t/ method4KiLGG$0M0uM-L http144###.do sto . om4do s4=B@8$'@$4P<ED<KA.AE/DAE/M<.AD</ P<ED0D0KAE 0S5AM http144###. anboyG. o. 4'B$B4B?4pengertian/metode/kerja/kelompok.html http144delsajoesa!ira.blogspot. om4'B$B4B84metode/kerja/kelompok.html http144alha!iGh?,.#ordpress. om4'B$B4B'4B=4metode/praktek/dan/teori/pra ti e.html http144id.sh7oong. om4so ial/s ien es4edu ation4'$$''?8/metode/proyek/proje t/ method4KiLGG$0M0uM-L

%$& Ahmad .a!sir, %etodologi (enga)aran Agama Islam, ( Bandung 1 P.. 3emaja 3osdakarya, 'BB+), Cet ke/=, hlm. @ %'& >akiah Daradjat, %etodik 'husus (enga)aran Agama Islam, ("akarta 1 Bumi Aksara, $@@8), hlm.$ %+& Kaeany, Islam, Iman dan Amal *oleh, ("akarta 1 3ineka Cipta, 'BBB) hlm. 8? %,& Hunahar 0lyas, 'uliah Akhlaq, (Hogyakarta I 5ppi, 'BB'), hlm. ' %8&http144###.hardja/sapoetra. o. 4'B$B4B+4metode/latihan/drill/metodologi.html %:& Eur Khoiri, %etode (em,ela)aran (AI, ('B$$), hlm. 88 %=&http144id.sh7oong. om4so ial/s ien es4edu ation4'$$''?8/metode/proyek/proje t/ method4KiLGG$0M0uM-L %?& Eur Khoiri, .p. /it., hlm. 8: %@&http144id.sh7oong. om4so ial/s ien es4edu ation4'$$''?8/metode/proyek/proje t/ method4KiLGG$0M0uM-L %$B& .ayar Husu! dan Syai!ul An#ar., %etodologi (enga)aran Agama +an ahasa Ara,,

("akarta 1 P. 3aja 6ra!indo Persada, $@@8), hlm. ?@ %$$&http144###.miGan/poenya. o. 4'B$$4B'4metode/kisah/ erita/dalam/pendidikan.html %$'& Eur khoiri, M. ag ., op. it. hlm. 8=
%$+&http144alha!iGh?,.#ordpress. om4'B$B4B'4B=4metode/praktek/dan/teori/pra ti e.html %$,& Eur Khoiri, op. cit., hlm. 8?

%$8& http144alha!iGh?,. op cit. %$:& Pupuh Dathurrohman, dan Sabri Sutikno., *trategi ela)ar %enga)ar %elalui (enanaman, (Bandung 1 P.. 3e!ika Aditama, 'BB@), et. 000, hlm. :' %$=&http144###.do sto . om4do s4=B@8$'@$4P<ED<KA.AE/DAE/M<.AD</ P<ED0D0KAE 0S5AM %$?& Ahmad Sabri, *trategi ela)ar %enga)ar +an %icro -eaching, ("akarta 1 Juantum .ea hing, 'BB8),hlm. :B %$@&http144###. anboyG. o. 4'B$B4B?4pengertian/metode/kerja/kelompok.html %'B&

I,id

%'$&http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/05/metode-kerja-kelompok.html

MAKALAHMODELMODELPEMBELAJARANMODEL PEMBELAJARANKONSEP

MAKALAH MODEL/MODEL PEMBELA0ARAN 1MODEL PEMBELA0ARAN KONSEP2

D%s!n P!n-a&,u 3 D+. H. E"a4a+na5 M.Psi

Disusun oleh : Annisa Sucianingsih (A1A111019) Dwi Hardiono (A1A111021) Eko Siswono (A1A111011) Maiza (A1A111069)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS DAN KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNI$ERSITAS 0AMBI 261#

KATA PENGANTAR

$uji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan 4ang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan tugas 7Model-model $embelajaran8 yang bertema <esulitan-kesulitan yang dialami 1is%a dalam &elajar ini tepat pada %aktunya Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu dan seluruh teman-teman yang sudah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini Demikianlah makalah ini kami buat 1emoga isi dari makalah kami ini dapat berman!aat bagi seluruh orang yang membacanya Apabila ada kekurangan ataupun kesalahan dalam penulisan kami mohon maa! 1aran dan kritik dari temanteman sekalian akan membantu kami untuk memperbaiki makalah kami ini

3ambi" April .@-9

$enulis

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Lata+ B!la"anEuru sebagai salah satu komponen pendidikan dan merupakan suatu bidang pro!esi" mempunyai peranan yang sangat 2ital didalam proses belajar mengajar untuk memba%a anak didiknya kepada kede%asaan dalam arti yang sangat luas &ahkan boleh dikatakan bah%a keberhasilan suatu proses belajar mengajar ini B@H terletak ditangan guru Oleh karena itu proses belajar mengajar yang dibabaki oleh guru tidak akan pernah tenggelam atau digantikan oleh alat atau lainnya Di>aman modern yang ditandai oleh kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi telah merambah seluruh sektor kehidupan $roduk iptek telah menjadikan kehidupan manusia menjadi lebih praktis dan lebih mudah" sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dilakukan dan diperoleh saat ini dengan mudah dapat segera di%ujudkan termasuk didalam dunia pendidikan produk teknologi telah menjadi guru kedua bagi anak 1elain dari pada itu" pendidikan yang hanya menggunakan metode-metode lama yang mana guru hanya menerangkan dan memberi tugas kepada sis%a" yang membuat sis%a bosan" akhirnya proses belajar-mengajar menjadi tidak menarik dan membosankan" yang akhirnya tidak ada kemajuan didalam dunia pendidikan Oleh karena itu perlu adanya model-model pembelajaran yang dijadikan pedoman untuk guru agar proses belajar mengajar lebih menarik yang nantinya mampu membentuk anak didiknya karena kede%asaan seperti yang diharapkan &erdasarkan uraian tersebut diatas" maka kami mengangkat topik masalah model pembelajaran pencapaian konsep dan model latihan penelitian mudah-

mudahan dapat memperkaya model pembelajaran sehingga sis%a tidak bosan untuk mengikuti pelajaran 1.2 Ru&usan Masalah . 9 0 Apakah de!inisi dari model pembelajaran konsep I Apa tujuan dari model pembelajaran pencapaian konsep I Apa sajakah !ase-!ase pembelajaran pencapaian konsep I Apa saja dampak dari pembelajaran pencapaian konsep I

1.# Tujuan P!nulisan Ma"alah . 9 0 6ntuk mengetahui de!inisi dari model pembelajaran pencapaian konsep 6ntuk mengetahui tujuan dari model pembelajaran pencapaian konsep 6ntuk mengetahui !ase-!ase pembelajaran pencapaian konsep 6ntuk mengetahui dampak dari pembelajaran pencapaian konsep

BAB II PEMBAHASAN
2.1 D!7inisi M%)!l P!&8!laja+an P!n9a,aian K%ns!, Model pembelajaran concept attainment dibangun berkaitan dengan studi berpikir sis%a yang dilakukan oleh &runer" Eoodno%" dan Austin +-CBF/ Model pembelajaran concept attainment ini relati! berkaitan erat dengan model pembelajaran indukti! &aik model pembelajaran concept attainment dan model pembelajaran indukti!" keduanya didesain untuk menganalisis konsep" mengembangkan konsep" pengajaran konsep dan untuk menolong sis%a menjadi lebih e!ekti! dalam mempelajari konsep-konsep Model pembelajaran concept attainment merupakan metode yang e!isien untuk mempresentasikan in!ormasi yang telah terorganisir dari suatu topik yang luas menjadi topik yang lebih mudah dipahami untuk setiap stadium perkembangan konsep Model pembelajaran concept attainment ini dapat memberikan suatu cara menyampaikan konsep dan mengklari!ikasi konsep-konsep serta melatih sis%a menjadi lebih e!ekti! pada pengembangan konsep 3oyce" & +.@@@(p -09/ menyatakan bah%a" Pembelajaran concept attainment mempertajam dasar keterampilan berpikir ! Dari pernyataan 3oyce

tersebut menunjukkan bah%a model pembelajaran concept attainment terkandung di dalamnya pengajaran berpikir sis%a" karena di dalam model pembelajaran concept attainment ada beberapa tahapan-tahapan yang musti dile%ati" seperti mengkatagorisasi" pembentukan konsep dengan memperhatikan berbagai macam attribute-nya +seperti attribute essensial" attribute 2alue" attribute kritis" dan attribute 2ariable/ $embelajaran model pencapaian konsep adalah suatu strategi mengajar bersi!at indukti! dide!inisikan untuk membantu sis%a dari semua usia dalam memperkuat pemahaman mereka terhadap konsep yang dipelajari dari melatih menguji hipotesis Model tersebut pertama kali diciptakan oleh 3oyce dan Jeil +dalam Eunter" Este" dan 1ch%ab" -CC@( -CF./ yang berpijak pada karya &runer" Eoodno%" dan Austin Model pencapaian konsep berman!aat untuk memberikan pengalaman metode sains kepada para sis%a dan secara khusus menguji hipotesis Eggan dan <auchak +-CCB/ mengemukakan( 7Model pencapaian konsep adalah suatu strategi pembelajaran indukti! yang didesain untuk membantu sis%a pada semua usia dalam mempelajari konsep dan melatih pengujian hipotesis8 1uherman dan 1aripuddin +.@@C/ mengemukakan bah%a( 71alah satu keunggulan model pencapaian konsep adalah untuk memahami +mempelajari/ suatu konsep dengan cara lebih e!ekti!8 1ukamto" dkk +=urul %ati" .@@@/ mengemukakan( 7Maksud dari model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang istematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu" dan ber!ungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan akti2itas mengajar8 Model ini membantu sis%a pada semua usia dalam memahami tentang konsep dan latihan pengujian hipotesis Model pencapaian konsep ini banyak menggunakan contoh dan non contoh Model pembelajaran pencapaian konsep adalah suatu model pembelajaran yang menekankan pada pemahaman konsep kepada sis%a" guru menga%ali pengajaran dengan menyajikan data atau contoh dan yang bukan contoh" kemudian guru meminta sis%a untuk mengamati data atau contoh tersebut dan sis%a dibimbing agar mampu mengidenti!ikasi ciri-ciri atau karakteristik dari contoh yang diberikan Ada dua peran pokok guru dalam pembelajaran model pencapaian konsep yang perlu diperhatikan" adalah (

- Menciptakan suatu lingkungan sedemikian hingga sis%a merasa bebas untuk berpikir dan menduga tanpa rasa takut dari kritikan atau ejekan . Menjelaskan dan mengilustrasikan bagaimana model pencapaian konsep itu seharusnya berlangsung" membimbing sis%a dalam proses itu" membantu sis%a menyatakan dan menganalisis hipotesis" dan mengartikulasi pemikiran-pemikiran mereka Dalam membimbing akti!itas itu tiga cara penting yang dapat dilakukan oleh guru ( $ertama guru mendorong sis%a untuk menyatakan pemikiran mereka dalam bentuk hipotesis" bukan dalam bentuk obser2asi <edua guru menuntun jalan pikiran sis%a ketika mereka menetapkan apakah suatu hipotesis diterima atau tidak <etiga guru meminta sis%a untuk menjelaskan mengapa mereka menerima atau menolak suatu hipotesis

2.2 Tujuan P!&8!laja+an K%ns!, $enerapan pembelajaran model konsep mengandung dua tujuan utama yaitu ( 1. Tujuan Isi Tujuan isi model konsep menurut Eggen dan <auchak +-CCA/ bah%a" lebig e!ekti! untuk memperkaya suatu konsep dari pada belajar pemula +initial learning/ Dan juga akan e!ekti! dalam membantu sis%a memahami hubungan-hubungan antara konsep-konsep yang terkait erat dan digunakan dalam bentuk re2ie% Dengan kata lain" penggunaan model ini akan lebih e!ekti! jika sis%a sudah memiliki pengalaman tentang konsep yang akan dipelajari itu &ukan sis%a yang benarbenar baru mempelajari konsep tersebut Ada dua hal penting dalam pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran pencapaian konsep yaitu) +-/ menentukan tingkat pencapaian konsep" dan +./ analisis konsep 1. M!n!ntu"an Tin-"at P!n9a,aian K%ns!, Tingkat pencapaian konsep +concept attainment/ yang diharapkan dari sis%a sangat tergantung pada kompleksitas dari konsep" dan tingkat perkembangan

kogniti! sis%a Ada sis%a yang belajar konsep pada tingkat konkret rendah atau tingkat identitas" ada pula sis%a yang mampu mencapai konsep pada tingkat klasi!ikatori atau tingkat !ormal Telah dipahami bah%a tingkat-tingkat perkembangan kogniti! $iaget dapat membimbing guru untuk menentukan tingkat-tingkat pencapaian konsep yang diharapkan 1ebagian besar dari konsep-konsep yang dipelajari selama tingkat perkembangan pra-operasional merupakan konsep-konsep pada tingkat konkret dan identitas 1elama tingkat operasional konkret" dapat diharapkan tingkat pencapaian klasi!ikatori 1edangkan tingkat pencapaian konsep !ormal dapat diharapkan apabila pengajaran yang tepat diberikan pada sis%a yang telah mencapai perkembangan operasional !ormal Tingkat-tingkat pencapaian konsep yang diharapkan tercermin pada tujuan pembelajaran yang dirumuskan sebelum proses belajar-mengajar dimulai Mungkin kita pernah mengalami" ketika seseorang bertanya kepada kita tentang konsep sesuatu kata" kita dapat menghubungkan kata itu kedalam suatu konsep-konsep yang lain" bahkan kita dapat menghubungkannya ke dalam suatu kalimat namun kita tidak dapat mende!inisikannya kedalam suatu kata atau kalimat yang !ormal <lausmeier +Dahar" -CCB/ menghipotesiskan bah%a ada Empat tingkat pencapaian konsep" yaitu( +-/ tingkat konkret ditandai dengan adanya pengenalan anak terhadap suatu benda yang pernah ia kenal :ontohnya pada saat anak bermain kelereng kemudian pada %aktu dan tempat yang berbeda ia menemukan lagi kelereng" lalu ia bisa mengidenti!ikasi bah%a itu adalah kelereng maka anak tersebut sudah mencapai tingkat konkret) +./ Tingkat identitas" $ada tingkat ini seseorang dapat dikatakan telah mencapai tingkat konsep identitas apabila ia mengenal suatu objek setelah selang %aktu tertentu Misalnya mengenal kelereng dengan cara memainkannya" bukan hanya dengan melihatnya lagi) +9/ Tingkat klasi!ikatori" pada tingkat ini anak sudah mampu mengenal persamaan dari contoh yang berbeda tetapi dari kelas yang sama Misalnya anak mampu membedakan antara apel yang masak dengan apel yang mentah) +0/ Tingkat !ormal pada tingkatan ini anak sudah mampu membatasi suatu konsep dengan konsep lain" membedakannya" menentukan ciri-ciri" memberi nama atribut yang membatasinya" bahkan sampai menge2aluasi atau memberikan contoh secara 2erbal

2. Analisis K%ns!,

Analisis konsep merupakan suatu prosedur yang dikembangkan untuk membantu guru dalam merencanakan urutan-urutan pengajaran concept attainment 6ntuk melakukan analisis konsep guru hendaknya memperhatikan beberapa hal antara lain( +-/ nama konsep" +./ attribute-attribute kriteria dan attribute-attribute 2ariabel dari konsep" +9/ de!inisi konsep" +0/ contoh-contoh dan noncontoh dari konsep" dan +,/ hubungan konsep dengan konsep-konsep lain 2. Tujuan ,!n-!&8an-an 8!+,i"i+ "+itis sis4a Model pencapaian konsep lebih mem!okuskan pada pengembangan berpikir kritis sis%a dalam bentuk menguji hipotesis Dalam pembelajaran harus ditekankan pada analisis sis%a terhadap hipotesis yang ada dan mengapa hipotesis itu diterima" dimodi!ikasi" atau ditolak 1is%a harus dilatih dalam menciptakan jenisjenis kesimpulan" seperti membuat contoh penyangkal atau non-contoh" dan sebagainya Oleh karena itu" tujuan pembelajaran harus ditekankan pada dua aspek tersebut" yaitu pengembangan konsep dan relasi-relasi antara konsep yang terkait erat" serta latihan berpikir keritis terutama salam merumuskan dan menguji hipotesis Aspek penting dalam perencanaan pelajaran adalah guru harus mengetahui persis apa yang diinginkan dari sis%anya Merencanakan Pelajaran Model Pencapaian Konsep Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang pelajaran menggunakan model pencapaian konsep adalah sebagai berikut ( 1. M!n!ta,"an &at!+i 1eperti halnya dengan model-model pembelajaran yang lain" ketika akan menerapkan model pencapaian konsep guru harus menetapkan materi-materi yang akan diajarkan Materi dalam hal ini bentuknya adalah konsep +bukan generalisasi" rumus" atau prinsip/ <onsep yang akan dijarkan itu sebaiknya bukan baru sama sekali bagi sis%a Harus diingat bah%a model ini akan lebih e!ekti! bila sis%a yang akan diaja itu memiliki beberapa pengalaman tentang konsep yang akan diajarkan 2. P!ntin-n.a tujuan ,!&8!laja+an .an- j!las

1ebagaimana telah dijelaskan sebelumnya" bah%a tujuan penggunaan model pencapaian konsep mencakup membantu sis%a mengembangkan konsep dan relasi-relasi antara konsep itu dan memberikan latihan kepada mereka tentang proses berpikir keritis terutama dalam peumusan dan pengujian hipotesis #. M!&ilih 9%nt%h )an n%n/9%nt%h #aktor yang paling penting dalam memilih contoh adalah mengidenti!ikasi contoh-contoh yang paling baik mengilustrasikan konsep tersebut Disamping itu" contoh yang dipilih juga harus dapat memperluas pemikiran sis%a tentang konsep yang diajarkan sebagai contoh Hal yang lain juga perlu diperhatikan dalam memilih contoh adalah tidak memilih contoh yang terisolasi dari konteks Artinya contoh yang dipilih harus ada dalam lingkungan dimana sis%a berakti!itas dalam kehidupan sehari-hari ataupun yang ada dalam jangkauan pemikirannya 1elain memilih contoh positi!" guru juga menyiapkan contoh-contoh negati! atau non-contoh Dalam memilih contoh negati!" diupayakan merubah karakteristikesensial menjadi karakteristik non esensial pada konsep yang akan diajarkan dan menyajikan semua hal-hal yang bukan merupakan karakteristik esensial konsep itu '. M!n-u+ut"an 9%nt%h 1etelah memilih contoh dan non-contoh" tugas akhir dalam merencanakan pelajaran adalah bagaimana mengurutkan contoh dan non-contoh itu 3ika pengembangan berpikir keritis menjadi tujuan penting bagi guru" contoh-contoh itu harus diurutkan sedemikian sehingga para sis%a mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir keritis mereka Menunjukkan secara cepat atau lengsung makna dari konsep yang diajarkan" tidak memberi kesempatan kepada sis%a dalam melakukan analisis dan akibatnya tidak menghasilkan pemahaman yang sangat dalam terhadap konsep yang dikaji Dalam mengurutkan contoh" guru dapat melakukan dengan menyajikan dua atau lebih contoh positi! kemudian diikuti dua atau lebih contoh negati! +non-contoh/ 2.# Fas!/Fas! P!&8!laja+an K%ns!, Model pembelajaran konsep dilakukan melalui !ase-!ase yang dikemas dalam bentuk sintaks Adapun sintaksnya dibagi ke dalam tiga !ase" yakni +-/ $resentasi Data dan Identi!ikasi Data) +./ menguji pencapaian dari suatu konsep) dan +9/ analisis berpikir strategi Fas! I3 P+!s!ntasi Data )an I)!nti7i"asi Data

Langkah-langkah kegiatan mengajar sebagai berikut( - Euru mempresentasikan contoh-contoh yang sudah diberi nama +berlabel/" . Euru meminta ta!siran sis%a 9 Euru meminta sis%a untuk mende!inisikan Langkah-langkah kegiatan pembelajaran sebagai berikut( - 1is%a membandingkan contoh-contoh positi! dan contoh-contoh negati!" . 1is%a mengajukan hasil ta!sirannya" 9 1is%a membangkitkan dan menguji hipothesis" 0 1is%a menyatakan suatu de!inisi menurut atribut essensinya Fas! II3 M!n-uji P!n9a,aian )a+i suatu K%ns!, Langkah-langkah kegiatan mengajar sebagai berikut( - Euru meminta sis%a untuk mengidenti!ikasi contoh-contoh tambahan yang tidak bernama" . Euru menkon!irmasikan hipothesis" nama-nama konsep" dan menyatakan kembali de!inisi menurut atribut essensinya" 9 Euru meminta contoh-contoh lain Langkah-langkah kegiatan pembelajaran sebagai berikut( - 1is%a member contoh-contoh" . 1is%a member nama konsep" 9 1is%a mencari contoh lainnya Fas! III3 Analisis Sta+t!-i B!+,i"i+ Langkah-langkah kegiatan mengajar sebagai berikut( - Euru bertanya mengapa dan bagaimana . Euru membimbing diskusi Langkah-langkah kegiatan pembelajaran sebagai berikut( - 1is%a menguraikan pemikirannya" . 1is%a mendiskusikan peran hipothesis dan atributnya" 9 1is%a mendiskusikan berbagai pemikirannya

SINTAKS $ada !ase I" guru mempresentasikan data kepada sis%a 1etiap unit data contoh dan non-contoh setiap konsep dipisahkan 6nit-unit dipresentasikan dengan cara berpasangan Data dapat berupa peristi%a" masyarakat" objek" ceritera" gambar atau unit lain yang dapat dibedakan $embelajar +sis%a/ diberi in!ormasi bah%a semua contoh positi! biasanya memiliki satu ide Tugas sis%a adalah mengembangkan suatu hipothesis tentang hakekat konsep :ontoh-contoh dipaparkan dan disusun serta diberi nama dengan kata 7yes8 atau 7no8 1is%a bertanya untuk membandingkan dan menjasti!ikasi atribut tentang perbedaan contoh-contoh Akhirnya" sis%a ditanya tentang nama konsep-konsepnya dan menyataka aturan yang telah dibuatnya atau mende!inisikan konsepnya menurut attribute essensialnya +hipothesisnya tidak perlu dikon!irmasikan hingga !ase berikutnya) sis%a mungkin tidak mengetahui nama-nama beberapa konsep" tetapi nama-nama dapat diberitahukan apabila konsepnya sudah dikon!irmasikan/ $ada !ase II" sis%a menguji pencapaian tentangn konsepnya" pertama dengan cara mengidenti!ikasi secara benar contoh-contoh tambahan yang belum diberi nama dan kemudian membangkitkan contoh-contohnya sendiri 1etelah itu" guru +dan sis%a/ mengkon!irmasikan keaslian hipothesisnya" mere2isi pilihan konsep atau attribute yang dibutuhkannya $ada !ase III" sis%a mulai menganalisis strategi konsep-konsep yang telah tercapai 1is%a disarankan mengkonstruk konsepnya 1is%a dapat menjelaskan pola-polanya" apakah sis%a ber!okus pada atribut atau konsep" apakah mereka melakukan satu kali atau beberapa kali" dan apa yang terjadi apabila hipothesisnya tidak terkon!irmasi Mereka melakukan suatu perubahan strategiI 1ecara bertahap" mereka dapat membandingkan kee!ekti!an dari perbedaan strateginya SISTEM SOSIAL 1ebelum guru melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konsep" guru memilih konsep" menyeleksi dan mengorganisir materi ajar ke dalam contoh positi! dan contoh negati!" serta merangkaikan contoh-contoh 6mumnya materi eplajaran" terutama buku-buku teks book tidak didesain untuk pembelajaran konsep Euru dalam pengajaran model pembelajaran konsep harus terlebih dahulu mempersiapkan contoh-contoh" mengekstrak ide-ide dan material dari buku-buku teks dan sumber lainnya" dan mendesain material dan ide-ide itu ke attribute yang

jelas" dan bahkan membuat contoh-contoh positi! dan negati! dari suatu konsep Apabila guru menggunakan model pembelajaran concept attainment" akti2itas guru adalah merekam hipothesis sis%a Euru juga memberikan bantuan contoh-contoh tambahan Ada tiga hal penting yang dilakukan oleh seorang guru dalam melakukan akti2itas pencapaian konsep " yaitu melakukan perekaman" memberikan isyarat" dan menghadirkan data tambahan Langkah a%al dalam melakukan model pembelajaran pencapaian konsep adalah membantu sis%a memberikan contoh konsep yang sudah terstruktur dengan benar Dalam model pembelajaran pencapaian konsep " prosedur pembelajaran kooperati! dapat juga digunakan PRINSIP TINDAKAN 1elama pembelajaran berlangsung" guru mendukung hipotesis sis%a" dengan memberikan penekanan" apapun bentuk hipothesis sis%a itu" dan menciptakan dialog yang kondusi! untuk menguji hipotesis sis%a" %alaupun hipotesis sis%a tersebut berla%anan dengan hipothesis sis%a lainnya $ada !ase akhir dari model pembelajaran concept attainment ini" guru musti mampu merubah perhatian sis%a terhadap analisis konsep dan strategi berpikirnya" kemudian guru kembali menjadi sangat mendukung hipothesis sis%a Akhirnya" guru musti mampu mendorong analisis sis%a 1esungguhnya" prinsip-prinsip pengelolaan dari model pembelajaran konsep ini sebagai berikut( +-/ memberikan dukungan hipotesis yang diajukan sis%a melalui diskusi terlebih dahulu) +./ memberikan bantuan kepada sis%a dalam mempertimbangkan keputusan hipotesisnya) +9/ memusatkan perhatian sis%a kepada contoh-contoh yang khusus) dan +0/ memberikan bantuan kepada sis%a dalam menilai strategi berpikirnya SISTEM PENUN0ANG Dalam pelajaran konsep membutuhkan presentasi kepada sis%a tentang e?emplar positi! dan negati! Dalam hal ini menekankan kepada sis%a" bah%a pekerjaan sis%a dalam pengajaran concept attainment adalah bukan pada penemuan konsep-konsep baru" tetapi bagaimana mencapai konsep yang telah dipilih guru Oleh karena itu" sumber data dibutuhkan untuk diketahui terlebih dahulu dan attribute-nya dapat dilihat Apabila sis%a dipresentasikan dengan contoh-contoh" maka sis%a tersebut menguraikan karakteristik dari contoh-contoh itu +atribut/" dan kemudian menyimpan di dalam otaknya 2.' Da&,a" P!&8!laja+an K%ns!,

Da&,a" Inst+u"si%nal )an P!n-i+inHakekat penggunaan suatu model pembelajaran adalah untuk menunjang pencapaian hasil pembelajaran secara optimal" baik hasil pembelajaran yang berupa tujuan utama pembelajaran maupun hasil pembelajaran yang berupa tujuan pengiring 3oice K Jeils +.@@@/ menamakan tujuan utama pebelajaran sebagai dampak instruksional +instructional e!!ect/ model dan tujuan pendamping sebagai dampak pengiring +nurturant e!!ect/ model $enggunaan model $M<M juga diharapkan akan mengoptimalkan dampak instruksional dan dampak pengiring Adapun dampak-dampak instruksional dan dampak-dampak pengiring Model $M<M adalah sebagai berikut a. Da&,a" Inst+u"si%nal ") Penguasaan #ahan $jar :iri khas yang membedakan model pembelajaran untuk menumbuhkan kemampuan metakogniti! dengan model pembelajaran yang sering dipergunakan oleh guru selama ini adalah adanya pengajaran dan pelatihan strategi kogniti! +strategi belajar/" baik dalam memahami materi maupun dalam pemecahan masalah $enggunaan strategi-strategi belajar yang tepat dalam belajar dapat menjadikan proses belajar menjadi lebih bermakna" sehingga pencapaian hasil belajar +penguasaan bahan ajar/ menjadi optimal

%) &emampuan 'etakognitif dalam 'emahami 'ateri <emampuan metakogniti! memahami materi digolongkan sebagai dampak instruksional dalam model pembelajaran ini" karena sis%a diarahkan secara langsung pada tujuan peningkatan kemampuan metakogniti!nya selain penguasaan bahan ajar yang dituju <emampuan metakogniti! memahami materi yang dimaksudkan dalam Model $M<M adalah kemampuan memilih" menggunakan" dan mengontrol strategi-strategi belajar dalam memahami materi" yang meliputi( strategi menggaris ba%ahi ide5rumus penting" strategi membuat catatan pinggir" strategi membuat rangkuman" dan strategi membuat peta konsep $ada model pembelajaran kon2ensional" guru sering menuntut sis%a untuk dapat menguasai materi dengan baik" tetapi tidak pernah mengajarkan dan melatihkan sis%anya tentang strategi belajar dalam memahami materi dengan baik 1ebaliknya pada model pembelajaran ini sis%a diajar dan dilatih untuk memilih" menggunakan" dan mengontrol strategi kogniti! dalam memahami materi

() &emampuan 'etakognitif dalam Pemecahan 'asalah <emampuan metakogniti! pemecahan masalah digolongkan sebagai dampak instruksional dalam model pembelajaran ini" karena sis%a diarahkan secara langsung pada tujuan peningkatan kemampuan metakogniti! pemecahan masalah selain penguasaan bahan ajar matematika <emampuan metakogniti! pemecahan masalah yang dimaksudkan dalam Model $M<M adalah kemampuan memilih" menggunakan" dan mengontrol strategi-strategi belajar dalam pemecahan masalah pelajaran" yang meliputi( penggunaan heuristik" prosedur berpikir maju" prosedur berpikir mundur" prosedur berpikir indukti!" dan prosedur berpikir dedukti! $ada model pembelajaran kon2ensional" guru sering menuntut sis%a untuk dapat memecahkan masalah dengan baik" tetapi tidak pernah mengajarkan dan melatihkan sis%anya tentang strategi pemecahan masalah yang baik 1ebaliknya pada model pembelajaran ini sis%a diajar dan dilatih untuk memilih" menggunakan" dan mengontrol strategi kogniti! dalam memecahkan masalah 8. Da&,a" P!n-i+in") &emandirian dalam #elajar Dengan berbekal pengetahuan deklarati!" pengetahuan proseduran" dan pengetahuan kondisional" serta keterampilan meggunakan dan mengontrol berbagai strategi kogniti!" sis%a dapat menjadi lebih mandiri dalam belajar Melalui latihan yang kontinu sis%a dapat memilih sendiri strategi kogniti! yang sesuai dengan gaya dan tipe belajar dia" serta sesuai dengan karakteristik materi yang dipelajari dan karakteristik masalah yang akan dipecahkan %) &eaktifan #elajar 1ebagian !ase-!ase dari sintaks memberikan lebih banyak ruang dan kesempatan kepada sis%a untuk berperan akti! dalam proses pembelajaran $ada !ase-!ase tersebut" keterlibatan sis%a sanga dominan dalam menerapkan secara langsung berbagai strategi kogniti!" baik dalam memahami materi maupun dalam pemecahan masalah () )ikap Positif Dampak lanjutan dari keampuan sis%a memilih" menggunakan" dan mengontrol penggunaan berbagai strategi kogniti! serta keterlibatan sis%a yang sangat dominan dalam proses belajar adalah terciptanya suasana belajar yang menyenangkan 1is%a tidak lagi diselimuti oleh anggapan-anggapan bah%a mata pelajaran yang sulit untuk dipelajari Dengan demikian" penerapan model

pembelajaran ini juga dapat menumbuhkan sikap positi! sis%a terhadap mata pelajaran &elajar konsep harus melalui tiga tahap perkembangan mental yaitu tahap enakti!" tahap ikonok" dan tahap simbolik Dan implikasinya pada model pembelajaran pencapaian konsep dapat dilihat pada tabel . , berikut( Tabel . , Implikasi tahap perkembangan mental dengan pencapaian konsep Tahap $erkembangan Mental . 9 Enakti! Ikonik 1ombolik . Implikasi $ada Model $embelajara $encapaian <onsep Menggunakan media pembelajar Mengidenti!ikasi karakteristik setiap contoh

9 Mengemukakan dugaan sementara5de!inisi berdasarkan karakteristik yang dimiliki contoh-contoh

Dalam pembelajaran model pencapaian konsep untuk membangun sebuah konsep maka diharapkan sis%a dapat mengingat kembali konsep sebelumnya yang telah dipelajari sebelumnya serta dapat mebangun sebuah keterkaitan antara konsep yang baru dengan konsep sebelumnya Hal ini sesuai dengan teori yang di utarakan oleh Da2id Ausubel +dalam Dahar" -CCB/ bah%a belajar bermakna merupakan suatu proses dimana in!ormasi baru dihubungkan dengan struktur pengertian yang sudah dimiliki seseorang yang sedang belajar &elajar bermakna terjadi bila sis%a mencoba menbghubungkan !enomena baru ke dalam struktur pengetahuan mereka Ini terjadi melalui belajar konsep dan perubahan konsep yang sudah ada" yang mengakibatkan pertumbuhan dan perubahan struktur konsep yang telah dimiliki sis%a +1uparno" -CCA/ Kelebihan dan Kekurangan Model Pencapaian Konsep: <elebihannya( 1alah satu keunggulan dari model pencapaian konsep ini ialah meningkatkan kemampuan untuk belajar dengan cara yang lebih mudah dan e!ekti! dimasa depan Lebih mengakti!kan keterlibatan mental" sehingga konsep yang diperoleh sis%a lebih lama dapat diingat dan akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar sis%a <ekurangannya(

Dibutuhkan biaya yang besar dan %aktu yang lama untuk pembuatan dan pengembangan perangkat pembelajaran &ila jumlah sis%a dalam satu kelas sangat besar" maka pengajar akan kesulitan dalam membimbing sis%a yang membutuhkan bimbingan

BAB III PENUTUP


#.1 K!si&,ulan $embelajaran model pencapaian konsep adalah suatu strategi mengajar bersi!at indukti! didesain untuk membantu sis%a dari semua usia dalam mengekuti pemahman mereka terhadap konsep yang dipelajari dan melatih menguji hipotesis" Dalam penerapan pembelajaran model pencapaian konsep mengandung dua tujuan utama yaitu ( Tujuan isi dan tujuan pengemabangan berpikir kritis sis%a 1elain itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pelajaran menggunakan model pencapaian konsep yaitu ( Menetapkan materi" pentingnya tujuan pembelajaran yang jelas" memilih contoh dan non contoh" dan mengurutkan contoh Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang pelajaran menggunakan model pencapaian konsep adalah sebagai berikut( +-/ menetapkan materi( dalam menerapkan model pencapaian konsep guru harus menetapkan materi-materi yang akan diajarkan Dalam hal ini bentuk materi adalah konsep +bukan generalisasi" rumus" atau prinsip/ <onsep yang akan diajarkan itu sebaliknya bukan baru sama sekali bagi sis%a $erlu diketahui bah%a model ini akan lebih e!ekti! bila sis%a yang akan diajarkan itu memiliki beberapa pengalaman tentang konsep yang akan diajarkan +./ pentingnya tujuan pembelajaran( tujuan penggunaan model pencapaian konsep adalah untuk membantu sis%a mengembangkan konsep dan relasi-relasi antara konsep itu dan memberikan latihan kepada mereka tentang proses berpikir kreati! terutama dalam perumusan dan pengujian hipotesis) +9/ memilih contoh dan non-contoh( !aktor yang paling penting dalam memilih contoh adalah mengidenti!ikasi contoh-contoh yang paling baik mengilustrasikan konsep tersebut Model pencapaian konsep memiliki tiga !ase kegiatan sebagai berikut - $enyajian data dan identi!ikasi konsep

. Mengetes pencapain konsep 9 analisis sterategis ber!ikir

DAFTAR PUSTAKA
3oyce" &ruce) Jeil" Marsha) K 1ho%ers" & -CC. Models o! Teaching #ourth Edition &oston( Allyn K &acon =ie2een" =ienke -CCC $rototyping to 'each $roduct Luality In 3an ;an den Akker ' M &ranh"< Eusta!son" = =ie2een K Tj $lomp +Eds/ Design Approaches and Tools in Education and Training +pp -., D -9,/ Dordrecht" =ederland( <lu%er Academic $ublisher $lomp" Tjeerd " -CCF Educational and Training 1ystem Design Enschede" The =etherlands( 6ni2ercity o! T%ente 1uparno" $aul -CCF #ilsa!at <onstrukti2isme dalam $endidikan 4ogyakarta( <anisius Toeti"sukamto" Dr -CCF "Model pembelajaran K model mdel pembelajaran (:iputat 3akarta Terus joyce"dan %eil -CAB model o! teaching ne%jersey prentice-hall "inc 6sman .@@0 71trategi $embelajaran <ontemporer 1uatu $endekatan Model8 $alu 1ula%esi Tengah ( Tadulaku 6ni2ersitas $ress

Diposkan 3rd April oleh Eko Siswono

Add a omment

Eko Siswono unja


Classic

aku
APR

MAKALAHMODELMODELPEMBELAJARANMODEL PEMBELAJARANKONSEP

MAKALAH MODEL/MODEL PEMBELA0ARAN 1MODEL PEMBELA0ARAN KONSEP2

D%s!n P!n-a&,u 3 D+. H. E"a4a+na5 M.Psi Disusun oleh : Annisa Sucianingsih (A1A111019) Dwi Hardiono (A1A111021) Eko Siswono (A1A111011) Maiza (A1A111069)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS DAN KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNI$ERSITAS 0AMBI 261#

Anda mungkin juga menyukai