Anda di halaman 1dari 5

Nama: Willy Owen Nicholas Sihombing

Kelas : PKO'F 21
NIM : 6211121001
Ujian Akhir Semester / Universitas Negeri Medan

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER


MATA KULIAH : DASAR ILMU KEPELATIHAN

1. Apa yang dimaksud dengan olahraga prestasi, apa yang menjadi tujuan olahraga
prestasi?
2. apa yang dimaksud dengan latihan, sebutkan defenisinya menrut 3 ahli di atas tahun
2000?
3. apa yang menjadi aspek-aspek dalam latihan sebutkan dan jelaskan?
4. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip latihan
5. apa yang dimaksud dengan prinsip over load, pemberian secara bertahap dan
multilateral, Jelaskan dan berikan contoh?
6. apa yang dimaksud dengan prinsip reversibility dalam latihan
7. apa yang dimaksud dengan volume dan berikan contoh?
8. apa yang dimaksud dengan intensitas dan berikan contoh?
9. sebutkan bagaimana cara menentukan intensitas pada satu kali latihan?
10. Apa yang dimaksud dengan reeptisi, recovery dan set dan berikan contoh dalam latihan
11. Jelaskan bagaimana caranya untuk menghitung denyut nadi latihan?
12. Sebutkan dan jelaskan tahapan dalam latihan pada periodesasi Latihan?
13. Buatlah 1 buah training session untuk sebuah latihan, bebas apa saja materinya?
14. Sebutkan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan periodesasi, tahapan persiapan,
tahapan kompetisi dan transisi
15. Apa yang dimaksud prinsip overkompensasi dalam latihan
16. Apa yang dimaksud dengan over training dalam latihan
17. Ada berapa tahapan pada sebuah periodesasi latihan
18. Apa saja yang menjadi factor-faktor latihan
19. Buatlah sebuah peridesasi dalam 3 bulan dimana persiapan untuk mengikuti kejuaraan
daerah, sesuai cabor anda masing-masing?
20. Apa yang dimaksud dengan peak perfomence dalam latihan ?
JAWABAN

1. Olahraga prestasi adalah kegiatan olahraga yang bertujuan untuk meraih prestasi
dengan cara mengikuti pertandingan atau perlombaan.

2. Menurut Nossek1 (1982:3) latihan adalah proses untuk pengembangan penampilan


olahraga yang kompleks dengan memakai isi latihan, metode latihan, tindakan
organisasional yang sesuai dengan tujuan.
Menurut Bompa 2 (1994:4) Latihan adalah aktivitas olahraga yang sistematik dalam
waktu yang lama, ditingkatkan secara progresif dan individual yang mengarah kepada
ciri-ciri fungsi psikologis dan fisiologis manusia untuk mencapai sasaran yang ditentukan.
Menurut Sukadiyanto3 (2005:1) menerangkan bahwa pada prinsipnya latihan
merupakan suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik, yaitu untuk meningkatkan
kualitas fisik kemampuan fungsional peralatan tubuh dan kualitas psikis anak latih.

3. Aspek kegiatan/ fisik yaitu dalam hampir setiap bentuk rolah raga, terdapat gerakan
gerakan tubuh yang dilakukan secara berulang yang tentunya jika dilakukan dengan cara
yang benar akan memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan.
Aspek strategi/ taktik yaitu Dalam jenis olahraga yang berbentuk
pertandingan/kompetisi dibutuhkan kecerdikan dalam menyusun strategi yang dapat
melatih kita untuk berfikir bagaimana cara mengalahkan lawan.Dalam bentuk olahraga
beregu / team tentu strategi ini melibatkan semua anggota team.Dari sini kita akan
belajar berkomunikasi dengan sesama anggota team, Sehingga kerjasama semua
anggota untuk melaksanakan strategi yang baik akan membuahkan kemenangan.
Aspek berupa teknik-teknik yaitu dalam berolahraga akan terdapat gerakan gerakan
tertentu yang hanya bisa dilakukan dengan teknik yang benar.Contohnya dalam
olahraga lompat tinggi; untuk dapat melewati galah diperlukan teknik melompat
sehingga mencapai ketinggian tertentu dan teknik melekuk tubuh sehingga galah dapat
terlewati.
Aspek pembelajaran sikap mental yaitu dalam berolahraga, terdapat pembelajaran
mental seperti bagaimana untuk berjuang sampai akhir pertandingan mengatasi
egoisme dalam bekerjasama dalam team,belajar untuk berlapang dada dalam menerima
kekalahan dan belajar untuk tidak mudah berputus asa.

4. Prinsip beban lebih atau prinsip over load, yaitu prinsip ketika seseorang harus


meningkatkan beban latihan setiap kali atlet sudah mampu untuk mengatasi beban yang
diangkatnya.
Perkembangan menyeluruh adalah salah satu prinsip latihan yang harus di
terapkan,terutama untuk atlet pemula yang baru bergabung dengan aktivitas cabang
olahraga apapun. Seorang atlet dapat mudah menguasai gerakan atau teknik dalam
cabang olahraga yang diikutinya,dengan memiliki pengalaman gerak yang banyak dalam
latihan.
Prinsip spesialisasi adalah prinsip yang merupakan kelanjutan dari prinsip
perkembangan menyeluruh Ketika atlet sudah cukup banyak mendapatkan pengalaman
gerak dalam proses latihan, maka selanjutnya atlet diarahkan untuk memasuki dunia
olahraga, dengan keterlibatan dalam cabang olahraga yang lebih khusus, yaitu cabang
olahraga yang diinginkannya.
Intensitas latihan yang diberikan dengan lebih berat, akan meningkatkan kemampuan
psikologis menjadi lebih baik.Intensitas latihan yang cukup berat bagi seorang atlet,
dapat meningkatkan kualitas penampilan bagi yang bersangkutan, baik dari segi fisik,
maupun teknik.Latihan berkualitas yang dimaksud adalah, latihan yang memberikan
latihan-latihan yang bermanfaat bagi atlet tersebut. 
Variasi latihan akan membuat atlet bergairah untuk mengikuti latihan, sehingga dapat
meningkatkan motivasinya untuk meraih prestasi yang tinggi. Latihan yang bervariasi
akan menuntut atlet untuk melakukan latihan dengan sebaik mungkin. Atlet juga belajar
untuk meningkatkan kualitas latihannya, karena mereka diberikan pengalaman-
pengalaman baru pada proses latihan yang dilaksanakan.
Lamanya latihan merupakan suatu hal yang harus diperhatikan, jangan sekali-kali
memberikan jangka waktu latihan yang singkat,karena waktu yang singkat belum tentu
memberikan hasil yang maksimal.Lamanya latihan harus diperhatikan, supaya atlet bisa
menguasai suatu teknik maupun mendapatkan kondisi fisik yang baik.

5. Prinsip beban berlebih (Overload) dapat dilakukan dengan pembebanan dalam latihan
harus lebih berat dibanding dengan kemampuan yang bisa diatasi.
Prinsip beban bertambah dapat dilakukan dengan meningkatkan beban secara bertahap
dalam suatu program latihan Progressif (kemajuan) adalah kenaikan beban latihan
dibandingkan dengan latihan yang dijalankan se.belumnya. Peningkatan beban dapat
dilakukan dengan penambahan set, repetisi, frekuensi atau lama latihan.

6. Prinsip reversibility adalah kalau kita berhenti berlatih, tubuh kita akan kembali ke
keadaan semula atau kondisi kita tidak akan meningkat.

7. Volume latihan adalah ukuran yang menunjukkan jumlah atau kuantitas derajat


besarnya suatu rangsang yang dapat ditujukan dengan jumlah repetisi, seri atau set dan
panjang jarak yang ditempuh (Andi Suhendro (1999:3.17). Volume latihan adalah jumlah
waktu yang dipakai aktif selama latihan. Misalnya kita latihan dari jam 14.00 sampai jam
17.00, jumlah istirahat selama latihan adalah satu jam.
8. Intensitas adalah ukuran yang menunjukkan kualitas suatu rangsang yang diberikan
selama latihan berlangsung (stimulus berupa aktivitas gerak).

9. Intensitas latihan dapat diukur dengan cara menghitung denyut jantung/nadi dengan


rumus: denyut nadu meksimum (DNM) = 220 – umur (dalam tahun). Jadi seseorang
yang berumur 20 tahun, DNM-nya = 220 – 20 = 200.

10. Repetisi atau repetitions artinya adalah pengulangan. Contohnya ketika pelatih fitnes
Anda meminta untuk mengangkat dumbbell 10 repetisi, maka artinya Anda diminta
untuk mengangkat dumbbell sebanyak 10 kali atau 10 pengulangan.
Recovery atau pemulihan adalah waktu istirahat yang diberikan antar set atau repetisi
pada saat latihan berlangsung.
Set adalah sebuah himpunan pengelompokan pengulangan saat latihan yang diikuti oleh
interval istirahat.

11. Cara menghitung denyut nadi rumusnya, yakni 220 dikurangi usia dalam tahun,
kemudian hasilnya dikalikan 80 persen.  Sebagai contoh, seseorang yang masih berusia
20 tahun dianjurkan untuk tidak melakukan olahraga berat yang bisa memicu denyut
nadi melebihi angka 160 kali per menit. 160 kali per menit merupakan hasil
penghitungan dari 220 dikurangi 20 tahun dan hasilnya dikalikan 80 persen. Sementara,
agar olahraga tersebut bermanfaat bagi kesehatan jantung, hasil penghitungan 220
dikurangi usia dalam tahun, yakni harus melebihi 50 persen. Misalnya, mereka yang
berusia 20 tahun disarankan melakukan olahraga yang dapat memicu denyut jantung
hingga 100 kali per menit.

12. Periodisasi latihan dibuat untuk memudahkan para pelatih dalam menyusun


program latihan. Periodisasi dapat diartikan sebagai pentahapan, yaitu proses membagi
bagi program latihan tahunan menjadi beberapa tahap latihan (phase of training) yang
lebih kecil.

13.
14. Periodisasi adalah suatu perencanaan latihan dan kompetisi (pertandingan /
perlombaan) yang disusun sedemikian rupa sehingga kondisi puncak (peak
performance) dapat dicapai pada waktu (tanggal) yang ditetapkan / direncanakan
sebelumnya. Kondisi puncak dicapai dengan cara memanipulasi Volume dan Intensitas.
TAHAP PERSIAPAN
• Tahap ini meletakkan dasar-dasar kerangka umum latihan fisik, teknik, taktik, dan
mental sebagai persiapan tahap pertandingan yang akan datang.
• Dalam Program Latihan Tahunan, Tahap Persiapan berlangsung 4-5 bulan
•Tahap ini terbagi dalam: – Tahap Persiapan Umum (TPU) (2-2,5 bulan) – Tahap
Persiapan Khusus (TPK) (2-2,5 bulan).
TAHAP TRANSISI
• Tujuan utamanya untuk memberikan istirahat mental, rileksasi, dan regenerasi
biologis.
• Istirahat dilakukan secara aktif yang bertujuan untuk menjaga kebugaran.
• Program khusus untuk mengatasi kelemahan- kelemahan dan rehabilitasi cedera.
• Memulai menyusun program latihan berikutnya.

15. Asas Overkompensasi yaitu :


Jawaban awal dari pemberian beban dalam latihan adalah berupa kelelahan.Bila
pemberian beban latihan berhenti, maka akan terjadi proses pemulihan dari kelelahan,
selanjutnya akan diikuti dengan proses penyesuaian terhadap beban tersebut.
Pemulihan dan penyesuaian ini, tdk saja akan mengemba likan kondisi seseorang ke
tingkat asal, akan tetapi dapat mencapai tingkatan yang lebih tinggi dari kemampuan
awalnya.
Dengan kata lain bahwa pemberian beban latihan yang lebih tinggi dari kemampuannya
(overload), akan menyebabkan terjadinya kelelahan, selanjutnya diikuti oleh proses
pemulihan dan penyesuaian, yg memungkinkan tubuh kita untuk mendapatkan
penyesuaian yang lebih tinggi (kompensasi lebih).

16. Overtraining adalah suatu kondisi dimana tubuh mengalami kelelahan yang berlebihan,
baik itu akibat intensitas latihan yang terlalu tinggi atau tubuh yang kurang istirahat.

17. .Tahapan-tahapan periodesasi latihan terbagi atas 3 (tiga) tahap, yaitu :


1.Tahap Persiapan (preparation period).
2.Tahap Pertandingan (competition period).
3.Tahap Transisi (transition period) atau tahap peralihan.

18. Faktor latihan meliputi yaitu Persiapan Fisik,Persiapan Teknik,Persiapan Taktik,Persiapan


Kejiwaan/mental.

19.
20. Peak performance merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari diri individu ketika
sedang mengikuti sebuah kompetisi atau turnamen karena setiap individu akan selalu
dituntut untuk menampilkan peak performance di dalam lapangan pertandingan.
Menurut Satiadarma (2000) peak performance merupakan penampilan optimal atau
penampilan yang sedang memuncak yang dicapai oleh individu di dalam konteks
olahraga.

Anda mungkin juga menyukai