Perencanaan Atap
Perencanaan Atap
Perencanaan Atap
Data umum rencana atap Bentuk rangka kuda-kuda Jarak antar kuda-kuda Kemiringan atap () Bahan Gording Bahan Rangka Kuda-kuda Bahan penutup atap Alat sambung jarak antar gording bentuk atap Mutu baja profil : : : : : : : : : : Seperti gambar 3.6 m 15 baja profil lip channel ([) baja profil IWF genteng beton baut-mur 1.2 m limasan ijin = Bj-37 leleh =
Perencanaan Gording Perencanaan pembebenan Dicoba menggunakan gording dengan dimensi baja profil tipe lip channels / kanal kait ( ) 150x75x20x4,5 pada perencanaan kuda-kuda dengan data sebagai berikut : a. Berat gording = b. Ix = c. Iy = d. h = e. b = Kemiringan atap () Jarak antar gording (s) Jarak antar kuda-kuda utama 11 489 99.4 150 75 kg/m cm4 cm4 mm mm = = = f. Ts g. tb h. Zx i. Zy = = = = 4.5 4.5 65.2 19.8 mm mm cm3 cm3
15 1.2 m 3.6 m
360 cm
Pembebanan berdasaran SNI 03-1727-1989, sebagai berikut a. Berat Penutup atap = 50 kg/m2 b. Beban angin = 25 kg/m2 c. Berat hidup (Pekerja) = 100 kg/m2 d. Berat penggantng dan plafond = 18 kg/m2
Perhitungan Pembebanan a. Beban Mati (titik) Berat gording Berat penutup atap berat plafon q = = = = 11 60 27 98 kg/m kg/m kg/m kg/m
= = = =
b. Beban Hidup
c. Beban angin
Beban angin kondisi normal, minimum = Koefisien Kemiringan atap () = 15 1) Koefisien angin tekan = -0.1 2) Koefisien angin hisap = -0.4
25
Beban angin 1) Angin tekan (W1) = koef. Angin tekan x Beban angin x 1/2 x (s1+s2) = -3 kg/m 2) Angin hisap (W2) = koef. Angin hisap x Beban angin x 1/2 x (s1+s2) = -12 kg/m Beban yang bekerja pada sumbu x, maka hanya ada harga Mx : 1) Mx (tekan) = 1/8 . W1 . L^2 = -3.89 kgm 2) Mx (hisap) = 1/8 . W2 . L^2 = -15.55 kgm
Tabel Kombinasi Gaya Dalam Pada Gording Momen Mx My Beban Beban Beban Angin Kombinasi beban Mati Hidup Tekan Hisap tetap sementara 32.872 18.635 -3.888 -15.552 51.507 47.619 122.680 69.547 192.227 192.227
KONTROL TERHADAP TEGANGAN Kontrol terhadap momen Maximum Mx = 51.51 kgm = 5150.706 kgcm My = 192.23 kgm = 19222.7 kgcm Asumsikan Penampang Kompak : Mnx = Zx . fy = 156480 kgcm Mny = Zy . fx = 47520 kgcm Check tahanan momen lentur yang terjadi Mx My +
0.9
b. Mnx =
+ 0.486
. Mny
1 ok...!!
Kontrol terhadap momen Minimium Mx = 47.62 kgm = 4761.906 kgcm My = 192.23 kgm = 19222.7 kgcm Asumsikan Penampang Kompak : Mnx = Zx . fy = 156480 kgcm Mny = Zy . fx = 47520 kgcm Check tahanan momen lentur yang terjadi Mx My + b. Mnx . Mny = 0.483 1
1 ok..!!!!
KONTROL TERHADAP LENDUTAN Dicoba profil : 150 x 75 x 20 x 4,5 E= 2100000 kg/cm Ix = 489 cm4 Iy = 99.4 cm4
qx = qy = px = py =
kg/cm kg/cm kg kg
Z ijin = Zx = Zx = Zy = Zy =
2.000 cm + Px . L^3 48 . E . Iy
Py . L^3 48 . E . Ix
Z=
= 0.485
Balok yang direncanakan menggunakan IWF 300x150x6,5x9 dengan data sebagai berikut : H= 300 mm Ts = 9 mm b= 150 mm Tb = 6.5 mm Wx 481 cm^3 q= 36.7 kg/m Wy 6.5 cm^3 A= 46.8 cm^2 Ix 7210 cm^4 L= 7.5 Iy 508 cm^4
Pembebenan pada balok geble akibat beban-beban yang dipikul oleh 1 gording dengan betang 3,6m Beban Gording Gording 1 = G7 (karena terletak di ujung balok maka menerima beban setengah jarak gording) 1/2L = 0.6 m berat sendiri penutup atap berat sendiri gording berat sendiri balok berat hidup 108 39.6 22.02 100 kg/m kg/m kg/m kg/m
Gording 2 = G3 = G4 = G5 = G6 (menerima beban setengah 2x setengah jarak gording) 1/2L = 1.2 m berat sendiri penutup atap berat sendiri gording berat sendiri balok berat hidup 216 39.6 44.04 100 kg/m kg/m kg/m kg/m
Tabel pembebenan pada gording No Pembebenan 1 berat sendiri penutup atap 2 berat sendiri gording 3 berat sendiri balok 4 berat hidup P
Tekanan angin pada bidang atap Koefisien angin tekan -0.1 Koefisien angin Hisap -0.4
Wt = Wh =
Kombinasi pembebanan pada bidang atap Pembebenan tetap = beban mati + beban hidup Pembebenan Sementara = beban mati + beban hidup + beban angin Beban angin dirubah Menjadi vertikal qt = Wt . Cos 15 -8.69333 kg/m qh = Wh . Cos 15 -34.7733 kg/m Pembebenan Sementara qtot = q + qt 667.9573 kg/m qtot = q + qh 641.8773 kg/m Untuk perhitungan momen maka dari beban di atas diambil pembeban yang terbesar = 667.9573 kg/m