Anda di halaman 1dari 15

I. PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang
Perkembangan perusahaanperusahaan go public dan non go public di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat. Perkembangan ini mengakibatkan permintaan akan audit laporan keuangan yang semakin meningkat. kewajiban peraturan peraturan yang modal) tahun penyerahan yaitu Bagi perusahaan laporan go public penyampaian nomor BEI keuangan dan waktu pasar tahunan laporan paling

auditan telah diatur oleh BAPEPAM-LK melalui Kep- !"Kep"PM"#$$ se(ara ketat ke nomor Kep $%"BE&"$%-#$$' keuangan keuangan sedangkan diserahkan

mengatur laporan

laporan

diserahkan paling lambat akhir bulan ketiga berikutnya) semesteran keuangan

lambat akhir bulan kedua setelah tanggal laporan keuangan tengah tahunan.

Bagi perusahaan non go public audit atas laporan keuangan juga diharuskan oleh beberapa peraturan) diantaranya Peraturan Bank Indonesia *o. +"#$"PBI"#$$! pasal ',#.-. tentang transparansi kondisi keuangan BP/ yang berbunyi0 Bagi BP/ yang mempunyai total aset /p -$.$$$.$$$.$$$.$$ ,1epuluh miliar rupiah. atau lebih) Laporan Keuangan yang disampaikan dalam Laporan tahunan wajib diaudit oleh Akuntan Publik. 1elain itu) 22 Perseroan 3erbatas *o. '$ tahun #$$% pasal !+ ayat -.e) juga mewajibkan laporan keuangan perseroan untuk diaudit oleh akuntan publik jika perseroan mempunyai aset dan atau jumlah peredaran usaha dengan jumlah nilai paling sedikit /p 4$.$$$.$$$.$$$ ,lima puluh miliar rupiah.. Aturan serupa juga diterapkan oleh Bank Indonesia lewat Peraturan Bank Indonesia *o.%"#"PBI"#$$4 tanggal #$ &anuari

menyampaikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh kantor akuntan publik kepada bank tersebut. 5asil audit atas laporan keuangan perusahaan tersebut mempunyai konsekuensi dan tanggung jawab yang besar bagi auditor. Adanya tanggung jawab yang besar ini mema(u auditor untuk bekerja se(ara pro6esional. 1alah satu bentuk pro6esionalisme auditor adalah menjalankan pekerjaan auditnya sesuai dengan 1tandar Auditing. Bentuk pro6esionalisme lainnya ter(ermin dalam penentuan fee audit atas pekerjaan audit yang dilaksanakannya. 7i Indonesia besarnya fee audit masih menjadi perbin(angan yang (ukup panjang) mengingat banyak 6aktor yang mempengaruhinya. 8aktor6aktor yang mempengaruhi besar ke(ilnya fee audit yaitu besar ke(ilnya klien) lokasi kantor akuntan publik dan ukuran kantor akuntan publik. 1elain 6aktor tersebut) dalam menetapkan imbalan jasa atau fee audit) Akuntan Publik harus mempertimbangkan halhal sebagai berikut 0 Kebutuhan klien) tugas dan tanggung jawab menurut hukum ,statutory duties.) independensi) tingkat keahlian ,levels of expertise. dan tanggung jawab) banyaknya waktu yang diperlukan dan se(ara e6ekti6 digunakan oleh Akuntan Publik. 1elain itu) dalam menetapkan imbalan jasa atau fee audit) Akuntan Publik juga harus memperhatikan tahapan-tahapan pekerjaan audit dan tahap pelaporan.

#$$4. Peraturan internal setiap bank juga mengharuskan setiap debitur yang memiliki pinjaman minimal sebesar 4 milyar) maka debitur wajib

Besarnya fee audit yang ditetapkan oleh kantor akuntan publik merupakan salah satu obyek yang menarik untuk diteliti. 1elama dua dekade terakhir penelitian mengenai pasar jasa audit telah tumbuh se(ara signi6ikan ,Ahmed dan 9oyal) #$$4.. *amun) penelitian mengenai Al-Bastaki) fee audit 7i di negara-negara sendiri berkembang masih jarang dilakukan ,&oshi dan #$$$.. Indonesia penelitian mengenai fee audit sampai saat ini sedikit sekali. Beberapa penelitian mengenai fee audit di Indonesia mungkin dilakukan tetapi tidak terpublikasikan di jurnal ilmiah. 1ejauh yang peneliti ketahui) sampai saat ini sedikit sekali penelitian mengenai fee audit di Indonesia yang terpublikasikan baik di jurnal ilmiah maupun media publikasi lainnya. 5al ini bisa jadi karena fee audit yang ditetapkan oleh kantor akuntan publik di Indonesia masih belum terpublikasi seperti di Eropa) Amerika) Australia dan negara-negara maju lainnya. Kondisi ini berbeda jika dibandingkan dengan negara-negara tersebut di atas) dimana 6ee audit telah terpublikasi sehingga penelitian mengenai fee audit sering dilakukan dan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah atau media publikasi lainnya ,Al-1hammari et al.) #$$+..

p i d e n e n i n e g li a ti n a n sebelum nya adalah 0

pe nel itia n

*egara objek penelitian0 penelitian terdahulu mengambil objek penelitian di Bahrain sedangkan penelitian ini dilakukan di Indonesia tepatnya di kota Malang-&awa 3imur.

3ahun penelitian0 penelitian terdahulu didasarkan pada data laporan keuangan perusahaan publik yang listing di Bahrain -;;%) sedangkan penelitian ini menggunakan data laporan keuangan perusahaan pri<at yang diaudit oleh KAP di Malang untuk tahun audit #$$;. =ariabel dan proksi0 penelitian terdahulu menggunakan <ariabel independen client si!e" client ris#" complexity" profitability dan audit timing. 1edangkan proksi yang digunakan atas <ariabel independen tersebut berturut-turut adalah total aset" utang jangka panjang dibagi total aset" operasi perusahaan di luar negeri" />A dan pea# audit time" sedangkan dalam penelitian ini <ariabel independen yang digunakan ukuran perusahaan adalah ,client si!e.) risiko perusahaan ,client ris#.) kompleksitas ,complexity.) pro6itabilitas ,profitability. dan reputasi auditor ,auditor reputation.) sedangkan proksi yang digunakan atas <ariabel independen tersebut berturutturut adalah total aset) total utang dibagi total aset) pajak tangguhan) />A dan gro$th KAP.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian &oshi dan Al-Bastaki ,#$$$. yang berjudul Determinant of audit fees: Evidence from the Companies Listed in Bahrain. Penelitian tersebut kami kembangkan karena penelitian tersebut menghasilkan /
#

!$.#: yang mana angka dipandang


per be da an

ad usted tersebut (ukup


r e n d a h ) sed ang kan

masih

1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas) maka dapat disusun rumusan masalah yang mendasari penelitian ini) yaitu0 apakah <ariabel-<ariabel independen yang terdiri dari 0 ukuran perusahaan ,client si!e.) risiko perusahaan ,client ris#.) kompleksitas ,complexity.) pro6itabilitas ,profitability. dan reputasi auditor ,auditor reputation. merupakan 6aktor penentu besarnya biaya audit , audit fee .?

1.3. Tujuan enel!t!an Berdasarkan uraian pada pertanyaan penelitian) maka tujuan penelitian yang hendak di(apai dalam penelitian ini adalah0 2ntuk menguji apakah <ariabel<ariabel ukuran perusahaan ,client si!e.) risiko perusahaan ,client ris#.) kompleksitas ,complexity.) pro6itabilitas ,profitability. dan reputasi auditor ,auditor reputation. menjadi penentu besarnya fee audit? 1.". #$ntr!%us! enel!t!an

Penelitian ini dapat dijadikan suatu a(uan untuk mengetahui 6aktor6aktor yang mempengaruhi penentuan fee audit oleh kantor akuntan publik. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang berarti baik bagi akademisi maupun praktisi.

1.".1. #$ntr!%us! Te$r! 5asil penelitian ini mampu menjelaskan dan memprediksi 6aktor6aktor yang menjadi penentu fee audit. 8aktor-6aktor tersebut adalah ukuran perusahaan) kompleksitas) pro6itabilitas dan reputasi auditor. 1elain itu Penelitian ini juga dapat memoti<asi peneliti lain untuk meneliti lebih lanjut mengenai 6aktor6aktor yang mempengaruhi penentuan fee audit oleh kantor akuntan publik. Mengingat masih belum banyak penelitian mengenai hal tersebut khususnya di Indonesia) jadi masih banyak kesempatan bagi peneliti lain untuk lebih memperdalam penelitian ini dengan obyek penelitian yang lebih luas ,KAP se &atim atau se Indonesia.. 1.".2. #$ntr!%us! Prakt!s a. 5asil penelitian ini memberikan kontribusi bagi manajemen perusahaaan dalam memahami 6aktor-6aktor penentu fee audit) sehingga manajemen dapat melakukan pembayaran fee audit se(ara rasional agar tidak merugikan auditor. b. 5asil Penelitian ini dapat dijadikan a(uan oleh auditor ketika menerima penugasan audit) sehingga auditor dapat menetapkan fee audit secara pro6esional agar pelaksanaan audit bisa berlangsung sesuai dengan tahapan-tahapan dalam proses audit yaitu tahap peren(anaan) pelaksanaan dan pelaporan. 1.".3. Regulat$r 5asil penelitian ini memberikan in6ormasi kepada Institut Akuntan Publik Indonesia sebagai pihak yang berwenang menyusun standar pro6esiaonal akuntan publik untuk mempertimbangkan 6aktor dominan yang berpengaruh terhadap fee audit dalam membuat regulasi ,kebijakan. tentang fee audit. II. TIN&AUAN PU'TA#A 2.1. Has!l Penel!t!an Ter(ahulu Penelitian mengenai determinan fee audit telah banyak dilakukan khususnya di *egara-negara maju seperti Amerika) Eropa dan Australia. 1imuni( ,-;+$. men(oba mem6ormulasikan 6aktor-6aktor yang mempengaruhi fee audit dan menghasilkan suatu model yang menyatakan bahwa fee audit ditentukan oleh besar-ke(ilnya perusahaan yang diaudit %client si!e&) risiko audit %atas dasar current ratio" 'uic# ratio" D(E" litigation ris#& dan kompleksitas audit %subsidiaries" foriegn listed.. 5asil penelitian lainnya adalah kenyataan bahwa client si!e adalah 6aktor penentu yang paling penting dalam menentukan fee audit. Model inilah kemudian yang dijadikan a(uan untuk melihat 6enomena di seputar penawaran jasa audit.

@ei Ahang dan MyrteBa ,-;; .) melakukan penelitian mengenai determinan fee audit di Australia. 1ebanyak #' sampel perusahaan yang terda6tar di Bursa E6ek Australia digunakan dalam penelian ini. 3ujuan penelitian ini adalah untuk menguji <ariabel yang digunakan oleh 1imuni( ,-;+$.) yaitu 6aktor ukuran perusahaan) kompleksitas audit) waktu audit) kualitas audit dan risiko audit dapat mempengaruhi besarnya fee audit. 7alam penelitian ini terbukti bahwa <ariabel independen yang ada dalam model yang dikembangkan oleh 1imuni( ,-;+$.) mampu menjelaskan %!) -: perubahan yang terjadi pada <ariable dependennya. 3etapi se(ara indi<idu ukuran perusahaan adalah 6aktor yang paling menentukan besarnya fee audit. 5al ini konsisten dengan penelitian 3aylor dan Baker ,-;+-.) 8ran(is ,-;+'.) 1imon et al. ,-;+!. dan 1imon et al. %-;;#.. Karim dan MoiBer ,-;;!.) melakukan penelitian serupa dengan @ei Ahang dan MyrteBa ,-;; . dengan menggunakan Bangladesh sebagai negara obyek penelitian. Ia membagi perusahaan menjadi dua yaitu perusahaan keuangan dan nonkeuangan. 5asil regresi menunjukkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang paling besar dalam menentukan biaya audit. 5asil penelitian ini konsisten dengan penelitian @ei Ahang dan MyrteBa ,-;; .. 8akta lain menunjukkan bahwa fee audit ditentukan lebih besar untuk perusahaan keuangan dibandingkan dengan perusahaan non-keuangan. 5al yang sama terjadi untuk perusahaan multinasional yang juga dikenakan fee audit yang lebih tinggi.
5asil penelitian yang dilakukan oleh Langendijk ,-;;+. di Belanda menunjukkan bahwa determinan fee audit di Belanda memiliki kesamaan dengan negara-negara lain yang diteliti sebelumnya. *amun) hasil lain dari penelitian tersebut adalah tidak satupun kantor akuntan publik besar ,Big Eight. mendapatkan fee audit yang tinggi ,premium.. 5al ini menunjukkan bahwa industri spesialis dalam industri jasa akuntan publik di Belanda tidak mendapatkan fee audit yang lebih tinggi dari pada indutsri non-spesialis.

&oshi dan Al-Bastaki ,#$$$.) melakukan penelitian di Bahrain yang mana fee audit untuk klien kantor akuntan publik masih belum terpublikasi seperti halnya di negaranegara maju. 2ntuk mendapatkan data penelitian) mereka harus berkomunikasi se(ara langsung dengan auditor dan auditee. + perusahaan yang terda6tar di bursa e6ek Bahrain dijadikan sampel penelitian ini. 5asil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan) risiko) pro6itabilitas dan kompleksitas operasi klien adalah 6aktor-6aktor yang yang menentukan besarnya fee audit. 5al ini konsisten dengan hasil kebanyakan penelitian sebelumnya. 1eperti halnya &oshi dan Al-Bastaki ,#$$$.) Basioudis dan 8i6i ,#$$'. melakukan penelitian di Indonesia. Perlu diketahui) di Indonesia belum ada ketentuan yang mengharuskan kantor akuntan publik mempublikasikan besarnya fee audit yang diterima sebagaimana praktek yang sudah berlangsung di negaranegara maju. Penelitian ini menggunakan !% perusahaan yang listing di Bursa E6ek Indonesia pada tahun #$$$. 3ahun #$$$ dipilih karena pada tahun -;;%"-;;+ Asia mengalami krisis ekonomi dan Indonesia sebagai salah satu negara yang terkena dampak dari krisis tersebut. =ariabel yang diuji dalam penelitian tersebut dan hasilnya menunjukkan bahwa tidak terdapat fee audit premium %tinggi. pada kantor akuntan publik Big )ive. pada tahun tersebut) karena pada tahun tersebut banyak perusahaan di Indonesia menerapkan anggaran yang ketat akibat badai krisis ekonomi yang melanda Asia.

Al-1hammari et al. ,#$$+.) menguji 6aktor-6aktor penentu biaya audit di Kuwait. 5asil penelitian menunjukkan bahwa ada kesamaan 6aktor-6aktor penentu biaya audit di Kuwait dan negara-negara lain yang sebelumnya diteliti. Lebih lanjut penelitian ini menjelaskan bahwa ukuran perusahaan dan kompleksitas klien merupakan 6aktor penentu fee audit yang paling penting. 8akta lain menunjukkan bahwa tidak ada fee audit premium untuk kantor akuntan publik yang termasuk Big Eight. 7engan menggunakan uji statistik yang berbeda dari &oshi dan Al-Bastaki ,#$$$. dan Basioudis dan 8i6i ,#$$'.) &i-5ong ,#$$%.) menggunakan >L1 ,step$ise. untuk menguji pengaruh <ariabel *uditee si!e" *uditee complexity" *udit ris#" *uditor si!e dan *uditor tenure terhadap fee audit. Pengukuran yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini agak berbeda dengan penelitian yang lain. *uditee si!e yang diproCy dengan total asset dan penjualan dan *uditee complexity yang diproCy dengan jumlah konsolidasi anak perusahaan merupakan 6aktor penentu fee audit yang sangat penting. 3otal asset dan penjualan yang semakin besar serta jumlah anak perusahaan yang dikonsolidasi semakin banyak menyebabkan auditor harus melakukan usaha lebih untuk mendapatkan keyakinan yang memadai atas hasil auditnya. >leh sebab itu fee audit akan ditetapkan lebih tinggi juga atas kondisi tersebut. *udit ris# %risiko keuangan jangka pendek& yang diproCy dengan current ratio merupakan unsur pembeda penelitian ini dari penelitian lain. 7itemukan bahwa jika current ratio relati6 lebih tinggi) maka likuiditas jangka pendek dari struktur keuangan akan lebih stabil. >leh karena itu) biaya audit dibebankan lebih rendah. 1elain itu) )ee Audit premium ,Big Eight. juga menjadi bagian dari <ariabel yang diteliti. yang berarti ukuran auditor juga merupakan 6aktor penentu penting fee audit. Pop dan /alu(a ,#$$+.) melakukan penelitian tentang +he ,ricing of *udit -ervices : Evidence from /umania. Penelitian ini adalah yang pertama kali di /umania yang bertujuan untuk membuktikan se(ara empiris mengenai fee audit di /umania. =ariabel-<ariabel ukuran klien) kompleksitas klien) dan ukuran perusahaan digunakan dalam model biaya audit. 5asil penelitian konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa jumlah fee audit se(ara signi6ikan dipengaruhi oleh ukuran klien audit yang diproCy dengan penjualan dan jumlah karyawan. Beattie et al. ,#$$$.) dengan menggunakan 1imuni( ,-;+$. model untuk menentukan fee audit) men(oba untuk melakukan penelitian pada yayasan yang ada di 2K. +he Determinants of *udit )ees .Evidence from the /oluntary -ector merupakan judul penelitian yang dilakukan. 5asil penelitian menunjukkan fee audit untuk yayasan ,badan amal. ditentukan lebih rendah dibandingkan fee audit untuk perusahaan swasta. Lebih lanjut hasil penelitian menunjukkan bahwa kantor akuntan publik Big Eight menerima fee audit yang lebih tinggi ,-+)4:) ratarata. dibandingkan non.Big Eight untuk audit dari badan amal penggalangan dana. Ada juga bukti bahwa kantor akuntan publik non.Big Eight yang melakukan audit perusahaan dengan keahlian dalam sektor ini adalah dihargai dengan premi biaya atas non.Big Eight. Penelitian ini didasarkan pada #-$ dari 4$$ badan amal yang ada Inggris dengan sumber daya yang masuk ratarata sebesar D #% juta. 1eperti pada penelitian sebelumnya pada sektor perusahaan swasta) ukuran kompleksitas organisasi dan lokasi audit perusahaan merupakan determinan dari fee audit.

3aylor dan 1imon ,-;;;.) melakukan penelitian yang berbeda dari penelitian sebelumnya. 1ebagian besar penelitian fee audit sebelumnya telah di6okuskan pada fee audit dan 6aktor6aktor penentu dalam masing-masing negara. Penelitian ini menggabungkan pengamatan fee audit dari #$ negara menjadi sampel tunggal. Man6aat menggabungkan pengamatan fee audit dari negara yang berbeda adalah kesempatan untuk mengetahui pengaruh <ariabel seperti litigasi dan peraturan) yang berbeda-beda di setiap *egara. >leh karena itu) 6okus dari penelitian ini adalah penentu fee audit se(ara makro. 5asil penelitian menunjukkan bahwa tekanan litigasi meningkat) tradisi kelembagaan pengungkapan meningkat) dan penentuan fee) mengintegrasikan perspekti6 internasional dalam menentukan fee audit. pe pe ber ni rat pen ng ur gar ka an uh ta n f a Pen e u eliti e d an it . m < d p en ar a e et ia l r ap b a a ka el m n n
Bell) landsman dan 1ha(kel6ord ,#$$-. dalam Lyon dan Maher ,#$$#.) memberikan bukti bahwa klien audit perusahaan besar memiliki risiko bisnis lebih tinggi sehingga diharapkan biaya audit yang lebih tinggi. Mereka meneliti hal ini dalam kontek hubungan antara biaya audit dan risiko bisnis untuk klien audit yang melakukan bisnis di negaranegara berkembang di mana penyuapan pejabat pemerintah dalam praktik bisnis sebagai perilaku yang bisa diterima. Mereka berhipotesis bahwa suapmenyuap yang terkait dengan membayar biaya hukum klien menanamkan potensi dan reputasi auditor dan karenanya memiliki risiko bisnis lebih tinggi. Bukti empiris menunjukkan bahwa biaya audit yang lebih tinggi bagi klien yang diungkapkan membayar suap dan bagi mereka yang tidak diungkapkan membayar suap tapi operasi di negaranegara berkembang dimana suap merupakan tindakan yang bisa diterima dan bentuk dari perilaku bisnis.

5asil penelitian Lyon dan Maher ,#$$#.) sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bell) landsman dan 1ha(kel6ord ,#$$-.. 5asil penelitian ini memiliki implikasi untuk memahami hubungan antara fee audit dan berbagai tuduhan pelanggaran bisnis. Bahkan dalam kasus dimana auditor tidak se(ara eksplisit diperlukan untuk mendeteksi kesalahan bisnis) klien yang melakukan kesalahan dapat mengharapkan untuk melihat fee audit yang lebih tinggi. 2.2 Te$r! Agens! (Agency Theory) &ensen dan Me(kling ,-;%!.) menyatakan bahwa teori keagenan %*gency +heory& mendeskripsikan pemegang saham sebagai prinsipal dan manajemen sebagai agen untuk mengelolah perusahaan. Pada kenyataannya dalam mengelolah perusahaan selalu ada kon6lik kepentingan antara ,-.. Manajer dan pemilik perusahaan ,#.. Manajer dan bawaahan-nya dan , .. Pemilik perusahaan dan kreditor) sehingga dibutuhkan adanya pihak yang melakukan proses pemantauan dan pemeriksaan terhadap akti<itas yang dilakukan oleh pihak-pihak tadi. Penggunaan auditor eksternal yang independen sebagai pihak ketiga

merupakan mekanisme yang mengurangi agency cost.

didorong

oleh

pasar

dengan

tujuan

untuk

Lebih luas dari itu) masalah keagenan tepatnya adverse selection) juga bisa mun(ul antara pemilik perusahaan ,shareholders. dan kreditor perusahaan ,bondholders&" ,*oreen) -;++.. Proses adverse selection yang dilakukan oleh pemilik perusahaan terhadap kreditor pada kelanjutannya dapat merugikan kreditor. Pemilik perusahaan sebagai pihak yang tentunya lebih mengetahui kondisi internal perusahaan dibandingkan dengan kreditor) mempunyai beberapa alternati6 keputusan yang nantinya akan diambil untuk mengelola dana yang didapatkan dari kreditor. 3idak menutup kemungkinan pemilik perusahaan mengalokasikan dana pinjaman tersebut ke dalam bentuk in<estasi yang penuh resiko. Ketika in<estasi berisiko tersebut membuahkan keberhasilan) maka pihak yang diuntungkan dalam hal ini hanyalah pemilik perusahaan. Kreditor dapat dinyatakan sebagai pihak yang tidak mendapat keuntungan dari hasil pengelolaan dana yang dilakukan oleh pemilik perusahaan karena seberapa besar keuntungan yang didapatkan maka itu tidak akan menambah kemakmuran dari kreditor. Kreditor hanya memperoleh pengembalian sebesar pinjaman pokok yang diberikan beserta bunga yang telah disepakati bersama. *amun kondisinya akan lain ketika pengelolaan dana pinjaman yang dilakukan oleh pemilik perusahaan mendatangkan kerugian. Apabila hal ini terjadi maka) pihak yang dirugikan tidak hanya pemilik perusahaan) namun juga kreditor sebagai pihak yang meminjamkan dana tersebut. Karena perusahaan merugi akibat kegagalan in<estasi yang dilakukan oleh pemilik perusahaan) maka besar kemungkinan kreditor tidak dapat memperoleh kembali dana yang dipinjamkannya ke pemilik perusahaan ,*oreen) -;++.. 2ntuk mengatasi masalah asimetri antara kreditor ,prinsipal. sebagai pemilik dana pinjaman dan pemilik perusahaan ,agen. sebagai peminjam dana) alternati6 terbaik yang bisa digunakan adalah harus dihasilkannya laporan yang terper(aya terhadap pengelolaan kegiatan operasional perusahaan ,*oreen) -;++.. Laporan yang terper(aya tersebut diharapkan dapat menjembatani hubungan kepentingan antara kreditor dan pemilik perusahaan dengan jalan meminimalkan tingkat keterjadian asimetri in6ormasi antar kedua belah pihak tersebut. 1elanjutnya) pihak yang seharusnya menghasilkan laporan yang terper(aya adalah pihak ketiga diluar kreditor dan pemilik perusahaan. Pihak ketiga tersebut adalah auditor independen yang terbebas dari masalah kon6lik kepentingan antara kreditor dan pemilik perusahaan. Karena menggunakan pihak ketiga yang independen dalam menghasilkan laporan yang bisa diper(aya dalam hal ini auditor eksternal) maka akan timbul biaya monitoring dalam bentuk biaya audit ,audit fee.. &adi biaya audit yang merupakan bagian dari biaya monitoring tersebut merupakan besarnya imbal jasa yang diberikan kepada auditor terkait dengan pekerjaan pemeriksaan yang dilakukan untuk menghasilkan laporan yang bisa diper(aya.

2.3 Auditing (an Akuntan Pu%l!k


Laporan keuangan merupakan media pertanggungjawaban manajemen perusahaan kepada pihak yang berkepentingan %sta#eholder&. &ika reliabilitas dan akseptabilitas in6ormasi laporan keuangan diperlukan maka dapat dilakukan audit atas laporan keuangan oleh pihak independen atau akuntan publik ,5erbert) -;%;0'.. *uditing %financial audit& merupakan 6ungsi atestasi yang dilakukan oleh auditor independen berdasarkan standar auditing untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangan.

Audit laporan keuangan dilakukan oleh akuntan publik. 7i Indonesia agar dapat berpraktik sebagai akuntan publik) seorang akuntan harus memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh organisasi pro6esi ,IAI. dan pemerintah sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan /epublik Indonesia *o.' "KMK.$-%"-;;% tentang jasa akuntan publik. Pro6esi akuntan publik di Indonesia menunjukkan perkembangan yang (ukup pesat. Berdasarkan 7ire(tory IAPI-KAP #$$;) sampai dengan tanggal - 7esember #$$; IAPI-KAP telah memiliki -.'$% anggota. 2.". Pent!ngn)a Au(!t Banyak orang yang berpikir bahwa audit terhadap laporan keuangan perusahaan timbul karena ada keharusan dari regulator atau dengan kata lain disyaratkan peraturan tertentu. Pemikiran tersebut memang tidak salah. *amun) bukti empiris menunjukkan bahwa tuntutan dari regulator bukanlah 6aktor yang menentukan kebutuhan akan audit. Ehow,-;+#.) sebagaimana dilaporkan dalam www.9atosaidea.blogspot.(om) mendokumentasikan bahwa pada tahun -;#! sebelum adanya peraturan yang mengharuskan perusahaan melakukan audit terhadap laporan keuangannya) +#: dari perusahaan yang listed di bursa saham *ew Fork) se(ara sukarela telah menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit. Lalu) 6aktor apa yang menentukan kebutuhan akan audit? &awaban atas pertanyaan tersebut dapat dijelaskan lewat teori agensi yang dijelaskan di atas. 2.*. Fee Audit )ee audit diartikan besarnya imbal jasa yang diterima oleh auditor akan pelaksanaan pekerjaan audit. Imbalan jasa dihubungkan dengan banyaknya waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan) nilai jasa yang diberikan bagi klien atau bagi kantor akuntan publik yang bersangkutan. )ee Audit juga bisa diartikan sebagai 6ungsi dari jumlah kerja yang dilakukan oleh auditor dan harga per jam , Al-1hammari et al.) #$$+.) sedangkan jumlah jam kerja yang dilakukan oleh auditor dipengaruhi diantaranya oleh ukuran perusahaan) pro6itabilitas klien) kompleksitas klien) pengendalian intern klien) besar ke(ilnya klien ,perusahaan go public dan pri<at.) lokasi kantor akuntan publik) ukuran kantor akuntan publik , Big dan non.Big )our&" reputasi auditor" risiko audit dan risiko perusahaan) jumlah anak perusahaan klien) jumlah (abang perusahaan) banyaknya transaksi dalam mata uang aisng) besarnya total piutang) total persediaan dan total asset.

1elain 6aktor-6aktor tersebut di atas) dalam menetapkan 6ee audit) akuntan publik harus juga mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut0 kebutuhan klien) tugas dan tanggung jawab menurut hukum ,statutory duties.) Independensi) tingkat keahlian ,levels of expertise. dan tanggung jawab yang melekat pada pekerjaan yang dilakukan) serta tingkat kompleksitas pekerjaan) banyaknya waktu yang diperlukan dan se(ara e6ekti6 digunakan oleh akuntan publik dan sta6nya untuk menyelesaikan pekerjaan) dan basis penetapan 6ee yang disepakati ,IAPI) #$$%.. 2.+. ,akt$r-,akt$r .ang Mem engaruh! Penentuan Fee Au(!t
Penelitian-penelitian mengenai audit fee telah menguji pengaruh dari <ariabel ukuran perusahaan) jenis industri) pelaporan laba rugi operasi) jenis pendapat auditor) ukuran auditor) pro6itabilitas dan rasio utang terhadap total asset terhadap audit fee. Penelitian ini menggunakan 4 ,lima. <ariabel independen yang diduga mempengaruhi audit fee.

2.+.1. Ukuran erusahaan /Client Size0 Menurut 1awir ,#$$+.) ukuran perusahaan dinyatakan sebagai determinan dari struktur keuangan dalam hampir setiap studi dan untuk sejumlah alasan berbeda0 2kuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan memperoleh dana dari pasar modal. # 2kuran perusahaan menentukan kekuatan tawar-menawar dalam kontrak keuangan. Ada kemungkinan pengaruh skala dalam biaya dan return membuat perusahaan yang lebih besar dapat memperoleh lebih banyak laba. 2.+.2. R!s!k$ erusahaan /Client Risk0 Perusahaan yang dalam kesulitan keuangan (enderung memberi toleransi jadwal pelaksanaan audit lebih lama ,Earslaw dan Kaplan) -;;-.. Kesulitan keuangan perusahaan mendorong terjadinya salah saji dalam laporan keuangan karena manajemen berupaya menutupi rendahnya kemampuan keuangan perusahaan. Kondisi keuangan %financial condition& yang lemah berpotensi memperbesar risiko audit) untuk itu auditor melakukan prosedur audit tambahan ,Arens dan Loebbe(ke) -;++0#''.. /isiko perusahaan ,client ris#. yang diartikan sebagai rasio utang terhadap audit fee" merupakan salah satu bagian dari risiko audit. 2mumnya ketika auditor menerima penugasan audit maka auditor juga harus menetapkan besarnya fee audit dengan mempertimbangkan risiko audit ,audit ris#. se(ara keseluruhan yang terdiri dari inherent ris#" control ris# dan detection ris#. /isiko audit adalah risiko yang timbul karena auditor tanpa disadari tidak memodi6ikasi pendapatnya sebagaimana mestinya) atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material ,IAPI) #$$%0 -#.-.. 7i samping risiko audit) auditor juga menghadapi risiko kerugian praktik pro6esionalnya akibat dari tuntutan pengadilan) publikasi negati6) atau peristiwa lain yang timbul berkaitan dengan laporan keuangan yang telah diaudit dan dilaporkannya. /isiko ini tetap dihadapi oleh auditor meskipun auditor telah melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia dan telah melaporkan hasil audit atas laporan keuangan dengan semestinya. Meskipun seorang auditor telah menetapkan risiko sema(am ini pada tingkat yang rendah) ia tidak boleh melaksanakan prosedur yang kurang luas sebagaimana yang seharusnya dilakukan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia ,IAPI) #$$%0 -#.-.

Berdasarkan uraian di atas) peneliti ingin menjelaskan bahwa seharusnya terdapat risiko audit yang lebih luas dan se(ara bersama-sama risiko-risiko tersebut perlu dipertimbangkan oleh auditor ketika menentukan besarnya fee audit. /isikorisiko tersebut harus dipertimbangkan bersama-sama supaya auditor benarbenar bisa menentukan alokasi waktu yang diperlukan untuk melakukan proses pemeriksaaan sehingga besarnya fee audit yang dibebankan kepada klien dapat ditentukan lebih tepat. *amun karena keterbatasan data yang bisa diperoleh) maka peniliti hanya menggunakan risiko perusahaan ,client ris#. yang diproksi dengan rasio total utang terhadap total asset sebagai 6aktor penentu besarnya fee audit. 2.+.3. #$m leks!tas /Complexity) Kompleksitas terkait dengan kerumitan transaksi yang ada di perusahaan. Kompleksitas operasi klien merupakan <ariabel penting dalam menentukan besarnya 6ee audit sesuai dengan penelitian sebelumnya. Kompleksitas operasi perusahaan dapat menyebabkan biaya audit yang lebih tinggi karena pekerjaan audit yang dibutuhkan lebih banyak sehingga waktu yang diperlukan akan semakin banyak dan se(ara otomatis biaya yang lebih tinggi per jam akan dibebankan kepada klien ,Eameran) #$$4G 8irth) -;+4.. Banyak sekali indikator yang bisa digunakan untuk mengukur kompleksitas pada penelitian terdahulu. *amun indikator-indikator tersebut kurang tepat apabila digunakan sebagai proCy dari <ariabel kompleksitas dalam penelitian ini karena sampel dalam penelitian ini sebagian besar adalah perusahaan ke(il menengah yang hampir tidak memiliki masalah kerumitan transaksi seperti yang dijelaskan pada penelitian-penelitian sebelumnya. >leh sebab itu) penelitian ini menggunakan akun pajak tangguhan ,asset atau kewajiban. sebagai indikator kompleksitas) mengingat standar akuntansi mengharuskan laporan keuangan perusahaan di Indonesia untuk menyajikan besarnya pajak tangguhan agar laporan keuangan bisa memberikan in6ormasi yang lebih in6ormati6 kepada para pemakai. Melakukan perhitungan terhadap pajak tangguhan baik sebagai aset atau kewajiban memerlukan ketelitian dan keterkaitan dengan akun-akun lain dalam laporan keuangan. Akun-akun yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan perhitungan pajak tangguhan adalah akun-akun yang menjadi beda temporer antara laporan keuangan komersial dengan laporan keuangan 6iskal maupun kompensasi kerugian. Akun-akun tersebut diantaranya adalah beban penyusutan) beban amortisasi) kompensasi kerugian 6iskal) kewajiban man6aat kerja) penyisihan piutang) penyusutan akti<a sewa guna usaha) penyesuaian akibat koreksi surat ketetapan pajak ,1KP. dan lain-lain. Karena tingkat kerumitan (ukup tinggi dalam melakukan perhitungan pajak tangguhan tersebut) menyebabkan perusahaan ,klien. utamanya perusahaan ke(il menengah mengalami kesulitan ketika melakukan perhitungan besarnya pajak tangguhan. 1elain 6aktor kerumitan perhitungan pajak tangguhan) perusahaan ke(il menengah umumnya belum memiliki sta6 akuntansi yang berkualitas sehingga ke(enderungannya klien meminta kepada auditor untuk melakukan perhitungan besarnya pajak tangguhan yang harus disajikan dalam laporan keuangan. 7ampak dari hal tersebut) menyebabkan auditor memerlukan upaya lebih untuk menge<aluasi dan menghitung besarnya pajak tangguhan yang pada gilirannya waktu yang diperlukan untuk melakukan audit lebih lama dan biaya audit ditetapkan lebih besar.

2.+.". Pr$1!ta%!l!tas / ro!it"#ility0 Pro6itabilitas adalah terkait dengan e6isiensi penggunaan aset dan sumber daya lain oleh perusahaan dalam operasinya. &oshi dan Al-Bastaki ,#$$$.) menyatakan bahwa penggunaan sumber daya yang e6isien menghasilkan pengembalian yang tinggi dari aset. >leh karena itu) perusahaan dengan keuntungan tinggi (enderung untuk membayar biaya audit tinggi karena keuntungan yang tinggi mungkin memerlukan pengujian audit ketat. 1elain itu) perusahaan dengan keuntungan tinggi memerlukan pengujian <aliditas untuk pengakuan pendapatan dan biaya sehingga membutuhkan waktu lebih dalam pelaksanaan audit. @aktu yang lebih lama dalam pelaksanaan audit akan berdampak pada tingginya fee audit yang ditetapkan oleh auditor. 2.+.*. Re utas! Au(!t$r /Auditor Reput"tion0 1elain ke empat 6aktor tersebut di atas) 6aktor lainnya yang berpengaruh terhadap fee audit adalah reputasi auditor. Auditor yang memiliki reputasi baik dan pro6esional dapat digunakan sebagai tanda atau petunjuk terhadap kualitas perusahaan klien. Pengorbanan klien untuk memakai auditor yang berkualitas akan diinterpretasikan oleh pemakai laporan keuangan bahwa perusahaan mempunyai in6ormasi yang tidak menyesatkan mengenai prospeknya pada masa mendatang. 5al ini berarti bahwa penggunaan auditor yang memiliki reputasi tinggi akan mengurangi ketidakpastian pada masa mendatang. Auditor yang memiliki reputasi baik ,ditunjukkan dengan pertumbuhan jumlah klien yang tinggi. akan menerima harga terhadap kualitas pengauditannya yang lebih baik. Auditor yang berkualitas akan dihargai di pasaran dalam bentuk peningkatan permintaan jasa audit. 7ampak dari peningkatan permintaan jasa audit tersebut menyebabkan auditor memiliki posisi tawar menawar yang tinggi sehingga auditor akan (enderung menetapkan fee audit yang lebih tinggi. 7engan demikian auditor yang berkualitas akan memiliki reputasi yang tinggi pula.

III. #ERAN2#A #3N'EPTUAL PENELITIAN 2ntuk memperjelas permasalahan penelitian yang telah disusun dalam bab-bab sebelumnya) maka dalam bab ini disusun 6ormulasi hipotesis penelitian yang didasari oleh kerangka konseptual penelitian. 3.1. #erangka #$nse Penel!t!an *gency theory ,&ensen dan Me(kling)-;%!.) merupakan basis teori yang mendasari praktik bisnis perusahaan yang dipakai selama ini. Prinsip utama teori ini menyatakan adanya hubungan kerja sama dalam satu kontrak antara pihak yang memberi wewenang ,prinsipal. dengan pihak yang menerima wewenang ,agensi.. 5ubungan keagenan tersebut bisa terjadi antara manajer dengan pemilik perusahaan) manajer dengan bawaahan-nya dan manajer perusahaan dengan kreditor atau bank. 3eori agensi mengasumsikan bahwa semua indi<idu bertindak atas kepentingan mereka sendiri. Pemegang saham sebagai prinsipal diasumsikan hanya tertarik kepada hasil keuangan yang bertambah atau in<estasi mereka menjadi lebih besar di dalam perusahaan) sedangkan para agen disumsikan menerima kepuasan berupa kompensasi keuangan dan syarat-syarat yang menyertai dalam hubungan kerjasama tersebut sebagai mani6estasi kepuasan maksimum yang bisa di(apai.

*gency theory seperti yang dijelaskan pada paragrap di atas tidak sepenuhnya bisa diterapkan di Indonesia. 1ebagaimana kita ketahui bahwa di Indonesia sebagian besar pemilik ,o$ner. juga merangkap sebagai direksi yang se(ara akti6 ikut mengelolah perusahaan ,o$ner.mana er.. 7i Indonesia) perusahaan besar yang telah go public pun sebagian besar sahamnya dimiliki oleh keluarga sehingga pemegang saham tidak sepenuhnya menyerahkan pengelolaan perusahaan kepada manajemen tetapi pemegang saham atau pemilik ikut terlibat se(ara akti6 sebagai bagian dari manajemen perusahaan. Karena pemilik terlibat se(ara akti6 dalam mengelolah perusahaan) maka sebagian besar in6ormasi yang ada di perusahaan bisa diketahui dan dimonitor oleh pemilik. sehingga asimetri in6ormasi hanya sedikit terjadi. >leh sebab itu) penelitian ini mende6inisikan *gency theory bukan dalam konteks prinsipal ,pemilik. dan agen ,manajemen.) tetapi lebih melihat hubungan keagenan antara prinsipal yang diwakili oleh kreditor ,bank. dan agen yang diwakili oleh manajemen perusahaan) mengingat sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan ke(il menengah yang ada di &awa 3imur) dimana sebagian besar perusahaan yang digunakan sebagai sampel penelitian ini meminta auditor eksternal melakukan audit atas laporan keuangan karena diharuskan oleh bank sebagai salah satu syarat administrasi dan kepatuhan terhadap aturan internal bank yang telah memberikan pinjaman kepada perusahaan tersebut. 3.2.Fee Au(!t )ee Audit merupakan 6ungsi dari jumlah kerja yang dilakukan oleh auditor) yang dapat ditentukan oleh jam kerja dan harga per jam , Al-1hammari et al.) #$$+.. Besarnya 6ee audit yang ditetapkan oleh auditor dipengaruhi diantaranya oleh pengendalian intern klien) besar ke(ilnya klien ,perusahaan go public dan pri<at.)ukuran perusahaan) kompleksitas perusahaan) pro6itabilitas perusahaan) reputasi kantor akuntan publik) lokasi kantor akuntan publik) ukuran kantor akuntan publik ,Big dan non.Big )our&" risiko audit dan risiko perusahaan) jumlah anak perusahaan klien) jumlah (abang perusahaan) banyaknya transaksi dalam mata uang aisng) besarnya total piutang) total persediaan dan total asset. Mengingat banyaknya 6aktor6aktor yang mempengaruhi penentuan fee audit dan untuk mem6asilitasi perbandingan hasil riset ini dengan penelitian sebelumnya) peneliti memilih karakteristik klien paling umum dan sering diteliti dalam penelitian sebelumnya yang berlaku untuk kondisi di Indonesia. &adi dalam penelitian ini akan dipilih lima ,4. karakteristik klien untuk penelitian) yaitu 0 ukuran perusahann ,client si!e.) risiko klien ,client ris#.) kompleksitas ,complexity.) pro6itabilitas ,profitability.) dan reputasi auditor ,auditor reputation. sebagai 6aktor penentu fee audit.

3.3. H! $tes!s Penel!t!an 3.3.1. Ukuran Perusahaan (Client Size) Client -i!e adalah <ariabel yang paling penting dalam menentukan fee audit pada penelitian sebelumnya. 1eperti dijelaskan pada penenlitian sebelumnya) bahwa auditor yang melakukan audit di perusahaan besar akan menghabiskan lebih banyak waktu dan sumber daya untuk meninjau operasi klien karena perusahaan besar terlibat dalam sejumlah besar transaksi yang tentu saja membutuhkan waktu berjam-jam bagi auditor untuk memeriksa ,Ehan) EBBamel) dan 9william ,-;; .) 9onthier-Besa(ier dan 1(hatt ,#$$!.) 1imuni() ,-;+$.) &oshi dan Al-Bastaki ,#$$$.. 5asil penelitian yang menjelaskan bahwa fee audit berpengaruh positi6 dengan ukuran klien ,diukur dengan total aset.) misalnya) 1imuni( ,-;+$.) Palmrose ,-;+!. di Amerika 1erikat) 8ran(is dan 1tokes ,-;+'. di AustraliaG 8irth ,-;+4. di 1elandia Baru) Ehung dan Lindsay ,-;++.) Ehe-Ahmad dan 7erashid ,-;;'. di Malaysia) Anderson dan Aeghal ,-;;'. di Kanada) Ahmed dan 9oyal ,#$$4. di Bangladesh) India dan Pakistan) 9onthier-Besa(ier dan 1(hatt ,#$$!. di Pran(is) Karim dan MoiBer ,-;;!. di Bangladesh) Langendijk ,-;;%. di Belanda) *aser et al. ,#$$%. di &ordania) &i-hong ,#$$%. di Ehina) Al-5arshani ,#$$+. di Kuwait) 8irer dan 1wartB ,#$$!. di A6rika 1elatan dan Ehoi et al. ,#$-$. di 21. Berdasarkan uraian mengenai ukuran perusahaan dan pengaruhnya terhadap fee audit) maka dapat dibuat rumusan hipotesis sebagai berikut0 5-: 2kuran perusahaan berpengaruh terhadap fee audit 3.3.2. R!s!k$ erusahaan (clien Risk)

/isiko perusahaan ,client ris#. juga merupakan 6aktor yang (ukup penting untuk menentukan besarnya fee audit. 5al ini karena meningkatnya jumlah kegagalan audit dapat menyebabkan tuntutan terhadap auditor ,Karim dan MoiBer) -;;!.. 1andra dan Patri(k ,-;;!. dalam Al1hammari et al. ,#$$+.) menyatakan bahwa sulit untuk mengukur risiko audit se(ara objekti6 karena tidak ada proCy tunggal untuk risiko audit yang memadai. Leverage merupakan salah satu indikator risiko keuangan yang ditemukan memiliki pengaruh penting pada fee audit. 7alam penelitian ini) rasio total hutang terhadap total aset digunakan sebagai ukuran leverage. =ariabel dilambangkan dengan 7EB3. >leh karena itu) semakin tinggi leverage klien) semakin besar tingkat risiko dari perusahaan tersebut) sehingga prosedur audit tambahan diperlukan yang berdampak juga pada waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan audit dari klien tersebut dan semakin tinggi fee audit yang dibebankan kepada klien karena tingkat risiko yang lebih besar dari perusahaan tersebut.

5asil penelitian yang menunjukkan bahwa leverage berpengaruh terhadap fee audit dilakukan oleh 8ran(is dan 1tokes ,-;+!.. 8ran(is dan 1tokes menemukan adanya hubungan positi6 antara leverage dengan fee audit di Australia. 7emikian juga Eollier dan 9regory ,-;;!. dalam penelitiannya menyatakan adanya hubungan positi6 antara fee audit dan leverage di Inggris. &oshi dan Al-Bastaki

Anda mungkin juga menyukai