Anda di halaman 1dari 9

Deskripsi Kerja Pompa

Cara Kerja Rangkaian Pompa 1 dimanfaatkan untuk mengangkat air dari sumur ke tangki bawah. Pompa 2 dan 3 mengangkat air dari tangki bawah ke tangki atas. Rangkaian dapat dioperasikan secara manual dan otomatis. Pada posisi manual pompa bisa dihidupkan salah satu maupun bersamaan. Pada posisi otomatis kerja pompa sebagai berikut : Pompa 1 ON bila air pada tangki bawah pada posisi min, dan OFF pada posisi max. Pompa 2 dan 3 bekerja secara bergantian mengisi tangki atas. Bila air pada tangki atas pada posisi min pompa 2 atau pompa 3 ON dan OFF pada posisi max. Bila pertama pompa 2 ON, maka berikutnya pompa 3 demikian seterusnya. Pompa 2 atau pompa 3 ON bila posisi air pada tangki bawah pada posisi max, dan air air pada tangki atas pada posisi min. Kalau air pada tangki bawah posisi min pompa 2 atau 3 tidak akan bekerja walaupun air pada tangki atas pada posisi min.

Sensor yang digunakan : WLC Omron type 61F-G. Untuk kerja bergantian pompa 2 dan 3 digunakan Stepping Relay.

Teori WLC (Water Level Control) Gambar (a) di bawah adalah unit control dan sensornya. Sedangkan gambar (b) adalah gambar terminal yang ada pada unit control. Pertama adalah terminal S0, S1 dan S2 sebagai terminal power supply. S0 sebagai common dan jika supply dengan tegangan 110 VAC disambung ke S1 dan untuk tegangan 220 VAC ke S2. Berikutnya adalah terminal kontak output relay yaitu Ta, Tb, dan Tc. Terminal ini adalah output contact (relay) sehingga dipergunakan untuk memerintah pompa agar ON/OFF. Kemudian terminal E1, E2 dan E3 dipergunakan untuk sensor ke air. Urutan harus sesuai dengan gambar yaitu E1 yang paling atas dan seterusnya, jangan dibolak balik. Material sensor hanya konduktor biasa tetapi yang tahan korosi karena dicelup ke air.

(a) Unit control & sensor

(b) Terminal pada unit control

L / 220V AC

N
SO

S2

U Ta Tc Tb

WLC Omron Type 61F - G E3

U U E2 E1 Elektrode

(c) Penyederhanaan gambar (b)


Max

Min

Cara kerja Apabila ketiga elektroda (Eo, E1, E2) terendam air maka WLC akan bekerja (koil WLC mendapat tegangan) sehingga kontaknya akan berubah posisi yaitu kontak NC (Tc-Tb) akan membuka, dan kontak NO (Ta-Tc) akan menutup. Kemudian apabila air turun hingga dibawah elektroda E2, maka WLC akan OFF dan kontaknya akan kembali seperti semula yaitu kontak NC akan menutup dan kontak NO akan membuka.

Stapping Relay (Latching relay) Stapping relay sama dengan magnetic kontaktor yaitu jenis saklar magnet tetapi prinsip kerjanya seperti saklar impuls, yaitu posisi kontaknya akan berubah setiap mendapat impuls atau dengan kata lain posisi kontak stapping relay baru akan berubah bila koilnya diberi tegangan sesaat.

Gambar Stapping Relay

Relay Penunda Waktu ON Simbol kontak-kontak dan bentuk fisik dari relay penunda waktu ON tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :
A1

A2

11

6 NO

11 NC

Gambar Relay Penunda Waktu ON Dengan 2 Kontak NO dan 2 NC

Cara kerja Apabila kumparan magnet ( A1 A2 ) diberi tegangan sesuai dengan tegangan kerjanya maka relay akan bekerja dimana kontak NO akan menutup dan NC akan membuka setelah beberapa saat sesuai dengan seting waktu yang diinginkan. Akan tetapi apabila tegangan pada kumparan magnetnya diputus maka kontakkontaknya langsung bereaksi, yang NO membuka dan yang NC menutup bersamaan dengan putusnya tegangan pada kumparan magnetnya. Diagram fungsi / kerja dari relay penunda waktu ON tersebut dapat digambarkan seperti gambar berikut :

A1

220V 0V

A2 3 1 4 1 8 11 t t
Menutup Membuka

9 11

Menutup Membuka

Gambar Diagram Fungsi Relay Penunda Waktu ON

Material yang Diperlukan No Bahan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 MCB 3 phasa MCB 1 phasa Kontaktor Overload Pompa Lampu Tanda Selector Swicth Push Button NO Push Button NC On Delay Staping Relay WLC Omron Type 61F-G Kabel Jumlah 3 buah 1 buah 6 buah 3 buah 3 buah 13 buah 1 buah 3 buah 2 buah 1 buah 1 buah 2 buah Secukupnya

Cara Pengoperasian dan Cara Kerja Rangkaian Sebelum mengoprasikan rangkaian terlebih dahulu kita harus menghidupkan ke tiga MCB pada rangkaian daya dan MCB pada rangkaian kontrol sehingga lampu tanda H1 akan hidup dan kontaktor K1 akan bekerja dan anak kontaknya akan menutup akibat anak kontak K1 menutup maka kontaktor K2 dan lampu tanda H2 akan mendapatkan phasa sehingga lampu tanda akan hidup dan anak kontak K2 akan menutup sehingga kontaktor K3 dan lampu tanda H3 akan mendapat phasa . Akibat hal tersebut maka anak kontak K3 yang berada pada rangkaian kontrol akan menutup (berubah posisi dari NO ke NC).

Pada Posisi Manual Pada posisi ini arus dari sumber akan diteruskan oleh MCB dan anak kontak K3 yang menutup ke selector switch bila posisi selector swich pada posisi Manual maka arus akan kembali diteruskan ke push button S1 dan S5. Akibat push button S1 dan S5 berada pada posisi NC maka arus dari push button S1 akan diteruskan ke masukkan push button S2 dan anak kontak K4, sedangkan push button S5 akan meneruskan arus ke masukkan push button S3 dan S4 serta anak kontak K5 dan K6. Apabila kita hendak mengisi bak penampungan bawah dengan menekan push button S2 maka arus akan diteruskan ke koil

kontaktor K4 dan lampu tanda H7

sehingga lampu tanda akan hidup, akibat koil

kontaktor K4 mendapatkan phasa maka anak kontak K4 akan menutup ( berubah posis dari NO ke NC ) dan pompa 1 akan mengisi bak. Jika kita hendak mematikan pompa 1 maka kita dapat menekan push button S1 sehingga kontaktor K4 dan lampu tanda H7 tidak akan mendapatkan phasa lagi dan anak kontak K4 akan kembali membuka ( kembali ke posisi semula dari NC ke NO ) kemudian lampu tanda akan mati. Pompa 1 berhenti mengisi bak. Apabila kita hendak mengisi air pada bak penampungan atas kita dapat menekan push button S3 dan S4 atau salah satunya. Jika kita menekan push button S3 maka arus akan diteruskan ke koil kontaktor K5 dan lampu tanda H8 (lampu tanda hidup karena mendapat phasa), akibat koil kontaktor K5 mendapatkan phasa maka anak kontaknya akan menutup dan pompa 2 akan bekerja. Hal yang sama juga akan terjadi jika kita menekan push button S4, maka koil kontakto K6 dan lampu tanda H9 akan mendapat phasa, akibatnya lampu tanda H9 akan hidup dan anak kontak K6 akan menutup sehingga pompa 3 akan bekerja. Jika kita hendak mematikan pompa 2 atau pompa 3 maka kita dapat menekan push button S5 sehingga phasa yang menuju ke koil kontaktor K5 atau K6 akan terputus dan pompa 2 atau pompa 3 akan mati (dalam kondisi jika salah satu pompa yang bekerja) sedangkan untuk lampu tanda H8 dan H9 juga akan mati. Bila kedua pompa bekerja (pompa 2 dan 3 ) kita juga dapat mematikannya dengan menekan push button S5.

Posisi Automatis Pada posisi ini arus dari sumber akan diteruskan oleh MCB dan anak kontak K3 yang menutup ke selector switch, bila posisi selector swich pada posisi Auto maka arus akan kembali diteruskan ke masukkan S2 pada kedua WLC serta masukkan Tc WLC pertama. Bila bak penampungan bawah berada pada posisi dibawah min level maka arus akan diteruskan ke lampu tanda H11 dan koil kontaktor K4 serta lampu tanda H7, arus ini dapat disalurkan karena posisi Tc dan Tb WLC pertama terhubung akibat posisi bak penampungan bawah berada pada posisi dibawah min level. Akibat lampu tanda H7 dan H11 mendapatkan phasa maka lampu tanda akan hidup, lampu tanda H11 hidup menandakan bak bawah berada pada posisi dibawah min level dan lampu tanda H7 menandakan kontaktor K4 bekerja sedangkan akibat koil kontaktor K4 mendapat phasa maka pompa 1 akan bekerja akibat anak kontak K4 yang menutup ( berubah posisi dari NO ke NC) pada rangkaian daya.

Pompa 1 akan terus mengisi bak penampungan bawah hingga penuh (sampai posisi high level), bila bak penampungan bawah telah penuh maka kontak Tc WLC pertama akan terhubung dengan Tb, kotak Tc dan Tb ini akan terhubung akibat E3 dan E1 pada bak penampung yang terhubung pada posisi high level. Akibat anak kontak Tc dan Tb WLC pertama terhubung maka arus akan diteruskan ke lampu tanda H10 serta masukkan Tc WLC kedua, karena lampu tanda H10 mendapat phasa maka lampu tanda akan hidup, lampu tanda ini menandakan bak penampungan bawah berada pada posisi high level . Untuk bak penampungan atas apabila air berada pada posisi dibawah min level maka pompa 2 akan bekerja, hal ini terjadi akibat kontak Tc dan Tb pada WLC kedua terhubung sehingga phasa akan diteruskan ke lampu tanda H13 serta koil kontaktor K5 dan lampu tanda H8 oleh kontak SR yang tehubung pada posisi I. Lampu tanda H13 akan hidup yang menandakan bak penampungan bawah berada pada posisi dibawah min level dan lampu tanda H8 menandakan kontaktor K5 bekerja. Karena koil kontaktor K5 mendapatkan phasa maka anak kontaknya yang berada pada rangkaian daya akan menutup dan pompa 2 akan hidup. Pompa akan terus mengisi bak penampunga atas hingga bak atas penuh dan bila bak sudah penuh maka kotak Tc akan terhubung dengan Ta, hal ini diakibatkan karena E3 terhubung dengan E1. Akibat hal ini maka arus akan diteruskan ke lampu tanda H12 sehingga lampu hidup yang menandakan bak penampungan atas penuh ( berapa pada posisi high level), arus juga akan diteruskan ke on delay dan staping relay (SR) akibat staping relay (SR) mendapat phasa maka anak kontaknya akan berpindah ke posisi II sedangkan anak kontak on delay akan membuka apabila seting waktu sudah terpenuhi. Fungsi dari on delay ini adalah untuk membatasi phasa ke staping relay selama beberapa saat saja. Untuk pompa 3 akan bekerja setelah bak penampungan atas kembali ke posisi dibawah min level sehingga kotak Tc WLC kedua akan terhubung dengan Tb, namun terlebih dahulu pompa 1 akan mengisi bak penanpungan bawah hingga penuh, sehingga kontak Tc WLC kedua akan kembali mendapatkan phasa. Bila bak atas kembali pada posisi dibawah min level maka arus dari kontak Tc dan Tb WLC kedua yang terhubung akan diterukan ke lampu tanda H13 serta ke kontak staping relay (SR).

Karena kali ini kontak SR berada pada posisi II maka kali ini koil kontaktor K6 dan lampu tanda H9 yang akan mendapatkan phasa. Akibatnya lampu tanda H9 hidup yang menandakan kontaktor K6 bekerja dan akibat koil kontaktor K6 mendapat phasa maka anak kontaknya yang berada pada rangkaian daya akan menutup dan pompa 3 akan

bekerja mengisi bak penampungan atas. Bila bak atas telah penuh maka kotak Tc akan kembali terhubung dengan Ta, sehingga lampu tanda H12 akan kembali hidup dan staping relay serta on delay akan kembali mendapatkan phasa, dan kontak staping relay akan kembali berpindah ke posisi I dan on delay akan memutus phasa ke staping relay setelah beberapa saat. Pompa 2 dan 3 akan mengisi bak penampungan atas sejara bergantian pada posisi automatis.

Pada Saat Pompa Mengalami Over Load Apabila pompa 1 mengalami over load maka anak kontak NC OL1 yang berada di atas koil K4 akan membuka (berubah ke posisi NO) sehingga koil K4 dan lampu tanda H7 tidak akan mendapatkan phasa. Akibatnya lampu tanda H7 akan mati dan anak kontak kontaktor K4 pada rangkaian daya akan membuka (kembali ke posis NO) dan pompa 1 akan mati. Sedangkan anak kontak NO OL1 akan menutup dan lampu tanda H4 akan hidup. Apabila pompa 2 mengalami over load maka anak kontak NC OL2 yang berada di atas koil K5 akan membuka (berubah ke posisi NO) sehingga koil K5 dan lampu tanda H8 tidak akan mendapatkan phasa. Akibatnya lampu tanda H8 akan mati dan anak kontak kontaktor K4 pada rangkaian daya akan membuka (kembali ke posis NO) dan pompa 2 akan mati. Sedangkan anak kontak NO OL2 akan menutup dan lampu tanda H5 akan hidup. Apabila pompa 3 mengalami over load maka anak kontak NC OL3 yang berada di atas koil K6 akan membuka (berubah ke posisi NO) sehingga koil K6 dan lampu tanda H9 tidak akan mendapatkan phasa. Akibatnya lampu tanda H9 akan mati dan anak kontak kontaktor K9 pada rangkaian daya akan membuka (kembali ke posis NO) dan pompa 3 akan mati. Sedangkan anak kontak NO OL3 akan menutup dan lampu tanda H6 akan hidup.

Keterangan Untuk Lampu Tanda 1. Lampu H1 2. Lampu H2 3. Lampu H3 4. Lampu H4 5. Lampu H5 : untuk menandakan fasa R masuk : untuk menandakan fasa S masuk : untuk menandakan fasa T masuk : untuk menandakan overload pompa 1 : untuk menandakan overload pompa 2

6. Lampu H6 7. Lampu H7 8. Lampu H8 9. Lampu H9 10. Lampu H10 11. Lampu H11 12. Lampu H12 13. Lampu H13

: untuk menandakan overload pompa 3 : untuk menandakan pompa 1 bekerja : untuk menandakan pompa 2 bekerja : untuk menandakan pompa 3 bekerja : untuk menandakan high level bak bawah : untuk menandakan low level bak bawah : untuk menandakan high level bak atas : untuk menandakan low level bak atas

Anda mungkin juga menyukai