Pembimbing:
dr. Yulia Anita, Sp.M
LATAR BELAKANG
Konjungtivitis purulenta adalah peradangan konjungtiva yang ditandai dengan sekret purulen seperti nanah, terkadang disertai adanya pseudomembran sebagai massa putih di konjungtiva tarsal pada anak-anak dan bayi 30% berdasarkan laporan dari suatu studi di Amerika.. Gejala pada konjungtivitis purulenta pada umumnya sama seperti konjungtivitis yang lain, hanya sekret yang terjadi adalah purulen Penatalaksanaan antibiotik dan Prognosis konjungtivitis disebabkan oleh C. trachomatis lebih baik daripada yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae.
TINJAUAN PUSTAKA
Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva yang ditandai oleh dilatasi vaskular, infiltrasi selular dan eksudasi.7,8 yang disebabkan oleh mikro-organisme (virus, bakteri,jamur, chlamidia), alergi, iritasi bahan-bahan kimia.9
Klasifikasi Konjungtivitis Berdasarkan waktu: Akut kronis Berdasarkan penyebabnya Konjungtivitis akut bacterial Konjungtivitis gonore Konjungtivitis difteri Konjungtivitis folikuler Konjungtivitis angular Konjungtivitis mukokataral Blefarokonjungivitis
Konjungtivitis akut viral Keratokonjungtivitis epidemika Demam faringokonjungtiva Keratokonjungtivitis herpetik Konjungtivitis hemoragik akut
Konjungtivitis akut jamur Konjungtivitis akut alergik Konjungtivitis vernal Konjungtivitis flikten Bakteri patogen yang paling umum pada conjungtivitis infeksi : Pneumococcus, Staphylococcus aureus, Moraxella catarrhalis, dan Haemophilus influenzae. Jarang : Neisseria gonorrhoeae
Konjuntivitis infeksi penurunan daya imun penjamu dan kontaminasi eksternal Patogen menginvasi dari tempat yang berdekatan atau dari jalur aliran darah, bereplikasi di dalam sel mukosa konjungtiva reaksi bertingkat dari peradangan leukosit atau limfositik meyebabkan penarikan sel darah merah atau putih ke area tersebut Sel darah putih ini mencapai permukaan konjungtiva dan berakumulasi di sana Pertahanan tubuh primer terhadap infeksi adalah lapisan epitel yang menutupi konjungtiva. Pertahanan sekunder sistem imunologi (tear-film immunoglobulin dan lisozyme) yang merangsang lakrimasi.
Lazim
Jarang
Tidak ada
Monosit
Bakteri, PMN
Eosinofil
Kadang
Kadang
Tidak pernah
Tak pernah(3)
Konjungtivitis Purulenta Infeksi kuman Neisseria gonorrhoeae (gonokok atau meningokok) atau Chlamydia trachomatis (klamidia okulogenital) harus dipikirkan ketika sekret yang ada adalah purulen.5 penyakit ini dalam bentuk oftalmia neonatorum (bayi berusia 1-3 hari), konjungtivitis gonore infantum (usia lebih dari 10 hari) dan konjungtivitis gonore adultorum.
pada konjungtivitis yang disebabkan baik oleh kuman Neisseria gonorrhoeae ataupun Chlamydia trachomatis, adalah purulen seperti nanah
Konjungtivitis Gonore Definisi Konjungtivitis Gonore (GO) adalah radang selaput mata luar, hiperakut dengan sekret purulen (kuning kental seperti nanah) yang disebabkan oleh kuman Neisseria gonorrhoeae.7 Epidemiologi Risiko terjadinya oftalmia gonokokal pada bayi baru lahir dari ibu yang tidak mendapat terapi gonore adalah sekitar 30%.10,11
Pada periode perinatal, manifestasi klinis gonore yang paling sering adalah oftalmia gonokokal neonatorum. Gambaran klinis yang terlihat jelas berupa, konjungtivitis purulen yang terjadi 2 sampai 5 hari setelah kelahiran. Tidak diobati ulkus kornea, perforasi bola mata, dan kebutaan
Konjungtivitis Gonore pada Orang Dewasa Pada orang dewasa terdapat 3 stadium penyakit yaitu infiltratif, supuratif dan penyembuhan. Pada stadium infiltratif ditemukan kelopak dan konjungtiva yang kaku disertai rasa sakit pada perabaan. Pada stadium supuratif terdapat sekret. Stadium penyembuhan, pada orang dewasa selama 6 minggu dan tidak jarang ditemukan pembesaran disertai rasa sakit kelenjar preaurikel
Diagnosis Diagnosis pasti penyakit ini adalah dengan pemeriksaan sekret dengan pewarnaan metilen biru atau pewarnaan gram diplokok intraselular atau ekstraselular leukosit.
Terapi Sekret dibersihkan dengan kapas yang dibasahi Kemudian diberikan salep mata Gentamisin Antibiotik sistemik
Penicillin Prokain 50.000 iu/kgBB intramuskuler Ceftriaxone intramuskuler atau intra vena 50 mg/kgBB dosis tunggal. Cefotaxim
Konjungtivitis Inklusi Konjungtivitis inklusi merupakan penyakit okulogenital yang disebabkan oleh kuman Chlamydia trachomatis serotip D sampai K, yang merupakan penyakit kelamin (uretra, prostat, serviks dan epitel rektum), dengan masa inkubasi 5-10 hari. Oftalmia neonatorum infeksi dengan Chlamydia dapat mencapai 15-20%.
Pada dewasa juga disebut sebagai blennorrhea inklusi, konjungtivitis klamidia, atau swimming pool conjungtivitis Konjungtivitis okulogenital pada bayi timbul 3-5 hari setelah lahir. Pada bayi dapat memberikan gambaran konjungtivitis purulen. Pada orang dewasa dalam beberapa bentuk konjungtiva hiperemik, kemotik, pseudomembran, folikel yang nyata terutama pada kelopak bawah, dan tidak jarang memberikan gambaran seperti hipertrofi papil
Diagnosis
Diagnosis
pasti penyakit konjungtivitis inklusi adalah dengan pulasan epitel, dimana terdapat pigmen basofil didalam sitoplasma
Terapi Secara umum merespon dengan baik pemberian doxycycline. Pada bayi yang baru lahir diberikan tetes mata tetrasiklin 4 x sehari dan eritromisin dosis oral 40 mg/kgBB/hari dalam 3 dosis selama 2 3 minggu atau eritromisin IV selama 14 hari.
LAPORAN KASUS
Masuk Rumah Sakit tanggal 26 November 2013 Pemeriksaan dilakukan tanggal 27 November 2013 Sumber anamnesa : alloanamnesa (ibu)
Identitas Nama : M. I Umur : 10 hari (lahir tanggal 16 november 2013) Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan Alamat
Ayah : Serli Nama : Sarifudin : 27 tahun Umur : 36 tahun : Islam Agama : Islam : Bugis Suku : Bugis : SMA Pendidikan : SMA : IRT Pekerjaan : Swasta (tambang) : Jln. Pemuda RT 31 Palalaran
LAPORAN KASUS
Keluhan Utama : keluar banyak kotoran (belekan) dari mata kiri Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan mata kiri mengeluarkan kotoroan (belekan) kental, berwarna putih dan mata merah, keluhan dialami sejak 6 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Empat hari setelah lahir dan dibawa pulang mata kiri pasien tidak bisa dibuka, mata lengket dan keesokan harinya terdapat banyak kotoran pada mata pasien. Saat 1 hari setelah lahir, mata kiri pasien sudah mulai berair hanya saja tidak lengket. Pada usia kehamilan 7 bulan, ibu mengaku terdapat keputihan namun tidak banyak, tidak berbau, dan putihnya jernih. Pasien mengaku terakhir berhubungan badan dengan suaminya pada usia kehamilan 8 bulan. Dan setelah itu pasien mengaku tidak ada keluhan keputihan yang banyak, demam (-)
LAPORAN KASUS
Riwayat Penyakit Dahulu Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya. Riwayat persalinan Pasien dilahirkan di rumah sakit dengan operasi sectio cecarea pada kehamilan 39 minggu dan berat badan 2,9 kg, dilakukan operasi dikarenakan ibu mengalami hipertensi. Pasien adalah anak ke 3. Anak ke 1 dilahirkan spontan, cukup bulan dengan berat badan 3 kg pada tahun 2006. Anak ke 2 dilahirkan SC, usia kehamilan 38 minggu dengan berat badan 1,9 kg pada tahun 2010. Riwayat Penyakit Keluarga: Ibu memilki hipertensi sejak 5 tahun yang lalu Ibu pasien mengalami keputihan saat trimester awal keputihan Ayah pasien tidak diketahui riwayat kesehatnnya Keluarga pasien terdekat tidak diketahui apakah ada yang menderita penyakit mata menular atau tidak
LAPORAN KASUS
Pemeriksaan Fisik Keadaan umum: sakit ringan Kesadaran : cm Tanda Vital : Nadi : Pernafasan Suhu : BB : Kepala dan Leher: dbn Thorax : dbn Abdomen : dbn Ekstremitas : dbn
LAPORAN KASUS
Pemeriksaan Visus Pinhole Lapang pandang Palpebra superior Palpebra inferior Konjungtiva bulbi Okuli Dekstra Tidak dilakukan Tidak dilakukan Sulit dievaluasi Normal Normal normal Okuli Sinistra Tidak dilakukan Tidak dilakukan sulit dievaluasi Sedikit edem, hiperemi Normal Hiperemi, terdapat sekret agak kuning, purulen, lengket Sekret mata Kornea COA Pupil Iris Lensa Funduskopi (-) normal Normal Normal Normal Normal Tidak dilakukan (+)
Normal
LAPORAN KASUS
Diagnosis
Oculi sinistra Konjungtivitis purulenta Diagnosis Banding - konjungtivitis inklusi neonatal - konjungtivitis bakteri lainnya - konjungtivitis virus
LAPORAN KASUS
Pemeriksaan Penunjang Darah lengkap 27-11-2013 Hb : 10,3 g/dl, Leukosit : 8500/mm3 , Ht : 30 %, Trombosit 179.000/mm3 Pemeriksaan mikrobiologi sekret konjungtiva
ditemukan bakteri diplococus gram negatif ditemukan bakteri diplococus gram negatif ditemukan bakteri diplococus gram negatif ditemukan bakteri diplococus gram negatif tidak ditemukan bakteri diplococus gram negatif tidak ditemukan bakteri diplococus gram negatif
LAPORAN KASUS
Penatalaksanaan Injeksi Cefotaksim 2x150mg intravena Baquinor (siprofloksasin 3mg/ml) dalam 24 jam 1 tetes tiap jam Irigasi dengan Nacl 0,9 % 3 kali sehari Mata dibersihkan sesering mungkin (dengan kapas/kasa dibasai NaCl)
LAPORAN KASUS
Tanggal 27-112013 S Mata kiri mengeluarkan kotoran(+), perdarahan(-), Demam(-), ASI (+) O A Konjungtivi tis purulenta Konjungtivi tis purulenta P Cefotaxim inj 2x150 mg IV Baquinor eye drop 24x1 tts( 1 jam sekali) Irigasi mata (kapas dibasahi NaCl) bersihkan mata sesering mungkin Periksa sekret mata setiap hari Cefotaxim inj 2x150 mg IV Baquinor eye drop 24x1 tts( 1 jam sekali) Irigasi mata dengan NaCl 3 kali sehari bersihkan mata sesering mungkin (kapas dibasahi NaCl) Periksa sekret mata setiap hari N : 120xi RR : 44x/i T : 36,40C OS : sekret purulen (+), konjungtiva sedikit hiperemi Kotoran mata N : 122xi RR : 42x/i kiri (+),demam(-), T : 36,50C ASI (+) OS : sekret purulen (+), konjungtiva sedikit hiperemi
28-112013
TANGGAL
29-11-2013
S
Kotoran mata kiri berkurang , demam (-), ASI (+)
O
N : 140xi RR : 38x/i T : 36,90C OS : sekret purulen (+), konjungtiva sedikit hiperemi
A
Konjungtivi tis purulenta (gonoblenor ea) -
P
Cefotaxim inj 2x150 mg IV Baquinor eye drop 24x1 tts( 1 jam sekali) Irigasi mata dengan NaCl 3 kali sehari bersihkan mata sesering mungkin Periksa sekret mata setiap hari Cefotaxim inj 2x150mg (RESISTEN) dari spesialis anak amikasin inj. 2x24 mg IV Baquinor eye drop 24x1 tts( 1 jam sekali) Irigasi mata dengan NaCl 3 kali sehari bersihkan mata sesering mungkin Periksa sekret mata setiap hari
30-11-2013
TANGGAL 01-12-2013
P Amikasin inj 2x24 mg IV Baquinor eye drop 24x1 tts( 1 jam sekali) Irigasi mata (kapas dibasahi NaCl) Periksa sekret mata setiap hari Amikasin inj 2x24 mg IV Baquinor eye drop 12x1 tts( 2 jam sekali) Irigasi mata (kapas dibasahi NaCl) Periksa sekret mata setiap hari Pasie boleh pulang Baquinor eye drop 4x1 tts
02-12-2013
03-12-2013
Tidak
N : 124xi
gonoblenorea
mengeluarkan RR : 38x/i koroan mata kiri yang lengket, T : 36,50C OS : sekret purulen (-),
PEMBAHASAN
KASUS Anamnesis - bayi 10 hari, mata kiri mengeluarkan kotoroan (belekan) kental, berwarna putih dan mata merah, sejak 6 hari sebelum masuk rumah sakit. - 4 hari setelah lahir, dibawa pulang mata kiri pasien tidak bisa dibuka, mata lengket dan keesokan harinya terdapat banyak kotoran pada mata pasien. TEORI Konjuntivitis peradangan atau infeksi pada konjugtiva yang disebabkan bakteri, virus, klamidia, reaksi alergi, dibagi menjadi: konjuntivitis gonore, konjungtvitis bakteri akut, clamydial konjungtivitis, konjuntivitis virus Konjungtivitis purulent : peradangan konjungtiva yang disertai sekret purulent biasanya akibat infeksi Neisseria Gonore Anamnesis Mata merah Kelopak mata bengkak Seperti ada benda asing Sekret purulent Seperti nanah kadang bercampur darah
PEMBAHASAN
Pemeriksaan Fisik
Teori Kasus Edeman Palpebra Injeksi konjungtiva Perdarahan konjungtiva hebat agak Sekret purulent karena edema palpebra superior dan inferior mata Visus normal / kiri sedikit edem dan hiperemi, konjungtiva bulbi tampak hiperemi, sekret (+) warna putih
PEMERIKSAAN PENUNJANG
KASUS
Pada pasien ini dilakkan swab dan ditemukan bakteri
TEORI
- pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan
DIAGNOSA BANDING
Klinik&sitol ogi Gatal Hiperemia Eksudasi Adenopati preurikular Pewarnaan kerokan & eksudat Sakit tenggorokan Viral Minim Profuse Minim Lazim Bakteri Minim Sedang Menguncur Jarang Klamidia Minim Sedang Menguncur Lazim hanya konjungtiviti s inklusi PMN, Plasma sel Atopik (alergi) Hebat Sedang Minim Tidak ada
Monosit
Eosinofil
Kadang
PENATALAKSANAAN
KASUS Injeksi Cefotaksim 2x150mg intravena Baquinor (siprofloksasin 3mg/ml) dalam 24 jam 1 tetes tiap jam Irigasi dengan Nacl 0,9 % setiap 3 kali sehari Mata dibersihkan sesering mungkin (dengan kapas/kasa dibasai NaCl) TEORI I. Medikamentosa - topikal : penicillin 50.000 iu/ cc 100.000 iu/cc tetes mata tiap 15 menit, kemudian dikurangi tergantung klinis. - Bila infeksi berat, tambah Sulfas atropine 0.5 % - 1 % tetes mata -Antibiotik per oral atau intravena bila perlu II. Bedah Bila terjadi komplikasi kornea flap konjungtiva
perforasi
Kesimpulan
Bayi laki-laki 10 hari datang ke poli mata dengan mata kiri mengeluarkan kotoroan (belekan) kental, berwarna putih dan mata merah yang dialami sejak 6 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit dilakukan perawatan selama 1 minggu dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang diketahui dengan diagnosis konjungtivitis purulenta et causa N. Gonorea (gonoblenorea). Pada pasien ini memiliki prognosa baik dikarenakan pemberian antibotik spektrum luas yang sesuai. Pada pasien ini sebaiknya dilakukan pencegahan untuk menghindari kontak dari orang sekitar terutama yang memiliki penyakit menular.
TERIMA KASIH,,,