Anda di halaman 1dari 15

ANALSIS FARMASI

OLEH: HERMAN
1

KIMIA ANALSIS FARMASI


KIMIA ANALISIS FARMASI I KIMIA ANALISIS FARMASI II Filosofi Kimia Analitik Analisis Kualitatif:
Penggolongan kation & anion Reaksi warna dan kristal Analisis kualitatif yang umum untuk obat berdasarkan penggolongan kimia

Analisis Kuantitatif:
Titrasi volumetri, titrasi asam basa Kompleksometri, argentometri dan titrasi redoks Gravimetri Kolorimetri.

PENGANTAR
DEFINISI :
Ilmu kimia yang mempelajari cara - cara yang dilakukan untuk menentukan bagian suatu zat / senyawa atau campuran zat / senyawa. Zat atau senyawa dimaksud dapat berupa zat / senyawa organik atau anorganik.

KIMIA ANALISIS
Kimia analisis kualitatif Kimia analisis kuantitatif K.A. Kualitatif: bagian dari kimia analisis yang menyelidiki macam unsur, gugus atom, molekul dari suatu zat / senyawa dalam bentuk tunggal maupun campuran. K.A. Kuantitatif: bagian dari kimia analisis yang menyelidiki jumlah / perbandingan dari unsur, gugus atom atau molekul zat / senyawa yang telah diketahui susunan kualitatifnya

Analisis Secara Kimia: Cara kualitatif: untuk menunjukkan ada atau tidak adanya zat Kuantitatif: untuk menentukan kadar zat.

Kimia Farmasi Analisa Kualitatif Senyawa Organik, Yang dibicarakan terutama caracara analisa dari zat / senyawa organik yang mempunyai khasiat sebagai obat atau lain-lain keperluan yang ada hubungannya dengan kefarmasian, baik dalam bentuk tunggal / campuran.

Perb. An. Anorganik & Organik

1. Analisis zat anorganik


Ada sistem determinasi Misalnya: Sistem H2S Sistem Al

2. Analisis zat organik


Tak ada sistem determinasi (ada, tapi tak mutlak) Misalnya: Sistem untuk sulfonamida, khusus gol. Sulfonamid Sistem untuk barbital khusus gol. barbital

Bagian-bagian Zat organik:

Unsur-unsur/elementer Gugus fungsi Sisa molekul 1 inti

Gol zat / senyawa

JENIS ANALISA KUANTITATIF

1. Analisa secara Eksata:


Menentukan unsurunsur Menentukan secara kuantitatif Dari hasil diatas, dapat ditentukan: rumus perbandingan. Menentukan berat molekul rumus molekul Menentukan rumus bangun: Penentuan gugus fungsi Penentuan ikatan inti Penentuan struktur lain

2. Analisa Scr Komparatif:

Melakukan: analisa secara kimia & fisika. Mengamat hasil analisanya


Mengambil kesimpulan hasil pengamatan lalu dibandingkan dengan data -data.dari zat pembanding / murni. Dalam praktek: Analisa secara komparatif, lebih banyak dilakukandibanding dengan analisis secara eksakta

DASAR ANALISA KUALITATIF

Secara umum didasarkan oleh adanya perbedaan sifat: Sifat yang dapat ditunjukkan oleh pancaindra cara organaleptis Sifat fisika Sifat kimia Sifat fisiko kimia

UJI PENDAHULUAN

1. Uji Organoleptis
Bentuk Warna Bau rasa

2. Uji Sifat Fisika dan Kimia


Reaksi terhadap lakmus Sifat pada penguapan dan pemijaran Sifat Kelarutan Zat

3. Beberapa informasi dari kelarutan zat:


Senyawa polar larut dalam pelarut polar Senyawa non polar larut dalam pelarut non polar menunjukkan adanya gugus fungsi tertentu menunjukkan informasi spesifik adanya gugus fungsi tertentu

KELARUTAN ZAT Larut dalam air Larut dalam air dan dalam eter Larut dalam air, tak larut dalam eter Larut dalam 5 % NaOH Larut dalam Asam sulfat pekat (dengan atau tanpa reaksi) Tidak larut dalam asam sulfat pekat

KEMURNIAN BAHAN / ZAT:

COMMERCIAL GRADE: technical grade, HARMACEUTICAL GRADE CHEMICALLY PURE GRADE: CP REAGENT /ANALYZED GRADE: (GR), pro analyzed (p.a) PRIMARY STANDARD GRADE: SUPRA PURE GRADE: paling murni

BAHAN BAKU / STANDARD:

PRIMER:
Murni, kering, tidak higroskopis Mudah diuji pengotornya dan ditetapkan kadarnya Stabil selama penyimpanan / penimbangan Memiliki berat ekivalen tinggi kesalahan penimbangan kecil Reaksi sempurna, stoikiometri cepat Struktur tetap Mudah didapat

LARUTAN BAKU
LARUTAN BAKU PRIMER:
Larutan standar, larutan yang sudah diketahui konsentrasinya dengan tepat, berdasarkan pada penimbangan dengan neraca analitis dan dilarutkan dalam labu ukur volume tertentu. Satuan konsentrasi : M (molar) atau N (normal) ; pada analisis kuantitatif cara penulisan dilakukan dengan empat angka dibelakang koma, misalnya : 0,1025 M atau 0,0986 N.

LARUTAN BAKU SEKUNDER:


Larutan yang konsentrasi tepatnya baru diketahui setelah dilakukan pembakuan (titrasi) dengan larutan baku primer.

SEKIAN DAN TERIMASKASIH

15

Anda mungkin juga menyukai