Anda di halaman 1dari 9

Senyawa

Penanda
Senyawa penanda
(biomarker)
Senyawa yang terdapat dalam bahan alam dan
dideteksi untuk keperluan khusus (contoh untuk
tujuan identifikasi atau standardisasi) melalui
penelitian .
Senyawa penanda juga dapat dipakai untuk
menandai atau sebagai senyawa identitas suatu
simplisia tanaman tertentu.
Klasifikasi Senyawa
Penanda
 Komponen terapetik
 Komponen Bioaktif
 Komponen Sinergis
 Komponen Identitas
 Komponen Major
 Komponen Korelatif
 Komponen Toksik
 Komponen Umum
Penentuan senyawa
penanda
Seleksi senyawa penanda didasarkan pada varietas faktor-faktor yang
berbeda meliputi stabilitas, kemudahan analisis, waktu dan biaya
analisis, efek terapetik, indikator dari kualitas produk atau stabilitas
atau pengguna sebelumnya oleh penelitian lain. Senyawa penanda
dapat digolongkan menjadi empat yang didasarkan pada
bioaktifitasnya. Empat golongan ini meliputi senyawa aktif, penanda
analitik dan penanda negatif. Senyawa aktif adalah senyawa yang
diketahui aktivitas farmakologi dan khasiatnya, tetapi khasiatnya
belum dibuktikan secara klinis. Penanda analitik adalah senyawa
yang dipilih untuk determinasi secara kuantitatif.
Senyawa aktif adalah senyawa yang
diketahui aktivitas farmakologi dan
khasiatnya, tetapi khasiatnya belum
dibuktikan secara klinis.
Penanda analitik adalah senyawa yang
dipilih untuk determinasi secara kuantitatif.
Syarat senyawa penanda

Adapun syarat-syarat senyawa penanda adalah bersifat


khas, mempunyai struktur kimia yang jelas, dapat
diukur kadarnya dengan metode analisis yang biasa
digunakan, bersifat stabil, tersedia dan dapat diisolasi.
Senyawa penanda tidak selalu senyawa aktif tetapi
dapat juga senyawa khas untuk bahan tertentu.
Penggunaan senyawa
penanda
 Untuk identifikasi dengan benar dan autentik sumber
bahan alam
 Mendapatkan kualitas yang tetap/konsisten
 Menghitung senyawa aktif farmakologis pada produk
akhir
 Memastikan efek produk
 Menjamin kualitas produk
Golongan senyawa penanda
Senyawa marker dapat digolongkan menjadi 4 kategori berdasarkan bioaktivitasnya.
1. Zat aktif
Merupakan senyawa kimia dengan aktivitas klinik yang diketahui, Contoh : epedrin
pada Epedra sinensis dan sylimarin pada Sylibum marianum.
2. Marker aktif
Merupakan zat kimia yang mempunyai efek farmakologi, tapi belum tentu mempunyai
efikasi klinik.Contoh : alliin pada Allium sativum, hiperisin dan hiperforyn pada St.
John Wort (Hypericum perforatum)
3. Marker analisis
Merupakan zat kimia yang dipilih untuk determinasi kuantitatif.belum tentu punya
aktivitas biologi dan efikasi klinis . selain itu, marker ini juga berguna untuk identIfikasi
positif bahan baku dan ekstrak untuk standardisasi.Contoh : alkilamid yang berbeda
ditemukan pada akar Echinaceae angustifolia dan E. purpurea tetapi tidak ada pada E.
pallida.
4. Marker negatif
Yaitu senyawa aktif dengan zat aktif toksik atau allergenik.Contoh : Asam ginkolat
pada Gynko biloba

Anda mungkin juga menyukai