Anda di halaman 1dari 30

BRONKITIS AKUT

IKHSANUL RIZAL (10-104) ARIZA ESAKTI RAHMI (10-105)

A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN

Bronchitis akut adalah proses inflamasi selintas yang mengenai trakea,


bronkus utama dan menengah yang bermanifestasi sebagai batuk , serta biasanya akan membaik tanpa terapi dalam 2 minggu. Walaupun

diagnosis bronchitis akut seringkali dibuat, pada anak keadaan ini


agaknya bukan merupakan suatu penyakit tersendiri, tapi berhubungan dengan keadaan lain seperti asma dan fibrosis kistik. Bronchitis akut umumnya disebabkan oleh virus. Bronchitis akut karena bakteri biasanya dikaitkan dengan Mycoplasma pneumonia, Bordetella pertussis, atau Corynebacterium diphtheria.

B. TUJUAN PENULISAN
Tujuan yang ingin dicapai penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu : 1. Tujuan umum : Mengetahui dan memahami tentang bronchitis akut. 2. Tujuan khusus : a.Untuk mengetahui bronchitis akut b. Untuk mengetahui penyebab terjadinya bronchitis akut c. Untuk mengetahui patogenesa bronchitis akut

d. Untuk mengetahui gejala klinis bronchitis akut e.Untuk mengetahui diagnose bronchitis akut f. Untuk mengetahui komplikasi dan prognosa bronchitis akut g. Untuk mengetahui pencegahan dan pengobatan bronchitis akut

C. MANFAAT PENULISAN
1. ILMU PENGETAHUAN 2. INSTITUSI PPENDIDIKAN 3. BAGI PENULIS 4. BAGI PEMBACA

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN


A. ANATOMI SALURAN PERNAPASAN Hidung faring laring trakea bronkus bronkiolusbronkiolus terminalis asinus(bronkiolus respiratoruis,ductus alveolaris dan sakus alveolaris terminalis. lapisan sel alveolar: pneumosit tipe 1 pneumosit tipe II (Sylvia&Lorraine, 2005:737)

B. DEFINISI BRONKITIS AKUT


Bronchitis akut adalah proses inflamasi selintas

yang mengenai trakea, bronkus utama dan


menengah yang bermanifestasi sebagai batuk ,

serta biasanya akan membaik tanpa terapi


dalam 2 minggu. (roni,hadianto, amalia, 2008:330)

Bronchitis akut pada anak yang biasanya bersamaan juga dengan trakeitis merupakan penyakit infeksi saluran napas akut bawah yang sering dijumpai dan penyebabnya terutama virus. Batuk merupakan gejala

yang menonjol dan karena batuk berhubungan dengan


infeksi saluran napas akut atas menunjukkan bahwa peradangan tersebut meliputi juga laring, trakea, dan bronkus. ( IKA-FKUI, 1985:1197)

C. EPIDEMIOLOGI
Di Amerika Serikat, menurut National Center of Health

Statistics, kira-kira ada 14 juta orang penderita


bronchitis. Frekuensi bronchitis lebih banyak pada populasi dengan status ekonomi rendah dan pada kawasan industri. Bronchitis lebih banyak terdapat pada laki-laki di banding wanita. Data epidemiologis di Indonesia sangat minim. (Samer Qarah, 2007)

D. ETIOLOGI
Virus (paling sering)
Virus influensa, parainfluensa Adenovirus Rhinovirus Coronavirus

Bakteri
Streptokokus pneumonia Haemophilus Influensa Mycoplasma pneumonia

ETIOLOGI (CONT..)
Penyebab yang lain Inhalasi zat yang merangsang
Sulfur dioksida, gas klorin,amonia dll

Aspirasi : muntah, cairan lambung, air laut Alergi terhadap zat tertentu

Virus (penyebab tersering infeksi)masuk saluran pernapasansel mukosa dan sel siliaberlanjutmasuk saluran pernapasan (lanjutan)menginfeksi saluran pernapasanbronkitismukosa membengkak dan menghasilkan lendirpilek 3-4 haribatuk (mulamula kering kemudian berdahak)riak jernihpurulenencerhilangbatukkeluar suara ronki basah atau suara napas kasar nyeri substernal sesak napas jika tidak hilang setelah 3 minggu kolaps paru segmental atau infeksi paru sekunder (pertahanan utama) atau menjadi bronchitis kronik.

E. PATOFISIOLOGI

F. PATOLOGI
Bilateral, mengenai trakea dan seluruh percabangan bronkus Makroskopis:
Oedem Sekret yang mukous (hiper sekresi) Spasme otot polos bronkus

Mikroskopis:
Deskuamasi sel epitel Infiltrasi limfosit PMN Nekrosis pada mukosa

G. GEJALA KLINIS
Tergantung berat ringannya penyakit Batuk
Kering Sputum : mukoid, mukopurulent, purulent

Nyeri substernal Suara napas kasar / ronki basah kasar Mengi (wheezing) Sesak nafas Muntah Demam

H. DIAGNOSA
1. ANAMNESA Masalah pernapasan Riwayat pernapasan Gaya hidup Batuk Nyeri dada Sesak Faktor resiko

2. Pemeriksaan fisik Demam Thorak: inspeksi, perkusi, palpasi kelainan Auskultasi :


bisa ekspirasi memanjang Ronki Suara napas yang berat dan kasar wheezing

Tak ada

3. Pemeriksaan penunjang
Tidak ada pemeriksaan penunjang yang memberikan hasil definitive untuk diagnosis bronchitis. Pemeriksaan radiologis biasanya normal atau didapatkan peningkatan corakan bronkial. Pada beberapa penderita menusnjukkan adanya penurunan uji fungsi paru. Akan tetapi uji ini tidak perlu dilakukan pada penderita yang sebelumnya sehat.

4. Pemeriksaan laboratorium
Hasil pemeriksaan laboratorium patologi menunjukkan adanya infiltrasi mukosa oleh limfosit dan leukosit PMN. Diagnosis dapat dipastikan dengan pemeriksaan kultur dari sekresi mucus untuk memastikan jenis bakteri yang menginfeksi. Namun pemeriksaan ini pada bronchitis akut tidak berarti banyak karena sebagian besar penyebabnya adalah virus, kecuali pada bronchitis yang berlangsung kronis.

i. Diagnosa banding
Asma Alergi dengan sinusitis Tb paru ( penyakit ini dapat disertai kelainan anatomis paru berupa bronchitis ) Pneumonia Benda asing di bronkus Abses paru ( terutama bila telah ada hubungan dengan bronkus besar ) Penyakit paru penyebab hemaptomisis misalnya karsinoma paru, adenoma paru ) Fistula bronkopleural dengan empisema

j. Penatalaksanaan
Beberapa penelitian menyebutkan terapi untuk bronkitis akut hanya untuk meringankan gejala klinis sajadan tidak perlu pemberian antibiotik dikarenakan penyakit ini disebabkan oleh virus (Sidney S.Braman, 2006). Istirahat yang cukup, kelembaban udara yang cukup, masukan cairan yang adekuat, serta pemberian asetaminofen pada keadaan demam bila perlu, sudah mencukupi untuk beberapa kasus.

Perlu diperhatikan pemberian :


Antibiotik Batuk (+) dan tanda perbaikan (-) setelah 2 minggu Etio bakteri (+) Bronkodilator : wheezing Antitusif Agen mukolitik

k. Komplikasi
Bronkitis kronik Pneumonia Pleuritis Efusi pleura atau empisema Abses metastasis di otak Hemaptoe Sinusitis

L. Prognosis
Bila tidak ada komplikasi, prognosis umumnya baik. Pada bronchitis akut yang berulang dan disertai merokok terus-terusan secara teratur cenderung menjadi bronchitis kronik. (IKAFKUI,1985:1198) Perjalanan dan prognosis penyakit ini bergantung pada tatalaksana yang tepat atau mengatasi setiap penyakit yang mendasari. Komplikasi yang terjadi berasal dari penyakit yang mendasarinya. (roni,hadianto, amalia, 2008:332)

BAB III
A. KESIMPULAN Bronchitis akut adalah proses inflamasi selintas yang mengenai trakea, bronkus utama dan menengah yang bermanifestasi sebagai batuk , serta biasanya akan membaik tanpa terapi dalam 2 minggu yang terutama disebabkan oleh virus dimana alergi, cuaca, polusi udara dan infeksi saluran napas atas juga dapat memudahkan terjadinya bronchitis akut. Adapun gejala bronchitis akut berupa batuk yang mulanya kering, setelah dua atau tiga hari mulai berdahak dan menimbulkan suara adanya lendir dengandahak yang berwarna kekuningan. Pada pemeriksaan auskultasi didapatkan ronki. Diperlukan diagnose yang tepat agar penatalaksanaan dan pengobatannya tepat dan benar.

B. SARAN Semoga karya tulis ilmiah ini dapat dijadikan pembelajaran terhadap mahasiswa atau tenaga kesehatan lain mengenai penyakit bronchitis akut. Semoga dapat menjadi referensi dalam penulisan karya tulis ilmiah mengenai penyakit bronchitis akut khususnya, serta dapat digunakan semaksimal mungkin sesuai dengan kebutuhan mahasiswa kedokteran.

BAB IV DAFTAR PUSTAKA


Sudoyo,aru.dkk.2009.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Jakarta; Interna Publishing Rahajoe,Nastiti n,dkk.2010.Buku Ajar Respirologi Anak. Jakarta ;IDAI A.Price,Sylvia,dkk.2005.Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Volume 2.Jakarta;EGC Behrman,Richard,dkk.1997.Ilmu Kesehatan Anak NelsonVolume 2.Jakarta;EGC Staf Pengajar IKA FKUI.1985.Buku Kuliah 3 Ilmu Kesehatan Anak.Jakarta;FKUI Stein,jay H.1998.Panduan Klinik Ilmu Penyakit Dalam.Jakarta;EGC Bickley,lynn.2009.Buku Ajar Pemeriksaan Fisik& Riwayat Kesehatan Bates.Jakarta;EGC Staf Pengajar IPD FKUI.2001.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II.Jakarta;FKUI

Malik,amirmuslim.2012.Buku Rancangan Pengajaran Modul Diagnostik Fisik.Padang;FK UNBRAH Swartz,mark.1995.Buku Ajar Diagnostik Fisik.Jakarta;EGC Burnside&McGlynn.1995.Adams Diagnostik Fisik Edisi 17.Jakarta;EGC Djojodibroto,darmanto.2009.Respirologi (respiratory medicine).Jakarta;EGC Alsagaff,hood&mukty,abdul.2008.Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru.Surabaya; Ailangga University Press http://www.scribd.com/doc/60534923/BAB-II-BronkitisAkut, diunduh tanggal 23 januari 2013 http://creasoft.wordpress.com/2008/04/15/bronkitis/ , diunduh tanggal 20 januari 2013 http://www.scribd.com/doc/54017290/BRONKITIS-AKUT , diunduh tanggal 23 januari 2013

Anda mungkin juga menyukai