Resiprok Kisi Kristal
Resiprok Kisi Kristal
JURUSAN FISIKA
Pebruari 2006
Ralat fisika zat padat 2006 hal 10 13 18 25 27 35 41 42 48 57 ralat Gambar 1.9 CsCl c/a = (2/3) akar 6 Baris ke-8 dalam table: . berikutnya Pers (1.30) fkr,hkl KBR seharusnya adalah KBr interaksi seharusnya Interaksi Baris ke-2 dr bw: dobel + 03.b. primitip adalah; 06. 2.1 dan 2.3 Letak Pers 2.34
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Mahaesa atas segala rahmat-Nya sehingga penulisan buku FISIKA ZAT PADAT ini dapat diselesaikan. Buku ini disusun atas dasar deskripsi matakuliah FIU 437 FISIKA ZAT PADAT di Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang dan dengan maksud agar perkuliahan matakuliah tersebut dapat berlangsung lebih efektif dan efisien. Disamping itu, buku ini diharapkan dapat melengkapi pilihan pustaka mahasiswa dalam memahami konsep dan gejala mendasar dalam zat padat. Isi buku ini dirancang untuk kuliah satu semester dengan tiga sampai empat kredit pada semester kedua tahun ketiga. Dengan demikian mahasiswa diharapkan sudah menempuh matakuliah prasyaratnya, yaitu FISIKA KUANTUM dan FISIKA STATISTIK. Dalam setiap bab buku ini disajikan urutan subbab sedemikian rupa sehingga memahami subbab sebelumnya menjadi bekal yang cukup baik untuk memahami subbab sesudahnya. Oleh karena itu dalam mempelajari setiap bab buku ini mahasiswa diharapkan membaca dan memahaminya mulai dari awal sampai akhir secara berturutan. Diucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga buku FISIKA ZAT PADAT ini dapat diselesaikan. Saran dan kritik membangun dari para pembaca sangat diharapkan demi lebih sempurnanya buku ini. Semoga buku ini berguna. Amin! Malang, Pebruari 2006 Penyusun,
DAFTAR ISI
halaman
BAB I
STRUKTUR KRISTAL
2 2 2 3 4 4 5 6 9 9 10 11 12 12 13 13 14 16 18 18 19 19 20 23 24 28 28 30 30 32 34 35 37 38 41
1.1 SIMETRI DAN STRUKTUR KRISTAL 1.1.1 Pengertian Pokok 1.1.1.1.Zat padat Kristal 1.1.1.2 Kisi Kristal 1.1.1.3 Vektor Basis 1.1.1.4 Sel Satuan Primitip dan Non-Primitip 1.1.1.5 Tiga Dimensi 1.1.2 Macam Dasar Kisi kristal 1.1.3 Beberapa Kristal dengan Struktur Sederhana 1.1.3.1 Struktur NaCl 1.1.3.2 Struktur CsCl 1.1.3.3 Struktur Intan 1.1.3.4 Struktur ZnS 1.1.3.5 Struktur HCP 1.1.4 Geometri Kristal 1.1.4.1 Arah kristal 1.1.4.2 Bidang Kristal dan Indek Miller 1.1.4.3 Jarak antar Bidang Sejajar 1.1.4.4 Fraksi Kepadatan 1.2 DIFRAKSI KISI KRISTAL 1.2.1 Hamburan Sinar-X oleh Kisi Kristal 1.2.1.1 Hukum Bragg 1.2.1.2 Teori Hamburan 1.2.1.3 Kisi Resiprok 1.2.1.4 Difraksi Sinar-X 1.3 IKATAN ATOMIK DALAM KRISTAL 1.3.1 Gaya Antaratom 1.3.2 Jenis Ikatan Kristal 1.3.2.1 Ikatan Ionik 1.3.2.2 Ikatan Kovalen 1.3.2.3 Ikatan Logam 1.3.2.4 Ikatan Van Der Walls 1.3.2.5 Ikatan Hidrogen RINGKASAN LATIHAN SOAL BAB I
ii
B A B II
2.1. GETARAN DALAM ZAT PADAT 2.1.1 Getaran Elastik dan Rapat Moda Getar 2.1.2 Kuantisasi Energi Getaran dalam Zat Padat 2.1.2.1 Model Einstein tentang Cv Zat Padat 2.1.2.2 Model Debye tentang Cv Zat Padat 2.2 GETARAN DALAM KISI KRISTAL 2.2.1 Getaran dalam Kisi Linier 2.2.1.1 Kisi Monoatomik Satu Dimensi 2.2.1.2 Kisi Diatomik Satu Dimensi 2.2.1.3 Kisi Tiga Dimensi RINGKASAN LATIHAN SOAL BAB II
4.2 DINAMIKA ELEKTRON DALAM KRISTAL 4.2.1 Kecepatan Kelompok dan Massa Efektif Elektron dalam Kristal 4.2.2 Pengaruh Medan Listrik pada Kecepatan Elektron dalam Kristal 4.2.3 Konduktivitas listrik 4.2.4 Dinamika Elektron dalam Medan Magnet 4.2.4.1 Efek Hall 4.2.4.2 Resonansi Siklotron RINGKASAN LATIHAN SOAL BAB IV
BAB V SEMIKONDUKTOR
5.1 KLASIFIKASI SEMIKONDUKTOR 5.2 SEMIKONDUKTOR INTRINSIK 5.3 SEMIKONDUKTOR EKTRINSIK 5.3.1 Ketidakmurnian Donor dan Akseptor 5.3.1.1 Donor 5.3.1.2 Aseptor 5.4 PENGUKURAN CELAH ENERGI DENGAN METODE OPTIK RINGKASAN LATIHAN SOAL BAB V 140 140 144 145 145 147 149 150 152
DAFTAR RUJUKAN
Zat padat, yang terlihat sebagai benda tegar padat, secara mikro terdiri dari atom. Atom-atom zat padat tidaklah diam, melainkan bervibrasi dengan amplitudo kecil di sekitar titik kesetimbangannya. Karena posisinya yang relatif tetap, maka atom-atom tersebut cenderung membentuk struktur tertentu. Hal ini berbeda dengan cairan atau gas, yang mana atom-atomnya bergerak pada jarak yang lebih besar sehingga strukturnya tidak tertentu. Distribusi setimbang atom-atom mendefinisikan struktur padatan, yang terdiri dari tiga bagian besar, yaitu kristalin, amorf, dan polikristal. Dalam zat padat kristal, atom tersebut terdistribusi teratur relatif terhadap yang lain. Terdapat beberapa jenis struktur kristal yang bergantung pada geometri susunan atom. Pemahaman tentang struktur kristal bahan adalah hal penting dalam fisika zat padat, karena, umumnya, struktur kristal mempengaruhi sifat zat padat. Zat padat polikristal dibentuk oleh sejumlah besar kristal-kristal kecil, yang disebut kristalin. Atom-atom membentuk pola dalam suatu kristal, tetapi orientasinya akan lenyap pada batas kristalin. Sedangkan dalam zat padat amorf, terjadi distribusi atom secara acak. Bahan-bahan zat padat dapat berbentuk kristalin, polikristal atau amorf, bergantung pada bagaimana bahan tersebut dipreparasi. Selanjutnya, dalam diktat ini hanya dibahas zat padat kristal saja.
I STRUKTUR KRISTAL
Bagian awal bab ini menyajikan pengertian struktur kristal beserta perluasannya melalui rumusan dasar matematika. Kemudian dibahas jenis struktur yang mungkin, dan dikenalkan konsep indek Miller. Struktur kristal dapat ditentukan dengan menggunakan difraksi sinar-X. Bab ini ditutup oleh bahasan gaya antaratom yang menyebabkan terjadinya ikatan dalam kristal.
1.1 SIMETRI DAN STRUKTUR KRISTAL 1.1.1 Pengertian Pokok 1.1.1.1 Zat Padat Kristal
Suatu benda padat berbentuk kristal, apabila atom, ion, atau molekulnya (selanjutnya disebut atom saja) teratur dan periodik dalam rentang yang panjang dalam ruang. Kristal sempurna mempunyai keperiodikan tak berhingga. Namun, kenyataannya, tidak mungkin mempreparasi kristal sempurna karena berbagai keterbatasan fisis, yaitu (a) adanya permukaan kristal, (b) cacat geometrik, (c) ketakmurnian, dan (d) pada suhu T>0 K atom dalam kristal bergetar harmonik di sekitar titik setimbangnya. Gambar 1.1 berikut menyajikan geometri kristal dua dimensi.