Anda di halaman 1dari 4

Mekanika fluida Orifice samping

PENDAHULUAN Latar belakang Didalam aliran tunak kecepatan V pada suatu aliran tertentu adalah tetap. Jika kita perhatikan suatu dititik P didalam fluida, maka tiap partikel fluida yang sampaiketitik P akan mempunyai laju dan bergerak dengan arah yang sama. Begitu juga halnya dengan titik Q dan R. Jadi jika ikuti geraksatu partikel kita akan mendapatkan suatu lingkungan. Tiap partikel fluida pada suatu saat sampai di P akan meneruskan gerknya pada jalan yang sama. Partikel-partikel ini akan melalui P, Q, dan R dengan kecepatan sama. Fluida yang keluar melalui lubang orifice bawah pada tangki, sesaat setelah berada diluar lubang orifice mengalami aliran jatuh bebas. Maka energi petensial fluida yang ada oleh karena kedudukannya diketinggian tertentu berubah menjadi energi kinetik gerakan fluida dengan kecepatan tertentu. Maka secara teoritis, aliran fluida itu dapat dicari dengan kecepatan tertentu dengan menggunakan prinsip hukum kekekalan energi. Kecepatan jatuhnya aliran fluida kebawah dapat diangap sebagai gerak jatuh bebas ddan secara teoritis dapat dicari dengan rumus V=2gh. Tangki tersebut terbuka terhadap atmosfer dengan demikian tekanan pada permukaan orifice dan permukaan air ditangki adalah sama yaitu satu alur. Sejatinya fungsi utama orifice adalah membatasi aliran. Fungsi pembatasan tekanan dari orifice adalah merupakan konsekuensi dari relasi antara pressure drop dan flow drop. Fenomena choked flow sendiri adalah terjadinya mass flow rate yang konstan meskipun down stream pressurenya menurut akibat sonic velocity. Dalam aplikasi naiknya fungsi pembatasan aliran dan pembatasantekanan sama-sama dpat diterapkan dengan menggunakan orifice. Dalam mempelajari aliran fluida seringkali digunakan asumsi bahwa fluida adalah ideal, tidak mempunyai kekentalan. Meskipun hal ini merupakan situasi ideal yang tidak pernah ada. Lubang orifice relatif kecil terhadap luas penampang tangki. Semakin kecil prifice dibandingkan dengan luas penampang tangki, maka semakin banyak kehilangan yang terjadi dalam aliran. Sebaliknya jika luas keduanya serupa maka kehilangan akan mendekati nol. Kehilangan yang terjadi ini adalah kehilangan tenaga sehingga beberapa parameter aliran mengalami pengurangan. Hal ini dapat dilihat dari adanya koefisien debit , koefisien kecepatan dan sebagainya. Nilai h dalam percobaan adalah jarak antara titik permukaan bebas fluida dan udara dengan titik tengah lubang (orifice ). Semakin besar nilai h berarti semakin banyak massa air dalam tangki maka semakin besar pula tekanan pada dasar tangki. Kecepata aliran fluida juga lebih tinggi, volume yang keluar lebih banyak dan debit airnya juga lebih tinggi. Tujuan Praktikum Untuk menghitung lamanya waktu pengosongan tangki

TINJAUAN PUSTAKA

Nilai H pada Orifice diukur dari titik tengah orifice ke permukaaan bebas. Ketinggian tersebut diasumsikan tetap konstan. Persamaan Bernoulli diaplikasikan dar permukaan bebas hingga ke bagian tengah vena kontrakta dengan tekanan atmosfer lokal dan data elevasi , mengabaikan hkehilangan yang terjadi diperoleh V= 2gh. Ini hanya kecepatan teoritis, karena kehilangan diantara titik permukaan bebas dan bagian tengah orifice diabaikan. Rasio dari kecepatan aktual (Va) dengan kecepatan teoritis (Vt) disebut dengan koefisien kecepatan (Cv) yaitu Cv = Va/Vt atau ditulis dengan Va = Cv 2gh (Streeter and Wylie, 1985). Aliran teoritis dari sebuah tangki besar yang melalui lubang relatif kecil dengan bias a pada kedalaman h di bawah permukaan bebas dapat dicari dengan prinsip dari kekekalan energi . Misalkan tangki terbuka ke atmosfer, tekanan pada permukaan bebas maupun pada lubang adalah atmosferik dandengan demikian persamaan Bernouli memberikan : h= v/2g. V adalah kecepatanpengeluaran teoritis dan h adalah Z1 dan Z2 dalam persamaan Bernouli. Kecepatan pengeluaran sebenarnya adlah Q = Cd a 2gh. Cd didefenisikan sebagai koefiisien pengeluaran ( Dugdale,1986). Hukum Bernouli diterapkan pada zat cair yang mengalir dengan kecepatan berbeda dalam suatu pipa. P + lg y + v = C, P = tekanan, .g.y = energi potensial, v = energi kinetik . Cepat aliran / debit air (Q) adalah volume fluida yang dipindahkan tiap satuan waktu Q = A.V A1.v1=A2.v2 V = kecepatan fluida (m/s) A = luas penampang yang dilalui fluida Untuk zat cair yang mengalir melalui sebuah lubang paga tangki, maka besar kecepatannya selalu dapt diturunkan dari hukum Bernouli yaitu : V = 2gh, h adalah kedalaman lubang dari permukaan zat cair (Mirower dan Ersemhork, 2003). Peralatan yang digunakan untuk mengukur pengeluaran fluida adalah orifice dan noozle. Orifice adalah sebuah bukaan (biasanya bulat) pada dinding tangki atau pad plat normal di sumbu pipa, plat yang sama juga ada di ujung pipa atau di beberapa daerah lanjutairnya. Dikaraliteralisasi dari kenyataan bahwa ketipisan dinding / plat relatif kecil terhadap ukuran bukaan. Orifice standar dengan sisi tajam atau dengan bahan persegi atau bulat bukan jenis standar karena aliran ysng melaluinya dipengaruhioleh ketebalan plat, kekerasan permukaannya, jari-jari lekukannya. Orifice ini harus diuji jika diperlkan ketelitian yang tinggi (Titherington dan Rimmer, 1986). Koefisien kecepatan ( Cu) adalah perbandingan antara kecepatan nyata denganalairan pada vena kontrakta (Vc) dengan kecepatan aliran secara teoritis (v). Nilai koefisien keepatan bergantung pada bentuk sisi lubangapakah tajam atau dibulatkan, serta tingkat energi, nilai rata-rata dari kofisien kecepatan adalah 0,97. Koefisien kontraksi (Cc) adalah perbandingan antara luas penampang aliran vena kontrakta dengan luas lunbang yang sama dengan tampang aliran zat cair ideal, nilai rata-ratanya sekitar 0,64. Koefisien debirt adalah perbandingan antara debit nyata dengan debit teoritis. Nilai debit bergantung pada nilai koefisien kecepatan dan koefisien kontraksi. Nilai rata-ratanya adalah 0,62 (Triatmodjo, 1996). Sebuah orifice adalah bagian dinding dari tabung atau kaleng normal yangdibuka untuk membuat poros pada pipa, kaleng yang digabungkan di ujung pipa atau di beberapa daerah pertengahan. Sebuah orifice dicirikan dengan kenyataan bahwa dinding atau kaleng yang tebal mempunyai hubungan yang sangat kecil dengan ukuran yang dibuka. Orifice biasa adalah salah atu jenis orifice dengan ujung yang tajam. Karena hanya ada sat garis penghubung dengan fluida (Finnemore and Franzini, 2002). Orifice plate merupakan lempeng berlubang yang digunakan untuk mengukur tingkat aliran

dalam sistem pipa. Dengan orifice plate yang disisipkan pada pipa, dapat ditimbulkan pressure drop. Berdasarkan besar pressure dro laju aliran (flow rate) dapat dihitung. Alat ini sangat praktis untuk tabung berdiameter besar dan fluida yang kotor. Prinsip dasar orifice adalah dengan diketahuinya tinggi h dan luas lubangaliran keluar fluida maka dapat dihitung atau ditentukan umlah aliran keluar fluida Q. Alat ukur dengan prinsip dasar di atas dkatakan orifices (Anonimous, 2009). Tiga jenis peralatan yang paling umum dipakai untuk mengukur laju aliran fluida pada pipa sesaat adalah orificemeter, nozzlemeter, dan venturimeter. Masing-masing dari alat pengukur ini bekerja berdasarkan prinsip bahwa pengurangan luas aliran dalam sebuah pipa menyebabkan peningkatan kecepatan yang disertai dengan penurunan tekanan. Korelasi dari perbedaan tekanan dengan kecepatan memberikan cara untuk mengukur laju aliran tersebut. Tanpa adanya pengaruh viskos dan dengan asumsi pipa horizontal, penerapan persamaan Bernoulli (Munson, dkk, 2004).

METODOLOGI PRAKTIKUM Tanggal dan Tempat Percobaan Praktikum Mekanika Fluida dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2009 pada pukul 09.00 wib di Laboratorium Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Bahan dan Alat Bahan Air sebagai fluida yang diukur keceatannya Alat Ember berfungsi sebagai penampung air yang tertampung Kaleng ukuran besar sebagai tempat air yang dilubangi bagian bawahnya Gelas ukur sebagi pengukur volume air Penggaris berfungsi untuk mengukur ketinggian air dan diameter lubang kaleng yang tertampung Penyumbat air sebagai penyumbat air pada kaleng Stop watch sebagai pengukur waktu Prosedur Praktikum Diisi kaleng dengan air pada ketinggian 34 cm ( H1 ) dan disumbat Dibuat batas untuk air pada ketinggian 15 cm dengan anggapan sebagai H2 Dibuka penyumbat kaleng pada lubang bawah Disiapkan ember untuk menampung air yang keluar dari lubang bawah kaleng Ditutup lubang sampai batas ketinggian air 15 cm Diukur volume air yang keluar Diulang percobaan 3 kali, dengan rumus : A tangki : d 2 = r2

Orifice : d 2 = r2 Qt : A V : A 2g ( H )

Q:V/t Keterangan : T teori : Waktu teori (s) T praktek : Waktu praktek (s) A : Luas penampang tangki (m2) a : Luas penampang orifis (m2) d : Diameter (m) r : Jari jari (m) Q : Debit alir t : Waktu (s) V : Kecepatan alir (m/s) g : Grafitasi (m/s) H : Perubahan tinggi (0.19 m) Cd : Koefisien debit Qt : Debit teori (m3/s)

Anda mungkin juga menyukai