Anda di halaman 1dari 41

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA DI RUANG MAWAR 3 RSDM SURAKARTA

I. PENGKAJIAN Tanggal masuk pasien : 15 Maret 2013 Tanggal Pengkajian A. Identitas a. Identitas Klien 1. Nama 2. Usia 3. Jenis Kelamin 4. Pekerjaan 5. Status 6. Agama 7. Suku 8. Alamat 9. Diagnosa Medis : Tn. W : 62 tahun : Laki-laki : Swasta : Menikah : Islam : Jawa : Palur wetan, Mojolabah : Benigna Prostat Hiperplasia ( BPH ) : 19 Maret 2013

b. Penanggung jawab 1. Nama 2. Pekerjaan 3. Alamat 4. Hubungan degan klien : Tn. M : Swasta : Palur wetan, Mojolabah : Anak

B. Keluhan Utama Nyeri saat BAK P : Klien mengatakan tahu bahwa nyeri yang dirasakan karena penyakit Prostat Q : Klien mengatakan nyeri seperti tertusuk jarum, dan terasa panas. R : Klien menyatakan nyeri pada S : skala 5 T : Klien mengatakan biasanya nyeri terasa saat BAK

C. Riwayat Penyakit Sekarang Tn. W mengatakan 1 bulan yang lalu saat BAK pipisnya bercampur dengan darah, pancaran miksi jauh dan BAK di malam hari dengan frekuensi 6 kali. Sebelumnya Tn W pernah melakukan tindakan operasi di RS. Karanganyar 10 tahun yang lalu. Namun 6 bulan yang lalu klien mengatakan saat BAK keluar batu dan terasa nyeri di pinggang. Tn. W juga mengatakan bahwa 1 bulan yang lalu BAKnya bercampur dengan darah, pancaran miksinya jauh dan pada malam hari Tn. W bolak balik kekamar mandi dengan frekuensi 8 kali. Beberapa hari belakangan ini Tn. W merasakan saat BAK terasa perih, panas dan keinginan untuk berkemih sangat sering. Pada hari jumat tanggal 15 maret 2013 Pukul 14.01 Tn. W di bawa oleh anaknya ke RSDM Surakarta. Setelah sampai IGD Tn. W disarankan untuk rawat inap di ruang Mawar 3 RSDM Surakarta.

D. Riwayat Penyakit Dahulu Tn. W mengatakan sudah menderita penyakit prostat sejak 10 tahun yang lalu dan di lakukan tindakan operasi di RS Karangannyar.

E. Riwayat Penyakit Keluarga

Keterangan : : Laki-Laki : Perempuan : Meninggal : Klien : Tinggal Serumah : Menikah

F. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan Umum Kondisi klien baik Berpenampilan sesuai umur BB : 55 kg TB : 165 cm 2. Kesadaran Respon mata, motorik dan verbal sempurna. GCS 15 ( compos metis ) 3. Vital Sign Suhu : 37oC Nadi : 70x/menit RR : 20x/menit

TD : 130/80 mmHg 4. Kepala Bentuk kepala mesosepal, bersih, tidak ada benjolan/ massa, rambut terdistribusi baik, tidak ada lebi, tidak ada perdarahan, bentuk rambut lurus, warna hitam. 5. Mata Konjungtiva : anemis (+) Sklera : ikhterik (+)

Gerakan bola mata normal (mengikuti arah gerakan benda dengan baik) Pupil Lesi : Isokor kiri dan kanan : (-)

Tidak ada kotoran Tidak menggunakan alat bantu pengelihatan

6. Hidung Bersih Simetris Nafas cuping hidung (-) Pilek (-) Nafas cepat (-)
3

Nafas dangkal (-)

7. Mulut Bersih Mukosa bibir kering (-) Pucat (-) Caries gigi (-) Gigi palsu (+) Sariawan (-)

8. Telinga Simetris Fungsi pendengaran baik Perdarahan (-) Lesi (-) Serumen (-)

9. Leher Peningkatan JVP (-) Lesi (-) Pembesaran kelenjar tiroid

10. Dada dan paru Inspeksi : Simetris, tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan, warna merata Palpasi Perkusi : Tidak ada nyeri tekan, ada getaran taktil fremitus : Tidak ada pembesaran paru

Auksultasi : Ronki (-), wheezing (-)

11. Jantung Inspeksi Palpasi Perkusi : Tidak ada pembengkakan pada dinding dada di area jantung : Tidak ada nyeri tekan, ictus codius teraba : Tidak ada tanda-tanda pembesaran jantung, bunyi sonor

Aukskultasi : Tidak ada nyeri tekan

12. Abdomen Inspeksi : Lesi (-)

Aukskultasi : Bising usus normal


4

Palpasi Perkusi

: Nyeri tekan epigastrum (-) : Tympani

13. Genetalia Tidak terpasang kateter. Terdapat nyeri tekan pada prostat. 14. Ektremitas Ektremitas atas : Terpasang infus RL 20tpm di tangan kiri, tangan kanan

dan kiri dapat bekerja secara maksimal, reflek trisep dan bisep baik, tidak terdapat oedema. Ektremitas bawah : Tidak terdapat oedema pada kaki kanan dan kiri. Dapat digerakan dengan baik. II. PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR A. Oksigenasi 1. Sebelum dirawat Klien tidak mempunyai masalah dengan pernafasan Klien tidak merasa sesak 2. Selama dirawat Klien tidak merasa sesak RR : 20x/menit

B. Nutrisi dan Cairan 1. Sebelum dirawat Nafsu makan klien baik Klien makan 3 kali sehari Menu makan sehari-hari : Nasi, Sayur, Lauk Volume minum 1,5 L/hari Antropometri ( BB : 55kg TB : 167cm) IMT : IMT = BB (TB(m))2 55 = 55 = 20,9 (1,65)2 2,62

2.

Selama dirawat
5

Nafsu makan sedikit menurun Frekuensi makan 3x sehari Menu makan sehari-hari : Nasi, Lauk, Buah Volume minum 1L/hari Antropometri (BB : 53 kg, TB : 165 cm) IMT = BB (TB(m)2) = 53 (1,65) C. Eliminasi 1. Eliminasi Urin Keterangan Frekuensi Pancaran Bau Warna Perasaan setelah BAK Sebelum dirawat 6-7 kali/hari Kuat Khas Kuning Lega Setelah dirawat 8-9 kali/hari Lemah Khas Kuning bercampur darah Sakit
2

53 2,62

= 20,2

2. Eliminasi Fekal Keterangan Frekuensi Bentuk Warna Bau Perasaan setelah BAB Sebelum dirawat 2 kali/hari Semi solid (berbentuk) Kuning kecoklatan Khas Lega Setelah di rawat 2 kali/hari Semi solid (berbentuk) Kuning kecoklatan Khas Lega

D. Termoregulasi Saat klien di IGD Suhunya 37,6 oC Saat dikaji suhu klien 36,5oC

E. Aktifitas Latihan/ Mobilisasi Aktivitas sebelum dirawat Makan Mandi Berpakaian Toileting Tingkat mobilitas ditempat tidur Berpindah Kemampuan ROM Berjalan 0 1 2 3 4

Aktivitas sesudah dirawat Makan Mandi Berpakaian Toileting Tingkat mobilitas ditempat tidur Berpindah Kemampuan ROM Berjalan

Keterangan : 0 : Mandiri 1 : Menggunakan alat bantu 2 : Dibantu orang lain 3 : Dibantu orang lain dan perawat 4 : Ketergantungan/tidak mampu

F. Seksualitas dan reproduksi Klien sudah menikah dan mempuyai tiga orang anak

G. Psikososial 1. Stress dan koping


7

Klien mengatakan jika bosan beliau mengajak ngobrol anak dan suaminya 2. Konsep diri Gambaran diri : Optimis dengan kondisi tubuh Ideal diri Harga diri Identitas : Menerima diri : Klien menerima dengan kondisi dan kemampuan tubuhnya : Klien sebagai seorang ayah

H. Rasa aman dan Nyaman Klien mengeluh nyeri pada abdomen kiri. Pengkajian PQRST: P Q R S T : Klien mengatakan tahu bahwa nyeri yang dirasakan karena penyakit prostat : Klien mengatakan nyeri seperti tertusuk jarum, dan terasa panas. : Klien menyatakan nyeri BAK : skala 5 : Klien mengatakan biasanya nyerinya selalu terasa saat BAK.

I. Spiritual Klien beragama islam, klien tetap menjalankan ibadah sholat.

J. Higiene dan integritas kulit 1. Sebelum dirawat Klien dapat mandi 2x sehari tanpa bantuan Klien dapat menggosok gigi 2x sehari Klien keramas 2x sehari 2. Selama dirawat Klien di seka 2 kali sehari oleh keluargannya Klien sikat gigi 2 kali sehari

K. Kebutuhan istirahat dan tidur 1. Sebelum dirawat Klien tidak ada masalah dengan tidurnya Jumlah jam tidur Ny. W 6 jam/hari 2. Selama dirawat
8

Klien tidak dapat beristirahat dengan baik pada malam hari di karenakan keinginan berkemih terus menerus Jumlah jam tidur Ny. W 4 jam/hari

L. Akulturasi Diri Klien dapat menyesuaikan diri di rumah sakit. Klien berkomunikasi dengan sesama pasien lain yang di rawat satu kamar dengannya.

M. Rekreasi Klien biasanya menghabiskan waktu untuk menonton TV. Terkadang berbincangbincang dengan tetangga di rumah.

K. Kebutuhan belajar Klien dapat berbicara tanpa hambatan dengan bahasa daerah ( bahasa jawa ), tidak perlu penerjemah, namun klien tidak tau tentang proses penyakit dan penanganan nya. Selama ini klien hanya menahan rasa nyeri. Hambatan yang dialami klien adalah pendidikan yang kurang dan kurang nya informasi yang didapat.

L. Pemeriksaan Penunjang A. Hasil Laboratorium Jenis pemeriksaan Hemoglobin Hematokrit Leukosit Trombosit Eritrosit Hemostasis PT APTT INR 13,7 34, 7 1.070 10.0 15.0 20. 0 40.0 12,5 38 7,6 272 4, 46 Hasil Nilai normal 13,5 17,5 33 - 45 4,5 11,0 150 - 450 4, 50 5, 90 Kesan (meningkat/menurun)

Kimia Klinik SGOT SGPT 28 31 0 35 0 - 45

Natrium Kalium

136 3,2

136 - 145 3,7 5,4

B. Hasil Laborat Serologi Tumor Marker PSA (Prostat) 7,55 0,00 4,50 Hasil Rujukan Kesan (Meningkat/menurun) Meningkat

M. Terapi Jenis terapi Infuse NaCL 500mg/2 0 tpm IV Indikasi : Gagal jantung Demam, kerusakan thrombosis infeksi, Monitoring vena dosis flebitis, Dosis Rute Indikasi dan cara kerja Kontra indikasi Efek samping Peran perawat

Nutrient & pengobatan kongestif, asidosis berhubungan

yg ginjal, edema paru yg dan dengan disebabkan natrium

oleh hipervolemia &

dehidrasi & kehilangan retensi ion alkali dalam tubuh.

hiperproteinema,
10

Cara Kerja :

hipernatremia, hiperkloremia, hiperhidrasi

Dexsamet ason

5 mg/ 12jam

IV

Indikasi : Anti inflamasi dan anti alergi yang sangat kuat.

Tidak boleh di berikan Pengobatan yang pada penderita herpes simplex pada mata, tuberculose aktif berkepanjangan dapat dapat mengakibatkan ketabolik steroid seperti kehabisan protein, osteoporosis, dan penghambat pertumbuhan anak.

Monitoring penggunaan obat,

Cara Kerja : Deksamethasone adalah glukokortikoid sintetik dengan imunosupresan aktivitas dan

anti-inflamasi. Sebagai imunosupresan Deksamethasone bekerja menurunkan dengan respon

imun tubuh terhadap stimulasi rangsang.

Aktivitas anti-inflamasi Deksamethasone

11

dengan jalan menekan atau mencegah respon jaringan proses terhadap inflamasi dan

menghambat akumulasi sel yang mengalami termasuk

inflamasi,

makrofag dan leukosit pada tempat inflamasi. Ondansetr on 4 mg/12 jam IV atau I.M Indikasi : Penanggulangan dan muntah Narfoz mual diberikan jangan Sakit kepala, Monitoring

penderita pusing, dan susah dosis

karena yang hiprsensitif atau buang air besar serta alergi ondnsetron terhadap

radioterapi operasi.

Cara Kerja : Ondansetron antagonis adalah reseptor

5HT3 yang poten dan selektif. Pemberian obat-obat

12

kemoterapi radioterapi menyebabkan pelepasan 5HT3

dan dapat

ke

dalam usus halus yang akan merangsang

refleks muntah dengan mengaktifkan afferen reseptor Ondansetron menghambat dimulainya refleks ini. vagal serabut lewat 5HT3.

Furosemit

1/2 sampai 1 tablet 68 jam /hari

Oral

Indikasi :

Defisiensi elektrolit

Tekanan

darah Monitoring dehidrasi dosis

Edema yang disebabkan Anuria, Koma hepatik rendah,

muda, dan penyakit jantung, gagal kehamilan elektrolit ginjal akut. Muntah Hipokalemia,Ibu penipisan anoreksia, diare, menyusui: furosemide (misalnya, natrium,

azotemia, hiperglikemia.

disekresi dalam ASI kalium) Ibu menyusui harus menghindari menyusui


13

saat

mengambil

Cara Kerja : Furosemida suatu derivat adalah asam

furosemide.

antranilat yang efektif sebagai Mekanisme furosemida menghambat penyerapan kembali diuretik. kerja adalah

natrium oleh sel tubuli ginjal. Furosemida meningkatkan pengeluaran air,

natrium, klorida, kalium dan tidak

mempengaruhi tekanan darah yang normal. Ketorolac 30mg ( 1 ampul) IV Indikasi : Untuk penatalaksanaan

14

tiap jam

12

jangka pendek terhadap nyeri sampai akut berat sedang setelah

prosedur bedah.

Cara Kerja : Ketorolac tromethamine dengan lengkap pemberian intramuskular konsentrasi dengan puncak cepat diserap dan setelah

rata-rata dalam plasma sebesar setelah pemberian tunggal 30 mg 2,2 50 mcg/ml menit dosis

15

III. ANALISA DATA No Dx 1 DS Klien mengatakan BAK Retensi urine Ketidakmampuan kandung kemih untuk berkontraksi dengan adekuat Data Masalah Etologi

sering, hanya menetes dan tidak puas Klien mengatakan gelas ( 50cc) /BAK Klien mengatakan sakit/ nyeri saat BAK

DO 2 DS Klien mengatakan nyeri saat BAK Urine masih tetap menetes setelah berkemih Klien sering kekamar mandi untuk BAK Nyeri Distensi kandung kemih

16

Klien mengatakan nyeri pada rongga peritonial

DO Kien terlihat menahan nyeri sebelum dan sesudah BAK Klien terlihat berjalan pelanpelan saat ke kamar mandi Ekspresi wajah menyeringai klien

P: Saat bergerak dan pipis Q: Nyeri seperti ditusuk tusuk R: Klien mengatakn nyeri di pada rongga peritonial S: Nyeri skala 5 T: Klien mengatakan nyerinya hilang timbul 3. DS Klien mengatakan jarang Kekurangan volume cairan Kehilangan cairan aktif

17

minum air putih setiap harinya Klien mengatakan minum air putih hanya sekitar 1 L DO Membran mukosa kering Kulit kering dan keriput Konjuntiva anemis Klien terlihat lemah

IV. DIAGNOSA KEPERWATAN 1. Retensi urine berhubungan dengan ketidakmampuan kandung kemih untuk berkontraksi dengan adekuat 2. Nyeri berhubungan dengan distensi kandung kemih 3. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif

18

V. PERENCANAAN No Diagnosa keperawatan Dx 1 Retensi urine b.d Tujuan Eliminasi BAK klien kembali normal setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4x24 jam 1. Berkemih dengan jumlah yang cukup tak teraba distensis kandung kemih. 2. Menunjukkan residu pascaberkemih kurang dari 50ml ; dengan tak adanya tetesan/kelebihan aliran. 3. Klien merasa puas setelah BAK Tujuan dan kriteria Mandiri 1. .Dorong pasien untuk berkemih tiap 2-4 jam dan bila tiba-tiba dirasakan 2. Observasi miksi/pola BAK klien 3. Kaji dan catat waktu dan jumlah tiap berkemih. Perhatikan penurunan haluaran urine. 4. Stimulasi refleks kandung kemih dengan menempelkan es ke abdomen, menekan bagian dalam paha atau mengalirkan air 5. Dorong masukan cairan sampai 300 ml sehari Kolaborasi Rencanan Tindakan TTd

ketidakmampuan kandung kemih untuk berkontraksi adekuat dengan

19

1. Berikan obat sesuai indikasi 2. Kolaborasi dengan dokter untuk pemasangan kateter (DC) 3. Kolaborasi dengan dokter untuk tindakan operasi 2 Nyeri berhubungan Tujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam 3x24 jam diharapkan nyeri dapat teratasi dengan kriteria hasil : 1. Tampak rileks 2. Mampu untuk tidur/istirahat dengan tepat 1. Manajemen nyeri Kaji nyeri PQRST Perhatikan (skala 0-10 ) Observasi reaksi verbal Ajarkan teknik relaksasi Berikan posisi yang nyaman 2. Kolaborasi Pemberian obat-obatan Ketorolak 30mg/12 jam 3 Kekurangan volume Tujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam 2x24 jam diharapkan kurangnnya volume cairan dapat teratasi dengan 2. Dorong peningkatan pemasukan Mandiri 1. Pantau warna, jumlah dan frekuensi kehilangan cairan. lokasi, intensitas dengan distensi kandung kemih

cairan b.d kehilangan cairan aktif

20

kriteria hasil : 1. Keseimbangan cairan : keseimbangan air dalam ruang intrasel dan ekstrasel tubuh. 2. Membran mukosa lembab 3. Tidak terlihat lemas 4. TTV dalam batas normal TD = 130/80mmHg R = 16-20 x/mnt N = 60-100 x/mnt S = 36-370C

oral berdasarkan kebutuhan individu 3. Tingkatkan tirah baring dengan kepala tinggi. 4. Mengkaji Keadaan umum dan tanda-tanda vital Kolaborasi Berikan cairan IV sesuai kebutuhan

21

VI. Implementasi Dx. 1 Tgl./ jam 20-3-2013 07. 20 Implementasi Mengobservasi klien pola BAK Respon S : klien mengatakan BAK tidak lancar, hanya menetes TTD

O : Klien sering ke kamar mandi

08.15

Memberikan Ondansetron

injeksi S : Klien mengatakan bersedia 4mg/12jam, untuk diberi injeksi

furosemid 1 tablet per 12 jam, O : dexametason 5mg/12jam dan ketorolac 30mg/12jam Klien tampak kooperatif Ondansetron, dexametason, ketorolac

masuk melalui IV dan furosemid melalui oral 2 09.00 Mengkaji perhatikan (skala 0-10 )

Mengkaji lokasi,

nyeri, intensitas

S : Klien mengatakan nyeri dibagian rongga perito O : Klien tampak menyeringai

22

Skala nyeri P : Saat BAK Q : Rasa nyeri seperti

ditusuk tusuk R : Rongga peritonial dan prostat S : Skala nyeri 5 T : Hilang timbul 2 09.30

Mengajarkan teknik relaksasi S : Klien mengatan bersedia pada klien O : Klien ampak mempraktekkan anjuran perawat

10.00

Memberikan

posisi

yang

S : Klien mengatakan nyaman dengan posisi terlentang O : Klien dalam posisi terlentang

nyaman pada klien

11.00

Memantau warna, jumlah dan frekuensi kehilangan cairan.

S : Klien mengatakan warna urin kuning sedikit O : Urin tampak jernih, frekuensi tidak keruh dan

23

sedikit Mengkaji KU dan TTV klien

21-3-2013 07.10

S : klien mengatakan tidak lemas O: TD : 120/80 Nadi : 76x/menit RR : 18x/menit Suhu : 36, 5oC

1,2

08.00

Memberikan Dexametason ondansetron

injeksi S : Klien mengatakan bersedia 5m/12jam, 4mg/12jam dan O : Klien tampak kooperatif Injeksi Dexametason, untuk diberi injeksi

Keorolax 30mg/12jam

ondansetron,ketorolak masuk melalui IV 2 08.15 Mengkaji skala nyeri dan lokasi S : Klien mengatakan nyeri daerah nyeri O: Klien terlihat sedikit
24

prostat dan rongga peritonial

menyeringai Skala nyeri berkurang

menjadi 4 P : Saat BAK Q : Rasa nyeri seperti ditusuk tusuk R : Rongga peritonial dan prostat S : Skala nyeri 4 T : Hilang timbul 1 09.00 Mendorong pasien untuk berkemih tiap 2-4 jam dan bila tiba-tiba dirasakan

S : Klien sedikit merasa lega walaupun frekuensi kencing sedikit. O : Klien terlihat lega walaupun frekuensi kencing sedikit

10. 00

Menstimulasi refleks kandung kemih dengan menempelkan es ke abdomen

S : Klien mengatakan nyaman O : Klien terlihat nyaman Klien tampak lebih lega

25

11.00

Memberikan kenyamanan, contoh

tindakan S : Klien mengatakan bersedia pijatan O : Klien kooperatif Klien terlihat nyaman Klien tampak

punggung ; membantu pasien melakukan posisi yang

nyaman;mendorong penggunaan napas terapeutik 3 12.20 Mendorong pemasukan oral kebutuhan individu relaksasi/latihan dalam;aktivitas

memperhatikan apa yang diajarkan perawat

peningkatan S : Klien mengatakan rutin berdasarkan meminum obat oral sesaui dengan dosis yang di berikan oleh dokter

O : Klien mau meminum obat oral yang di berikan oleh perawat

1,3

22-3-2013 07.15

- Mengkaji KU dan TTV

S : Klien mengatakan bersedia O: TD : 120/70

26

Nadi : 83x/menit RR : 20x/menit Suhu : 36, 5 oC

1,2

08.00

Memberikan 5mg/12 4mg/12 jam, jam,

Dexametason Ondansetron Ketorolax

S : Klien mengatakan bersedia O: Klien tampak kooperatif Injeksi ondansetron, masuk ketorolax, dexametason IV dan

30mg/12 jam dan furosemid 1 tablet/8jam

melalui

furosemid 1 tablet melalui oral 2 09. 30 Mengkaji nyeri dan lokasi nyeri

S : Klien mengatakan nyeri daerah prostat dan rongga peritonial O : Klien tampak sedikit

menyeringai Skala nyeri berkurang

P : Saat BAK
27

Q : Rasa seperti di tusuk R : Rongga peritonial dan prostat S : Skala nyeri 3 T : hilang timbul

10.00

Meningkatkan

tirah baring S : Klien mengatakan nyaman O : Klien terlihat nyaman dengan posisi tersebut.

dengan kepala tinggi

11.00

Mempertahankan tirah baring S : Klien mengatakan lebih sering bila diindikasikan beristirahat O : Klien terlihat banyak istirahat di tempat tidur

14.00

Memberikan cairan IV sesuai kebutuhan

S : Klien mengatakan menerima pemberian cairan IV sesuai kebutuhan O : Klien terlihat menerima tindakan dari perawat.

28

23- 3 2013 07. 20

Mendorong pasien untuk berkemih tiap 2-4 jam dan bila tiba-tiba dirasakan.

S : Klien sudah merasa lega walaupun frekuensi kencing sedang. O : Kien terlihat lega walau frekuensi kencingnya hanya sedikit.

2,3

08.10

Memberikan 5mg/12 4mg/12 jam, jam,

Dexametason Ondansetron Ketorolax

S : Klien mengatakan bersedia O: Klien tampak kooperatif Injeksi ondansetron, masuk ketorolax, dexametason IV dan

30mg/12 jam dan furosemid 1 tablet/8jam

melalui

furosemid 1 tablet melalui oral 2 10.00 Mengkaji nyeri dan lokasi nyeri O: Klien terlihat sedikit

S : Klien mengatakan nyeri daerah prostat dan rongga peritonial

menyeringai

29

Skala

nyeri

berkurang

menjadi 3 P : Saat BAK Q : Rasa nyeri seperti ditusuk tusuk R : Rongga peritonial dan prostat S : Skala nyeri 3 T : Hilang timbul 2 11.00 Mengajari teknik relaksasi

S : Klien mengatakan bersedia O : Klien tampak melakukan apa yang di ajarkan oleh perawat

12.00

Memantau warna, jumlah dan frekuensi kehilangan cairan.

S : Klien mentakan warna air kencingnya tidak keruh dan frekurnsi sedang O: Warna urien jernih Frekuensi sedang

30

VII.

Evaluasi Hari/Tanggal Rabu 20-3-2013 Diagnosa Keperawatan 1. Retensi urin b.d ketidakmampuan S : klien mengatakan Evaluasi Hasil TTD

kandung kemih untuk berkontraksi dengan adekuat

frekuensi berkemih masih sedikit klien mengatakan kencing sudah bisa keluar, tapi terkadang sulit keluar klien mengatakan sudah ada rasa puas sudah bisa berkemih walaupun

terkadang masih sulit O: Urine sudah tidak menetes setelah berkemih A: P: masalah teratasi sebagian

31

2. Nyeri b.d distensi kandung kemih S:

lanjutkan intervensi 3,4,5

Klien merasa

mengatakan nyeri saat

masih dan

setelah berkemih Klien mengatakan nyeri

yang dirasakan menganggu aktivitasnya O: Klien terlihat masih sering merasa nyeri saat dan

setelah berkemih Klien lebih sering istirahat di tempat tidur A: P: Lanjutkan intervensi Masalah teratasi sebagian

32

3. Kekurangan

volume

cairan

b.d S : Klien mengatakan masih

kehilangan cairan aktif

jarang minum air putih O: Membran mukosa lembab Konjunctiva non anemis Klien terlihat sudah tidak lemas A: P: Kamis 21-3-2013 1. Retensi urin b.d ketidakmampuan S : kandung kemih untuk berkontraksi dengan adekuat klien mengatakan Lanjutkan intervensi 2, 4 Masalah teratasi sebagian

frekuensi berkemih masih sedikit klien mengatakan kencing sudah bisa keluar, tapi

33

terkadang sulit keluar klien mengatakan sudah ada rasa puas sudah bisa berkemih walaupun

terkadang masih sulit O: Urine sudah tidak menetes setelah berkemih A: P: 2. Nyeri b.d distensi kandung kemih S: Klien merasa mengatakan nyeri saat masih dan lanjutkan intervensi 3,4,5 masalah teratasi sebagian

setelah berkemih Klien mengatakan nyeri

yang dirasakan menganggu

34

aktivitasnya O: Klien terlihat masih sering merasa nyeri saat dan

setelah berkemih Klien lebih sering istirahat di tempat tidur A: P: 3. Kekurangan volume cairan b.d S: Klien mengatakan masih Lanjutkan intervensi 4,5 Masalah teratasi sebagian

kehilangan cairan aktif

jarang minum air putih O: Membran mukosa lembab Konjunctiva non anemis

35

Klien terlihat sudah tidak lemas

A: P: Jumat 22-3-2013 1. Retensi urin b.d ketidakmampuan S : kandung kemih untuk berkontraksi dengan adekuat klien mengatakan Lanjutkan intervensi 2, 4 Masalah teratasi sebagian

frekuensi berkemih masih sedikit klien mengatakan kencing sudah bisa keluar, tapi terkadang sulit keluar klien mengatakan sudah ada rasa puas sudah bisa berkemih walaupun

terkadang masih sulit O: Urine sudah tidak menetes


36

setelah berkemih A: P: 2. Nyeri b.d distensi kandung kemih S: Klien merasa mengatakan nyeri saat masih dan lanjutkan intervensi 3,4,5 masalah teratasi sebagian

setelah berkemih Klien mengatakan nyeri

yang dirasakan menganggu aktivitasnya O: Klien terlihat masih sering merasa nyeri saat dan

setelah berkemih Klien lebih sering istirahat di tempat tidur

37

A: P: 3. Kekurangan volume cairan b.d S : Klien mengatakan masih Lanjutkan intervensi 4,5 Masalah teratasi sebagian

kehilangan cairan aktif

jarang minum air putih O: Membran mukosa lembab Konjunctiva non anemis Klien terlihat sudah tidak lemas A: P: Lanjutkan intervensi 2, 4 Sabtu 23-3-2013 1. Retensi urin b.d ketidakmampuan S : kandung kemih untuk berkontraksi Klien mengatakan sudah
38

Masalah teratasi sebagian

dengan adekuat

ada rasa puas saat berkemih Klien mengatakan, BAK

sudah bisa keluar Klien mengatakan frekuensi berkemih banyak O: Urine sudah tidak menetes setelah berkemih A: P: Lanjutkan intervensi bila masalah muncul lagi 2. Nyeri b.d distensi kandung kemih Masalah teratasi

S: Klien mengatakan nyeri saat kencing sudah berkurang O:

39

Klien

sudah

jarang

merasakan nyeri A: P: 3. Kekurangan volume cairan b.d S : Klien mengatakan sudah Lanjutkan intervensi Masalah teratasi sebagian

kehilangan cairan aktif

mau minum air putih hingga 2,5 L/ hari O: Mukosa bibir lembab Konjuctiva non anemis Mukosa bibir lembab Klien terlihat segar, sudah tidak lemas

40

A: P: Lanjutkan ingervensi bila masalah muncul lagi Masalah teratasi

41

Anda mungkin juga menyukai