Anda di halaman 1dari 33

+

KOMINFO

OPTIMALISASI e-GOVERMENT DI INDONESIA


Oleh:

Firmansyah Lubis
Direktur e-Government Kementerian Komunikasi dan Informatika RI

Inikah Birokrasi Indonesia?

DEFIFNISI eGovernment

Kata Kunci
Oleh - Pemerintah Untuk - Rakyat - Bisnis - Lembaga Pemerintah lain Manfaat e-Government - Efisiensi - Efektivitas - Transparansi - Inovasi - Partisipasi Bagaimana mencapainya? - Rekayasa ulang proses bisnis - Penggunaan TIK

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pemerintahan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan.

Faktor Penentu Kesuksesan

Visi & Misi E-Government

Faktor Penentu Kesuksesan merupakan Faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar implementasi eGovernment berjalan sesuai apa yang telah direncanakan. Faktor Penentu Kesuksesan dibagi menjadi empat dimensi:
Kebijakan dan Regulasi, Kelembagaan dan SDM, Perencanaan dan Anggaran, Infrastruktur dan Aplikasi

Sumber: DETIKNAS, 2012

STRATEGI IMPLEMENTASI e-GOVERNMENT: Pendekatan Tiga Bola


Source : MP TIK

Sinkronisasi investasi TIK nasional Kebijakan fiskal multiyears & multiyears contract Penggunaan komponen TIK lokal industri TIK
Peningkatan kualitas SDM TIK dg kerjasama R&D institusi pendidikan Peningkatan kualitas SDM TIK utk industri TIK

Kebijakan

Penguatan unit pengelola TIK di lembaga-2 Pemerintah Penguatan lembaga koordinator program strategis TIK dan cyber security nasional

Kelembagaan

SDM

E-Government dan Reformasi Birokrasi


Menyelenggarakan Layanan yang Prima
Pembenahan Tata-laksana
Rekayasa Ulang Proses Bisnis Org Simplifikasi dan Integrasi Prosedur
Pengembangan Sistem Perumusan Budaya Kerja Manajemen perubahan Peningkatan Kompetensi Reformasi Layanan Publik (G2C)

Restrukturisasi Organisasi

E-Government: Penerapan TIK

Reformasi Layanan Kepegawaian (G2E) Reformasi Layanan Dunia Usaha (G2B) Reformasi Layanan Sesama Instansi (G2G)

Efisiensi internal, Transparansi, Akuntabilitas

Efisiensi dan Efektifitas Nasional 6

Efisiensi eksternal, Efektifitas organisasi, Transparansi

SOURCE:KEM KOMINFO

Analisis Beban Kerja dan Kualifikasi Jabatan

Penguatan SDM

Redefinisi Tugas dan Fungsi

Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan yang baik

Penajaman Visi, Misi, Strategi

Penguatan Organisasi

Strategi Impementasi E-Government


Peraturan dan Kebijakan

Konteks dan Motivasi

Merumuskan dan mengharmonisasikan peraturan dan kebijakan yang ada saat ini terkait dengan pelayanan publik

Organisasi dan Lembaga

Menguatkan dan memperbaiki proses bisnis Menetapkan standar pelayanan Membuat Standard Operation Procedures Mengembangkan survey kepuasan publik dan layanan pengaduan Meningkatkan Sumber Daya Manusia

Aplikasi

Mengembangkan aplikasi back office dan front office yang berorientasi G2G, G2B, G2C Mengembangkan enkripsi data Standarisasi Metadata

Infrastruktur

Mengembangkan infrastruktur berbasis TIK untuk memberikan akses publik pada layanan yang akan diberikan Mengembangkan secure network protocol

+
Today

E-Government Indonesia Update


Update terakhir e-Government Indonesia

e-Government Indonesia Today

Secara de yure dan de facto, Pemerintah RI telah menerapkan e-Government sejak tahun 2003, melalui Inpres 3 nomor 2003 tentang Strategi dan Kebijakan e-Government; Infrastruktur telekomunikasi sebagai dasar e-Government telah tergelar di sebagian besar wilayah RI; Hampir tidak ada perkantoran pemerintah yang tidak menggunakan komputer dalam mendukung tugas-tugas mereka. Domain instansi pemerintah tercatat lebih dari 3100 domain; Beberapa program nasional yang dijalankan melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi (eGovernment) telah berlangsung dengan segala dinamikanya; Sebagian besar Aparatur Pemerintah telah menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi, setidaknya teknologi telekomunikasi. PNS yang mampu mengoperasikan komputer makin banyak; Beberapa regulasi yang mendukung e-Government secara umum dan secara khusus (seperti regulasi e-KTP) telah diterbitkan;

Respon masyarakat melalui layanan elektronik meningkat. Saat ini terdata lebih dari 63 juta pengguna internet di Indonesia.

Posisi Indonesia di tingkat Internasional

Peringkat e-Government Indonesia tahun 2012:

Menurut PBB : 109 dari 122 negara

Menurut Waseda University tahun 2012 (dari 55 negara)


Total :Peringkat 33 Di kalangan group APEC : peringkat 15 Negara dengan populasi > 50 juta : peringkat 13

Indikator Penilaian
Terdapat 7 indikator dan 30 sub indikator

Sumber: Waseda University

+
eGovernment

Kebijakan & Strategi


Pengembangan e-Government Nasional

+ 9 Program Percepatan Reformasi Birokrasi


2. PENATAAN JUMLAH DAN DISTRIBUSI PNS 1. PENATAAN STRUKTUR BIROKRASI 3. SISTEM SELEKSI CPNS DAN PROMOSI PNS SECARA TERBUKA

9. EFISIENSI PENGGUNAAN FASILITAS, SARANA DAN PRASARANA KERJA PNS 8. PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PNS

9 Program Percepatan RB
4. PROFESIONALISASI PNS

7. PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR

5. PENGEMBANGAN SISTEM ELEKTRONIK PEMERINTAH (EGOVERNMENT)

6. PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK

Kebijakan

Mendorong penguatan regulasi e-Government; Meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan melalui penerapan Sistem Elektronik di lingkungan instansi pemerintah; Meningkatkan kualitas layanan publik online pemerintah; Meningkatkan sinergi antara Pemerintah dengan kalangan dunia usaha, akademisi dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan dan implementasi layanan pemerintah melalui sistem elektronik;

Menjamin keamanan informasi Pemerintah RI.

Strategi

Melakukan evaluasi yang mendalam terhadap capaian e-Government dan penyusunan perencanaan yang komprehensif e-Government nasional dengan melibatkan pihak-pihak yang terkait; Penyusunan regulasi/kebijakan dan strategi nasional, dari pusat hingga daerah dan Satuan kerja; Pengaturan yang lebih baik dalam belanja e-Government/Teknologi Informasi dan Komunikasi di lingkungan instansi pemerintah; Penguatan kapasitas PNS dalam pengoperasioan Teknologi Informasi dan Komunikasi; Integrasi Business Process dan Sistem Informasi e-Government antar K/L/D; Mendorong penelitian dan pengembangan e-Government; Penguatan kerjasama G2G, G2B dan G2C; Penerapan Open Government Indonesia melalui media e-Government; Penerapan layanan publik melalui media online secara bertahap; Penerapan flagship e-Government; Penguatan Gov-CCERT melalui kerjasama antar K/L/D dalam pengamanan sistem e-Government;

+
Integrasi eGovernment

KANAL INTEGRASI DATA ANTAR INSTANSI PEMERINTAH

Aparatur Pemerintah Indonesia

+ Government Service Bus (GSB)


Menghubungkan data-data antar K/L
GSB menghubungkan server-server K/L/Pemda dengan bantuan Aplikasi siMANTRA & PNSbox yang diinstall di Data Center K/L/D untuk menjamin privacy dan keamanan

siMANTRA

GSB
siMANTRA

siMANTRA

PNSbox
siMANTRA siMANTRA

Keterangan :

siMANTRA

Aplikasi Manajemen Pertukaran Data Pemerintah Private Network Security Sistem Pengaman Transaksi elektronik

Integrasi Data PNS

Pengambilan data-data berbasis NIP dari Server BKN;

Pengambilan data-data berbasis e-KTP dari Server Kemdagri;


Pengambilan data-data berbasis NPWP dari Server DJP Kemkeu.

Catatan:

K/L Penyedia data menentukan langsung data-data apa yang boleh diakses oleh K/L/Pemda lainnya

+
Reformasi data PNS
Pilot project Data Mining PNS melalui NIP, NIK dan NPWP

Mewujudkan nilai tambah suatu sistem dengan mengkolaborasikan dan saling memvalidasi data antar sistem.

Data Utama
Pegawai Penduduk Wajib Pajak

NIP Nama Tempat lahir Tanggal lahir


Nama Ortu Alamat Finger Print

NIK Nama Tempat lahir Tanggal lahir


Nama Ortu Alamat Finger Print

NPWP Nama Tempat lahir Tanggal lahir


Alamat

Relasi Data Utama


Comprehensive report Penduduk NIK Nama Tempat lahir Tanggal lahir Nama Ortu
Suply Suply

Pegawai Nama NIP Tempat lahir Tanggal lahir Nama Ortu Alamat Finger Print

Middleware siMAYA Nama NIP NIK NPWP Finger Print Tanggal lahir
Aplikasi middleware mengkombinasikan uniqueid (Primary key) dari setiap Nomor Identitas
Suply

Wajib Pajak NPWP Nama Tempat lahir Tanggal lahir Alamat

Alamat
Finger Print Catatan:
Identitas lain, seperti finger print, tanggal lahir dan nama orang tua menjadi alat verifikasi

Comprehensive Report

Dengan mengintegrasikan nomor identitas unik dan finger Print dari Data Pegawai, Penduduk dan Wajib Pajak, maka dapat dihasilkan validitas report, diantaranya :

Kepegawaian: Usia PNS Status PNS (nikah/anak/kematian, dan lain-lain) Hak Gaji Kemungkinan NIP ganda Perpajakan: PNS yang sudah/belum memliki NPWP Status pembayaran pajak oleh setiap PNS Kependudukan: Status pekerjaan Status Pendidikan

Status Sistem Saat ini


NIP NIK - NPWP

Telah terbangun:

Interkoneksi infrastruktur (jaringan internet, sistem pengamanan) antara Kemkominfo BKN DJ Pajak DJ Adminduk Capil telah terselenggara; Koneksi antar sistem melalui web services telah tersedia.

Belum terealisasi:

Data mining (penggalian data dan informasi) antar sistem Executive/Comprehensive Report Alasan: Belum ada MoU dan atau NDA (Non Disclosure Agreement) bagi team yang secara teknis menangani langsung koneksi antar sistem. NDA diperlukan untuk menjamin privacy dan keamanan data dan informasi

Solusi:

Perlu adanya surat resmi dari Team e-Government Nasional kepada K/L terkait; Perlu segera dibangun MoU antar K/L/D Segera disepakati NDA bagi user teknis yang secara langsung mengakses antar sistem Perlu dirumuskan apa kebutuhan data dan informasi tingkat executive, tingkat manajemen dan bagi setiap PNS.

+
Aplikasi Generik
Kebijakan Aplikasi Generik

Mengapa Aplikasi Generik

Mengembangkan aplikasi e-Government nasional (khususnya internal pemerintah dan layanan publik oleh pemerintah) dalam kerangka NKRI Kebijakan untuk mengembangkan aplikasi generik didasari pada:

Adanya regulasi dan SOP yang sama

Sistem kepegawaian, perkantoran, persuratan pemerintah pada dasarnya sama aturannya. Mencegah duplikasi pengembangan aplikasi yang beresiko in-efisiensi Memudahkan integrasi Sistem Informasi dengan meminimalisir varian teknologi dan belanja infrastruktur yang kurang diperlukan Mengantisipasi kebocoran informasi milik pemerintah.

Efisiensi dan efektifitas pembangunan


Kedaulatan informasi milik Pemerintah

Contoh Aplikasi Generik yang saat ini menjadi kebijakan nasional adalah SPSE dan siMAYA

+
PNS dalam e-Government
Kebijakan di bidang kapasitas PNS dalam pengelolaan e-Government

Kapasitas PNS di bidang TIK


Sistem Recruitment PNS dengan kualifikasi PNS Memasukkan materi TIK dalam test penerimaan PNS; Diklat penjenjangan, Training/Bimtek umum dan teknis eGovernment; Jabatan fungsional e-Government; Dukungan sarana TIK yang mencukupi dalam pelaksanaan tugas; Penilaian kinerja PNS yang bekerja melalui e-Government

Misal: Reward bagi PNS yang bekerja melalui sistem e-Government yang ditentukan di luar jam kerja.

G-CIO
Government-Chief Information Officer

Dengan memperhatikan besarnya arus data-pengolahaninformasi dalam suatu instansi K/L/D, maka diperlukan keberadaan pejabat yang berfungsi sebagai G-CIO; G-CIO mengambil kebijakan strategis dan teknis dalam manajemen data dan informasi, mulai dari sumber data internal/eksternal hingga manajemen informasinya; Keberadaan G-CIO perlu diatur melalui regulasi, dan eksistensi struktural/fungsionalnya perlu diakomodir dalam Struktur Organisasi dan Tata Kerja instansi K/L/D.

+
Infrastruktur e-Government
Kebijakan pengembangan infrastruktur e-Government Nasional

Infrastruktur e-Government

Perlu pengaturan belanja lebih tegas dalam pengembangan infrastruktur egovernment guna efisiensi dan efektifitas pemerintahan, termasuk belanja internet nasional; Pemerintah perlu memiliki Infrastruktur e-Government nasional, seperti:

Data Center Nasional


Jaringan tertutup Pemerintah Nasional; Dan lain-lain

Diperlukan jaminan keamanan informasi yang lebih kuat dalam transaksi elektronik pemerintahan;

+
Standarisasi e-Government
Kebijakan Standarisasi eGovernment Indonesia

Standarisasi

Standar Teknis Infrastruktur dan teknologi Standar Operasi Prosedur (SOP) Standar Metadata Pemerintah Dan lain-lain

Penutup
Mohon maaf atas segala kekurangan dan terima kasih atas segala perhatiannya.

Firmansyah Lubis
Firmansyah.lubis@kominfo.go.id

Anda mungkin juga menyukai