Bab 2 Batuan Beku Dan Mineral
Bab 2 Batuan Beku Dan Mineral
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BAB II MINERAL DAN BATUAN BEKU 2.1 Mineral Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam, terbentuk secara anorganik, mempunyai sifat fisik dan kimia tertentu. Maksud terbentuk secara anorganik adalah terbentuk bukan dari hasil aktivitas organik seperti hewan dan tumbuhan melainkan karena adanya kemungkinan senyawa lain yang menjadi mineral. Senyawa lain disini bisa seperti senyawa organik, misalnya seperti kalsium oksalat hidrokarbon dan senyawa senyawa yang terdapat pada batubara. dapun sifat fisik dari mineral tersebut yang bisa diidentifikasi antara lain ! warna, gores, kilap, kekerasan, belahan, pecahan, ketahanan, ketransparanan, perawakan mineral dan kemagnetan. Setiap jenis mineral tidak saja terdiri dari unsur unsur tertentu, tetapi juga mempunyai bentuk tertentu yang disebut bentuk kristal. "entuk kristal beraneka corak tetapi selalu polihedral #bidang banyak$. %icolas Steno #1&'1( 1&)*$ orang yang pertama melakukan pengukuran terhadap sudut sudut yang dibuat oleh bidang bidang yang seharga pada kristal kuarsa #Si+ 2$. "entuk bentuk yang dimiliki hablur alam itu tidak lain merupakan pencerminan struktur dalam kristal. ,alam kristalografi, bentuk kristal yang banyak jumlahnya itu dapat dikelempokan ke dalam tujuh sistem sumbu, yaitu ! tetragonal, ortorombik, rombohedral, heksagonal, monoklin, triklin, dan kubik. -enis mineral alam yang menyusun kerak bumi ini sudah sangat banyak sekali bahkan lebih dari 2... jumlahnya. "ila dilihat dari susunan kimianya dapat dibagi menjadi sebelas golongan, yaitu ! elemen elemen native, sulfida, halida, oksida dan hidroksida, karbonat, nitrat, tungsten dan molidan, phospat, sulfat, borak, dan silikat. /olongan silikat merupakan golongan yang terpenting peranannya dalam kerak bumi. Semua mineral mempunyai susunan kimiawi tertentu dan penyusunan atom atom yang beraturan, maka setiap jenis mineral mempunyai sifat sifat fisik0kimia tersendiri. ,engan mengenal sifat sifat tersebut maka setiap
Agung Dwi Prasetiyo H1C110054
Setiap skala Mohs yang lebih tinggi dapat menggores mineral mineral dengan skala Mohs yang lebih rendah. "erdasarkan penentuan
,erajat kekerasan Mohs 2,: ' :,: & & &,: &,: )
kibat dari
6abel 2.8. 1omposisi kimia dan normative batuan di kepulauan Ciau 5ontoh Si+2 6i+2 l2+' 9e2+' 9e+ Mn+ Mg+ 5a+ %a2+ 12+ 42+D 42+( 4, 1uarsa +rtoklas lbit nortit "iotit %epelin 1orundum cmit ,iopsit 4ypersten
Agung Dwi Prasetiyo H1C110054
26.) &;,'; .,'1 1:,.1 1,.2 ',;2 .,.) .,;. 2,1* 2,;2 ',:' .,11 .,:& .,)' '.,:2 21,1: 28,&: 1.,*: ( ( 2,8: ( ( *,8'
1, )','1 .,8& 18,21 .,2: 2,;) .,.' .,'. .,;2 2,2. ',;1 .,.1 .,8& 1,.8 81,). 2','* 1*,** 8,)' ( ( 8,); ( ( :,*;
1C.) )8,'' .,1& 1',2& .,8& 2,*8 .,.2 .,2: .,)* 2,;2 8,.. .,.& .,:2 .,:1 '*,.; 2',;8 2',1) ',*; ( ( 2,&: ( ( :,'8
1omposisi kimia dapat pula digunakan untuk mengetahui beberapa aspek yang sangat erat hubungannya dengan terbentuknya batuan beku. Seperti untuk mengetahui jenis magma, tahapan diferensiasi selama perjalanan magma ke permukaan dan kedalaman Gona "enioff. '. 2embagian Mineralogi "atuan "eku nalisa kimia batuan beku itu pada umumnya memakan waktu, maka sebagian besar klasifikasi batuan beku didasarkan atas susunan mineral dari batuan itu. Mineral mineral yang biasanya dipergunakan ialah mineral kuarsa, plagioklas, potassium feldspar, dan foid untuk mineral felsik. Sedangkan untuk mafik mineral biasanya mineral amphibole, piroksen dan olivin. 1lasifikasi yang didasarkan atas mineralogi dan tekstur akan lebih dapat mencerminkan sejarah pembentukan batuan daripada atas dasar kimia. 6ekstur batuan beku adalah menggambarkan keadaan yang mempengaruhi pembentukan batuan itu sendiri. Seperti tekstur granular memberi arti akan keadaan yang serba sama, sedangkan tekstur porfirtik memberikan arti bahwa terjadi dua generasi pembentukan mineral. ,an tekstur afanitik menggambarkan pembekuan yang cepat. 1lasifikasi dari Streckkeisen #1;&)$ memperlihatkan klasifikasi untuk batuan beku baik intrusi maupun ekstrusi. ,i mana dalam klasifikasi ini batuan intrusi dan ekstrusi dipisahkan. 1lasifikasi batuan beku yang dibuat oleh Cuseell ". 6ravis #1;::$, dalam klasifikasi ini tekstur batuan beku yang didasarkan pada ukuran butir mineralnya dapat dibagi menjadi ! a. "atuan ,alam "ertekstur feneritik yang berarti mineral(mineral yang menyu( sun batuan tersebut dapat dilihat dengan mata biasa tanpa bantuan alat pembesar.
Agung Dwi Prasetiyo H1C110054
pembekuannya berlangsung cepat maka kristalnya akan halus, akan tetapi jika pendinginannya berlangsung dengan cepat sekali maka kristalnya berbentuk amorf. ,alam pembentukannya, batuan di kenal tiga kelas derajat kristalisasi, yaitu! 1$ 4olokristalin, yaitu batuan beku dimana semuanya tersusun oleh kristal. 6ekstur holokristakin adalah karakteristik batuan plutonik, yaitu mikrokristalin yang telah membeku di dekat permukaan. 2$ 4ipokristalin, yaitu apabila sebagian batuan terdiri dari massa gelas dan sebagian lagi terdiri dari massa kristal. '$ 4olohialin, yaitu batuan beku yang semuanya tersusun dari massa gelas. 6ekstur holohialin banyak terbentuk sebagai lava #obsidian$, dyke dan sill, atau sebagai fasies yang lebih kecil dari tubuh batuan. b. /ranularitas
Agung Dwi Prasetiyo H1C110054
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT