Anda di halaman 1dari 23

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BAB II MINERAL DAN BATUAN BEKU 2.1 Mineral Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam, terbentuk secara anorganik, mempunyai sifat fisik dan kimia tertentu. Maksud terbentuk secara anorganik adalah terbentuk bukan dari hasil aktivitas organik seperti hewan dan tumbuhan melainkan karena adanya kemungkinan senyawa lain yang menjadi mineral. Senyawa lain disini bisa seperti senyawa organik, misalnya seperti kalsium oksalat hidrokarbon dan senyawa senyawa yang terdapat pada batubara. dapun sifat fisik dari mineral tersebut yang bisa diidentifikasi antara lain ! warna, gores, kilap, kekerasan, belahan, pecahan, ketahanan, ketransparanan, perawakan mineral dan kemagnetan. Setiap jenis mineral tidak saja terdiri dari unsur unsur tertentu, tetapi juga mempunyai bentuk tertentu yang disebut bentuk kristal. "entuk kristal beraneka corak tetapi selalu polihedral #bidang banyak$. %icolas Steno #1&'1( 1&)*$ orang yang pertama melakukan pengukuran terhadap sudut sudut yang dibuat oleh bidang bidang yang seharga pada kristal kuarsa #Si+ 2$. "entuk bentuk yang dimiliki hablur alam itu tidak lain merupakan pencerminan struktur dalam kristal. ,alam kristalografi, bentuk kristal yang banyak jumlahnya itu dapat dikelempokan ke dalam tujuh sistem sumbu, yaitu ! tetragonal, ortorombik, rombohedral, heksagonal, monoklin, triklin, dan kubik. -enis mineral alam yang menyusun kerak bumi ini sudah sangat banyak sekali bahkan lebih dari 2... jumlahnya. "ila dilihat dari susunan kimianya dapat dibagi menjadi sebelas golongan, yaitu ! elemen elemen native, sulfida, halida, oksida dan hidroksida, karbonat, nitrat, tungsten dan molidan, phospat, sulfat, borak, dan silikat. /olongan silikat merupakan golongan yang terpenting peranannya dalam kerak bumi. Semua mineral mempunyai susunan kimiawi tertentu dan penyusunan atom atom yang beraturan, maka setiap jenis mineral mempunyai sifat sifat fisik0kimia tersendiri. ,engan mengenal sifat sifat tersebut maka setiap
Agung Dwi Prasetiyo H1C110054

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT jenis mineral dapat dikenal, dimana sekaligus kita mengetahui susunan kimiawinya dalam batas batas tertentu. ,i sini ciri ciri fisik mineral seperti sistem kristal, bentuk, belahan, kekerasan, berat jenis, kilap, warna. ,an untuk lebih jelas diperlukan pengamatan secara optik, untuk hal ini memerlukan waktu yang lebih lama. 1. "entuk 1ristal 2ada wujudnya sebuah kristal itu seluruhnya telah dapat ditentukan secara ilmu ukur, dengan mengetahui sudut sudut bidangnya. 3ntuk dapat membayangkan kristal dengan cara demikian tidaklah mungkin. 4al ini dapat dilakukan dengan menetapkan kedudukan bidang bidang tersebut dengan pertolongan sistem sistem koordinat. 2. "elahan dan 2ecahan pabila sebuah kristal mendapatkan suatu tekanan yang melampaui batas batas elastis dan plastisnya, maka pada akhirnya kristal akan pecah. 5ara pecahnya ini ada yang beraturan ada pula yang tidak beraturan. -ika pecahnya beraturan, maka akan memperlihatkan suatu pecahan, dan jika pecahnya mengikuti permukaan yang sesuai dengan struktur kristalnya akan memperlihakan suatu belahan. 2ecahan dibagi menjadi ! a. b. c. d. 2ecahan concoidal, dimana pecahan seperti kulit bawang, misalnya kuarsa. Hackly, pecahannya seperti pecahnya besi #tajam tajam$. Unevon, permukaan pecahnya kasar dan tidak beraturan seperti kebanyakan mineral. Even, bidang pecah agak kasar, tetapi kecil kecil, masih mendekati bidang datar. "elahan dibagi berdasarkan bagus tidaknya permukaan bidang belahan, maka dapat dibagi menjadi ! a. b. Sempurna #perfect$, bila bidang belahan sangat rata. "aik #good$, bidang belahan rata, tetapi tidak sebaik yang sempurna, masih dapat pecah pada arah lain.

Agung Dwi Prasetiyo H1C110054

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT c. d. e. -elas #distinct$, dimana bidang belahan jelas, tapi tdak begitu rata dapat pecah pada arah lain dengan mudah. 6idak jelas #indistinct$, dimana kemungkinan untuk membentuk belahan dan pecahan akibat adanya tekanan, adalah sama besar. 6idak sempurna #imperfect$, dimana bidang belahan sangat tidak rata, sehingga kemungkinan untuk membentuk belahan sangat kecil daripada untuk membentuk pecahan. '. 1ekerasan 2ada umumnya kekerasan mineral diartikan sebagai daya tahan mineral terhadap goresan. 1ekerasan adalah ukuran daya tahan suatu permukaan rata terhadap goresan. -ika suatu mineral dapat digores oleh mineral lain, maka yang belakangan ini dikatakan lebih keras dari mineral yang dapat digores tadi. 1ekerasan relatif telah dipergunakan dalam penentuan mineral sejak masa permulaan adanya mineralogi sistematik. Mohs #1**2$ telah mengadakan suatu penentuan mineral secara kualitaif berdasarkan kekerasan mineral. 7a menentukan suatu skala relatif sebagai berikut! 6abel 2.1 Skala 1ekerasan Mohs ,erajat 1ekerasan 1 2 ' 8 : & ) * ; 1. -enis Mineal 6alk /ipsum 1alsit 9lourit patit +rtoklas 1uarsa 6opas 1orundum 7ntan

Setiap skala Mohs yang lebih tinggi dapat menggores mineral mineral dengan skala Mohs yang lebih rendah. "erdasarkan penentuan

Agung Dwi Prasetiyo H1C110054

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT kualitatif dari kekerasan ternyata interval interval pada skala Mohs hampir bersamaan, kecuali interval antara ; dan 1.. 3ntuk pengkuran kekerasan ini dapat kita pergunakan alat alat yang sederhana, seperti kuku tanagan, pisau baja dan lain lain. 6abel 2.2 lat akat penguji kekerasan lat penguji 1uku manusia 1awat tenbaga 2ecahan kaca 2isau baja 1ikir baja 8. "erat -enis "erat relatif dari suatu mineral diukur terhadap berat dari air, dan ukuran ini disebut sebagai berat jenis. 5ara melakukan pengukuran sebagai berikut, pertama timbanglah berat mineral dalam keadaan kering di udara dan kemudian catatlah. 1edua timbanglah mineral tersebut dalam air, sambil ditenggelamkan dalam air akan tampak kehilangan berat daripada di udara karena untuk gaya mengapung. ,emikian dalam waktu yang sama akan dipindahkan sejumlah air yang sama dengan volumenya sendiri. "erat air yang dipindahkan itu adalah sama dengan selisih antara berat mineral di udara dan berat mineral dalam air. 3ntuk memperoleh berat jenis dari mineral tersebut, bagilah berat mineral dalam keadaan kering dengan berat air yang dipindahkan. :. 1ilap /ejala ini terjadi apabila pada mineral dijatuhkan cahaya refleksi dan kilap suatu mineral sangat penting untuk diketahui. "eberapa kilap yang biasa dipergunakan adalah sebagai berikut! a. b. 1ilap logam #metallic$, kilap yang dihasilkan dari mineral mineral logam, seperti kalkopirit ( 5u9eS2. 1ilap sub logam #sub metallic$, kilap yang dihasilkan dari mineral hasil alterasi mineral sebelumnya, seperti ilmenit 9e+.6i+2.
Agung Dwi Prasetiyo H1C110054

,erajat kekerasan Mohs 2,: ' :,: & & &,: &,: )

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT c. d. e. f. g. h. i. 1ilap intan #adamantine$, kilap sangat cemerlang seperti pada intan pertama. 1ilap kaca #vitreous$, kilap seperti pada pecahan kaca atau kuarsa Si+2. 1ilap dammar #resineous$, kilap seperti dammar, misalnya monasit #5e, <a, =, 6h$ 2+8. 1ilap lemak #greasy$, kilap seperti lemak, seakan akan terlapis oleh lemak, misalnya nefelin #%a,1$ # lSi+8$ 1ilap mutiara #pearly$, kilap seperti mutiara, biasanya terlihat pada bidang bidang belah dasar mineral, misalnya brukit Mg#+4$2. 1ilap sutera #silky$, kilap sepeti sutera,biasanya terlihat pada mineral mineral yang menyerat, misalnya gypsum 5aSo8.242+. 1ilap tanah #earthy$ atau kilap guram #dull$, biasanya terlihat pada mineral mineral yang kempal, misalnya bauksit l2+'.242+ ,ari tiap jenis kilap tersebut dapat pula dibebankan intensitasnya, dalam hal ini dipakai istilah istilah sangat baik, baik, atau tidak baik. &. >arna "anyak mineral mempunyai warna yang khusus, misalnya mineral a?urit berwarna biru dan mineral epidot berwarna kuning hijau. da pula mineral mineral yang mengandung substansi substansi lain yang dapat merubah warna aslinya. Misalnya mineral kuarsa #Si+ 2$ murni berwarna putih akan tetapi kuarsa yang mengandung ?at ?at asing dapat berwarna abu abu, ungu dan sebagainya. Sudah banyak sekali jenis batuan yang telah dkenal, dan batuan tersebut disusun oleh mineral mineral dari mineral utama, mineral tambahan sampai ke mineral sekunder. Mineral mineral utama penyusun kerak bumi disebut mineral pembentuk batuan, terutama mineral golongan silikat. /olongan mineral yang berwarna tua disebut mineral mafik karena kaya magnesium atau besi. Sedangkan yang berwarna muda disebut mineral felsik yang miskin akan unsur besi atau magnesium.

Agung Dwi Prasetiyo H1C110054

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT "eberapa mineral hitam sering dijumpai adalah olivin, augit, hornblende dan biotit. Sedangkan mineral putih yang sering dijumpai adalah plagioklas, ortoklas, muscovite, kuarsa dan leusit. a. Mineral mineral mafik 1$. +livin #Mg,9e$2..Si+8. 1adar Mg 9e paling tinggi, terdapat pada batuan basa, ultra basa dan batuan beku dengan kadar silika rendah. 1ristal yang pertama terbentuk, sehingga tidak tahan terhadap pelapukan. 2$. 2iroksin Suatu seri silikat 9e Mg. ugit adalah mineral yang paling banyak tersebar. "erwarna hitam atau hijau hitam, berbentuk prisma pendek dengan penampang bersegi delapan yang memiliki bayangan belah yang hampir tegak lurus. "erkilap kaca dan sukar digores dengan jarum baja. '$. mphibol Suatu seri silikat 9e Mg yang lebih banyak mengandung silikat. Hornblende adalah salah satu mineral penting dari kelompok ini. Sistem kristal monoklin, berwarna hitam, hijau tua atau coklat. 3mumnya terdapat pada batuan asam dan batuan intermediet. 8$. "iotit Salah satu mineral dari golongan mika yang tersebar luas. "erwarna hitam, coklat tua atau hijau tua. Mineral biotit dapat digunakan untuk penentuan umur dengan menggunakan metode 2otasium rgon. b. Mineral mineral felsik 1$. 2lagioklas 2lagioklas adalah mineral pembentuk batuan yang paling umum, yang dikenal dengan enam kombinasi mineral seperti anortit, bitownit, labradorit, andesine, oligoklas, dan albit.
Agung Dwi Prasetiyo H1C110054

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2$. 1 9eldspar "erwarna putih atau keputihan, kekerasan &, sistem kristal monoklin atau triklin, mempunyai belahan yang baik dan dua arah. Mineral yang termasuk ke dalam kelompok ini dan paling banyak tersebar adalah ortoklas. '$. Muscovite "erwarna muda sampai tidak berwarna, sistem kristal monoklin, belahan sempurna berlembar, banyak terdapat pada batuan granit, metamorf, dan batupasir. 8$. 1uarsa Sering mineral ini disebut silika. "ila terbentuk pada temperatur di atas :)'.5 memiliki bentuk setangkap piramida yang 12 buah jumlah bidang bidangnya. ,i bawah temperatur tersebut berbentuk prisma yang enam buah jumlah bidangnya dengan piramida pada salah satu ujungnya. "ersifat tembus cahaya, tak berwarna atau bila terdapat ion renik dapat berwarna jingga atau ungu yang dipergunakan sebagai permata. :$. 9eldspatoid 1elompok mineral yang tak jenuh Si+2. Salah satu contohnya adalah leusit, berwarna abu abu, kilap kaca atau lemak, pecahannya tidak merata, dan tidak tergores jarum baja. 2enampangnya bersegi delapan. Mineral mineral di atas terutama terdapat di dalm batuan beku. Mineral mineral lain yang terdapat pada batuan sedimen,seperti ! a. 1alsit 1alsit merupakan mineral utama pembentuk batugamping, dengan unsur kimia pembentuknya terdiri dari kalsium #5a$ dan karbonat #5+'$, mempunyai sistem kristal heksagonal dan belahan rhombohedral, tidak berwarna dan transparan. 3nsur kalsium dalam kalsit dapat tersubtitusi oleh unsur logam sebagai pengotor yang dalam persentasi berat tertentu membentuk mineral lain. ,engan adanya substitusi ini ada perubahan dalam penulisan rumus kimia
Agung Dwi Prasetiyo H1C110054

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT yaitu 5a9e #5+'$2 dan Mg5+' #subtitusi 5a oleh 9e$, 5aMg5+', 5a2Mg9e #5+'$8 #subtitusi oleh Mg dan 9e$ dan 5aMn5+' #substitusi oleh Mn$. Sifat fisika dari kalsit adalah bobot isi 2,)1, kekerasan ' #skala Mohs$, bentuk prismatik, tabular, pejal, berbutir halus sampai kasar, dapat terbentuk sebagai stalaktit, modul tubleros, koraloidal, oolitik atau pisolitik. >arna kalsit yang tidak murni adalah kuning, coklat, pink, biru, lavender, hijau pucat, abu(abu, dan hitam. 2enggunaan kalsit saat ini telah mencakup berbagai sektor yang didasarkan pada sifat fisik dan kimianya. 2enggunaan tersebut, meliputi sektor pertanian, industri kimia, makanan, logam dan lainnya. ,ilihat dari kejadiannya, kalsit secara umum berkaitan erat dengan batugamping dan aktifitas magma, namun berdasarkan data hasil penelitian baru diketahui di sepanjang pantai barat Sumatera, -awa bagian selatan dan utara #sebagian kecil$. "entuk endapan dapat datar, bukit atau berupa lensa. 5adangan yang diketahui merupakan klasifikasi cadangan terekam di daerah 7ndarung #1.,1 juta ton$, Sumatera "arat #1. juta ton$ dan "egelan di 1abupaten 2urwokerto #.,1 -uta ton$. b. Gypsum Gypsum #5aS+8.242+$ mempunyai kelompok yang terdiri dari gypsum batuan, gipsit alabaster, satin spar, dan selenit. Gypsum umumnya berwarna putih, namun terdapat variasi warna lain, seperti warna kuning, abu(abu, merah jingga, dan hitam, hal ini tergantung mineral pengotor yang berasosiasi dengan gypsum. Gypsum umumnya mempunyai sifat lunak, pejal, kekerasan 1,: 2 #skala mohs$, berat jenis 2,'1 2,':, kelarutan dalam air 1,* gr0l pada ..5 yang meningkat menjadi 2,1 gr0l pada 8..o5, tapi menurun lagi ketika suhu semakin tinggi. Gypsum terbentuk dalam kondisi berbagai kemurnian dan ketebalan yang bervariasi. Gypsum merupakan garam yang pertama kali mengendap akibat proses evaporasi air laut diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika salinitas makin bertambah. Sebagai mineral evaporit, endapan gypsum berbentuk lapisan di antara batuan(batuan
Agung Dwi Prasetiyo H1C110054

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT sedimen batugamping, serpih merah, batupasir, lempung, dan garam batu, serta sering pula berbentuk endapan lensa(lensa dalam satuan( satuan batuan sedimen. Gypsum dapat diklasifikasikan berdasarkan tempat terjadinya #"erry, 1;:;$, yaitu! endapan danau garam, berasosiasi dengan belerang, terbentuk sekitar fumarol volkanik, efflorescence pada tanah atau goa(goa kapur, tudung kubah garam, penudung oksida besi #gossan$ pada endapan pirit di daerah batugamping. Mineral tambahan adalah mineral mineral yang terbentuk oleh kristalisasi magma, terdapat dalam jumlah yang sedikit sekali, umumnya kurang dari :@. 1ehadirannya atau ketidakhadirannya tidak menentukan sifat atau nama dari batuan. Suatu contoh adalah mineral magnetit #9e'+8$, sebuah oksida besi yang berwana hitam mempunyai sifat magnetik kuat dan terdapat dalam jumlah sedikit pada batuan beku. Mineral mineral tambahan dari batuan beku adalah ?irkon, sphen, magnetit, ilmenit, hematit, apatit, pirit, rutil, korundum, dan garnet. Mineral sekunder adalah mineral mineral yang dibentuk kemudian dari mineral uatama oleh proses pelapukan, sirkulasi air, atau larutan dan metamorfosa. Suatu contoh yang baik ialah mineral klorit yang biasanya terbentuk dari mineral biott oleh proses pelapukan. Mineral ini terdapat pada batuan batuan yang telah lapuk dan batuan sedimen juga atuan metamorf. 2.2 "atuan "eku "atuan beku adalah batuan yang terjadi dari pembekuan larutan silika cair dan pijar, yang kita kenal dengan nama magma. 2engolongan batuan beku sudah banyak dilakukan dari dulu hingga sekarang. "erbagai cara telah dilakukan seperti penggabungan jenis jenis yang sama dalam satu golongan dan pemisahan dari jenis jenis yang tidak menunjukkan persamaan. 1arena tidak adanya kesepakatan di antara para ahli petrologi alam mengklasifikasikan batuan beku mengakibatkan sebagian
Agung Dwi Prasetiyo H1C110054

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT klasifikasi dibuat atas dasar yag berbeda beda. 2erbedaan ini sangat berpengaruh dalam menggunakan klasifikasi pada berbagai lapangan pekerjaan dan menurut kegunaanya masing masing. "ila kita dapat memilih salah satu klasifikasi dengan tepat, maka kita akan mendapatkan hasil yang sangat memuaskan. 2enggolonan batuan beku dapat didasarkan kepada tiga patokan utama, yaitu berdasarkan genetik batuan, berdasarkan senyawa kimia yang terkandung dan berdasarkan susunan mineraloginya. 1. 2embagian /enetik "atuan "eku 2enggolongan ini berdasarkan genesa atau tempat terjadinya dari batuan beku, pembagian batuan beku ini merupakan pembagian awal sebelum dilakukan penggolongan batuan lebih lanjut. 2embagian genetik batuan beku adalah sebagai berikut ! a. "atuan Akstrusi 1elompok batuan ekstrusi terdiri dari semua material yang dikeluarkan ke permukaan bumi baik di daratan ataupun di bawah permukaan laut. Material ini mendingin dengan cepat, ada yang berbentuk padat, debu, atau suatu larutan yang kental dan panas, cairan ini biasa disebut lava. "entuk dan susunan kimia dari lava mempunyai ciri tersendiri. da dua tipe magma intrusi, yang pertama memiliki kandungan silika yang rendah dan viskositas relaif rendah. Sebagai contoh adalah lava basaltik yang sampai ke permukaan melalui celah dan setelah di permukaan mengalami pendinginan yang cepat. "iasanya lava basaltik memilik sifat sangat cair, sehingga bila sampai ke permukaan akan menyebar dengan daerah yang sangat luas. /unung gunung di kepulauan 4awaii merupakan suatu contoh yang sangat baik untuk magma yang bersifat basaltik. <ava basaltik di daerah 4awaii ini mengeluarkan material seperti batuan yang berukuran bongkah, butiran halus sampai kekacaan. "ila sampai ke permukaan dan mengalami pelapukan akan menjadi tanah #lempung$, jika berakumulasi di bawah permukaan akan merupakan suatu lapisan di dalam pengendapan batuan sedimen.
Agung Dwi Prasetiyo H1C110054

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 6ipe kedua dari lava ini adalah bersifat asam, yang memiliki kandungan silika yang tinggi dan vikositas relatif tinggi. sepanjang lembah. Bikositas yang tinggi dan terbentuknya urat urat pusat, ini akibat letusan gunung api dan berhubungan dengan lava. Cone sering terjadi akibat kegiatan gunung api, dimana terjadi pemecahan di dalam blok batuan yang besar. <apisan dari butiran halus berasal dari debu vulkanik, sedangkan campuran antara batuan dengan butiran halus yang sering berasosiasi dengan batuan vulkanik disebut batuan piroklastik. 2ercampuran dari fragmen batuan yang besar dengan lava dan debu vulkanik, sehingga membentuk aglomerat. ,an dari butiran halus seperti debu dan fragmen batuan maka akan membentuk tuf. b. "atuan 7ntrusi 2roses batuan beku sangat berbeda dengan kegiatan batuan vulkanik, karena perbedaan dari tempat terbentuknya dari kedua jenis ini. 6iga prinsip dari geometri adalah ! 1$ "entuk tidak beraturan "entuk tidak beraturan pada umumnya berbentuk diskordan dan biasanya memiliki bentuk yang jelas di permukaan bumi. 2enampang melintang dari tubuh pluton #intrusi dengan bentuk tidak beraturan$ memperlihatkan bentuk yang sangat besar dan kedalaman yang tidak diketahui batasnya. "entuk tidak beraturan biasanya dimiliki oleh batolit, singkapan di permukaan memiliki luas sampai 1.. km2. Sedangkan stock memiliki sifat yang hampir sama dan hanya di ukurannya saja yang berbeda. "entuk yang sangat besar itu terdiri dari sebagian besar adalah batuan asam dan menengah. 9elsik batolit banyak terlihat di kepulauan Ciau atau pulau Sumatra dan pulau 1alimantan, salah satu contoh yang paling baik yang terdapat di 7ndonesia adalah intrusi granit yang terdapat di 2ulau 1arimun #Ciau$.
Agung Dwi Prasetiyo H1C110054

kibat dari

vikositas ini bila sampai ke permukaan akan menjadi suatu aliran

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2$ "entuk 6abular 7ntrusi berbentuk tabular mempunyai dua bentuk yang berbeda, yaitu dyke #retas$ mempunyai bentuk diskordan dan sill mempunyai bentuk konkordan. Dyke adalah intrusi yang memotong bidang perlapisan dari batuan induk. 1adang kadang kontak hampir sejajar, 6api perbandingan antara panjang dan lebar tidak sebanding. 1enampakan di lapangan dyke dapat berukuran sangat kecil dan dapat pula berukuran sangat besar. Sill adalah lempemgan batuan beku yang diintrusikan di antara dan sepanjang lapisan batuan sedimen, dengan ketebalan dari beberapa mm sampai beberapa kilometer. 2enyebaran ke arah lateral sangat luas,sedangkan penyebaran ke arah vertical sangat kecil. '$ "entuk 2ipa Celatif memiliki tubuh yang kecil, hanya pluton pluton diskordan. "entuk yang khas dari grup ini adalah intrusi intrusi silinder atau pipa. Sebagian besar merupakan sisa dari korok suatu gunung api tua, biasa disebut vulcanic neck #teras gunung api$. Sedangkan vulkanik itu sendiri adalah suatu masa batuan beku yang berbentuk silinder, kemungkinan berukuran besar, tetapi kedalamannya tidak diketahui. Masa batuan beku ini mengisi saluran gunung api, umumnya mempunyai sumbu tegak lurus atau condong ke arah tegak. 2roses erosi mengakibatkan batuan di sekelilingnya hanyut terbawa air, sedangkan sumbat gunung api yang lebih tahan terhadap erosi akan membentuk topografi yang menonjol. -adi teras gunung api #vulcanic neck$ adalah sisa sisa gunung api. Salah satu contoh yang ada di -awa adalah di daerah 2urwakarta dan 2lered dekat kota 5irebon, -awa "arat. "atuan intrusi memiliki butiran yang kasar dan kandungan kimianya sejenis dengan lava. 2embagian dari besar butir untuk batuan beku, adalah butiran kasar dengan rata rata besar butir lebih besar dari lima millimeter, sedangkan butiran halus dengan
Agung Dwi Prasetiyo H1C110054

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT ukuran dari sangat halus sampai satu millimeter, dan butiran sedang dengan ukuran dari satu sampai lima millimeter. 2. 2embagian 1imia "atuan "eku "atuan beku disusun oleh senyawa senyawa kimia yang membentuk mineral dan mineral menyusun batuan beku. Salah satu klasifikasi batuan beku dari kimi adalah dari senyawa oksidanya, seperti Si+2, 6i+2, l2+', 9e2+', 9e+, Mn+, Mg+, 5a+, %a2+, 12+, 42+, 22+:. ,ari persentase setiap senyawa kimia dapat mencerminkan jenis batuan beku itu dan dapat pula mencerminkan beberapa lingkungan pembentukan mineral. nalisan kimia batuan dapat dipergunakan sebagai dasar untuk penentuan jenis magma asal, pendugaan temperatur pembentukan magma, kedalaman magma asal dan banyak lagi kegunaan yang lainnya. ,alam analisa kimia batuan beku, diasumsikan bahwa batuan tersebut mempunyai komposisi kimia yang sama dengan magma sebagai pembentuknya. "atuan beku yang telah mengalami pelapukan ataupun ubahan akan mempunyai komposisi kimia yang berbeda. 1arena itu batuan yang akan dianalisa haruslah batuan yang sangat segar dan belum menngalami ubahan. 6abel 2.1. 1omposisi kimia untuk beberapa batuan beku, intrusi. +ksida /ranit ,iorit /abro 2eridotit Si+2 )2,.* :1,*& 8*,'& 8',:8 6i+2 .,') 1,:. 1,'2 .,*1 l2+' 1',*& 1&,8. 1&,*8 ',;; 9e2+' .,*& 2,)' 2,:: 2,:1 9e+ 1,)2 &,;) ),;2 ;,*8 Mn+ .,.& .,1* .,1* .,21 Mg+ .,:2 &,12 *,.& '8,.2 5a+ 1,'' *,8. 11,.) ',8& %a2+ ',.* ','& 2,2& .,:& 12+ :,8& 1,'' .,:& .,2: 42+D .,:' .,*. .,&8 .,)& 22+: .,1* .,': .,28 .,.: 1omposisi kimia dari beberapa jenis batuan beku yang terdapat di dalam, yang diperlihatkan pada table 2.1. hanya batuan beku intrusi saja. ,ari sini terlihat perbedaan persentase dari setiap senyawa oksida, salah
Agung Dwi Prasetiyo H1C110054

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT satu contoh ialah dari oksida Si+2 jumlah terbanyak dimiliki oleh batuan granit dan semakin menurun ke batuan perioditit #batuan ultra basa$. Sedangkan Mg+ dari batuan granit #batuan asam$ semakin bertambah kandungannya ke arah batan perioditit #ultra basa$. 1andungan senyawa kimia batuan ekstrusi identik dengan batuan intrusinya, asalkan dalam satu kelompok. 4al ini hanya berbeda tempat terbentuknya saja, sehingga menimbulkan pula perbedaan di dalam besar butir dari setiap jenis mineral. 6abel 2.2. 2erbandingan batuan intrusi engan batuan ekstrusi "atuan 7ntrusi /ranit Syenit ,iorit 6onalit Monsonit /abro "atuan Akstrusi Ciolit 6rahkit ndesit ,asit <atit "asal ,ari sini terlihat sebagai contoh komposisi kimia dan persentase dari oksida untuk batuan granit indentik dengan batuan riolit. 4al yang sama berlaku untuk batuan lainnya asalkan batuan ini masih satu kelompok. 1lasifikasi batuan berdasarkan komposisi kimia telah banyak dilakukan oleh beberapa ahli dari yang paling sederhana sampai ke paling terbaru adalah berdasakan 572> %+CM 679. 6abel 2.'. adalah salah satu klasifikasi yang paling sederhana untuk mengetahui nama batuan beku, klasifikasi ini tidak membedakan apakah batuan itu intrusi ataupun ekstrusi. Sedangkan klasifikasi yang paling terbaru adalah %ormatif dihitung berdasarkan 572>, dimana setiap senyawa oksidasi kita hitung nilai normatifnya dan kita kembalikan kepada mineral mineral asal pembentuk batuan tersebut. 6abel 2.8. memperlihatkan komposisi kimia dan normatif batuan dari kepulauan Ciau terhadap beberapa contoh batuan beku granit. 6abel 2.'. 2embagian batuan beku berdasarkan kandungan silika.
Agung Dwi Prasetiyo H1C110054

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT %ama "atuan "atuan sam "atuan Menengah "atuan "asa "atuan 3ltra "asa 1andungan Silika E && @ :2 && @ 8: :2 @ F8: @

6abel 2.8. 1omposisi kimia dan normative batuan di kepulauan Ciau 5ontoh Si+2 6i+2 l2+' 9e2+' 9e+ Mn+ Mg+ 5a+ %a2+ 12+ 42+D 42+( 4, 1uarsa +rtoklas lbit nortit "iotit %epelin 1orundum cmit ,iopsit 4ypersten
Agung Dwi Prasetiyo H1C110054

26.) &;,'; .,'1 1:,.1 1,.2 ',;2 .,.) .,;. 2,1* 2,;2 ',:' .,11 .,:& .,)' '.,:2 21,1: 28,&: 1.,*: ( ( 2,8: ( ( *,8'

1, )','1 .,8& 18,21 .,2: 2,;) .,.' .,'. .,;2 2,2. ',;1 .,.1 .,8& 1,.8 81,). 2','* 1*,** 8,)' ( ( 8,); ( ( :,*;

1C.) )8,'' .,1& 1',2& .,8& 2,*8 .,.2 .,2: .,)* 2,;2 8,.. .,.& .,:2 .,:1 '*,.; 2',;8 2',1) ',*; ( ( 2,&: ( ( :,'8

%ormatif dihitung berdasarkan 572>

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Sphen Magnetit 7lmenit ,.7 ( 1,'; .,&1 )&,'2 ( .,&8 .,'. *',;& ( .,&; .,'. *),2.

1omposisi kimia dapat pula digunakan untuk mengetahui beberapa aspek yang sangat erat hubungannya dengan terbentuknya batuan beku. Seperti untuk mengetahui jenis magma, tahapan diferensiasi selama perjalanan magma ke permukaan dan kedalaman Gona "enioff. '. 2embagian Mineralogi "atuan "eku nalisa kimia batuan beku itu pada umumnya memakan waktu, maka sebagian besar klasifikasi batuan beku didasarkan atas susunan mineral dari batuan itu. Mineral mineral yang biasanya dipergunakan ialah mineral kuarsa, plagioklas, potassium feldspar, dan foid untuk mineral felsik. Sedangkan untuk mafik mineral biasanya mineral amphibole, piroksen dan olivin. 1lasifikasi yang didasarkan atas mineralogi dan tekstur akan lebih dapat mencerminkan sejarah pembentukan batuan daripada atas dasar kimia. 6ekstur batuan beku adalah menggambarkan keadaan yang mempengaruhi pembentukan batuan itu sendiri. Seperti tekstur granular memberi arti akan keadaan yang serba sama, sedangkan tekstur porfirtik memberikan arti bahwa terjadi dua generasi pembentukan mineral. ,an tekstur afanitik menggambarkan pembekuan yang cepat. 1lasifikasi dari Streckkeisen #1;&)$ memperlihatkan klasifikasi untuk batuan beku baik intrusi maupun ekstrusi. ,i mana dalam klasifikasi ini batuan intrusi dan ekstrusi dipisahkan. 1lasifikasi batuan beku yang dibuat oleh Cuseell ". 6ravis #1;::$, dalam klasifikasi ini tekstur batuan beku yang didasarkan pada ukuran butir mineralnya dapat dibagi menjadi ! a. "atuan ,alam "ertekstur feneritik yang berarti mineral(mineral yang menyu( sun batuan tersebut dapat dilihat dengan mata biasa tanpa bantuan alat pembesar.
Agung Dwi Prasetiyo H1C110054

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT b. "atuan /ang "ertekstur porfirtik dengan masa dasar faneritik. c. "atuan <uar "ertekstur porfiritik dengan masa dasar afanitik. d. "atuan <elehan "ertekstur afanitik, dimana individu mineralnya tidak dapat dibedakan atau tidak dapat dilihat dengan mata biasa. 8. Struktur "atuan "eku Struktur batuan beku adalah bentuk batuan beku dalam skala yang besar. Seperti lava bantal yang terbentuk di lingkungan air #laut$, lava bongkah, struktur aliran dan ain lainnya. Suatu bentuk dari struktur batuan sangat erat sekali dengan waktu terbentuknya. a. Struktur "antal Struktur bantal #pillo structure$ adalah struktur yang dinyatakan pada batuan eksrusi tertentu, yang dicirikan oleh masa yang berbentuk bantal. ,imana ukuran dari bentuk lava ini pada umumnya antara '. &. cm. "iasanya jarak antara bantal berdekatan dan terisi oleh bahan bahan yang berkomposisi sama dengan bantal tersebut, dan juga oleh sedimen sedimen klastik. 1arena adanya sedimen sediman klastik ini maka struktur bantal dapat dianggap terbentuk dalam air dan umumnya terbentuk di laut dalam. b. Struktur Besikuler ,i dalam lava banyak terkandung gas gas yang segera dilepaskan setelah tekanan menurun, ini disebabkan perjalanan magma ke permukaan bumi. 1eluarnya gas gas dari lava akan menghasilkan lubang lubang yang berbentuk bulat, elips, silinder ataupun tidak beraturan. 6erak #skoria$ adalah lava yang sebagian besar terdiri dari lubang lubang yang tidak beraturan, hal ini disebabkan lava tersebut sebagian besar mengandung gas gas sehingga sewaktu lava tersebut membeku membentuk rongga rongga yang dulu ditempati oleh gas. "iasanya pada dasar dari aliran lava terdapat gelembung gelembumg berbentuk silinder yang tegak lurus aliran lava. 4al ini
Agung Dwi Prasetiyo H1C110054

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT disebabkan gas gas yang dilepaskan dari batuan sedimen yang berada di bawahnya karena proses pemanasan dari lava itu. c. Struktur liran <ava yang disemburkan tidak ada yang dalam keadaan homogen. ,alam perjalanannya menuju ke permukaan selalu terjadi perubahan seperti komposisi, kadar gas, kekentalan, derajat kristalisasi. 1etidakhomogenan lava menyebabkan terbentuknya struktur aliran, hal ini dicerminkan dengan adanya goresan berupa garis garis yang sejajar, perbedaan warna dan tekstur. Struktur aliran juga dijumpai pada batuan diman perlapisan perlapisan digambarkan dengan perbedaan perbedaan dalam komposisi atau tekstur mineralnya. Struktur aliran dapat pula berbentuk sangat halus dan disebut tekstur aliran. "entuk mineral mineral dalam batuan yang mempunyai bentuk memanjang atau pipih akan condong untuk mengarah menjadi sejajar dengan arah aliran lava pada waktu itu. d. Struktur 1ekar 1ekar adalah bidang bidang pemisah yang terdapat dalam semua jenis batuan. 1ekar biasanya disebabkan oleh proses pendinginan, tetapi ada pula retakan retakan yang disebabkan oleh gerakan gerakan dalam bumi yang berlaku sesudah batuan itu membeku. 1enampakan di lapangan menunjukkan bahwa kekar kekar itu tersusun dalam sistem tertentu yang berpotongan satu dengan yang lainnya. Cetakan retakan ada yang memotong sejajar dengan permukaan bumi, dan menghasilkan struktur perlapisan, sedangkan yang tegak lurus dengan permukaan bumi akan menghasilkan struktur bongkah. 2erlapisan ini pada umumnya akan makin tipis pada bagian yang mendekati permukaan bumi. Cetakan retakan dapat pula membentuk kolom kolom yang dikenal dengan struktur meniang #columnar !ointing$. Struktur ini disebabkan karena adanya pendinginan dan penyusutan yang merata
Agung Dwi Prasetiyo H1C110054

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT dalam magma dan dicirikan oleh perkembangan empat, lima atau enam sisi prisma, kemungkinan juga dipotong oleh retakan yang melintang. "entuk seperti tiang ini umumnya terdapat pada batuan basal, tetapi kadang kadang juga terdapat pada batuan beku jenis lainnya. 1olom kolom ini berkembang tegak lurus pada permukaan pendinginan, sehingga pada sill atau lava aliran tersebut akan berdiri vertikal sedangkan pada dike kurang lebih akan hori?ontal. :. 6ekstur "atuan "eku 6ekstur didefinisikan sebagai keadaan atau hubungan yang erat antar mineral(mineral sebagai bagian dari batuan dan antara mineral(mineral dengan massa gelas yang membentuk massa dasar dari batuan. 6ekstur pada batuan beku pada umumnya ditentukan oleh empat hal yang penting, yaitu ! a. 1ristalinitas 1ristalinitas adalah derajat kristalisasi dari suatu batuan beku pada waktu terbentuknya batuan tersebut. 1ristalinitas dalam fungsinya digunakan untuk menunjukkan berapa banyak yang berbentuk kristal dan yang tidak berbentuk kristal, selain itu juga dapat mencerminkan kecepatan pembekuan magma. berlangsung lambat maka pabila magma dalam pembekuannya kristalnya kasar. Sedangkan jika

pembekuannya berlangsung cepat maka kristalnya akan halus, akan tetapi jika pendinginannya berlangsung dengan cepat sekali maka kristalnya berbentuk amorf. ,alam pembentukannya, batuan di kenal tiga kelas derajat kristalisasi, yaitu! 1$ 4olokristalin, yaitu batuan beku dimana semuanya tersusun oleh kristal. 6ekstur holokristakin adalah karakteristik batuan plutonik, yaitu mikrokristalin yang telah membeku di dekat permukaan. 2$ 4ipokristalin, yaitu apabila sebagian batuan terdiri dari massa gelas dan sebagian lagi terdiri dari massa kristal. '$ 4olohialin, yaitu batuan beku yang semuanya tersusun dari massa gelas. 6ekstur holohialin banyak terbentuk sebagai lava #obsidian$, dyke dan sill, atau sebagai fasies yang lebih kecil dari tubuh batuan. b. /ranularitas
Agung Dwi Prasetiyo H1C110054

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT /ranularitas didefinisikan butir, yaitu ! 1$ 9anerik0fanerokristalin, besar kristal(kristal dari golongan ini dapat dibedakan satu sama lain secara megaskopis dengan mata biasa. 1ristal(kristal jenis fanerik ini dapat dibedakan menjadi! a$ 4alus #fine$, apabila ukuran diameter butir kurang dari 1 mm. b$ Sedang "medium$, apabila ukuran diameter butir antara 1 ( : mm. c$ 1asar #coarse$, apabila ukuran diameter butir antara : ( '. mm. d$ Sangat kasar #very coarse$, ukuran diameter butir lebih dari '.mm. 2$ fanitik, besar kristal(kristal dari golongan ini tidak dapat dibedakan dengan mata biasa sehingga diperlukan bantuan mikroskop. "atuan dengan tekstur afanitik dapat tersusun oleh kristal, gelas atau keduanya. ,alam analisa mikroskopis dapat dibedakan! a$ Mikrokristalin, apabila mineral mineral pada batuan beku bisa diamati dengan bantuan mikroskop dengan ukuran butiran seki( tar .,1 .,.1 mm. b$ 1riptokristalin, apabila mineral mineral dalm batuan beku terlalu c$ kecil untuk diamati meskipun dengan bantuan mikroskop. 3kuran butiran berkisar .,.1 .,..2 mm. morf atau glassy atau hyaline, apabila batuan beku tersusun oleh gelas. c. "entuk 1ristal "entuk kristal adalah sifat dari suatu kristal dalam batuan, jadi bukan sifat batuan secara keseluruhan. ,itinjau dari pandangan dua dimensi dikenal tiga bentuk kristal, yaitu! 1$ Euhedral, apabila batas mineral adalah bentuk asli bidang kristal. sebagai besar butir ukuran pada

batuan beku. 2ada umumnya dikenal dua kelompok tekstur ukuran

Agung Dwi Prasetiyo H1C110054

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2$ Subhedral, apabila sebagian batas kristalnya sudah tidak terlihat lagi. '$ #nhedral, apabila mineral sudah tidak mempunyai bidang kristal asli. ,itinjau dari pandangan tiga dimensi, dikenal empat bentuk kristal, yaitu! 1$ E$uidimensional, apabila bentuk kristal ketiga dimensinya sama panjang. 2$ 6abular, apabila bentuk kristal dua dimensi lebih panjang dari satu dimensi yang lain. '$ 2rismitik, apabila bentuk kristal satu dimensi lebih panjang dari dua dimensi yang lain. 8$ %rregular, apabila bentuk kristal tidak teratur. d. 4ubungan ntar 1ristal 4ubungan antar kristal atau disebut juga relasi didefinisikan sebagai hubungan antara kristal0mineral yang satu dengan yang lain dalam suatu batuan. Secara garis besar, relasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu! 1$ E$uigranular, yaitu apabila secara relatif ukuran kristalnya yang membentuk batuan berukuran sama besar. "erdasarkan keidealan kristal(kristalnya, maka e$uigranular dibagi menjadi tiga, yaitu! a$ 2anidiomorfik granular, yaitu apabila sebagian besar mineral( mineralnya terdiri dari mineral(mineral yang euhedral. b$ 4ipidiomorfik granular, yaitu apabila sebagian besar mineral( mineralnya terdiri dari mineral(mineral yang subhedral. c$ llotriomorfik granular, yaitu apabila sebagian besar mineral( mineralnya terdiri dari mineral(mineral yang anhedral. 2$ %ne$uigranular, yaitu apabila ukuran butir kristalnya sebagai pembentuk batuan tidak sama besar. Mineral yang besar disebut fenokris dan yang lain disebut massa dasar atau matrik yang bisa berupa mineral atau gelas. &. 1omposisi Mineral

Agung Dwi Prasetiyo H1C110054

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 3ntuk menentukan komposisi mineral pada batuan beku, cukup dengan mempergunakan indeks warna dari batuan kristal. menjadi dua, yaitu! a. Mineral felsik, yaitu mineral yang berwarna terang, terutama terdiri dari mineral kuarsa, feldspar, feldspatoid dan muscovite. b. Mineral mafik, yaitu mineral yang berwarna gelap, terutama biotit, piroksen, amphibol dan olivin. tas dasar warna mineral sebagai penyusun batuan beku dapat dikelompokkan

Agung Dwi Prasetiyo H1C110054

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

sisten 7 %ama %im


Rudi Frianto H1C108019

sisten 77 %ama %im

Anda mungkin juga menyukai